LTA Siap Print
LTA Siap Print
LTA Siap Print
Disusun oleh:
Theresa Arias Vivianti
Nim:145602619
Disusun oleh:
Theresa Arias Vivianti
Nim:14560219
PRODI DIII-KEBIDANAN
STIKES MARANATHA KUPANG
2022
LEMBARAN PERSETUJUAN
Laporan kasus ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk
dipertahankan dihadapan penguji
PEMBIMBING
Penguji I Penguji II
Mengesahkan
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala bimbingan Rahmat dan Karunia-Nya yang begitu besar, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dalam bentuk studi kasus ini dengan
baik.
Laporan tugas akhir ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan program studi D III Kebidanan STIKes Maranatha Kupang dengan
judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.N.B. Puskesmas Tarus
kecamatan Kupang tengah Kota Kupang Tahun 2022”.
Dengan terselesainya laporan tugas akhir ini, penulis mengucapkan rasa
hormat dan terima kasih atas segala bantuan, bimbingan, saran dan motivasi
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara fisik, material
maupun sumbangan berupa pikiran, terutama kepada :
1. Stefanus Mendes Kiik,S.Kep.Ns,M.Kep.,Sp.Kep.Kom selaku Ketua STIKes
Maranatha Kupang.
2. Roslin E. M. Sormin, SST., M.Kes sebagai Ketua Prodi Kebidanan.
3. Damita Palalangan ,Amd,Keb,S,KM,M,Hum sebagai Dosen Pembimbing
yang selalu mengoreksi dan memberikan masukan serta motivasi untuk
penyelesaian laporan tugas akhir ini.
4. Deviserlina Babys,S.St.,M.Keb selaku penguji 1 yang telah memberikan masukan
dan mengoreksi sehingga penyusunan LTA ini dapat terselesaikan .
5. Para Dosen yang selalu membekali penulis dengan materi-materi dalam ruang
lingkup pelayanan kebidanan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
tugas akhir ini, serta semua pegawai akademik yang selalu memberikan semua
kebutuhan dan kelengkapan penulis terkait dengan surat-surat dan lain-lain
yang penulis butuhkan.
6. Ny.Nonce Ballo dan Keluarga selaku pasien yang dengan rendah hati mau
meluangkan waktunya dan membantu memberikan informasi selama penulis
melaksanakan Asuhan Kebidanan.
ii
7. Orangtua tercinta dan terkasih Bapak Leo usman, Mama Rufina Erni dan adik
yodi, kakak novi dan semua keluarga yang selalu mendoakan dan mendukung
dalam bentuk apapun demi kelancaran proses Tugas Akhir ini.
8. Sahabat seperjuangan Bidan Angkatan 2019 kelas B dan teman sepembimbing
(ELEN dan EVHA) yang sama-sama berjuang dalam suka maupun
duka,saling menasehati,menopang dan memotivasi.
9. Sahabat-sahabat tercinta Yanto,Dona,Agnes,Citra,Erni,Noy,Enjel,Jestin, yang
selalu mendukung, mendoakan, menasehati, menopang dan memotivasi..
10. Singkatnya semua orang-orang terkasih yang terlibat langsung maupun tidak
langsung dalam proses pembuatan tugas akhir ini.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa studi kasus ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan,oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan guna penyempurnaan laporan tugas akhir ini.
Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan pengetikan Nama,Gelar dan
lain sebagainya dalam penulisan ini.semoga penulisan laporan tugas akhir ini
dapat bermanfaat untuk kita semua.Sekian dan terima kasih.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL SPESIFIKASI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
GAMBARAN KASUS..............................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah.......................................................................................1
B.Tujuan Penulisan..................................................................................................4
1.Tujuan Umum...................................................................................................4
2.Tujuan Khusus..................................................................................................4
C.Waktu dan Tempat Pembagian Kasus..................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.Antenatal Care.....................................................................................................6
B.Persalinan............................................................................................................28
C.Bayi Baru Lahir Umur <6 Jam............................................................................47
D.Neonatus usia > 6 Jam.......................................................................................64
E.Nifas.....................................................................................................................71
F.Teori Dokumentasi SOAP...................................................................................82
BAB III PERKEMBANGAN KASUS
A.Kehamilan...........................................................................................................85
B.Persalinan............................................................................................................98
C.Bayi Baru Lahir Umur < 6 jam............................................................................111
D.Neonatus usia > 6 jam.......................................................................................113
E.Nifas.....................................................................................................................118
BAB IV PERKEMBANGAN KASUS
A.Antenatal Care...................................................................................................128
B.Intranatal Care...................................................................................................131
C.Bayi Baru Lahir.................................................................................................134
D.Post Natal Care..................................................................................................136
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan........................................................................................................139
B.Saran..................................................................................................................141
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR SINGKATAN
A : Abortus
AH : Anak Hidup
ANC : Antenatal Care
AKI : Angka Kematian Ibu
AKB : Angka Kematian Bayi
ASI : Air Susu Ibu
BB : Berat Badan
BAB : Buang Air Besar
BAK : Buang Air Kecil
BBL : Bayi Baru Lahir
BBLR : Berat Badan Bayi Rendah
BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
C : Celcius
CM : Centi meter
DTT : Desinfeksi Tingkat Tinggi
DJJ : Denyut Jantung Janin
G : Gravida
GR : Gram
HB : Hemoglobin
HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir
IM : Intra Muscular
IU : IntranasionalUnit
IMD : Inisiasi Menyusui Dini
JK : Jenis Kelamin
KB : Keluarga Berencana
KG : Kilo Gram
KN : Kunjungan Neonatus
KF : Kunjungan Nifas
vi
LILA : LingkarLenganAtas
LK : LingkarKepala
LD : LingkarDada
LP : Lingkar Perut
MMHG : Milimeter Hidrogenium
NTT : Nusa Tenggara Timur
PAP : Pintu Atas Panggul
P : Partus
PB : Panjang Badan
PX : Procesus Xifoideus
RR : Respirasi Rein
RS : Rumah Sakit
SKDI : Survey Demografi Kesehatan Indonesia
TB : Tinggi Badan
TBBJ : Tafsiran Berat Badan Janin
TD : Tekanan Darah
TFU : Tinggi Fundus Uteri
TM : Trimester
TP : Tafsiran Persalinan
TT : Tetanus Toksoit
TTV : Tanda- tanda Vital
UK : Usia Kehamilan
USG : Ultasonografi
VT : Vagina Toucher
KK : Kantong Ketuban
WHO : Word Health Organization
WITA : Waktu Indonesia Tengah
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
utama yang diberikan kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi
baru lahir. Setiap ibu hamil akan menghadapi resiko yang bisa mengancam
jiwanya. Maka dari itu setiap ibu hamil memerlukan asuhan kebidanan
selama masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir (Fadila 2021)
dan setelah kehamilan dan persalinan. Angka kematian ibu (AKI) di dunia
sekitar 295.000 atau 211 kematian per 100.000 kelahiran hidup. 94% dari
angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat
sinsidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari
kelahiran hidup.
2
atau penyebab lain yang diderita ibu (Kementrian Kesehatan RI, 2015).
ibu tentang periode nifas dan juga tidak dilakukannya rawat gabung di
BBLR.
kasus kematian ibu di provinsi NTT sebanyak 181 kasus dengan penyebab
jumlah kematian bayi di Nusa Tenggara Timur adalah 955 kasus dengan
3
Malaria 2%.
jumlah kunjungan ANC 9.573 ibu hamil, persalinan nakes 8.119 ibu
dapatkan penulis, tercatat bahwa AKI di puskesmas tarus pada tahun 2019
ada kematian ibu 1 orang 0,09% Target cakupan K1 dan K4 tahun 2019
Nakes pada tahun 2019 yaitu 83,83% target KF3 dan KN lengkap
sebanyak 90% hasil cakupan KF3 pada tahun 2019 sebanyak 82,99% dan
kematian ibu dan bayi terjadi selama 1 tahun terakhir di puskesmas tarus
sebanyak 1 orang.
4
pada saat kehamilan. Provinsi NTT juga memiliki salah satu program
RI, 2019).
bidan dan untuk memberikan perawatan pada bayi baru lahir”( Definisi
5
Nifas.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pada Ny. N.B. di Puskesmas Tarus mulai dari masa hamil, bersalin,
Puskesmas Tarus mulai dari masa hamil, bersalin, bayi baru lahir
dan nifas.
Puskesmas Tarus mulai dari masa hamil, bersalin, bayi baru lahir
dan nifas.
6
Ny. N.B. di Puskesmas Tarus mulai dari masa hamil, bersalin, bayi
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Kehamilan
periode ini pertemuan janin dalam rentan waktu 29-40 minggu dan janin
pada kelahiran bayi. Ibu selalu waspada untuk melindungi bayinya dari
bahaya, cederah dan akan menghindari orang atau hal-hal yang dianggap
a) Sistem Reproduksi
2) Serviks Uteri
berulang.
3) Uterus
4) Ovarium
b) Sistem Payudara
lahir, cairan yang keluar lebih kental, berwarna kuning, dan banyak
c) Sistem Endokrin
d) Sistem Perkemihan
keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan
mulai tertekan kembali. Pada kehamilan tahap lanjut pelvis dan ureter
mampu menampung urin dalam volume yang lebih besar dan juga
e) Sistem Pencernaan
f) Sistem Muskuloskeletal
menyolok.
g) Sistem Kardiovaskuler
diketahui.
h) Sistem Integumen
gravidarum, selain itu pada areola dan daerah genetalia juga akan
11
i) Sistem Integumen
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna pada wanita
Kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg dan sampai akhir kehamilan 11-
selama hamil, oleh karena itu dipantau setiap bulan. Jika terjadi
1) Sistem Darah
Darah adalah jaringan cair yang terdiri dari dua bagian. Bahan
2) Pembekuan darah
l) Sistem Persyarafan
neuromuskular berikut :
m) Sistem Pernapasan
a) Trimeter III sering disebut sebagai periode penantian yang mana pada
dari dirinya dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya dan
tepat waktu.
khawatir.
mengurangi kekhawatirannya.
d) Hasrat seksual tidak seperti pada trimester kedua hal ini dipengaruhi
besar.
14
a) Data Subjektif
Data subjektif adalah data yang diperoleh dari pasien berupa data
ibu mengatakan sudah tidak haid lagi 2 bulan yang lalu, ibu
1). Biodata
keadaan klien secara keseluruhan yang terdiri dari data ibu dan
suami meliputi:
(b) Umur
(c) Suku/bangsa
perilaku kesehatan.
15
(d) Agama
(e) Pendidikan
(f) Pekerjaan
Untuk mengetahui tarif hidup dan social ekonomi agar nasehat kita
(g) Alamat
1) Alasan Kunjungan
2) Keluhan Utama
3) Riwayat Menstruasi
yang harus kita peroleh dari riwayat menstruasi antara lan yaitu
4) Riwayat Perkawinan
5) Riwayat Obstetrik
(a) Usia gestasi saat bayi yang terdahulu lahir harus diketahui
lama.
maternal.
saat ini.
6) Riwayat Kontrasepsi
7) Riwayat Kesehatan
8) Keadaan Psikososial
terhadap kehamilannya.
perannya.
(1) Menu
(2) Frekuensi
Data ini akan memberi pentujuk bagi kita tentang seberapa banyak
sangat dibutuhkan.
ganti pakian dalam 2x/hari, ganti pakian luar 2x/hari, gosok gigi
1) Pemeriksaan Umum:
(c) Tinggi badan yaitu ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari
11-16 kg
kg.
7-11 kg.
(a) Tekanan Darah yaitu tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari
mmHg atau lebih dan distolik 15 mmHg atau lebih, kelainan ini
(b) Nadi, dalam keadaan santai denyut nadi ibu sekitar 60-80 x/menit.
lebih, mungkin ibu mengalami salah satu atau lebih keluhan seperti
(d) Suhu tubuh, suhu tubuh yang normal adalah 36,5C -37,5C perlu
meliputi :
23
jugularis.
(9) Dada : Normal bentuk simetris, hiperpigmentasi
areola, puting susu bersih dan menonjol.
(10) Abdomen : Bentuk, bekas luka operasi, linea, strie,
pergerakan janin di rasakan usia kehamilan
16 minggu.
c) Auskultasi
d) Perkusi
tendon diketuk. Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini
4) Pemeriksaan Laboratarium
(a) Darah
yang adanya anemia. Bila kadar ibu kurang dari 10 gr% berarti ibu
dalam keadaan anemia, terlebih bila kadar Hb kurang dari <6 gr%
(b) Urine
keadaan pasien yang setiap saat bisa mengalami perubahan dan akan
kepala, intrauteri.
Pengukuran tinggi badan cukup 1 kali, bila tinggi badan < 145 cm,
sekitar 15-20 denyut per menit. Nilai normal untuk suhu per
16-20×/menit.
(BBLR).
minggu). pusat-PX.
Sumber : Kemenkes (2015).
kelainan letak atau ada masalah lain. Bila denyut jantung janin
Interval (selang %
Antigen Lama perlindungan
waktu minimal) Perlindungan
Langkah awal
Pada kunjungan pembentukan
TT1 antenatal kekebalan tubuh -
pertama terhadap penyakit
tetanus
4 minggu setelah
TT2 3 tahun 80%
TT1
6 bulan setelah
TT3 5 tahun 95%
TT2
1 tahun setelah
TT4 10 tahun 95%
TT3
TT4 hidup
terjadinya anemia pada ibu hamil dan zat besi digunakan untuk
enzim.
meliputi:
indikasi.
hamil.
33
f) Pemeriksaan HIV.
g) Pemeriksaan BTA.
B . Persalinan
1. Persalinan
a) Pengertian
1) Persalinan Normal
usia kehamilan yang cukup, letak memanjang atau sejajar sumbu badan
panggul ibu, serta dengan tenaga ibu sendiri. Hampir sebagian besar
plasenta) yang telah cukup umur kehamilannya dan dapat hidup di luar
35
kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau dengan
a) Kala I
lengkap yaitu 10 cm. Dimana kala I ini dibagi menjadi dua yaitu :
1) Fase Laten
2) Fase aktif
cm.
b) Kala II
(10cm) dan berakhir dengan keluarnya janin. Tanda dan gejala kala
36
Pada proses persalinan kala II ini ternyata ada beberapa hal yang
kita lakukan.
c) Kala III
d) Kala IV
perdarahan.
lain:
adalah ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap dan posisi janin,
3) Passage (Jalan lahir). Jalan lahir terbagi atas dua, yaitu jalan lahir
keras dan jalan lahir lunak. Hal-hal yang perlu diperhatikan dari
pada jalan lahir lunak adalah segmen bawah uterus yang dapat
vagina.
c) Tanda-tanda persalinan
3) Pengeluaran Cairan.
4) Perubahan Serviks.
d) Mekanisme persalinan
1) Engagement
2) Descent (penurunan)
3) Fleksi
5) Ekstensi
7) Ekspulsi
8) Evidence Based
yang diinginkan.
menghadapi komplikasi.
1) Data Subjektif
2) Data Objektif
a) Pemeriksaan umum
60-80x/menit
44
kurang.
(7) Tinggi badan, normalnya > 145 cm, jika < 145 cm
c) Pemeriksaan fisik
perkusi.
(1) Inspeksi
(a) Muka
(b) Mulut/gigi
(c) Jantung
(d) Payudara
kolostrum.
(e) Abdomen
(g) Vulva
sebagainya.
(2) Palpasi
(a) Leopold I
8 bulan : ½ pusat – PX
(b) Leopold II
atau kiri dan bagian terkecil janin, jika teraba keras, datar
(d) Leopold IV
bersentuhan.
(3) Auskultasi
atau tidak, dan terdengar di kanan atau kiri perut ibu. DJJ
normal 120-160x/menit
(4) Perkusi
(a) Keadaan vulva tidak ada oedema, tidak ada massa, tidak
ada varises.
3). Analisa
4). Penatalaksanaan
kain dan 1 handuk bersih dan kering, lampu sorot 60 watt dengan
jarak 60 cm dari tubuh bayi. Merentang kain diatas perut ibu dan
unit dan alat suntik steril sekali pakai dalam partus set.
49
(4) Memakai sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk
tangan steril).
meneran
meneran.
secara benar dan efektif. Dukung dan beri semangat pada saat
51
posisi yang nyaman. Jika ibu belum merasa ada dorongan untuk
6cm.
(6) Letakan kain bersih yang diletakan 1/3 bagian di bawah bokong
ibu.
(7) Buka tutup partus set dan perhatikan kembali perlengkapan alat
dan bahan.
bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk
Dengan lembut, mulut dan hidung bayi dengan kain atau kasa
yang bersih.
tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi dan segera lanjutkan
secara spontan.
(6) Setelah tubuh dan tangan lahir, menelusurkan tangan yang ada di
dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya (bila
memungkinkan).
(2) Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan
oksitosin/IM.
(3) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3cm dari pusat
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah
ibu dan memasang klem kedua 2cm dari klem pertama (ke arah
ibu).
sesuai.
(g) Oksitosin
oksitosin 10 unit Imdi gluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu
(2) Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu tepat
tertinggal.
baik.
(3) Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril
klorin 0,5%
pervaginam.
temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam pertama
Pengertian Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam
presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia
2500-4000 gram, nilai Apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan (Rukiyah,
2021).
dengan usia 28 hari dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari
kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim. Pada masa ini terjadi
pendapat mengatakan bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
6) Pernafasan ± 40 - 60 kali/menit.
cukup.
sempurna.
10) Genetalia
12) Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik.
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan
(2019).
penilaian sepintas:
3) Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah/lendir dari
4) Dan nilai APGAR skornya, jika bayi bernafas megap- megap atau
sistem scoring, apgar untuk fisik dan scoring gray untuk interaksi
minggu penuh (294 hari) terhitung sejak hari pertama haid terakhir.
aterm.
e) bayi malas.
Bayi lahir kurang bulan atau prematur adalah bayi yang lahir
pada bayi perempuan labia mayora belum menutupi labia minora, pada
laki-laki skrotum belum banyak lipatan, testis kadang belum turun, rajah
telapak kaki kurang dari 1/3 bagian atau belum terbentuk, kadang disertai
4. Evidence Based
kesehatan dan gizi bayi baru lahir yang akhirnya bertujuan untuk
ibu dan kulit bayi, bayi ditengkurapkan di dada atau di perut ibu selekas
tetap terkena air ketuban karena bau dan rasa cairan ketuban ini sama
65
antar kulit ini bisa dilakukan sekitar satu jam sampai bayi selesai
b) Baby Friendly
tingkat optimal perawatan untuk ibu dan bayi. Sebuah fasilitas Baby
yang baik. Dalam istilah praktis, rumah sakit sayang bayi mendorong
dan membantu wanita untuk sukses memulai dan terus menyusui bayi
66
(Yulianti, 2016).
c) Regulasi suhu bayi baru lahir dengan kontak kulit dan kulit.
dalam rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu
kehangatan, bayi juga akan lebih sering menetek, banyak tidur, tidak
rewel dan kenaikan berat badan bayi lebih cepat. Ibu pun akan merasa
lebih dekat dengan bayi, bahkan ibu bisa tetap beraktivitas sambil
dan plasenta ibunya akan di potong meski tidak semuanya. Tali pusar
yang melekat di perut bayi, akan di sisakan beberapa senti. Sisanya ini
Membersihkan tali pusat saat bayi tidak berada di dalam bak air.
hipotermi.
terlebih dahulu.
kelenjar gondok.
tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran
kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses
adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir yang dilakukan
Selain itu harus pula merangsang gerak kasar dan halus kaki,
setiap ada kesempatan berinteraksi dengan bayi atau balita setiap hari,
kemampuannya (fadila,2021)
merupakan stimulasi yang direkam, diingat dan akan ditiru atau justru
Bayi tidak mau menyusu, Anda harus merasa curiga jika bayi anda
tidak mau menyusu. Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika sudah
b) Kejang
anjuran dokter. Jika bayi anda kejang namun tidak dalam kondisi
d) Sesak nafas
Pada umumnya lebih cepat dari manusia dewasa yaitu sekitar 40-
60 kali permenit. Jika bayi bernafas kurang dari 40 kali permenit atau
lebih dari 60 kali permenit maka anda wajib waspada. Lihat dinding
e) Bayi merintih
bayi kita merintih terus menerus kendati sudah diberi ASI atau sudah
infeksi. Yang harus anda perhatikan saat merawat tali pusat adalah
jaga tali pusat bayi agar tetap kering dan bersih. Bersihkan dengan
air hangat dan biarkan kering, tutup dengan kassa steril yang bisa
g) Demam (suhu tubuh bayi lebih dari 37,5°c atau teraba dingin(suhu
Suhu normal bayi berkisar antara 36,5°c – 37,5°c. Jika anak anda
menguap, berikan kompres hangat di dahi dan ketiak, jika suhu lebih
i) Bayi diare, mata cekung, tidak sadar, jika kulit perut dicubit akan
kembali lambat
Kuning pada bayi biasanya terjadi karena bayi kurang ASI. Namun
jika kuning pada bayi terjadi pada waktu kurang dari 24 jam setelah
lahir atau lebih dari 14 hari setelah lahir, kuning menjalar hingga
telapak tangan dan kaki bahka tinja bayi berwarna kuning maka ibu
a) Asfiksia
belum sempurna, otot pernafasan yang masih lemah, dan tulang iga yang
Hal tersebut dikarenakan ukuran tubuh BBLR yang kecil, kurang energi,
c). Hiperbilirubinemia
2018).
a) Subjektif
Ibu mengatakan telah melahirkan bayi baru lahir umur 1 jam yang lalu
secara normal dengan jenis kelamin laki-laki dan Bayi dalam keadaan
sehat.
b) Objektif
1) Pemeriksaan umum
2) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
tulang tengkorang)
b) Telinga
c) Mata
Periksa bibir pada bayi baru lahir kemerahan ataau tidak, lidah rata
dan simetris atau tidak, ada labiopalatoskizis atau tidak. Pada hidung
atau tidak.
74
e) Leher
jugularis.
f) Dada
Periksa apakah adanya tarikan dinding ada atau tidak. Normalnya bayi
g) Abdomen
h) Genetalia
normalnya labia mayora sudah menutupi labia minora. Pada bayi laki-
i) Anus
j) Ekstrimitas
k) Kulit
l) Refleks
Periksa apakah refleks morro(suatu respon pada bayi yang baru lahir
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
a) Pencegahan infeksi
beberapa saat setelah lahir oleh karena itu dalam asuhan BBL
bersih.
baik.
76
untuk mencegah hilangnya panas dari tubuh bayi, hal ini dapat
Setelah tali pusat dipotong dan diikat, biarkan tali pusat tetap
f) Manajemen laktasi
menyusui selanjutnya.
h) Pemberian vitamin K1
vitamin K1.
j) Pemeriksaan BBL
(b) Kejang-kejang
(c) Lemah
bernanah
(i) Diare
1. Pengertian Neonatus
Bayi baru lahir adalah bagian dari neonatus yaitu suatu organisme yang
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi dan peoses vital neonatus yaitu
maturasi, adaptasi dan toleransi. Empat aspek transisi pada bayi baru lahir
yang paling dramatik dan cepat berlangsung adalah pada sistem pernafasan ,sir
1) Perkembangan Paru-paru
Paru-paru bersal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx, yang
bronkus. Proses ini terus berlanjut setelah kelahiran hingga sekitar usia
bayi melalui jalan lahir selama persalinan, sekitar sepertiga cairan ini
kardiovaskuler.
dari tali pusat menutup secara fungsional dalam beberapa menit setelah
bayi lahir dan setelah tali pusat di klem. Penutupan jaringan fibrosa
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga akan
saat bayi meninggalkan lingkungan rahim yang hangat, setelah lahir bayi
tubuh . Lemak cokelat tidak dapat di produksi ulang oleh bayi baru lahir
dan cadangan lemak coklat ini akan habis dalam waktu singkat dengan
Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat bayi lahir
setiap beyi baru lahir, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat.
(glukoneogenesis).
menelan. Refleks gumoh dan refleks batuk yang matang sudah terbentuk
83
dengan baik pada saat lahir. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan
yang sering oleh bayi sendiri penting contohnya memberi ASI ondemand.
Sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir masih belum matang, sehingga
yang didapat. Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yang
persalinan yang aman dan menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan
a) Asuh
asi secara eksklusif yaitu pemberian asi saja samapi anak berumur
4-6 bulan. Sejak berumur enam bulan, sudah waktunya anak diberi
meningkatpada masa bayi dan pra sekolah, karena pada masa ini
3) Pakaian
4) Perumahan
7) Kesegaran jasmani
b) Asih
dengan mendekap bayi di dada ibu. Ikatan emosi dan kasih sayang yang
erat antara ibu dan anak sangatlah penting, karena berguna untuk
2) Rasa aman
Adanya interaksi yang harmonis antara orang tua dan anak akan
harinya.
3) Harga diri
5) Mandiri
Agar anak menjadi pribadi yang mandiri, maka sejak awal anak
6) Rasa memiliki
c) Asah
prenatal, dan setelah lahir dengan cara menetekkan bayi pada ibunya
dan pelatihan.
kali;
E.Nifas
1. Pengertian
Masa nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, periode masa
RI 2021)
89
1) Uterus
plasenta. Otot rahim tersebut terdiri dari tiga lapis otot yang
yang normal.
91
hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur angsur akan muncul
4) Serviks
5) Payudara
dapat di hasilkan oleh ibu pada setiap harinya 150-300 ml, Asi
ASI yang pertama muncul pada awal nifas adalah ASI berwarna
(b) Kolostrum sudah ada saat persalinan produksi asi menjadi pada
proses laktasi.
6) Perineum
b) Sistem Pencernaan
Sering terjadi konstipasi pada ibu setelah melahirkan, hal ini umumnya
persalinan. Disamping itu rasa takut buang air besar sehubung dengan
jahitan perineum jangan sampai lepas dan juga takut akan rasa nyeri.
Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari setelah persalinan. Bilamana
masih juga terjadi konstipasi dan BAB mungkin keras dapat diberikan
obat laksan per oral atau rektal, bila masih juga belum berhasil
dilakukan klisma/enema.
c) Perineum
94
sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih kendur dari pada keadaan
sebelum melahirkan.
d) Sistem Pencernaan
selama persalinan. Disamping itu rasa takut buang air besar sehubung
dengan jahitan perineum jangan sampai lepas dan juga takut akan rasa
nyeri. Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari setelah persalinan.
Bilamana masih juga terjadi konstipasi dan BAB mungkin keras dapat
diberikan obat laksan per oral atau rektal, bila masih juga belum
e) Sistem Perkemihan
sampai hari kelima setelah persalinan. Jumlah urine yang keluar dapat
bagian normal dari kehamilan. Selain itu, didapati adanya keringat yang
f) Sistem Gastrointestinal
Kerap kali diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembali
sampai dua hari, gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering
g) Sistem endokrin
h) Sistem muskuloskeletal
Ambulasi pada umumnya dimulai 4-8 jam post partum. Ambulasi dini
involusi.
i) Sistem integumen
Kunjungan Masa Nifas ada 4 kali kunjungan masa nifas yang dilakukan
4) Berbaring miring
dialami ibu yang baru melahirkan sering mengelih sakit kepala dan
pemglihatan kabur.
6. Laktasi
prolaktin) dan pengeluaran ASI oleh oksitosin (refleks aliran atau let down
masing-masing seperti :
2) Mempersiapkan laktasi
makanan.
tanto, 2018)
oksitosin selain dipengaruhi oleh hisapan bayi, juga oleh reseptor yang
kerjakan oleh bidan, setelah memberikan asuhan kepada pasien yang meliputi:
status kesehatan pasien, kebutuhan pasien, dan kegiatan asuhan serta respon
1. Data subjektif
101
2. Data objectif
keluarga atau orang lain dapat dimasukan dalam data objectif ini. Data ini
akan memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan
dengan diagnosa.
3. Analisa
perubahan dan akan ditemukan informasi baru dalam data subjectif maupun
objektif.
4. Penatalaksanaan
tafsiran dari efek tindakan yang diambil untuk menilai efektifitas asuhan atau
hasil pelaksanaan tindakan. Evaluasi berisi analisis hasil yang telah dicapai
(Pusdiknas, 2016)
104
104
BAB III
PERKEMBANGAN KASUS
Identitas
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
1. Data Subjektif
a) Alasan Kunjungan
b) Riwayat menstruasi
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 28 hari
61
105
HPHT : 05-05-2021
TP : 12-02-2022
c) Riwayat perkawinan
Lamanya : 1 Tahun
Tarus,tidak ada keluhan dan terapi vit C, kalk, tablet Fe (60 tablet).
bidan, tidak ada keluhan dan terapi kalk, vit C, tablet Fe (30 tablet).
ada
ada
ibu.
107
RS/puskesmas Bidan/Dokter
saja
Perilaku kesehatan:
1) Nutrisi
2) Pola Eliminasi
Eliminasi Sebelum hamil Selama hamil
BAK
Frekuensi 2-3x/hari 4-5x/hari
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Bau Khas amoniak Khas amoniak
BAB
Frekuensi 1-2x/hari 1-2x/hari
Warna Kuning Kuning
4) Personal Hyegine
Terdiri dari :
bertugas.
(BPJS)
pribadi)
2. Data obyektif
a) Pemeriksaan umum:
2) Kesadaran : composimentis,
5) Tanda-tanda vital
Suhu : 36,80c
Nadi : 82x/menit
Pernapasan : 22x/menit
BB saat ini : 68 kg
TB : 160 cm
LiLA : 30 cm.
b) Pemeriksaan fisik
110
inspseksi
2) Wajah
3) Mata
Sclera : putih
7) Dada
8) Abdomen
9) Ekstremitas
Palpasi
jugularis
2) Dada : simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyrti tekan pada
payudara
c) Pemeriksaan obstetric
Abdomen
Leopol 2 : pada bagian kanan perut ibu teraba teraba keras datar
(kepala janin)
Mc Donald : 28cm
112
Pada vulva tidak ada oedema, tidak ada varices, tidak ada kondiloma,
d) Pemeriksaan penunjang
KIA ibu.
(a) Darah
(1) HB : 11 gram/dl
3. Analisa
presentasi kepala.
4.Penatalaksanaan
badan 68 kg, bayi letak kepala, kepala sudah masuk PAP, DJJ
dada, ibu sulit tidur dan cemas berlebihan. Jika ibu mengalami tanda
semakin sering, keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir, keluar
tidur siang 1-2 jam/hari, dan tidur malam 7-8 jam/hari untuk menjaga
yang mengandung zat tenaga seperti nasi, jagung, dan ubi, zat
pembangun seperti ikan, daging, telur dan, zat pengatur seperti buah-
janin.
tenaga yaitu nasi, jagung, zat pembangun seperti ikan, telur, dan
mual muntah, vitamin c diminum 1x1, kalk diminum 1x1, dan tidak
saat malam hari dengan air putih, tidak minum bercampur dengan
lakukan ibu dirumah yaitu ibu hamil yang sehat dapat melakukan
kesehatan.
dihindari ibu selama hamil yaitu kerja berat (mengangkat benda berat:
hamil tua, ibu hamil minum obat tanpa resep dokter, serta stress
berlebihan.
menyebutkan kembali hal yang perlu dihindari ibu selama hamil yaitu
beralkohol dan jamu, tidur terlentang >10 menit pada masa hamil tua,
ibu hamil minum obat tanpa resep dokter, serta strees berlebihan.
faskes yang di inginkan ibu dan yang akan menolong persalinan ibu,
darah.
2022 .
28 Januari 2022.
a) Data Subjektif
Keluhan utama :
b) Data Objektif
2) Kesadaran : composimenti
Abdomen
(kepala)
Mc Donald : 30 cm
Ekstremitas :
118
presentasi kepala.
e) Penatalaksanaan
135x/m.
100/70 MmHg, DDJ 135x/ menit dan ibu merasa senang dengan
persalinan.
selama hamil.
pendonor darah.
kehamilan.
kehamilan.
keluar lendir dan darah dari jalan lahir sejak tanggal 31 februari 2022
b. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
2. Pemeriksaan obstetric
melenting, (kepala)
MC Donald : 30 cm
DJJ : 142x/menit.
oedema
Pembukaan : 5 cm
Posisi/presentasi : kepala
A : Analisa
GI P0 A0AH0 UK 38-39 minggu, janin tunggal hidup intra uteri
P : Penatalaksanaan
a) Memberitahukan pada ibu hasil pemeriksaan yaitu tekanan darah
30-35 detik, ketuban belum pecah, ibu suda dalam proses persalinan
b) Menganjurkan kepada ibu untuk tidur miring kiri dengan kaki kiri
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan ibu tidur dengan
Ibu mengerti dan menerima anjuran yang diberikan serta akan makan
kemih penuh
nafas dalam lewat hidung dan keluarkan lewat mulut saat ada
kontraksi.
124
lewat hidung dan keluarkan lewat mulut dan ibu dapat melakukanya
g) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada saat proses
persalinan meliputi:
(3) Infus set (aboket no.16/18 cm. cairan RL, selang infus, plester,
torniquet)
pita ukur, spuit 2,5-3 ml, spuit 1 ml, leanec/dopler, lampu sorot,
(7) Perlengkapan ibu dan bayi (kain bersih, baju bayi, topi bayi,
dalam ibu, baju ibu, sabun, kain untuk ibu, makan dan minum
(8) Perlengkapan DTT (sarung tangan, larutan klorin dan sabu cuci
2). Ibu merasakan dorongan yang kuat untuk meneran saat timbul
kontraksi
b) Objektktif.
lamanya 45 detik
oedema
Pembukaan : 10 cm
Posisi/presentasi : kepala
c) Analisa.
d) Penatalaksanaan.
127
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
jika ada rasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat, pada kondisi
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
10) Meletakkan kain bersih yang di lipat 1/3 bagian, dibawah bokong
ibu.
11) Membuka partus set dan periksa kembali kelengkapan alat dan
bahan.
12) Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan untuk menolong
kelahiran bayi
13) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
dilipat 1/3, letakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan
Sudah dilakukan.
14) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai
kelahiran bayi
secara spontan.
bahu posterior.
Sudah di lakukan.
kearah kaki bayi untuk menyanggah saat punggung dan kaki lahir,
kelahiran bayi
19) Menilai bayi dengan cepat (dalam 30 detik), bayi menangis kuat,
pergerakan aktif.
21) Melakukan penjepitan tali pusat dengan klem kira-kira 2-3 cmdari
lainuntuk mendorong isi tali pusat kearah ibu dan klem tali pusat
23) Meletakkan bayi tengkurap didada ibu untuk kontak kulit ibu dan
dengan posisi lebih rendah dari putting susu atau areola mamae
ibu, selimuti bayi dan ibu dengan kain yang kering dan hangat,
b) Data obyektif.
membulat, serta keluar darah dari jalan lahir, tali pusat tambah
36,8 °C.
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
132
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
lakukan.
Sudah dilakukan.
ada kontraksi).
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
plasenta
134
b) Data obyektif.
WITA.
suhu 36,7⁰C.
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
perdarahan pervaginam.
kateterisasi.
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
baik (40 – 60x/ menit), Jika bayi sulit bernapas merintih atau
Sudah dilakukan.
Sudah di lakukan .
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
0,5%.Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
1) Subjektif
2) Objektif
Bayi lahir jam 07.40 WITA, lahir spontan, keadaan umum baik,
Pemeriksaan fisik
hematoma
ada ikteri
pendarahan
labia minor
e) Anus : Berlubang
g) Refleks
h) Riwayat Eliminasi
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
menyentu bayi,
(c) Menjaga bayi tetap hangat yaitu pakaikan pakaian bayi, bungkus
hangat.
(d) Memberi salep mata tetracycline 1% pada ke dua mata bayi untuk
a) Data subyektif
februari 2022 jam 08.00 WITA, jenis kelamin laki-laki, berat badan
2.500 gram bayi menyusu kuat, dan tidak rewel, BAB 1x/hari, warna
b) Data obyektif
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Fisik
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
ASI kepada bayi dari usia 0-6 bulan tanpa ada makanan
tambahan/pendamping.
obat maupun ramuan tradisional pada tali pusat bayi yang masih
5) Memberitahu ibu tanda bahaya bayi baru lahir yaitu bayi kuning,
infeksi tali pusat (tali pusat berbau, merah, dan terdapat nanah,
kuning, infeksi tali pusat (tali pusat berbau, merah, dan terdapat
demam.
143
Febuari 2022 .
7) Melakukan pendokumentasian.
a) Data subjektif
b) Data objektif
1) Pemeriksaan Umum
142x/menit
2) Pemeriksaan Fisik
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
144
142x/menit
lahir.
Ibu dapat menyebut kembali tanda bahaya bayi baru lahir yaitu
bayi kuning, infeksi tali pusat (tali pusat berbau, merah, dan
dan demam.
tanda infeksi
2022 .
7).Melakukan pendokumentasian.
a) Data subjektif
b) Data objektif.
1) Pemeriksaan Umum
140x/menit
2) Pemeriksaan Fisik
c) Analisa
d) Penatalaksanaan.
45x/menit, HR 140x/menit
basah dengan popok baru yang bersih dan kering, ganti pakaian
Sudah dilakukan.
Ibu dapat menyebutkan tanda bahaya pada bayi yaitu tidak mau
yang berat dan polio yang mencegah lumpuh layuh pada tungkai
imunisasi.
a) Data Subjektif
jam 08.00 WITA. Ibu masih merasakan nyeri pada perutnya dan nyeri
b) Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
KU : baik
Kesadaran : Composmentis
2) Pemeriksaan fisik :
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
ibu baik, tekanan darah 100/70 mmHg, suhu 37ºC, nadi 82x/menit,
involusi baik.
tanda vital dalam batas normal seperti tekanan darah, suhu, nadi.
1) Menjelaskan pada ibu bahwa nyeri yang dirasakan pada perut dan luka
perineum setelah melalui proses kelahiran bayi dan akan segera pulih
vagina dan bagian perineum setelah buang air, gunakan air hangat.
149
Keringkan area vagina dan perineum menggunakan tisu atau kain yang
bersih, ganti pembalut setiap 4-6 jam, Biarkan perineum dan vagina
atau kain yang bersih, mengganti pembalut setiap 4-6 jam dan minum
hijau yaitu daun bayam, daun kelor dan lauk pauk seperti tempe/tahu,
ikan daging, telur, makan buah-buahan seperti apel dan pisang, serta
banyak minum air putih. Kebutuhan air minum pada ibu menyusui
gelas sehari.
150
sehari dan tidak membiarkan luka operasi terkena air dan ibu harus
keramas rambut 2-3 kali seminggu, ganti pakaian luar setiap kali
selesai mandi, ganti pakaian dalam setiap kali selesai mandi atau jika
dalam dan pakaian luar 2x/hari, cuci tangan sebelum makan dan
sesudah BAB/BAK.
6) Menjelaskan pada ibu tentang istirahat yang benar yaitu tidur siang
minimal 1-2 jam/hari dan tidur malam 7-8 jam/hari. Saat bayi istirahat
Ibu mengerti dan mampu menyebutkan istirahat yang benar yaitu tidur
7) Memberikan KIE tentang cara menyusui yang benar yaitu ibu duduk
atau berbaring dengan santai, perah sedikit kolustrum atau ASI dan
ke ibu dengan posisi perut bayi menempel ke perut ibu, dagu bayi
garis lurus, mulut bayi terbuka lebar menutupi daerah gelap sekitar
puting susu. Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum
makanan pendamping.
perdarahan lewat jalan lahir, bengkak di wajah, tangan dan kaki, atau
bengkak, merah disertai rasa sakit, ibu terlihat sedih, murung dan
menangis.
lewat jalan lahir, bengkak di wajah, tangan dan kaki, atau sakit kepala
a. Amoksilin 3x500mg
2022 .
07 Febuari 2022.
a) Data Subjektif.
menyusui dengan kuat dan masih keluar darah dari jalan lahir
b) Data Objektif
sanguinolenta(kuning kecoklatan)
c) Analisa masalah.
nifas hari ke 6
d) Penatalaksanaan
153
sanguinolenta.
lakukan.
sehari-hari .
luka operasi terkena air dan ibu harus menjaga kebersihan luka
untuk ibu dan bayi. Salah satunya bagi ibu sebagai alat.
menggigil dan sakit kepala, sulit tidur dan sesak nafas, jantung
kabur.
yaitu:
a) Amoksilin 3x500mg
b) Tablet Fe 60 mg 1x1
Febuari 2022 .
9. Melakukan pendokumentasian.
155
a) Data Subjektif.
b) Data Objektif.
Laktasi baik, tanda-tanda infeksi pada payudara tidak ada, tidak ada
luka bekas operasi, involusi baik, TFU tidak teraba, kandung kemih
c) Analisa Masalah
d) Pelaksanaan
nasi, roti, daging, telur, susu dan ikan supaya ibu mendapatkan
darah.
Ibu sudah minum tablet tambah darah rutin 1x1 tiap hari.
kalender.
makanan tambahan.
bercak, nyeri.
c) Metode Hormonal
spotting.
insisi.
a) Data Subjektif.
b) Data Objektif.
baik, tanda-tanda infeksi pada payudara tidak ada, tidak ada luka bekas
operasi, involusi baik, TFU tidak teraba, kandung kemih kosong, lokhea
c) Analisa Masalah
d) Pelaksanaan
telur, susu dan ikan supaya ibu mendapatkan tenaga yang cukup untuk
darah.
Ibu sudah minum tablet tambah darah rutin 1x1 tiap hari.
tambahan.
bercak, nyeri.
pada rahim.
161
efek samping.
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Dalam studi kasus ini penulis akan membahas tentang asuhan kebidanan
yang diberikan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir yang
dengan 6 minggu postpartum yang dimulai dari tanggal 20 Januari 2022 sampai
Pada BAB ini penulis membandingkan hasil asuhan dengan tinjauan teori
yang ada pada BAB II dan dianalisa faktor pendukung maupun faktor penghambat
sehingga hasil asuhan ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai. Pembahasan
mencakup:
sebanyak 2 kali.
kembali tanda bahaya, tanda persalinan, kebersihan diri, istirahat yang cukup,
pelayanan atau perawatan kehamilan minimal 2 kali yaitu pada saat hamil 7-8
bulan (UK 37-38 minggu) sebanyak 1 kali dan hamil 9 bulan (UK 38-39
tablet tambah darah, tes laboratorium, konseling dan penjelasan, tata laksana
Tinggi badan diperiksa sekali saat ibu hamil datang pertama kali
panggul sempit. Tinggi badan N.B. > 145 yaitu dengan TB 160 cm.
3. Pengukuran LILA
TM I untuk skrining beresiko KEK dimana LILA kurang dari < 23,5
cm.Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah.
2635 gram. Penulis menyatakan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori
dan kasus.
165
DJJ lambat kurang dari 120x/menit atau DJJ cepat lebih dari 160
x/menit menunjukan gawat janin. Jika pada TM III bagian bawah janin
bukan kepala atau kepala janin belum masuk pintu atas panggul berarti ada
kelainan letak, panggul sempit, atau masalah lain. Setiap kali pemeriksaan
letak janin dan DJJ yang dilakukan Ny N.B selama kunjungan kehamilan
8. Tes Laboratorium
tidak terasa.
mules teratur, semakin sering dan lama, serta keluar lendir bercampur
Menyusu Dini (IMD), nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI Eksklusif,
khusus. Setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil, harus ditangani
167
2017).
Berdasarkan kajian kasus pada kasus Ny. N.B tidak terdapat kesenjangan
antara teori dan praktek pada pelaksanaan ANC karena telah melakukan
B. Intranatal Care
hidup, Presentasi Kepala, Intra Uteri dengan inpartu kala I fase aktif Pada
mengatakan hamil anak pertama, ibu merasa nyeri pada pinggang menjalar ke
perut bagian bawah, keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir sejak
dan fisik dalam batas normal, pemeriksaan dalam hasilnya vulva vagina tidak
ada kelainan, portio tipis lunak, pembukaan 5 cm, ketuban utuh , presentasi
kepala, penurunan Hodge I posisi UUK kanan depan dan molase tidak
ada.Kala II pada tanggal 01 Februari 2022. pukul 08.00 bayi lahir secara
normal,keadaan ibu dan bayi sehat,berat badan 2500 gram, Panjang badan 49
cacat dan tidak ada kelainan.partus Kala III pada tanggal 01 Februari
2022.pukul 08.00 , Kala IV pada tanggal 01 Februari 2022 .pukul 08.10 wita
ibu untuk tidur miring ke kiri, menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri
fase antara lain : Kala I dimulai sejak kontraksi tanggal 01 Febuari 2022 wita
intake yang cukup, mengajarkan teknik relaksasi dan pengaturan napas saat
pada ibu tentang penyebab nyeri dalam persalinan, memberi support dan
melihat tanda dan gejala kala II, memastikan kelengkapan alat dan bahan
ibu, memimpin meneran saat ada dorongan yang kuat untuk meneran,
vulva 5-6 cm dengan tangan kanan dan menahan puncak kepala dengan
tangan kiri, memeriksa adanya lilitan tali pusat, menunggu kepala melakukan
169
putaran paksi luar, melahirkan bayi dengan cara kedua tangan diletakan
secara biparietal pada kepala bayi lalu menarik kepala kearah bawah untuk
melahirkan bahu depan dan menarik kepala ke atas untuk melahirkan bahu
belakang, kemudian melahirkan bayi secara sangga susur, menilai bayi segera
setelah lahir, mengeringkan dan menyelimuti bayi dengan kain bersih dan
50 cc.
dan mengikatnya dengan pengikat tali pusat yang steril, mengganti kain
memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-6 cm dari vulva,
meletakan tangan kiri di atas simphisis dan kanan memegang tali pusat,
pada uterus secara dorsocranial, jemput plasenta dengan kedua tangan, putar
170
plasenta searah jarum jam sampai plasenta dan selaput ketuban lahir,
membersihkan ibu dari sisa darah dan air ketuban, memeriksa kontraksi
kontraksi uterus, kandung kemih, perdarahan setiap 15 menit pada satu jam
Berdasarkan kajian pada kasus Ny. N.B dan kajian teori tidak terdapat
Pemeriksaan Objektif; keadaan umum baik, TTV: suhu 36,7 °C, HR 158
33 cm, LD 32 cm, LP 33 cm, tali pusat bersih, masih basah, tidak ada tanda-
tanda infeksi.
171
kering serta mengganti popok bayi yang basah dengan yang baru,
tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu : bayi kuning setelah 24 jam
pertama dan di temukan pada umur 14 hari atau lebih, infeksi tali pusat yaitu :
2022.pukul 16.00 wita. umur 6 hari post partum dengan hasil pemeriksaan,
subyektif : ibu mengatakan bayinya menyusu kuat, tidak rewel, BAK 3x/hari,
keadaan umum baik, tangis bayi kuat, tonus otot kuat, tanda-tanda vital, S :
tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi pada bayi baru lahir antara lain: tidak
mau menyusu, bayi kuning, kejang-kejang, tali pusat bau, bayi rewel,
172
dengan kaindan memakai topi serta ganti pakaian basah dengan yang kering.
2022.pukul 17.00 wita. umur 24 hari post partum dengan hasil pemeriksaan
data subjektif :ibu mengatakan bayi menyusu kuat, tidak rewel, tali pusat bayi
sudah lepas. BAK 6-7x/hari, warna kuning jernih, dan BAB 3-5x/hari,warna
kuning, konsistensi lunak. Data Objektif : keadaan umum baik, tangis bayi
kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah di lakukan pada bayinya,
kembali kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi pada bayi
baru lahir, mengingatkan kembali pada ibu untuk kunjungan ulang satu bulan
sampai umur 28 hari masa neonatus mendapat pelayanan neonatal 3 kali yaitu
pada umur 6 jam - 48 jam setelah lahir, kunjungan kedua 3 - 7 hari setelah
lahir dan kunjungan ketiga 8 - 28 hari setelah lahir. Asuhan kebidanan yang
hangat, merawat tali pusat dan pemberian ASI secara esklusif (Kemenkes RI,
2015).
173
Pada kasus Ny. N.B P1A0 AH1 Post Partum Normal, kunjungan nifas
2 hari post partum dengan hasil pemeriksaan, data subjektif :ibu mengatakan
telah melahirkan anaknya yang pertama pada 2 hari yang lalu, jenis kelamin
laki-laki. Saat ini ibu mengeluh masih merasa mules pada perut bagian
bawah. Ibu sudah bisa tidur miring dan duduk di tempat. Data
kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat, vulva/vagina : lochea rubra,
banyaknya 2-3x ganti softex, tidak ada varises. Asuhan kebidanan yang di
yang dirasakan ibu adalah hal yang normal dialami ibu nifas. Rasa mules
nyeri yang ibu rasakan pada luka jahit akan segera memulih,menganjurkan
tanda bahaya masa nifas yaitu: perdarahan, sakit kepala yang hebat, nyeri
174
uluh hati, bengkak pada kaki dan tangan serta kejang-kejang, infeksi pada
mencebok dengan air bersih, menganjurkan ibu untuk meminum obat sesuai
aturan.
16:00 wita. hari ke 6 dengan hasil pemeriksaan data subjektif ibu mengatakan
keadaannya baik-baik saja dan bayinya sudah menyusui dengan kuat dan
masih kecil kecil darah dari jalan lahir sedikit Ibu mengatakan masih keluar
darah dari jalan lahir sedikit, warna merah kecoklatan. data objektif : keadaan
untuk menjaga kehangatan bayi dengan membungkus bayi dengan kain yang
bersih dan kering, mengganti kain atau popok bayi setiap kali basah,
melakukan kontrol ulang serta segera memlih alat kontrasepsi setelah 40 hari.
mengatakan tidak ada keluhan yang dirasakan . Data objektif : keadaan umum
ibu untuk tetap menyusui bayi sesering mungkin dan memberikan ASI
mengatakan tidak ada keluhan yang dirasakan . Data objektif : keadaan umum
untuk tetap menyusui bayi sesering mungkin dan memberikan ASI Eksklusif,
nifas yaitu mulai 6 jam sampai 42 hari dengan mendapat kunjungan untuk
pelayanan nifas sebanyak 4 kali yaitu pada saat 6 jam - 2 hari setelah
yang baik dan benar serta memberikan ASI secara esklusif, mengajarkan cara
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhankebidanan secara komprehensif dan
1. Pe
kunjungan yaitu pada Ny. N.B. kehamilan trimester tiga minimal asuhan
antenatal care sebanyak tiga kali yaitu dua kali oleh bidan dan satu kali
oleh dokter untuk dilakukan tindak lanjut atau penanganan rujukan. Tetapi
pada Ny.N.B kunjungan ANC oleh dokter tidak dilakukan karena bidan
pengkajian data subyektif dan obyektif dan tidak ada kesenjangan atau
2. A
nalisa data/Assesment
3. Pe
natalaksanaan
pemeriksaannya normal.
diberikan sesuai dengan kebutuhan By. Ny. N.B. dan tidak terdapat
kebutuhan Ny. N.B dan tidak terdapat masalah atau kesenjangan pada
asuhan.
4. M
B. Saran
3. Bagi Profesi
Perlu adanya komunikasi yang edukatif antara tenaga kesehatan dan pasien
4. Bagi Masyarakat
pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi agar tercapai kehidupan
yang sehat.
181
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI (2021)
Manuaba, Dkk. 2019. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan KB. Jakarta :
EGC
EGC
Belajar
Nurliana Dan Kasrida. 2020. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Malang : Selaksa
Medika
Nurlina, Dkk. 2020. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Jakarta : Trans Info
Medika
Indonensia, 1-45.
Rukiyah, A.Y, Dkk. 2021. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta : Trans Info
Media
Saputra. 2021. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika
Sukoco, B. (2021). Peran Perawat Dan Bidan Terhadap Inisiasi Menyusu Imd.
Walyani, E. Dan Endang. P. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru
Yulianti. 2016. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir. Jakarta : Trans Info Medika
Dinas Kesehatan Kota Kupang. 2019. Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara
Oesapa
Https://Unicef.Org/Topic/Child-Survival/Neonatal-Mortality/. Diakses
Maret 2020
183
Medika.
KN DAN KF
PARTUS