PENGUATAN TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING (TPPS)

DALAM UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

KABUPATEN KARAWANG
Disampaikan oleh:
Herman Melani, S.H
Mentor bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi
Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat

Karawang, 21 Agustus 2023

1
 SISTEMATIKA

PENDAHULUAN

STRATEGI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

KELEMBAGAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

KESIMPULAN

2
 BKKBN tidak dapat bekerja sendirian tapi harus melibatkan Kementerian/Lembaga untuk bersama-sama bersinergi
mencapai target yang telah ditentukan. Kami telah beraudiensi dengan Kementrian Agama untuk sama-sama melakukan
edukasi pada calon pengantin, harapannya 3 bulan sebelum melakukan pernikahan dilakukan penilaian status gizi secara
virtual, sehingga setelah menikah calon ibu sudah siap secara fisik dan mental agar tidak melahirkan generasi stunting”.
Model pendekatan BKKBN dalam percepatan penurunan stunting melalui penanganan/prospektif diantaranya, program siap
nikah, siap hamil cegah stunting, program pengendalian jarak dan jumlah kehamilan melalui program keluarga berencana
(KB) pasca persalinan, melalui edukasi tentang gizi balita.

Stunting adalah masalah bersama, bagi tni stunting ada masalah pertahanan negara,
kemenag berkaitan dengan hidup berkualitas. oleh karena itu, jawa barat sepakat menuju
zero new stunting, semua dinas pemprov jawa barat harus punya kepentingan dalam.
mengurusi stunting. (Rakerda Program Bangga Kencana, 2023)

"Terus ikhtiar semaksimal mungkin agar Jawa Barat zero stunting , tapi ikhtiar ini tidak bisa
sendirian, maka kami melibatkan para pimpinan di daerah, bupati dan wali kota, termasuk
yang hadir pada hari ini sebagai bentuk kebersamaan antara Pemprov, Pemkab dan
Pemkot di Jawa Barat,“ (Jabar Stunting Summit, 2022)
3
 PENDAHULUAN

4
 LANDASAN HUKUM

PERPRES RI NOMOR 72 TAHUN 2021 TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN

01 STUNTING

PERATURAN BKKBN RI NOMOR 12 TAHUN 2021 TENTANG RENCANA AKSI

02 NASIONAL PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA STUNTING INDONESIA TAHUN
2021-2024

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 107 TAHUN 2020 TENTANG

03 PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

SK GUBERNUR JABAR NOMOR 441.05/KEP.829-BAPP/2021 TENTANG TIM

04 PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

5
 TANTANGAN DAN SITUASI STUNTING NASIONAL
TARGET PREVALENSI STUNTING (RPJMN 2019-2024

21,6%

(SSGI, 2022)

Target penurunan 3,1% per

2,8
tahun tidak tercapai. Sehingga
untuk mencapai 14% di 2024
21,6 perlu menurunkan 3,8% per
tahun

6
 Situasi Stunting Provinsi Jawa Barat

GAP 1%
TARGET RPJMD
GAP 1,3% TARGET RPJMD

GAP 1%
• Selama 2 tahun (2023
TARGET
RPJMD
TARGET RPJMN
& 2024 perlu effort
HASIL SSGI
TURUN 4,3% untuk menurunkan
prev. Stunting sebesar
> 6,2% sehingga target
14% tercapai melalui
aksi yang konvergen,
integratif, holistik,
kolaboratif, sinergis
dan berkualitas.

7
 Peta Sebarang Prevalensi Stunting
Menurut SSGI 2022
3 KOKAB TURUN <10% THD SSGI 2021

1. CIANJUR : 20,1%
2. KOTA CIREBON : 13,6%
3. GARUT : 11,6%

4 KOKAB PREV. STUNTING <=14%

1. KOTA BEKASI : 6,0%

2. KOTA DEPOK : 12,6%
3. CIANJUR : 13,6%
4. KARAWANG : 14,0%

8
 Prevalensi Stunting Menurut SSGI dan e-PPGBM
PERLUNYA STRATEGI YANG MEMASTIKAN PENGUKURAN
BALITA/BADUTA HARUS MEMENUHI 3 STANDAR YAITU :
• PETUGAS
• ALAT/APLIKASI
• OPERASIONAL PENGUKURANNYA

20,2%

5,89%

9
 STRATEGI PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING

10
 Perpres Nomor 72 tahun 2021

11
 PENDEKATAN RAN-PASTI
INTERVENSI HULU
INTERVENSI SPESIFIK DAN PENDEKATAN a. Penekanan intervensi pada PENCEGAHAN
KELUARGA
SENSITIF BERISIKO lahirnya bayi stunted dengan mempersiapkan
STUNTING kehamilan calon pengantin/calon ibu melalui
Fokus pada program INKUBASI perencanaan kehidupan berkeluarga.
yang memperhatikan kesehatan b. PENANGANAN balita stunting melalui
dan kecukupan gizi: intervensi kuratif.
3 bulan CATIN+ IBU HAMIL+ IBU
MASA INTERVAL
RAN
Pendekatan PENTAHELIX
+BADUTA/BALITA yang didukung PENDEKATAN
PASTI Menyediakan platform Kerjasama
PENDEKATAN
dengan penyediaan sanitasi, INTERVENSI MULTI antara pemerintah dan unsur
GIZI SEKTOR DAN
akses air bersih serta bansos. TERPADU pemangku kepentingan (dunia
MULTI PIHAK
usaha, perguruan tinggi, masyarakat
dan media)

Kluster data presisi Kluster manajerial Kluster operasional

12 KONVERGENSI LAYANAN TINGKAT KELUARGA

 5 PILAR STRATEGI NASIONAL
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

PENINGKATAN
PENINGKATAN
KOMITMEN DAN VISI
KONVERGENSI PENINGKATAN
KEPEMIMPINAN DI PENINGKATAN INTERVENSI SPESIFIK KETAHANAN PENGUATAN DAN
PEMERINTAH KOMUNIKASI DAN INTERVENSI PANGAN DAN GIZI PENGEMBANGAN
DAERAH PROVINSI, PERUBAHAN SENSITIF DI
PADA TINGKAT SISTEM , DATA,
PEMERINTAH PERILAKU DAN PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI, PEMERINTAH INDIVIDU, INFORMASI, RISET
DAERAH PEMBERDAYAAN
DAERAH KABUPATEN/ KELUARGA DAN DAN INOVASI
KABUPATEN/KOTA MASYARAKAT
KOTA DAN PEMERINTAH MASYARAKAT
DAN PEMERINTAH DESA
DESA

13
 7 ARAHAN KEPALA BKKBN RI
(7 QUICK WINS)

DATA TPK PMT KONVERGENSI MINILOKAKARYA AKS BAAS

Fasilitasi, Fasilitasi dan Fasilitasi, Fasilitasi, Fasilitasi, Memastikan Advokasi dan
koordinasi dan koordinasi koordinasi koordinasi dan koordinasi dan Berfungsinya Sosialisasi
penguatan pelaksanaan dengan TPPS penguatan bagi Pelaksanaan Tim AKS, dan BAAS
data termasuk agar sasaran TPPS terlaksananya
Pendampingan Mini lokakarya
elsimil memperoleh AKS sesuai
PMT tahapan

PEMANFAATAN DAN INTERVENSI KELUARGA BERISIKO STUNTING

14
 KELEMBAGAAN PROGRAM
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN
72 TAHUN 2021

15
 PENGARAH

PELAKSANA

SATGAS PROVINSI TPPS PROVINSI BKKBN Perwakilan

TECHNICAL ASSISTANT TPPS KABUPATEN/KOTA OPD KB Kab./Kota

TPPS KECAMATAN PLKB

TPPS DESA/KELURAHAN
 PELAKSANAAN RENCANA AKSI NASIONAL
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING (1)
KABUPATEN/ KOTA KECAMATAN DESA/KELURAHAN
Memperkuat legal aspek pelaksanaan Memperkuat legal aspek pelaksanaan Memperkuat legal aspek pelaksanaan percepatan
percepatan penurunan stunting percepatan penurunan stunting penurunan stunting
a. Membentuk TPPS di Kabupaten/Kota yang a. Membentuk TPPS tingkat Kecamatan a. Membentuk TPPS tingkat Desa/Kelurahan yang
terdiri dari lintas sektor dan pemangku yang terdiri dari lintas sektor dan terdiri dari perangkat desa/kelurahan dan
kepentingan pemangku kepentingan pemangku kepentingan
b. Menetapkan pedoman/petunjuk teknis
percepatan penurunan stunting tingkat
Kabupaten/Kota serta Desa
Perencanaan dan penganggaran Perencanaan dan penganggaran Perencanaan dan penganggaran
a. Memprioritaskan secara spesifik upaya a. Melakukan fasilitasi perencanaan dan a. Memprioritaskan secara spesifik upaya
percepatan penurunan stunting dalam penganggaran desa/kelurahan terkait percepatan penurunan stunting dalam rencana
rencana kerja Pemerintah Daerah upaya percepatan penurunan stunting kerja Pemerintah Desa
b. Melakukan tagging anggaran intervensi b. Melakukan tagging anggaran intervensi spesifik,
spesifik, sensitif, dan koordinatif sensitif, dan koordinatif
c. Mengembangkan database perencanaan c. Mengembangkan database perencanaan
implementasi RAN-PASTI implementasi RAN-PASTI
d. Melakukan sinkronisasi perencanaan dan d. Melakukan sinkronisasi perencanaan dan
penganggaran antar dinas, DPRD serta penganggaran bersama lembaga masyarakat
pemangku kepentingan melalui desa, badan pemusyawaratan desa, pemangku
17 musrenbang/rembuk stunting dan berbagai kepentingan melalui musrenbang/rembuk stunting
skema pendanaan dan berbagai skema pendanaan
 PELAKSANAAN RENCANA AKSI NASIONAL
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING (2)
KABUPATEN/ KOTA KECAMATAN DESA/KELURAHAN
Implementasi Implementasi Implementasi
a. Memperkuat koordinasi, sinergi, dan a. Melaksanakan fungsi koordinasi a. Melakukan koordinasi pendampingan keluarga
sinkronisasi pelaksanaan kegiatan antar penggerakan lapangan dan pelayanan b. Melakukan koordinasi peningkatan kapasitas
dinas dan pemangku kepentingan bersama pemerintah desa/kelurahan kelembagaan dan sumber daya manusia
b. Mengoordinasikan peningkatan kapasitas terkait implementasi pelaksanaan kegiatan
kelembagaan dan sumber daya manusia b. Melaksanakan fungsi pengawasan
pelaksanaan upaya percepatan penurunan
stunting di tingkat desa/kelurahan

Pemantauan, evaluasi dan pelaporan Pemantauan, evaluasi dan pelaporan Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
a. Melakukan verifikasi dan validasi data a. Melakukan verifikasi dan validasi data a. Melakukan pencatatan, pengumpulan data
terkait percepatan penurunan stunting terkait percepatan penurunan stunting terkait intervensi spesifik dan sensitif melalui
b. Melakukan evaluasi pelaksanaan percepatan b. Melakukan laporan secara periodik data rutin
penurunan stunting secara periodik terkait pelaksanaan RAN PASTI tingkat b. Melakukan evaluasi pelaksanaan percepatan
c. Menyusun laporan per semester, per tahun desa/kelurahan penurunan stunting secara periodik
atau jika diperlukan dalam pelaksanaan RAN c. Menyusun laporan per semester, per tahun
PASTI tingkat Kabupaten/Kota atau jika diperlukan dalam pelaksanaan RAN
PASTI tingkat desa/kelurahan
18
UPAYA PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING
PROVINSI JAWA BARAT

19
KELEMBAGAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI
PROVINSI JAWA BARAT :
KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR 441.05/KEP-829-BAPP/2021 TENTANG TIM
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DAERAH PROVINSI Poin-poin utama dalam Kepgub TPPS Daerah Provinsi
JAWA BARAT
Jawa Barat :
• Mencabut Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 441.05/Kep-
1076-Yanbangsos/2019 Tentang Tim Koordinasi Pencegahan dan
Penurunan Kematian Ibu, kematian Bayi dan Stunting
• Perubahan Nama Tim Koordinasi Pencegahan dan Penurunan
Kematian Ibu, kematian Bayi dan Stunting menjadi Tim
Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Daerah Provinsi Jawa Barat
• Perubahan unsur pimpinan Tim
• Parubahan pokja
• Penambahan Divisi Research & Development
• Panambahan sekretariat
• Penambahan Technical Assistant sebagai tindak lanjut temuan
LHP BPKP sesuai pedoman dokumen Strategi Nasional
Percepatan Pencegahan Anak Kerdil dan menjalankan fungsi
Binwas serta Binwil oleh Provinsi
• Pelibatan unsur Akademisi dan Community dalam TIM
 SK TPPS
PROVINSI JAWA BARAT

1 27 627 5.957
KABUPATEN/ 100%
PROVINSI KECAMATAN DESA/KEL.
KOTA

SK TPPS TERBENTUK (TAHUN 2022)

21
 SK TPPS
KABUPATEN KARAWANG

1 30 297 Desa/
100%
KABUPATEN KECAMATAN 12 Kel

SK TPPS TERBENTUK (TAHUN 2022)

22
23
24
 Pengertian
Tim Pendamping Keluarga (TPK)

adalah sekelompok orang yang terdiri dari Bidan, Kader TP PKK

dan Kader KB Desa yang melaksanakan pendampingan melalui
serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan, fasilitasi
pelayanan rujukan dan fasilitasi bantuan sosial serta surveilans/
pengawasan/pengamatan untuk mendeteksi dini faktor risiko
stunting yang bertujuan meningkatakan akses informasi dan
pelayanan keluarga dan/atau keluarga berisiko stunting dengan
sasaran prioritas calon pengantin/calon pasangan usia subur, ibu
hamil, ibu pascapersalinan, dan balita usia 0-59 bulan
25
 TIM PENDAMPING KELUARGA
PROVINSI JAWA BARAT
Jumlah TPK Jumlah Anggota TPK
6,000 4,000 2,000 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000
BOGOR 4,179 12,537
BANDUNG 2,792 8,376
BEKASI 2,398 7,194
SUKABUMI 2,100 6,300
GARUT 1,991 5,973
KOTA BEKASI 1,959 5,877
CIANJUR 1,908 5,724
KOTA BANDUNG 1,883 5,649
KARAWANG 1,879 5,637
CIREBON 1,749 5,247
KOTA DEPOK 1,584 4,752
TASIKMALAYA 1,436 4,308
INDRAMAYU 1,413 4,239
BANDUNG BARAT 1,377 4,131
SUBANG 1,229 3,687
MAJALENGKA 1,006 3,018
CIAMIS 947 2,841
KUNINGAN 899 2,697
SUMEDANG 888 2,664 JAWA BARAT:
KOTA BOGOR 804 2,412
PURWAKARTA 768 2,304 Jumlah TPK: 37.184 TPK
KOTA TASIKMALAYA 552 1,656 Anggota TPK: 111.552 personel
KOTA CIMAHI 438 1,314
PANGANDARAN 327 981
KOTA SUKABUMI 266 798
KOTA CIREBON 257 771
26 KOTA BANJAR 155 465
 CAPAIAN PENDAMPINGAN KELUARGA BERISIKO STUNTING
KABUPATEN/KOTAPROVINSI JAWA BARAT
PERIODE BULAN JANUARI s.d JULI 2023

KOTA BANJAR 73 KOTA BANJAR 528 KOTA BANJAR 409

KOTA CIREBON 121 KOTA CIREBON 976 KOTA CIREBON 509
KOTA SUKABUMI 183
JAWA BARAT: KOTA SUKABUMI 1277 JAWA BARAT: KUNINGAN 550 JAWA BARAT:
KUNINGAN 237 28.341 KOTA CIMAHI 1371 159.011 KOTA CIMAHI 632 87.314
KOTA CIMAHI 270 KUNINGAN 1469 KOTA SUKABUMI 877
KOTA BANDUNG 330 PANGANDARAN 2211 PANGANDARAN 1403
KOTA BOGOR 359 KOTA BANDUNG 2516 KOTA BOGOR 1438
KOTA TASIKMALAYA 362 KOTA TASIKMALAYA 2852 GARUT 1588
PANGANDARAN 384 KOTA BOGOR 2950 KOTA TASIKMALAYA 1666
BEKASI 430 KOTA DEPOK 4202 KOTA BANDUNG 1684
KOTA BEKASI 646 SUBANG 4265 BEKASI 2148
INDRAMAYU 890 INDRAMAYU 4476 INDRAMAYU 2422
PURWAKARTA 935 SUMEDANG 4925 SUMEDANG 2626
KOTA DEPOK 952 GARUT 5196 KOTA DEPOK 2742
SUBANG 1019 KOTA BEKASI 5264 PURWAKARTA 2868
BANDUNG BARAT 1090 BEKASI 5318 MAJALENGKA 2929
CIAMIS 1106 MAJALENGKA 5566 SUBANG 3061
TASIKMALAYA 1197 PURWAKARTA 5656 KOTA BEKASI 3268
GARUT 1237 CIAMIS 5695 CIAMIS 3531
MAJALENGKA 1293 BANDUNG BARAT 7662 TASIKMALAYA 3867
CIANJUR 1327 CIANJUR 7691 CIANJUR 4143
SUMEDANG 1331 KARAWANG 9099 KARAWANG 4475
KARAWANG 1344 TASIKMALAYA 9614 BANDUNG BARAT 4605
SUKABUMI 2037 CIREBON 10166 BOGOR 6484
BOGOR 2212 BOGOR 12805 CIREBON 6805
CIREBON 3011 BANDUNG 17603 SUKABUMI 8676
BANDUNG 3965 SUKABUMI 17658 BANDUNG 11908

0 1000 2000 3000 4000 5000 0 5000 10000 15000 20000 0 2000 4000 6000 8000 100001200014000

CALON PENGANTIN IBU HAMIL IBU NIFAS

 CAPAIAN PENDAMPINGAN KELUARGA BERISIKO STUNTING
KABUPATEN/KOTAPROVINSI JAWA BARAT
PERIODE BULAN JANUARI s.d JULI 2023

KOTA CIREBON 760 350000

KOTA BANJAR 882
KOTA CIMAHI 2616 JAWA BARAT: PENDAMPINGAN KRS:
300000
KOTA SUKABUMI 3397 338.432 613.098
KOTA BOGOR 3714
KUNINGAN 4817
KOTA TASIKMALAYA 5041
250000 DATA KRS (PK 2022):
INDRAMAYU 6954 2.714.752
PANGANDARAN 7531
KOTA DEPOK 9659
200000
SUBANG 10172
MAJALENGKA 10313
PURWAKARTA 10457
150000
TASIKMALAYA 11459
KOTA BEKASI 11764
SUMEDANG 12366
100000
KARAWANG 12936
KOTA BANDUNG 14960
SUKABUMI 15455
50000
BEKASI 16120
CIREBON 16371
CIAMIS 17813
0

GARUT

KOTA CIMAHI
INDRAMAYU
KOTA BEKASI

KOTA BANJAR
CIREBON

PANGANDARAN
TASIKMALAYA

MAJALENGKA

KUNINGAN
KOTA SUKABUMI
CIANJUR

KARAWANG
BOGOR
BANDUNG

KOTA BANDUNG

KOTA CIREBON
KOTA TASIKMALAYA
SUMEDANG
BANDUNG BARAT

BEKASI
CIAMIS

PURWAKARTA

SUBANG

KOTA BOGOR
KOTA DEPOK
SUKABUMI
CIANJUR 17876
GARUT 18206
BOGOR 26604
BANDUNG BARAT 30491
BANDUNG 39698

0 10000 20000 30000 40000 50000

BADUTA/BALITA PENDAMPINGAN KELUARGA BERISIKO STUNTING

 Pengertian
Minilokakarya

Kegiatan pertemuan dalam rangka mengawal dan mengevaluasi

pelaksanaan pendampingan keluarga dan hasil dari pelaksanaan
dan pemantauan pendampingan keluarga di tingkat Kecamatan dan
membina (coach) bagi Tim Pendamping Keluarga

29
 CAPAIAN MINILOKAKARYA PERIODE BULAN JANUARI s.d JULI 2023
KABUPATEN/KOTA & KECAMATAN
PROVINSI JAWA BARAT

192

186

160

151

138

129

120

104

102

90

81

80

78

78

60

60

50

47

36

30

24

24

20

15

14

10

9
…

R
N

I
I
U

N
I

G
T

R
R

IS
G

I
N

A
A

H
S
M

M
S
A
U

O
O

JA
JU

O
Y

Y
K

T
T
A

O
N
N
N

A
M

A
U

U
R
A

LA

O
R
G

G
G
G

P
U
A
A
U

B
B

K
K

IM
IA

N
N

A
A

B
A
M

E
A
N

O
O
IN

E
D
W
D

E
E
A
A

A
B
G

A
IA

D
D
C

IR
A

IR

B
LE

C
N
E
N

B
B
A

M
K

K
A

B
N

N
R

S
G
C

A
A

C
C

A
U

U
W

A
JA

IK
U

A
N

B
B

U
A

T
T
S

S
T

T
K

A
R
IN

T
O
S
U

S
K

O
A

O
A
U

A
T

O
A

N
D

K
M

K
T

K
O
P

T
T

K
A
N

O
K
P
A

K
B
Total Minlok: 192 Total Minlok: 102 Total Minlok: 186 Total Minlok: 80
Realisasi BOKB Minlok: 60,0% Realisasi BOKB Minlok: 26,92% Realisasi BOKB Minlok: 3,16 Realisasi BOKB Minlok: 56,73%

6 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

KAB. KUNINGAN KAB. PURWAKARTA KAB. INDRAMAYU KAB. BANDUNG BARAT

Total Minlok: 15 Total Minlok: 50 Total Minlok: 160 Total Minlok: 90

Realisasi BOKB Minlok: 50,0% Realisasi BOKB Minlok: 40,0% Realisasi BOKB Minlok: 39,23% Realisasi BOKB Minlok: 40,0%

5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
KOTA CIMAHI KAB. PANGANDARAN KAB. CIANJUR KAB. KARAWANG
 TAHAPAN PELAKSANAAN AUDIT KASUS STUNTING (AKS) SEMESTER I DI TINGKAT KAB/KOTA
PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2023

PENGISIAN KERTA RENCANA TINDAK EVALUASI RTL

IDENTIFIKASI KASUS KERJA AKS LANJUT

1 2 3 4 5 6 7 8 SEMESTER II

PEMBENTUKAN AKS SELEKSI KASUS KAJIAN AKS DISEMINASI HASIL/RTL

27 23 22 22 20 17 15 3
(100%) (85,19%) (81,48%) (81,48%) (74,07%) (62,96%) (55,56%) (11,11%)
 CAPAIAN PELAKSANAAN AUDIT KASUS STUNTING (AKS) SEMESTER I DI TINGKAT KAB/KOTA
PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2023
RENCANA TINDAK
TAHAPAN IDENTIFIKASI KASUS PENGISIAN LEMBAR AKS LANJUT

KOTA/
1 2 3 4 5 6 7
KABUPATEN
SK TIM AKS SELEKSI KASUS KAJIAN AKS DISEMINASI HASIL/RTL

KABUPATEN KARAWANG

KOTA SUKABUMI 1
KABUPATEN CIANJUR
KABUPATEN PURWAKARTA
KABUPATEN SUKABUMI
KOTA DEPOK
KOTA CIMAHI
KABUPATEN CIREBON
KABUPATEN PANGANDARAN
KABUPATEN SUMEDANG
KABUPATEN MAJALENGKA
KABUPATEN SUBANG
Sumber data:
Laporan TA Kabupaten/Kota
 CAPAIAN SERAPAN BOKB STUNTING & REMBUK STUNTING
KABUPATEN/KOTAPROVINSI JAWA BARAT
PERIODE BULAN JANUARI s.d JULI 2023

BELUM
MELAKSANAKAN
30%
(8 KAB/KOTA) SUDAH
MELAKSANAKAN
70%
(19 KAB/KOTA)

Keterangan:
Kabupaten Karawang merupakan salah satu kabupaten yang
sudah menyelenggarakan Rembuk Stunting.

SERAPAN BOKB STUNTING KABUPATEN/KOTA

(Per 31 Juli 2023) REMBUK STUNTING
 DUKUNGAN DAK TAHUN 2023

JAWA BARAT
449.495.961.000
34
 (%) REALISASI BOKB PENURUNAN STUNTING
(Per 14 Agustus 2023)
OPERASIONAL OPERASIONAL
PENDAMPINGA PENCATATAN KOORDINASI DI MINI
BKB KIT AUDIT KASUS
N SASARAN HASIL TINGKAT LOKAKARYA TOTAL
KABUPATEN/KOTA STUNTING STUNTING
CATIN, PEMANTAUAN KAB/KOTA KECAMATAN
KELUARGA PENDAMPINGA
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
TOTAL 9,74 26,72 21,22 20,96 21,06 31,70 23,73

KABUPATEN
KABUPATENKARAWANG
KARAWANG 65,21 50,00 46,67 55,63 50,00 50,00 49,01
KABUPATEN SUKABUMI - 50,00 50,00 41,67 49,66 50,15 48,69
KABUPATEN PANGANDARAN - 49,99 50,00 50,00 35,94 40,00 42,57
KABUPATEN BANDUNG BARAT 100,00 41,39 28,80 38,54 47,01 56,73 38,46
KABUPATEN MAJALENGKA - 40,00 40,00 16,83 6,31 42,69 37,38
KABUPATEN SUBANG - 50,00 27,84 27,02 - 37,50 37,19
KABUPATEN SUMEDANG - 50,00 30,00 12,50 32,94 22,83 36,70
KABUPATEN TASIKMALAYA - 40,00 40,00 - 6,17 4,10 36,03
KOTA SUKABUMI - 30,00 60,00 8,44 50,00 10,00 34,44
KOTA CIMAHI - 40,00 29,68 47,50 45,91 50,00 32,20
KOTA BOGOR - 31,51 29,02 47,09 44,80 25,00 28,90
KABUPATEN PURWAKARTA - 30,00 30,00 49,87 49,95 26,92 28,67
KOTA BANJAR - 54,55 30,00 4,93 - - 26,67
KABUPATEN CIREBON - 50,00 - - 36,58 50,00 26,24

35
 (%) REALISASI BOKB PENURUNAN STUNTING
(Per 14 Agustus 2023)
OPERASIONAL OPERASIONAL
PENDAMPINGA PENCATATAN KOORDINASI DI MINI
BKB KIT AUDIT KASUS
N SASARAN HASIL TINGKAT LOKAKARYA TOTAL
KABUPATEN/KOTA STUNTING STUNTING
CATIN, PEMANTAUAN KAB/KOTA KECAMATAN
KELUARGA PENDAMPINGA
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
TOTAL 9,74 26,72 21,22 20,96 21,06 31,70 23,73
KABUPATEN GARUT - 20,00 30,00 - - 54,50 24,94
KABUPATEN BANDUNG - 30,00 18,49 - - 30,00 23,90
KOTA BANDUNG - 20,00 24,32 - - 30,00 21,34
KOTA BEKASI - 27,66 14,35 - - - 20,15
KOTA TASIKMALAYA - 29,64 15,02 - 1,88 18,46 19,54
KABUPATEN KUNINGAN - 20,00 10,00 38,32 13,81 60,00 17,62
KABUPATEN BOGOR - 16,29 16,29 - - - 15,65
KABUPATEN CIAMIS - 18,18 10,08 - - - 12,43
KOTA DEPOK - 8,08 6,88 50,00 47,75 28,46 8,32
KABUPATEN INDRAMAYU - - 7,56 6,64 - 3,16 3,46
KABUPATEN BEKASI 97,78 - - - - 43,14 3,01
KABUPATEN CIANJUR - - - 50,00 49,98 39,23 2,03
KOTA CIREBON - - - 18,83 - 10,00 1,30

36
 UPAYA YANG DILAKUKAN
KOORDINASI LINTAS SEKTOR SECARA BERKALA DALAM
KEGIATAN
• LAPORAN TPPS, EVALUASI PPS, MORING, KONSOLIDASI, RAPAT BERKALA

PENGUATAN KAPASITAS TENAGA PPS

• ORIENTASI TPK, ORIENTASI SATGAS, PELATIHAN ELSIMIL

PENGUATAN BKB

• LOMBA KKA, LOMBA BKB, FASILITASI BKB HIU

PENGUATAN KAMPUNG KB

• LOMBA KAMPUNG KB, ORIENTASI PENGUATAN KAMPUNG KB

37
 UPAYA YANG DILAKUKAN
PENGUATAN PROGRAM BANGGA KENCANA DALAM STUNTING

• FASILITASI SE GUBERNUR NOMOR : 48/KK.02.01/Kesra TENTANG PENINGKATAN

AKSES DAN PELAYANAN KELUARGA BERENCANA PASCA PERSALINAN (KBPP)
DALAM RANGKA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DAN ANGKA KEMATIAN
BAYI (AKB) SERTA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI JAWA BARAT
• GEMPUR MKJP
• GENRE

FASILITASI PROGRAM BAPAK ASUH ANAK STUNTING DI

KABUPATEN/KOTA
• LEBIH DARI 100 RIBU KRS PENERIMA MANFAAT BAAS SE-JAWA BARAT

PEMANFAATAN DATA KRS DALAM BANTUAN PANGAN

• SEKITAR 410 RIBU KRS PENERIMA MANFAAT TELUR DAN DAGING TAHAP 1
38
 KESIMPULAN

• UNTUK PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING, PEMERINTAH PUSAT MELALUI

BKKBN MENYIAPKAN DUKUNGAN ANGGARAN BERUPA DAK FISIK DAN NON
FISIK.
• GUNA MEWUJUDKAN JAWA BARAT ZERO NEW STUNTING, PEMPROV JAWA
BARAT BERKOMITMEN DENGAN TERBENTUKNYA TPPS HAMPIR DI SEMUA
TINGKATAN WILAYAH DAN MELIBATKAN SEMUA SEKTOR.
• CONCERN BKKBN UNTUK PEMANTAUAN DATA, TPK, PMT, KONVERGENSI, MINI
LOKAKARYA, AKS, DAN BAAS YANG BERSINERGI DALAM PEMANFAATAN DAN
INTERVENSI DATA KELUARGA BERISIKO STUNTING.
• PENTAHELIX, PENDEKATAN KELUARGA BERISIKO STUNTING DAN INTERVENSI
GIZI TERPADU MENJADI STRATEGI PENDEKATAN YANG TEPAT DALAM
MEWUJUDKAN PREVLENSI 14% DI TAHUN 2024.
39
 HATUR NUHUN

40