RMK 3 Pasar Modal

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

NAMA : INDAH GUSTIKA

NIM : A031211087
RMK 3
PENAWARAN UMUM DI PASAR PERDANA

A. Pengertisn Penawaran Umum


Penawaran Umum (public offering) merupakan kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal dengan cara menjual
saham atau obligasi. Penawaran Umum sering pula dikenal dengan istilah go public.
Dengan go public perusahaan mendapatkan dana sesuai dengan kebutuhan
perusahaan tersebut.
Selain mendapatkan keuntungan berupa tambahan dana atau modal untuk
pengembangan usaha, emiten mendapatkan beberapa keuntungan lain dengan go
public yaitu:

 emiten lebih dikenal masyarakat


 perusahaan dituntut untuk bekerja lebih profesional karena emiten
mendapatkan pengawasan dari banyak pihak seperti Bursa Efek, analis dan
termasuk para pemegang saham
Umumnya dana dari hasil penawaran umum digunakan untuk kebutuhan berikut:

 ekspansi atau perluasan usaha


 Pembelian mesin-mesin baru
 Memperbaiki struktur permodalan
 Meningkatkan investasi di anak perusahaan;
 Melunasi sebagian hutang - Menambah modal kerja
Pilihan antara menerbitkan saham atau obligasi merupakan keputusan
manajemen perusahaan, karena masing-masing pilihan memiliki konsekuensi
berbeda bagi perusahaan. Jika perusahaan menerbitkan obligasi, maka emiten
secara periodik akan membagikan kupon kepada para pemegang obligasi dan
diakhir masa berlaku obligasi, emiten akan mengembalikan seluruh pokok obligasi.
Sedangkan jika emiten menerbitkan saham, maka emiten tidak memiliki kewajiban
pasti untuk membagi dividen karena pembagian dividen ditentukan berdasarkan
tingkat laba perusahaan dan persetujuan para pemegang saham. Jika hubungan
antara penerbit obligasi dengan para pemegang obligasi berakhir ketika masa
berlaku obligasi telah berakhir, berbeda dengan saham dimana hubungan antara
penerbit saham dengan para pemegang saham merupakan hubungan yang bersifat
permanen. Hal tersebut berarti selama perusahaan masih beroperasi, maka selama
itu pula hubungan antara emiten dengan pemegang saham terus berlangsung.
Konsekuensi lain dari penawaran umum adalah kesiapan emiten untuk selalu
berbagi informasi kepada publik. Hal ini penting karena dengan informasi tersebut
maka para pemegang saham memiliki informasi yang memadai untuk
memperkirakan harga jual dan beli di pasar sekunder.
Proses penawaran umum baik untuk saham maupun obligasi pada dasarnya
sama, dan pada buku ini hanya akan dijelaskan proses penawaran umum untuk
saham.
Ketika menjalani proses penawaran umum, perusahaan dibantu oleh
beberapa pihak yaitu lembaga dan profesi penunjang sedemikian sehingga
penawaran umum tersebut berlangsung lancar dan memenuhi berbagai ketentuan
yang ada.

B. Tahapan Penawaran Umum Saham


Proses penerbitan saham terbagi menjadi 4 (empat) tahap sebagai berikut:
1. Tahapan Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala
sesuatu yang berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling
awal perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang
saham dalam rangka Penawaran Umum saham. Setelah mendapat persetujuan,
selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin emisi, lembaga dan profesi
penunjang pasar modal seperti akuntan publik, konsultan hukum, penilai dan
notaris. Pihak-pihak yang membantu emiten dalam proses penerbitan saham, antara
lain:
 Penjamin Emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak
terlibat dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan
yang dilakukan penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai dokumen,
menyiapkan prospektus, dan lain-lain.
 Akuntan Publik. Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas laporan
keuangan perusahaan.
 Penilai. Melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan
menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut;
 Konsultan Hukum. Memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion)
 Notaris. Melakukan perubahan atas Anggaran Dasar, membuat akta
perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-
notulen rapat.
2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung (laporan
keuangan yang telah diaudit, pendapat dari konsultan hukum, dan berbagai
dokumen lainnya) menyampaikan pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar
Modal hingga Bapepam menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.
Pernyataan Efektif dari Bapepam merupakan ‘tiket’ bagi perusahaan untuk
melakukan Penawaran Umum di Pasar Perdana.
3. Penawaran Umum (Pasar Perdana)
Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten
menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham
tersebut melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Masa Penawaran Umum
sekurang-kurangnya tiga hari kerja (yaitu masa dimana masyarakat mengisi
formulir pemesanan dan penyerahan uang untuk diserahkan ke agen penjual). Perlu
diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini.
Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara
yang ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak
mendapatkan saham pada pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli di
pasar sekunder yaitu setelah saham dicatatkan di Bursa Efek.
4. Pencatatan saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham
tersebut dicatatkan di Bursa Efek. Di Indonesia, saham dapat dicatatkan di Bursa
Efek Jakarta (BEJ) atau Bursa Efek Surabaya (BES), maupun dicatatkan di kedua
Bursa tersebut.

C. Prosedur Investor Membeli Saham di Pasar Perdana


Sebelum memutuskan untuk membeli suatu saham tentunya investor ingin
mengetahui seluk-beluk tentang saham yang akan dibelinya. Dengan kata lain
investor ingin mengetahui kondisi perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.
Media yang memberikan atau menggambarkan semua informasi seputar penerbitan
saham tersebut termasuk kondisi perusahaan penerbit disebut Prospektus. Pada saat
perusahaan mengajukan pernyataan pendaftaran ke Bapepam, maka perusahaan
tersebut wajib menyebarkan prospektus tersebut kepada seluruh masyarakat luas
yaitu dengan memasang prospektus tersebut di 2 (dua) harian atau surat kabar
dengan peredaran nasional. Dengan hal tersebut, diharapkan dan diasumsikan
seluruh investor dapat mengetahui seluk-beluk perusahaan tersebut.
Beberapa bagian penting dari Prospektus yang patut mendapat perhatian dari
calon investor adalah :
 Bidang Usaha. Merupakan bidang usaha yang saat ini dijalankan oleh
perusahaan. Informasi ini perlu diketahui oleh calon investor, karena dengan
mengetahui bidang usaha perusahaan, kita dapat pula mengetahui
perusahaan tersebut berada pada sektor ekonomi mana. Informasi tentang
bidang usaha biasanya tercantum pada bagian tengah dari halaman muka
prospektus.
 Jumlah Saham yang Ditawarkan. Bila perusahaan menawarkan saham,
maka informasi mengenai jumlah saham yang akan ditawarkan juga perlu
diketahui oleh calon investor. Karena jumlah saham yang ditawarkan
kepada masyarakat menunjukkan berapa besar bagian dari modal disetor
yang akan dimiliki oleh publik. Semakin besar jumlah saham yang
ditawarkan akan semakin memiliki potensi untuk likuidnya perdagangan
saham tersebut di bursa. Informasi mengenai jumlah saham yang
ditawarkan tercantum pada bagian tengah dari halaman muka prospektus.
 Nilai Nominal dan Harga Penawaran. Nilai nominal adalah suatu nilai
yang menunjukkan besarnya modal suatu perusahaan yang dimuat dalam
Anggaran Dasar perusahaan tersebut. Nilai nominal ini juga akan
dicantumkan pada setiap saham yang diterbitkan oleh perusahaan. Jika nilai
nominal ini dibagi dengan seluruh jumlah saham, maka akan diperoleh nilai
nominal per saham. Harga saham yang akan ditawarkan kepada masyarakat
tidak harus sama dengan nilai nominal per saham. Harga setiap saham yang
ditawarkan kepada masyarakat disebut dengan harga penawaran. Informasi
tentang nilai nominal dan harga penawaran untuk setiap saham terdapat
pada bagian tengah dari halaman muka prospektus bersama-sama dengan
jumlah saham yang ditawarkan.
 Riwayat Singkat Perusahaan. Bagian ini juga perlu diketahui oleh calon
investor, karena bagian ini memberikan keterangan tentang riwayat singkat
pendirian perusahaan, sehingga calon investor dapat mengetahui sudah
berapa lama perusahaan tersebut didirikan dan beroperasi.
 Tujuan Go Public (Rencana Penggunaan Dana). Rencana penggunaan
dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum disajikan dalam suatu
bagian tersendiri, bagian ini sangat penting untuk diketahui oleh calon
investor. Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari penawaran umum
diberikan secara persentasi dari kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan,
yang biasanya berkisar pada aktivitas: ekspansi, membayar sebagian
hutang, investasi pada anak perusahaan, menambah modal kerja.
 Kegiatan dan Prospek Usaha. Pada dasarnya seorang investor yang
membeli saham adalah membeli prospek usaha dari perusahaan tersebut.
Karena itu kegiatan dan prospek usaha dari perusahaan termasuk anak
perusahaannya perlu diketahui oleh calon investor. Kegiatan dan prospek
usaha dari perusahaan disajikan dalam suatu bab tersendiri, yang biasanya
meliputi aspek-aspek produksi, penjualan, pemasaran dan distribusi dari
produk/jasa yang dihasilkan, prospek usaha, kompetisi dan strategi usaha,
serta penelitian dan pengembangan.
 Risiko Usaha. Setiap investasi tidak dapat terlepas dari risiko yang
mungkin dihadapi. Untuk itu calon investor haruslah mengetahui
kemungkinan risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Penjelasan mengenai
risiko usaha diberikan dalam satu bab tersendiri, biasanya risiko usaha
meliputi antara lain : risiko persaingan, risiko pasokan bahan baku,
ketentuan negara lain atau peraturan international, kebijaksanaan
pemerintah, risiko nilai tukar valuta asing, risiko kenaikan suku bunga,
risiko iklim, dan risiko lainnya.
 Kebijakan Dividen. Bagian ini memberikan informasi tentang kebijakan
dividen yang direncanakan oleh perusahaan, yang diberikan dalam bentuk
rentang jumlah persentase dividen tunai yang direncanakan dikaitkan
dengan jumlah laba bersih.
 Kinerja Keuangan Perusahaan. Perkembangan keuangan perusahaan
selama beberapa tahun terakhir sangat perlu diketahui oleh calon investor
sebelum mengambil keputusan. Dengan mengetahui data keuangan masa
lalu tersebut dapat dibuat suatu perkiraan (analisa trend) untuk tahun-tahun
berikutnya.
 Agen-agen Penjual. Agen penjual merupakan perusahaan-perusahaan Efek
yang ditunjuk oleh penjamin emisi untuk bertindak selaku agen penjual
dalam rangka memasarkan saham-saham yang ditawarkan pada penawaran
umum. Investor yang akan melakukan pemesanan saham harus
menghubungi agen-agen penjual tersebut, yang daftarnya tercantum pada
bagian akhir dari prospektus.
Dalam Prospektus juga terdapat beberapa jadwal yang berhubungan dengan
penawaran umum, antara lain:

 Tanggal E fektif, adalah suatu tanggal yang menunjukkan tanggal


dikeluarkannya Surat Pernyataan Efektif oleh Bapepam. Berdasarkan surat
tersebut maka perusahaan dapat melakukan Penawaran Umum kepada
masyarakat.
 Masa Penawaran, adalah suatu periode dimana dilakukannya Penawaran
Umum atas Efek yang akan ditawarkan kepada masyarakat. Masa
penawaran ini sekurang-kurangnya tiga hari kerja.
 Tanggal Akhir Penjatahan, adalah suatu tanggal dimana hasil akhir dari
proses penjatahan atas pesanan Efek akan diumumkan kepada masyarakat.
Penjatahan akan muncul apabila jumlah pesanan atas Efek melebihi jumlah
Efek yang ditawarkan.
 Tanggal Pengembalian Uang Pesanan, adalah suatu tanggal dimulainya
pengembalian uang kepada pemesan yang terkena penjatahan atau yang
pesanannya tidak terpenuhi seluruhnya.
 Tanggal Pencatatan, adalah suatu tanggal dimana suatu Efek mulai
dicatatkan atau didaftarkan pada suatu Bursa Efek, yang berarti mulai
tanggal itu pula Efek tersebut dapat diperdagangan di Bursa Efek tsb.

D. Proses Pembelian Saham di Pasar Perdana


1. Investor harus mendapatkan lembaran formulir pemesanan pembelian
Penawaran Umum, disebut Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS).
Formulir ini bisa diperoleh sebagai bagian tak terpisahkan dengan
prospektus ringkas. Atau, investor bisa mengikuti cara lain: pergi ke agen
penjualan yang ditunjuk oleh Penjamin Pelaksana Emisi IPO tersebut dan
meminta formulir pemesanan.
2. Selanjutnya investor mengisi formulir tersebut. Untuk mengisi formulir
diperlukan satu salinan KTP. Perlu diketahui bahwa untuk satu formulir
tercatat atas nama satu pemesan saja. Jadi satu KTP untuk satu formulir.
3. Melakukan pembayaran atas pemesanan yang diajukan investor.
Pembayaran dapat dilakukan melalui giro atau transfer dana yang ditujukan
pada rekening agen penjualan. Simpan bukti pembayaran untuk
menjalankan langkah keempat.
4. Kembalikan formulir pemesanan, dilengkapi dengan bukti pembayaran, ke
agen penjualan. Jangan sampai terlambat melakukan pengembalian
formulir, atau investor tidak bisa membeli saham IPO yang diidam-
idamkan. Hari terakhir masa Penawaran Umum merupakan hari terakhir
pengembalian. Masa Penawaran Umum sendiri berlangsung selama
minimal 3 hari. Kalau investor memang tidak sempat melakukan
pembayaran ke rekening agen penjualan, maka dapat melakukan
pembayaran secara tunai.
5. Tunggu pengumuman hasil penjatahan. Permintaan Efek tidak selalu
semuanya dapat dipenuhi. Jika jumlah Efek yang tersedia sama atau lebih
besar dari pada jumlah yang di pesan, pemesan akan menerima seluruh
seluruh jumlah Efek yang dipesan. Sebaliknya, bila jumlah Efek yang
dipesan melebihi jumlah Efek yang tersedia, pemesan akan mendapatkan
setidaknya satu lot plus bagian yang teralokasikan dari sisa yang ada. Atau
bila setiap pemesan tidak berkesempatan untuk mendapatkan minimal satu
lot, penjatahan dilakukan secara undian. Maka jangan terburu emosi bila
investor mendapatkan jumlah Efek yang tidak sesuai dengan pesanan Anda,
atau bila investor bahkan tidak mendapatkan jatah sama sekali. Juga, perlu
diketahui berapa jumlah Efek yang diperoleh investor dari proses
penjatahan tadi. Lamanya proses penjatahan paling lambat adalah 6 hari
kerja setelah berakhirnya masa penawaran. Hasil penjatahan dapat
ditanyakan kepada agen penjual, atau bila investor berhubungan dengan
agen penjualan yang bagus, agen penjualanlah yang akan menghubungi
investor, baik itu melalui telepon atau faksimili. Jika pemesanan Efek
ditolak sebagian atau seluruhnya, atau terjadi pembatalan Penawaran
Umum, uang pemesanan investor akan dikembalikan. Pastikan agen
penjualan melakukan hal itu selambat-lambatnya 4 hari kerja sesudah
tanggal penjatahan atau sesudah tanggal diumumkannya pembatalan
tersebut.
6. Dapatkan surat saham kolektif (SSK), yakni bukti investasi. Investor
sebenarnya dapat mengambilnya pada agen penjualan tadi dan kemudian
menyimpannya sendiri, atau dapat meminta agen penjual menyimpan SSK
tersebut.
7. Pada langkah keenam proses pembelian IPO sudah selesai. Setelah itu
investor dapat segera menjualnya melalui agen penjualan, bila agen
penjualan tersebut memang merupakan Perusahaan Efek. Atau investor
dapat menyimpan E fek dan menjualnya di pasar sekunder.
E. Pencatatan Saham di Bursa Efek
Puncak dari pelaksanaan penawaran umum saham adalah pencatatan saham
di bursa Efek. Di Indonesia, pencatatan saham dapat dilakukan baik di BEJ maupun
di BES. Setelah suatu saham dicatatkan di bursa, maka selanjutnya saham tersebut
dapat diperjualbelikan di bursa tersebut. Proses jual beli di Bursa Efek disebut
dengan istilah Pasar Sekunder.
Saham-saham yang dicatatkan di BEJ dikelompokkan ke dalam dua papan
pencatatan yaitu: Papan Utama dan Papan Pengembangan. Intinya, suatu saham
akan masuk papan utama jika perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut
merupakan perusahaan besar, sedangkan papan pengembangan diperuntukkan bagi
perusahaan dengan skala menengah. Pembagian papan pencatatan tersebut semata-
mata untuk keperluan pengelompokan. Dengan demikian akan memudahkan bagi
investor untuk mengetahui berapa jumlah saham yang termasuk kelompok besar
dan berapa yang masuk kelompok menengah. Sebagai gambaran, perusahaan
dikategorikan kedalam Papan Utama jika memiliki aset di atas 300 miliar,
sedangkan kelompok papan pengembangan mengacu kepada perusahaan dengan
aset di bawah 300 miliar dan di atas 10 miliar.

F. Keterbukaan Informasi setelah Penawaran Umum


Setelah perusahaan go public dan mencatatkan Efeknya di bursa, maka
emiten sebagai perusahaan publik, wajib menyampaikan laporan secara rutin
maupun laporan lain jika ada kejadian penting kepada BAPEPAM dan BEJ.
Seluruh laporan yang disampaikan oleh emiten kepada bursa, yaitu laporan adanya
kejadian penting, secepatnya akan dipublikasikan oleh bursa kepada masyarakat
investor melalui pengumuman di lantai bursa maupun melalui internet. Investor
dapat memperoleh informasi tersebut melalui perusahaan pialang, internet, koran,
televisi maupun radio.
Hal ini penting karena sebagian besar investor terutama investor publik
tidak memiliki akses langsung kepada emiten. Untuk mengetahui kinerja
perusahaan, investor sangat tergantung pada informasi tersebut. Oleh karena itu
kewajiban pelaporan dimaksudkan untuk peyebaran informasi, sehingga informasi
tersebut dapat sampai secara tepat waktu dan tepat guna kepada investor.
Kewajiban pelaporan ini merupakan pelaksanaan "keterbukaan informasi" dari
emiten yang disampaikan kepada BAPEPAM dan bursa untuk dipublikasikan
kepada masyarakat investor. Laporan tersebut antara lain:
Kewajiban Pelaporan Rutin
 Laporan Keuangan Tahunan
 Laporan Tahunan
 Iklan Laporan Keuangan Tahunan
 Laporan Keuangan Tengah Tahunan
 Laporan Keuangan Triwulanan
 Laporan Penggunaan Dana Hasil Emisi
 Laporan Kegiatan Registrasi Bulanan
Kewajiban Pelaporan Berkala
 Setiap ada Kejadian Penting dan relevan
Laporan Lainnya
 Perubahan Anggaran Dasar
 Rencana RUPS/RUPSLB
 Perubahan Susunan Direksi dan Komisaris

Anda mungkin juga menyukai