Info Singkat-X-18-II-P3DI-September-2018-235
Info Singkat-X-18-II-P3DI-September-2018-235
Info Singkat-X-18-II-P3DI-September-2018-235
KETERSEDIAAN PASOKAN
DAN DISTRIBUSI BERAS NASIONAL
19 Niken Paramita Purwanto
Abstrak
Kondisi kemarau yang melanda berbagai wilayah Indonesia, menjadi ancaman
tersendiri dari tahun ke tahun bagi sektor pertanian terutama komoditas beras.
Jumlah penduduk Indonesia tergolong tinggi dengan kebutuhan konsumsi beras
nasional mencapai 2,3 - 2,4 juta ton per bulan. Ketersediaan dan distribusi pasokan
beras yang berasal dari produksi nasional menjadi hal yang sangat penting.
Stok beras belum berlimpah, apabila dilihat dari pembelian Bulog terhadap beras
petani dengan harga tinggi dan komoditas ini harus melalui banyak titik dalam
jalur distribusi hingga sampai kepada konsumen menyebabkan harga beras tinggi.
Pemerintah diharapkan dapat mengatasi permasalahan terkait produksi beras
nasional dan distribusinya, dan bisa mengambil keputusan yang tepat terkait
kebijakan impor beras dengan acuan total produksi beras nasional dan konsumsi
beras nasional. DPR-RI dapat melakukan pengawasan dan koordinasi dengan mitra
kerja terhadap ketersediaan beras nasional dengan mengawasi ketersediaan pasokan
beras nasional serta kebijakan impor beras.
Stok beras CBP (Cadangan Pada akhir tahun 2017 dan dua
Beras Pemerintah) per akhir bulan bulan pertama di tahun 2018 harga
Juli 2018 adalah sebesar 1.861.404 ton beras di pasar cukup jauh dari harga
yang terdiri dari pengadaan dalam beras yang ditetapkan pemerintah.
negeri sebanyak 1.331.881 ton dan Operasi pasar yang dilakukan Bulog
eks impor 529.523 ton. Dengan stok selama dua bulan tidah berhasil
yang dikuasai tersebut Perum Bulog menekan harga secara nasional. Hal
siap untuk melaksanakan penugasan ini terjadi karena pasokan beras di
yang diamanahkan pemerintah. dalam negeri saat itu benar-benar
terbatas sehingga harga beras
Distribusi Beras menjadi tinggi.
Pembelian Bulog terhadap Kementerian Pertanian
beras petani dengan harga tinggi (Kementan) telah melakukan berbagai
menandakan bahwa stok beras upaya yang mampu mendongkrak
belum berlimpah. Salah satu tolak produksi gabah terutama pada
ukur untuk melihat stok beras musim kemarau. Konsep “tiada hari
adalah harga beras di pasaran tanpa tanam, tiada hari tanpa panen”
yang tidak tinggi. Mekanisme yang di jalankan Menteri Pertanian
pasar terhadap stok beras berlaku Andi Amran Sulaiman untuk
sehingga jika stok beras berlimpah menjaga ketersediaan beras yang
seharusnya harga beras turun dan berkesinambungan setiap bulannya
bila stok beras tidak berlimpah maka berdampak pada berbagai kebijakan
harga beras cenderung mengalami yang mendukung hal tersebut
kenaikan. (Pertanian.go.id, 19 September 2018).
Permasalahan lain adalah Rantai distribusi yang panjang
komoditas beras harus melalui itu diperpendek, entah dialihkan
banyak titik dalam jalur distribusi kepada produsen atau pembeli
hingga sampai kepada konsumen. akhir, maka akan sama-sama dapat
Petani akan menjual beras yang keuntungan (Republika.co.id, 18
sudah dipanen kepada tengkulak September 2018).
atau pemotong padi, yang akan Petani harus bisa
mengeringkan padi dan menjualnya memaksimalkan peran kelompok
kepada pemilik penggilingan. tani dalam kegiatan pasca menanam
Setelah padi digiling menjadi beras, dan pemasaran hasil beras secara
pemilik penggilingan akan menjual terpadu dan terkoordinir. Dengan
beras tersebut ke pedagang grosir bersatunya para petani dalam
berskala besar yang memiliki kelompok tani atau koperasi maka
gudang penyimpanan. Kemudian akan memperkuat posisi tawar-
pedagang grosir berskala besar
ini akan kembali menjual beras
menawar terhadap rantai distribusi
beras. Dengan berfungsinya
22
tersebut kepada pedagang grosir kelompok tani maka rantai distribusi
berskala kecil di tingkat provinsi dapat diperpendek sehingga akan
(seperti di Pasar Induk Beras menguntungkan bagi petani dan
Cipinang) atau kepada pedagang konsumen. Keterlibatan petani secara
grosir antar pulau. Pihak terakhir langsung ke dalam pasar membuat
inilah yang akan menjual beras petani mendapatkan insentif dari
kepada para pedagang eceran. nilai tambah perdagangan padi dan
Tingginya harga beras beras. Jangka pendek hendaknya
disebabkan oleh panjangnya pemerintah dapat mendorong petani
rantai distribusi beras sehingga untuk menjual padi atau gabah
merugikan petani. Harga gabah, dalam bentuk beras. Agar komoditas
baik gabah kering panen (GKP) mempunyai nilai ekonomi yang lebih
dan gabah kering giling (GKG) di tinggi dan harganya tidak jatuh pada
tingkat petani, rata-rata mengalami saat panen raya.
penurunan harga. Masing-masing Hal penting yang harus
turun sebesar 0,38% atau menjadi dilakukan untuk memastikan
Rp4.633 per kg, dari yang bulan ketersediaan beras nasional adalah
sebelumnya Rp4.650 dan 2,88% atau pemerintah harus memastikan
menjadi Rp5.206 dari yang bulan keseragaman data yang valid antar
sebelumnya sebesar Rp5.36. Dalam instansi terhadap total produksi
setiap rantai distribusi, margin beras nasional dan konsumsi
laba terbesar dinikmati oleh para beras nasional sehingga tidak ada
tengkulak, pemilik penggilingan kesimpangsiuran data. Data ini
padi atau pedagang grosir dan diharapkan bisa menjadi acuan
para pedagang eceran justru hanya pemerintah dalam mengambil
menikmati margin laba dengan keputusan terkait kebijakan impor
kisaran antara 1,8-1,9% per kg. beras. Untuk memastikan pemerintah
Ketua Pengawas Persaingan melakukan hal tersebut maka DPR
Usaha (KPPU), Syarkawi Rauf RI harus melakukan pengawasan
meminta agar rantai distribusi agar penyediaan data dimaksud
beras dapat dipangkas sehingga mampu disajikan secara publik dan
efisiensi harga dapat dicapai. terbaharui.
Selain itu, untuk menjamin DPR RI melalui Komisi VI
ketersediaan beras nasional baik perlu melakukan pengawasan
dari sisi produksi dan distribusi dan koordinasi dengan mitra
sehingga tidak adanya kenaikan kerja terhadap ketersediaan beras
harga beras dipasaran serta jaminan nasional dengan mengawasi
terhadap hasil panen petani apabila ketersediaan pasokan beras nasional,
pemerintah melakukan kebijakan kebijakan impor beras sehingga
impor beras diperlukan fungsi tidak ada kenaikan harga dan
pengawasan dari DPR RI melalui petani diberikan jaminan bahwa
komisi VI serta koordinasi terhadap hasil panen mereka akan dibeli. Di
mitra kerja. samping itu, memastikan pemerintah
menyediakan data produksi dan
Penutup konsumsi beras yang seragam, valid,
Neraca perberasan Indonesia dan terbaharui.
23 dihitung dengan pendekatan selisih
antara total penyediaan atau suplai Referensi
beras yaitu penyediaan beras dari ”BPS: Penyusunan Data Beras Nasional
produksi ditambah beras yang Belum Rampung”, https://
diimpor dikurangi beras yang republika.co.id/berita/ekonomi/
diekspor dengan proyeksi total pertanian/18/08/27/pe49s5383-
penggunaan/permintaan beras. bps-penyusunan-data-beras-
Selisih antara penawaran/penyediaan nasional-belum-rampung, diakses
dan permintaan/penggunaan beras 18 September 2018.
tersebut merupakan residual yang “Harga Beras di Tingkat Petani Naik
diduga merupakan stok beras di Sepanjang Juli 2018”,https://
berbagai stakeholder salah satunya www.viva.co.id/berita/
adalah beras yang disimpan oleh bisnis/1060234-harga-beras-di-
petani. Berdasarkan selisih hasil tingkat-petani-naik-sepanjang-
perhitungan tersebut, maka prediksi juli-2018, diakses 19 September
neraca perberasan di Indonesia 2018.
untuk tahun 2018 hingga tahun 2019 “Inilah Jalur Distribusi Beras Hingga Ke
diperkirakan akan mengalami surplus Konsumen”, http://industri.bisnis.
beras pada tahun 2019 diperkirakan com/read/20180117/99/727664/
mencapai 13,61 juta ton sehingga inilah-jalur-distribusi-beras-
pemerintah harus mengkaji ulang hingga-ke-konsumen, diakses 17
kebijakan impor beras. September 2018.
Dibutuhkan keterlibatan ”Jaga Ketersedian Stok Beras
pemerintah melalui kelompok tani Nasional, Kementan Tingkatkan
untuk mengembangkan lumbung Produksi di Musim Kemarau”,
padi dan fasilitas jemur di pedesaan. https://www.liputan6.com/
Hal ini akan memperpendek rantai news/read/3628433/jaga-
distribusi sehingga diharapkan ketersedian-stok-beras-nasional-
dapat memperkecil disparitas kementan-tingkatkan-produksi-
harga padi dan harga beras. Di di-musim-kemarau, diakses 17
samping itu, pemerintah harus September 2018.
dapat menyajikan data produksi “Pastikan Harga Beras Stabil”, http://
dan konsumsi beras yang valid dan www.pertanian.go.id, diakses 19
terbaharui. September 2018.
Saifullah A, Sulandri E. (2010).
Prospek Beras Dunia 2010:
Akankah Kembali Bergejolak.
Artikel Pangan, hal. 135.
24
Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.