673-Article Text-3474-1-10-20211104
673-Article Text-3474-1-10-20211104
673-Article Text-3474-1-10-20211104
ABSTRACT
Background: Dental caries is a dental and oral disease that mostly affects children
under the age of 12 years. Prevention of dental caries can be done by brushing teeth 2
times a day, avoiding sweet foods, using a soft-bristled toothbrush, eating vegetables
and fruit. Purpose: Develop an animated video media regarding the prevention of
dental caries in elementary school children that can be used in dental health education.
Methods: The research method used is exploratory sequential mixed method, starting
with qualitative research and then the second stage is quantitative research. The data
of this study came from the results of in-depth interviews with 7 students, then a media
feasibility assessment was carried out by 2 experts and 67 students, then the results of
the pretest posttest questionnaire were distributed to 67 students. Knowledge data was
processed using the Paired T-test. Results: the original average of 6.69 to 9.52 and
animation video media is feasible to use, judging by the results of the assessment of
media experts getting a score of 85% including very feasible criteria, material expert
assessments getting a score of 100% including very feasible criteria, and user ratings
get a score of 79.1% including eligible criteria. Conclusion: The animated video media
for preventing dental caries is very feasible as a medium of information. The author
proposes a recommendation that animated video media can be used as a medium of
learning for elementary school children.
Key words: Animation Video, Caries Prevention on Students, Media Development
ABSTRAK
Latar Belakang: Karies gigi merupakan suatu penyakit gigi dan mulut yang paling
banyak diderita oleh anak dibawah usia 12 tahun. Pencegahan karies gigi dapat
dilakukan dengan menggosok gigi 2 kali sehari, menghindari makanan yang manis,
menggunakan sikat gigi yang berbulu lembut, makan sayur dan buah. Tujuan:
Mengembangkan media video animasi mengenai pencegahan karies gigi pada anak
sekolah dasar yang dapat digunakan dalam pendidikan kesehatan gigi. Metode:
Penelitian ini menggunakan Exploratory sequential mixed method diawali dengan
penelitian kualitatif lalu tahap kedua yaitu penelitian kuantitatif. Data penelitian ini
berasal hasil wawancara mendalam kepada 7 siswa,selanjutnya dilakukan penilaian
kelayakan media oleh 2 orang ahli dan 67 siswa, lalu hasil kuesioner pretest posttest
yang dibagikan kepada 67 siswa.Data pengetahuan diolah dengan menggunakan uji
Paired T-test. Hasil: Rata-rata semula 6.69 menjadi 9.52 serta media video animasi
layak digunakan dilihat dari hasil penilaian ahli media mendapatkan skor 85%
termasuk kriteria sangat layak, penilaian ahli materi mendapatkan skor 100% termasuk
kriteria sangat layak , dan penilaian pengguna mendapatkan skor 79,1% termasuk
kriteria layak. Simpulan: Media video animasi pencegahan karies gigi sangat layak
sebagai media informasi. Penulis mengajukan rekomendasi yaitu media video animasi
dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi anak sekolah dasar.
168
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1813
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021
Kata kunci: Pencegahan Karies Gigi Anak Sekolah Dasar, Pengembangan Media,
video animasi
169
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1813
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021
tertutup dengan alternatif jawaban ABC data terlebih dahulu menggunakan Uji
yang digunakan dalam pretest dan Kolmogorov-Smirnov dan didapatkan
posttest untuk mengukur pengetahuan hasil data berditribusi normal.10
responden.7 Kemudian dilakukan uji satistik
menggunakan Uji Paired T-test dengan
Peneliti mengumpulkan data yang derajat kesalahan 5% .
berasal dari ahli materi sebagai
validator materi, ahli media sebagai Penelitian ini sudah mendapat
validator media, dan siswa sebagai keterangan layak etik dari Komisi Etik
siswa untuk menilai media video Penelitian Kesehatan Politeknik
animasi sebagai media pembelajaran Kesehatan Kementerian Kesehatan
yang interaktif. Proses pengumpulan Bandung dengan nomor ethical
data dilakukan pada tanggal 31 Mei-6 clearence No.22/KEPK/EC/V/2021.
Juni 2021 dengan pemberian PSP dan
informed consent terlebih dahulu
sebelum melakukan wawancara HASIL
mendalam, setelah itu menilai
kelayakan media kepada ahli media Hasil penelitian ini berupa video
dan materi pada tanggal 11 Juni 2021 animasi mengenai pencegahan karies
dengan mengisi angket penilaian gigi yang telah di validasi oleh ahli
kelayakan media. Lalu selanjutnya media,ahli materi dan responden, dan
pada tanggal 18 Juni 2021 dilakukan media ini diuji cobakan kepada 67
pengisian kuesioner melalui google orang.
form yang disebar pada Whatsapp
Hasil penelitian yang dilakukan
Group, kemudian diberikan media video
pada tanggal 31 Mei sampai 6 Juni
animasi sebagai intervensi penelitian
2021 via daring terhadap pengetahuan
dengan metode recall 2x24 jam.8
karies gigi serta media yang mereka
Media video animasi yang butuhkan dan sukai , adalah setelah
disebarkan telah melewati proses melakukan wawancara kepada subjek,
pengembangan media dengan model dalam penelitian ini didapatkan 2 tema
yang dikembangkan oleh Borg&Gall yaitu pengetahuan mengenai karies gigi
(research and information collecting, dan kebutuhan media promosi
planning, develop preliminary form of kesehatan yang menghasilkan
product, preliminary field testing, dan beberapa kategori, diantaranya:
main product revision).9 Pada tahap pengertian, pencegahan, pendidikan
research and information collecting, kesehatan, durasi, jenis media, minat,
peneliti mencari dan melakukan analisis dan kepuasan pengguna.
kebutuhan media kepada informan.
“Eeeee.. kalau enggak salah gigi
Pada tahap planning, peneliti membuat
keropos ya kak”(R1,9 tahun)
rancangan media video animasi. Pada
tahap develop preliminary form of “Pernah sih kak. Dikasih taunya
product, peneliti membuat media video sebelum covid, langsung gitu kak
animasi sesuai dengan rancangan di ngasih taunya.” (R2, 9 tahun)
aplikasi Powtoon. Pada tahap
preliminary field testing, peneliti “…Video suara dan gambar yang
melakukan uji kelayakan media oleh bergerak…”(R3, 9 tahun)
melakukan uji kelayakan kepada ahli “Videonya yang sebentar-sebentar
materi dan ahli media serta kepada kak.....”(R1,9 tahun)
siswa sebanyak 67 siswa.
“…suka video animasi yang ada
Analisis data dilakukan dengan karakter-karakter tapi tidak
analisis kualitatif, analisis kelayakan menyerupai manusia” (R1, 9 tahun)
media dan melakukan uji normalitas
170
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1813
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021
Berdasarkan hasil validasi dari ahli diberikan media video animasi adalah
media maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
kelayakan diukur berdasarkan indikator
Tabel 3
pada format penilaian yang divalidasi
Pengetahuan Responden Sebelum
oleh ahli media , penjabarannya Diberikan Media Video Animasi
dihitung dalam skala likert yaitu sebagai
berikut :
Pengetahuan N Mean SD
Tabel 1
Analisis Hasil Penilaian dari Ahli Media Sebelum 67 6.69 1.131
berdasarakan skor *Uji Statistik
171
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1813
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021
sebesar 0,07 > 0,05 maka dapat lebih menyukai gambar atau video yang
disimpulkan bahwa data berdistribusi berbentuk kartun animasi dibanding
normal. Selanjutnya dilakukan analisis dengan gambar nyata karena lebih
menggunakan Uji Paired T-test dengan menarik perhatian.11 Rangkaian gambar
hasil sebagai berikut: dan kata - kata yang apabila
digabungkan dalam suatu media
Tabel 4
edukasi akan meningkatkan
Pengaruh Media Video Animasi terhadap ketertarikan anak untuk belajar serta
Peningkatan Pengetahuan akan meningkatkan daya imajinasi
dan daya ingat anak terhadap materi
Pencegahan Karies Gigi
yang disampikan.2
Variabel Mean N t P
Dalam hal ini media yang berbentuk
Sebelum 6.69 67 - 0,000 video animasi dianggap paling
Sesudah 9.52 67 22.042 memenuhi kriteria dari segi sasaran,
∆ mean = 2,83 segi pembahasan materi mengenai
seputar karies gigi dan pencegahan,
*Uji Statistik segi kemudahan mendapatkannya,
Berdasarkan tabel di atas, diketahui serta dapat dibuat dengan semenarik
rata-rata (mean) hasil belajar pretest mungkin, karena dengan penggunaan
media video animasi dapat membuat
sebesar 6.69 dan rata-rata hasil belajar
siswa memahami materi yang akan
posttest sebesar 9.52. Selisih rata-rata
disampaikan.12
peningkatan pengetahuan sebesar 2,83
dengan persentase peningkatan Berdasarkan analisis tersebut media
pengetahuan sebesar 42,30%. Hasil video animasi akan dikembangkan
analisis pengetahuan pada tabel di dengan topik mengenai pencegahan
atas, didapatkan nilai t-hitung sebesar - karies gigi dengan tagline “Cegah
22.042 dan p value sebesar 0,000 (p Karies Gigi, Semua Happy”.
value < 0,005) maka dapat disimpulkan Selanjutnya pembuatan video
bahwa ada pengaruh antara pendidikan animasi pencegahan karies gigi dibuat
kesehatan melalui media video animasi sesuai dengan storyboard media yang
terhadap peningkatan pengetahuan telah dibuat dengan mengaturnya
pencegahan karies gigi pada anak sedemikian rupa agar mengahsilkan
sekolah dasar. media dengan tampilan yang dapat
menarik perhatian sasaran. Setelah
PEMBAHASAN selesai membuat produk video animasi,
file dalam bentuk mp4 selanjutnya
Berdasarkan hasil eksplorasi model diberi backsound instrument musik
media video animasi yang telah
video yang sebelumnya telah dibuat di
dilakukan terhadap responden
audacity agar menciptakan suasan
diketahui bahwa video animasi yang lebih hidup, kemudian akan
mengenai pencegahan karies gigi disimpan dengan format mp4 yang
menjadi jenis media yang dipilih oleh selanjutnya akan diserahkan kepada
siswa sebagai media yang dapat ahli materi, ahli media dan siswa untuk
menarik perhatian dalam membahas
menguji kelayakan media video animasi
materi mengenai pencegahan karies pencegahan karies gigi.
gigi. Video animasi merupakan media
yang menggabungkan media audio dan Berdasarkan data yang diperoleh
media visual untuk menarik perhatian pada proses pembuatan media video
dan menyajikan objek secara detail dan animasi , bisa diketahui bahwa produk
dapat membantu memahami suatu media video animasi dinyatakan bisa
materi yang sifatnya sulit. 10 Anak-anak dikatakan layak digunakan. Hal ini bisa
172
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1813
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021
dilihat dari data yang diperoleh pada penerima sehingga dapat merangsang
saat proses validasi konten terhadap pikiran, perasaan, perhatian dan minat
ahli materi dan ahli media. Berdasarkan siswa. Berdasarkan deskripsi mengenai
pada data hasil pengujian produk kalayakan media, media yang dibuat
media video animasi oleh ahli materi termasuk kedalam kategori layak dan
dikatakan sangat layak. Media video bisa digunakan untuk media edukasi.
animasi ini bisa dikatakan layak karena Siswa mengatakan bahwa media video
dari hasil pengujian, hasil persentase animasi mengenai pencegahan karies
dari ahli media yaitu sebesar 85% dari gigi menarik, tidak membosankan, dan
nilai maksimal 100% dan masuk mudah dipahami.14
kategori sangat layak. Penilaian ahli
materi dari aspek materi pembelajaran Selain itu dilakukan juga uji
mendapat penilaian 100% kategori pengaruh media video animasi
sangat layak. Hal ini diartikan bahwa terhadap peningkatan pengetahuan
media yang dibuat telah sesuai dengan siswa mengenai pencegahan karies
tujuan yang akan dicapai. Materi gigi. Dalam menguji pengaruh produk
pembelajaran yang terkandung media video animasi mengenai
didalamnya harus sesuai dan pencegahan karies gigi ini dilakukan
mengandung banyak manfaat. Ini dapat dengan dua cara yaitu melalui tes
diartikan materi yang tersaji sudah jelas pemahaman sebelum diberikan media
dan tepat sesuai dengan apa yang video animasi melalui pretest serta
diperlukan oleh siswa.13 setelah penggunaan media video
animasi pencegahan karies gigi melalui
Selanjutnya melalui data yang posttest dengan jumlah sampel
diperoleh dapat diartikan bahwa ahli sebanyak 67 siswa. Hasil perhitungan
media menyebutkan bahwa dari aspek diperoleh rata-rata hasil belajar pretest
media video animasi pembelajaran sebesar 6.69 > rata-rata hasil belajar
memiliki kategori sangat layak dengan posttest sebesar 9.52. Maka dapat
85%. Kesimpulan dari beberapa disimpulkan bahwa secara deskriptif
deskripsi data diatas dapat ditarik terdapat peningkatan dari hasil belajar
kesimpulan bahwa media video animasi pretest dengan posttest. Lalu selain itu
mengenai pencegahan karies gigi dilakukan uji untuk mengetahui
dikatakan sangat layak dari segi pengaruh dari media video animasi
kualitas media dan materi. Pernyataan terhadap pengetahuan pencegahan
diatas diperkuat dengan penjabaran karies gigi. Hasil perhitungan yang
analisis angket pada aspek diperoleh diketahui bahwa nilai Sig.(2-
kelengkapan beberapa media tailed) adalah sebesar 0.000 < 0.005
mendapatkan skor 85% dengan maka artinya terdapat pengaruh antara
kategori sangat layak. pendidikan kesehatan melalui media
video animasi terhadap pengtahuan
Berdasarkan pada data hasil uji pencegahan karies gigi pada anak
kelayakan media video animasi sekolah dasar. Animasi film pada saat
mengenai pencegahan karies gigi, ini sangat mempengaruhi sebagian
produk tersebut bisa dikatakan layak. besar cara berpikir anak ,karena anak
Hal tersebut dikarenakan pada proses menyerap semua informasi yang ia
uji kelayakan yang dilaksanakan dalam dapat dan mencoba untuk di
proses pembelajaran dengan siswa praktekkan dalam kehidupannya nyata
kelas 3 sampai 5, persentase yang sekarang ini.15
diperoleh dari skor total penilaian
diperoleh hasil 79,2%. media
pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk SIMPULAN
menyalurkan pesan dari pengirim ke
173
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1813
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021
174
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1813
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021
175
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1813