673-Article Text-3474-1-10-20211104

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

JURNAL KESEHATAN SILIWANGI

Vol 2 No 1, Agustus 2021

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI DAPAT MENINGKATKAN


PENGETAHUAN PENCEGAHAN KARIES GIGI PADA ANAK
SEKOLAH DASAR
Development of Animation Video Can Increase Knowledge About Caries
Prevention on Students
1*) 1
Ratna Eliawati P P , M. Aris Rizqi
1)
Promosi Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Bandung
*
Email: [email protected] dan [email protected]

ABSTRACT
Background: Dental caries is a dental and oral disease that mostly affects children
under the age of 12 years. Prevention of dental caries can be done by brushing teeth 2
times a day, avoiding sweet foods, using a soft-bristled toothbrush, eating vegetables
and fruit. Purpose: Develop an animated video media regarding the prevention of
dental caries in elementary school children that can be used in dental health education.
Methods: The research method used is exploratory sequential mixed method, starting
with qualitative research and then the second stage is quantitative research. The data
of this study came from the results of in-depth interviews with 7 students, then a media
feasibility assessment was carried out by 2 experts and 67 students, then the results of
the pretest posttest questionnaire were distributed to 67 students. Knowledge data was
processed using the Paired T-test. Results: the original average of 6.69 to 9.52 and
animation video media is feasible to use, judging by the results of the assessment of
media experts getting a score of 85% including very feasible criteria, material expert
assessments getting a score of 100% including very feasible criteria, and user ratings
get a score of 79.1% including eligible criteria. Conclusion: The animated video media
for preventing dental caries is very feasible as a medium of information. The author
proposes a recommendation that animated video media can be used as a medium of
learning for elementary school children.
Key words: Animation Video, Caries Prevention on Students, Media Development

ABSTRAK
Latar Belakang: Karies gigi merupakan suatu penyakit gigi dan mulut yang paling
banyak diderita oleh anak dibawah usia 12 tahun. Pencegahan karies gigi dapat
dilakukan dengan menggosok gigi 2 kali sehari, menghindari makanan yang manis,
menggunakan sikat gigi yang berbulu lembut, makan sayur dan buah. Tujuan:
Mengembangkan media video animasi mengenai pencegahan karies gigi pada anak
sekolah dasar yang dapat digunakan dalam pendidikan kesehatan gigi. Metode:
Penelitian ini menggunakan Exploratory sequential mixed method diawali dengan
penelitian kualitatif lalu tahap kedua yaitu penelitian kuantitatif. Data penelitian ini
berasal hasil wawancara mendalam kepada 7 siswa,selanjutnya dilakukan penilaian
kelayakan media oleh 2 orang ahli dan 67 siswa, lalu hasil kuesioner pretest posttest
yang dibagikan kepada 67 siswa.Data pengetahuan diolah dengan menggunakan uji
Paired T-test. Hasil: Rata-rata semula 6.69 menjadi 9.52 serta media video animasi
layak digunakan dilihat dari hasil penilaian ahli media mendapatkan skor 85%
termasuk kriteria sangat layak, penilaian ahli materi mendapatkan skor 100% termasuk
kriteria sangat layak , dan penilaian pengguna mendapatkan skor 79,1% termasuk
kriteria layak. Simpulan: Media video animasi pencegahan karies gigi sangat layak
sebagai media informasi. Penulis mengajukan rekomendasi yaitu media video animasi
dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi anak sekolah dasar.

168
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1813
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

Kata kunci: Pencegahan Karies Gigi Anak Sekolah Dasar, Pengembangan Media,
video animasi

PENDAHULUAN menyebabkan masalah kesehatan gigi


yaitu disebabkan oleh kurangnya
Masalah karies gigi merupakan motivasi dari orangtua untuk menjaga
suatu penyakit gigi dan mulut yang kesehatan gigi.4
paling banyak diderita. Karies gigi
dapat membuat anak mengalami Pemberian pendidikan kesehatan
kehilangan daya kunyah dan melalui media promosi kesehatan
terganggunya sistem pencernaan merupakan suatu proses belajar untuk
sehingga penurunan absorbsi makanan meningkatkan pengetahuan,kesadaran
kurang maksimal.1 Menurut World dan praktik seseoang dalam waktu
Health Organization (WHO) angka yang relatif singkat. Pemberian
kejadian karies yaitu mencapai 60-90% pendidikan kesehatan akan terlihat
anak dibawah umur 12 tahun terserang menarik jika disampaikan dengan
karies gigi. Diperkirakan bahwa 90% media yang menarik pula.5 Dalam hal
dari anak-anak usia sekolah dasar di ini pemberian edukasi pada anak harus
seluruh dunia pernah menderita karies.2 sesuai dengan tahap perkembangan
Prevalensi karies gigi di Indonesia anak sekolah dasar. Salah satu media
masih terbilang cukup tinggi. yang dapat digunakan yaitu media
video animasi.
Menurut hasil Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, Berdasarkan uraian tersebut, saya
prevalensi karies gigi cukup tinggi pada untuk melakukan penelitian
kategori umur 5-9 tahun yaitu sebesar pengembangan media video animasi
54,0% dan pada kelompok umur 10-14 bagi anak umur 9-10 tahun sebagai
tahun yaitu sebesar 41,4%. Menurut salah satu alternatif media edukasi
hasil Riset Kesehatan Dasar pencegahan karies gigi dengan judul
(Riskesdas) tahun 2018 Provinsi Jawa pengembangan media video animasi
Barat yang mempunyai masalah pada mengenai pencegahan karies gigi pada
kesehatan gigi dan mulut sedikit anak sekolah dasar.
melebihi angka nasional yaitu sebesar
58% . Kota Bandung merupakan salah
satu kota di Jawa Barat yang memiliki METODE
angka kejadian masalah gigi dan mulut Dalam penelitian desain penelitian
yang cukup tinggi yaitu sebanyak yang digunakan pada penelitian ini
10.939 kasus , salah satu kecamatan yaitu desain Exploratory sequential
penyumbang angka kejadian tertinggi mixed method 6, diawali pada tahap
terdapat di Kecamatan Batununggal. pertama yaitu penelitian kualitatif dan
Berdasarkan Profil Kesehatan Kota tahap kedua yaitu penelitian kuantitatif.
Bandung tahun 2019 terdapat Model ini dipilih karena sesuai dengan
sebanyak 5.544 kasus gigi di penelitian yang dilakukan oleh peneliti,
Kecamatan Batununggal. Dalam hal ini yaitu pengembangan media video
membuktikan bahwa tidak terawatnya animasi mengenai pencegahan karies
kondisi gigi anak usia sekolah di gigi pada anak sekolah dasar di SDITQ
Indonesia. 3 Imam Malik tahun 2021.
Rendahnya pengetahuan tentang Instrumen atau alat ukur yang
menjaga kebersihan gigi dengan digunakan dalam penelitian adalah
menggosok gigi sangatlah berpengaruh angket penilaian kelayakan media dan
dalam kebiasaan anak menggosok gigi. kuesioner berupa 10 pertanyaan
Selain itu salah satu faktor yang bisa

169
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1813
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

tertutup dengan alternatif jawaban ABC data terlebih dahulu menggunakan Uji
yang digunakan dalam pretest dan Kolmogorov-Smirnov dan didapatkan
posttest untuk mengukur pengetahuan hasil data berditribusi normal.10
responden.7 Kemudian dilakukan uji satistik
menggunakan Uji Paired T-test dengan
Peneliti mengumpulkan data yang derajat kesalahan 5% .
berasal dari ahli materi sebagai
validator materi, ahli media sebagai Penelitian ini sudah mendapat
validator media, dan siswa sebagai keterangan layak etik dari Komisi Etik
siswa untuk menilai media video Penelitian Kesehatan Politeknik
animasi sebagai media pembelajaran Kesehatan Kementerian Kesehatan
yang interaktif. Proses pengumpulan Bandung dengan nomor ethical
data dilakukan pada tanggal 31 Mei-6 clearence No.22/KEPK/EC/V/2021.
Juni 2021 dengan pemberian PSP dan
informed consent terlebih dahulu
sebelum melakukan wawancara HASIL
mendalam, setelah itu menilai
kelayakan media kepada ahli media Hasil penelitian ini berupa video
dan materi pada tanggal 11 Juni 2021 animasi mengenai pencegahan karies
dengan mengisi angket penilaian gigi yang telah di validasi oleh ahli
kelayakan media. Lalu selanjutnya media,ahli materi dan responden, dan
pada tanggal 18 Juni 2021 dilakukan media ini diuji cobakan kepada 67
pengisian kuesioner melalui google orang.
form yang disebar pada Whatsapp
Hasil penelitian yang dilakukan
Group, kemudian diberikan media video
pada tanggal 31 Mei sampai 6 Juni
animasi sebagai intervensi penelitian
2021 via daring terhadap pengetahuan
dengan metode recall 2x24 jam.8
karies gigi serta media yang mereka
Media video animasi yang butuhkan dan sukai , adalah setelah
disebarkan telah melewati proses melakukan wawancara kepada subjek,
pengembangan media dengan model dalam penelitian ini didapatkan 2 tema
yang dikembangkan oleh Borg&Gall yaitu pengetahuan mengenai karies gigi
(research and information collecting, dan kebutuhan media promosi
planning, develop preliminary form of kesehatan yang menghasilkan
product, preliminary field testing, dan beberapa kategori, diantaranya:
main product revision).9 Pada tahap pengertian, pencegahan, pendidikan
research and information collecting, kesehatan, durasi, jenis media, minat,
peneliti mencari dan melakukan analisis dan kepuasan pengguna.
kebutuhan media kepada informan.
“Eeeee.. kalau enggak salah gigi
Pada tahap planning, peneliti membuat
keropos ya kak”(R1,9 tahun)
rancangan media video animasi. Pada
tahap develop preliminary form of “Pernah sih kak. Dikasih taunya
product, peneliti membuat media video sebelum covid, langsung gitu kak
animasi sesuai dengan rancangan di ngasih taunya.” (R2, 9 tahun)
aplikasi Powtoon. Pada tahap
preliminary field testing, peneliti “…Video suara dan gambar yang
melakukan uji kelayakan media oleh bergerak…”(R3, 9 tahun)
melakukan uji kelayakan kepada ahli “Videonya yang sebentar-sebentar
materi dan ahli media serta kepada kak.....”(R1,9 tahun)
siswa sebanyak 67 siswa.
“…suka video animasi yang ada
Analisis data dilakukan dengan karakter-karakter tapi tidak
analisis kualitatif, analisis kelayakan menyerupai manusia” (R1, 9 tahun)
media dan melakukan uji normalitas

170
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1813
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

Berdasarkan hasil validasi dari ahli diberikan media video animasi adalah
media maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
kelayakan diukur berdasarkan indikator
Tabel 3
pada format penilaian yang divalidasi
Pengetahuan Responden Sebelum
oleh ahli media , penjabarannya Diberikan Media Video Animasi
dihitung dalam skala likert yaitu sebagai
berikut :
Pengetahuan N Mean SD
Tabel 1
Analisis Hasil Penilaian dari Ahli Media Sebelum 67 6.69 1.131
berdasarakan skor *Uji Statistik

Persentase Pencapaian (%) Kriteria Berdasarkan tabel di atas,


27,3% Sangat didapatkan hasil rata-rata skor
Baik pengetahuan responden sebelum
72,7% Baik
diberikan pendidikan kesehatan
menggunakan media video animasi
Berdasarkan hasil persentasi diatas, adalah 6,69.
berdasarkan 11 indikator penilaian yaitu
85% yang termasuk dalam kategori Pengetahuan responden sesudah
“Sangat layak”. Kategori “sangat layak” diberikan pendidikan kesehatan
ini telah memenuhi indikator yang menggunakan media buku saku digital
tercancum dalam lembar penilaian. diukur dari skor posttest. Hasil rata-rata
Telaah saran dan komentar dari ahli pengetahuan responden sesudah
media video animasi yaitu media “Video diberikan media buku saku digital
Animasi Pencegahan Karies Gigi” adalah sebagai berikut:
sudah sesuai dengan prinsip media
Tabel 4
video. Berisi paparan hasil analisis
yang berkaitan dengan pertanyaan Pengetahuan Responden Setelah
penelitian. Berisi paparan hasil analisis Diberikan Media Video Animasi
yang berkaitan dengan pertanyaan
Pengetahuan N Mean SD
penelitian.
Setelah 67 9.52 .704
Tabel 2 *Uji Statistik
Analisis Hasil Penilaian dari Ahli Materi
berdasarakan skor Berdasarkan tabel di atas,
Persentase Pencapaian (%) Kriteria didapatkan hasil rata-rata skor
100% Sangat pengetahuan responden sesudah
Baik
diberikan pendidikan kesehatan
menggunakan media buku saku digital
Berdasarkan hasil persentasi diatas,
adalah 9.52.
berdasarkan 20 indikator penilaian yaitu
100% yang termasuk dalam kategori Pengetahuan responden sebelum
“Sangat layak”. Kategori “sangat layak” dan sesudah diberikan pendidikan
ini telah memenuhi indikator yang kesehatan menggunakan media video
tercantum dalam lembar penilaian. animasil dilakukan dengan menguji
Telaah saran dan komentar dari ahli skor pretest dan posttest untuk
materi video animasi yaitu sudah mengetahui pengaruh dari media video
bagus. animasi ini. Hal pertama yang dilakukan
adalah dengan menguji normalitas
Pengetahuan responden sebelum
data. Uji normalitas data dilakukan
diberikan pendidikan kesehatan
menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov
menggunakan media video animasi
melalui aplikasi SPSS dengan hasil
diukur dari skor pretest. Hasil rata-rata
nilai signifikansi Asymp. Sig. (2-tailed)
pengetahuan responden sebelum

171
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1813
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

sebesar 0,07 > 0,05 maka dapat lebih menyukai gambar atau video yang
disimpulkan bahwa data berdistribusi berbentuk kartun animasi dibanding
normal. Selanjutnya dilakukan analisis dengan gambar nyata karena lebih
menggunakan Uji Paired T-test dengan menarik perhatian.11 Rangkaian gambar
hasil sebagai berikut: dan kata - kata yang apabila
digabungkan dalam suatu media
Tabel 4
edukasi akan meningkatkan
Pengaruh Media Video Animasi terhadap ketertarikan anak untuk belajar serta
Peningkatan Pengetahuan akan meningkatkan daya imajinasi
dan daya ingat anak terhadap materi
Pencegahan Karies Gigi
yang disampikan.2
Variabel Mean N t P
Dalam hal ini media yang berbentuk
Sebelum 6.69 67 - 0,000 video animasi dianggap paling
Sesudah 9.52 67 22.042 memenuhi kriteria dari segi sasaran,
∆ mean = 2,83 segi pembahasan materi mengenai
seputar karies gigi dan pencegahan,
*Uji Statistik segi kemudahan mendapatkannya,
Berdasarkan tabel di atas, diketahui serta dapat dibuat dengan semenarik
rata-rata (mean) hasil belajar pretest mungkin, karena dengan penggunaan
media video animasi dapat membuat
sebesar 6.69 dan rata-rata hasil belajar
siswa memahami materi yang akan
posttest sebesar 9.52. Selisih rata-rata
disampaikan.12
peningkatan pengetahuan sebesar 2,83
dengan persentase peningkatan Berdasarkan analisis tersebut media
pengetahuan sebesar 42,30%. Hasil video animasi akan dikembangkan
analisis pengetahuan pada tabel di dengan topik mengenai pencegahan
atas, didapatkan nilai t-hitung sebesar - karies gigi dengan tagline “Cegah
22.042 dan p value sebesar 0,000 (p Karies Gigi, Semua Happy”.
value < 0,005) maka dapat disimpulkan Selanjutnya pembuatan video
bahwa ada pengaruh antara pendidikan animasi pencegahan karies gigi dibuat
kesehatan melalui media video animasi sesuai dengan storyboard media yang
terhadap peningkatan pengetahuan telah dibuat dengan mengaturnya
pencegahan karies gigi pada anak sedemikian rupa agar mengahsilkan
sekolah dasar. media dengan tampilan yang dapat
menarik perhatian sasaran. Setelah
PEMBAHASAN selesai membuat produk video animasi,
file dalam bentuk mp4 selanjutnya
Berdasarkan hasil eksplorasi model diberi backsound instrument musik
media video animasi yang telah
video yang sebelumnya telah dibuat di
dilakukan terhadap responden
audacity agar menciptakan suasan
diketahui bahwa video animasi yang lebih hidup, kemudian akan
mengenai pencegahan karies gigi disimpan dengan format mp4 yang
menjadi jenis media yang dipilih oleh selanjutnya akan diserahkan kepada
siswa sebagai media yang dapat ahli materi, ahli media dan siswa untuk
menarik perhatian dalam membahas
menguji kelayakan media video animasi
materi mengenai pencegahan karies pencegahan karies gigi.
gigi. Video animasi merupakan media
yang menggabungkan media audio dan Berdasarkan data yang diperoleh
media visual untuk menarik perhatian pada proses pembuatan media video
dan menyajikan objek secara detail dan animasi , bisa diketahui bahwa produk
dapat membantu memahami suatu media video animasi dinyatakan bisa
materi yang sifatnya sulit. 10 Anak-anak dikatakan layak digunakan. Hal ini bisa

172
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1813
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

dilihat dari data yang diperoleh pada penerima sehingga dapat merangsang
saat proses validasi konten terhadap pikiran, perasaan, perhatian dan minat
ahli materi dan ahli media. Berdasarkan siswa. Berdasarkan deskripsi mengenai
pada data hasil pengujian produk kalayakan media, media yang dibuat
media video animasi oleh ahli materi termasuk kedalam kategori layak dan
dikatakan sangat layak. Media video bisa digunakan untuk media edukasi.
animasi ini bisa dikatakan layak karena Siswa mengatakan bahwa media video
dari hasil pengujian, hasil persentase animasi mengenai pencegahan karies
dari ahli media yaitu sebesar 85% dari gigi menarik, tidak membosankan, dan
nilai maksimal 100% dan masuk mudah dipahami.14
kategori sangat layak. Penilaian ahli
materi dari aspek materi pembelajaran Selain itu dilakukan juga uji
mendapat penilaian 100% kategori pengaruh media video animasi
sangat layak. Hal ini diartikan bahwa terhadap peningkatan pengetahuan
media yang dibuat telah sesuai dengan siswa mengenai pencegahan karies
tujuan yang akan dicapai. Materi gigi. Dalam menguji pengaruh produk
pembelajaran yang terkandung media video animasi mengenai
didalamnya harus sesuai dan pencegahan karies gigi ini dilakukan
mengandung banyak manfaat. Ini dapat dengan dua cara yaitu melalui tes
diartikan materi yang tersaji sudah jelas pemahaman sebelum diberikan media
dan tepat sesuai dengan apa yang video animasi melalui pretest serta
diperlukan oleh siswa.13 setelah penggunaan media video
animasi pencegahan karies gigi melalui
Selanjutnya melalui data yang posttest dengan jumlah sampel
diperoleh dapat diartikan bahwa ahli sebanyak 67 siswa. Hasil perhitungan
media menyebutkan bahwa dari aspek diperoleh rata-rata hasil belajar pretest
media video animasi pembelajaran sebesar 6.69 > rata-rata hasil belajar
memiliki kategori sangat layak dengan posttest sebesar 9.52. Maka dapat
85%. Kesimpulan dari beberapa disimpulkan bahwa secara deskriptif
deskripsi data diatas dapat ditarik terdapat peningkatan dari hasil belajar
kesimpulan bahwa media video animasi pretest dengan posttest. Lalu selain itu
mengenai pencegahan karies gigi dilakukan uji untuk mengetahui
dikatakan sangat layak dari segi pengaruh dari media video animasi
kualitas media dan materi. Pernyataan terhadap pengetahuan pencegahan
diatas diperkuat dengan penjabaran karies gigi. Hasil perhitungan yang
analisis angket pada aspek diperoleh diketahui bahwa nilai Sig.(2-
kelengkapan beberapa media tailed) adalah sebesar 0.000 < 0.005
mendapatkan skor 85% dengan maka artinya terdapat pengaruh antara
kategori sangat layak. pendidikan kesehatan melalui media
video animasi terhadap pengtahuan
Berdasarkan pada data hasil uji pencegahan karies gigi pada anak
kelayakan media video animasi sekolah dasar. Animasi film pada saat
mengenai pencegahan karies gigi, ini sangat mempengaruhi sebagian
produk tersebut bisa dikatakan layak. besar cara berpikir anak ,karena anak
Hal tersebut dikarenakan pada proses menyerap semua informasi yang ia
uji kelayakan yang dilaksanakan dalam dapat dan mencoba untuk di
proses pembelajaran dengan siswa praktekkan dalam kehidupannya nyata
kelas 3 sampai 5, persentase yang sekarang ini.15
diperoleh dari skor total penilaian
diperoleh hasil 79,2%. media
pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk SIMPULAN
menyalurkan pesan dari pengirim ke

173
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1813
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

Berdasarkan hasil penelitian dapat Di Sd Negeri Sedayu 4 Muntilan


disimpulkan bahwa anak sekolah dasar Tahun 2019 (Doctoral Dissertation,
menyukai media edukasi yang Skripsi, Universitas Muhammadiyah
berbentuk video animasi karena lebih Magelang).
menarik dan mudah dipahami dengan 5. Setiawan, H., Adi, S., & Ulfah, N. H.
durasi yang tidak terlalu lama serta di (2017). Pengembangan Multimedia
dalamnya terkandung seluruh Interaktif Berbasis Autoplay Sebagai
komponen seperti gambar,suara serta Media Promosi Kesehatan Tentang
tulisan. Kemudian pembuatan prototype Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Siswa
video animasi pencegahan karies gigi, Kelas V Sdn Percobaan 02 Kota
yang dilakukan dengan 2 tahap yaitu Malang. Preventia: The Indonesian
perencanaan produk dan Journal Of Public Health, 2(2), 93-
pengembangan produk. Selain itu 103.
media video animasi mengenai 6. Vebrianto, R., Thahir, M., Putriani, Z.,
pencegahan karies gigi yang telah Mahartika, I., & Ilhami, A. (2020).
disusun selanjutnya dinilai Mixed Methods Research: Trends and
kelayakannya berdasarkan pendapat Issues in Research Methodology.
para ahli dan siswa, yaitu ahli materi Bedelau: Journal of Education and
100% (sangat layak), ahli media 85% Learning, 1(2), 63-73.
(sangat layak), dan siswa 79,2% 7. Nurmala, S., & Maghfiroh, N. H.
(layak). (2020). Pengaruh Permainan Lempar
dan Tangkap Bola Terhadap
Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia
UCAPAN TERIMAKASIH Dini di RA Siti Aminah Gumukmas
Jember. JECIE (Journal of Early
Ucapan terima kasih peneliti Childhood and Inclusive Education),
sampaikan kepada Allah SWT, kedua 3(2), 51-58.
orang tua beserta keluarga tercinta, 8. Lathifa, S. dan Mahmudiono, T.
seluruh jajaran direksi Poltekkes (2019). Pengaruh Media Edukasi Gizi
Kemenkes Bandung khususnya Berbasis Web terhadap Perilaku
Jurusan Promosi Kesehatan, dan Makan Gizi Seimbang Remaja SMA
rekan-rekan seperjuangan. Surabaya. Jurnal Media Gizi Kesmas
Universitas Airlangga.
9. Emma Dwi Jatmika, S., Maulana, M.,
DAFTAR RUJUKAN
Kuntoro, K., & Santi, M. Buku Ajar
1. Widayati, N. (2014). Faktor Yang Pengembangan Media Promosi
Berhubungan Dengan Karies Gigi Kesehatan.
Pada Anak Usia 4-6 Tahun. Jurnal 10. Apriansyah, M. R. (2020).
Berkala Epidemiologi, 2(2), 196-205. Pengembangan Media Pembelajaran
2. Majid, Y. A., & Apriani, S. (2020). Video Berbasis Animasi Mata Kuliah
Upaya Pencegahan Karies Gigi Pada Ilmu Bahan Bangunan Di Program
Anak Sekolah Dasar Dengan Media Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Komik Edukasi Dan Video Animasi. Fakultas Teknik Universitas Negeri
Khidmah, 2(2), 109-118. Jakarta. Jurnal Pensil: Pendidikan
3. Sakti,Eka Satriani. (2019). Info Data Teknik Sipil, 9(1), 9-18.
Dan Informasi.Jakarta:Kementerian 11. Majid, Y. A., Carera, A. M., & Trilia,
Kesehatan Ri T. (2020). Media Komik Edukasi Dan
4. Setianingrum, F. (2019). Efektifitas Video Animasi Sebagai Media
Pendidikan Kesehatan Menggunakan Promosi Kesehatan Tentang Karies
Media Power Point Plus Dan Gigi Pada Anak Sekolah Dasar.
Audiovisual Terhadap Pengetahuan Jurnal'Aisyiyah Medika, 5(1).
Kesehatan Gigi Anak Usia 9-10 Tahun 12. Muslimin, M. I. (2017). Pengaruh
penggunaan media pembelajaran video

174
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1813
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

animasi terhadap hasil belajar Kuliah Sejarah Afrika.


pendidikan kewarganegaraan kelas II Candrasangkala: Jurnal Pendidikan
SD. E-Jurnal Skripsi Program Studi Sejarah dan Sejarah, 5(1), 23-29.
Teknologi Pendidikan, 6(1), 26-34. 15. Baharun, H. (2016). Pengembangan
13. Susilana, R., & Riyana, C. (2008). media pembelajaran pai berbasis
Media pembelajaran: hakikat, lingkungan melalui model assure.
pengembangan, pemanfaatan, dan Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan
penilaian. CV. Wacana Prima. Kemasyarakatan, 14(2), 231-246.
14. Ribawati, E. (2019). Pengembangan
Bahan Ajar E-Learning pada Mata

175
doi.org/10.34011/jks.v12i1.1813

Anda mungkin juga menyukai