1 SM
1 SM
1 SM
https://jurnal.uns.ac.id/bise
p-ISSN 2548-8961 | e-ISSN 2548-7175 | Volume 7 Nomor 1 (2021)
© Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Pengaruh Literasi Keuangan Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja
UMKM Kuliner Di Kota Surakarta
DOI: This study aims to determine the effect of financial literacy and HR
competence on the performance of culinary SMEs in Surakarta City. This
Keyword: financial research method is using quantitative descriptive with research subjects
literacy, human of culinary MSME actors in Surakarta City, amounting to 128
resource competency, respondents. The sampling technique used was purposive sampling which
MSME performance was distributed by questionnaire. The data analysis technique used in this
research is multiple linear regression.
The results obtained indicate that: (1) Financial literacy has a positive
and significant effect on the performance of culinary SMEs in Surakarta
City. (2) HR competence has a positive and significant effect on the
performance of culinary SMEs in Surakarta City. (3) Financial Literacy
and HR Competence have a positive and significant impact on the
performance of culinary SMEs in Surakarta City.
PENDAHULUAN
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting untuk pembangunan ekonomi.
UMKM berfungsi untuk merangsang pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi
pada pengentasan kemiskinan (Abor & Quartey, 2010: 219). UMKM juga berkontribusi pada
penyerapan tenaga kerja di Indonesia yang mampu menyerap sebesar 97% terhadap total tenaga kerja
menurut data Kementerian Koperasi dan UMKM tahun 2018. UMKM juga berperan dalam
membantu perekonomian Indonesia saat terjadi krisis. Perekonomian tidak mungkin bisa pulih
apabila tidak segera memulihkan UMKM nya, karena pelaku usaha di Indonesia sebagian besar
adalah UMKM. UMKM merupakan tulang punggung perekonomian di Indonesia yang tentunya
harus diperhatikan dan didukung agar terus tumbuh dan berkembang.
Terlepas dari peran UMKM yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan
banyak lapangan pekerjaan, terdapat beberapa hambatan yang mempengaruhi kemampuan UMKM
untuk berkembang menjadi usaha besar. Perkembangan UMKM terhambat oleh beberapa faktor
Annisa Fitriana1, Mintasih Indriayu1, Harini1 BISE: Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi Vol. 7 No. 1
masalah, seperti keuangan, kurangnya keterampilan manajerial, kurangnya kemampuan memasarkan
produk, serta masalah lainnya yang berhubungan dengan kegiatan mengelola usaha (Abor & Quartey,
2010: 224). Sedangkan menurut (Aribawa, 2016: 2) faktor yang memperlambat pengembangan
UMKM yaitu pembiayaan, pemasaran, kapasitas sumber daya manusia, dan masalah lainnya yang
berhubungan dalam kegiatan mengelola usaha. Adanya faktor-faktor permasalahan tersebut
menyebabkan UMKM tidak dapat berkembang dengan baik dan sulit bersaing dengan perusahaan
yang lebih besar. Menurut hasil survei OJK tahun 2019, kemampuan pemahaman dan pengelolaan
keuangan masyarakat Indonesia masih rendah dengan tingkat literasi keuangan sebesar 38,03%. Hasil
tersebut apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga masih tertinggal jauh yaitu malaysia
mencapai 81% dan Singapura 96%. Sedangkan untuk kualitas SDM, Indonesia menduduki peringkat
87 dari total 157 negara dimana Malaysia menduduki peringkat 55 dan Singapura peringkat 11 (World
Economic Forum, 2017). Hasil data tersebut menunjukkan bahwa literasi keuangan dan kompetensi
SDM masyarakat Indonesia masih rendah.
Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan kinerja UMKM yaitu dengan meningkatkan
literasi keuangan. Pengetahuan keuangan dan skill dibutuhkan oleh pelaku UMKM untuk
menjalankan usahanya, karena dengan adanya kemampuan tersebut pelaku UMKM dapat dengan
mudah melakukan pengelolaan keuangan usahanya sehingga dapat mencapai kesejahteraan
perusahaan (Amaliyah & Witiastuti, 2015: 253). Apabila literasi keuangan diterapkan oleh UMKM
maka dapat menciptakan keputusan usaha dan keuangan menuju kearah yang baik, adanya literasi
keuangan pelaku usaha juga dapat meningkatkan kemampuannya untuk bertahan saat terjadi krisis
sehingga usahanya memiliki keberlangsungan jangka panjang (Aribawa, 2016: 8). Oleh karena itu,
diharapkan pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya memiliki dasar literasi keuangan agar
usahanya dapat berlangsung lama.
Selain literasi keuangan, faktor yang digunakan untuk meningkatkan kinerja UMKM yakni
kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM). Kompetensi SDM merupakan salah satu elemen yang
penting terutama pada bidang UMKM. Adanya peningkatan kompetensi SDM merupakan sebuah
kunci untuk meningkatkan kinerja UMKM. Kompetensi SDM menurut (Widyaningrum, 2019: 30)
merupakan seperangkat ilmu, keterampilan, serta berbagai faktor internal yang dimiliki seseorang
agar dapat mengerjakan tugasnya sesuai pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya. Kompetensi
adalah modal yang melekat dalam diri seseorang. Pelaku usaha yang mempunyai SDM yang terampil
dan terdidik dapat bersaing dan memenangkan persaingan bisnis dari pelaku usaha lainnya. Sekarang
perusahaan berskala besar melangsungkan berbagai upaya dalam berinvestasi terhadap tenaga
kerjanya agar berkompeten sehingga perusahaan memiliki kinerja yang unggul (Busro, 2018: 27). Hal
inilah yang menyebabkan perusahaan-perusahaan kecil tidak dapat bersaing dengan perusahaan
berskala besar, karena kompetensi SDM yang dimiliki berbeda.
UMKM adalah sektor yang dapat tumbuh dan berkembang di Kota Surakarta. UMKM sendiri
sudah memberi kontribusi pada perekonomian di Surakarta baik dalam hal pendapatan yang
meningkat maupun bertambahnya penyerapan tenaga kerja (Santoso, Ismail, & Widiyanti, 2017:
273). UMKM di Surakarta mempunyai potensi dan peluang untuk terus tumbuh dan berkembang
khususnya di bidang kuliner. UMKM bidang kuliner merupakan salah satu UMKM yang dapat
bertahan dan tidak akan mati karena UMKM kuliner merupakan olahan masakan yang selalu
dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup. Kegiatan UMKM kuliner di Surakarta sendiri berlangsung
hampir 24 jam yang tidak pernah berhenti. Industri kuliner di Surakarta selalu diminati oleh
masyarakat dalam maupun luar kota. Berdasarkan survei nasional yang dilakukan pada tahun 2015,
kuliner di Kota Surakarta dinobatkan sebagai kota yang memiliki destinasi wisata kuliner potensial
di Indonesia dengan menduduki peringkat pertama dari kota lainnya (Solopos, 2016).
Annisa Fitriana1, Mintasih Indriayu1, Harini1 BISE: Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi Vol. 7 No. 1
Pelaku UMKM di Kota Surakarta pada saat menjalankan usaha pasti akan menghadapi suatu
permasalahan, salah satunya yaitu kinerja UMKM. Data tahun 2018 dinas koperasi usaha kecil dan
menengah Kota Surakarta menunjukkan bahwa target kinerja peningkatan kualitas UMKM yang
dibina adalah 5% sedangkan realisasi kinerja hanya menunjukkan 4,86%. Pencapaian tersebut
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu peningkatan kualitas UMKM yang mencapai
6,7%. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya strategis untuk meningkatkan kinerja UMKM di
Surakarta khususnya di bidang kuliner yaitu dengan meningkatkan literasi keuangan dan kompetensi
SDM para pelaku UMKM.
Menurut Usama & Yusoff (2018: 15) terdapat hubungan antara literasi keuangan dengan
kinerja bisnis yang hasilnya membuktikan jika literasi keuangan berperan penting untuk
meningkatkan kinerja bisnis. Pelaku usaha harus meningkatkan literasi keuangan agar dapat
meningkatkan kinerja usahanya. Dahmen & Rodriguez (2014: 1) juga berpendapat hal yang sama
bahwa pelaku usaha yang menerapkan literasi keuangan akan dengan mudah untuk mengenali dan
menanggapi ketika terjadi perubahan iklim binis, keuangan serta ekonomi, maka keputusan yang
diambil memiliki arah yang baik untuk meningkatkan kinerja serta keberlanjutan usaha. Literasi
keuangan memungkinkan pelaku usaha untuk menghindari kegagalan bisnis akibat pengambilan
keputusan keuangan yang buruk.
Rapih, et al., (2015: 1) berpendapat bahwa terdapat hubungan antara kompetensi SDM dengan
kinerja UMKM. Apabila kompetensi SDM seseorang tinggi maka berpengaruh pada peningkatan
kemampuan untuk mengelola usaha. Karmilati & Purbasari (2012: 227) juga berpendapat hal yang
sama. Penting bagi pemilik UMKM untuk memperhatikan perkembangan kompetensi SDM
usahanya, karena dengan kompetensi SDM yang berkualitas dapat mendorong usahanya untuk lebih
produktif dan meraih kinerja terbaiknya. Kompetensi SDM yang terus dikembangkan akan
menghasilkan pelaku UMKM yang unggul.
Pelaksanaan untuk mengembangkan literasi keuangan dan kompetensi SDM bagi pelaku
usaha diperlukan data yang konkrit saat ini dan apakah kedua faktor tersebut berpengaruh terhadap
kinerja UMKM. Oleh karena itu untuk memenuhi data dan informasi tersebut diperlukan kajian yang
mendalam dengan melaksanakan penelitian di bidang ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah literasi keuangan dan kompetensi SDM berpengaruh terhadap kinerja UMKM kuliner di Kota
Surakarta.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan tiga
variabel yaitu literasi keuangan (X1), kompetensi SDM (X2), dan kinerja UMKM (Y). Populasi
penelitian ini adalah pelaku UMKM kuliner di Kota Surakarta dengan jumlah sampel 128 responden.
Teknik pengambilan sampel yaitu non-probability sampling menggunakan teknik purposive sampling
yang disebarkan melalui angket atau kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian
ini yaitu regresi linier berganda.
Annisa Fitriana1, Mintasih Indriayu1, Harini1 BISE: Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi Vol. 7 No. 1
Kemudian, uji linieritas dilakukan dengan melihat nilai Sig. Linearity dan deviation from
linearity. Dasar pengambilan keputusan yaitu apabila Sig. Linearity lebih kecil dari 0,05 dan
deviation from linearity lebih besar dari 0,05 maka hasil pengujian dapat dikatakan linier.
Variabel literasi keuangan dan kineja UMKM memperoleh hasil Sig. Linearity sebesar 0,000
(0,000 < 0,05) dan deviation from linearity sebesar 0,310 (0,310>0,05). Hasil tersebut
mempunyai arti bahwa terdapat hubungan yang linier antara variabel literasi keuangan (X1)
dengan variabel kinerja UMKM (Y). Sedangkan variabel kompetensi SDM dan kinerja UMKM
memperoleh hasil Sig. Linearity sebesar 0,000 (0,000<0,05) dan deviation from linearity sebesar
0,056 (0,056>0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang linier antara
variabel kompetensi SDM (X2) dengan variabel kinerja UMKM (Y). Hasil tersebut
menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.
Selanjutnya, uji multikolinieritas dianalisis dengan mengamati nilai VIF (Variance Inflation
Factor) dan nilai tolerance. Apabila nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0.10
maka tidak terdapat masalah multikolinieritas. Variabel literasi keuangan (X1) dan kompetensi
SDM (X2) memperoleh hasil nilai VIF sebesar 1,007 (1,007<10) dan hasil nilai tolerance sebesar
0,993 (0,993>0,01).
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa grafik scatterplot tidak memperlihatkan pola tertentu atau titik-titik tersebar
di atas dan di bawah angka pada sumbu Y. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
permasalahan heteroskedastisitas.
Berdasarkan tabel 1 di atas diketahui bahwa nilai konstanta sebesar 10,206, nilai koefisien
regresi variabel literasi keuangan (X1) sebesar 0,169 dan nilai koefisien regresi variabel
kompetensi SDM (X2) sebesar 0,324. Hasil tersebut apabila dituliskan dengan persamaan
linier yaitu Y=10,206 + 0,169X1 + 0,324X2. Nilai koefisien regresi variabel literasi keuangan
(X1) adalah 0,169 yang memiliki arti bahwa literasi keuangan (X1) memiliki pengaruh positif
Annisa Fitriana1, Mintasih Indriayu1, Harini1 BISE: Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi Vol. 7 No. 1
terhadap kinerja UMKM (Y). Setiap tambahan satu unit variabel literasi keuangan (X1) akan
meningkatkan kinerja UMKM (Y) sebesar 0,169 dengan asumsi variabel lain bernilai
konstan. Sedangkan nilai koefisien regresi variabel kompetensi SDM (X2) yaitu 0,324 yang
berarti bahwa kompetensi SDM (X2) berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM (Y).
Setiap tambahan satu unit variabel kompetensi SDM (X2) akan meningkatkan kinerja
UMKM (Y) sebesar 0,324 dengan asumsi variabel lain bernilai konstan.
b. Uji F
Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel literasi keuangan (X1) dan kompetensi SDM
(X2) secara simultan berpengaruh terhadap variabel kinerja UMKM (Y). Uji F dilakukan
dengan membandingkan antara F hitung dengan F tabel. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan signifikasi 5%. Kriteria pengujian pada penelitian ini yaitu apabila F hitung
lebih besar dari F tabel atau nilai probabilitas signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka Ha
diterima dan Ho ditolak yang artinya bahwa variabel independen secara simultan
berpengaruh terhadap variabel dependen dan begitu juga sebaliknya. Hasil perhitungan uji
F dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut:
Berdasarkan tabel 2 di atas diperoleh nilai F hitung sebesar 22,937 dengan nilai F tabel
sebesar 3,069 yang dihitung menggunakan Microsoft Excel dengan rumus
=FINV(Probability;df1;df2). Hasil tersebut menunjukkan bahwa F hitung lebih besar dari F
tabel (22,937>3,069) dengan nilai probabilitas kolom Sig. yaitu 0,000 yang memiliki nilai
lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel
literasi keuangan (X1) dan variabel kompetensi SDM (X2) secara simultan berpengaruh
terhadap variabel kinerja UMKM (Y).
c. Uji t
Uji t bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh variabel literasi keuangan (X1) dan
kompetensi SDM (X2) secara parsial terhadap variabel kinerja UMKM (Y). Uji t dilihat
dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan signifikasi 5%. Kriteria pengujian pada penelitian ini yaitu apabila t hitung
lebih besar dari t tabel atau nilai probabilitas signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka Ha
diterima dan Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel
independen dan variabel dependen secara parsial dan begitu juga sebaliknya. Hasil uji t dapat
dilihat pada tabel 3 di bawah ini.
Annisa Fitriana1, Mintasih Indriayu1, Harini1 BISE: Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi Vol. 7 No. 1
Coefficientsa
Berdasarkan tabel 3 di atas menghasilkan nilai t hitung variabel literasi keuangan (X1)
sebesar 4,034 dan t hitung variabel kompetensi SDM (X2) sebesar 5,095. Sedangkan nilai t
tabel dihitung menggunakan Microsoft Excel dengan rumus =TINV(Probability;df) yang
menghasilkan nilai t tabel sebesar 1,979. Hasil uji variabel literasi keuangan (X1)
menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel (4,034>1,979), sehingga dapat
disimpulkan bahwa literasi keuangan (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
UMKM (Y). Sedangkan hasil uji variabel kompetensi SDM (X2) juga menunjukkan bahwa
nilai t hitung lebih besar dari t tabel (5,095>1,979), sehingga dapat disimpulkan bahwa
kompetensi SDM (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja UMKM (Y).
d. Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi (R²) dilakukan guna melihat besarnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi (R²) menunjukkan
nilai R Square sebesar 0,268 atau 26,8%. Hasil tersebut memiliki arti bahwa variabel literasi
keuangan (X1) dan kompetensi SDM (X2) secara simultan berpengaruh terhadap kinerja
UMKM (Y) sebesar 26,8%, sisanya sebesar 73,2% dipengaruhi oleh faktor lainnya di luar
penelitian ini.
Annisa Fitriana1, Mintasih Indriayu1, Harini1 BISE: Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi Vol. 7 No. 1
perubahan iklim bisnis, keuangan, dan ekonomi sehingga dapat menentukan keputusan yang solutif
dan inovatif untuk meningkatkan kinerja usaha.
Pengaruh Literasi Keuangan dan Kompetensi SDM terhadap Kinerja UMKM Kuliner di
Kota Surakarta
Hipotesis ketiga pada penelitian ini yaitu literasi keuangan dan kompetensi SDM berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja UMKM kuliner di Kota Surakarta. Hipotesis dibuktikan dari nilai
Fhitung (22,937) > Ftabel (3,069) dan nilai probabilitas kolom Sig. 0,000 < 0,05. Hasil tersebut
menyimpulkan bahwa hipotesis ini dapat diterima.
Hasil uji analisis regresi linier pada penelitian ini yaitu Y = 10,206 + 0,169X1 + 0,324X2. Hasil
tersebut memperlihatkan nilai koefisien regresi literasi keuangan sebesar 0,169 dan nilai koefisien
kompetensi SDM sebesar 0,324 yang memiliki nilai positif. Setiap kenaikan satu unit variabel literasi
keuangan dan kompetensi SDM dapat meningkatkan variabel kinerja UMKM. Nilai koefisien dari
variabel kompetensi SDM (X2) 0,324 memiliki nilai lebih besar dari koefisien variabel literasi
keuangan (X1) 0,169. Kinerja UMKM akan mencapai nilai yang optimal apabila literasi keuangan
didukung juga oleh kompetensi SDM. Semakin tinggi tingkat literasi keuangan dan kompetensi SDM
pelaku usaha maka akan meningkatkan kinerja usahanya.
Hasil di atas didukung oleh hasil kuesioner di lapangan yang menunjukkan bahwa variabel literasi
keuangan dengan indikator pengetahuan umum keuangan, tabungan dan pinjaman, investasi, dan
asuransi serta variabel kompetensi SDM dengan indikator jenjang pendidikan, pengalaman dalam
dunia bisnis, pendidikan terkait dunia bisnis, kompetensi mengatur keuangan, kompetensi dalam
pemasaran, dan kompetensi manajerial secara umum berpengaruh terhadap kinerja UMKM kuliner
di Kota Surakarta. Literasi keuangan dan kompetensi SDM secara bersama-sama akan memiliki
pengaruh terhadap kinerja UMKM yaitu pertumbuhan penjualan, pertumbuhan modal, pertumbuhan
tenaga kerja, pertumbuhan permintaan pasar, dan pertumbuhan laba. Pertumbuhan penjualan
dijelaskan dengan meningkatnya hasil penjualan pelaku UMKM dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan modal dijelaskan dengan meningkatnya modal yang diperoleh dari pinjaman lembaga
keuangan perbankan maupun non perbankan. Pertumbuhan tenaga kerja dijelaskan dengan
tersedianya tenaga kerja yang cukup untuk melakukan aktivitas usaha. Pertumbuhan permintaan pasar
Annisa Fitriana1, Mintasih Indriayu1, Harini1 BISE: Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi Vol. 7 No. 1
dijelaskan dengan jumlah pelanggan yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan
laba dijelaskan dengan keuntungan usaha yang meningkat dari tahun sebelumnya.
Literasi keuangan yang didukung oleh kompetensi SDM yang unggul dapat meningkatkan
tercapainya kinerja UMKM. Pelaku usaha yang bisa mengatur keuangan usahanya dengan baik
karena memiliki pendidikan yang tinggi serta pengalaman dalam mengelola bisnis dapat
meningkatkan kinerja UMKM. Pelaku UMKM dalam mengelola keuangan usaha dibutuhkan
kemampuan untuk pengambilan keputusan secara tepat supaya usahanya bisa berkembang dengan
baik. Pengambilan keputusan keuangan yang tepat dapat mempengaruhi keberlangsungan usaha di
masa depan. Oleh karena itu, pelaku usaha dalam meningkatkan kinerja UMKM harus memiliki
kemampuan literasi keuangan dan kompetensi SDM dengan baik.
SIMPULAN Simpulan
Berdasarkan pemaparan analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka simpulan
dari penelitian ini yaitu: (1) Literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
UMKM kuliner di Kota Surakarta. Pelaku UMKM yang memiliki literasi keuangan dengan baik dapat
dengan mudah untuk mengidentifikasi dan merespon perubahan iklim bisnis, ekonomi dan keuangan
sehingga dalam pengambilan keputusan bisnis, sehingga akan menghasilkan keputusan yang terarah
untuk meningkatkan kinerja serta perkembangan usaha. (2) Kompetensi SDM berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM kuliner di Kota Surakarta. Hasil tersebut dapat
diartikan bahwa pelaku UMKM yang memiliki kompetensi SDM yang baik akan meningkatkan
produktivitas kegiatan usahanya sehingga akan menghasilkan kinerja usaha yang lebih tinggi. (3)
Literasi keuangan dan kompetensi SDM berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja
UMKM kuliner di Kota Surakarta. Penerapan literasi keuangan diiringi dengan kompetensi SDM
akan menjadikan UMKM dapat terlaksana dan berjalan sesuai harapan serta dapat mendorong
tercapainya kinerja UMKM sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
REFERENCES
Abor, J., & Quartey, P. 2010. Issues in SME Development in Ghana and South Africa. Internastional
Research Journal of Finance and Economics, 39 (6), 219-227.
Amaliyah, R., & Witiastuti, R. S. 2015. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Literasi
Keuangan di Kalangan UMKM Kota Tegal. Management Analysis Journal, 4 (3), 152-257.
Arianto, A. 2019. Forum UMKM Solo catatkan Perkembangan Pesat Sektor Tersebut di Kota Solo.
Joglo Semar News. 15 April 2021. https://joglosemarnews.com/2019/04/forum-umkm-
solocatatkan-perkembangan-pesat-sektor-tersebut-di-kota-solo/
Aribawa, D. 2016. Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Kinerja dan Keberlangsungan UMKM di
Jawa Tengah. Jurnal Siasat Bisnis, Vol 20, 1-13.
Arum, T. S. & Angriawan, S. 2016. KULINER SOLO: Solo & Bandung Destinasi Kuliner Nomor 1
di Indonesia. Solopos. 5 Juni 2021. https://m.solopos.com/kuliner-solo-solo-
bandungdestinasi-kuliner-nomor-1-di-indonesia-702519
Busro, M. 2018. Teori-teori Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenadamedia Group.
Chen, H., & Volpe, R. 1998. An Analysis of Personal Financial Literacy Among College Students,
Financial Service Review, 7 (2), 107-128.
Chepngetich, P. 2016. Effect of Financial Literacy and Performance SMEs. American Based
Research Journal, 5(11), 26-35.
Dahmen, P., & Rodriguez, E. 2014. Financial Literacy and The Success of Small Businesses: An
Obsevation from a Small Business Development Center. Numeracy, 7 (1), 1-12.
Annisa Fitriana1, Mintasih Indriayu1, Harini1 BISE: Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi Vol. 7 No. 1
Dewi, W.,K., Yurniwati & Rahman, A. 2018. The effect of financial literacy and financial access to
the performance of SMEs (Small and Medium Enterprises) in the trade sector of Padang City.
International Journal of Progressive Sciences and Technologies, 10 (2), 371-381.
Haryani, N. 2019. Jumlah UMKM di Kota Solo Bertumbuh 10 Persen. Tribun Solo. 15 April 2021.
https://solo.tribunnews.com/2019/02/06/jumlah-umkm-di-kota-solo-bertumbuh-10-persen
Karmilati & Purbasari, N. 2012. Pengukuran Kinerja Usaha Kecil Menengah menurut Faktor
Kompetensi Sumber Daya Manusia. Jurnal Bisnis dan Akutansi, Vol 14, 227-238.
Kementerian Koperasi dan UMKM. 2018. Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah
(UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun 2017-2018. Jakarta: Kementerian Koperasi dan
UMKM Republik Indonesia.
Murtadlo dan Hanan. 2018. Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan, Kompetensi Sumber Daya
Manusia, dan Supply Chain Management Terhadap Kinerja UKM dan Keunggulan Bersaing.
Jurnal Sketsa Bisnis, 5 (1), 15-27.
Ni’matulHoiroh, dkk. 2020. The Role of Financial Literacy, Use of Accounting Information Systems,
Human Resources on SME Performance. International Journal of Innovative Science and
Research Technology, 5(12), 710-71.
Otoritas Jasa Keuangan. 2017. Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (Revisit 2017). 2
April 2021. www.ojk.go.id
OECD. 2016. PISA 2015 Result in Focus. New York: Colombia University.
Otoritas Jasa Keuangan. 2019. Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia. 2 April 2021.
www.ojk.go.id
Rapih, S., Martono, T., & Riyanto, G. 2015. Analisis Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Modal Sosial dan Modal Finansial terhadap Kinerja UMKM Bidang Garmen di Kabupaten
Klaten. Universitas Sebelas Maret.
Santoso, I. A., Ismail, A. I. & Widiyanti, E. 2017. Kesiapan UMKM Industri Kreatif Kota Surakarta
dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Digital (Digital Economy Ecosystem). Seminar
Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat.
Septiyaning, I. 2016. Kuliner Solo: Bisnis Kuliner di Kota Solo Melonjak. Solopos. 5 Maret 2022.
https://www.solopos.com/2016/03/21/kuliner-solo-bisnis-kuliner-di-kota-solo-
melonjak703134 Usama, M. K. & Yusoff, W. F. W. 2018. The Relationship Between Entrepreneurs’
Financial Literacy and Business Performence Among Entrepreneurs of Bauchi State Nigeria.
International Journal of Entrepreneurship and Business Innovation, Vol 1 (1), 15-26.
Widjaja, dkk. 2018. Peranan Kompetensi SDM UMKM Dalam Meningkatkan Kinerja UMKM Desa
Cilayung Kecamatan Jatinangor, Sumedang. Jurnal ABDIMAS BSI, 1 (3), 465-476.
Widyaningrum, M. E. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya: UBHARA Manajemen
Press.
UMKMKita. 2021. Data UMKM. 15 April 2021. https://umkm.surakarta.go.id/umkm
Annisa Fitriana1, Mintasih Indriayu1, Harini1 BISE: Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi Vol. 7 No. 1