Kontrak Kerja Pegawai Non Asn 2024
Kontrak Kerja Pegawai Non Asn 2024
Kontrak Kerja Pegawai Non Asn 2024
Pada hari ini Selasa tanggal dua bulan Januari tahun dua ribu dua puluh empat yang bertanda tangan
dibawah ini :
Dalam jabatan sebagaimana tersebut di atas secara sah mewakili dan bertindak untuk dan atas
nama Pemerintah Kota Bengkulu untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Nama :
Tempat/Tgl Lahir : Curup,30 Desember 1988
Alamat : Jl. W. Soepratman Rt 28 Rw 01 Kel.Pematang Gubernur Kec. Muara
Bangkahulu Kota Bengkulu
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama sama disebut PARA PIHAK, bersepakat
melakukan Perjanjian Kerja yang dituangkan dalam pasal-pasal sebagai berikut :
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan, Unit Kerja, Gaji, dan Sumber Penggajian
1. PIHAK PERTAMA menerima dan mempekerjakan PIHAK KEDUA sebagai Pegawai Non
ASN dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 - 01 - 2024 s.d. 31 -12 - 2024
b. Jabatan : Bidan
c. Unit Kerja : UPTD Puskesmas Muara Bangkahulu Kota Bengkulu
d. Gaji : Rp. 1.500.000 (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
e. Sumber Penggajian : DPA Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Tahun 2024
1
Pasal 2
Kedudukan
1. PIHAK PERTAMA berkedudukan sebagai Pejabat Pemerintah Kota Bengkulu dan PIHAK
KEDUA berkedudukan sebagai Pegawai Non ASN yang akan bekerja pada Pemerintah
Kota Bengkulu.
2. PIHAK KEDUA dalam kedudukannya akan bekerja pada PIHAK PERTAMA untuk jangka
waktu selama masa perjanjian kerja.
Pasal 3
Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan SPT, maka PIHAK KEDUA harus melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
Pegawai Non ASN pada Perangkat Daerah tempat yang bersangkutan ditugaskan.
Pasal 4
Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pegawai Non ASN Pemerintah Kota Bengkulu yang
diberikan kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 5
Cara Pembayaran gaji
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pegawai Non ASN Pemerintah Kota Bengkulu
sebagaimana dalam Pasal 3, PIHAK KEDUA menerima jasa uang saku/gaji setiap bulannya
teranggarkan, tidak melebihi Standar Biaya Umum yang bersumber dari APBD Pemerintah Kota
Bengkulu.
Pasal 6
Batasan Hak Pegawai Non ASN
1. PIHAK KEDUA menyetujui untuk tidak menuntut diangkat menjadi Pegawai ASN di
Pemerintah Kota Bengkulu.
2. PIHAK KEDUA menyetujui diberhentikan sebagai Pegawai Non ASN apabila telah habis
masa Perjanjian Kerja dan tidak menuntut untuk diperpanjang.
3. PIHAK KEDUA menyetujui tidak diberi pesangon dan jaminan lainnya apabila berhenti atau
diberhentikan sebagai Pegawai Non ASN di Lingkungan Pemerintah Kota Bengkulu.
Pasal 7
Kewajiban Pegawai Non ASN
1. PIHAK KEDUA wajib mendukung visi, misi, dan program-program Pemerintah Kota
Bengkulu.
2. PIHAK KEDUA wajib berkinerja dan menyampaikan laporan secara tertulis kepada atasan
langsungnya pada setiap akhir bulan dan atau maksimal tanggal 5 bulan berikutnya.
3. PIHAK KEDUA wajib mentaati ketentuan jam kerja, seragam dan peraturan lainnya di
Lingkungan Pemerintah Kota Bengkulu.
4. PIHAK KEDUA wajib bersikap netral dan bebas dari pengaruh dan/atau intervensi semua
golongan atau partai politik dalam penyelenggaraan pemilu dan pemilihan.
2
Pasal 8
Pemutusan Hubungan Kerja
Pasal 9
Larangan Pegawai Non ASN
1. PIHAK KEDUA dilarang melakukan perbuatan dalam bentuk apapun yang dapat
mencoreng nama baik lembaga Pemerintah Kota Bengkulu seperti menyebarkan berita
hoak melalui media sosial, berjudi, minum minuman beralkohol, berselingkuh/berzina,
mengkonsumsi atau pengedar narkoba dan psikotropika lainnya.
2. PIHAK KEDUA dilarang menyalahgunakan wewenangnya sebagai Pegawai Non ASN.
3. PIHAK KEDUA dilarang berpolitik praktis.
4. PIHAK KEDUA dilarang melakukan tindakan menghalang-halangi berjalannya tugas
kedinasan.
Pasal 10
Ketentuan Sanksi
1. Apabila PIHAK KEDUA melanggar ketentuan tidak berkinerja maksimal selama satu bulan
berturut-turut sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (2), maka diberikan sanksi
berupa Pemutusan Hubungan Kerja tidak atas permintaan sendiri.
2. Apabila PIHAK KEDUA melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat
( 3 ), maka diberikan sanksi sebagi berikut :
a. Apabila tidak Apel dan atau Upacara sebanyak 5 (lima) kali berturut – turut atau 20
(dua puluh) kali tidak berturut-turut tanpa keterangan yang sah, atau tidak masuk kerja
5 (lima) hari berturut-turut atau 10 (sepuluh) hari tidak berturut-turut tanpa keterangan
yang sah terhitung sejak melaksanakan tugas, maka akan diberikan surat peringatan.
b. Apabila tidak Apel dan atau Upacara sebanyak 10 (sepuluh) kali berturut – turut atau 25
(dua puluh lima) kali tidak berturut-turut tanpa keterangan yang sah, atau tidak masuk
kerja 10 (sepuluh) hari berturut-turut atau 20 (dua puluh) hari tidak berturut-turut tanpa
keterangan yang sah terhitung sejak melaksanakan tugas, maka yang bersangkutan
diberhentikan sebagai Pegawai Non ASN.
c. Apabila tidak masuk kerja dan mentaati jam kerja sebagaimana telah ditetapkan
dikenakan sanksi berupa :
Teguran lisan apabila tidak masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja tanpa
alasan yang sah selama 3 hari.
Teguran tertulis apabila tidak masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja selama
4 sampai dengan 6 hari kerja tanpa alas an yang sah.
Pernyataan tidak puas apabila tidak masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja
tanpa alasan yang sah selama 7 sampai dengan 10 hari kerja.
3
Pemutusan Hubungan Kerja secara hormat tidak atas permintaan sendiri apabila
tidak masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah selama
20 hari kerja secara kumulatif pertahun.
Pasal 11
Hak Cuti
1. PIHAK KEDUA yang bekerja paling kurang 1 (satu) bulan secara terus-menerus berhak
atas cuti.
2. Lamanya hak cuti sebagaimana angka 1 (satu) adalah 11 (sebelas) hari kerja selama masa
perjanjian kerja.
3. Permintaan cuti dapat diberikan paling kurang 1 (satu) hari kerja.
4. Untuk menggunakan hak cuti sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu), dan 2 (dua),
Pihak Kedua mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang
memberikan cuti.
5. Tenaga Non ASN yang melahirkan dapat diberikan cuti melahirkan selama 1 (satu) bulan.
Pasal 12
Aturan Tambahan
Pasal 13
Penutup
1. Surat Perjanjian Kerja Pegawai Non ASN ini dianggap sah dan mengikat setelah
ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
2. Surat Perjanjian Kerja Pegawai Non ASN ini dibuat dalam rangkap dua dan ditandatangani
di atas meterai oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA pada hari, tanggal, bulan dan
tahun sebagaimana tersebut diatas masing masing diatas.
Demikian Surat Perjanjian Kerja ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana
mestinya.
Matrai 10000