Teori Input & Output Dari Bab II
Teori Input & Output Dari Bab II
Teori Input & Output Dari Bab II
KAJIAN PUSTAKA
A. Manajemen Kesiswaan
mengajar dengan efektif dan efisien. Oleh sebab itu, manajemen kesiswaan
bukan hanya berbentuk pencatatan data peserta didik tersebut dari suatu
sekolah, melainkan aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat
1
Sri Minarti, Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 155
2
John M. Echol dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia,
1996), hal. 372
12
13
dalam mencapai sasaran dan tujuan tertentu yang ditetapkan secara efektif.
tamat mengikuti pendidikan pada sekolah itu.4 Semua anak yang sudah
3
Soebagio Admodiwirio, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: PT Arda Dizya Jaya,
2000), hal. 5
4
Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), hal.
74
5
Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, (Jakarta : PT. Bumi
Aksara, 2002), hal. 12
14
segala aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai dari
dari suatu sekolah atau lembaga. Jadi jelaslah, yang diatur adalah peserta
pendidikan di sekolah.
adalah suatu usaha untuk melakukan pengelolaan peserta didik mulai dari
peserta didik masuk sampai dengan keluar, bahkan pelayanan peserta didik
tersebut dapat berjalan dengan teratur, terarah, dan terkontrol dengan baik.
6
Sri Minarti, Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 158-159
15
berarti segala sesuatu yang menyangkut dengan peserta didik atau yang
lebih populer dengan siswa. Secara etimologi, peserta didik adalah siapa
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau
7
JS. Badudu dan Sutan M. Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 1994), hal. 1338
8
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa (Jakarta: Rajawali, 1986), hal. 11
9
Pemerintah RI, Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah,…, hal. 3
10
Ali Imron, Manajemen Siswa Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 6
11
Syaiful Bahari Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaktif Edukatif, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2000), hal. 53
12
Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2003), hal. 9
16
diartikan pengelolaan peserta didik mulai dari peserta didik masuk sekolah
sampai lulusnya peserta didik dari suatu sekolah, pelayanan peserta didik
didik di bina dan diarahkan agar peserta didik mampu dalam menghadapi
minat peserta didik sehingga nanti peserta didik setelah lulus memiliki
proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur
sebagai berikut.
didik.
13
Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media, 2008), hal. 57
17
sekolah dapat berjalan lancar, tertib, teratur, serta dapat mencapai tujuan
serta monitoring.
14
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2012), hal. 12
18
15
Sri Minarti, Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan,…, hal. 156, 159
16
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan Lembaga
Pendidikan Islam,( Jakarta: Erlangga, 2007), hal. 142
19
didik ialah agar peserta didik tersalur hobi, kesenangan dan minatnya.
program dilaksanakan.
keseluruhan.
yang ada pada peserta didik tidak diarahkan pada munculnya konflik
17
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2012), hal. 13
21
terjun ke masyarakat.18
a) Sensus sekolah
18
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliani, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta : Aditya
Media, 2008), hal. 58
22
peserta didik yang berada pada usia sekolah. Berarti sensus sekolah
berikut.
19
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar Dan Teknik Supervisi: Dalam Rangka Pengembangan
Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal. 104-105
23
anak
tersebut.
20
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2012), hal. 30
24
sekolah Islam atau jumlah peserta didik baru yang akan diterima yaitu
mengajar sudah dapat dimulai pada hari pertama setiap tahun ajaran
baru.
21
Sri Minarti, Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 160
22
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, (Yogyakarta:
TERAS, 2011), hal. 106
25
2) Formulir pendaftaran.
3) Pengumuman.
4) Buku pendaftaran.
5) Waktu pendaftaran.
23
Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 74-
75
26
Agama .
dimaksud:
seleksi.
FORMULIR PENDAFTARAN
4. Bangsa : ……………………………………
5. Agama : ……………………………………
6. Anak ke : ……………………………………
7. Alamat : ……………………………………
9. Pendidikan : ……………………………………
Catatan :
( ) ( )
28
massa seperti surat kabar dan sebagainya, tetapi dapat juga hanya
berkepentingan. 24
24
Suryosubroto, Manajemen Pendidikan,…, hal. 75-76
29
f) Waktu pendaftaran,
sudah terpenuhi.
berikut:
25
Suryosubroto, Manajemen Pendidikan,…, hal. 78
30
dilakukannya di sekolah.
meliputi:
26
Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional,
(Bandung: Angkasa, 1989), hal. 90
27
Dafit Hermawan, Manajemen dalam Meningkatkan Kualitas Input dan Output Di SMP
Negeri 3 Salaman Mangelang Serta Relevansinya dengan Studi Kependidikan Islam, Skripsi,
(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2013), hal. 23-24
32
b) Layanan perpustakaan
28
Meilina Bustari, Manajemen Peserta Didik, (Yogyakarta: FIP UNY, 2005), hal. 23
33
c) Layanan kantin
d) Layanan kesehatan
e) Layanan transportasi
34
dikenal dengan istilah tata tertib sekolah. Tata tertib sekolah yang
merupakan salah satu alat yang digunakan oleh kepala sekolah untuk
Kewajiban menaati tata tertib sekolah Islam adalah hal yang penting
29
Meilina Bustari, Manajemen Peserta Didik, (Yogyakarta: FIP UNY, 2005), hal. 24
30
Mulyono, Manajemen Administrasi Dan Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2014), hal. 179
35
berikut.
31
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, (Yogyakarta:
TERAS, 2011), hal.109
32
Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 74
- 83
36
oleh sekolah
dan sebagainya.
2) Merokok di sekolah
3) Dikeluarkan sementara
33
Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 74
- 83
37
a) Pengertian Evaluasi
dalam keadaan yang wajar atau tidak. Demikian pula halnya dalam
34
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
hal. 11
38
peserta didik dibagi menjadi dua tujuan umum dan tujuan khusus.
diantaranya.
peserta didik
metode mengajar.35
1) Fungsi selektif
35
Meilina Bustari, Manajemen Peserta Didik, (Yogyakarta: FIP UNY, 2005), hal. 56
40
2) Fungsi diagnostik
3) Fungsi penempatan
Secara garis besar ada dua macam alat evaluasi, yaitu tes dan
obyektif saja tetapi juga diimbangi dengan tes uraian. Tes adalah
36
Ibid, hal. 57
41
1) Tes diagnostik
2) Tes formatif
3) Tes sumatif
1) Program remedial
didik.37
psikoterapi
37
Meilina Bustari, Manajemen Peserta,…, hal. 58
44
38
Ibid, hal. 60
45
(a) Berupa tugas atau soal pekerjaan rumah bagi peserta didik
(b) Berupa tugas atau soal yang dikerjakan di kelas pada jam
3) Percepatan
teman sekelasnya.39
a. Pengertian kualitas
Menurut Supranta, kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa
(fitness for use), ini berarti bahwa suatu produk atau jasa hendaklah
pasar. 42
39
Meilina Bustari, Manajemen Peserta Didik, (Yogyakarta: FIP UNY, 2005), hal. 62
40
M. Dahlan Al-Barry, Kamus Modern Bahasa Indonesia, (Yogyakarta: Arloka, 2001), hal.
329
41
Supranta. J, Metode Riset, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), hal. 288
42
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Regika Aditama, 2010), hal.
226-227
47
jasa.
pelanggan
kata lain mutu pendidikan akan baik dan memuaskan jika sesuai atau
dalam organisasi sekolah, yaitu guru, staf tata usaha, pesuruh (office
kerja.43
orang tua peserta didik, masyarakat, peserta didik, staff tata usaha, guru,
43
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: Rafika
Aditama, 2009), hal. 81-83
49
peserta didik, fisik peserta didik, sosial, dan afektif. Sedangkan, output
didik, karakteristik guru, dan kondisi nyata sumber daya yang tersedia di
44
Toto Ruhimat, Jurnal tentang Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, online diakses pada
hari Senin tanggal 03 Desember 2018, pukul 22.06 WIB
50
yang diinginkan.45
45
Sri Minarti, Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 169-170
51
Proses Pembelajaran
Tujuan
Alat
Evaluasi
Materi
Hasil Belajar
Guru 1. Peningkatan
PBM
(Proses Belajar Mengajar) Daya Pikir
Siswa a. Perilaku Guru 2. Peningkatan
b. Perilaku Siswa Daya Kalbu
Metode 3. Peningkatan
Daya Fisik
Media
Waktu
Lingkungan
berikut.
Kinerja Sekolah
Kualitas &Inovasi
Efektivitas
Pengelolaan
Produktivitas
Efisiensi Internal
Efisiensi eksternal
persamaan, efektivitas sama dengan hasil nyata dan hasil yang diharapkan.
(Nilai Ujian Nasional), prestasi olahraga, prestasi karya tulis ilmiah, dan
output berupa jumlah lulusan dan kuantitas input berupa jumlah tenaga-
46
Ibid, 171-173
54
memberikan nilai tambah terhadap input, proses, dan maupun output yang
kerjanya, kesan dari anak buah kepada atasan, kolega kerjanya, peluang
imbal jasanya.47
tetap sekolah ini diambil dari sebagian dana surplus sekolah. Dana surplus
dana simpanan tetap seperti sering disebut “laba ditahan” (sebagian), yang
47
Ibid, hal. 173
55
terbuka terhadap umpan balik, selalu ingin mencari perubahan lebih baik,
48
Ibid, hal. 174
56
Jadi dari penjelasan mengenai kualitas input dan output diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa kualitas input dan output dapat dilihat dari
meningkatkan kualitas input dan output di suatu sekolah. Selain itu salah
satu yang paling berpengaruh dalam peningkatan kualitas input dan output
c. Indikator kualitas
yaitu:
49
Sri Minarti, Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 177
57
tidak berfungsi dengan baik, dengan konteks ini produk atau jasa dapat
maupun teknis
mudah diperbaiki
proses. Sesuatu yang dimaksud berupa sumber daya dan perangkat serta
50
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan,..., hal. 228
58
guru termasuk guru BP, karyawan, siswa) dan sumber daya lainnya
dengan baik. Oleh karena itu tinggi rendahnya suatu input dapat diukur
pada prestasi yang dicapai oleh anak didik atau sekolah pada setiap kurun
ulangan umum, UAS, EBTA dan UNAS). Dapat pula prestasi dibidang
tambahan tertentu.51
d. Prinsip-prinsip kualitas
memiliki kekuatan untuk mewujudkan mutu. Akan hal ini, beberapa ahli
Deming ada empat belas prinsip kualitas yang harus dilakukan jika
kualitas.
51
Nanang Hanifah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran,..., hal. 83-86
60
7. Kepemimipinan kelembagaan.
kualitas kerja.
penuh semangat.
proses transformasi.
kualitas, yaitu:
peningkatan).
61
pemecahan masalah)
reguler perusahaan). 52
3. Standar performa adalah tidak ada kesalahan, bukan “hal itu hampir
mendekati”
4. Pengukuran kualitas.
52
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,
2009), hal. 296-302
62
yaitu:
2. Leadership (kepemimpinan),
manajemen),
pembuatan keputusan),
oleh faktor-faktor yang datang dari dalam maupun dari luar, faktor-faktor
53
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan,..., hal. 296-302
63
pengadaannya,
semua indra dan lapisan otak serta menciptakan tantangan agar peserta
peserta didik.
dikembangkan.54
C. Penelitian Terdahulu
Nama, Judul,
No. Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Tahun Penelitian
1. Inni Durrotun Pelaksanaan Fokus Peneliti
Nafi’ah, manajemen penelitian pada memfokuskan
Manajemen kesiswaan di MIN pelaksanaan pada pelaksanaan
Kesiswaan dalam Tempel sudah baik. kegiatan manajemen
Upaya Meningkat- Hasil tersebut bisa pembinaan kesiswaan dan
kan Mutu Pendidi- dilihat dari peneri- siswa upaya kepala
kan di MIN maan peserta didik madrasah dalam
Tempel Ngaglik baru (PPDB) yaitu rangka
Sleman pada pembentukan meningkatkan
Yogyakarta Tahun panitia-panitia PSB mutu pendidikan
2009 dan seleksi calon sedangkan
siswa baru, program penelitian
bimbingan dan sekarang fokus
konseling, kegiatan pada
ekstra-kurikuler, perencanaan
penerimaan
siswa,
54
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan,..., hal. 306-307
66
D. Paradigma Penelitian
Perencanaan
Penerimaan peserta
didik
Meningkatkan
Pelaksanaan Kualitas Input dan
Manajemen
Pembinaan peserta Output
Kesiswaan
didik
Evaluasi Peserta
didik
dan output di Madrasah Aliyah Negeri 1 Blitar tidak lepas dari seorang kepala
evaluasi peserta didik yang membahas tentang evaluasi kemajuan belajar peserta
didik dan evaluasi penilaian hasil belajar peserta didik. Hasil evaluasi ini
selanjutnya sebagai bahan untuk perubahan yang lebih baik bagi peserta didik