Cover, Bab I, V, Daftar Pustaka

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN PEMBINAAN BAKAT DAN MINAT

SISWA TK KEMALA BHAYANGKARI 16 PURBALINGGA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto


untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:
RAKHMAWATI SUKMA INTAN
NIM. 1123303007

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PURWOKERTO
2015
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia memiliki perkembangan yang cukup pesat sampai saat ini. Salah

satunya dengan adanya globalisasi. Globalisasi memiliki dampak yang

beragam bagi kehidupan manusia, baik itu positif ataupun negatif. Dalam segi

kebudayaan, ekonomi sampai kepada pendidikan. Pendidikan saat ini mau

tidak mau harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Untuk itu

perlu adanya inovasi-inovasi baru dalam dunia pendidikan yang searah dengan

globalisasi saat ini.

Pentingnya pendidikan mendasari perlu adanya strategi dalam

mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, tentunya strategi yang sesuai dengan

adanya globalisasi saat ini. Pendidikan sampai sekarang ini masih di yakini

sebagai sarana yang tepat untuk dapat mengembangkan sumberdaya manusia

yang bermutu dan berkualias. Meskipun dalam dunia pendidikan bangsa ini

masih mempunyai banyak persoalan-persoalan yang menjadi hambatan untuk

dapat mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun

2003 pasal 1 dan 3 disebutkan bahwa, ” Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

1
2

bangsadan negara.1 Pendidikan disini berarti mengembangkan potensi masing-

masing individu untuk dapat hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Menurut Sudirman dkk, “Pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh

seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai

tingkat hidup yang lebih tinggi dalam arti mental.”2

Pada zaman modern ini, orang tua semakin sadar bahwa pendidikan

merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak bisa ditawar-tawar. Oleh

karena itu, tidak mengherankan bahwa semakin banyak orang tua yang merasa

perlu cepat-cepat memasukkan anaknya kesekolah sejak usia dini.

Pendidikan dimulai dari usia dini, dimana usia ini merupakan Golden

Age yang sangat berpengaruh terhadap masa perkembangannya nanti. Usia ini

merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan

kepribadian anak karena pada usia dini semua potensi anak berkembang

dengan cepat.

Anak didik taman kanak-kanak berusia 3 sampai 7 tahun. Seseorang

dengan usia seperti itu biasanya selalu senang bermain. Oleh karena itu

bermain merupakan cara belajar yang paling baik untuk mengembangkan

kemampuan anak didik taman kanak-kanak.

Pendidikan pada anak usia dini adalah pemberian upaya untuk

menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan pemberian kegiatan pembelajaran

yang akan menghasilkan kemampuan dan ketrampilan anak. Pendidikan bagi

1
Anonim, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2003),
hlm. 5
2
Didin Kurniadin dan Imam Machali, Manajemen Pendidikan Konsep dan Prinsip
Pengelolaan Pendidikan, (Yogyakarta: Ar Ruzz, 2012), hlm. 103
3

anak usia dini merupakan sebuah pendidikan yang dilakukan pada anak yang

baru lahir sampai dengan delapan tahun.3

Bagi mereka anak yang kemampuan dan ketrampilan dibidang

intelektual, kreatif, seni, musik, dan sebagainya diatas kemampuan anak rata-

rata normal dapat disebutkan sebagai anak yang berbakat. Untuk menunjang

pengembangan bakat yang dimiliki seorang anak perlu adanya pembinaan

khusus dari para orang tua, pendidik/guru, dan orang-orang disekitarnya baik

melalui pendidikan formal seperti sekolah atau pendidikan nonformal seperti

dimasukkan kedalam les-les khusus.

Namun dalam realitanya masih banyak ditemukan anak yang memiliki

kecerdasan tinggi (bakat yang baik) tetapi belum bisa meraih prestasi yang

sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Hal ini bisa saja terjadi karena

kurangnya pembinaan yang dilakukan terhadap bakat-bakat tersebut, sehingga

anak tidak berkembang dengan optimal.

Adapun tujuan dari pendidikan anak usia dini secara umum adalah

mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk

hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sebagaimana

disadari, anak merupakan sosok individu yang sedang menjalani proses

perkembangan yang pesat bagi kehidupan selanjutnya. Ia memiliki dunia dan

karakteristik tersendiri yang jauh berbeda dengan orang dewasa. Anak selalu

aktif, dinamis, antusias, bersifat egosentrik, kaya akan imajinasi, fantasi,

3
Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Indek,
2009), hlm. 7
4

memiliki daya perhatian yang relatif pendek, dan merupakan masa potensial

untuk belajar.

Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, termasuk juga

organisasi pendidikan, karena tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan

pencapaian tujuan akan lebih sulit. Manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota

organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. 4 Manajemen diharapkan

mampu membina segala bakat maupun minat yang dimiliki anak, pembinaan

sangat diperlukan sejak dini untuk membantu pengembangan bakat dan minat

anak. Dengan diadakannya pembinaan yang baik itu dari segi internal yang

dimulai oleh orang tua maupun eksternal yang dilakukan oleh masyarakat

maupun sekolah. Faktor internal dan eksternal sangat mempengaruhi

perkembangan bakat minat anak. Untuk itu sangat diperlukan bantuan dari segi

manajemen untuk mengatur pembinaan bakat dan minat anak.

Salah satu bentuk pendidikan prasekolah di jalur pendidikan sekolah

adalah taman kanak-kanak. Eksistensi dan esensi lembaga pendidikan taman

kanak-kanak ini dalam kerangka pembangunan pendidikan Nasional secara

resmi diakui di dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 27 Tahun 1990 bahwa,

“Penyelenggaraan pendidikan taman kanak-kanak dimaksudkan untuk

membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, perilaku,

pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik

4
T. Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, (Yogyakarta: PT BPFE, 2001), hlm. 6
5

dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, serta untuk pertumbuhan dan

perkembangan selanjutnya”.

Taman kanak-kanak (TK) berbeda dengan hadhanah (tempat penitipan

anak). Tempat penitipan anak berfungsi sebagai tempat menitipkan anak ketika

orang tua mereka bekerja. Biasanya, yang dilakukan ditempat penitipan anak

hanyalah pemberian makanan, minuman, dan menjaga kebersihan saja, yang

banyak dititipkan ditempat penitipan anak kebanyakan anak-anak yang masih

menyusu. Dengan demikian pola asuh ditempat penitipan anak adalah menjaga

mereka pada saat orang tua mereka bekerja. Sementara itu, taman kanak-kanak

atau kelompok bermain adalah lembaga yang mempersiapkan diri anak agar

siap ketika memasuki sekolah dasar. 5 Dilakukannya pembinaan bakat dan

minat pada taman kanak-kanak akan mempengaruhi perkembangan bakat

minat anak pada jenjang pendidikan selanjutnya. Dan dengan dilakukannya

manajemen yang baik dalam pelaksanaan pembinaan bakat dan minat anak

diharapkan mampu memberikan kontribusi yang baik untuk mengatur bakat

anak yang nantinya dapat disesuaikan dengan minat anak secara sistematis.

Berdasarkan wawancara dengan Siti Romlah selaku Kepala TK Kemala

Bhayangkari 16 Purbalingga saat observasi pendahuluan pada tanggal 29

Agustus 2014 diketahui bahwa, TK Kemala Bhayangkari 16 Purbalingga

merupakan taman kanak-kanak yang didukung oleh Kapolres Purbalingga

dibawah Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Purbalingga. Taman kanak-

5
Kholid Ahmad, Melejitkan Potensi Moral dan Spiritual Anak, (Bandung: Syamil Cipta,
2007), hlm. 45
6

kanak ini dinilai bagus dengan sarana prasarana yang memadai, sumber daya

manusia yang mendukung serta pengelolaan yang baik dari pihak yayasan.

TK Kemala Bahyangkari ini telah mendapat banyak prestasi dibidang

akademik dan non akademik, baik ditingkat kecamatan maupun ditingkat

kabupaten. Selain itu di taman kanak-kanak ini banyak diadakan kegiatan

sekolah yang dapat mendukung siswa untuk mengembangkan potensi dari

bakat dan minat peserta didik seperti kegiatan drum band, seni tari, seni vokal,

BTA, dan polsanak.

Dari latar belakang masalah yang dijabarkan diatas, penulis tertarik

untuk mengadakan penelitian, kemudian pembahasannya penulis angkat dalam

tema skripsi yang berjudul “Manajemen Pembinaan Bakat dan Minat Siswa TK

Kemala Bhayangkari 16 Purbalingga”.

B. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran dalam memaknai judul maka

penulis akan memberi batasan-batasan sebagai berikut :

1. Manajemen Pembinaan

Manajemen adalah sebuah proses yang khas terdiri dari

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan serta

evaluasi yang dilakukan pihak pengelola organisasi untuk mencapai tujuan

bersama dengan memberdayakan sumber daya manusia dan sumber daya

lainnya.6

6
Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2009), hlm. 18
7

Sedangkan menurut G.R Terry sebagaimana dikutip oleh Malayu

S.P Hasibuan, manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari

tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-

sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia

dan sumber-sumber lainnya .7

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pembinaan adalah proses

perbuatan, cara membina, penyempurnaan, usaha, tindakan, dan kegiatan

yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil untuk memperoleh hasil

yang lebih baik.8

Sedangkan D. Sudjana mengartikan pembinaan adalah upaya

memelihara atau membawa sesuatu keadaan yang seharusnya terjadi atau

menjaga keadaan sebagaimana seharusnya terlaksana.9

Jadi yang dimaksud dengan manajemen pembinaan adalah

melaksanakan suatu proses dengan upaya memelihara atau menjaga

melalui tindakan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi

dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya

untuk mendukung jalannya kegiatan dan memperoleh hasil yang lebih

baik.

2. Bakat dan Minat

7
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen (Dasar, Pengertian, dan Masalah)-Edisi Revisi Cet 8,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 2
8
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia-Edisi
Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm. 152
9
D. Sudjana, Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Nonformal dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Bandung: Falah Production, 2004), hlm. 209
8

Bakat merupakan kemampuan bawaan yang merupakan potensi

yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu

kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus.10

Sedangkan menurut Iskandar Junaidi dalam buku karangan Jamal

Ma’mur Asmani, menyebutkan bahwa bakat adalah kegiatan yang

disenangi oleh anak-anak secara terus-menerus dan disertai minat yang

kuat.11

Minat adalah sebuah dorongan yang menyebabkan terikatnya

perhatian individu pada obyek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda,

dan orang. Minat berhubungan dengan aspek kognitif, afektif dan motorik,

dan merupakan sumber motivasi untuk melakukan apa yang diinginkan.12

Dengan demikian, manajemen pembinaan bakat dan minat siswa

merupakan suatu upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga dan

mengembangkan kemampuan bawaan yang unggul dengan diikuti

kesenangan secara terus-menerus dan rasa ketertarikan, keinginan siswa

dalam mata pelajaran tertentu yang bersifat akademik dan non akademik.

Dari penelusuran diatas, yang dimaksud judul Manajemen

Pembinaan Bakat Minat Siswa TK Kemala Bhayangkari 16 Purbalingga

adalah penelitian tentang : perencanaan, pengorganisasian, penggerakann

dan evaluasi manajemen pembinaan bakat dan minat siswa TK Kemala

Bhayangkari 16 Purbalingga.

10
Lucy, Mendidik Sesuai Minat dan Bakat Anak, (Jakarta: Tangga Pustaka, 2009), hlm. 59
11
Jamal Ma’mur Asmani, Kiat Mengembangkan Bakat Anak di Sekolah, (Yogyakarta: Diva
Press, 2012), hlm. 21
12
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 63
9

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut diatas dapat diambil rumusan masalah

sebagai berikut : “Bagaimanakah manajemen pembinaan bakat dan minat

siswa TK Kemala Bhayangkari 16 Purbalingga?”

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana manajemen pembinaan bakat dan

minat siswa TK Khemala Bhayangkari 16 Purbalingga.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Teoritis

1) Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada pihak akademis

dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan untuk penelitian

yang akan datang.

2) Sebagai latihan dan pengalaman dalam pengaplikasian teori yang

diterima dibangku kuliah.

b. Secara Praktis

1) Penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi Kepala TK dan

para guru TK Kemala Bhayangkari 16 Purbalingga mengenai

manajemen yang dilakukan untuk membina bakat dan minat siswa

disekolah.

2) Sebagai tambahan referensi bagi Mahasiswa IAIN Purwokerto.


10

E. Tinjauan Pustaka

Menurut Sukardi tinjauan pustaka mengkaji secara teoritis, seleksi

terhadap masalah-masalah yang akan diangkat menjadi topik penelitian dan

juga menjelaskan kedudukan masalah tersebut ke dalam masalah yang

diselesaikan melalui penelitian.13

Selain dari buku penelitian lain juga menjadi bahan rujukan dalam

penelitian ini diantaranya skripsi Maryono yang berjudul “Manajemen

Pembinaan Bakat dan Minat Siswa di Mts Ma’arif NU Cilongok”. Dalam

penelitian ini Maryono menggunakan metode analisis kualitatif yang

mengambil analisis model interaktif. Skripsi ini menjelaskan tentang kegiatan

bakat dan minat siswa di sekolah yang tidak dikaitkan pada salah satu mata

pelajaran saja, dan manajemennya dikelola dalam bentuk kegiatan kurikuler

dan ekstra kurikuler.14 Namun berbeda dengan skripsi Maryono, bahwa dalam

skripsi tersebut, penelitian dilakukan di Madrasah Tsanawiyah, dengan

keadaan siswa yang sudah memiliki penalaran lebih dari usia taman kanak-

kanak. Sehingga metode yang digunakan berbeda. Karena pada usia taman

kanak-kanak harus menggunakan metode yang lebih menyenangkan.

Kemudian dalam skripsi dari Sugito yang berjudul “Korelasi

Kepemimpinan Orang Tua Dengan Optimalisasi Bakat Minat dan Prestasi

Siswa SMP Negeri Bawang Banjarnegara”. Jenis penelitian ini menggunakan

teknik populasi sample dimana data dikumpulkan melalui observasi,

wawancara, dan angket. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode
13
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 38
14
Maryono, Manajemen Pembinaan Bakat dan Minat Siswa di Mts Ma’arif NU Cilongok.
Skripsi STAIN Purwokerto, 2009
11

kualitatif dan kuantitif. Hasil penelitian ini Sugito mengungkapkan 59% orang

tua mendukung sumber pemenuhan kebutuhan anak, 62% orang tua

senantiasa memberikan teladan bagi anak-anaknya, dan 54% orang tua

memberikan stimulus kepada anak-anaknya. Jadi hubungan tersebut sangat

mendukung anak dalam mengembangkan bakat, minat dalam meningkatkan

prestasi belajar. 15 Sedangkan dalam skripsi ini hampir sama menjelaskan

tentang bakat minat siswa disekolah, tetapi yang membedakan skripsi ini

dengan skripsi Sugito adalah campur tangan orang tua dalam mengembangkan

bakat dan minat siswa.

Namun demikian, penelitian yang diteliti menjelaskan lebih spesifik

yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan

evaluasi manajemen pembinaan bakat dan minat siswa.

Sehingga penelitian skripsi ini dengan kedua skripsi tersebut diatas

berbeda dengan yang diangkat dalam skripsi baik dari segi lokasi, obyek dan

subyek penelitiannya yaitu “Manajemen Pembinaan Bakat dan Minat Siswa di

TK Kemala Bhayangkari 16 Purbalingga”.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan kerangka dari skripsi yang

memberikan petunjuk mengenai pokok-pokok permasalahan yang akan

dibahas. Secara umum, skripsi ini dibagi dalam tiga bagian, yaitu bagian awal,

isi, dan akhir.

15
Sugito, Korelasi Kepemimpinan Orang Tua Dengan Optimalisasi Bakat Minat dan
Prestasi Siswa SMP Negeri Bawang Banjarnegara, Skripsi STAIN Purwokerto, 2011
12

Pada bagian awal terdiri dari Halaman Judul, Halaman Nota

Pembimbing, Halaman Pengesahan, Halaman Motto, Halaman Persembahan,

Halaman Kata Pengantar, dan Halaman Daftar Isi.

Adapun dalam menyusun bagian isi, penulis membagi dalam lima bab,

yaitu :

Bab pertama, berisi mengenai Latar Belakang Masalah, Definisi

Operasional, Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Tinjauan

Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Bab kedua, berisi landasan teori yaitu teori-teori yang mendasari

masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Bab dua berisi pertama, konsep

manajemen yang meliputi pengertian manajemen pembinaan, tujuan

manajemen pembinaan, fungsi manajemen pembinaan, dan prinsip-prinsip

manajemen serta manajemen pembinaan. Kedua, konsep pengertian bakat dan

minat, jenis-jenis bakat dan minat, hal-hal yang mempengaruhi bakat dan

minat, serta manajemen pembinaan bakat dan minat.

Bab ketiga, berisi tentang gambaran umum TK Kemala Bhayangkari

16 Purbalingga yang meliputi sejarah singkat berdirinya, letak geografis,

struktur organisasi, keadaan guru karyawan dan siswa, visi dan misi serta

keadaan sarana dan prasarana.

Bab keempat, berisi tentang penyajian data yaitu bab dimana penulis

menyajikan data yang diperoleh dari penelitian dilapangan mengenai

Manajemen Pembinaan Bakat dan Minat Siswa TK Kemala Bhayangkari 16

yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.


13

Bab lima, berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan, saran dan kata

penutup. Sedangkan pada bagian akhir meliputi daftar pustaka, lampiran-

lampiran dan daftar riwayat hidup.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah selesai melaksanakan penelitian tentang manajemen

pembinaan bakat dan minat siswa di TK Kemala Bhayangkari 16 Purbalingga,

dan kemudian menganalisis hasil dari penelitian tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa dalam tahapan kegiatan manajemen yang telah

dilaksanakan diantaranya adalah :

1. TK Kemala Bhayangkari 16 Purbalingga dalam perencanaan manajemen

pembinaan bakat dan minat siswa melalui tahapan kegiatan analisis

dengan memperhatikan setiap kegiatan siswa baik didalam kelas maupun

diluar kelas.

2. TK Kemala Bhayangkari 16 Purbalingga telah melakukan

pengorganisasian yang baik dalam manajemen pembinaan bakat dan minat

siswa dengan membagikan tugas-tugas kepada guru koordinator sesuai

dengan ketrampilan yang dimiliki.

3. TK Kemala Bhayangkari 16 Purbalingga telah melaksanakan penggerakan

pengembangan kegiatan pembinaan bakat dan minat siswa dengan

berbagai pihak antara lain siswa yang mengikuti kegiatan pengembangan,

guru koordinator dan pembina kegiatan, kepala TK dan orang tua siswa

yang selalu mendukung anak-anaknya mengikuti kegiatan pembinaan

bakat dan minat di sekolah.

80
81

4. TK Kemala Bhayangkari 16 Purbalingga telah melaksanakan pengawasan

pembinaan bakat dan minat siswa melalui tahapan kegiatan pengawasan

dan penilaian terhadap proses pengembangan pembinaan bakat dan minat

siswa, begitu juga dengan kinerja dari guru-guru koordinator beserta

pembina kegiatan pengembangan bakat dan minat. Pada intinya

manajemen pembinaan bakat dan minat siswa di TK Kemala Bhayangkari

16 Purbalingga berjalan dengan baik sebagaimana mestinya dan kendala-

kendala yang dihadapi ketika kegiatan pembinaan bakat dan minat siswa

di TK Kemala Bhayangkari sejauh ini dapat diatasi dengan baik.

B. Saran-Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di TK Kemala

Bhayangkari 16 Purbalingga ada beberapa saran yang penulis sampaikan,

untuk lebih mengoptimalkan manajemen pembinaan bakat dan minat siswa

demi tercapainya pengembangan ketrampilan para siswanya, penulis

menyarankan kepada :

1. Untuk Kepala TK, hendaknya koordinasi dari seluruh komponen yang ada

di taman kanak-kanak lebih ditingkatkan lagi, selain itu sering-seringlah

memotivasi para bawahan dan siswa-siswanya agar lebih baik dalam

melaksanakan setiap kegiatan dan dapat lebih bertanggung jawab terhadap

tugas-tugasnya.

2. Guru Koordinator/ Wali Kelas, hendaklah selalu melaksanakan tugas dan

kewajibannya dengan sungguh-sungguh dan selalu berusaha meningkatkan


82

kualitas diri dalam membina perkembangan bakat dan minat siswa , agar

nantinya dapat mencetak siswa-siswi yang kreatif, cerdas dan imajinatif.

C. Kata Penutup

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT, yang telah memberikan nikmat yang tidak terhingga kepada penulis,

sehingga dengan rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini sebagai tugas akhir studi strata satu. Shalawat serta

salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW semoga kita

senantiasa mendapat syafaat di yaumil qiyamah amin.

Terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak

langsung, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul Manajemen Pembinaan Bakat dan Minat Siswa TK Kemala

Bhayangkari 16 Purbalingga ini dengan lancar.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih sangat

jauh dari sempurna, masih banyak sekali kekurangan dan ketidak sempurnaan

disan sini, baik mengenai materi pembahasannya maupun tata cara

penulisannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan, kritik dan

juga saran dari pembaca yang dapat membangun agar lebih disempurnakan

penelitian ini, supaya bermanfaat di masa yang akan datang.

Demikian yang dapat penulis sampaikan dalam skripsi ini, semoga

Allah SWT senantiasa memberikan imbalan kepada orang-orang yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Terlepas dari


83

banyaknya kesalahan dan kekurangan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagu penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin Ya

rabbal’alamin.

Anda mungkin juga menyukai