Tugas 1 Perekonomian Indonesia - 050669262 - Ilmi Furqoniyah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ILMI FURQONIYAH

NIM : 050669262
MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA

TUGAS TUTORIAL KE-1

Skor
No Tugas Tutorial Maksimal
1 Jelaskan Sistem Ekonomi Pancasila, sebagai Sistem Ekonomi khas 20
Indonesia?

2 Jelaskan penyebab internal dan eskternal krisis moneter? 20

3 Jelaskan lima faktor yang dapat mendorong terjadinya pertumbuhan 20


industri?

4 Jelaskan pemikiran yang dijadikan dasar falsafah pada Sistem Ekonomi 20


Kapitalis?

5 Jelaskan cara yang telah ditempuh pemerintah untuk menyehatkan 20


perbankan Indonesia?

* coret yang tidak sesuai


JAWAB :
1. Pada prinsipnya, sistem ekonomi Pancasila sebagai sistem ekonomi khas Indonesia adalah
sistem perekonomian yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Konsep ini berbeda
dengan sistem perekonomian lainnya, seperti kapitalis maupun komunis. Sebab, sistem
perekonomian ini memang harus jelas dan menjiwai Pancasila. Ekonomi Pancasila (SEP)
merupakan bentuk Sistem Ekonomi Terkontrol Moral. Pada dasarnya, Sistem Ekonomi
Pancasila harus memuat lima prinsip berikut. Pertama, bergeraknya roda pemerintahan
oleh rangsangan ekonomi, sosial, dan moral. Kedua, adanya kemauan yang kuat dari
masyarakat untuk mewujudkan pemerataan sosial, Ketiga, penciptaan perekonomian yang
tangguh harus menjadi prioritas kebijakan ekonomi. Keempat, koperasi menjadi penegak
perekonomian. Kelima, perlu adanya keseimbangan antara perencanaan di tingkat nasional
dengan tingkat daerah untuk menjamin keadilan sosial.
Pada pokoknya “Ekonomi Pancasila” adalah suatu konsep kebijaksanaan ekonomi, setelah
mengalami pergerakan seperti bandul jam dari kiri ke kanan, hingga mencapai titik
keseimbangan. Kekanan artinya bebas mengikuti aturan pasar, sedangkan ke kiri artinya
mengalami intervensi negara dalam bentuk perencanaan memusat. Secara sederhana
Ekonomi Pancasila dapat disebut sebagai sebuah sistem ekonomi pasar dengan
pengendalian pemerintah atau “ekonomi pasar terkendali”. Mungkin ada istilah-istilah lain
yang mendekati pengertian “Ekonomi Pancasila”, yaitu “sistem ekonomi campuran”,
maksudnya campuran antara sistem kapitalisme dan sosialisme” atau “sistem ekonomi
jalan ketiga”. Tetapi kedua istilah itu banyak variasinya di dunia. Sistem ekonomi yang
berlaku di Amerika Utara dan Eropa Barat umpamanya, dapat disebut sebagai sistem
ekonomi campuran, karena sudah tidak asli kapitalis, tetapi bukan pula sosialis.
Berikut lima prinsip sistem ekonomi Pancasila :
- Roda kegiatan ekonomi bangsa digerakkan oleh rangsangan ekonomi, moral, dan
sosial.
- Muncul kehendak kuat dari masyarakat untuk mewujudkan pemerataan sosial,
dengan tidak membiarkan berkembangnya ketimpangan ekonomi dan kesenjangan
sosial
- Semangat nasionalisme ekonomi untuk mewujudkan perekonomian nasional yang
kuat, tangguh, serta mandiri.
- Demokrasi ekonomi yang didasarkan pada kerakyatan dan kekeluargaan.
- Keseimbangan yang harmonis, efisien, dan adil antara perencanaan nasional
dengan desentralisasi ekonomi serta otonomi yang luas, bebas, dan bertanggung
jawab.

2. Penyebab internal krisis moneter :


- Kondisi politik
Pergolakan dalam dunia politik dinilai berpotensi menyebabkan perpecahan dalam
masyarakat yang dikarenakan adanya perbedaan pendapat. Akibatnya, kondisi
negara menjadi tidak stabil, dan tidak menutup kemungkinan terjadinya kerusuhan
di sana-sini. Dalam keadaan chaos seperti itu maka para investor, baik yang berasal
dari dalam maupun luar negeri, enggan untuk berinvestasi pada negara dan memilih
untuk berinvestasi ke negara lain hingga kondisi politik kembali kondusif. Hal ini
berdampak pada berkurangnya penerimaan pembiayaan negara untuk menjalankan
pemerintahan dan dengan demikian memperburuk kondisi ekonomi secara
signifikan.
- Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah menunjukkan kredibilitas pemerintah dalam mengatasi
berbagai situasi yang terjadi pada suatu negara. Bagi para investor, kebijakan
pemerintah yang terwujud dalam penerapan regulasi sangat mempengaruhi
keputusan untuk berinvestasi pada suatu negara. Pemerintah melalui regulasi-
regulasi yang disusun seharusnya dapat menyeimbangkan peranan pihak swasta
dalam perdagangan, industri, dan alat-alat produksi. Hal tersebut bertujuan untuk
mencegah agar pihak swasta tidak terlalu banyak mengambil keuntungan. Karena
apabila pihak swasta terlalu banyak mengambil keuntungan, maka akan berpotensi
menyebabkan krisis moneter.
- Inflasi
Inflasi merupakan kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka
waktu tertentu. Ada beberapa faktor penyebab inflasi di Indonesia, yaitu
peningkatan kebutuhan, dorongan biaya, peningkatan harga rumah, dan jumlah
uang yang beredar. Dampak inflasi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat
di suatu negara, dan secara khusus akan mempengaruhi keputusan masyarakat
dalam melakukan kegiatan konsumsi, investasi, dan produksi.
- Kelemahan sistem perbankan
Lemahnya sistem perbankan bertanggungjawab atas terjadinya krisis moneter yang
menimpa Indonesia pada tahun 1997-1998. Pada masa itu, sebagai dampak dari
paket deregulasi perbankan Oktober 1988, setiap orang dapat mendirikan bank
hanya dengan berbekal modal 1 miliar sehingga banyak bank baru bermunculan.
Sayangnya, kemunculan bank-bank tersebut tidak dibarengi sistem manajerial dan
pengawasan yang baik. Banyak bank yang mengandalkan pinjaman luar negeri
dalam jangka pendek dan tidak disertai mekanisme hedging. Lemahnya pengawas
otoriter moneter menyebabkan banyak penyaluran dana terkonsentrasi pada debitur
dalam satu grup. Tidak cukup disitu, persaingan antar bank yang ketat membuat
masing-masing bank berusaha menarik pelanggan dengan menawarkan produk
seperti pinjaman beresiko. Hal-hal tersebut memicu tingginya resiko kredit macet
yang mengakibatkan terjadinya krisis moneter.
- Masalah pada sektor produksi
Pada umumnya, ada dua macam masalah pada sektor produksi yang dinilai
berpotensi sebabkan krisis moneter, yakni :
a. Lemahnya alokasi asset atau faktor-faktor produksi yang menyebabkan
kesenjangan produktivitas
b. Ketidakseimbangan pada struktur produksi

Faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya krisis moneter, antara lain :


- Hutang luar negeri
Negara-negara maju pada umumnya memasang tingkat bunga pinjaman yang
rendah dengan tujuan menarik perhatian debitur. Rendahnya bunga pinjaman ini
biasanya dibarengi dengan jangka waktu yang pendek. Hal tersebut memicu
ketergantungan hutang suatu negara, khususnya negara berkembang yang
membutuhkan pinjaman dana untuk membiayai proyek-proyek seperti
pembangunan infrastruktur. Tanpa menyadari kenyataan bahwa pinjaman dana
dalam jumlah besar dan jangka waktu pendek dapat memicu terjadinya krisis
finansial.
- Krisis ekonomi global
Suatu negara juga dapat mengalami krisis moneter sebagai dampak dari krisis
ekonomi global, atau krisis yang juga dialami oleh negara-negara lain. Misalnya,
krisis ekonomi tahun 1997-1998 yang dialami oleh negara-negara di Asia, dan
krisis ekonomi tahun 2008 atau dikenal sebagai krisis subprime mortgage yang
dialami oleh Amerika. Krisis moneter yang terjadi pada suatu negara memang
biasanya akan berdampak pada negara lain, karena negara-negara di dunia saling
terkait dalam perekonomian, misalnya dalam perdagangan, industri, dan pinjam-
meminjam dana. Akan tetapi, krisis ekonomi global dapat dihindari dengan
kebijakan Pemerintah. Contohnya pada krisis ekonomi tahun 2008, Indonesia
terkena imbas dari krisis subprime mortgage yang dialami Amerika namun masih
dapat terselamatkan berkat penguatan di sektor perbankan.

3. Lima faktor yang dapat mendorong terjadinya pertumbuhan industri


Faktor industrialisasi agar dapat tumbuh dalam skala yang signifikan, industrialisasi
membutuhkan beberapa elemen atau faktor kunci.
Faktor kunci industrialisasi meliputi tanah, tenaga kerja, modal, teknologi dan koneksi.
Tanpa pasokan besar dari elemen-elemen tersebut dan kemampuan mengaturnya,
masyarakat tidak dapat berkembang menjadi masyarakat industri.
Berikut ini faktor industrialisasi :
a. Tanah
Tanah merujuk bukan hanya permukaan yang digunakan untuk pertanian, pabrik
atau sarana transportasi. Apa yang ada di bawah tanah terutama mineral adalah
penting. Kandungan material mentah membantu industri suatu negara menjadi
berkembang.
b. Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah elemen manusia dalam industrialisasi. Pada awal perusahaan
bekerja, banyak tenaga dibutuhkan. Faktor manusia ini juga meliputi para pelaku
usaha, atau orang yang membuat keuangan, mengelola materi dan pekerja,
operasional dan lainnya.
c. Modal
Modal adalah uang, mesin produksi, dan perusahaan itu sendiri. Modal
memungkinkan pekerja mendapatkan izin untuk mengeola dan memproses materi
menjadi produk.
d. Teknologi
Teknologi adalah ilmu pengetahuan terapan untuk penggunaan industri maupun
komersil. Ribuan penemuan pada abad ke-19 membantu mekanisasi dan
memperbaiki proses manufaktur. Penemuan-penemuan tersebut membuat lebih
efisien dan meningkatkan produktivitas.
e. Koneksi
Koneksi adalah elemen kunci dalam perkembangan industrial. Transportasi
menghubungan antara materi mentah, produsen dan konsumen. Koneksi adalah
infrastruktur yang merupakan kombinasi jaringan transportasi dan komunikasi.
Koneksi adalah pondasi dan bingkai pertumbuhan ekonomi.

4. Pemikiran yang dijadikan dasar falsafah pada Sistem Ekonomi Kapitalis


Arti kapitalis sendiri seringkali dikaitkan dengan mereka yang memiliki modal atau
pemilik modal. Sementara pahamnya disebut kapitalisme. Arti kapitalis juga diartikan
sebagai pasar bebas. Dalam menjalankan sistem perekonomian, suatu negara
membutuhkan suatu ideologi ekonomi agar seluruh fungsi bisa berjalan dengan baik serta
teratur. Ada sejumlah ideologi yang bisa diadopsi, salah satunya yakni kapitalisme.
Pemikiran yang dijadikan dasar falsafah pada sistem ekonomi kapitalis antara lain :
- Kebebasan memiliki harta secara perorangan (Hak Milik Pribadi)
Setiap negara mengetahui hak kebebasan individu untuk memiliki harta
perseorangan. Setiap individu dapat memilik, membeli dan menjual hartanya
menurut yang dikehendaki tanpa hambatan. Individu mempunyai kekuasaan penuh
terhadap hartanya dan bebas menggunakan sumber-sumber ekonomi menurut cara
yang dikehendaki. Setiap individu berhak menikmati manfaat yang diperoleh dari
produksi dan distribusi secara bebas untuk melakukan pekerjaan.
- Kebebasan ekonomi dan persaingan bebas (Kebebasan Berusaha dan kebebasan
memilih)
Setiap individu berhak untuk mendirikan, mengorganisasi dan mengelola
perusahaan yang diinginkan. Individu juga berhak terjun dalam semua bidang
perniagaan dan memperoleh sebanyak-banyaknya keuntungan. Negara tidak boleh
campur tangan dalam semua kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencari
keuntungan, selagi aktivitas yang dilakukan itu sah dan menurut peraturan negara
tersebut. Berdasarkan prinsip ekonomi dan tuntutannya yaitu persaingan bebas
maka untuk itu tiap individu dapat menggunakan potensi fisiknya, mental dan
sumber-sumber yang tersedia untuk dimanfaatkan bagi kepentingan individu
tersebut.
- Ketimpangan ekonomi
Dalam sistem ekonomi kapitalis, modal merupakam sumber produksi dan sumber
kebebasan. Individu-individu yang memiliki modal lebih besar akan menikmati hak
kebebasan yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
Ketidaksamaan kesempatan mewujudkan jurang perbedaan diantara golongan kaya
bertambah kaya dan golongan miskin bertambah miskin.
- Persaingan
Sistem persaingan bebas dari sistem ekonomi kapitalis adalah motivasi individu
untuk memenuhi kepentingan/keuntungan diri sendiri.
- Harga ditentukan oleh mekanisme pasar
Segala keputusan yang diambil oleh pengusaha (penjual) dan konsumen (pembeli)
dilakukan melalui sistem pasar. Dalam kata lain, tingkat harga dan jumlah produksi
sepenuhnya oleh kekuatan permintaan dan penawaran.
- Peranan terbatas pemerintah
Dalam sistem ekonomi kapitalis, pemerintah masih mempunyai peran yang dapat
membatasi berbagai kebebasan individu misalnya mengeluarkan peraturan-
peraturan yang melarang praktek-praktek monopoli dan melindungi hak-hak
konsumen dan pekerja.

5. Cara yang telah ditempuh pemerintah untuk menyehatkan perbankan Indonesia


- Kebijakan Oeang Republik Indonesia (ORI) : pemberlakuan mata uang Indonesia
sebagai alat tukar resmi dan diberlakukannya pelarangan penggunaan mata uang
NICA dan diganti dengan ORI.
- Konferensi Ekonomi : mengatasi permasalahan ekonomi yang mendesak.
- Pinjaman Nasional : program ini diwujudkan dengan pendirian Bank Tabungan
Pos. Tugas Bank Tabungan Pos adalah menyalurkan pinjaman nasional untuk
meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Juga memberikan
pinjaman berjangka melalui rumah gadai. Bertujuan mengumpulkan dana bagi
kepentingan perjuangan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada
pemerintah Indonesia.
- Badan Perancang Ekonomi (planning board) : badan ini diusulkan oleh menteri
kemakmuran yang bernama A.K Gani. Badan ini bertugas untuk menyusun rencana
pembangunan ekonomi yang berjangka waktu 2-3 tahun yang kemudian disepakati
sebagai rencana pembangunan perkebunan, dan industri milik negara serta
penyitaan perusahaan milik Jepang sebagai ganti rugi terhadap Indonesia.
- Rencana Kasimo : menteri urusan bahan makanan yang bernama I.J Kasimo
menyusun sebuah program yang dinamai rencana Kasimo. Program ini adalah
rencana produksi berjangka waktu 3 tahun mengenai usaha swasembada pangan.
Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan meningkatkan
produksi pangan

Anda mungkin juga menyukai