Tugas 1 Perekonomian Indonesia

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Nama : Achmad Ziddane


NIM : 051383087
Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan Sistem Ekonomi Pancasila, sebagai Sistem Ekonomi khas 20
Indonesia?

2 Jelaskan penyebab internal dan eskternal krisis moneter? 20

3 Jelaskan lima faktor yang dapat mendorong terjadinya pertumbuhan 20


industri?

4 Jelaskan pemikiran yang dijadikan dasar falsafah pada Sistem Ekonomi 20


Kapitalis?

5 Jelaskan cara yang telah ditempuh pemerintah untuk menyehatkan 20


perbankan Indonesia?

* coret yang tidak sesuai


1. keterkaitan antara sistem ekonomi Pancasila dan sistem ekonomi kerakyatan ialah sistem
ekonomi pancasila digali berdasarkan hasil pemikiran bahwa sistem ekonomi sangat
terkait dengan ideologi, sistem nilai dan sosial budaya atau kelembagaan masyarakat
dimana sistem tu dikembangkan. Menurut mubyarto ekonomi pancasila merupakan sistem
ekonomi yang khas indonesia, yang digali dan dikembangkan berdasar kehidupan ekonomi
riil rakyat indonesia. Ekonomi pancasila adalah sistem yang mengacu pada sila-sila dalam
pancasila, yang terwujud dalam lima landasan ekonomi, yaitu ekonomi moralistik (ber-
ketuhanan) , ekonomi kemanusiaan ,ekonomi nasionalisme, demokrasi ekonomi (ekonomi
kerakyatan), dan diarahkan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
sistem ekonomi kerakyatan mencerminkan suatu bagian dari sistem perekonomian
indonesia. Ekonomi kerakyatan ini dapat dikatakan sebagai subsistem dari sistem ekonomi
pancasila.

2. penyebab internal dan eksternal krisis moneter

• menurut (Rachbini, 2001) Penyebab internal krisis moneter adalah

1. defisit transaksi berjalan Indonesia yang cenderung membesar dari tahun ke


tahun. Akibatnya, tekanan terhadap rupiah menjadi semakin kuat manakala
beban pembayaran terhadap impor dan kewajiban terhadap perusahaan
jasa-jasa asing semakin besar. Selama ini, defisit transaksi berjalan
ditambal dengan arus modal masuk yang cukup besar dalam bentuk
investasi langsung dan investasi portofolio. Tetapi setelah krisis
kepercayaan terjadi, investor asing tidak ingin menanggung kerugian maka
ia membawa modalnya ke luar.
2. tingkat akumulasi inflasi Indonesia yang sangat tinggi. Selama kurun waktu
empat tahun (1992-1996) inflasi kumulatif sebesar 39,1 persen, sedangkan
inflasi Amerika Serikat hanya 14,3 persen. Tetapi pada saat yang sama
depresiasi kumulatif rupiah senantiasa ditahan oleh otoritas moneter
sebesar 15,57 persen. Oleh karena itu rupiah sebenarnya overvaluasi
karena depresiasi ditahan yakni sekitar 9,2 persen. Pemegang otoritas
moneter merasa sangat yakin fundamental ekonomi Indonesia sangat baik
sehingga mereka tidak perlu melakukan kebijakan devaluasi.

3. utang luar negeri Indonesia yang terlalu banyak. Kebijakan utang luar
negeri yang dilakukan sejak 1965 telah membuat pemerintah terlena dengan
risiko yang ditanggung di masa depan. Pada pertengahan tahun 1980-an
sesungguhnya kita telah harus menghentikan utang luar negeri karena
outflow negatif. Utang pokok dan cicilan yang harus dibayarkan setiap
tahun lebih besar daripada utang yang diterima setiap tahun. Kebijakan
utang pemerintah ini ditiru oleh sektor swasta yang celakanya lagi tidak
dikontrol oleh pemerintah. Mereka berbondong-bondong membuat utang
luar negeri karena banyak modal negara maju yang menganggur. Mereka
tidak membuat perhitungan cara pengembaliannya di kemudian hari.

• Penyebab eksternal krisis moneter

1. pergerakan finansial di tiga kutub dunia (AS, Eropa dan Jepang). Pada paruh
kedua dekade 1990-an terjadi pergerakan finansial dari Jepang dan Eropa ke AS
karena masalah perekonomian yang dialami Jepang dan proses ekonomi-politik
penyatuan mata uang Eropa.

2. institusi finansial berbentuk negara dan lembaga keuangan yang berkembang


secara global mengalami perkembangan luar biasa sehingga memiliki otoritas yang
lebih besar daripada negara berkembang seperti Indonesia.

3. Spekulasi yang mengiringi gejolak finansial global.

3. Jelaskan lima faktor yang dapat mendorong terjadinya pertumbuhan industri?

1. Inovasi Teknologi: Kemajuan dalam teknologi sering menjadi pendorong utama


pertumbuhan industri. Inovasi baru dapat meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi
biaya, meningkatkan kualitas produk, dan menciptakan produk atau layanan baru yang
dapat memenuhi kebutuhan pasar yang berkembang.

2. Investasi Modal: Investasi dalam infrastruktur dan peralatan produksi dapat


meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi. Investasi modal juga dapat meningkatkan
daya saing perusahaan, memungkinkan mereka untuk mengembangkan produk baru atau
memperluas jangkauan pasar.
3. Ketersediaan Sumber Daya Manusia: Industri yang memiliki akses terhadap tenaga kerja
yang terampil dan terlatih cenderung berkembang lebih cepat. Sumber daya manusia yang
berkualitas dapat meningkatkan produktivitas, inovasi, dan daya saing suatu industri.

4. Kondisi Ekonomi yang Menguntungkan: Kondisi ekonomi makro yang stabil, kebijakan
pemerintah yang mendukung pertumbuhan industri, dan akses yang memadai terhadap
sumber daya seperti energi dan bahan baku dapat menciptakan lingkungan yang kondusif
bagi pertumbuhan industri.

5. Permintaan Pasar yang Kuat: Permintaan yang kuat dari pasar domestik atau
internasional dapat mendorong pertumbuhan industri. Perubahan dalam tren konsumen,
pertumbuhan populasi, dan permintaan atas produk atau layanan baru dapat menciptakan
peluang pertumbuhan bagi industri tertentu.

Melalui kombinasi faktor-faktor ini, suatu industri dapat mencapai pertumbuhan yang
signifikan dan berkelanjutan.

4. Jelaskan pemikiran yang dijadikan dasar falsafah pada Sistem Ekonomi Kapitalis?

Sistem ekonomi kapitalis didasarkan pada beberapa prinsip filosofis yang membentuk
dasar pemikirannya. Berikut ini adalah beberapa pemikiran utama yang menjadi dasar
falsafah pada sistem ekonomi kapitalis.

1. Pemilikan Swasta: Pemikiran dasar dalam sistem ekonomi kapitalis adalah bahwa
individu atau entitas swasta memiliki hak untuk memiliki, mengendalikan, dan
menggunakan sumber daya ekonomi seperti tanah, modal, dan tenaga kerja. Konsep ini
menekankan pentingnya hak milik pribadi sebagai penggerak utama dalam alokasi sumber
daya.

2. Mekanisme Pasar: Sistem ekonomi kapitalis mengandalkan mekanisme pasar, yaitu


interaksi penawaran dan permintaan di pasar, untuk menentukan harga barang dan jasa
serta alokasi sumber daya. Pemikiran ini didasarkan pada keyakinan bahwa pasar bebas,
tanpa campur tangan pemerintah yang berlebihan, mampu menciptakan efisiensi ekonomi
dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

3. Kebebasan Ekonomi: Sistem kapitalis menganut prinsip kebebasan ekonomi, yang


berarti individu memiliki kebebasan untuk memilih profesi, memasuki pasar, berinvestasi,
dan berusaha sesuai dengan keinginan mereka. Prinsip ini menciptakan insentif bagi
inovasi, produktivitas, dan kreativitas, serta memberikan kesempatan kepada individu
untuk mencapai keberhasilan ekonomi sesuai dengan usaha dan keterampilan mereka.

4. Kompetisi: Kapitalisme menekankan pentingnya persaingan antara produsen dan penjual


dalam mencapai efisiensi ekonomi. Kompetisi dianggap sebagai cara untuk mendorong
inovasi, meningkatkan kualitas produk, dan menekan harga. Prinsip ini juga menjamin
bahwa konsumen memiliki pilihan yang lebih baik dan harga yang lebih terjangkau.
5. Maksimalisasi Keuntungan: Prinsip dasar kapitalisme adalah maksimalisasi keuntungan.
Ini berarti bahwa perusahaan berusaha untuk memaksimalkan pendapatan dan
meminimalkan biaya untuk mencapai laba yang maksimal. Pemikiran ini mendorong
efisiensi ekonomi dan investasi dalam pertumbuhan dan pengembangan.

Pemikiran ini menjadi dasar bagi sistem ekonomi kapitalis yang umumnya diterapkan di
banyak negara di seluruh dunia, meskipun berbagai tingkat campur tangan pemerintah dan
regulasi dapat ada untuk mengatasi kelemahan atau ketidakseimbangan yang mungkin
timbul.

5. Jelaskan cara yang telah ditempuh pemerintah untuk menyehatkan perbankan


Indonesia?

Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk menyehatkan sektor


perbankan di negara tersebut. Beberapa langkah yang telah di lakukan pemerintah adalah:

1. Reformasi Regulasi: Pemerintah telah melakukan reformasi regulasi untuk


meningkatkan tata kelola perbankan dan memperkuat kerangka regulasi. Ini termasuk
memperbarui undang-undang perbankan, menerapkan standar internasional, dan
memperkuat otoritas pengawasan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Regulasi yang
diperbarui bertujuan untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan ketaatan terhadap
prinsip-prinsip yang sehat dalam operasi perbankan.

2. Penguatan Modal: Untuk meningkatkan ketahanan perbankan terhadap risiko,


pemerintah telah mendorong bank-bank untuk memperkuat modal inti mereka. Hal ini bisa
dilakukan melalui peningkatan modal sendiri, penerbitan saham baru, atau mendapatkan
investasi dari pihak eksternal. Penguatan modal membantu memastikan bahwa bank
memiliki cadangan yang cukup untuk menanggulangi risiko kredit dan risiko lainnya.

3. Penyelamatan dan Konsolidasi: Pemerintah juga telah melakukan upaya penyelamatan


dan konsolidasi dalam industri perbankan. Ini termasuk menyuntikkan modal ke bank-bank
yang mengalami kesulitan keuangan untuk mencegah kegagalan sistemik dan
merestrukturisasi bank-bank yang tidak sehat. Selain itu, konsolidasi di sektor perbankan
juga dilakukan untuk mengurangi jumlah bank yang tidak sehat dan meningkatkan
efisiensi industri secara keseluruhan.

4. Peningkatan Pengawasan dan Pengendalian Risiko: Pemerintah meningkatkan


pengawasan dan pengendalian risiko di sektor perbankan melalui OJK dan lembaga
pengawasan lainnya. Langkah-langkah ini termasuk penerapan standar yang lebih ketat
untuk penilaian risiko, pengawasan aktif terhadap praktik perbankan yang berisiko tinggi,
serta pemberian sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh bank-bank.

5. Pendorong Inklusi Keuangan: Pemerintah juga mempromosikan inklusi keuangan untuk


meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan, termasuk perbankan.
Langkah-langkah ini termasuk pengembangan infrastruktur keuangan yang lebih luas,
peluncuran program-program pendidikan keuangan, dan fasilitasi untuk perluasan layanan
perbankan ke daerah-daerah terpencil.
Melalui langkah-langkah ini, pemerintah Indonesia berusaha untuk memastikan stabilitas
dan keberlanjutan sektor perbankan, yang merupakan fondasi penting bagi pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai