Makalah Kingdom Animalia Dunia Hewan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

BIOLOGI
“DUNIA HEWAN (ANIMALIA)”

Disusun Oleh :
M.HAIZI ( 230805013)

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN GURU ILMU


PENGETAHUAN ALAM
(SEMESTER 1)
INSTITUT PENDIDIKAN NUSANTARA GLOBAL
T.A : 2023/2024
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat beserta salam

semoga tetap tercurah dilimpahkan kepada baginda alam Rasulullah Nabi

Muhammad SAW.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah program studi pendidikan guru

ilmu pengetahuan alam dengan judul makalah yang ditulis yaitu “Sel Prokariot
dan Eukariot”.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan dan menghaturkan banyak

terima kasih kepada Bapak Muhibbin S.Pd. sebagai dosen pengampu pada mata

kuliah pada Program program studi pendidikan guru ilmu pengetahuan alam yang

telah banyak memberikan arahan baik pada perkuliahan maupun dalam penulisan

makalah ini, sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari segala kekurangan,

dan masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan

sarannya guna kesempurnaan dan sebagai pertimbangan karya tulis yang akan

datang. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr wb..

Penyusun

M. Haiz
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ...................................................................................................................ii
Daftar isi ...............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................................1
1.3 Tujuan .............................................................................................................................1
1.4 Manfaat ...........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ciri-Ciri Umum Animalia ...............................................................................................2
2.2 Ciri-Ciri dan Klasifikasi Invertebrata .............................................................................3
A. Filum Porifera ...........................................................................................................3
B. Filum Coelenterata ....................................................................................................4
C. Filum Platyhelminthes ..............................................................................................5
D. Filum Nemathelminthes ............................................................................................5
E. Filum Annelida .........................................................................................................5
F. Filum Mollusca .........................................................................................................6
G. Filum Echinodermata ................................................................................................7
H. Filum Arthropoda ......................................................................................................8
2.3 Ciri-Ciri dan Klasifikasi Vertebrata.................................................................................11
A. Kelas Pisces ...............................................................................................................11
B. Kelas Amfibi .............................................................................................................12
C. Kelas Reptilia ............................................................................................................12
D. Kelas Aves ................................................................................................................13
E. Kelas Mamalia ..........................................................................................................13
2.4 Peranan Animalia dalam Kehidupan ...............................................................................15
A. Peranan Invertebrata dalam kehidupan .....................................................................15
B. Peranan Vertebrata dalam kehidupan .......................................................................16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................................17
3.2 Saran ................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dunia hewan (Animalia) adalah suatu kingdom yang anggotanya beragam dimuka
bumi. Baik dari bentuk tubuh, tempat hidup, makanan, perkembangbiakkan, dan lain lain.
Dimuka bumi ini terdapat hewan yang merugikan dan juga menguntungkan dalam kehidupan
sehari-hari. Hewan banyak mengandung protein yang berperan penting untuk tubuh. Hewan
juga sangat berperan penting dalam keseimbangan ekosistem di muka bumi ini. Tanpa
adanya hewan dimuka bumi ini akan terjadinya ketidak seimbangan dalam ekosistem.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa ciri-ciri umum Animalia?
2) Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi Invertebrata dan Vertebrata?
3) Apa peranan Animalia dalam kehidupan?

1.3 Tujuan
1) Untuk memperkenalkan dan menjelaskan pembagian kingdom Animalia.
2) Mempermudah dalam membedakan hewan-hewan yang telah terklasifikasi di dalam
kingdom Animalia.

1.4 Manfaat
1) Dapat mengelompokkan hewan-hewan dalam kingdom Animalia.
2) Mengetahui ciri-ciri pengelompokkan hewan dan peranan penting hewan dalam
kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ciri-Ciri Umum Animalia


Animalia atau Hewan dalam Bahasa Latin Anima yang berarti jiwa. Hewan
merupakan makhluk hidup yang bersifat multhiseluler, eukariotik, tidak memiliki dinding sel,
heterotrof, mampu bergerak aktif yang didukung oleh jariangan saraf dan jaringan otot,
sebagian bereproduksi secara seksual yang terjadi melalui fertilisasi eksternal atau internal,
serta memiliki bentuk tubuh dan organ-organ yang bervariasi.
Bentuk tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan
penyusunan tubuh. Berdasarkan simetri tubuh, hewan dibedakan menjadi simetri radial dan
simetri bilateral sebagai berikut :
1)Simetri radial ialah bagian bentuk tubuh hewan yang tersusun melingkar. Hewan
dengan simetri radial memiliki sisi oral dan aboral. Hewan dengan bentuk tubuh radial
sering disebut hewan radiata. Hewan radiata meliputi Porifera, Coelenterata, dan
Enchiodermata.
2) Simetri Bilateral ialah bagian bentuk tubuh hewan yang tersusun bersebelahan dengan
bagian yang lainnya. Hewan bilateral mempunyai sisi dorsal, ventral, sisianterior, dan
posterior.
Berdasarkan Lapisan Penyusunan Tubuh hewan dibedakan menjadi diploblastik dan
triploblastic sebagai berikut :
1) Hewan diploblastik merupakan hewan yang memiliki lapisan ektoderm (epidermis)
dan endoderm (gastrodermis). Hewan yang termasuk displobatik meliputi hewan
kelompok coelenterata.
2) Hewan triploblatik merupakan hewan yang memiliki lapisan ektoderm, mesoderm,
dan endoderm. Hewan triploblastik dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
a. Triploblastik Aselomata, merupakan hewan triploblastik yang tidak memiliki
rongga di antara saluran pencernaan dan dinding tubuh. Contohnya
Platyhelminthes (cacing pipih).
b. Triploblastik Pseudoselomata, merupakan hewan triploblastik yang memiliki
rongga tubuh yang tidak sepenuhnya dilapisi jaringan dari mesoderm. Contohnya
Nematoda (cacing gilik).
c. Triploblastik Selomata, merupakan hewan triplolastik yang memiliki rongga
tubuh (selom) sejati dan dilapisi oleh jaringan yang berasal dari mesoderm.
Contohnya Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Vertebrata.

2.2 Ciri-Ciri dan Klasifikasi Invertebrata


Invertebrata dalam Bahasa latin berasal dari kata in yang berarti tanpa dan vertebrae
yang berarti tulang belakang. Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang
belakang. Hewan invertebrata dikelompokkan ke dalam beberapa filum sebagai berikut :

A. Filum Porifera (Hewan Spons)


Porifera berasal dari Bahasa Latin porus (lubang kecil) dan ferre (membawa). Porifera
adalah hewan yang mempunyai tubuh berpori dan juga disebut sebagai hewan spons. Porifera
merupakan anggota Animalia yang paling primitif. Sebagian besar porifera hidup di laut dan
sebagian kecil di air tawar. Porifera hidup secara heterotrof, serta tersusun dari pinakosit dan
koanosit.
Porifera memiliki saluran air yang unik. Berdasarkan tipe saluran air, bentuk tubuh
porifera dapat di bedakan menjadi tiga tipe, yaitu :
1) Tipe Askonoid
Askonoid merupakan tipe yang paling sederhana dimana lubang-lubang
langsung di hubungkan dengan saluran lurus menuju spongosol. Contohnya
Leucosolenia sp.
2) Tipe Sikonoid
Sikonoid merupakan tipe saluran dimana lubang-lubang ostiumnya
dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rongga yang
berhubungan langsung dengan spongosol. Contohnya Sycon ciliatum.
3) Tipe Leukonoid atau Rhagon
Leukonoid merupakan tipe saluran dimana lubang-lubang ostiumnya
dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak
berhubungan langsung dengan spongosol. Contohnya Spongia sp.
Berdasarkan karakteristiknya filum Porifera terbagi menjadi tiga kelas yaitu :
1) Calcarea (Calcispongiae)
Calcarea berwarna pucat, tinggi kurang dari 15 cm, permukaan tubuh berbulu,
serta rangka tubuh bersifat kalkareus. Spikula berbentuk monaxon dan triaxon.
Calcarea banyak tersebar di laut dangkal seluruh dunia. Contohnya Sypha sp.,
Cerantia sp., Sycon sp., Leucon sp., Chathrina sp.
2) Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida memiliki tinggi tubuh 90 cm, spikula mengandung banyak
benang silikat dan berbentuk triaxon dengan enam cabang, dan bentuk hewan
menyerupai gelas, silinder, atau corong. Contohnya Euplectella aspergilium,
Pheronema, Hyalonema sp.
3) Demospongiae
Demospongiae bertulang lunak dan tidak mempunyai rangka. Apabila ada
yang memiliki rangka, rangkanya tersusun dari serabut-serabut spongin dengan
spikula dari zat silikat dan spikula berbentuk monaxon atau tetraxon. Contohnya
Euspongia sp., Callyspongia sp., Clionia sp.

B. Filum Coelenterata/Cnidaria
Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti
usus. Coelentera adalah hewan invertebrata yang memiliki rongga tubuh sebagai alat
pencernaan makanan (gastrovaskuler). Coelenterata merupakan hewan diploblastik atau
tersusun dari dua lapis sel, yaitu ektoderma dan endoderma.
Coelenterata/Cnidaria sebagain besar hidup di air laut dan hanya beberapa spesies
yang hidup di air tawar. Mereka hidup di perairan dangkal dan berkoloni, serta heterotrof
sebagai karnivora.
Filum Coelenterata dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu :
1) Kelas Hydrozoa
Sebagian besar hidup di air laut serta beberapa di air tawar, hidup berkoloni
dan ada pula soliter. Anggota hydrozoa yang hidup berkoloni bentuk tubuh polip dan
medusa, contohnya Obelia. Sedangkan hydrozoa yang hidup solider hanya
mempunyai bentuk tubuh polip, contohnya Hydra.
2) Kelas Scyphozoa
Merupakan hewan yang memiliki bentuk tubuh seperti mangkuk, transparan,
dan melayang-layang di laut. Pada siklus hidupnya, bentuk tubuh medusa merupakan
fase dominan. Contohnya Aurelia Aurita.
3) Kelas Anthozoa
Merupakan hewan laut yang memiliki bentuk tubuh mirip bunga. Anggota
kelas ini hidup di laut sebagai polip soliter maupun koloni dan tidak memiliki bentuk
medusa. Contohnya Metridium senile dan Giant green anemone.

C. Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes dalam Bahasa yunani platy yang berarti pipih dan helminthes berarti
cacing. Platyhelminthes adalah cacing yang berbentuk pipih dan memiliki tiga lapisan yaitu
ektoderma, mesoderma, dan endoderma, serta hidup secara parasit dan ada juga yang hidup
bebas di perairan. Platyhelmintes dibagi menjadi tiga kelas yaitu :
1) Kelas Turbellaria (Cacing berambut getar)
Memiliki bentuk tubuh seperti tongkat. Kelompok cacing ini hidup di perairan,
genangan air, kolam, atau sungai. Contohnya Planaria sp.
2) Kelas Trematoda (Cacing isap)
Hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Cacing ini umumnya hidup di
dalam hati, paru-paru dan usus. Contohnya Fasciola hepatica.
3) Kelas Cestoda (Cacing pita)
Kelompok cacing ini memiliki tubuh berbentuk pipih panjang menyerupai
pita, serta merupakan endoparasit dalam saluran pencernaan vertebrata dan bersifat
hermafrodit. Contohnya Taenia solium.

D. Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes (cacing gilig) adalah filum mempunyai bentuk tubuh silindris,
permukaan tubuh ditutupi oleh kutikula, tubuh tersusun triploblastik pseudoselomata dan
hidup secara parasit. Contohnya Ascaris lumbricoides, Wuchereria bancrofti dan Oxyuris
vermicularis.
E. Filum Annelida
Annelida dalam Bahasa latin berasal dari kata annelus yang berarti cincin kecil dan
eidos yang berarti bentuk. Annelida adalah cacing yang memiliki bentuk seperti sejumlah
cincin kecil yang diuntai, bersifat triploblastik, dan selomata. Berdasarkan jumlah parapodia,
setae, dan rambut annelida dibagi menjadi tiga kelas yaitu :
1) Kelas Polychaeta (Cacing Berambut Banyak)
Merupakan annelida yang hidup dalam pasir atau menggali batu-batu di
daerah pasang surut air laut, memiliki banyak seta, tubuh dilapisi kutikula dan
bergerak dengan parapodia. Contohnya Eunice viridis (cacing wawo), Lysidice oele
(cacing palolo), Neris virens (kelabang laut).
2) Kelas Oligochaeta (Cacing Berambut Sedikit)
Merupakan annelida yang memiliki sedikit seta, sebagian hidup di air tawar,
namun ada pula di air laut, air payau, dan darat (tanah yang lembab). Contohnya
Lumbricus terrestris, Pheretima musica, Pheretima posturna.
3) Kelas Hirudinea (Lintah)
Merupakan cacing yang hidup sebagai ektoparasit pada permukaan tubuh
inang, bentuk tubuh agak pipih, memiliki segmentasi di luar tubuh, serta tidak
mempunyai rambut, parapodia, dan setae. Contohnya Hirudo medicinalis dan
Haemadipsa zeylanica.

F. Filum Mollusca
Mollusca dalam Bahasa latin molluscus yang berarti lunak. Mollusca adalah hewan
bertubuh lunak, tidak beruas-ruas, triploblastic, selomata dan ada yang bercangkang serta
tidak bercangkang. Mollusca hidup di laut, air tawar dan darat. Berdasarkan simetri tubuh,
bentuk kaki, cangkang, dan mantelnya Mollusca dibedakan menjadi lima kelas sebagai
berikut :
1) Kelas Amphineura (Kiton)
Merupakan hewan yang bentuk tubuhnya bulat telur, pipih dan simetri
bilateral, kaki vertal memanjang, mempunyai ruang mantel yang mengandung insang
dan hidup di laut yang umumnya melekat di dasar perairan. Contohnya Chiton sp. dan
Cryptochiton sp.
2) Kelas Gastropoda
Merupakan kelompok hewan lunak yang bergerak menggunakan otot
perutnya, memiliki cangkang berbentuk spiral dan bentuk tubuhnya sesuai dengan
bentuk cangkangnya. Contohnya Achatina fulica dan Vivara savanica. Namun
terdapat juga vaginula (siput telanjang), contohnya Deroceras reticulatum dan Milax
gagtes.
3) Kelas Scaphopoda
Merupakan kelas yang memiliki cangkang berbentuk kerucut atau tanduk yang
terbuka di kedua ujungnya. Contohnya Dentalium vulgare.
4) Kelas Cephalopoda
Merupakan hewan yang mempunyai kaki di kepala dan tubuhnya simetris
bilateral, sebagian besar tidak memiliki cangkang, kulit tubuh dapat berubah warna,
serta terdapat kantong tinta untuk perlindungan diri. Contohnya Loligo pealii,
Octopus sp., Sepia officinalis dan Nautilus pompilius.
5) Kelas Pelecypoda (Lamellibranchiata atau Bivalvia)
Merupakan hewan yang mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, sepasang
cangkang, berkaki pipih, dan mempunyai insang berlapis-lapis. Cangkang tersusun
dari lapisan periostrakum, prismatic dan nakreas. Contohnya Anotoda dan Pinctada
mertensi.

G. Filum Enchinodermata
Merupakan kelompok hewan berkulit duri, triploblatik, rangka tubuh tersusun atas zat
kapur, bergerak dengan kaki ambulakral. Sistem pembuluh air berfungsi untuk bergerak,
bernafas, dan untuk membuka cangkang mangsa. Sistem pembuluh air tersusun dari
madreporit, madreporikus, sirkomolaris, saluran radialis, saluran lateral dan ampula.
Berdasarkan bentuk tubuhnya enchinodermata dibedakan menjadi lima kelas sebagai berikut :
1) Kelas Asteroidea
Memiliki bentuk seperti bintang dan di lengkapi pediselaria, seluruh
permukaan tubuh ditutupi duri yang tersusun dari zat kapur, serta hidup di daerah
pantai atau dasar laut yang tidak terlalu dalam. Contohnya Astropecten duplicatus,
Crossaster papposus dan Oreaster occidentalis.
2) Kelas Echinoidea
Memiliki bentuk tubuh bulat dan termasuk simetri radial, seluruh tubuh
berkulit duri yang digerakkan oleh otot dan digunakan untuk berjalan, serta hidup di
derah pantai, di atas batu karang, dasar laut, dalam lumpur, atau muara sungai.
Contohnya Echinos esculenta, Diadema saxtile, Strongylocentrotus sp.
3) Kelas Ophiuroidea
Mempunyai bentuk tubuh seperti bintang dengan lima lengan yang panjang
dan beruas. Contohnya Ophiothrix fragilis.
4) Kelas Crinoidea
Mempunyai bentuk tubuh seperti bunga lili dan simetri bilateral. Umumya
hidup di laut dalam dengan menempel di dasar laut, barisan koral, atau membentuk
tanaman laut. Contohnya Holopus dan Antedon.
5) Kelas Holothuroidea
Mempunyai bentuk tubuh simetri radial dan sering disebut teripang atau
mentimun laut. Contohnya Holothuria sp.

H. Filum Arthropoda
Arthropoda berasal dari kata arthros yang berarti sendi atau ruas dan podos yang
berarti kaki. Arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki dan tubuh beruas-ruas,
tripoblastik selomata, serta bentuk tubuh simetri radial. Rangka tubuh dibagi menjadi caput,
toraks dan abdomen. Berdasarkan klasifikasinya arthropoda dibagi menjadi empat kelas yaitu
:
1) Kelas Crustacea (Udang-udangan)
Crustacea umumnya hidup di perairan, memiliki lima pasang kaki jalan dan
lima pasang kaki renang pada abdomen.
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dapat dikelompokkan menjadi dua
subkelas yaitu :
a. Entomostraca (Udang Mikroskopis)
Terbagi menjadi empat Ordo, yaitu Branchiopoda, Ostracoda, Copepoda,
Cirripedia.
- Ordo Branchiopoda memiliki tubuh transparan dan pucat dan sebagai
zooplankton. Contohnya Assellus aquaticus.
- Ordo Ostracoda hidup di air laut dan air tawar sebagai plankton. Contohnya
Cypris candida.
- Ordo Copepoda hidup di air laut dan air tawar sebagai plankton atau parasit.
Contohnya Lernea cyprinaceae.
- Ordo Cirripedia hidup di laut melekat pada batu atau benda lain yang
mengapung di laut. Contohnya Balanidia sp.
b. Malacostraca (Udang Makroskopis)
Malacostraca terbagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
- Ordo Isopoda hidup sebagai penggerek kayu. Contohnya Inicus asellus.
- Ordo Stomatopoda hidup di laut dan bentuk tubuh mirip belalang sembah.
Contohnya Squilla empusa.
- Ordo Decapoda hidup di air tawar dan diantaranya hidup di laut serta
mempunyai lima pasang kaki sebagai alat gerak. Contohnya Portunus
sexdentatus.
2) Kelas Arachnida
Tubuh arachnida terdiri atas sefalotoraks dan abdomen yang tidak beruas-ruas.

Arachnida di bagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :


a. Ordo Scorpionida
Hidup bebas dan sebagai predator. Contohnya Thelyphonus coudotus.
b. Ordo Arachnoida
Hidup secara soliter yang meliputi berbagai jenis laba-laba. Contohnya
Heteropoda venatoria.
c. Ordo Acarina
Hidup sebagai parasit pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Contohnya
Scoarptes scabei.
3) Kelas Myriapoda
Myriapoda merupakan hewan arthropoda yang memiliki kaki berjumlah
banyak. Myriapoda dibagi menjadi dua ordo yaitu :
a. Ordo Chilopoda
Lebih dikenal sebagai kelabang atau lipan. Tubuhnya berbentuk pipih
dorsoventral dan memiliki satu pasang kaki tiap ruas. Contohnya Scolopendra
marsitans.
b. Ordo Diplopoda
Lebih dikenal sebagai Keluwing atau hewan berkaki seribu. Tubuhnya
silindris panjang dan memiliki dua pasang kaki tiap ruas. Contohnya Trigoniulus
corallines.
4) Kelas Insekta (serangga)
Insekta merupakan golongan hewan yang mempunyai enam buah kaki dan
tubuh beruas-ruas yang terdiri dari caput, toraks, dan abdomen.
Insekta memiliki rangka luar dari zat kitin, serta ada pula yang mempunyai
satu atau dua sayap dan ada juga yang tidak.
Berdasarkan ada tidaknya sayap dan keadaan sayap insekta dibagi menjadi dua
subkelas yaitu :
a. Subkelas Apterigota (Insekta tidak bersayap).
b. Subkelas Pterigota (Insekta bersayap).
Bedasarkan asal-usul sayap dan bentuk metamorfosisnya dibagi menjadi dua
superordo yaitu :
a. Superordo Endopterigota, memiliki sayap terbentuk saat masih di dalam
kepompong dan termasuk holometabola.
b. Superordo Eksopterigota, memiliki sayap berasal dari tonjolan luar dinding tubuh
dan termasuk hemimetabola.
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorphosis tidak
sempurna. Ciri-ciri serangga hemimetabola dibagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
a. Ordo Odonata
Memiliki dua pasang sayap membran, tipe mulut pengunyah atau penggigit,
mata majemuk, nimfa hidup di air dan termasuk hewan karnivora. Contohnya
Calopteryx maculata.
b. Ordo Isoptera
Memiliki dua pasang sayap tipis yang berukuran sama dan akan terlepas
setelah kawin, tipe mulut menggigit, mata majemuk, membentuk koloni besar, dan
pemakan kayu. Contoh Reticulitermis flavipes.
c. Ordo Orthoptera
Memiliki dua pasang sayap yang mana sayap depan lebih tebal, sempit, dan
kuat dari sayap belakang, serta memiliki tipe mulut penggigit dan kaki belakang
panjang dan kuat. Contohnya Oxya sp.
d. Ordo Hemiptera
Memiliki dua pasang sayap yang mana sayap depan menebal dan menanduk
sedangkan sayap belakang tipis, serta tipe mulut menusuk dan mengisap.
Contohnya Leptocorisa acuta.
e. Ordo Homoptera
Mempunyai dua pasang sayap yang berbentuk sama dan transparan yang mana
hewan betina umumnya tidak memiliki sayap, serta memiliki tipe mulut menusuk
dan mengisap. Contohnya Nilaparvata lugens.
Homometabola yaitu serangga yang mengalami metamorphosis sempurna.
Homometabola dibagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
a. Ordo Siphonoptera
Apterigota, tipe mulut penusuk dan pengisap, ocelus, dan tidak mempunyai
mata facet. Contohnya Xenopsylla cheopsis.
b. Ordo Coleoptera
Mempunyai satu pasang sayap bermembran dan satu pasang sayap keras, tipe
mulut penggigit dan pengunyah. Contohnya Paederus sp.
c. Ordo Neuroptera
Memiliki dua pasang sayap yang urat-uratnya membentuk jala dan tipe mulut
penggigit. Contohnya Myrmeleon sp.
d. Ordo Lepidoptera
Memiliki dua pasang sayap yang dilapisi sisik serta tipe mulut pengisap yang
dilengkapi alat pengisap. Contohnya Papilio peranthus.
e. Ordo Diptera
Memiliki sepasang sayap depan dan belakang yang berubah menjadi halter,
tipe mulut penusuk dan pengisap atau penjilat dan pengisap. Contohnya Culex
nafigans.

2.3 Ciri-Ciri dan Klasifikasi Vertebrata


Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang. Dalam sistem klasifikasi
vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata yang mempunyai ciri khusus yaitu
memiliki korda dorsalis (notochord) pada tahap perkembangan. Berdasarkan kompleksitas
organnya, vertebrata dapat dikelompokkan menjadi lima kelas sebagai berikut :
A. Kelas Pisces (Ikan)
Hewan tergolong Pisces hidup di air, bernafas dengan insang, berdarah dingin,
memiliki sirip dan ekor, memiliki gelembung renang, memiliki gurat sisi, dan berkembang
biak dengan bertelur.
Pisces dibagi menjadi dua subkelas yaitu :
1) Subkelas Chondrchthyes (Ikan Bertulang Rawan)
Mempunyai rangka yang tersusun dari tulang rawan dan tidak memiliki penutup
insang, berkembangbiak secara ovipar dan mengalami fertilisasi internal, serta hidup di
luat dan sedikit di air tawar. Contohnya ikan hiu, ikan cucut, dan ikan pari.
2) Subkelas Osteichthyes (Ikan Bertulang Sejati)
Memiliki rangka yang tersusun dari tulang sejati dan penutup insang,
berkembangbiak secara bertelur dan mengalami fertilisasi eksternal, serta berhabitat di
air tawar dan laut. Contohnya ikan barakuda, ikan tongkol, ikan mas, ikan lele dan ikan
salem.

B. Kelas Amfibi
Hewan tergolong amfibi hidup di air dan di darat, bernafas menggunakan insang saat
fase larva dan paru-paru saat fase dewasa, berdarah dingin, terdapat membrana nictitans pada
mata, berkembang biak secara bertelur, pembuahan di luar tubuh betina, mengalami
metamorphosis sempurna. Contoh hewan amfibi adalah salamander pualam dan katak hijau.

C. Kelas Reptilia
Hewan reptilia tubuh dilindungi oleh kulit bersisik dari zat tanduk, bernafas dengan
paru-paru, berdarah dingin, berkembang biak secara ovipar dan ada yang ovovivipar,
pembuahan didalam tubuh betina, ada yang memiliki kaki dan ada yang tidak, serta bergerak
secara melata.
Reptilia dibedakan menjadi empat ordo sebagai berikut :
1) Ordo Squamata
Terbagi menjadi dua subordo sebagai berikut :
a. Lacertilia (bangsa kadal) mempunyai empat tungkai. Contohnya kadal, bunglon
dan komodo.
b. Ophidia (bangsa ular) tidak mempunyai tungkai serta rahang atas dan bawah tidak
mempunyai sendi. Contohnya piton, kobra dan ular sanca hijau.
2) Testudinata (bangsa kura-kura dan penyu)
Tubuh terlindungi oleh karapaks di bagian atas dan plastron di bagian bawah,
tidak mempunyai gigi, dan rahang dilapisi tnaduk. Contohnya kura-kura air tawar dan
penyu hijau.
3) Crocodilia (bangsa buaya)
Mempunyai kulit tebal, rahang kuat, serta terdapat klep pada lubang hidung dan
telingga. Contohnya buaya muara.
4) Rynchocephalia
Merupakan ordo yang paling primitif. Contohnya tuatara.
D. Kelas Aves
Hewan aves memiliki tubuh berbulu, tulang berongga, berdarah panas,
berkembangbiak secara bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina, serta umumnya dapat
terbang tetapi ada juga yang tidak dapat terbang.
Aves dibedakan menjadi dua subkelas sebagai berikut :
1) Archaeornithes
Memiliki gigi di kedua rahang serta ekornya berbulu dan berukuran panjang,
dan telah punah. Contohnya Archaeopteryx dan Archaeornis.
2) Neornithes
Yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu :
a. Kelompok Palaeognathae merupakan kelompok burung yang tidak dapat terbang.
Kelompok ini di bagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
- Ordo Spheniscifiormes, contohnya penguin.
- Ordo Casuariiformes, contohnya burung kasuari.
- Ordo Apterygiformes, contohnya burung kiwi.
b. Neognathae merupakan kelompok burung yang dapat terbang. Kelompok ini di
bagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
- Ordo Galliformes, merupakan burung yang mempunyai kaki untuk mengais
dan berlari. Contohnya ayam.
- Ordo Passeriformes, merupakan burung yang bersuara merdu. Contohnya
burung kutilang dan burung cendrawasih.
- Ordo Anseriformes, merupakan burung yang dapat berenang, kakinya pendek
dan terdapat selabut di antara jari-jari kaki. Contohnya itik.
- Ordo Coraciiformes, merupakan burung berparuh besar, tungkai pendek, serta
pemakan ikan, katak, dan lebah. Contohnya rangkong badak.
- Ordo Columbiformes, merupakan burung berparuh pendek, tembolok besar,
dan sel epitelnya mudah mengelupas. Contohnya burung merpati dan burung
perkutut.

E. Kelas Mamalia
Hewan mamalia memiliki grandula mammae, bernafas dengan paru-paru, berdarah
panas, berkembangbiak secara vivipar dan ada juga ovipar, permukaan tubuh terdapat
rambut, umumnya hidup di darat tetapi ada juga di air.
Mamalia dibagi menjadi sepuluh ordo sebagai berikut :
1) Ordo Monotremata
Merupakan satu-satunya mamalia yang bertelur. Contohnya Platypus.
2) Ordo Insectivora
Merupakan mamalia kecil pemakan serangga. Contohnya celurut dan tupai
cokelat kecil.
3) Ordo Marsupialia
Merupakan mamalia berkantong. Contohnya kanggura, koala dan kuskus.
4) Ordo Rodentia
Merupakan mamalia pengerat. Contohnya tikus, marmot, landak dan bajing.
5) Ordo Chiroptera
Merupakan mamalia yang dapat terbang. Contohnya kelelawar.

6) Ordo Pholidota
Merupakan mamalia tidak bergigi, tubuh terbungkus sisik dan rambut, serta
memiliki lidah kecil dan panjang. Contohnya trenggiling.
7) Ordo Carnivora
Merupakan mamalia pemakan daging. Contohnya anjing, kucing, harimau,
singa, dan anjing laut.
8) Ordo Cetacea
Merupakan mamalia yang bentuk tubuhnya seperti ikan dan hidup di laut.
Contohnya lumba-lumba hidung botol, paus biru, dan paus pembunuh.
9) Ordo Proboscidea
Merupakan mamalia berbelalai. Contohnya gajah.
10) Ordo Sirenia
Merupakan mamalia herbivora akuatik yang memiliki tungkai depan mirip
sirip. Contohnya dugong.
11) Ordo Ungulata
Merupakan hewan berkuku. Ungulata dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Artiodactyla
Merupakan hewan berkuku genap. Contohnya domba, babi, rusa sambar dan
jerapah.
b. Perissodactyla
Merupakan hewan berkuku ganjil. Contohnya kuda, tapir, badak dan kuda nil.
12) Ordo Primata
Merupakan mamalia makalia yang matanya menghadap ke depan. Contohnya
beruk, orang utan, dan lutung jawa.

2.4 Peranan Animalia dalam Kehidupan


1. Peran Invertebrata dalam Kehidupan
Porifera dapat bersimbiosis dengan bakteri membetuk bioaktif yang berguna sebagai
bahan baku obat. Selain itu, rangka demospongia juga dimanfaatkan sebagai alat penggosok
badan dan pembersih kaca. Lingkungan terumbu karang yang merupakan habitat dari
berbagai hewan dan satwa air lain terbentuk oleh anggota coelenterate. Jelly fish
dimanfaatkan manusia sebagai sumber makanan karena mengandung protein tinggi dan
sebagai bahan pembuatan kosmetik.
Cacing tanah yang merupakan anggota annelida bermanfaat sebagai penghancur
sampah sebelum di uraikan serta dapat membantu menggemburkan tanah. Beberapa jenis
annelida dapat di konsumsi oleh manusia sebagai sumber protein seperti cacing palolo dan
cacing wawo. Selain itu lintah juga banyak di manfaatkan dalam bidang pengobatan.
Beberapa Mollusca seperti siput, kerang, sotong, dan cumi-cumi merupakan sumber
protein sehingga banyak dikonsumsi manusia. Selain sebagai bahan makanan, Mollusca juga
menghasilan bahan periasan yang bernilai ekonomi tinggi. Teripang banyak dimanfaatkan
manusia sebagai sumber nutrisi yang menyehatkan.
Anggota crustaceae yang berupa zooplankton merupakan penyusun mata rantai di
ekosistem laut serta merupakan sumber makanan yang mengandung protein tinggi. Serangga
merupakan penyusun mata rantai yang turut membantuk terbentuknya keseimbangan
ekosistem seperti lebah dan kupu-kupu yang membantu penyerbukan bunga. Selain itu,
serangga banyak dimanfaatkan oleh manusia sebagai makanan.
Selain menguntungkan, beberapa jenis invertebrata yang dapat merugikan kehidupan
manusia. Seperti cacing Wuchereria bancrofti yang menyebabkan penyakit kaki gajah.
Selain itu anggota Mollusca seperti bekicot dan jenis Arthopoda isopoda dan acharina dapat
merugikan manusia.
2. Peran Vertebrata dalam Kehidupan
Anggota vertebrata seperti pisces, aves, dan mamalia dimanfaatkan manusia sebagai
sumber makanan karena mengandung protein tinggi. Selain sebagai makanan vertebrata juga
di manfaatkan sebagai saranan hiburan dan periwisata seperti pisces, reptilia, dan mamalia.
Beberapa jenis vertebrata seperti tikus dan kalong dapat menimbulkan gangguan pada
manusia seperti tikus yang menyerang tanaman padi dan kalong yang memakan buah-buahan
hasil budidaya manusia.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Animalia atau hewan dalam Bahasa latin Anima yang berarti jiwa, merupakan
makhluk hidup yang bersifat multhiseluler, eukariotik, tidak memiliki dinding sel, heterotrof,
mampu bergerak aktif yang didukung oleh jaringan saraf dan jaringan oto, sebagian
bereproduksi secara seksual yang terjadi melalui fertilasi eksternal atau internal,serta
memiliki bentuk tubuh dan organ-organ yang bervariasi.
Bentuk tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan penyusun
tubuh hewan. Berdasarkan simetri tubuh hewan dibedakan menjadi simteri radial dan
bilateral. Sedangkan berdasarkan lapisan penyusun tubuh hewan dibedakan menjadi hewan
diploblastik dan triploblastik.
Animalia dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang menjadi
invertebrata (tidak bertulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang). Invertebrate di
kelompokkan menjadi delapan filum yaitu porifera, Coelenterata, Platyhelminthes,
Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata dan Arthopoda. Sedangkan vertebrata
dibagi menjadi lima kelas yaitu Pisces, Aves, Amfibi, Reptilia, dan Mamalia.
Animalia sangat berperan penting bagi kehidupan baik kelompok invertebrate
maupun vertebrata. Kelompok invertebrate dan vertebrata memiliki kandungan protein tinggi.
Kelompok invertebrate sangat berperan penting dalam ekosistem laut, terutama dalam
terbentuknya terumbu karang yang merupakan habitat dari berbagai hewan dan satwa air
lainnya, serta dapat menghasilakan perhiasan yang bernilai ekonomi tinggi. Sedangkan
kelompok vertebrata juga dimanfaatkan sebagai sarana hiburan dan pariwisata.

3.2 Saran
Mengingat Animalia yang mengandung protein dan bernilai ekonomi tinggi, sebagai
sarana hiburan dan pariwisata, serta sangat penting dalam ekosistem laut. Animalia banyak
diburu sehingga menyebabkan jumlahnya berkurang di muka bumi ini. Oleh karena itu kita
sebagai generasi muda harus bisa memanfaatkan Animalia sebaik mungkin, agar ekosistem di
muka bumi ini seimbang.kita semua jturut menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak
merusak salah satu anggota dari ekosistem kehidupan arthropoda.
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, P. (2017). Persepsi Guru Biologi SMA tentang Media Pembelajaran Materi
Kingdom Animalia. Proceeding Biology Education Conference, 14(1), 318-
321.

Ainsworth, S. (2006). Deft: A Conceptual Framework for Considering Learning with


Multiple Representations. Learning and Instruction, 16(3), 183-198.

Alawiyah, H., Muldayanti, N. D., Setiadi, A. E. (2016). Analisis Kesulitan Belajar


Siswa dalam Memahami Materi Invertebrata di Kelas X MAN 2 Pontianak.
Journal Biology Education, 3(2), 9-20.

Angell, C. (2007). “Multiple Representations as a Framework for a Modelling


Approach to Physics Education”. Department of Physics, University of Oslo,
NORWAY, and Per Morten Kind, School of Education, Durham University,
UK.

Aqib, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta:


Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Asyhar, R. (2010). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung


Persada Press.

Azwar, S. (1986). Reliabilitas dan Validitas: Interpretasi dan Komputasi.


Yogyakarta: Liberty.

Anda mungkin juga menyukai