Makalah Zoologi Vertebrata Rahmi Dafitri 1930106041

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ZOOLOGI VERTEBRATA

OLEH

RAHMI DAFITRI (1930106041 )

DOSEN PEMBIMBING

LIZA MEINI FITRI,M.,SI

JURUSAN TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN )

BATUSANGKAR

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan
nikmat-Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat wal afiyat dalam menjalankan aktivitas
sehari- hari. Pemakalah juga mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena hanya
keridhoan-Nya makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak makalah ini
tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna. Tanpa adanya bantuan , dorongan dan
pembimbing dari dosen pengampuh mata kuliah. Oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan lebih lanjut. Penulis juga
berterimakasih kepada teman- teman yang membantu menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
yang membutuhkan.

Batusangkar, Maret, 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii

BAB I......................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1

C. Tujuan Masalah.............................................................................................................................1

BAB II.....................................................................................................................................................2

PEMBAHASAN........................................................................................................................................2

A. Sistem penamaan dan nomenclature pada hewan.......................................................................2

B. Perbedaan hewan vertebrata dengan hewan yang lain...............................................................3

C. Klasifikasi hewan Vertebrata.........................................................................................................4

BAB III..................................................................................................................................................13

PENUTUP.............................................................................................................................................13

Daftar Pustaka.....................................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang melimpah baik
flora maupun fauna. Kekayaan keragaman hayati ini membiarkan keuntungan yang besar
bagi masyarakat. Di antaranya dapat memenuhi kebutuhan manusia juga mengandung
protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Protein sebagai salah satu sumber
pembangun tubuh dapat berasal dari tumbuhan (nabati) dan hewan (hewani). Protein yang
berasal dari hewan mempunyai kandungan yang sempurna dibandingkan dengan protein
nabati. Oleh karena itu pengadaan sumber protein hewani harus diupayakan. Sehubungan
dengan itu penulis terusik untuk memilih karya tulis yang berjudul “Klasifikasi Vertebrata ”

Kingdom Animalia dapat disebut juga dengan dunia hewan. Dimana segala mahluk
yang mempunyai karakteristik menyerupai hewan ada di dalam dunia ini. Berdasarkan ada
tidaknya tulang belakang, hewan dibedakan menjadi 2 yaitu: hewan avertebrata (tidak
bertulang belakang) dan hewan vertebrata (hewan bertulang belakang).

Vertebrata merupakan sub-filum dari filum Chordata yang bisa diklasifikasikan menjadi 5
kelas, yaitu ikan (pisces), amfibi (amphibi), reptil, burung (aves) dan hewan menyusui
(mamalia). Masing-masing kelas tentunya mempunyai ciri-ciri khusus, yang selanjutnya akan
dijelaskan lebih lanjut di bagian pembahasan. (Campbell,2004)

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan sistem penamaan dan nomenclature pada hewan?


2. Jelaskan yang membedakan hewan vertebrata dengan hewan lainnya?
3. Jelaskan klasifikasi hewan vertebrata?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui penamaan dan nomeclature pada hewan


2. Untuk mengetahui perbedaan hewan vertebrata dengan hewan yang lainnya
3. Untuk mengetahui klasifikasi dari hewan vertebrata

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem penamaan dan nomenclature pada hewan

Aturan penulisan nama ilmiah dalam biologi atau sering disebut sebagai binomial
nomenklatur merupakan cara penamaan makhluk hidup dalam bahasa ilmiah. Aturan
penulisan nama ilmiah ini sudah menjadi kesepakatan dunia internasional. Sistem penulisan
nama ilmiah makhluk hidup binomial nomenclature (sistem tata nama ganda) ditemukan
oleh Carolus Linnaeus, dengan nama asli Carl von Linne. Jasanya dalam ilmu pengetahuan
ini membuatnya dikenal dengan sebutan Bapak Taksonomi Modern.

Tujuan dari pemberian nama ilmiah untuk makhluk hidup adalah untuk memudahkan
pengenalan makhluk hidup. Penamaan binomial (binomial nomenklatur) juga dapat
memudahkan dalam determinasi/menentukan dan memastikan jenis makhluk hidup. Cara
penulisan nama ilmiah makhluk hidup dapat memudahkan manusia mengenali kelompok
suatu makhluk hidup. Sehingga, seseorang dapat lebih mudah dalam mempelajarinya.
(Darkuni,2001)

Berikut ini adalah daftar aturan penulisan nama ilmiah makhluk hidup – binomial
nomenklatur.

Nama species terdiri atas 2 kata:


1. kata pertama merupakan nama genus
2. kata kedua merupakan penunjuk spesies

3. Huruf pertama penunjuk nama genus ditulis huruf besar

4. Huruf pertama penunjuk spesies digunakan huruf kecil

5. Nama spesies menggunakan bahasa latin

6. Ditulis dengan garis bawah, cetak miring, atau huruf tebal

7. Nama spesies harus ditulis berbeda dengan huruf – huruf lainnya


 Dasar-Dasar Penamaan Ilmiah

Nama-nama takson hasil tatanama untuk selanjutnya disebut sebagai nama


ilmiah. Ada 3 landasan penting yang harus dipenuhi untuk sebuah nama ilmiah :
1) Nama harus unik , Artinya setiap nama hanya mengacu pada satu macam
kelompok organisme saja. Dengan kata lain, satu nama hanya untuk satu
takson. Jadi, tidak ada dua atau lebih takson yang memiliki nama yang
sama.
2) Nama harus bersifat universal, artinya nama tersebut dapat di pakai, dapat
dipahami secara luas, dan diinterpretasikan terhadap objek yang sama di
mana saja berada.
3) Nama harus stabil, nama-nam ilmiah tidak dengan mudah beubah-ubah
sehingga tidak menimbulkan esulitan dalam pemakaian waktu yang
berbeda.

Bahasa yang digunakan dalam nama ilmiah adalah harus menggunakan


bahasa dan huruf latin. Oleh karena itu, nama ilmiah juga populer degan sebutan
dannama yang di gunakan tersebut harus sudah di latinkan atau di anggap
sebagai bahasa latin.

B. Perbedaan hewan vertebrata dengan hewan yang lain

Vertebrata memiliki tubuh simetri bilateral. Fitur yang paling penting dari vertebrata
adalah otak yang berkembang dengan baik tertutup oleh struktur tulang yang disebut
tengkorak. Sistem pernapasan mereka berfungsi dengan baik paru-paru atau insang untuk
pertukaran gas antara hewan dan lingkungan. Kadang-kadang, ada pertukaran gas pada
permukaan lainnya yaitu rongga mulut dan kulit menjadi penting, terutama dalam amfibi.
Sistem pencernaan vertebrata adalah salah satu yang lengkap mulai dari mulut dan berakhir
setelah rektum. Saluran gastro intestinal ini terletak pada bagian perut ke sumsum tulang
belakang. Selain itu, mulut terbuka pada bagian anterior, dan anus terbuka dari ujung
posterior tubuh. Sistem peredaran darah adalah salah satu yang tertutup dengan jantung
berada pada bagian perut. Mereka adalah karakteristik utama dari vertebrata. (Jati,2007)
C. Klasifikasi hewan Vertebrata

Hewan Vertebrata memiliki ruas-ruas tulang belakang sebagai perkembangan dari


notokorda. Habitatnya di darat, air tawar maupun di Taut. Vertebrata memiliki bentuk kepala
yang jelas dengan otak yang dilindungi oleh cranium (tulang kepala). Memiliki rahang dua
pasang (kecuali Agnatha), bernapas dengan insang, paru-paru, dan kulit. Anggota geraknya
berupa sirip, sayap, kaki dan tangan, namun juga ada yang tidak memiliki anggota gerak.
Reproduksinya secara seksual, jenis kelamin terpisah, fertilisasi eksternal atau internal,
ovipar, ovovivipar, atau vivipar. Jantung Vertebrata berkembang baik, terbagi menjadi
beberapa ruangan, darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah. Vertebrata
memiliki sepasang mata, umumnya juga memiliki sepasang telinga. Subfilum Vertebrata
terdiri dari lima kelas, yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mamalia.(Kusnadi,2003)

1. Pisces (Ikan)

Pisces merupakan hewan akuatik, bernapas dengan insang, kadang- kadang terdapat
gelembung renang/gelembung udara sebagai alat Bantu pernapasan. Otak terbungkus oleh
kranium (tulang kepala) berupa tulang rawan atau tulang keras. Darah Pisces mengalir dari
jantung melalui insang menuju ke seluruh jaringan tubuh dan kembali lagi ke jantung. Alat
geraknya berupa sirip, ginjal bertipe pronefros dan mesonefros. Tubuh ditutupi oleh sisik-
sisik yang sekaligus sebagai rangka luar tubuh (eksoskeleton). Pisces berkembang biak secara
seksual, ovipar (bertelur). (Kusnadi,2003)

Pisces terdiri dari tiga golongan, yaitu Agnatha, Chondrichthyes, dan Osteichthyes.

a. Agnatha (Cyclostomata)

Agnatha meliputi ikan-ikan yang tidak berahang, memiliki mulut bulat, yang berada
di ujung anterior. Tanpa sirip, namun beberapa jenis Agnatha memiliki sirip ekor dan sirip
punggung. Notokorda tetap ada selama hidup, secara tidak sempurna dan diselubungi
kartilago. Jenis kelamin terpisah, ada yang hermaprodit dan mendapatkan makanan dengan
mengisap tubuh ikan lain dengan mulutnya. Contoh: Myxine sp (ikan hantu, ikan hag),
Petromyzon sp (lamprey, belut laut).
b. Chondrichthyes (ikan bertulang rawan)

Chondrichthyes meliputi ikan yang bertulang rawan sepanjang hidupnya. Memiliki


rahang, mulut di bagian ventral. Kulitnya tertutup sisik placoid (berasal dan kombinasi
mesoderm dan ectoderm). Sirip dua pasang, serta sirip ekor heterocercal (tidak seimbang).

Sebagian notokordnya diganti oleh vertebrae yang lengkap. Ginjalnya bertipe mesonefros.
Jenis kelamin terpisah dan fertilisasi eksternal atau internal, ovipar atau ovovivipar. Habitat
Agnatha di laut, memiliki insang tanpa operculum. Contoh: Squalus sp (ikan hiu), Raja sp
(ikan pari).

c. Osteichthyes (ikan bertulang sejati)

Osteochthyes meliputi ikan yang bertulang keras, otak dilindungi oleh tulang rawan.
Mulutnya memiliki rahang. Sisik bertipe ganoid, sikloid, atau stenoid, yang semuanya berasal
dari mesodermal. Insang dilengkapi operkulum (tutup insang). Jantung beruang dua, yaitu
atrium dan ventrikel. Notokorda-nya ditempati vertebrae yang menulang, memiliki
gelembung renang yang berhubungan dengan faring. Tipe ginjalnya mesonepros. \Contoh:
Ameiurus melas (ikan lele), Anguilla sp (belut), Scomber scombrus (ikan tuna),
Onchorhynchus sp (ikan salmon), Sardinops coerulea (ikan sarden).

2. Amphibia (Amfibi)

Amfibi dikenal sebagai hewan yang hidup di dua alam, karena kemampuannya
bertahan hidup baik di darat maupun di air. Tubuh ditutupi kulit yang selalu basah dan tidak
bersisik. Sebagian besar Amfibi mengalami metamorfosis, fase larva bernapas dengan insang
dan hidup di air, setelah dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit, dan hidup di darat.
Jantungnya beruang tiga, terdiri dua atrium (serambi) dan satu ventrikel (bilik). Pada Amfibi,
jenis kelamin terpisah dan pembiakan bersifat ovipar (bertelur). (Saskia,2013)

Ordo-ordo dalam Amfibi:

a. Ordo Caudata (Urodela)

Caudata bentuknya seperti kadal, berekor, bernapas dengan paru-paru, sebagian ada
yang bernapas dengan insang. Tubuhnya jelas terbagi dalam bagian kepala, badan, dan ekor.
Kaki-kaki sama besar. Contoh: Megalobatrachus japonius (salamander raksasa).

bOrdo Salientia (Anura)


Anura adalah bangsa katak, tidak berekor, pandai melompat. Hewan dewasa bernapas
dengan paru-paru. Kepala dan tubuh hewan ini bersatu, tanpa leher. Kaki depannya pendek,
kaki belakang besar dan kuat untuk melompat. Anura memiliki selaput renang pada jari-jari
kaki. Mengalami metamorfosis, fertilisasi eksternal. Contoh Bufo terrestris (katak bangkong),
Rana pipiens (katak hijau).

c. Ordo Apoda (Gymnophiona)

Hewan semacam cacing, tanpa kaki. Kulitnya lunak dan menghasilkan cairan yang
merangsang. Antara mata dan hidung pada terdapat tentakel yang dapat ditonjolkan. Hewan
ini mempunyai mata tanpa kelopak dan ekornya pendek. Hewan jantan memiliki organ
kopulasi yang dapat ditonjolkan. Perkembang-biakannya secara ovipar atau ovovivipar.
Hewan- hewan Anura banyak terdapat di daerah tropis. Contoh: Ichthyosis glutinosus.

3. Reptilia

Reptilia (hewan melata) berkulit kering, tertutup oleh sisik-sisik atau papan
epidermal. Vertebrae berkembang baik, terbagi manjadi lima bagian, yaitu servikal, thorakal,
lumbar, sacral, dan ekor. Anggota gerak jari-jarinya bercakar, mata memiliki kelenjar air
mata yang menjaga agar mata tetap basah. Reptilia bernapas dengan paruparu, di mana
strukturnya lebih kompleks daripada paru-paru amfibi. Jantung beruang empat, terdiri dua
atrium (serambi) dan dua ventrikel (bilik). Sekat antara kedua bilik hampir sempurna. Ginjal
bertipe metanefros. Fertilisasi pada Reptilia terjadi secara internal dan pembiakan bersifat
ovipar atau ovovivipar. Jika pembiakannya ovipar, telur- telurnya memiliki cangkang yang
keras. Namun, apabila pembiakannya ovovivipar telurnya mengandung banyak kuning telur,
dan telur berkembang dalam saluran telur hewan betina. Sebagian reptilia telah punah,
misalnya Dinosaurus dan Pterydactyla (reptilia bersayap). (Saskia,2013)

Ordo-ordo dalam Reptilia:

a. Ordo Chelonia

Chelonia meliputi sebangsa penyu dan kurakura. Tubuhnya lebar, bagian dorsal
dilindungi oleh karapaks (perisai dorsal), dan plastron (perisai ventral). Rahangnya tidak
bergigi, tapi dilapisi zat tanduk. Rusuk-rusuknya bersatu dengan perisai dorsal. Habitat
Chelonia di darat, air laut, dan air tawar. Pembiakan secara Ovipar, telur diletakkan dalam
lubang-lubang yang dibuat oleh hewan betina. Contoh: Chelonia myotas (penyu).
b. Ordo Squamata

Golongan reptilia bersisik, tanpa rusuk

abdominal. 1)Subordo Lacertilia

Lacertilia adalah bangsa kadal, panjang tubuhnya sekitar 30 cm, memiliki empat kaki atau
tanpa kaki, kelopak mata dapat digerakkan, bentuk lidah bercabang. Contoh: Lacerta sp
(kadal), Hemidactylus turcicus (tokek), Drao sp, Chameleo chameleon (bunglon), Varanus
komodoensis (komodo).

2)SubOrdo Ophidia/Serpentes

Ophidia adalah bangsa ular, tubuh memanjang, tanpa kaki. Ular berbisa memiliki
sepasang taring untuk menyalurkan bisa pada tubuh mangsanya. Hewan ini tidak mempunyai
kelopak mata, tapi mata dilindungi membran. Lidah panj ang, sempit, bercabang. Di dalam
rongga hidungnya terdapat organ Jacobson yang dapat terangsang secara kimia untuk
membau mangsanya. Pada hewan yang jantan terdapat alat bantu kopulasi yang disebut
hemipenis (penis palsu). Hewan-hewan Phidir menelan bulat-bulat mangsanya. Contoh
Phyton molurus, Phyton reticulates (ular piton), Natrix sp (ular air), Naja sp (kobra),
Anaconda sp.

c.Ordo Crocodilia

Ordo ini meliputi golongan buaya. Hewan ini memiliki kulit tebal, dengan rusuk-rusuk
abdominal. Tubuhnya memanjang, kepala besar dan panj ang dengan rahang dan gigi-gigi
yang kuat. Crocodilia hidup di air tawar dan Taut. Jantung dengan sekat ventrikel yang
sempurna. Pembiakan secara Ovipar, telur diperam dalam daun-daun yang membusuk.
Crocodilia memiliki kaki sebanyak empat buah, pendek, jari- jari berkuku. Contoh:
Crocodylus sp, Alligator sp.

4. Aves

Aves merupakan Vertebrata yang tubuhnya ditutupi bulu, bersayap, dan dapat
terbang. Anggota gerak depan pada Aves berupa sepasang sayap, dan anggota gerak belakang
berupa sepasang kaki yang berfungsi untuk berjalan, bertengger, atau berenang. Aves yang
dapat berenang pada jarijari kakinya terdapat selaput renang (selaput interdigital). Mata pada
Aves berkembang baik, memiliki membran niktitan. Respirasinya menggunakan paru-paru,
dibantu dengan pundi-pundi hawa (saccus pneumaticus). Jantungnya terdiri empat ruang, dua
atrium dan dua ventrikel, dengan sekat sempurna. Suhu tubuh homoioterm. Saluran
pencernaannya sempurna, memiliki lambung kelenjar dan lambung berotot. Ginjalnya bertipe
metanefros, tanpa kandung kemih. Ovipar, fertilisasi internal. Kelas Aves terdiri dua
subkelas, yaitu Archaeornithes, burung bergigi, telah punah; dan Neornithes, burung modern
yang kita kenal saat ini. (Syamsuri,2004)

Aves terdiri dari beberapa ordo, di antaranya:

a.Ordo Struthioniformes

Contoh hewan Struthioniformes adalah Struthio camelus (burung unta) dan omnivora.
Burung unta tergolong pemakan hewan dan tumbuhan tinggi dapat mencapai 2,5 m,
merupakan pelari ulung, tidak dapat terbang.

b. Ordo Casuariiformes

Contoh Ordo Casuariiformes adalah Dromiceius sp (burung kasuari); tidak dapat


terbang, sayap kecil, kepala dan leher tidak berbulu, tinggi mencapai 1,7 m, banyak terdapat
di Australia dan Papua.

c. Ordo Apterygiformes

Apterygiformes adalah hewan sejenis burung kiwi, paruh panjang, lubang hidung di
ujung paruh, sayap mereduksi, bulu-bulunya seperti rambut. Contoh Apteryx sp (kiwi).

d. Ordo Procellariiformes

Procellariiformes adalah hewan sejenis burung albatros dengan ciri- ciri: lubang
hidung tubular, dalam hidung terdapat kelenjar, paruh berlapis beberapa papan, jari kaki
vestigial/ mereduksi, hidup di lautan. Contoh Oceanodroma sp (albatros kecil).

e. Ordo Pelecaniformes

Ordo Pelecaniorfmes adalah hewan sejenis burung pelikan, burung ganet. Paruh
besar, keempat jari dalam satu membran kulit, lubang hidung vestigial, hidup di Taut tropis.
Contoh: Pelecanus occidentalis (pelikan putih), Morus bassana (camar).

f. Ordo Ciconiiformes
Ordo Ciconiiformes adalah hewan sebangsa burung blekok, flamengo. Dengan ciri-
ciri leher panjang, kaki panjang, hidup di sawah, berkelompok. Makanannya ikan dan hewan
air lainnya. Contoh: Cosmerodius albus (blekok putih), Ardea herodias (blekok biru),
Phoeniopterus rubber (flamengo).

g. Ordo Anseriformes

Ordo Anseriformes adalah golongan angsa, bebek, entok dengan ciri- ciri paruh lebar
tertutup lapisan yang banyak mengandung organ sensori. Angsa mempunyai kaki pendek, jari
dengan membran kulit, ekor pendek. Hewan muda berbulu seperti kapas. Contoh: Anas sp
(bebek liar), Anser sp (entok), Cygnus sp (angsa).

h. Ordo Falconiformes

Falconiformes merupakan burung karnivor, paruh kuat sekali dengan kait di


ujungnya, kaki dengan kuku-kuku tajam untuk menerkam mangsanya. Sayapnya kuat,
mampu terbang dengan cepat dan melakukan manuver. Ordo Falconiformes meliputi elang,
garuda, burung pemakan bangkai. Contoh: Cathartes aura (kepala merah), Gymnogyps sp
(burung kondor), Falcon sp (clang), Buteo borealis (ekor merah).

i. Ordo Galliformes

Ordo Galliformes meliputi burung berparuh pendek, pemakan padi- padian. Paruh
pendek, kaki untuk berlari dan mengais. Contoh: Gallus varius (ayam hutan), Gallus gallus
(ayam kampung), Pavo cristatus (merak), Melleagris gallopavo (kalkun).

j. Ordo Columbifomes

Ordo Columbifomes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, ramping dengan kulit lunak
(sera) pada pangkal paruhnya. Tembolok Columbifomes besar dan dapat memuntahkan
isinya untuk memberi makan anaknya. Keberadaan

Columbifomes tersebar di seluruh dunia. Contoh: Columba livia, Columba fasciata (merpati),
Zenaidura macroura (perkutut).
k. Ordo Psittaciiformes

Ordo Psittaciiformes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, kuat, bagian pinggir tajam
dengan kait pada ujungnya. Suaranya keras, tempat hidup di hutan, dan pemakan buah-
buahan. Contoh: burung kakatua, betet, burung makao.

l. Ordo Strigiformes

Ordo Strigiformus meliputi burung nocturnal, kepala besar, mata besar. Lubang
telinganya besar, kadang-kadang mempunyai lembaran penutup. Makanannya burung kecil
dan Arthropoda. Contoh: Tyto alba, Bubo sp (burung hantu).

5. Mamalia

Mamalia merupakan anggota Vertebrata yang tubuhnya ditutupi rambut. Mamalia


betina mempunyai glandula mammae (kelenjar susu) yang berkembang. Anggota gerak pada
mamalia berfungsi untuk berjalan, memegang, berenang atau terbang. Pada jari-jarinya
terdapat kuku dan cakar. Gigi mamalia berkembang baik, meliputi gigi seri, taring, geraham
(molar). Mamalia bernapas dengan paru-paru. Jantungnya terdiri empat ruang (dua serambi,
dua bilik) dengan sekat yang sempurna. Otak berkembang sangat baik, terutama bagian
cerebrum. Suhu tubuh mamalia homoioterm. Ginjalnya bertipe metanefros, memiliki dua
ureter yang mengalirkan urin ke kandung kemih (vesica urinaria). Pembiakan pada mamalia
terjadi secara Vivipar dan fertilisasi internal. Embrio berkembang dalam uterus (rahim),
pertukaran zat metabolik antara embrio dan induk berlangsung melalui plasenta (baik nutrisi
maupun respirasi) (Campbell,2000). Beberapa ordo dalam kelas mamalia:

a. Ordo Marsupialia (mamalia berkantung)

Marsupialia betina memiliki kantung (marsupium) di bagian ventral, embrio lahir


prematur dan berkembang lebih lanjut di dalam kantung. Contoh Dendrolagus sp (kanguru),
Phalanges sp (kuskus), Phascolarctus sp (koala), Didelphia marsupialia (opossum).

b. Ordo Insektivora

Insektivora adalah mamalia pemakan (terutama) serangga, cacing, tunas, dan biji-
bijian. Insektivora memiliki mata tertutup, telapak kaki depan lebar dengan cakar-cakar besar.
Contoh: Scalopus sp, Scapanus sp, Echinosorex albus.
c. Ordo Dermoptera

Monyet terbang, keempat kaki dan ekornya bersama-sama membentuk parasut


berbulu (patagium), makanannya daun dan buah-buahan. Contoh Gakopithecus sp.

d. Ordo Chiroptera

Mamalia terbang, sayap berupa membran interdigital pada kaki depan dan kaki lebih
kecil, kaki bercakar, pandai terbang, nocturnal. Contoh Pteropus edulis (kalong Jawa),
Myotes sp, Desmodus sp (vampire), pengisap darah kuda, sapi, bahkan manusia.

e. Ordo Primata

Primata mencakup lemur, monyet, kera, orang utan, gorila, dan manusia. Primata
termasuk pemakan tumbuhan, hewan, atau pemakan segala. Hewan ini termasuk nocturnal
atau diurnal. Tangan dan kakinya besar, dengan jari untuk memanjat atau memegang.

f. Ordo Rodentia

Rodentia meliputi tikus, tupai, landak, hamster. Tidak memiliki gigi taring. Rodentia
hidup pada segala habitat. Contoh: Sciurus sp (tupai pohon), Marmota sp (marmut), Rattus sp
(tikus), Mus musculus (mencit), Erethyson sp (landak).

g. Ordo Carnivora

Carnivora adalah mamalia pemakan daging, gigi taring berkembang baik. Jari-jarinya
bercakar tajam. Contoh: Canis lupus (serigala), Canis familiaris (anjing), Felis leo (singa),
Felis tigris (harimau), Felis catus (tikus rumah), Zalophus sp (singa laut), Eumetopias jubata
(anjing laut).

h. Ordo Laghomorpha

Laghomorpha adalah hewan pemakan tumbuhan meliputi kelinci atau trewelu.


Contoh:Oryctologus cuniculus (kelinci).

i. Ordo Cetacea

Cetacea meliputi ikan paus dan lumba-lumba. Contoh Dolphinus delvis (dolpin laut),
Phalenoptera musculus (paus biru).
j. Ordo Proboscidea

Proboscidea meliputi semua jenis gajah. Contoh: Elephas maximus (gajah di India
dan Indonesia), Loxodonta africana (gajah Afrika).

k. Ordo Perissodactyla

Perissodactyla meliputi kuda, zebra, tapir, keledai, badak. Jari kakinya berjumlah
ganjil. Contoh: Equus caballus (kuda), Equus asinus (keledai), Tapirus indicus (tapir).

Ordo Artiodactyla. Artidactyla meliputi babi, sapi, kerbau, unta, menjangan, antelope (kijang
bertanduk tanpa ranting). Jari kaki hewan itu berjumlah genap. Contoh: Antilocarpa sp
(antelope), Camelus sp (unta), Genius sp (kijang), Aries sp (kambing), Bos sondaicus
(banteng), Bos indicus (sapi putih), Giraffa sp (jerapah).
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. MMemiliki
struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan
vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan
memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari ootak Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak
bertulang punggung. Dalam mmemenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki
system kerja sempurna pperedaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-
pembuluh menjadi salurannya

B. Saran

Berdasarkan makalah yang sudah dibuat maka penulis mengharapkan saran yang
bermanfaat sehingga penulis dapat memperbaiki pada penulisan makalah selanjutnya.Semoga
kita dapat mengambil manfaat dari apa yang telah tertulis di makalah ini.
Daftar Pustaka
Canpbell.2000. Biologi Edisi Kelima.Jakarta: Erlangga

Darkuni,M. Noviar.2001. Zoologi Vertebrata. Universitas Negeri Malang.

Jati,Wijaya.2007.Aktif Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Geneca


Exact

Kusnadi,dkk.2003. Mikrobiologi.JICA.Malang

Saskia,Sinta.2013.Super Lengkap Biologi.Jakarta: Erlangga

Syamsuri,Istamar.2004.Sains Biologi. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai