Makalah Zoologi Vertebrata Rahmi Dafitri 1930106041
Makalah Zoologi Vertebrata Rahmi Dafitri 1930106041
Makalah Zoologi Vertebrata Rahmi Dafitri 1930106041
ZOOLOGI VERTEBRATA
OLEH
DOSEN PEMBIMBING
BATUSANGKAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan
nikmat-Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat wal afiyat dalam menjalankan aktivitas
sehari- hari. Pemakalah juga mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena hanya
keridhoan-Nya makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak makalah ini
tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna. Tanpa adanya bantuan , dorongan dan
pembimbing dari dosen pengampuh mata kuliah. Oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan lebih lanjut. Penulis juga
berterimakasih kepada teman- teman yang membantu menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
yang membutuhkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.............................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................................2
BAB III..................................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................................13
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang melimpah baik
flora maupun fauna. Kekayaan keragaman hayati ini membiarkan keuntungan yang besar
bagi masyarakat. Di antaranya dapat memenuhi kebutuhan manusia juga mengandung
protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Protein sebagai salah satu sumber
pembangun tubuh dapat berasal dari tumbuhan (nabati) dan hewan (hewani). Protein yang
berasal dari hewan mempunyai kandungan yang sempurna dibandingkan dengan protein
nabati. Oleh karena itu pengadaan sumber protein hewani harus diupayakan. Sehubungan
dengan itu penulis terusik untuk memilih karya tulis yang berjudul “Klasifikasi Vertebrata ”
Kingdom Animalia dapat disebut juga dengan dunia hewan. Dimana segala mahluk
yang mempunyai karakteristik menyerupai hewan ada di dalam dunia ini. Berdasarkan ada
tidaknya tulang belakang, hewan dibedakan menjadi 2 yaitu: hewan avertebrata (tidak
bertulang belakang) dan hewan vertebrata (hewan bertulang belakang).
Vertebrata merupakan sub-filum dari filum Chordata yang bisa diklasifikasikan menjadi 5
kelas, yaitu ikan (pisces), amfibi (amphibi), reptil, burung (aves) dan hewan menyusui
(mamalia). Masing-masing kelas tentunya mempunyai ciri-ciri khusus, yang selanjutnya akan
dijelaskan lebih lanjut di bagian pembahasan. (Campbell,2004)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Aturan penulisan nama ilmiah dalam biologi atau sering disebut sebagai binomial
nomenklatur merupakan cara penamaan makhluk hidup dalam bahasa ilmiah. Aturan
penulisan nama ilmiah ini sudah menjadi kesepakatan dunia internasional. Sistem penulisan
nama ilmiah makhluk hidup binomial nomenclature (sistem tata nama ganda) ditemukan
oleh Carolus Linnaeus, dengan nama asli Carl von Linne. Jasanya dalam ilmu pengetahuan
ini membuatnya dikenal dengan sebutan Bapak Taksonomi Modern.
Tujuan dari pemberian nama ilmiah untuk makhluk hidup adalah untuk memudahkan
pengenalan makhluk hidup. Penamaan binomial (binomial nomenklatur) juga dapat
memudahkan dalam determinasi/menentukan dan memastikan jenis makhluk hidup. Cara
penulisan nama ilmiah makhluk hidup dapat memudahkan manusia mengenali kelompok
suatu makhluk hidup. Sehingga, seseorang dapat lebih mudah dalam mempelajarinya.
(Darkuni,2001)
Berikut ini adalah daftar aturan penulisan nama ilmiah makhluk hidup – binomial
nomenklatur.
Vertebrata memiliki tubuh simetri bilateral. Fitur yang paling penting dari vertebrata
adalah otak yang berkembang dengan baik tertutup oleh struktur tulang yang disebut
tengkorak. Sistem pernapasan mereka berfungsi dengan baik paru-paru atau insang untuk
pertukaran gas antara hewan dan lingkungan. Kadang-kadang, ada pertukaran gas pada
permukaan lainnya yaitu rongga mulut dan kulit menjadi penting, terutama dalam amfibi.
Sistem pencernaan vertebrata adalah salah satu yang lengkap mulai dari mulut dan berakhir
setelah rektum. Saluran gastro intestinal ini terletak pada bagian perut ke sumsum tulang
belakang. Selain itu, mulut terbuka pada bagian anterior, dan anus terbuka dari ujung
posterior tubuh. Sistem peredaran darah adalah salah satu yang tertutup dengan jantung
berada pada bagian perut. Mereka adalah karakteristik utama dari vertebrata. (Jati,2007)
C. Klasifikasi hewan Vertebrata
1. Pisces (Ikan)
Pisces merupakan hewan akuatik, bernapas dengan insang, kadang- kadang terdapat
gelembung renang/gelembung udara sebagai alat Bantu pernapasan. Otak terbungkus oleh
kranium (tulang kepala) berupa tulang rawan atau tulang keras. Darah Pisces mengalir dari
jantung melalui insang menuju ke seluruh jaringan tubuh dan kembali lagi ke jantung. Alat
geraknya berupa sirip, ginjal bertipe pronefros dan mesonefros. Tubuh ditutupi oleh sisik-
sisik yang sekaligus sebagai rangka luar tubuh (eksoskeleton). Pisces berkembang biak secara
seksual, ovipar (bertelur). (Kusnadi,2003)
Pisces terdiri dari tiga golongan, yaitu Agnatha, Chondrichthyes, dan Osteichthyes.
a. Agnatha (Cyclostomata)
Agnatha meliputi ikan-ikan yang tidak berahang, memiliki mulut bulat, yang berada
di ujung anterior. Tanpa sirip, namun beberapa jenis Agnatha memiliki sirip ekor dan sirip
punggung. Notokorda tetap ada selama hidup, secara tidak sempurna dan diselubungi
kartilago. Jenis kelamin terpisah, ada yang hermaprodit dan mendapatkan makanan dengan
mengisap tubuh ikan lain dengan mulutnya. Contoh: Myxine sp (ikan hantu, ikan hag),
Petromyzon sp (lamprey, belut laut).
b. Chondrichthyes (ikan bertulang rawan)
Sebagian notokordnya diganti oleh vertebrae yang lengkap. Ginjalnya bertipe mesonefros.
Jenis kelamin terpisah dan fertilisasi eksternal atau internal, ovipar atau ovovivipar. Habitat
Agnatha di laut, memiliki insang tanpa operculum. Contoh: Squalus sp (ikan hiu), Raja sp
(ikan pari).
Osteochthyes meliputi ikan yang bertulang keras, otak dilindungi oleh tulang rawan.
Mulutnya memiliki rahang. Sisik bertipe ganoid, sikloid, atau stenoid, yang semuanya berasal
dari mesodermal. Insang dilengkapi operkulum (tutup insang). Jantung beruang dua, yaitu
atrium dan ventrikel. Notokorda-nya ditempati vertebrae yang menulang, memiliki
gelembung renang yang berhubungan dengan faring. Tipe ginjalnya mesonepros. \Contoh:
Ameiurus melas (ikan lele), Anguilla sp (belut), Scomber scombrus (ikan tuna),
Onchorhynchus sp (ikan salmon), Sardinops coerulea (ikan sarden).
2. Amphibia (Amfibi)
Amfibi dikenal sebagai hewan yang hidup di dua alam, karena kemampuannya
bertahan hidup baik di darat maupun di air. Tubuh ditutupi kulit yang selalu basah dan tidak
bersisik. Sebagian besar Amfibi mengalami metamorfosis, fase larva bernapas dengan insang
dan hidup di air, setelah dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit, dan hidup di darat.
Jantungnya beruang tiga, terdiri dua atrium (serambi) dan satu ventrikel (bilik). Pada Amfibi,
jenis kelamin terpisah dan pembiakan bersifat ovipar (bertelur). (Saskia,2013)
Caudata bentuknya seperti kadal, berekor, bernapas dengan paru-paru, sebagian ada
yang bernapas dengan insang. Tubuhnya jelas terbagi dalam bagian kepala, badan, dan ekor.
Kaki-kaki sama besar. Contoh: Megalobatrachus japonius (salamander raksasa).
Hewan semacam cacing, tanpa kaki. Kulitnya lunak dan menghasilkan cairan yang
merangsang. Antara mata dan hidung pada terdapat tentakel yang dapat ditonjolkan. Hewan
ini mempunyai mata tanpa kelopak dan ekornya pendek. Hewan jantan memiliki organ
kopulasi yang dapat ditonjolkan. Perkembang-biakannya secara ovipar atau ovovivipar.
Hewan- hewan Anura banyak terdapat di daerah tropis. Contoh: Ichthyosis glutinosus.
3. Reptilia
Reptilia (hewan melata) berkulit kering, tertutup oleh sisik-sisik atau papan
epidermal. Vertebrae berkembang baik, terbagi manjadi lima bagian, yaitu servikal, thorakal,
lumbar, sacral, dan ekor. Anggota gerak jari-jarinya bercakar, mata memiliki kelenjar air
mata yang menjaga agar mata tetap basah. Reptilia bernapas dengan paruparu, di mana
strukturnya lebih kompleks daripada paru-paru amfibi. Jantung beruang empat, terdiri dua
atrium (serambi) dan dua ventrikel (bilik). Sekat antara kedua bilik hampir sempurna. Ginjal
bertipe metanefros. Fertilisasi pada Reptilia terjadi secara internal dan pembiakan bersifat
ovipar atau ovovivipar. Jika pembiakannya ovipar, telur- telurnya memiliki cangkang yang
keras. Namun, apabila pembiakannya ovovivipar telurnya mengandung banyak kuning telur,
dan telur berkembang dalam saluran telur hewan betina. Sebagian reptilia telah punah,
misalnya Dinosaurus dan Pterydactyla (reptilia bersayap). (Saskia,2013)
a. Ordo Chelonia
Chelonia meliputi sebangsa penyu dan kurakura. Tubuhnya lebar, bagian dorsal
dilindungi oleh karapaks (perisai dorsal), dan plastron (perisai ventral). Rahangnya tidak
bergigi, tapi dilapisi zat tanduk. Rusuk-rusuknya bersatu dengan perisai dorsal. Habitat
Chelonia di darat, air laut, dan air tawar. Pembiakan secara Ovipar, telur diletakkan dalam
lubang-lubang yang dibuat oleh hewan betina. Contoh: Chelonia myotas (penyu).
b. Ordo Squamata
Lacertilia adalah bangsa kadal, panjang tubuhnya sekitar 30 cm, memiliki empat kaki atau
tanpa kaki, kelopak mata dapat digerakkan, bentuk lidah bercabang. Contoh: Lacerta sp
(kadal), Hemidactylus turcicus (tokek), Drao sp, Chameleo chameleon (bunglon), Varanus
komodoensis (komodo).
2)SubOrdo Ophidia/Serpentes
Ophidia adalah bangsa ular, tubuh memanjang, tanpa kaki. Ular berbisa memiliki
sepasang taring untuk menyalurkan bisa pada tubuh mangsanya. Hewan ini tidak mempunyai
kelopak mata, tapi mata dilindungi membran. Lidah panj ang, sempit, bercabang. Di dalam
rongga hidungnya terdapat organ Jacobson yang dapat terangsang secara kimia untuk
membau mangsanya. Pada hewan yang jantan terdapat alat bantu kopulasi yang disebut
hemipenis (penis palsu). Hewan-hewan Phidir menelan bulat-bulat mangsanya. Contoh
Phyton molurus, Phyton reticulates (ular piton), Natrix sp (ular air), Naja sp (kobra),
Anaconda sp.
c.Ordo Crocodilia
Ordo ini meliputi golongan buaya. Hewan ini memiliki kulit tebal, dengan rusuk-rusuk
abdominal. Tubuhnya memanjang, kepala besar dan panj ang dengan rahang dan gigi-gigi
yang kuat. Crocodilia hidup di air tawar dan Taut. Jantung dengan sekat ventrikel yang
sempurna. Pembiakan secara Ovipar, telur diperam dalam daun-daun yang membusuk.
Crocodilia memiliki kaki sebanyak empat buah, pendek, jari- jari berkuku. Contoh:
Crocodylus sp, Alligator sp.
4. Aves
Aves merupakan Vertebrata yang tubuhnya ditutupi bulu, bersayap, dan dapat
terbang. Anggota gerak depan pada Aves berupa sepasang sayap, dan anggota gerak belakang
berupa sepasang kaki yang berfungsi untuk berjalan, bertengger, atau berenang. Aves yang
dapat berenang pada jarijari kakinya terdapat selaput renang (selaput interdigital). Mata pada
Aves berkembang baik, memiliki membran niktitan. Respirasinya menggunakan paru-paru,
dibantu dengan pundi-pundi hawa (saccus pneumaticus). Jantungnya terdiri empat ruang, dua
atrium dan dua ventrikel, dengan sekat sempurna. Suhu tubuh homoioterm. Saluran
pencernaannya sempurna, memiliki lambung kelenjar dan lambung berotot. Ginjalnya bertipe
metanefros, tanpa kandung kemih. Ovipar, fertilisasi internal. Kelas Aves terdiri dua
subkelas, yaitu Archaeornithes, burung bergigi, telah punah; dan Neornithes, burung modern
yang kita kenal saat ini. (Syamsuri,2004)
a.Ordo Struthioniformes
Contoh hewan Struthioniformes adalah Struthio camelus (burung unta) dan omnivora.
Burung unta tergolong pemakan hewan dan tumbuhan tinggi dapat mencapai 2,5 m,
merupakan pelari ulung, tidak dapat terbang.
b. Ordo Casuariiformes
c. Ordo Apterygiformes
Apterygiformes adalah hewan sejenis burung kiwi, paruh panjang, lubang hidung di
ujung paruh, sayap mereduksi, bulu-bulunya seperti rambut. Contoh Apteryx sp (kiwi).
d. Ordo Procellariiformes
Procellariiformes adalah hewan sejenis burung albatros dengan ciri- ciri: lubang
hidung tubular, dalam hidung terdapat kelenjar, paruh berlapis beberapa papan, jari kaki
vestigial/ mereduksi, hidup di lautan. Contoh Oceanodroma sp (albatros kecil).
e. Ordo Pelecaniformes
Ordo Pelecaniorfmes adalah hewan sejenis burung pelikan, burung ganet. Paruh
besar, keempat jari dalam satu membran kulit, lubang hidung vestigial, hidup di Taut tropis.
Contoh: Pelecanus occidentalis (pelikan putih), Morus bassana (camar).
f. Ordo Ciconiiformes
Ordo Ciconiiformes adalah hewan sebangsa burung blekok, flamengo. Dengan ciri-
ciri leher panjang, kaki panjang, hidup di sawah, berkelompok. Makanannya ikan dan hewan
air lainnya. Contoh: Cosmerodius albus (blekok putih), Ardea herodias (blekok biru),
Phoeniopterus rubber (flamengo).
g. Ordo Anseriformes
Ordo Anseriformes adalah golongan angsa, bebek, entok dengan ciri- ciri paruh lebar
tertutup lapisan yang banyak mengandung organ sensori. Angsa mempunyai kaki pendek, jari
dengan membran kulit, ekor pendek. Hewan muda berbulu seperti kapas. Contoh: Anas sp
(bebek liar), Anser sp (entok), Cygnus sp (angsa).
h. Ordo Falconiformes
i. Ordo Galliformes
Ordo Galliformes meliputi burung berparuh pendek, pemakan padi- padian. Paruh
pendek, kaki untuk berlari dan mengais. Contoh: Gallus varius (ayam hutan), Gallus gallus
(ayam kampung), Pavo cristatus (merak), Melleagris gallopavo (kalkun).
j. Ordo Columbifomes
Ordo Columbifomes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, ramping dengan kulit lunak
(sera) pada pangkal paruhnya. Tembolok Columbifomes besar dan dapat memuntahkan
isinya untuk memberi makan anaknya. Keberadaan
Columbifomes tersebar di seluruh dunia. Contoh: Columba livia, Columba fasciata (merpati),
Zenaidura macroura (perkutut).
k. Ordo Psittaciiformes
Ordo Psittaciiformes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, kuat, bagian pinggir tajam
dengan kait pada ujungnya. Suaranya keras, tempat hidup di hutan, dan pemakan buah-
buahan. Contoh: burung kakatua, betet, burung makao.
l. Ordo Strigiformes
Ordo Strigiformus meliputi burung nocturnal, kepala besar, mata besar. Lubang
telinganya besar, kadang-kadang mempunyai lembaran penutup. Makanannya burung kecil
dan Arthropoda. Contoh: Tyto alba, Bubo sp (burung hantu).
5. Mamalia
b. Ordo Insektivora
Insektivora adalah mamalia pemakan (terutama) serangga, cacing, tunas, dan biji-
bijian. Insektivora memiliki mata tertutup, telapak kaki depan lebar dengan cakar-cakar besar.
Contoh: Scalopus sp, Scapanus sp, Echinosorex albus.
c. Ordo Dermoptera
d. Ordo Chiroptera
Mamalia terbang, sayap berupa membran interdigital pada kaki depan dan kaki lebih
kecil, kaki bercakar, pandai terbang, nocturnal. Contoh Pteropus edulis (kalong Jawa),
Myotes sp, Desmodus sp (vampire), pengisap darah kuda, sapi, bahkan manusia.
e. Ordo Primata
Primata mencakup lemur, monyet, kera, orang utan, gorila, dan manusia. Primata
termasuk pemakan tumbuhan, hewan, atau pemakan segala. Hewan ini termasuk nocturnal
atau diurnal. Tangan dan kakinya besar, dengan jari untuk memanjat atau memegang.
f. Ordo Rodentia
Rodentia meliputi tikus, tupai, landak, hamster. Tidak memiliki gigi taring. Rodentia
hidup pada segala habitat. Contoh: Sciurus sp (tupai pohon), Marmota sp (marmut), Rattus sp
(tikus), Mus musculus (mencit), Erethyson sp (landak).
g. Ordo Carnivora
Carnivora adalah mamalia pemakan daging, gigi taring berkembang baik. Jari-jarinya
bercakar tajam. Contoh: Canis lupus (serigala), Canis familiaris (anjing), Felis leo (singa),
Felis tigris (harimau), Felis catus (tikus rumah), Zalophus sp (singa laut), Eumetopias jubata
(anjing laut).
h. Ordo Laghomorpha
i. Ordo Cetacea
Cetacea meliputi ikan paus dan lumba-lumba. Contoh Dolphinus delvis (dolpin laut),
Phalenoptera musculus (paus biru).
j. Ordo Proboscidea
Proboscidea meliputi semua jenis gajah. Contoh: Elephas maximus (gajah di India
dan Indonesia), Loxodonta africana (gajah Afrika).
k. Ordo Perissodactyla
Perissodactyla meliputi kuda, zebra, tapir, keledai, badak. Jari kakinya berjumlah
ganjil. Contoh: Equus caballus (kuda), Equus asinus (keledai), Tapirus indicus (tapir).
Ordo Artiodactyla. Artidactyla meliputi babi, sapi, kerbau, unta, menjangan, antelope (kijang
bertanduk tanpa ranting). Jari kaki hewan itu berjumlah genap. Contoh: Antilocarpa sp
(antelope), Camelus sp (unta), Genius sp (kijang), Aries sp (kambing), Bos sondaicus
(banteng), Bos indicus (sapi putih), Giraffa sp (jerapah).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. MMemiliki
struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan
vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan
memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari ootak Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak
bertulang punggung. Dalam mmemenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki
system kerja sempurna pperedaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-
pembuluh menjadi salurannya
B. Saran
Berdasarkan makalah yang sudah dibuat maka penulis mengharapkan saran yang
bermanfaat sehingga penulis dapat memperbaiki pada penulisan makalah selanjutnya.Semoga
kita dapat mengambil manfaat dari apa yang telah tertulis di makalah ini.
Daftar Pustaka
Canpbell.2000. Biologi Edisi Kelima.Jakarta: Erlangga
Kusnadi,dkk.2003. Mikrobiologi.JICA.Malang