Makalah Manajemen Media Massa

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERENCANAAN MEDIA
Diajukan untuk memenuhi Tugas Manajemen Media Massa

Dosen Pengampu: Muhammad Alfahmi, SE., MM

Disusun oleh:

Kelompok 3/IKOM 3

1. Desi Amelia (0603202054)

2. Tiara Kencana (0603202068)

3. Mutiara Umami Ningsih (0603203150)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami telah
dapat menyelesaikan Makalah Managemen Media Massa tentang “Perencanaan Media Massa”.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Managemen Media Massa.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.

Dan atas terselesaikannya penyusunan makalah ini, tak lupa penulis ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dosen Muhammad Alfahmi, SE., MM selaku dosen mata
kuliah Managemen Media Massa yang telah membimbing dan mendidik kami sehingga kami
dapat menjadi mahasiswa yang berilmu.

Kemudian terhadap semua rekan-rekan kelompok yang telah membantu demi


terselesaikannya makalah ini. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Medan, 11 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------- ii

BAB I PENDAHULUAN -------------------------------------------------------------- 1

1.1 Latar Belakang Masalah --------------------------------------------- 1

1.2 Rumusan Masalah ---------------------------------------------------- 1

BAB II PEMBAHASAN -------------------------------------------------------------- 2

2.1 Pengertian Media Massa -------------------------------------------- 2

2.2 Perencanaan Media Massa ------------------------------------------ 3

2.3 Langkah-Langkah Perencanaan Media---------------------------- 4

2.4 Tujuan Perencanaan -------------------------------------------------- 10

BAB III PENUTUP -------------------------------------------------------------------- 11

3.1 Kesimpulan ------------------------------------------------------------- 11

3.2 Saran --------------------------------------------------------------------- 11

DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------ 12


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Media massa merupakan salah satu alat yang digunakan untuk berkomunikasi
setiap hari, kapan saja dan dimana saja antara satu orang dengan orang yang lain.
Setiap orang akan selalu memerlukan media massa untuk mendapatkan informasi
mengenai kejadian di sekitar mereka, dengan media massa pula orang akan mudah
mendapatkan informasi yang mereka butuhkan pada saat tertentu mereka
menginginkan informasi.
Disisi lain manusia dapat berbagi kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar mereka
kepada orang lain. Sehingga antara satu orang dengan orang lain di daerah yang
berbeda dapat melakukan pertukaran informasi mengenai kejadian disekitar mereka
melalui media massa.
Dalam konsep bekerjanya, Media Massa memiliki perencanaan agar bisa berjalan
sesuai rencana dan terkonsep sehingga kesalahan yang akan terjadi bisa
diminimalkan. Dalam perencanaan ini juga ada beberapa hal dan tahapan yang harus
dilewati supaya bisa menghasilkan hasil yang maksimal. Maka, kelompok kami akan
menjelaskan hal tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
a. Apa itu perencanaan media massa?
b. Apa saja langkah-langkah perencanaan media massa?
c. Apa tujuan perencanaan media massa?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Massa

Media massa merupakan salah satu alat yang digunakan untuk berkomunikasi setiap hari,
kapan saja dan dimana saja antara satu orang dengan orang yang lain. Setiap orang akan selalu
memerlukan media massa untuk mendapatkan informasi mengenai kejadian di sekitar mereka,
dengan media massa pula orang akan mudah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan
pada saat tertentu mereka menginginkan informasi.

Disisi lain manusia dapat berbagi kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar mereka kepada
orang lain. Sehingga antara satu orang dengan orang lain di daerah yang berbeda dapat
melakukan pertukaran informasi mengenai kejadian disekitar mereka melalui media massa. Perlu
ditekankan bahwa dalam hal ini yang dimaksud media adalah media atau alat yang menunjuk
pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa, bukan media
tradisional seperti wayang, kethoprak, ludruk, dan lain sebagainya.

Sedangkan media massa modern terbagi menjadi dua yaitu media massa yang tercetak
dalam sebuah kertas (media cetak) dan media yang terdiri dari perangkat mesin-mesin (media
elektronik), media massa cetak misalnya majalah, surat kabar, dan lain sebagainya. Serta media
elektronik seperti radio dan televisi (Nuruddin, 2009: 3). Sehingga dalam hal ini media yang
dimaksud adalah media yang merupakan hasil dari adanya teknologi terbaru atau modern yang
dapat menyampaikan sebuah informasi terkini yang meliputi kehidupan bermasyarakat dan
penting diketahui oleh masyarakat.

Komunikasi massa meliputi semua lapisan masyarakat atau khalayak ramai dalam
berbagai perbedaan, perbedaan tersebut terdapat pada usia, agama atau keyakinan, pendidikan,
status sosial dan semua yang terjangkau oleh saluran media massa. Ada hubungan timbal balik
antara media dengan khalayak, khalayak dapat mempengaruhi media dan sebaliknya media juga
dapat mempengaruhi khalayak.
Media dapat menyampaikan hal penting untuk diketahui masyarakat sehingga masyarakat
mengerti dan mengetahui kejadian yang sedang terjadi, begitu pula sebaliknya masyarakat dapat
menghubungi media untuk menyampaikan informasi yang ada disekitar mereka melalui nomor-
nomor yang dapat dihubungi pada suatu media. Media massa terbagi menjadi dua jenis yaitu
media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa elektronik adalah sarana
komunikasi massa melalui perangkat perangkat elektronik seperti televisi dan radio. Sedangkan
media cetak adalah sarana komunikasi massa melalui tulisan seperti surat kabar, majalah,
tabloid, dan lain-lain.

Media massa elektronik salah satu media yang memiliki kekhususan, hal itu terletak pada
dukungan elektronik dan teknologi yang menjadi kekuatan dari media yang berdasar pada
elektronik. Salah satu kelebihan media elektronik adalah sifatnya yang real time atau disiarkan
secara langsung apabila ada peristiwa atau kejadian yang sedang terjadi. Menurut khalayak,
media elektronik sifatnya lebih instan daripada media cetak, sehingga media elektronik lebih
banyak dipilih oleh khalayak daripada media cetak.

Menurut Hafied Cangara Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa
sendiri alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan
menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi.

2.2 Perencanaan Media Massa

Perencanaan media merupakan proses pengarahan pesan periklanan kepada khalayak


sasaran pada waktu dan tempat yang tepat serta menggunakan saluran yang tepat.

Perencanaan media merupakan kegiatan yang sangat penting dalam periklanan dan
promosi media massa yang akan dibuat. Sering kali terjadi iklan dan promosi menjadi kegiatan
pemborosan dana namun tidak memberikan hasil yang diharapkan. Perencanaan Media yang
dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan komunikasi yang efektif sehingga pesan yang
disampaikan akan mendapat perhatian lebih besar dari target audiensi atau khalayak.
Perencanaan media meliputi proses penyusunan rencana dan penjadwalan. Perencanaan
media meliputi koordinasi tiga tingkat perumusan strategi: strategi pemasaran, strategi
periklanan, dan strategi media. Strategi media itu sendiri terdiri dari empat kegiatan yang saling
berkaitan, yakni:

a. Memilih audiens sasaran


b. Menspesifikasi tujuan media
c. Memilih kategori media dan sarana
d. Membeli media
e. Menentukan Audiensi Sasaran

2.3 Langkah-langkah Perencanaan Media

Langkah-langkah perencanaan media tidak terlepas dari perencanaan komunikasi


keseluruhan, sebab perencanaan komunikasi dan perencanaan media adalah satu kesatuan
perencanaan yang utuh.

Model perencanaan media untuk promosi produk atau periklanan secara hierarkis
mengembangkan langkah-langkah: pertemuan perencanaan awal yang terdiri dari perencana-
perencana senior dan manajemen. Tujuan dari pertemuan ini untuk membahas dan mengevaluasi
kemajuan terakhir dari barang, kondisi pasar, dan daya tarik. Produk akhir dari pertemuan harus
menghasilkan draft strategi pemasaran.

Selanjutnya, jika klien setuju dengan draft yang ditawarkan, kelompok kerja kreatif dan
kelompok kerja media bekerja secara terpisah. Pada kerja media, yang menjadi pokok bahasan
yaitu evaluasi perkembangan terakhir dari perencanaan, evaluasi uji coba media pada kelompok
terbatas, dan perubahan terbaru pasar media.

Kelompok kerja kreatif harus menghasilkan draft strategi kreatif dan strategi media yang
selanjutnya diajukan pada klien. Apabila hal itu disetujui, masing-masing kelompok membuat
perencanaan yakni perencanaan media dan perencanaan kreatif.

Ada dua pendekatan anggaran perencanaan media yaitu metode marginal dan metode
tugas. Metode marginal digunakan untuk memutuskan, pada permulaan periode perencanaan,
“berapa banyak anggaran yang digunakan” untuk kegiatan periklanan produk yang ditawarkan
kepada masyarakat. Sedangkan metode tugas, memberikan tekanan pada pengalokasian anggaran
untuk media sesudah dikurangi biaya-biaya “sebelumnya” yang digunakan untuk riset dan
kegiatan kreatif dan menetapkan “bagaimana menggunakan” anggaran untuk media.

Pertimbangan untuk mengkombinasikan saluran-saluran komunikasi adalah, pertama,


setiap media atau saluran memiliki karakteristik masing-masing yang menjadi kelebihan dan
kekurangan media tersebut. Kedua, setiap kegiatan komunikasi memiliki tujuan akhir yang
berbeda. Ketiga, tercapainya tujuan

1. Pencarian Infomasi Lanjutan Khalayak

Adopsi inovasi berlangsung secara bertahap. Hal ini berpegang pada prinsip,
bahwa khalayak adalah makhluk rasional yang selalu menimbang untung rugi dalam
memilih atau menerima sesuatu hal baru.

Proses pencarian informasi dalam proses adopsi, perlu mendapatkan perhatian


dalam perencanaan komunikasi. Pencarian informasi yaitu tindakan seseorang untuk
menanyakan kejelasan dan mencari saran-saran yang muncul (khususnya mengenai
kebenaran fakta) kepada pihak-pihak berwenang.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pencarian informasi, di


antaranya: faktor sosiodemografis khalayak, seperti jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan dan pekerjaan. Kemudian, penggunaan media modern dan motivasi
penggunaan media massa.

Iklan yang disajikan lewat media massa tidak mampu memberikan keterangan
secara detail, seperti kelebihan produk yang ditawarkan, manfaat, cara kerja, kandungan
bahan, layanan purna jual, garansi, dan tempat yang dapat ditemui bila terjadi masalah
dengan pemakaian produk. Dalam hal ini, produsen dapat menggunakan media lini
bawah untuk memberikan informasi tersebut, dan memberikan kesempatan secara luas
kepada mereka yang mencari informasi detail. Media lini bawah tersebut di antaranya,
pameran Direct mail, kalender, dan Point ofPurchase,
2. Penggunaan Media dalam Komunikasi

Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan komunikasi bermedia atau


multimedia adalah: (1) meningkatkan pengertian atau pemahaman, (2) meningkatkan
daya tarik, (3) mengajarkan keahlian lebih efektif, (4) merangsang khalayak untuk
bertindak, (5) berperan dalam menumbuhkan sikap yang diinginkan, (6) memperpanjang
waktu penyimpanan informasi, (7) memberikan perolehan pengalaman. Dalam
menggunakan multimedia perlu dipegang prinsip-prinsip: (1) multi media merupakan
cara terbaik untuk menghadirkan kesan dan informasi, (2) melengkapi isi informasi yang
disajikan, (3) tidak menghalangi arus informasi, (4) dikembangkan secermat mungkin,
(5) jelas dan ringkas, (6) tidak diperlihatkan sampai saatnya diperlukan, (7) penyaji “tidak
berbicara” dengan alat bantu tersebut, (8) dijauhkan dari penyimak (terutama tangan
penyimak), (9) penggunaannya diterangkan dengan baik pada khalayak, serta (10)
penyaji harus siap mendapatkan kembali perhatian yang hilang.

Beberapa contoh media inovatif untuk kegiatan komunikasi terbatas di antaranya:


(1) media proyeksi, seperti Opaque Projector Transparancy Projector (3) Slide Projector,
(2) Rekaman Video, (3) Piringan Video (Video Disc, Laser Disc, atau Compac Disc), (4)
Telepromter, (5) Video Graphic, dan (6) Video Wall.

3. Perspektif Penggunaan Media Massa


Perspektif media massa merupakan konsep cara pandang para perencana
komunikasi terhadap media yang digunakan. Perspektif Schwartz, menyatakan media
massa dalam persuasi bekerja dengan dua cara yang berbeda dalam mempengaruhi
khalayak, yaitu model resonansi (evoked recall) dan model mengajar (transportation).
Model resonansi berpegang pada konsep, lebih baik merangsang sesuatu yang sudah
tersimpan dalam diri khalayak daripada media massa itu mencoba menanamkan sesuatu
pesan yang baru dalam diri mereka.

Ada tiga hal dalam media massa yang memiliki kekuatan dalam memberikan
isyarat terhadap perasaan dan pengalaman khalayak yaitu: naskah verbal (verbal script),
naskah suara (sound script) dan naskah visual (visual/sight script).
Marshall McLuhan menyatakan bahwa dalam proses komunikasi pesan adalah
media, dan menyangkal tentang pengaruh isi pesan samasekali. Luhan membagi media ke
dalam bentuk ketelitian atau keakuratan ke dalam dua jenis, yaitu media yang memiliki
keakuratan tinggi, dan Cool Media, adalah, media yang mempunyai tingkat keakuratan
rendah.

4. Faktor-faktor Kualitatif dan Kuantitatif

Perencanaan media massa memperhatikan faktor-faktor kuantitatif dan faktor


kualitatif media. Faktor-faktor kuantitatif media terdiri dari: (1) besarnya audiens
dijangkau (audience size), (2) tingkat kesetaraan harga yang digunakan untuk setiap
media yang akan dipakai (cost), (3) perbedaan pengukuran (measurement difference) dari
setiap kemampuan media, dan (4) perincian khalayak (audience break-downs).

Kemudian faktor-faktor kualitatif adalah: (1) nilai peluang (the value of the
opportunity) yang dimiliki oleh setiap media untuk diterima khalayak, (2) ukuran
keterdedahan yang wajar yang diperoleh khalayak (the nature of coverage), (3) atribut-
atribut fisik (physical attributes) yang digunakan untuk visualisasi, (4) jarak untuk
membeli (the proximity to purchase), serta (5) keterkaitan konteks dan dampak.

5. Karakteristik Media Cetak, Radio dan Televisi yangt Diperhatikan dalam


Perencanaan

Perencanaan komunikasi dengan menggunakan media cetak/pers memperhatikan


faktor-faktor: (1) jangkauan atau cakupan dari media tersebut, (2) informasi yang
memadai dari media yang akan digunakan, (3) selektivitas artinya seorang perencana
mampu memilih dan menempatkan pesan yang berbeda pada setiap media yang berbeda,
(4) fleksibilitas yakni rentang waktu yang dipakai untuk kontak pemesanan, proses
produksi, sampai pada distribusi, penayangan dan penempatan sebuah space iklan atau
promosi lainnya serta pembatalan dari perjanjian yang dilakukan. Kemudian (5) produksi,
(6) ukuran, bentuk dan warna.

Sedangkan dalam televisi, faktor-faktor yang diperhatikan adalah: (1) tarif yang
dipasang oleh stasiun untuk setiap spot, (2) memilih dan menentukan waktu komersial
(Commercial Time), (3) fleksibilitas perjanjian dan pembatalan penayangan, serta (4)
faktor khalayak. Kemudian pada radio yaitu: (1) khalayak (ukuran khalayak dan profil
khalayak), (2) keuntungan dan kerugian memanfaatkan radio sebagai media promosi.

Selain langkah-langkah yang sudah dijelaskan di atas, berikut akan kami sampaikan hal
lain dari langkah perencanaan media. Tugas perencana media adalah memilih media dan
menentukan pasar dengan konsumen yang memilki sifat atau karakteristik paling sesuai dengan
konsumen sasaran. Semakin besar persamaanya, maka akan semakin baik. Dalam hal ini harus
diperhatikan bagaimana audiens suatu media berbeda dengan audiens umum lainnya. Jumlah
target audiens juga mempengaruhi perencanaan media. Secara umum, semakin kecil target
audiens, maka pesan yang disampaikan dapat dilakukan secara individu dan lebih interaktif.
Beberapa faktor utama yang digunakan untuk mengetahui sasaran audiens adalah: goegrafis,
demografis, pemakaian produk (misalnya produk ringan sedang atau berat), dan gaya
hidup/psikografis.

1. Menentukan Tujuan Media

Tujuan media menggambarkan apa yang ingin dicapai suatu perusahaan media
dengan penyampaian pesan suatu merek produk dari media tersebut, Tujuan media
menjelaskan bagaimana bagian pemasaran menyampaikan pesannya kepada konsumen
sedemikian rupa sehingga pesan menghasilkan efek yang baik berupa pikiran, perasaan, dan
tindakan dari konsumen.

2. Cakupan Target Pasar

Setiap orang yang terlibat dalam perencanaan media harus berusaha untuk
menjaugkau sebanyak mungkin target audiens yang menjadi konsumen potensial (langganan)
produk dan sebanyak mungkin mengurangi jumlah audiens yang bukan menjadi target
konsumen. Yang bukan menjadi target konsumen masih dapat dibenarkan jika jumlahya
tidak lebih banyak dari jumlah audiens yang menjadi target konsumen seluruhnya.

3. Jangkauan
Jangkauan dapat didefinisikan sebagai jumlah audiens yang melihat, mendengar atau
membaca suatu media massa tersebut dalam periode waktu tertentu dan dalam satu jumlah
atau angka absolut (absolute number) atau sebagai suatu dari populasi.

4. Target Jangkauan

Target jangkauan merupakan faktor penting yang harus diperhitungkan dalam


perencanaan media karena dapat menunjukan apa yang diterima oleh khalayak. Seperti
contohnya apa yang diterima pemasang iklan atas uang yang telah dikeluarkannya untuk
memasang iklan di media massa.

5. Frekuensi

Frekuensi atau the member of times one adalah exposed to the media vehcle, not
necessary to the ad it self (berapa banyak orang yang terekspos oleh media. Belum termasuk
ekspos dan iklan). Frekuensi merupakan jumlah waktu secara rata-rata dalam periode empat
minggu di mana para anggota audiens sasaran diekspos oleh media (melihat. membaca, atau
mendengar) yang termasuk dalam jadwal media tertentu disebut sebagai frekuensi rata-rata
(atau hanya frekuensi).

6. Menetapkan Strategi Media

Tahap selanjutnya adalah menentukan bagaimana cara mencapai tujuan dari media
massa tersebut yang dapat dilakukan dengan merencanakan dan melaksanakan strategi
media. Duncan mengemukakan pengertian strategi media sebagai : ide atau gagasan
mengenai bagaimana tujuan media akan dicapai melalui seleksi berbagai kombinasi dari
media. Menurutnya setiap tujuan media dapat memiliki lebih dari satu strategi media.
Strategi media menjelaskan antara lain bauran media yang membahas mengenai media apa
yang akan digunakan dan seberapa banyak.

Hal-hal yang harus diperhatikan pada tahap ini adalah:

a. Media apa yang harus digunakan dan berapa banyak?


b. Bagaimana pembagian antara penggunaan media satu arah dan media dua arah?
c. Bagaimana proses pembelian oleh target konsumen?
d. Kapan waktu terbaik menjangkau konsumen?
e. Bagaimana konsentrasi media diperlukan dalam bauran media?
f. Bagaimana melakukan penjadwalan media?
g. Media apa yang paling tepat dari aspek kreatif?
h. Lingkungan media seperti apa yang paling sesuai dengan citra produk?
i. Bagaimana dengan perhitungan biaya iklan?
7. Menentukan Jadwal Media
Perencanaan media harus dapat melakukan penjadwalan atau scheduling yang
tepat kapan suatu produk media massa harus muncul di media tersebut. Ini berarti
perencanaan media harus memilih kapan waktu yang paling tepat agar produk media
massa itu dapat diterima oleh sebanyak mungkin target konsumen atau sasaran publik.
8. Anggaran Iklan

Salah satu keputusan penting dalam perencanaan dalam strategi media adalah soal
anggaran. Biaya iklan dan biaya promosi dapat dikelompokan dalam dua kategori, yaitu :

Biaya absolut. yaitu biaya yang diperlukan untuk menempatkan iklan pada suatu
media massa. Misalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk menempatkan iklan satu
halaman penuh berwarna (full color) di suatu majalah.

Biaya relative, adalah biaya yang mengacu pada hubungan antara biaya yang
harus dibayar untuk waktu atau tempat yang disediakan media dengan jumlah audiensi
yang diperkirakan akan menerima pesan iklan tersebut.

2.4 Tujuan Perencanaan Media Massa

Tujuan media menggambarkan apa yang ingin dicapai suatu perusahaan media dengan
penyampaian pesan suatu merek produk dari media tersebut, Tujuan media menjelaskan
bagaimana bagian pemasaran menyampaikan pesannya kepada konsumen sedemikian rupa
sehingga pesan menghasilkan efek yang baik berupa pikiran, perasaan, dan tindakan dari
konsumen.

Tujuan perencanaan media adalah untuk menentukan sasaran media, karena tidak ada
satu media khusus yang dapat memenuhi semua sasaran dalam perencanaanya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan makalah yang sudah dipaparkan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa:

1. Perencanaan membutuhkan waktu lama untuk menghasilkan goals yang ingin dicapai,
2. Sebuah media harus melakukan perencanaan agar program atau pekerjaan yang dilakukan
bisa memberi hasil yang maksimal,
3. Ada banyak langkah yang harus dilewati dalam sebuah perencanaan media massa, seperti
menentukan target audiens, menentukan biaya iklan, menentukan perkembangan tren
mana yang mau diikuti, dan sebagainya,
4. Perencanaan memiliki tujuan untuk menentukan sasaran media, karena tidak ada satu
media khusus yang dapat memenuhi semua sasaran dalam perencanaannya.

3.2 Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka apabila pembaca ingin
memberikan kritik dan saran kami akan terima dengan senang hati.
DAFTAR PUSTAKA

IJamees. (2016, januari wednesday). perencanaan media. Retrieved from blog:


https;//www.blogspot.perencanaan-media-dan-pesan

Purnama, S. (2016). Perencanaan dan Media. In Makalah Perencanan dan Media. Lampung: Repository
Universitas Lampung.

Satria, D. (2017). Pengantar Manajemen Komunikasi. Jakarta: Makmur Tanjung Lestari.

Sugiana, N. W. (2016). Perencanaan Pesan dan Media. In Perencanaab Pesan dan Media. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Surmanek, J. (2020). Perencanaan Media. Jakarta: Elex Media Computindo.

Warta, W. (2016). Perencanaan Pesan dan Media. Jakarta: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai