Makalah Manajemen Media Massa
Makalah Manajemen Media Massa
Makalah Manajemen Media Massa
PERENCANAAN MEDIA
Diajukan untuk memenuhi Tugas Manajemen Media Massa
Disusun oleh:
Kelompok 3/IKOM 3
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami telah
dapat menyelesaikan Makalah Managemen Media Massa tentang “Perencanaan Media Massa”.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Managemen Media Massa.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dan atas terselesaikannya penyusunan makalah ini, tak lupa penulis ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dosen Muhammad Alfahmi, SE., MM selaku dosen mata
kuliah Managemen Media Massa yang telah membimbing dan mendidik kami sehingga kami
dapat menjadi mahasiswa yang berilmu.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Media massa merupakan salah satu alat yang digunakan untuk berkomunikasi setiap hari,
kapan saja dan dimana saja antara satu orang dengan orang yang lain. Setiap orang akan selalu
memerlukan media massa untuk mendapatkan informasi mengenai kejadian di sekitar mereka,
dengan media massa pula orang akan mudah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan
pada saat tertentu mereka menginginkan informasi.
Disisi lain manusia dapat berbagi kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar mereka kepada
orang lain. Sehingga antara satu orang dengan orang lain di daerah yang berbeda dapat
melakukan pertukaran informasi mengenai kejadian disekitar mereka melalui media massa. Perlu
ditekankan bahwa dalam hal ini yang dimaksud media adalah media atau alat yang menunjuk
pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa, bukan media
tradisional seperti wayang, kethoprak, ludruk, dan lain sebagainya.
Sedangkan media massa modern terbagi menjadi dua yaitu media massa yang tercetak
dalam sebuah kertas (media cetak) dan media yang terdiri dari perangkat mesin-mesin (media
elektronik), media massa cetak misalnya majalah, surat kabar, dan lain sebagainya. Serta media
elektronik seperti radio dan televisi (Nuruddin, 2009: 3). Sehingga dalam hal ini media yang
dimaksud adalah media yang merupakan hasil dari adanya teknologi terbaru atau modern yang
dapat menyampaikan sebuah informasi terkini yang meliputi kehidupan bermasyarakat dan
penting diketahui oleh masyarakat.
Komunikasi massa meliputi semua lapisan masyarakat atau khalayak ramai dalam
berbagai perbedaan, perbedaan tersebut terdapat pada usia, agama atau keyakinan, pendidikan,
status sosial dan semua yang terjangkau oleh saluran media massa. Ada hubungan timbal balik
antara media dengan khalayak, khalayak dapat mempengaruhi media dan sebaliknya media juga
dapat mempengaruhi khalayak.
Media dapat menyampaikan hal penting untuk diketahui masyarakat sehingga masyarakat
mengerti dan mengetahui kejadian yang sedang terjadi, begitu pula sebaliknya masyarakat dapat
menghubungi media untuk menyampaikan informasi yang ada disekitar mereka melalui nomor-
nomor yang dapat dihubungi pada suatu media. Media massa terbagi menjadi dua jenis yaitu
media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa elektronik adalah sarana
komunikasi massa melalui perangkat perangkat elektronik seperti televisi dan radio. Sedangkan
media cetak adalah sarana komunikasi massa melalui tulisan seperti surat kabar, majalah,
tabloid, dan lain-lain.
Media massa elektronik salah satu media yang memiliki kekhususan, hal itu terletak pada
dukungan elektronik dan teknologi yang menjadi kekuatan dari media yang berdasar pada
elektronik. Salah satu kelebihan media elektronik adalah sifatnya yang real time atau disiarkan
secara langsung apabila ada peristiwa atau kejadian yang sedang terjadi. Menurut khalayak,
media elektronik sifatnya lebih instan daripada media cetak, sehingga media elektronik lebih
banyak dipilih oleh khalayak daripada media cetak.
Menurut Hafied Cangara Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa
sendiri alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan
menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi.
Perencanaan media merupakan kegiatan yang sangat penting dalam periklanan dan
promosi media massa yang akan dibuat. Sering kali terjadi iklan dan promosi menjadi kegiatan
pemborosan dana namun tidak memberikan hasil yang diharapkan. Perencanaan Media yang
dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan komunikasi yang efektif sehingga pesan yang
disampaikan akan mendapat perhatian lebih besar dari target audiensi atau khalayak.
Perencanaan media meliputi proses penyusunan rencana dan penjadwalan. Perencanaan
media meliputi koordinasi tiga tingkat perumusan strategi: strategi pemasaran, strategi
periklanan, dan strategi media. Strategi media itu sendiri terdiri dari empat kegiatan yang saling
berkaitan, yakni:
Model perencanaan media untuk promosi produk atau periklanan secara hierarkis
mengembangkan langkah-langkah: pertemuan perencanaan awal yang terdiri dari perencana-
perencana senior dan manajemen. Tujuan dari pertemuan ini untuk membahas dan mengevaluasi
kemajuan terakhir dari barang, kondisi pasar, dan daya tarik. Produk akhir dari pertemuan harus
menghasilkan draft strategi pemasaran.
Selanjutnya, jika klien setuju dengan draft yang ditawarkan, kelompok kerja kreatif dan
kelompok kerja media bekerja secara terpisah. Pada kerja media, yang menjadi pokok bahasan
yaitu evaluasi perkembangan terakhir dari perencanaan, evaluasi uji coba media pada kelompok
terbatas, dan perubahan terbaru pasar media.
Kelompok kerja kreatif harus menghasilkan draft strategi kreatif dan strategi media yang
selanjutnya diajukan pada klien. Apabila hal itu disetujui, masing-masing kelompok membuat
perencanaan yakni perencanaan media dan perencanaan kreatif.
Ada dua pendekatan anggaran perencanaan media yaitu metode marginal dan metode
tugas. Metode marginal digunakan untuk memutuskan, pada permulaan periode perencanaan,
“berapa banyak anggaran yang digunakan” untuk kegiatan periklanan produk yang ditawarkan
kepada masyarakat. Sedangkan metode tugas, memberikan tekanan pada pengalokasian anggaran
untuk media sesudah dikurangi biaya-biaya “sebelumnya” yang digunakan untuk riset dan
kegiatan kreatif dan menetapkan “bagaimana menggunakan” anggaran untuk media.
Adopsi inovasi berlangsung secara bertahap. Hal ini berpegang pada prinsip,
bahwa khalayak adalah makhluk rasional yang selalu menimbang untung rugi dalam
memilih atau menerima sesuatu hal baru.
Iklan yang disajikan lewat media massa tidak mampu memberikan keterangan
secara detail, seperti kelebihan produk yang ditawarkan, manfaat, cara kerja, kandungan
bahan, layanan purna jual, garansi, dan tempat yang dapat ditemui bila terjadi masalah
dengan pemakaian produk. Dalam hal ini, produsen dapat menggunakan media lini
bawah untuk memberikan informasi tersebut, dan memberikan kesempatan secara luas
kepada mereka yang mencari informasi detail. Media lini bawah tersebut di antaranya,
pameran Direct mail, kalender, dan Point ofPurchase,
2. Penggunaan Media dalam Komunikasi
Ada tiga hal dalam media massa yang memiliki kekuatan dalam memberikan
isyarat terhadap perasaan dan pengalaman khalayak yaitu: naskah verbal (verbal script),
naskah suara (sound script) dan naskah visual (visual/sight script).
Marshall McLuhan menyatakan bahwa dalam proses komunikasi pesan adalah
media, dan menyangkal tentang pengaruh isi pesan samasekali. Luhan membagi media ke
dalam bentuk ketelitian atau keakuratan ke dalam dua jenis, yaitu media yang memiliki
keakuratan tinggi, dan Cool Media, adalah, media yang mempunyai tingkat keakuratan
rendah.
Kemudian faktor-faktor kualitatif adalah: (1) nilai peluang (the value of the
opportunity) yang dimiliki oleh setiap media untuk diterima khalayak, (2) ukuran
keterdedahan yang wajar yang diperoleh khalayak (the nature of coverage), (3) atribut-
atribut fisik (physical attributes) yang digunakan untuk visualisasi, (4) jarak untuk
membeli (the proximity to purchase), serta (5) keterkaitan konteks dan dampak.
Sedangkan dalam televisi, faktor-faktor yang diperhatikan adalah: (1) tarif yang
dipasang oleh stasiun untuk setiap spot, (2) memilih dan menentukan waktu komersial
(Commercial Time), (3) fleksibilitas perjanjian dan pembatalan penayangan, serta (4)
faktor khalayak. Kemudian pada radio yaitu: (1) khalayak (ukuran khalayak dan profil
khalayak), (2) keuntungan dan kerugian memanfaatkan radio sebagai media promosi.
Selain langkah-langkah yang sudah dijelaskan di atas, berikut akan kami sampaikan hal
lain dari langkah perencanaan media. Tugas perencana media adalah memilih media dan
menentukan pasar dengan konsumen yang memilki sifat atau karakteristik paling sesuai dengan
konsumen sasaran. Semakin besar persamaanya, maka akan semakin baik. Dalam hal ini harus
diperhatikan bagaimana audiens suatu media berbeda dengan audiens umum lainnya. Jumlah
target audiens juga mempengaruhi perencanaan media. Secara umum, semakin kecil target
audiens, maka pesan yang disampaikan dapat dilakukan secara individu dan lebih interaktif.
Beberapa faktor utama yang digunakan untuk mengetahui sasaran audiens adalah: goegrafis,
demografis, pemakaian produk (misalnya produk ringan sedang atau berat), dan gaya
hidup/psikografis.
Tujuan media menggambarkan apa yang ingin dicapai suatu perusahaan media
dengan penyampaian pesan suatu merek produk dari media tersebut, Tujuan media
menjelaskan bagaimana bagian pemasaran menyampaikan pesannya kepada konsumen
sedemikian rupa sehingga pesan menghasilkan efek yang baik berupa pikiran, perasaan, dan
tindakan dari konsumen.
Setiap orang yang terlibat dalam perencanaan media harus berusaha untuk
menjaugkau sebanyak mungkin target audiens yang menjadi konsumen potensial (langganan)
produk dan sebanyak mungkin mengurangi jumlah audiens yang bukan menjadi target
konsumen. Yang bukan menjadi target konsumen masih dapat dibenarkan jika jumlahya
tidak lebih banyak dari jumlah audiens yang menjadi target konsumen seluruhnya.
3. Jangkauan
Jangkauan dapat didefinisikan sebagai jumlah audiens yang melihat, mendengar atau
membaca suatu media massa tersebut dalam periode waktu tertentu dan dalam satu jumlah
atau angka absolut (absolute number) atau sebagai suatu dari populasi.
4. Target Jangkauan
5. Frekuensi
Frekuensi atau the member of times one adalah exposed to the media vehcle, not
necessary to the ad it self (berapa banyak orang yang terekspos oleh media. Belum termasuk
ekspos dan iklan). Frekuensi merupakan jumlah waktu secara rata-rata dalam periode empat
minggu di mana para anggota audiens sasaran diekspos oleh media (melihat. membaca, atau
mendengar) yang termasuk dalam jadwal media tertentu disebut sebagai frekuensi rata-rata
(atau hanya frekuensi).
Tahap selanjutnya adalah menentukan bagaimana cara mencapai tujuan dari media
massa tersebut yang dapat dilakukan dengan merencanakan dan melaksanakan strategi
media. Duncan mengemukakan pengertian strategi media sebagai : ide atau gagasan
mengenai bagaimana tujuan media akan dicapai melalui seleksi berbagai kombinasi dari
media. Menurutnya setiap tujuan media dapat memiliki lebih dari satu strategi media.
Strategi media menjelaskan antara lain bauran media yang membahas mengenai media apa
yang akan digunakan dan seberapa banyak.
Salah satu keputusan penting dalam perencanaan dalam strategi media adalah soal
anggaran. Biaya iklan dan biaya promosi dapat dikelompokan dalam dua kategori, yaitu :
Biaya absolut. yaitu biaya yang diperlukan untuk menempatkan iklan pada suatu
media massa. Misalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk menempatkan iklan satu
halaman penuh berwarna (full color) di suatu majalah.
Biaya relative, adalah biaya yang mengacu pada hubungan antara biaya yang
harus dibayar untuk waktu atau tempat yang disediakan media dengan jumlah audiensi
yang diperkirakan akan menerima pesan iklan tersebut.
Tujuan media menggambarkan apa yang ingin dicapai suatu perusahaan media dengan
penyampaian pesan suatu merek produk dari media tersebut, Tujuan media menjelaskan
bagaimana bagian pemasaran menyampaikan pesannya kepada konsumen sedemikian rupa
sehingga pesan menghasilkan efek yang baik berupa pikiran, perasaan, dan tindakan dari
konsumen.
Tujuan perencanaan media adalah untuk menentukan sasaran media, karena tidak ada
satu media khusus yang dapat memenuhi semua sasaran dalam perencanaanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan makalah yang sudah dipaparkan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa:
1. Perencanaan membutuhkan waktu lama untuk menghasilkan goals yang ingin dicapai,
2. Sebuah media harus melakukan perencanaan agar program atau pekerjaan yang dilakukan
bisa memberi hasil yang maksimal,
3. Ada banyak langkah yang harus dilewati dalam sebuah perencanaan media massa, seperti
menentukan target audiens, menentukan biaya iklan, menentukan perkembangan tren
mana yang mau diikuti, dan sebagainya,
4. Perencanaan memiliki tujuan untuk menentukan sasaran media, karena tidak ada satu
media khusus yang dapat memenuhi semua sasaran dalam perencanaannya.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka apabila pembaca ingin
memberikan kritik dan saran kami akan terima dengan senang hati.
DAFTAR PUSTAKA
Purnama, S. (2016). Perencanaan dan Media. In Makalah Perencanan dan Media. Lampung: Repository
Universitas Lampung.
Sugiana, N. W. (2016). Perencanaan Pesan dan Media. In Perencanaab Pesan dan Media. Jakarta:
Universitas Terbuka.