2044 7659 2 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Medika Indonesia Vol.4 No.

2 (2023) 9-14 |9

PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA DARAH


SEWAKTU MENGGUNAKAN METODE GLUCOSE OXIDASE –
PEROXIDASE AMINOANTYPIRIN (GOD-PAP) DAN STRIP TEST POCT
(POINT CARE OF TESTING)
Okta Yosiana Dewia,* Arief Adi Saputrob, Nurul Islamiyahc, Shinta Dwi Kurniad
abcd
Universitas Muhammadiyah Kudus. Jalan Ganesha No.1 Kudus
Jl. Ganesha Raya No.I, Purwosari, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah,
Indonesia
Email : [email protected]

Abstrak

Penyebab terbesar morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia adalah diabetes melitus. Prevalensi
diabetes melitus mencapai taraf epidemik di banyak negara dan telah menjadi kekhawatiran besar dalam
dunia kesehatan global. Skrining pemeriksaan gula darah sewaktu merupakan upaya untuk pencegahan
diabetes melitus. Saat ini metode GOD-PAP ditetapkan menjadi baku standar emas untuk pengukuran
glukosa darah. Namun, instrumen pemantauan kadar glukosa darah cara reagen kering (POCT) yang
sederhana dan mudah hingga saat ini sudah banyak dipasarkan. Hasil pengukuran dengan cara reagen
kering perlu dibandingkan secara berkala dengan baku emas yaitu GOD-PAP. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan glukosa darah metode GOD-PAP dan strip POCT.
Penelitian ini menggunakan metodologi observasi analitik cross-sectional. Sampel berjumlah 16 sampel.
Hasil menunjukkan kadar glukosa darah rata-rata yang diukur menggunakan metode GOD-PAP adalah
91,87 mg/dL, sedangkan kadar darah rata-rata yang diukur menggunakan metode strip POCT adalah
83,56 mg/dL. Uji T Independen menghasilkan p = 0,037 (p 0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%.
Kesimpulan: Metode GOD-PAP dan tes strip POCT menghasilkan temuan tes glukosa darah yang
berbeda.

Kata Kunci: Glukosa Darah, Metode GOD-PAP, Metode Strip Test POCT

Abstract

The biggest cause of morbidity and mortality worldwide is diabetes mellitus. The prevalence of
diabetes mellitus has reached epidemic levels in many countries and has become a major concern in the
world of global health. Screening blood sugar checks when it is an effort to prevent diabetes mellitus.
Currently, the GOD-PAP method is set to become the gold standard for blood glucose measurement.
However, blood glucose monitoring instruments for dry reagent (POCT) methods that are simple and
easy until now have been widely marketed. The results of measurements by means of dry reagents need to
be compared periodically with the gold standard, namely GOD-PAP. The aim of this study is knowing the
difference in the results of blood glucose examination GOD-PAP method and POCT strips. Methods:
This study used a cross-sectional analytical observation methodology. There were 16 samples. Results
shows the average blood glucose level measured using the GOD-PAP method was 91.87 mg/dL, while the
average blood level measured using the POCT strip method was 83.56 mg/dL. The Independent T Test
yields p = 0.037 (p 0.05) with a confidence level of 95%. Conclusion: The GOD-PAP method and the
POCT strip test produce different blood glucose test findings.

Keywords: Blood Glucose, GOD-PAP Method, POCT Strip Test Method

atau keduanya (Aru et al., 2014). Kematian


PENDAHULUAN dan morbiditas secara signifikan dipengaruhi
Diabetes mellitus (DME) ditandai dengan oleh diabetes mellitus. Prevalensi diabetes
hiperglikemia dan kelainan metabolik yang melitus telah mencapai tingkat epidemi di
disebabkan oleh produksi insulin, aksi insulin,
10 | Jurnal Medika Indonesia Vol.4 No.2 (2023) 9-14

beberapa negara, menjadikannya masalah darah. Selain itu, laboratorium klinis yang
kesehatan global yang serius. Organisasi memiliki reputasi baik harus digunakan
Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan untuk memastikan diagnosis diabetes
bahwa akan ada peningkatan yang signifikan mellitus. Sampai sekarang, ada banyak
dalam jumlah kasus DM di seluruh dunia produsen glukometer POCT yang
pada tahun mendatang. Populasi Indonesia menawarkan barang-barang mereka untuk
telah meningkat dengan cara yang sama. Dari dijual di pasaran dengan spesifikasi peralatan
8,4 juta pada tahun 2000 menjadi hampir yang seringkali sederhana dan mudah
21,3 juta pada tahun 2030, kenaikan dioperasikan. Selama mereka telah
meningkat. Pada tahun 2030, akan terjadi disesuaikan atau dipelihara dengan benar dan
peningkatan 2-3 kali lipat jumlah pasien DM metodologi evaluasi sesuai dengan
di Indonesia (Widl et al. 2004). rekomendasi yang disarankan, temuan
Besarnya insidensi, prevalensi serta mengukur kadar glukosa darah menggunakan
komplikasi akibat diabetes melitus alat ini dapat diandalkan. Menurut Shahab
menunjukkan pentingnya pencegahan dan (2006), hasil pemantauan reagen kering harus
penatalaksanaan dini penyakit tersebut, dibandingkan secara berkala dengan
sehingga diperlukan suatu pemeriksaan untuk pedoman pemeriksaan glukosa darah yang
mendiagnosa dini diabetes melitus dalam telah ditetapkan.
upaya pencegahannya (Abbas, 2005). Dengan keunggulan tersebut, POCT saat
Metode skrining dengan pemeriksaan ini tidak hanya sekedar instrumen tes
kadar glukosa darah sewaktu dapat menjadi screening, namun sudah mulai menjelma
salah satu deteksi dini diabetes melitus untuk menjadi master indikatif. Sementara itu,
menurunkan resiko komplikasi dan sebagai penilaian glukosa darah dengan strategi
upaya dalam meningkatkan pengendalian glukosa-oksidase (GOD-PAP) dengan
diabetes melitus (Hardjono, 2003). menggunakan spektrofotometer dinilai lebih
tepat dan digunakan sebagai tingkat/standar
Alat spektrofotometer dapat digunakan kualitas tertinggi. Selanjutnya, tinjauan
untuk menguji kadar glukosa. Karena akurasi diharapkan dapat menunjukkan adakah
dan kemampuannya untuk menggambarkan perbedaan hasil pemeriksaa glukosa darah
kadar glukosa darah secara akurat, antara metode GOD-PAP dan metode strip
spektrofotometer adalah standar emas untuk POCT.
menentukan kadar glukosa darah dan sering
digunakan dalam ujian laboratorium klinis.
Menggunakan spektrofotometer dengan LANDASAN TEORI
teknik glukosa-oksidase (GOD-PAP), salah
satu metode pengujian gula darah. Metode ini Glukosa Darah
digunakan untuk menganalisis kontrol Glukosa adalah sumber energi utama yang
glukosa serum oleh sekitar 85% partisipan pembentukannya dari karbohidrat seperti
Program Umum Penguatan Mutu di Luar monosakarida, disakarida dan polisakarida.
Ilmu Klinik (PNPME-K) (Dinas Akibat dari perubahan karbohidrat menjadi
Kesejateraan, Republik Indonesia, 2005). glukosa berguna sebagai sumber energi bagi
Memanfaatkan peralatan Point Care of tubuh. Glukosa oleh sistem pencernaan halus
Testing (POCT) adalah metode penilaian lain akan dicerna dan dibawa melalui sistem
yang dapat digunakan untuk mengukur kadar sirkulasi dan kemudian disebarkan ke seluruh
glukosa darah. Tonyyushika (2009) sel-sel tubuh (Subiyono et al, 2016).
mengklaim bahwa perangkat POCT dapat Asetil-koenzim-a, asam piruvat, dan asam
memberikan temuan yang lebih cepat, laktat adalah produk sampingan dari
membutuhkan lebih sedikit bahan metabolisme glukosa. Air, karbon dioksida,
pemeriksaan, dan beroperasi lebih sederhana. dan energi dari glukosa sepenuhnya
Reaksi enzimatik menggunakan bahan teroksidasi disimpan dalam hati dan otot
glukosa darah plasma vena sebagai glikogen. Istilah "glukosa darah"
direkomendasikan untuk pengujian glukosa
Jurnal Medika Indonesia Vol.4 No.2 (2023) 9-14 | 11
mengacu pada glukosa yang disimpan dalam GOD-PAP dan strip POCT digunakan untuk
plasma darah (Rahmatunisa et al, 2021). rata-rata temuan dan menentukan kadar
glukosa darah.
Metode Pemeriksaan
Pemeriksaan glukosa darah adalah Perangkat lunak yang disebut SPSS 16
pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui digunakan untuk mengevaluasi data yang
kadar gula dalam darah untuk mencegah dikumpulkan. Karena hanya ada sekitar 50
kemungkinan terjadinya penyakit diabetes sampel, tes Shapiro-Wilk digunakan untuk
melitus (Rahmatunisa et al, 2021). memeriksa normalitas data terlebih dahulu.
Uji-T Independen dijalankan pada data jika
Kadar glukosa darah dapat diperiksa
didistribusikan secara normal; kemudian
dengan POCT (Point Care of Testing) Test
dilanjutkan dengan tes Whitney U-mann. Ho
Strips dan teknik glukosa-oksidase (GOD-
diterima sementara Ha ditolak jika nilai p
PAP). Sementara teknik strip menggunakan
lebih besar dari 0,05, sedangkan Ho
glukometer untuk identifikasi elektrokimia
diabaikan dan Ha diperbolehkan jika nilai p
dengan menutupi senyawa glukosa-oksidase
kurang dari 0,05.
pada strip film membran, metode GOD-PAP
menentukan glukosa darah secara enzimatik
dengan memanfaatkan respons glukosa- HASIL DAN PEMBAHASAN
oksidase para-amino phenazone yang
menghasilkan penyerapan merah yang Hasil
dilewatkan pada frekuensi tertentu dengan Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
fotometer (Endiyasa, et al. 2018). Steril Universitas Muhammadiyah Kudus
bulan Desember 2022. Sampel penelitian
berasal dari mahasiswa Program Studi DIV
METODE PENELITIAN Teknologi Universitas Muhammadiyah
Metodologi observasional analitik cross- Kudus adalah 16 orang. Sampel darah vena
sectional digunakan dalam penelitian ini. EDTA diperiksa dengan metode strip POCT
Sampel dalam penelitian berjumlah 16 dan plasma EDTA diperiksa ka dengan
sampel darah berasal dari mahasiswa metode GOD-PAP.
Program Studi DIV Teknologi Universitas Hasil pengukuran kadar glukosa darah
Muhammadiyah Kudus yang bersedia disajikan pada table 1.
menjadi pasien.
Penentuan jumlah subjek penelitian Tabel 1. Hasil pengukuran kadar glukosa darah
menggunakan rumus : Min Max Mean SD
Metode N (mg/d (mg/d (mg/d (mg/d
( t – 1 ) ( r – 1 ) ≥ 15 L) L) L) L)
GOD-
16 74 120 91,87 12,30
Keterangan : PAP
Strip
t = banyak kelompok perlakuan 16 69,5 101 83,56 8,94
POCT
r = jumlah replikasi
Metode GOD-PAP untuk mengukur kadar
gula darah menghasilkan rata-rata 91,87
Unit penelitian berjumlah 32 sampel dari 12,30 mg / dL, dengan nilai maksimum 120
16 sampel pemeriksaan darah yang diperiksa mg / dL dan nilai minimum 74 mg / dL. Hasil
dengan teknik GOD-PAP dan strip POCT.
rata-rata pengukuran menggunakan metode
Masing-masing unit penelitian akan
POCT strip adalah 83,56 8,94 mg/dL, dengan
dilakukan pemeriksaan secara duplo yang
kadar maksimum 101 mg/dL dan terendah
kemudian dihitung rata-ratanya. 69,5 mg/dL.
Data yang dikumpulkan, termasuk hasil
Uji normalitas Shapiro-Wilk digunakan
pengujian glukosa darah dengan strip PACT
untuk memproses dan menganalisis data
dan metode GOD-PAP, dihitung. Hasil dari
untuk menentukan apakah itu didistribusikan
setiap tes kemudian dirata-ratakan. Metode
secara teratur atau tersebar, dan Independent
12 | Jurnal Medika Indonesia Vol.4 No.2 (2023) 9-14

T-Test kemudian digunakan untuk mungkin memiliki sedikit sampel atau reagen
melanjutkan analisis. Independent T-Test yang masih berada di ujung sehingga volume
menunjukkan, dengan interval kepercayaan sampel dan reagen berkurang, dan faktor
95% p = 0,037 (p 0,05), bahwa teknik teknis lainnya semuanya dapat
glukosa darah GOD-PAP dan strip POCT mengakibatkan hasil pengukuran glukosa
menghasilkan temuan yang berbeda. darah yang kurang ideal.
Pembahasan Pengukuran glukosa darah metode GOD-
Berdasarkan temuan pengukuran kadar PAP dan strip test POCT memiliki
darah menggunakan metode strip POCT dan persamaan dan perbedaan mendasar.
metode GOD-PAP, ditemukan rata-rata Persamaannya adalah sama-sama
masing-masing 91,8712,30 mg/dL dan menggunakan enzim yaitu glukosa oksidase.
83,568,94 mg/dL. Temuan ini menunjukkan Akan tetapi pada metode GOD-PAP diukur
bahwa kadar glukosa darah yang diukur dengan spektrofotometer. Enzim GOD
menggunakan metode GOD-PAP, rata-rata (glukosa oksidase) akan secara enzimatik
8,31 mg/dL lebih tinggi dari kadar glukosa mengoksidasi glukosa dalam plasma darah
darah yang diukur menggunakan teknik strip vena EDTA; sebagai hasil dari oksidasi,
POCT. asam glukonat dan H2O2 bereaksi dengan
fenol dan 4-aminoantipirin dengan enzim
Kedua metode pemeriksaan glukosa darah
peroksidase (POD) untuk membuat
menggunakan sampel yang sama yaitu darah
quinomine. Intensitas warna yang terbentuk
vena EDTA. Namun pada metode strip
akan sebanding dengan konsentrasi glukosa
POCT berupa darah lengkap (whole blood),
dalam sampel. Pemeriksaan dengan metode
sedangkan pada metode GOD-PAP berupa
GOD-PAP merupakan baku standar emas
plasma yang didapatkan dari proses
untuk glukosa darah. Pemeriksaan ini
sentrifugasi dimana sel-sel darah yang
memiliki berat jenis lebih akan menetap di menggunakan regensia kimia basah dibaca
pada spektrofotometer yang dapat dikontrol,
bagian bawah, dan plasma yang terbentuk
segera dipisahkan dengan menggunakan tepat, tepat sehingga dapat diketahui hasilnya
mikropipet. Sehingga dapat terjadi perbedaan sah.
hasil pemeriksaan karena kadar eritrosit Biosensor glukosa-oksidase dipasang pada
dalam total darah. Jumlah eritrosit yang glukometer dalam metode uji strip POCT.
rendah mungkin menjadi penyebab Respon enzimatik glukosa film strip tes
peningkatan hasil pengukuran, dan dibuat oleh glukosa dalam bahan tes darah
sebaliknya. Meski begitu, kadar eritrosit ini vena EDTA. Katoda dalam perangkat akan
dapat mempengaruhi penilaian dengan menangkap elektron sebagai hasil dari respon
menggunakan pemeriksaan darah total enzim, dan jumlah elektron yang ditangkap
(seluruh darah) seperti pada POCT. Selain itu, akan sesuai dengan kadar glukosa dalam
plasma mengandung lebih banyak air bahan tes darah vena EDTA. Darah vena
dibandingkan darah utuh, dimana lebih EDTA dan reagensia kimia kering digunakan
banyak air yang dapat memecah glukosa sebagai bahan dalam pemeriksaan kadar
(glucose) (Sacher, 2004). glukosa metode strip test POCT dan,
Menurut temuan penelitian, sampel yang sehingga strip test tidak dapat dikontrol,
diuji menggunakan metode GOD-PAP keakuratan dan presisinya tidak jelas.
hampir secara universal memiliki kadar Meski begitu, bukan berarti metode strip
glukosa darah lebih tinggi daripada sampel POCT sama sekali tidak boleh digunakan.
yang diuji menggunakan metode strip POTT. Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki,
Namun, dalam dua sampel, metode GOD- metode ini sebenarnya cukup membantu
PAP menghasilkan kadar glukosa darah yang terutama untuk kegiatan yang berada jauh
lebih rendah daripada pendekatan strip PACT. dari laboratorium klinik. Metode ini juga
Kemungkinan menggunakan tabung yang cocok untuk uji skrining diabetes mellitus.
kurang steril atau terkontaminasi bahan kimia, Secara berkala, hasil pengukuran dengan
proses pemipetan sampel dan reagen yang metode strip POCT perlu dibandingkan
Jurnal Medika Indonesia Vol.4 No.2 (2023) 9-14 | 13
dengan metode GOD-PAP yang telah Supriyanto, Agus. (2012). Karya Tulis
ditetapkan sebagai baku standar emas untuk Ilmiah: Perbedaan hasil Pengukuran
pemeriksaan glukosa darah. Kadar Glukosa Darah Kapiler Pertama
Hasil uji Independent T Test dengan α: Keluar dan Darah Kapiler yang Keluar
0,05 diidapatkan nilai signifikan 0,037 (p < Setelah Darah Pertama Diusap.
0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Poltekkes Kemenkes Semarang.
Menurut temuan uji statistik ini, ada Almatsier, Sunita. (2009). Prinsip Dasar Ilmu
perbedaan yang signifikan antara hasil yang Gizi. Jakarta: Gramedia.
diperoleh dengan menggunakan strip PACT
dan metode GOD-PAP untuk mengukur American Diabetes Association: Diagnosis
kadar glukosa darah. Menurut hasil statistik and Classification of Diabetes Mellitus.
terdapat perbedaan yang bermakna, namun Diabetes Care. Retrieved from
secara klinis perbedaan tidak bermakna hal http://care.diabetesjournals.org/content/3
ini disebabkan rata-rata kedua metode masih 3/12/e147.full
dalam kategori normal yaitu 91.87±12.30 Departemen Kesehatan RI. (2005). Pedoman
mg/dL untuk metode GOD-PAP dan Pemeriksaan Laboratorium Untuk
83.56±8.94 mg/dL untuk metode strip POCT. Penyakit Diabetes Melitus: Jakarta:
DEPKES RI.

KESIMPULAN Dorland, Newman W. A. (2012). Kamus


Kedokteran Dorland. 28th ed. Jakarta:
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil
EGC.
kesimpulan yaitu:
1. Rata-rata kadar glukosa darah metode Gandosoebrata. (2007). Penuntun
GOD-PAP sebesar 91,87 mg/dl. Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian
2. Rata– rata kadar glukosa darah metode Rakyat.
strip POCT adalah 83.56 mg/dL. Igbogwe, Anne A. (2007). In patient glucose
3. Pengukuran glukosa glukosa darah point of care test. Retrieved from
metode GOD-PAP dan strip POCT http://www.cap.org/apps/docs/newspath/
memiliki perbedaan bermakna. 0710/glucose_poc_testing.doc
Irianto, Kus. (2012). Struktur dan Fungsi
DAFTAR PUSTAKA Tubuh Manusia Paramedis. Bandung:
Aru, W.S., Setiati, S., Alwi, I., Setiyohadi, B., CV.Yrama Widya.
& Syam, A.F. (2014). Buku Ajar Ilmu Kementerian Kesehatan RI. (2010). Pedoman
Penyakit Dalam Jilid I Edisi VI. Jakarta: Pemeriksaan Kimia Klinik. Jakarta:
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas KEMENKES RI.
Kedokteran Universitas Indonesia.
Marks, Dawn B., Allan D. Marks, Collen M.
Subiyono., Martsiningsih, Atik., Gabrela, Smith. (2000). Biokimia Kedokteran
Denni. (2016). Gambaran Kadar Dasar. Jakarta: EGC.
Glukosa Darah Metode GOD-PAPA
(Glucose Oxsidase – Peroxidase Nur Annisa Pangestika. (2015). Karya Tulis
Aminoantypirin) Sampel Serum dan Ilmiah: Perbedaan Kadar Glukosa Darah
Plasma EDTA (Ethylene Diamin Terta Dalam Serum dan Wholeblood pada
Acetat). Jurnal Tekonologi Laboratorium, Darah Vena Menggunakan Metode
Vol.5 (1), pp.45-8. GOD- PAP. Poltekkes Kemeskes
Semarang.
Rahmatunisa, Annisa Nasri., Ali, Yusup.,
Melani MS, Ela. (2021). Perbandingan Pearce, Evelin C. (2007). Anatomi &
Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah Pada Fisiologi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Serum Segera dan Ditunda Selama 24 Utama.
Jam. Prepotif Jurnal Kesehatan
Masyarakat, Vol.5 (2), pp.1180-5.
14 | Jurnal Medika Indonesia Vol.4 No.2 (2023) 9-14

PERKENI. (2011). Konsensus Pengelolaan Fotometer, dan Point of Care Testing


dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 (POCT). Poltekkes Kemenkes Mataram.
di Indonesia Indonesia. Jakarta.
Marsih. (2012). Karya Tulis Ilmiah:
Rebel, Annette. (2015) The Accuracy of Perbedaan Glukosa Darah pada Beda
Point-of-Care Glucose Measurements. Waktu Penundaan Centrifuge. Poltekkes
Retrieved from Kemenkes Semarang.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/article
Nur Annisa Pangestika. (2015). Karya Tulis
s/PMC3380786/
Ilmiah: Perbedaan Kadar Glukosa
Sutedjo. (2009). Buku Saku Mengenal Darah Dalam Serum dan Wholeblood
Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan pada Darah Vena Menggunakan Metode
Laboratorium. Yogyakarta. GOD- PAP. Poltekkes Kemeskes
Tonyushkina K, Nichols JH. (2009). Glucose Semarang.
Meters A Review of Technical Endiyasa., Ariami, Pancawati., Urip. (2018).
Challenges to Obtaining Accurate Perbedaan Kadar Glukosa Darah Metode
Results. Journal of Diabetes Science and Point Of Care Test (POCT) dengan
Technology. Photometer Pada Sampel Serum di
Zaetun,S. Pauzi,I. Tami,B.Srigede,L. (2014). Wilayah Kerja Puskesmas Jereweh.
Jurnal Analis Medika Bio Sains, Vol.5
Analisis Kadar Glukosa Darah
menggunakan Chemistry Autoanalyzer, (1), pp. 40-41.

Anda mungkin juga menyukai