Dhifa Al-Sunnah KLP 8-1
Dhifa Al-Sunnah KLP 8-1
Dhifa Al-Sunnah KLP 8-1
Makalah
Dosen Pengampu:
Radhie Munadi, S. Hd., M. Ag
Oleh Kelompok 8:
NUR ASISA (30300122073)
NUR FADHILAHTUL QUR’ANI (30300122099)
NUR HAJARAHMA (30300122096)
NURUL HASANAH ZULFIKAR (30300122088)
KAYLA AULIA MAHARDIKA (30300122095)
NUR ILHAM HIDAYAT (30300122102)
NUR MUFLIH AZZAM (30300122075)
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan ridho-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Aliran Mu’tazilah Dan Sikapnya Terhadap Al-Sunnah” Terima kasih kami
ucapkan kepada Ustadz Radhie Munadi, S. Hd., M. Ag yang telah membantu kami
baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-
teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
A. Kesimpulan .......................................................................................... 14
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mu’tazilah merupakan salah satu aliran pemikiran Islam yang muncul pada
permulaan abad II, yaitu pada saat Washil Ibnu Atha Pendiri Mu’tazilah berbeda
pendapat dengan gurunya yaitu Hasan Basri, dan oleh karena itu ia keluar dari
pelajaran yang diadakan gurunya dan berdiri sendiri kemudian pendapat
pengikut banyak. Kemudian Hasan Basri berkata “Washil telah memisahkan diri
dari kami”. Dan yang paling pokok, Washil mengatakan bahwa orang yang
melakukan dosa besar, bukan mu’min dan bukan kafir melainkan fasik. (Hanafi,
1974:39) Mu’tazilah sebagai aliran teologi rasional dan liberal dalam Islam,
timbul sesudah peristiwa washil ibn Atha yang lahir tahun 81 H dan Madinah dan
wafat tahun 131 H di Basrah berbeda pendapat dengan gurunya Hasan al Basri
yang memberikan nama Mu’tazilah kepada washil dan pengikut-pengikutnya.
1.Tentang Sahabat.
A. Kesimpulan