Makalah Etika Profesi Kelompok 3
Makalah Etika Profesi Kelompok 3
Makalah Etika Profesi Kelompok 3
ETIKA PROFESI
TOPIK
Puji syukur kami panjatkan kehadiran tuhan yang maha Esa, karna atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Adapun tema dari tugas
ini adalah “ Organisasi Profesi”
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Dosen mata kuliah Etika Profesi yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami juga
berterimakasih kepada semua anggota kelompok yang turut membantu pembuatan proposal
ini.
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami , maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga tugas ini dapat berguna bagi kami
pada khusunya dan pihak lain berkepentingan pada umunya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
3.1 Kesimpulan..............................................................................................11
3.2 Saran.........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Namun tidak sedikit dari guru-guru yang tidak mendapatkan haknya. Tanggung
jawab yang begitu besar tidak sesuai dengan hak yang didapatkan. Banyak juga guru-
guru yang diperlakukan tidak sebagaimana mestinya. Sehingga perlu adanya sebuah
satu kesatuan dari guru-guru se Indonesia khususnya untuk membangun sebuah
organisasi yang dapat menyalurkan aspirasi para guru ataupun dapat menyampaikan
tujuantujuan yang sama melalui organisasi tersebut. Sehingga diharapkan tanggung
jawab dan hak yang didapatkan itu bisa sesuai. Walaupun jasa seorang guru tidak
akan pernah bisa dibayar dengan apapun. Karena guru adalah pahlawan tanpa tanda
jasa. Akan tetapi guru juga hanyalah manusia biasa yang dapat merasakan lapar lelah
dan butuh kehidupan ekonomi yang lebih baik lagi.
1
Dalam makalah ini akan dibahas tentang apa itu organisasi profesi, tujuan dan
fungsinya dengan lebih terperinci dan lebih jelas lagi. Juga diharapkan pembaca dapat
memahami tentang organisasi profesi pemahaman yang lebih baik lagi. Sehingga
tujuan dati dari penulisan makalah inipun dapat tersampaikan.
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata profesi berasal dari bahasa Yunani “propbaino” yang berarti menyatakan
secara publik dan dalam bahasa latin disebut “profession” yang digunakan untuk
menunjukkan pernyataan publik yang dibuat oleh seorang yang bermaksud
menduduki suatu jabatan publik. Secara tradisional profesi mengandung arti
prestise, kehormatan, status sosial, dan otonomi lebih besar yang diberikan
masyarakat kepadanya. Hal ini terwujud dalam kewenangan para anggota profesi
dalam mengatur diri mereka, menentukan standar mereka sendiri, mengatur
bagaimana dan apa syarat bergabung ke dalamnya, serta mengatur standar
perilaku para anggotanya. Ketentuan-ketentuan dan standar ini dibakukan dalam
suatu kode etik professional yang dibuat oleh asosiasi atau organisasi profesi.
3
2.2 Tujuan Organisasi Profesi
Tujuan dan tugas organisasi dalam kaitan peningkatan profesi pendidik antara lain:
3. Mencari peluang untuk memajukan profesi para anggota untuk studi lanjut.
4
10. Memperjuangkan hak-hak pendidik sebagai pejabat profesional.
Untuk mengatasi kesenjangan antar konsep dan praktik organisasi profesi itu
perlu dipikirkan jalan keluarnya, Manap Somantri misalnya mengusulkan ISPI
berinisiatif untuk menjadi pelopor atau mesin penggeraknya. Sebab semua
anggota ISPI adalah sarjana. Alternatif lain, bisa juga dilakukan dengan
menggelar kompetisi antar wilayah atau daerah. Bagi yang menang dijadikan
contoh dalam meningkatkan kegiatan organisasi profesi. Dengan cara ini
diharapkan suatu ketika semua cabang atau ranting organisasi profesi dapat
melaksanakan kewajibannya dengan baik.
5
2.4 Dasar Pembentukan Organisasi Profesi
1. Kredibilitas
2. Profesionalisme
3. Kualitas jasa
4. Kepercayaan
Pemakai jasa sebuah profesi harus merasa yakin bahwa terdapat kerangka
etika profesionalisme yang melandasi pemberian jasa tersebut sehingga
menimbulkan kepercayaan yang tinggi pada profesi yang bersangkutan.
6
Untuk memenuhi empat hal tersebut diatas dalam rangka menetapkan standar
kualitas, menetapkan prinsip-prinsip professional dan menciptakan keprcayaan atas
hasil kerja profesi dimata masyarakat maka diperlukan sebuah organisasi yang
mengatur dan melakukan standarisasi terhadapnya, organisasi itulah yang di sebut
Organisasi profesi.
Menurut Tim Sosialisasi KTSP (Depdiknas, 2009) bahan ajar adalah segala
bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksankan
kegiatan belajar mengajar di kelas. Sedangkan menurut Abdul Majid (Perencanaan
Pembelajaran 2007:174) bahan ajar adalah segala bentuk bahan, informasi, alat dan
teks yang digunakan untuk membantu guru/ intruktor dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar.
7
Seorang guru harus menguasai bahan pengajaran agar dalam penyampaiannya
kepada siswa-siswi dapat di terima dengan baik dan lancar. Dalam menguasai bahan
pengajaran dibagi menjadi dua kemampuan dalam menguasai bahan ajar, yaitu
menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan menengah, dan
menguasai bahan penganyaan.
a) Mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan bahan bidang studi/ mata
pengajaran.
8
1. Kompetensi Profesional Guru Kompetensi profesional guru berasal dari dua kata
yaitu kompetensi dan profesional. Pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan atau
kecakapan. Dalam arti lain kompetensi profesional guru ialah kemampuan dan kewenangan
guru dalam menjalankan profesi keguruannya, artinya guru yang piawai dalam melaksanakan
profesinya dapat disebut sebagai guru yang kompeten dan profesional. Kompetensi
profesional merupakan pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh seorang yang mempunyai
kualifikasi akademik, kompetensi dan sertifikat pendidik sesuai dengan persyaratan unutk
pendidikan tertentu.
9
3. Kompetensi sosial guru merupakan kemampuan guru untuk memahami dirinya
sebagai bagian dari masyarakat dan mampu mengembangkan tugas sebagao, anggota
masyarakat dan warga Negara. Dengan memahami dan menerapkan nilai dan norma yang
Seri Publikasi Pembelajaran Vol 1 No 2(2021): Profesi Keguruan 5 berlaku dimasyarakat
karena guru merupakan bagian dari masyarakat, selain itu dalam hal memenuhi tanggung
jawab sebagai mana yang diatur, dalam pembukaan undang-undang dasar negara Republik
Indonesia pada alinea keempat. Berkomunikasi lisan dan tertulis, menggunakan teknologi
informasi komunikasi secara fungsional, bergaul secara aktif dengan pesesrta didik, sesama
pendidik, tenaga pendidikan, orang tua atau wali peserta didik, serta bergaul secara santun
masyarakat disekitar
4. Kompetensi kepribadian guru merupakan salah satu jenis kompetensi yang perlu
dikuasai seorang guru selain 3 jenis kompetensi lainnya; sosial, pedagogik dan profesional.
Dalam penjelasan peraturan pemerintah no19 tahun 2005 tentang standar nsaional pendidikan
disebutkan bahwa kompetensi kepribadian guru yaitu kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, Arif dan bijaksana, berwibawa, berakhlak mulia dan mengembangkan diri secara
berkelanjutan sementara itu menurut pemendikas N0.16 tahun 2007 tentang kualifikasi dan
kompetensi guru menjelaskan kompetensi kepribadian untuk guru kelas dan guru mata
pelajaran pada semua jenjang, pendidikan dari dasar hingga menengah.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12