Makalah Etika Profesi Kelompok 3

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ETIKA PROFESI

TOPIK

PROFESI DALAM ORGANISASI

OLEH KELOMPOK III

IMELDA BUSSA BULU (221100818)

OKTAVIANUS ANA RATO (221100825)

MARLIANA MAWO WUDI (221100826)

PRODI MANAJEMEN INFORMATIKA

UNIVERSITAS STELLA MARIS SUMBA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran tuhan yang maha Esa, karna atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Adapun tema dari tugas
ini adalah “ Organisasi Profesi”

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Dosen mata kuliah Etika Profesi yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami juga
berterimakasih kepada semua anggota kelompok yang turut membantu pembuatan proposal
ini.

Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami , maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga tugas ini dapat berguna bagi kami
pada khusunya dan pihak lain berkepentingan pada umunya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2

1.3 Tujuan .....................................................................................................2

1.4 Manfaat ...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3

2.1 Pengertian Organisasi Profesi ................................................................3

2.2 Tujuan Organisasi Profesi........................................................................4

2.3 Manfaat Organisasi Profesi.....................................................................5

2.4 Dasar Pembbentukan Organisasi Profesi.................................................6

2.5 Komponen dan Aktifitias Organisasi Profesi...........................................7

BAB III PENUTUP....................................................................................................11

3.1 Kesimpulan..............................................................................................11

3.2 Saran.........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Guru merupakan seseorang yang bertugas sebagai pendidik yang bertanggung


jawab penuh didalam kelas maupun diluar kelas selama proses pembelajaran di
sekolah. Oleh sebab itu menjadi seorang guru tidaklah mudah, harus benar-benar
memiliki keterampilan dan profesionalitas yang tinggi agar mampu mengemban
tanggung jawab serta menjalankan amanah yang sesuai dengan ketetapannya sehingga
mampu mencapai tujuan dari proses pembelajaran diruang lingkup lembaga
pendidikan.

Namun tidak sedikit dari guru-guru yang tidak mendapatkan haknya. Tanggung
jawab yang begitu besar tidak sesuai dengan hak yang didapatkan. Banyak juga guru-
guru yang diperlakukan tidak sebagaimana mestinya. Sehingga perlu adanya sebuah
satu kesatuan dari guru-guru se Indonesia khususnya untuk membangun sebuah
organisasi yang dapat menyalurkan aspirasi para guru ataupun dapat menyampaikan
tujuantujuan yang sama melalui organisasi tersebut. Sehingga diharapkan tanggung
jawab dan hak yang didapatkan itu bisa sesuai. Walaupun jasa seorang guru tidak
akan pernah bisa dibayar dengan apapun. Karena guru adalah pahlawan tanpa tanda
jasa. Akan tetapi guru juga hanyalah manusia biasa yang dapat merasakan lapar lelah
dan butuh kehidupan ekonomi yang lebih baik lagi.

Sehingga organisasi profesi amat sangat diperlukan keberadaanya untuk guru-guru


karena dapat sangat membantu para guru untuk bisa menyampaikan semua hal yang
ada dalam ruang lingkup pendidikan kepada pemerintah, baik kehidupan didalam
lembaga pendidikan ataupun diluar lembaga pendidikan sehingga pemerintahpun
dapat menjamin kesejahteraan para guru mulai dari keamanan, kesejahteraan dan
lainnya.

1
Dalam makalah ini akan dibahas tentang apa itu organisasi profesi, tujuan dan
fungsinya dengan lebih terperinci dan lebih jelas lagi. Juga diharapkan pembaca dapat
memahami tentang organisasi profesi pemahaman yang lebih baik lagi. Sehingga
tujuan dati dari penulisan makalah inipun dapat tersampaikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Organisasi Profesi?
2. Apa Dasar Pembentukan Organisasi Profesi?
3. Apa saja komponen dan aktivitas Organisasi Profesi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Organisasi
Profesi.
2. Untuk mengetahui dan memahami Dasar Pembentukan Organisasi Profesi.
3. Untuk mengetahui dan memahami komponen dan aktivitas Organisasi Profesi.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini adalah : Untuk membangun


kepercayaan dalam diri guru maupun masyarakat, mengenai adanya suatu persepsi
tentang kompetensi, serta persepsi yang melahirkan kepercayaan masyarakat itu
ialah anggota-anggota suatu profesi miliki motivasi adanya persepsi masyarakat
bahwa kelompok-kelompok professional mengatur dirinya dan lebih lanjut diatur
oleh masyarakat berdasarkan minat dan kepentingan masyarakat untuk
memberikan layanan kepada orang-orang dengan siapa mereka bekerja.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi Profesi

Organisasi adalah suatu kebersamaan yang saling berinteraksi antara


individu-individu yang bersifat umum dan hubungan kerjasamanya telah diatur
sesuai dengan struktur yang telah ditentukan. Organisasi adalah kumpulan orang-
orang yang sedang bekerja bersama melalui pembagian tenaga kerja untuk
mencapai tujuan yang bersifat umum.

Kata profesi berasal dari bahasa Yunani “propbaino” yang berarti menyatakan
secara publik dan dalam bahasa latin disebut “profession” yang digunakan untuk
menunjukkan pernyataan publik yang dibuat oleh seorang yang bermaksud
menduduki suatu jabatan publik. Secara tradisional profesi mengandung arti
prestise, kehormatan, status sosial, dan otonomi lebih besar yang diberikan
masyarakat kepadanya. Hal ini terwujud dalam kewenangan para anggota profesi
dalam mengatur diri mereka, menentukan standar mereka sendiri, mengatur
bagaimana dan apa syarat bergabung ke dalamnya, serta mengatur standar
perilaku para anggotanya. Ketentuan-ketentuan dan standar ini dibakukan dalam
suatu kode etik professional yang dibuat oleh asosiasi atau organisasi profesi.

Jadi, Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para


praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama
untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan
dalam kapasitas mereka seagai individu.

3
2.2 Tujuan Organisasi Profesi

Tujuan dan tugas organisasi dalam kaitan peningkatan profesi pendidik antara lain:

1. Menciptakan kriteria pendidik yang profesional.

2. Menampung para pendidik yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu untuk


menjadi anggota organisasi profesi.

3. Mencari peluang untuk memajukan profesi para anggota untuk studi lanjut.

4. Mengadakan pembinaan profesi, antara lain dengan mengadakan tim-tim


pembina ke daerah-daerah.

5. Mengawasi pelaksanaan pendidikan dan menilai tingkat profesionalitas


pendidik.

6. Menjatuhkan sanksi kepada mereka yang melanggar kode etik pendidik.

7. Meneliti dan menilai konsep-konsep dan praktik-praktik pendidikan di tingkat


mikro maupun makro.

8. Mengadakan pertemuan secara berkala atau insidental untuk


mengomunikasikan informasi-informasi pendidikan, bertukar pikiran, dan bila
mungkin menyatukan pendapat.

9. Membentuk konsep-konsep pendidikan melalui hasil-hasil penelitian di tanah


air.

4
10. Memperjuangkan hak-hak pendidik sebagai pejabat profesional.

11. Meningkatkan kesejahteraan pendidik agar bisa berpenghasilan layak sebagai


orang professional.

Akan tetapi kewajiban organisasi profesi pendidik tersebut hampir semuanya


baru dalam tingkat konsep saja. Kegiatan nyata organisasi ini baru dalam bentuk
mengadakan pertemuan secara berkala, untuk bertukar konsep serta berupaya
mewujudkan kebijakan-kebijakan tertentu dalam pendidikan. Sementara itu
kegiatan lainnya belum jelas kelihatan.

Untuk mengatasi kesenjangan antar konsep dan praktik organisasi profesi itu
perlu dipikirkan jalan keluarnya, Manap Somantri misalnya mengusulkan ISPI
berinisiatif untuk menjadi pelopor atau mesin penggeraknya. Sebab semua
anggota ISPI adalah sarjana. Alternatif lain, bisa juga dilakukan dengan
menggelar kompetisi antar wilayah atau daerah. Bagi yang menang dijadikan
contoh dalam meningkatkan kegiatan organisasi profesi. Dengan cara ini
diharapkan suatu ketika semua cabang atau ranting organisasi profesi dapat
melaksanakan kewajibannya dengan baik.

2.3 Manfaat Organisasi Profesi

Manfaat yang diperoleh dengan adanya profesi pendidikan diantaranya yaitu


membangun kepercayaan dalam diri masyarakat mengenai adanya suatu persepsi
tentang kompetensi, serta persepsi yang melahirkan kepercayaan masyarakat itu
ialah anggota-anggota suatu profesi miliki motivasi adanya persepsi masyarakat
bahwa kelompok-kelompok professional mengatur dirinya dan lebih lanjut diatur
oleh masyarakat berdasarkan minat dan kepentingan masyarakat untuk
memberikan layanan kepada orang-orang dengan siapa mereka bekerja.

5
2.4 Dasar Pembentukan Organisasi Profesi

Tujuan umum sebuah profesi adalah memenuhi tanggung jawabnya dengan


standar professional tinggi sesuai bidangnnya, mencapai tingkat kinerja yang tinggi,
dengan orientasi kepada kepentingan public. Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat
4 kebutuhan dasar yang harus di penuhi oleh sebuah profesi:

1. Kredibilitas

Bahwa masyrakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem


informasi yang dimiliki sebuah profesi.

2. Profesionalisme

Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh


pemakai jasa sebuah profesi sebagai professional di bidangnya.

3. Kualitas jasa

Adanya keyakinan bahwa semua pelayanan yang di berikan pelaku sebuah


profesi memenuhi standar kinerja yang tinggi.

4. Kepercayaan

Pemakai jasa sebuah profesi harus merasa yakin bahwa terdapat kerangka
etika profesionalisme yang melandasi pemberian jasa tersebut sehingga
menimbulkan kepercayaan yang tinggi pada profesi yang bersangkutan.

6
Untuk memenuhi empat hal tersebut diatas dalam rangka menetapkan standar
kualitas, menetapkan prinsip-prinsip professional dan menciptakan keprcayaan atas
hasil kerja profesi dimata masyarakat maka diperlukan sebuah organisasi yang
mengatur dan melakukan standarisasi terhadapnya, organisasi itulah yang di sebut
Organisasi profesi.

2.5 Komponen dan Aktivitas Organisasi Profesi

Kompetensi profesional guru adalah sejumlah kompentensi yang berhubungan


dengan profesi yang menuntut berbagai keahlihan di bidang pendidikan atau
keguruan. Kompetensi professional merupakan kemampuan dasar guru dalam tentang
belajar dan tingkah laku manusia, bidang studi yang dibinanya, sikap yang tepat
tentang lingkungan PBM dan mempunyai keteranpilan dalam teknik mengajar. Untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik agar dapat menigkatkan mutu
pendidikan maka guru harus memiliki kompetensi yang harus dikuasai sebagai suatu
jabatan professional. Beberapa kompetensi profesional guru adalah sebagai berikut.

1. Menguasai Bahan Ajar

Menurut Tim Sosialisasi KTSP (Depdiknas, 2009) bahan ajar adalah segala
bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksankan
kegiatan belajar mengajar di kelas. Sedangkan menurut Abdul Majid (Perencanaan
Pembelajaran 2007:174) bahan ajar adalah segala bentuk bahan, informasi, alat dan
teks yang digunakan untuk membantu guru/ intruktor dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar.

7
Seorang guru harus menguasai bahan pengajaran agar dalam penyampaiannya
kepada siswa-siswi dapat di terima dengan baik dan lancar. Dalam menguasai bahan
pengajaran dibagi menjadi dua kemampuan dalam menguasai bahan ajar, yaitu
menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan menengah, dan
menguasai bahan penganyaan.

a. Mengusai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan menengah.

a) Mengkaji kurikulum pendidikan dasar dan menengah.

b) Menelah buku teks pendidikan dasar dan menengah.

c) Menelaah buku pedoman khusus bidang studi.

d) Melaksankan kegiatan-kegiatan yang dinyatakan dalam buku teks dan buku


pedoman khusus.

b. Menguasai bahan penganyaan

a) Mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan bahan bidang studi/ mata
pengajaran.

b) Mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan profesi guru.

Berkaitan dengan definisi profesionalisme setiap individu yang

Menjalankan profesi wajib memiliki kompetensi sesuai dengan bidang profesinya.


Profesi Seri Publikasi Pembelajaran Vol 1 No 2(2021): Profesi Keguruan 4 guru dalam
undang-undang No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen mengharuskan sebuah komponen
pokok yang harus dimiliki seorang guru profesional, kompetensi tersebut adalah; kompetensi
profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian.

8
1. Kompetensi Profesional Guru Kompetensi profesional guru berasal dari dua kata
yaitu kompetensi dan profesional. Pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan atau
kecakapan. Dalam arti lain kompetensi profesional guru ialah kemampuan dan kewenangan
guru dalam menjalankan profesi keguruannya, artinya guru yang piawai dalam melaksanakan
profesinya dapat disebut sebagai guru yang kompeten dan profesional. Kompetensi
profesional merupakan pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh seorang yang mempunyai
kualifikasi akademik, kompetensi dan sertifikat pendidik sesuai dengan persyaratan unutk
pendidikan tertentu.

2. Kompetensi pedagogik guru Pedagogik adalah teori mendidik yang mempersoalkan


apa dan bagaimana mendidik sebaik baiknya. (Suardi, 1979:113) sedangkan menurut
pengertian Yunani pedagogik adalah ilmu menuntuk anak yang membicarakan masalah atau
persoalan-persoalan dalam pendidikan dan kegiatan-kegiatan mendidik, tugas guru yang
utama adalah mengajar dan mendidik murid dikelas maupun diluar kelas guru selaln-
persoalan dalam pendidikan dan kegiatan-kegiatan mendidik, tugas guru yang utama adalah
mengajar dan mendidik murid dikelas maupun diluar kelas guru selaln-persoalan dalam
pendidikan dan kegiatan-kegiatan mendidik, rugas guru yang utama adalah mengajar dan
mendidik murid dikelas maupun diluar kelas guru selalu berhadapan dengan murid yang
memerlukan pengetahuan, keterampilan dan sikap utama untuk menghadapi hidupnya dimasa
depan. Dilihat dari proses pembelajaran kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru
dalam pengelolaan perkembangan pembelajaran peserta didik. Hal ini harus mampu
diwujudkan oleh setiap guru untuk kehidupan bangsa.

9
3. Kompetensi sosial guru merupakan kemampuan guru untuk memahami dirinya
sebagai bagian dari masyarakat dan mampu mengembangkan tugas sebagao, anggota
masyarakat dan warga Negara. Dengan memahami dan menerapkan nilai dan norma yang
Seri Publikasi Pembelajaran Vol 1 No 2(2021): Profesi Keguruan 5 berlaku dimasyarakat
karena guru merupakan bagian dari masyarakat, selain itu dalam hal memenuhi tanggung
jawab sebagai mana yang diatur, dalam pembukaan undang-undang dasar negara Republik
Indonesia pada alinea keempat. Berkomunikasi lisan dan tertulis, menggunakan teknologi
informasi komunikasi secara fungsional, bergaul secara aktif dengan pesesrta didik, sesama
pendidik, tenaga pendidikan, orang tua atau wali peserta didik, serta bergaul secara santun
masyarakat disekitar

4. Kompetensi kepribadian guru merupakan salah satu jenis kompetensi yang perlu
dikuasai seorang guru selain 3 jenis kompetensi lainnya; sosial, pedagogik dan profesional.
Dalam penjelasan peraturan pemerintah no19 tahun 2005 tentang standar nsaional pendidikan
disebutkan bahwa kompetensi kepribadian guru yaitu kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, Arif dan bijaksana, berwibawa, berakhlak mulia dan mengembangkan diri secara
berkelanjutan sementara itu menurut pemendikas N0.16 tahun 2007 tentang kualifikasi dan
kompetensi guru menjelaskan kompetensi kepribadian untuk guru kelas dan guru mata
pelajaran pada semua jenjang, pendidikan dari dasar hingga menengah.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi


yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk
melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam
kapasitas mereka seagai individu. Tujuan umum sebuah profesi adalah memenuhi
tanggung jawabnya dengan standar professional tinggi sesuai bidangnnya, mencapai
tingkat kinerja yang tinggi, dengan orientasi kepada kepentingan public. Kompetensi
profesional guru adalah sejumlah kompentensi yang berhubungan dengan profesi
yang menuntut berbagai keahlihan di bidang pendidikan atau keguruan. Kompetensi
professional merupakan kemampuan dasar guru dalam tentang belajar dan tingkah
laku manusia,

3.2 Saran

Kami selaku penyusun makalah menyadari bahwa dalam pembuatan makalah


ini masih banyak sekali kekurangan, hal ini disebabkan karena masih terbatasnya
kemampuan kami oleh karena itu kami selaku penyusun makalah sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sidiq, Umar. Etika dan Profesi Keguruan. 2018. Tulungagung:STAI


Muhammadiyah.

12

Anda mungkin juga menyukai