Mata Kuliah Teknologi Hijau
Mata Kuliah Teknologi Hijau
Mata Kuliah Teknologi Hijau
Oleh:
Muhammad Yunus 231720101002
Industri tempe skala kecil akan menghasilkan air limbah mencapai 1.000 liter per hari. Sebagian besar
limbah padat dari kulit kedelai telah dimanfaatkan untuk pakan ternak. Limbah cair hasil perebusan,
perendaman, dan pencucian masih dibuang langsung ke perairan
• Air limbah rebusan kedelai tinggi kandungan organik , dimanfaatkan untuk
menghasilkan produk baru.
• Air limbah dari proses industri tempe terdiri dari 99,9% atau lebih air dan 0,1%
berupa benda padat yang terdiri dari zat organik dan anorganik.
• Perendaman kedelai sebanyak 50 kg akan mengandung nitrogen yang cukup tinggi
yaitu sekitar 1,5%
• Pengambilan biogas dari bahan organik memerlukan Biogas Digester/Biodigester
yang bekerja dengan prinsip membuat reservoir
• bahan organik dalam kondisi anaerobik (bebas oksigen) sehingga bahan organik
dapat difermentasi oleh bakteri metana
.
3 tipe bentuk biogas
1. Fixed domed plant
memiliki kubah penyimpan gas dan ruang slurry yang dibangun di bawah tanah untuk menghindari fluktuasi
suhu antara siang dan malam serta untuk menahan tekanan gas yang akan dialirkan ke dalam kubah.
3. Balloon Plant
Pembuatan biogas dengan bahan polimer seperti PVC lebih mudah karena tidak memerlukan pelatihan
dan keterampilan dalam pemasangannya sehingga sangat ideal untuk masyarakat pedesaan. Digester ini
memiliki dua lubang kedap air (inlet dan outlet) yang berada pada kedalaman berbeda untuk memastikan
aliran substrat di bawah gravitasi.
2. Aspek lingkungan
Limbah tempe yang tidak diolah akan mengganggu kelestarian lingkungan sekitar.
Parameter limbah yang melebihi ambang batas seperti pada tabel
akan mengganggu makhluk hidup di dalam air dan menimbulkan bau yang tidak sedap
pengelolaan air limbah perebusan dan perendaman menjadikannya biogas berdampak antara
lain menghilangkan bau yang dihasilkan dari fermentasi limbah dan air yang terlindungi dari
polusi.
3. Aspek ekonomi
Penggunaan Biogas dari limbah cair tempe dengan campuran sampah organik rumah tangga
akan menghemat bahan bakar yang digunakan. Selain itu, slurry dari biogas dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk sehingga dapat memberikan nilai ekonomi bagi pelaku industri
3. Aspek social
Namun dengan adanya sosialisasi mengenai dampak sampah dan manfaat limbah cair,
mereka dapat memahami pentingnya mengelola sampahnya.
Selain itu, program pengembangan biogas dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.
Keberadaan biogas dapat memperkuat sumber daya manusia.
Kesimpulan
Alternatif pengelolaan sampah yang tepat adalah dengan memanfaatkannya sebagai biogas
dengan campuran sampah organik rumah tangga.
Pemilihan biogas yang disesuaikan dengan kondisi lapangan adalah biogas dengan jenis balon plane.
Penerapan biogas secara ekonomi dan lingkungan bermanfaat bagi industri pembuat tempe.
TERIMAKASIH