Makalah Kelompok 3 BPK Alfy

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PROSES KOMUNIKASI

Mata Kuliah: Sistem Informasi Keperawatan II


Dosen Pengampuh: Ns. Norman Alfiat Talibo, S. Kep., M. Kep

Disusun Oleh Kelompok 3:

Junaidi Jasman 220101068


Sahra Makalalag 220101087
Vira Magfirly Sumah 220101129
Dewi Anggraeni A. Latoko 220101014
Julianti Maseke 220101025
Sasti Ode Samsudin 220101041
Anastasya Mahmud 220101100

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHTAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO
T.A 2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Proses Komunikasi” pada mata kuliah
Keperawatan Dewasa Sistem Endokrin, Imunologi, Pencernaan, Perkembangan
Dan Reproduksi Pria.

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan


kemampuan menulis. Untuk itu kami mengharapkan saran dan krirtik yang bersifat
konstruktif sehingga kami dapat menyempurnakan makalah ini dengan baik dan
benar.

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan motivasi berbagai pihak.
Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya.

Manado, 29 april 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 01


B. Rumusan Masalah .......................................................................... 01
C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 01

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi .................................................................. 02


B. Komunikasi Verbal dan Non Verbal ................................................ 03
C. Unsur-unsur Komunikasi ................................................................ 03
D. Fungsi Dan Tujuan Komunikasi ..................................................... 04
E. Proses Komunikasi ......................................................................... 08

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................... 11
B. Saran .............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah komunikasi berasal dari kata latin Communicare atau Communis
yang berarti sama atau menjadikan milik Bersama. Kalau kita berkomunikasi
dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada
orang lain tersebut menjadi miliknya.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian
suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini
yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Bahwa komunikasi manusia
adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan,
kelompok, organisasi dan Masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan
untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada Bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak gerik badan, menunjukan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, mengelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi dengan Bahasa non verbal.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian komunikasi?
2. Unsur apa saja yang harus dipenuhi dalam proses komunikasi?
3. Apakah pengertian proses komunikasi?
4. Apa saja Langkah-langkah proses komunikasi?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi
2. Untuk mengetahui unsur apa saja dalam proses komunikasi
3. Untuk mengetahui pengertian dari proses komunikasi
4. Untuk mengetahui langkah-langkah apa saja dalam proses komunikasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari Bahasa Latin, “comunis” yang berarti membuat
kebersamaan atau membangun kebersamaan antara 2 orang atau lebih. Akar asal
katanya “communis” yaitu “communico” yang artinya berbagai (Stuart, 1983,
dalam Vardiansyah, 2004:3).
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia atau KBBI komunikasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara 2 orang atau lebih sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Dalam literatur lain disebutkan komunikasi juga berasal dari kata
“communication” atau “communicare” yang berarti “membuat sama” (to mke
common). Istilah “communis” adalah istilah yang paling sering disebut sebagai
asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata Latin yang mirip
komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan
dianut secara sama.
Pengertian komunikasi itu sangat bermacam-macam bergantung pendapat
setiap orang. Dari banyak pengertian tersebut jika dianalisa pada prinsipnya
dapat disimpulkan bahwa komunikasi mengacu pada Tindakan, oleh satu orang
atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan
(noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan
ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. Penyampaian atau penerimaan
informasi ada 2 pihak yang terlibat yaitu:
1. Komunikator: orang atau kelompok orang yang menyampaikan informasi
atau pesan.
2. Komunikan: orang atau kelompok orang yang menerima pesan.

Dalam berkomunikasi keberhasilan komunikator atau komunikan sangat


ditentukan oleh beberapa factor yitu: Cakap, Pengetahuan, Sikap, Sistem sosial
dan Kondisi lahiriah.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat
multidispliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang
tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi
menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan
arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling
melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan
perkembangn ilmu komunikasi.

2
B. Komunikasi Verbal dan Non Verbal
Komunikasi verbal adalah penyamapaian pesan yang disampaikan melalui
lisan (ucapan) maupun tulisan. Disetiap kesempatan, kita selalu menggunakan
mulut kita untuk mengungkapkan sesuatu, dan terkadang ada kalahnya kita
hanya bisa mengungkapkannya dengan kata-kata diatas lembaran kertas.
Dengan komunikasi verbal kita dengan mudah mengukapkan apa yang kita rasa,
menuangkan ide-ide, berkomunikasi dengan orang lain, dan sebagainya.
Komunikasi verbal bukan hanya kita sebagai pembicara atau penulis, tapi harus
ada juga pendengar atau pembaca. Media-media komunikasi verbal pun
beragam, mulai dari bertatap muka langsung (face to face), melalui telepon,
surat, email, dan media lainnya yang menckup tulis atau lisan.
Komunikasi non verbal adalah pesan yang disampaikan melalui ekspresi.
Ekspresi disini bukan hanya sekedar ekspresi wajah, tapi juga tindakan
seseorang melalui gerak tubuh. Ada kalahnya, kita hanya mengekspresikan diri
dengan ekspresi wajah seperti senang, sedih, muram, kesal, marah tanpa
mengungkapkannya melalui kata-kata. Terkadang orang lain salah
mempersepsikan arti dari ekspresi wajah sehingga terjadi salah paham. Namun,
banyak juga keuntungan dari komunikasi non verbal, dengan menggunakan
ekspresi atau gerakan tubuh ketika berbicara orang lain akan lebih memahami
maksud dari pesan yang kita sampaikan dibanding hanya berbicara panjang
lebar tanpa berekspresi. Bentuk komunikasi verbal sender diantaranya adalah,
Bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, symbol-simbol, warna dan intonasi suara.
C. Unsur Unsur Komunikasi
Dari pengertian diatas menunjukkan bahwa ada 6 unsur penting dalam
proses komunikasi yang harus dipenuhi, yaitu
1. komunikator.
Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalm
proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator merupakan seorang atau
sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah
hubungan. Komunikator tidak hanya berperan sebagai pengirim pesan saja,
namun juga memberikan respon dan jawab pertanyaan yang disampaikan
sebagai dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
2. Pesan/informasi
Pesan merupakan keseluruhan apa yang disampaikan oleh komunikator,
pesan dapat berupa kata-kata, tulisan, gambaran atauperantara lain. Pesan
ini memiliki inti, yakni mengarah pada usaha untuk mengubah sikap dan
tingkah laku komunikan. Inti pesan akan selalu mengarah pada tujuan akhir
komunikasi itu.

3
3. Sarana komunikasi/channel.
Sarana komunikasi/channel biasa disebut dengan media yang digunakan
sebagai penyalur pesan dalam proses komunikasi tergantung pada sifat
berita yang akan disampaikan.
4. Komunikan/penerima/receiver.
Komunikan merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan
oleh komunikator. Komunikan biasa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam
bentuk kelompok. Dalam proses komunikasi, komunikan adalah elemen
penting karena ialah yang menjadi sasaran komunikasi dan bertanggung
jawab untuk dapat mengerti pesan yang disampaikan dengan baik.
5. Umpan balik/feedback.
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan
yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. Pada komunikasi yang
dinamis, komunikator dan komunikan terus menerus bertukar peran.
6. Dampak/effect
Dampak merupakan efek perbedaan yang dialami oleh komunikan
sebelum dan sesudah menerima pesan. Bila sikap dan tingkah laku
komunikan berubah sesuai dengan isi pesan maka komunikasi telah berjalan
dengan baik. Dampak /efek sesungguhnya dapat dilihat dari personal
opinion, public opinion maupun majority opinion. Namun semuanya
mengarah kepada perubahan yang terjadi pada komunikan setelah
menerima pesan.
D. Fungsi Dan Tujuan Komunikasi
a. Fungsi Komunikasi
Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya
sebagai pertukaran berita atau pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan
kelompok mengenai tukar menukar data, fakta, ide, maka fungsinya dalam
setiap system sosial adalah sebagai berikut:
1. Informasi :
Pengumpulan, penyimpangan, pemorsesan, penyebaran beriata, data,
gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat
dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dn
orang lain agar dapat mengambil Keputusan yang tepat.
2. Sosialisasi :
Menunjuk pada Upaya Pendidikan, Dimana adanya penyediaan
sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan
bertindak sebagaimana anggota masyarakat yang efektif sehingga ia
sadar akan fungsi sosialnya dan dapat efektif didalam Masyarakat.
3. Motivasi :
Menjelaskan tujuan setiap Masyarakat jangka pendek maupun
jangka Panjang, mendorong orang untuk menentukan pilihan dan

4
keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan
tujuan Bersama yang akan dikejar.
4. Perdebatan dan diskusi:
Menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk
memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat
mengenai masalah public, menyediakan bukti-bukti relavan yang
diperlukan untuk kepentingan umum agar Masyarakat lebih melibatkan
diri dengan masalah yang menyangkut kepentingan Bersama.
5. Pendidikan:
Pengalihan ilmu pengetahuan dapat mendorong perkembangan
intelektual, pembentukan watak, serta pembentuk keterampilan dan
Kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.
6. Memajukan kebudayaan:
Menyebarkan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud
melestarikan warisan masa lalu, mengembangkan kebudayaan dengan
memperluas horisan seseorang serta membangun imajinasi dan
mendorong kreatifitas dan kebutuhan estetikanya.
7. Hiburan:
Memberikan hiburan kepada Masyarakat, lewat penyebar luasan
signal, symbol, suara dan imajinasi dari suara, tari, kesenian,
kesusatraan, music, olaraga, kesenangan, kelompok dan individu,
melalui media masa, eltronik dan sebagainya, sehingga Masyarakat
dapat menikmati hiburan, dan melarikan diri dari kesulitan hidup sehari
hari.
8. Integrasi :
Menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan
untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka
dapat saling kenal dan mengerti serta menghargai kondisi pandangan
dan keinginan orang lain.
Dalam kajian ilmu komunikasi banyak ahli menggemukakan pendapatnya
tentang fungsi-fungsi komunikasi. Dari berbagai pendapat yang berkembang,
dalam makalah ini pemakalah juga akan memaparkan pendapat harold D.laswell
(1948). Secara lebih terperinci fungsi-fungsi komunikasi, yang dikemukakan harold
D.laswell adalah sebagai berikut:

a. penjagaan/pengawasan lingkungan
b. menghubungkan bagian-bagian yang terpisah dari Masyarakat untuk
menanggapi lingkungannya
c. menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya

5
lebih lanjut ia menggemukakan ada 3 kelompok yang selama ini melaksanakan
ke-3 fungsi tersebut. Fungsi pertama, dijalankan oleh para diplomat, atase dan
koresponden luar negri sebagai usaha menjaga lingkungan. Fungsi ke-2, lebih
diperankan oleh para editor, wartawan dan juru bicara sebagai penghubung respon
internal. Adapaun fungsi yang ke-3, adalah para pendidik di dalam Pendidikan
informal atau formal karena terlibat mewariskan adat kebisaan, nilai dari generasi
ke generasi.

Chaarles R.wright (1988) menambahkan 1 fungsi, yakni hiburan yang


menunjukkan pada Tindakan-tindakan komunikatif yang terutama sekali
dimaksudkan untuk menghibur dengan tidak mengindahkan efek-efek instrumental
yang milikinya.

Sendangkan menurut Wilbur schramm fungsi komunikasi ini dapat dilihat dari
kategori komunikator dan komunikan. Fungsi tersebut harus cocok satu sama
lainnya, isi mengisi dan merupakan interpedensi agar supaya komunikasi dapat
berjalan dengan harmonis.

Fungsi-fungsi komunikasi juga bisa ditelesuri dari tipe komunikasi itu sendiri,
yang mana komunikasi di bagi atas 4 macam tipe yakni:

1. Komunikasi dengan diri sendiri


2. Komunikasi antar pribadi
3. Komunikasi public
4. Komunikasi masa

Adapun fungsi komunikasi secara umum adalah secara berikut:

a. Mass information , yakni untuk memberi dan menerima informasi kepada ha


layak
b. Mass education, yaitu untuk memberi Pendidikan
c. Mass persuasion, yaitu untuk mempengaruhi
d. Mass intertaiment, yaitu untuk menghibur
b. Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi disini menunjuk kepada suatu harapan atau keinginan
yang dituju oleh pelaku komunikasi. Secara umum harold D.laswell
menyebutkan bahwa tujuan komunikasi ada 4 yaitu:

6
1. sosial change (perubahan sosial) seseorang mengadakan komunikasi
dengan orng lain, diharapkan adanya perubahan sosial dalam
kehidupannya seperti halnya kehidupanya akan baik dari sebelum
berkomuniksi.
2. Etitud change (perubahan sikap) seseorang berkomunikasi juga ingin
mengadakan perubahan sikap
3. Epinion change (perubahan pendapat). Seseorang dalam berkomunikasi
mempunyai harapan untuk mengadakan perubahan pendapat
4. Behavior change (perubahan prilaku). Seseorang berkomunikasi juga
ingin mengadakan perubahan prilaku
Pendapat lain mengatakan bahwa secara umum akibat atau hasil komunikasi
dapat mencakup 3 askep, yakni:

a. Aspek kongitif, yaitu menyangkut kesadaran dan pengetahuan.


b. Aspek afektif, yaitu menyangkut sikap atau perasaan atau emosi.
c. Aspek konatif, yaitu menyangkut prilaku atau melakukan sesuatu.

Dalam kaitannya dengan 3 aspek diatas, ada beberapa indicator dari akibat atau
hasil komunikasi, diantarny ada tiga macam yang cukup popular, yakni model
AIDA (attention, interest, desire, dan action), model hierarki efek dan model adopsi
inovasi.

Model AIDA ini merupakan gambaran bahwa dampak atau hasil komunikasi
yang terjadi pada seseorang setelah ia menerima pesan akan menyangkut empat hal,
yakni: attention (perhatian) dalam kolom kognitif, kemudian meningkat ke Tingkat
efektif yaitu interest (minat) dan desire (keinginan), selanjutnya meningkat ke
Tingkat action (Tindakan) disumsikan bahwa Tindakan yang diambil pada dasarnya
didorong oleh adanya perhatian, minat dan keinginan.

Model-model hierarki efek ini hampir sama dengan model AIDA hanya saja
proses-proses pertahapannya lebih kompleks, yaitu mencakup enam tahap:

1. awarenes (kesadaran)
2. knowledge (pengetahuan)
3. liking (menyukai)
4. preference (pilihan)

7
5. conviction (meyakini)
6. purchase (membeli)
Model adopsi inovasi, ini dikembangkan oleh Evererr M. Rogers (1983). Model
ini memberikan gambaran tentang 5 tahap yang dilalui dalam proses pembuatan
Keputusan untuk menerima atau menolak inovasi. Yang dimaksud inovasi disini
adalah suatu ide atau gagasan, praktek, atau benda yang dinilai baru oleh seseorang.
Kelima tahap tersebut adalah knowledge (pengetahuan), persuasion (persuasi),
decision (Keputusan), implementation (pelaksanaan), confirmation (konfirmasi).
Dalam model tahap ini pelaksanaan bukanlah tahap terakhir. Karena setelah itu
ada satu tahap lagi yakni konfirmasi. Pada tahap ini seseorang akan mencari bukti-
bukti penguatan dan mempertimbangkan Kembali Keputusan yang telah diambil
dan dilaksanakannya. Apabila ia merasa benar, maka tindakannya akan diteruskan,
tetapi bila ia merasa tidak benar, atau terpengaruh oleh inovasi lain atau oleh
kebiasaan lama, maka ia akan berhenti melaksanakan inovasi.
E. Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan
kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna
antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan
untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi
pada umumnya). Proses komunikasi termasuk juga suatu proses penyampaian
informasi dari satu pihak ke pihak lain Dimana seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi dan Masyarakat menciptakan dan menggunakan
informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi
berasal dari Bahasa latin comunis yang berarti sama. Comunico, comunicatio
atau comunicare yang berarti membuat sama. Secara sederhana komunikasi
dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang
menerima pesan.
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada Bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, dan menunjukkan sikap tertentu seperti
tersenyum, mengangkat bahu dan sebagainya. Komunikasi ini disebut
komunikasi non verbal. Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan
komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada
penyampaian pesan untuk menunjukkan motif komunikasi. Melalui komunikasi
sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak
lain.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni proses komunikasi secra
primer dan proses komunikasi secara sekunder.
a. Proses komunikasi secara primer, proses komunikasi secara primer adalah
proses komunikasi secara langsung.

8
b. Proses komunikasi secara sekunder, proses komunikasi secara sekunder
adalah proses komunikasi dengan perantara (teknologi maupun non
teknologi).
Langkah-langkah proses komunikasi:
1. Komunikator memiliki gagasan atau pesan/informasi yang ingin
disampaikan kepada komunikan.
2. Komunikator membuat/Menyusun sandi-sandi (encoding) untuk
menyatakan maksud dalam bentuk kata-kata ataupun lambang.
3. Perkataan dan lambang/lambang (pesan) disalurkan melalui media.
4. Komunikan menguraikan/menafsirkan pesan yang dikirim oleh
komunikator.
5. Komunikan memberi tanggapan.
Menurut arah prosesnya, komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Komunikasi satu arah (one way communication)
Komunikasi yang hanya sepihak, komunikator tidak memberi
kesempatan kepada komunikan untuk memberi respon
Keuntungan:
1. Lebih cepat dan efisien.
2. Dalam hal tertentu memberi kepuasan kepada komunikator, karena
komunikan tidak mempunyai kesempatan
3. Dapat menjaga wibawa komunikator (pimpinan), karena komunikan
tidak dapat mengetahui secara langsung atau menilai kesalahan dan
kelemahan komunikator
Kelemahan:
1. Tidak memberi kepuasan kepada komunikan
2. Memberikan kesan otoriter
3. Dapat menimbulkan kesalahpahaman dan ketidakjelasan
b. Komunikasi dua arah (two ways communication)
Berlangsung antara dua pihak antara komunikator dan komunikan baik
secara vertical, horizontal dan diagonal.
1. Komunikasi vertical, berlangsung dalam Perusahaan antar atasan dan
bawahan
2. Komunikasi horizontal, berlangsung pada komunikator dan komunikan
yang mempunyai Tingkat, kedudukan dan wewenang yang berbeda.

9
Keuntungan:

a. Ada dialog
b. Informasi lebih jelas, akurat dan tepat
c. Memunculkan rasa kekeluargaan, keakraban dan iklim demokratis
d. Menghindari kesalahpahaman

Kelemahan :

a. Informasi lebih lambat sehingga kurang efisien


b. Keputusan tidak dapat diambil dengan cepat
c. Memberikan kesempatan pada komunikan untuk bersikap menyerang,
sehingga suasaana kerja menjadi kurang kondusif
d. Memberikan kemungkinan timbulnya berbagai macam masalah yang
tidak relevansinya dengan masalah yang sebenarnya.
c. Komunikasi ke segala arah
Berlangsung dari beberapa komunikator dan komunikan yang saling
berinteraksi contohnya diskusi

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan, baik berupa ide, atau
gagasan dari satu pihak ke pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara
keduanya. Pada umumnya komunikasi dilakukan dengan menggunakan Bahasa
lisan atau kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada
Bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, maka komunikasi masih
dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap
tertentu, missalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara
tersebut biasa disebut komunikasi dengan Bahasa non verbal atau Bahasa
isyarat.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang
dapat dipahami oleh orang lain. Akan tetapi, komunikasi itu dapat efektif
apabila pesan yang disampaikan ditafsirkan sama oleh pihak penerima pesan
tersebut.
B. Saran
Bagi para pembaca dan teman-teman mahasiswa yang lainnya, jika ingin
menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh, maka penulis
mengharapkan dengan rendah hati agar lebih membaca buku-buku lainnya yang
berkaitan dengan judul “PROSES KOMUNIKASI”.

11
DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,


1998
Nurudin. System komunikasi Indonesia. Jakarta: PT. Rakarta: PT. RahajaGrafindo
persada, 2010
Roudhonah. Ilmu komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta press, 2007
Widjaja. Komunikasi: komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakart: Bumi
Aksara, 2008

12

Anda mungkin juga menyukai