MAKALAH Ratih Pengantar Ilmu Komunikasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

UNSUR - UNSUR TERBENTUK KOMUNIKASI dan BENTUK


KOMUNIKASI

Disusun Oleh :

Nurhatika

M. Zein

Dosen Pengampu : Dra. Yuslinar, M. Pd

KOMUNIKASI PENYIAR ISLAM

YAYASAN DAKWAH ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

LUBUK SIKAPING

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini dibuat berdasarkan kebutuhan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Ilmu Pengantar Komunikasi serta untuk kebutuhan kami agar dapat lebih
memahami tentang Unsur- Unsur Terbentuknya Komunikasi dan Bentuk Komunikasi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini karena
keterbatasan referensi. Mengingat keterbatasan itu, maka kami membuka selebar-
lebarnya kritik dan saran dari Ibu dosen mata kuliah Ilmu Pengantar Komunikasi
khusunya, serta dari rekan-rekan pembaca pada umumnya.
Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi sangat dibutuhkan untuk interaksi sesama manusia, oleh karena itu
komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi adalah
suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat
menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh
kedua belah pihak. Komunikasi tidak pernah lepas dari perkembangan kehidupan manusia.
Untuk bertahan hidup bahkan melewati evolusi kehidupannya manusia sangat memerlukan
komunikasi. Komunikasilah yang membantu manusia membangun peradabannya. Dengan
melakukan komunikasi pula manusia mempelajari suatu hal dan membuat penghidupan yang
lebih baik pada dirinya.

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya seseorang memerlukan orang


lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini adalah
sebuah hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial
dengan sesamanya. Di kehidupan ini manusia sering bertemu satu dengan yang lainnya dalam
suatu wadah baik formal maupun informal.

Komunikasi terbentuk karena adanya unsur- unsur yang membentuknya dan juga ada
berbagai bentuk dari komunikasi. Oleh karena itu penulis ingin menyusun makalah yang
berjudul “Unsur-Unsur Terbentuk Komunikasi dan Bentuk Komunikasi”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja unsur – unsur terbentuknya komunikasi?


2. Apa saja bentuk – bentuk komunikasi?
3. Bagaimana komunikasi terbentuk?
4. Bagaimana bentuk-bentuk komunikasi?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa saja yang menjadi unsur terbentuknya komunikasi


2. Mengetahui apa saja bentuk – bentuk komunikasi
3. Mengetahui bagaimana komunikasi terbentuk
4. Mengetahui bagaimana bentuk-bentuk komunikasi
1.4 Manfaat Penulisan
Hasil pembuatan makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca dan
semua pihak yang sekiranya membutuhkan informasi seperti yang dapat disajikan di dalam
makalah ini.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Unsur- Unsur Terbentuk Komunikasi

Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga
untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 5 unsur yaitu:

1. Pengirim pesan (komunikator)

2. Pesan

3. Media

4. Penerima (komunikan)

5. Pengaruh atau efek (feedback)

2.1.1 Komunikator

Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan
pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya. Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya
terdiri dari:

1. Satu orang.

2. Banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang.

3. Massa.

Apakah komunikan dapat menangkap dan mengerti sebuah pesan atau tidak, dan bagaimana
respon yang dihasilkan komunikan sangat ditentukan oleh kemampuan komunikator dalam
menyampaikan pesan.

Berikut beberapa hal yang perlu dimiliki oleh seorang komunikator agar pesan yang
disampaikan dapat diterima oleh komunikan:

 Menguasai tehnik bicara atau menulis untuk menyampaikan pesan.


 Memiliki pengetahuan luas mengenai pesan yang akan disampaikan.
 Memiliki kemampuan untuk menyusun isi pesan dengan baik.
 Memiliki kemampuan untuk memilih media yang paling tepat untuk digunakan dalam
menyampaikan pesan.
 Memiliki kredibilitas yang baik dimata audience atau komunikan.
 Memiliki pengetahuan untuk mengantisipasi gangguan yang mungkin timbul.
 Memiliki kemampuan untuk memberikan tanggapan atas feedback yang diberikan
komunikan.

2.1.2 Pesan

Pesan merupakan ide, informasi atau berita yang ingin disampaikan komunikator kepada
komunikan. Pesan disini bisa berupa kata-kata, tulisan, gambar atau lainnya. Pesan
komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan
melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Ada dua sifat pesan:

1. Pesan bersifat verbal (verbal communication)

antara lain: Oral (komunikasi yang dijalin secara lisan). Written (komunikasiyang dijalin
secara tulisan).

2. Pesan bersifat non verbal (non verbal communication)

yaitu: Gestural communication (menggunakan sandi-sandi bidang kerahasiaan)

Pesan mengandung materi yang ditujukan untuk mempengaruhi atau mengubah komunikan.
Pesan sendiri terbagi dalam beberapa jenis sebagai berikut:

a. Pesan informative
Pesan informatif adalah pesan yang sifatnya memberikan keterangan, fakta, atau
informasi lainnya. Pesan jenis ini merupakan pesan yang dapat dijadikan acuan dalam
pengambilan sebuah keputusan oleh komunikan. Contoh pesan jenis ini misalnya
informasi mengenai bencana alam, jenis bantuan apa yang dibutuhkan oleh
pengungsi.
b. Pesan persuasive
Pesan persuasif adalah pesan yang bersifat membujuk. Tujuan pesan jenis ini adalah
untuk merubah sikap komunikan. Dengan pesan jenis ini komunikan dapat perubahan
sikap komunikan didapatkan tanpa adaya paksaan, namun berasal dari keinginan
komunikan sendiri. Contoh pesan jenis ini misalnya iklan sebuah produk.
c. Pesan koersif
Berkebalikan dengan pesan persuasif, pesan koefsif merupakan pesan yang bersifat
memaksa. Dalam mencapai tujuannya, yaitu merubah prilaku komunikan, pesan jenis
ini mengandung unsur paksaan seperti pemberian sanksi atau semacamnya. Contoh
pesan persuasif misalnya peraturan pegawai dalam sebuah perusahaan.

2.1.3 Media

Media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Dalam ilmu komunikasi, media bisa
diartikan sebagai saluran, sarana penghubung, dan alat-alat komunikasi. Kalimat media
sebenarnya berasal dari bahasa latin yang secara harafiah mempunyai arti perantara atau
pengantar. Pemilihan media atau sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan
sebuah pesan, bergantung pada sifat, jenis, atau bentuk pesan yang akan disampaikan. Pesan
dalam bentuk tulisan misalnya, dapat disampaikan menggunakan media Koran atau majalah,
sedangkan media televisi bisanya digunakan untuk menyampaikan pesan dalam bentuk video
(gambar dan suara).

Media komunikasi dikelompokkan kedalam dua kategori, yaitu:

a. Media Personal
Media personal merupakan media komunikasi yang digunakan oleh dua orang yang
berkomunikasi secara personal atau pribadi. Misalnya media telepon, media
perpesanan atau chatting seperti whatsapp, telegram, line, bbm, atau media video call
seperti skype, whatsapp dan semacamnya.
b. Media Massa
Media massa merupakan media komunikasi yang digunakan untuk
mengkomunikasikan pesan kepada masyarakat luas. Target yang ditentukan tidak
spesifik seperti komunikasi person to person. Pesan yang disampaikan melalui media
ini biasanya berdampak besar bagi banyak orang, sebab sifatnya yang masif. Contoh
media massa misalnya televisi, Koran, atau radio.

2.1.4 Komunikan

Komunikan merupakan penerima pesan, pihak yang menjadi sasaran komunikasi. Target
yang ditentukan oleh komunikator untuk menerima pesan yang disampaikannya. Komunikan
bisa seorang indivisu, kelompok, organisasi atau lainnya. Komunikan mempunyai tanggung
jawab untuk dapat memahami apa yang disampaikan komunikator kepadanya, untuk itu
seorang komunikan yang baik harus memperhatikan apa yang disampaikan komunikator
dengan baik.

Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dari seorang komunikan, agar tujuan komunikasi
dapat tercapai:

a. Kecakapan komunikasi
Kecakapan komunikasi disini berkaitan dengan kecakapan komunikan dalam
membaca, medengar serta menangkap apa yang dibaca dan didengarnya.
b. Sikap
Sikap disini berkaitan dengan sikap komunikan terhadap komunikator serta pesan
yang disampaikannya. Ketika seorang memiliki asumsi yang negatif misalnya,
komunikan cenderung akan bersikap acuh atau juga sebaliknya.
c. Pengetahuan
Pengetahuan komunikan terhadap pesan yang disampaikan juga sangat mempengaruhi
ringkat pemahaman komunikan terhadap pesan yang disampaikan. Misalnya pesan
berisi informasi mengenai kehamilan tidak tepat untuk disampaikan kepada anak SD.
d. Keadaan Lahiriah
Manusia normal memliki indra penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan
penciuman. Namun terdapat beberapa orang yang mengalami disabilitas taua
kecacatan seperti tidak bisa melihat atau mendengar. Hal ini perlu diperhatikan, agar
pesan yang disampaikan dapat diterima sengan baik.

2.1.5 Feedback

Feedback atau umpan balik merupakan respon yang diberikan komunikan untuk menanggapi
pesan yang telah diterimanya dari komunikator. Sama seperti keempat unsur komunikasi
yang telah disebutkan sebelumnya, feedback memegang peranan penting dalam tercapainya
tujuan komunikasi. Feedback dari komunikan akan mengukur apakah komunikasi berjalan
dengan baik, apakah komunikan memahami pesan yang disampaikan, dan apakah tujuan
komunikasi tercapai atau tidak.

Feedback dari komunikan bisa berupa apa saja, baik gesture tubuh seperti gelengan atau
anggukan kepala, senyuman atau prilaku seperti mencatat informasi, atau juga ucapan
tanggapan berupa gumaman tertentu. Feedback sendiri dibagi menjadi dua kategori, yatu:

a. Feedback negative
Feedback negatif merupakan respon yang sifatnya cenderung tidak setuju atau
menolak pesan yang disampaikan.  Contohnya bersikap acuh, gelengan kepala, atau
semacamnnya.
b. Feedback positif
Feedback positif merupakan respon yang menunjukkan persetujuan komunikan
terhadap pesan yang disampaikan. Misalnya berupa anggukan kepala, senyuman, atau
sikap responsif lainnya.

2.2 Bentuk Komunikasi

Didalam berhubungan sehari-hari komunikasi dibagi menjadi dua yaitu verbal dan nonverbal.

1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal meliputi Symbol atau pesan yang menggunakan satu kata atau lebih, dari
semua interaksi yang disadari termasuk dalam kategori disengaja yang dilakukan dengan
sadar ke orang lain baik itu menggunakan lisan. Bahasa juga digunakan dalam kode verbal
dan dapat didifinisikan sebagai perangkat simbol, dengan aturan dan yang
mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dalam memahami suatu
komunitas-komunitas.

2. Komunikasi non verbal

Komunikasi non verbal adalah semua komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata.
Komunikasi ini mencangkup semua rangsangan kecuali ransangan verbal dalam suatu sistem
komunikasi, yang bagi pengirim atau penerima, dan kita mengirim pesan non verbal tanpa
menyadari bahwa pesan-pesan tersebut bermakna bagi orang lain.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Komunikasi sangat penting dalam kehisupan social manusia. Komunikasi


terbentuk dari lima unsur yaitu komunikator, pesan, media, komunikan dan
feedback.Adanya kelima unsure ini maka komunikasi dapat terbentuk. Adapun
komunikasi ada dua bentuk yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non
verbal.
DAFTAR PUSTAKA

https://pakarkomunikasi.com/5-unsur-komunikasi

http://eprints.umm.ac.id/35427/3/jiptummpp-gdl-riyanagung-49621-3-babii.pdf

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11673/2/T1_362009096_BAB
%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai