CBL Akm 1 PT Sido Muncul TBK Kelompok 1.

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN AKHIR

RANCANGAN PEMBELAJARAN KELAS BERBASIS KASUS


(CASE BASED LEARNING/ CBL)
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI
SIDO MUNCUL, TBK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Kelulusan Sarjana


Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1

OLEH
DOSEN PEMBIMBING : Akuntansi Keuangan Menengah 1
NAMA : Windi Untari 11237600001
NAMA : Hardief Muhammad 2119000357
NAMA : Suedi 11210600054
NAMA : Gorga Prayoga Hutajulu 21197000141

PROGRAM STUDI SARJANA


AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA JAKARTA
2023
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Analisis rasio keuangan merupakan suatu alat analisis yang dipakai oleh
perusahaan untuk menilai dan menganalisis kinerja keuangan berdasarkan data
perbandingan masing-masing Akun yang terdapat di dalam laporan keuangan
contohnya laporan Laba rugi, Neraca, dan Arus kas dalam kurun waktu tertentu.
Setiap tutup periode akhir bulan, biasanya accounting perusahaan menyiapkan dan
menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca, laba rugi, arus kas,
perubahan modal, dan laporan tersebut nantinya akan diserahkan kepada pimpinan
perusahaan.
Analisis data laporan keuangan dilakukan dengan menganalisis masing-
masing akun yang terdapat di dalam laporan keuangan dalam bentuk rasio posisi
keuangan dengan tujuan agar dapat memaksimalkan kinerja perusahan untuk masa
yang akan datang. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan sebuah
gambaran dan penjelasan informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan
yang dapat dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan bisnis dan dapat juga
digunakan untuk menarik investor dalam mengembangkan perusahaan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui posisi dan kondisi
keuangan perusahaan yang akan berguna bagi manajemen dan pihak-pihak yang
berkepentingan lain seperti pemilik perusahaan, manajer, kreditor, investor, dan
pemerintah. Melalui analisis rasio keuangan, manajemen dapat mengetahui perubahan
posisi dan kinerja perusahaan dalam beberapa periode agar manajemen mengetahui
posisi peningkatan atau penurunan keuangan perusahaan. Informasi tentang posisi
keuangan perusahaan, kinerja perusahaan, aliran kas perusahaan, dan informasi lain
yang berkaitan dengan keuangan perusahaan dapat diperoleh dari laporan keuangan
perusahaan. Analisis rasio keuangan merupakan suatu alat analisis yang dipakai oleh
perusahaan untuk menilai dan menganalisis kinerja keuangan berdasarkan data
perbandingan Maka dari itu kami akan membahas laporan Keuangan berdasarkan
Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Likuiditas, Rasio Hutang selama 2 tahun
terakhir di 2020 dan 2021 Di PT Industri Jamu dan Obat SidoMuncul Tbk,
perusahaan terkenal yang sudah menghasilkan ribuan Product Jamu dan Obat
Traditional Herbal ke Seluruh Indonesia selama lebih dari 70 Tahun.
BAB II
Tinjauan Literatur

A. Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan

Untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan,maka perlu mengetahui


keadaan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Keadaan keuangan suatu perusahaan dapat
diketahui dari laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi mengenai posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan yang bersangkutan. Berikut adalah beberapa pengertian laporan keuangan menurut
beberapa ahli :

Menurut Lukman (2013) Laporan keuangan adalah laporan tentang perhitungan


rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu,saat ini dan
kemungkinannya di masa depan.

Disisi lain menurut Syafrida Hani (2015, hal. 22) Laporan keuangan adalah hasil
akhir proses akuntansi. Setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah
sedemikjian rupa, disajikan dalam nilai uang. Selanjutnya menurut Jumingan (2015, hal. 4)
Laporan Keuangan merupakan hasil tindakan perbuatan ringkasan data keuangan perusahaan.
Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain
yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan
perusahaan.

Menurut Kasmir (2010, hal. 66) Laporan keuangan adalah laporan yang
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Menurut Farah Margaretha (2011, hal. 20) Laporan Keuangan adalah laporan
yang memberikan gambaran akuntansi atas operasi serta posisi keuangan perusahaan.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan
laporan yang menunjukkan kondisi keuangan suatu perusahaan pada saat dan jangka waktu
tertentu yang dinyatakan dalam gambaran akuntansi yang terdiri dari Neraca,Laporan Laba
Rugi,Laporan Perubahan Modal,dan Laporan Arus Kas

B. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan


Seperti yang diketahui setiap laporan keuangan yang dibuat sudah pasti
memiliki tujuan tertentu. Dalam praktiknya terdapat beberapa tujuan yang hendak
dicapai,terutama bagi pemilik usaha dan manajemen perusahaan. Di samping itu, tujuan
laporan keuangan disusun guna memenuhi kepentingan berbagai pihak yang berkepentingan
terhadap perusahaan. Berikut ini adalah beberapa tujuan laporan keuangan

Menurut Kasmir (2010, hal.87),tujuan pembuatan atau penyusunan laporan


keuangan yaitu:
1) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
perusahaan saat ini.
2) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban yang dimiliki perusahaan
saat ini.
3) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada
suatu periode tertentu.
4) Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
perusahaan dalam suatu periode tertentu.
5) Memberikan informasi tentang perubahan yang terjadi terhadap aktiva, passiva dan
modal perusahaan.
6) Memberikan informasi kinerja manajemen perusahaan dalam suatu peride.
7) Memberikan informasi tentang catatan atas laporan keuangan.
8) Informasi keuangan lainnya.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Jumingan (2015, hal. 5) menyatakan bahwa
tujuan laporan keuangan adalah:
1) Untuk memberikan informasi keuangan secara kuantitatif mengenai perusahaan
tertentu,guna memenuhi keperluan para pemakai dalam mengambil keputusan-
keputusan ekonomi.
2) Untuk menyajikan informasi yang dapat dipercaya mengenai posisi keuangan dan
perubahan kekayaan bersih perusahaan.
3) Untuk menyajikan informasi keuangan yang dapat membantu pemakai dalam
menaksir kemampuan memperoleh laba dari perusahaan.
4) Untuk menyajikan informasi lain yang diperlukan mengenai perubahan dalam harta
dan kewajiban,serta mengungkapkan informasi lain yang sesuai dengan keperluan
para pemakai.
5) Untuk mencapai mutu yang relevan,jelas dan dapatdimengerti,dapat diuji
kebenarannya,mencerminkan keadaan perusahaan menurut waktunya secara
tepat,dapat dibandingkan,lengkap dan netral.
Sedangkan menurut Mahmudi (2010) tujuan laporan keuangan antara lain:
1) Untuk memberikan informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan.
2) Untuk alat akuntabilitas publik.
3) Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam mengevalusai kinerja manajerial
dan organisasi.
Menurut Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (2009) menyatakan bahwa: “Tujuan
laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan,kinerja
perusahaan ekuitas,arus kas dan informasi lainnya yang bermanfaat bagi pengguna laporan
keuangan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada
mereka.”
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah memberikan
informasi atau gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan,baik pada saat tertentu
atau periode tertentu guna memenuhi kebutuhan berbagai pihak yang berkepentingan bagi
perusahaan. Adapun manfaat laporan keuangan menurut Kasmir (2010, hal 92):
1) Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu,baik
harta,kewajiban,modal maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2) Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
3) Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4) Untuk mengetahu langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang
berkaitan dengan keuangan perusahaan saat ini.
5) Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau
tidak karena sudah dianggap berhasil atau tidak.
6) Dan juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang
mereka capai.
Menurut Farah Margaretha (2011, hal. 9) manfaat laporan keuangan adalah :
1) Untuk mengetahui informasi yang relevan untuk digunakan manajer dalam menjalankan
operasi perusahaan.
2) Untuk mengetahui informasi yang relevan untuk digunakan pihak-pihak yang
berkepentingan (penyumbang,anggota organisasi,kreditur dan pihak lain yang menyediaka
sumber daya bagi organissasi nirlaba (nonprofit) untuk mengetahui kinerja dan kondisi
perusahaan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat laporan keuangan untuk
mengetahui posisi keuangan perusahaan baik aset,liabilitas dan perubahan posisi keuangan
dimana laporan tersebut dapat menyajikan kelemahan dan kekuatan perusahaan sehingga
selanjutnya dapat menentukan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk meningkatkan
kinerja perusahaan dimasa mendatang.
c. Pengguna Laporan Keuangan
Pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor
potensial,karyawan,pemberi pinjaman,pemasok dan kreditor lainnya, pelanggan dan
pemerinatah serta lembaga-lembaganya dan masyarakat. Para pengguna laporan keuangan
menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berbeda.
Menurut Munawir (2014,hal 2-4). Para pengguna laporan keuangan antara lain
sebagai berikut:
1) Pemilik perusahaan
Laporan keuangan diperlukan oleh pemilik perusahaan untuk menilai hasil-hasil yang telah
dicapai dan menilai kemungkinan hasil-hasil yang akan dicapai dimasa yang akan datang
sehingga bisa menaksir bagian keuntungan yang akan diterima dan perkembangan harga
saham yang dimilikinya.
2) Manajemen perusahaan
Laporan keuangan diperlukan untuk mengukur tingkat biaya, efisiensi tiap-tiap bagian,hasil
kerja tiap-tiap individu dan menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan untuk
mencapai hasil yang lebih baik.
3) Investor
Para investor (penanaman jangka panjang),bankers maupun para kreditur lainnya
berkepentingan terhadap prospek keuntungan dimasa mendatang dan perkembangan
selanjutnya,untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk mengetahui kondisi kerja
keuangan jangka pendek perusahaan tersebut.
4) Kreditor atau banker
Para kreditur berkepentingan dalam laporan keuangan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar hutangnya dan beban bunganya,untuk mengetahui apakah kredit
yang diberikan cukup mendapat jaminan dari perusahaan tersebut,penentu kebijaksanaan
penanaman modalnya,apakah peerusahaan mempunyai prospek yang cukup baik dan akan
diperoleh keuntungan yang cukup baik.
5) Pemerintah atau regulator
Pemerintah mengguanakan laporan keuangan untuk menentukan besarnya pajak yang harus
ditanggung oleh perusahaan juga sangat diperlukan oleh Biro Pusat Statistik,Dinas
Perindustrian,Perdagangan dan Tenaga Kerja untuk perencanaan pemerintah.
Menurut Fahmi (2014) pengguna laporan keuangan tersebut adalah:
1) Kreditur adalah pihak yang memberikan pinjaman baik dalam bentuk utang,barang
maupun dalam bentuk jasa.
2) Investor adalah seseorang yang mempunyai saham atas investasi yang ditanamkan disuatu
perusahaan.
3) Akuntan publik adalah mereka yang ditugaskan untuk melakukan audit pada sebuah
perusahaan.
4) Karyawan perusahaan adalah mereka yang terlihat secara penuh di suatu perusahaan dan
secara ekonomi mereka mempunyai ketergantungan yang besar yaitu pekerjaan dan
penghasilan yang diterima dari perusahaan tempat mereka bekerja.
5) Bapepam adalah badan pengawas pasar modal dalam hal ini bertugas untuk mengamati
dan mengawasi setiap kondisi perusahaan yang go public tersebut.
6) Konsumen adalah pihak yang menikmati produk dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan.
7) Pemasok (supplier) adalah mereka yang menerima order untuk memasok setiap kebutuhan
perusahaan mulai dari hal-hal yang dianggap kecil sampai besar yang mana semua itu
dihitung dengan skala finansial.
8) Pengadilan,dalam laporan keuangan yang dihasilkan dan disahkan oleh pihak perusahaan
adalah dapat menjadi barang bukti keuangan tersebut nantinya akan menjadi subjek
pertanyaan dalam peradilan.
9) Akademis dan peneliti adalah mereka yang melakukan research terhadap suatu perusahaan.
10) Pemerintah,dalam hal ini pemerintah dengan segala perangkat yang dimilikinya telah
menjadikan laporan keuangan perusahaan sebagai data fundamental acuan untuk melihat
perkembangan pada berbagai aspek.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengguna laporan keuangan tersebut akan dapat menilai
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya,struktur modal
perusahaan,distribusi terhadap aktivanya,keefektifan pengguna aktiva,hasil usaha/pendapatan
yang telah dicapai,beban-beban tetapyang harus dibayar,serta nilai-nilai buku tiap lembar
saham perusahaan yang bersangkutan.
d. Jenis-jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa jenis,tergantung dari
maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan tersebut.
Masing-masing laporan keuangan memiliki arti sendiri dalam melihat kondisi keuangan
perusahaan baik secara bagian,maupun secara keseluruhan.
Menurut Kasmir (2012, hal. 28-30)) dalam praktiknya,secara umum ada lima macam jenis
laporan keuangan yang bisa disusun,yaitu:
1) Neraca (balance sheet) merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan
pada target tertentu.
2) Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan
hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
3) Laporan perubahan modal adalah laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki
pada saat ini.
4) Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan semua aspekyang berkaitan dengan
kegiatan perubahan,baik yang terpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kas.
5) Laporan Catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang memberikan informasi
apabila ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu.
Menurut Mukhlis (2007) Laporan keuangan disajikan dalam tiga bentuk
yaitu :
1) Neraca
2) Laporan laba rugi
3) Laporan perubahan modal
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan perusahaan
terdiri dari laporan neraca,laporan laba/rugi,laporan perubahan modal,laporan arus
kas dan catatan atas laporan keuangan.

2. Analisis Rasio Keuangan

1. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan atau rasio finansial (bahasa Inggris: financial ratio) merupakan
alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan
perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan
laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan
(mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
(id.wikipedia.org).
Analisis rasio adalah metode menghitung dan menginterpretasikan rasio keuangan
untuk menganalisis dan memonitor performa perusahaan. Pihak yang berkepentingan atas
analisis rasio dari laporan keuangan perusahaan adalah shareholders, creditors, dan pihak
manajemen perusahaan. (Principles of Managerial Finance, 2007). Adapun manfaat dari
analisis rasio keuangan, seperti :
1. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai
kinerja dan prestasi perusahaan.
2. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan
untuk membuat perencanaan.
3. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi
suatu perusahaan dari perspektif keuangan.
4. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan untuk
memperkirakan potensi risiko yang dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan
kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman. Analisis
rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stekholder organisasi
.
(id.wikipedia.org). Menilai efektifitas strategi perusahaan dalam membangun
keunggulan kompetitif.

Metode pendekatan analisis rasio keuangan, seperti :


1. Analysis Cross Sectional
Membandingkan rasio-rasio keuangan antar perusahaan yang berbeda pada tahun
yang sama; meliputi membandingkan rasio keuangan satu perusahaan dengan rasio
keuangan perusahaan lain dalam satu industri atau dengan rasio keuangan rata-rata
industri.
2. Benchmarking
Salah satu jenis analisis cross-sectional dimana nilai rasio keuangan satu
perusahaan dibandingkan dengan rasio keuangan kompetitor utama yang ingin
disamai oleh perusahaan tersebut.
3. Analysis Time Series
Evaluasi performa keuangan perusahaan menggunakan rasio keuangan perusahaan
tersebut selama beberapa tahun berturut. Tujuan menggunakan rasio keuangan
dengan cara analisis time series adalah untuk menilai progress (kemajuan) yang
dicapai perusahaan tersebut.

4. Analisis Kombinasi
Menggunakan analysis cross sectional dan time series. Manfaat menggunakan
analisis kombinasi adalah: analis dapat menilai tren perilaku rasio keuangan dalam
hubungannya dengan tren rasio keuangan dalam industri.
(Principles of Managerial Finance, 2007).
Hal - Hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan analisis rasio, seperti :
1. Rasio yang mempunyai deviasi dari norma yang ada, biasanya mengindikasikan
simptom adanya problem. Biasanya dibutuhkan analisis tambahan untuk
mengisolasi penyebab terjadinya problem tersebut. Analisis rasio menunjukkan
tentang area potensial timbulnya problem, namun demikian analisis rasio tidak
memberikan bukti konklusif tentang adanya suatu problem.
2. Single rasio, secara umum, tidak memberikan informasi yang cukup untuk menilai
(to judge) performa keseluruhan perusahaan. Hanya dengan menggunakan satu
kelompok rasio keuangan sajalah maka baru dapat dibuat suatu penilaian yang
masuk akal.
3. Rasio keuangan yang dibandingkan harus menggunakan laporan keuangan
diwaktu yang sama di satu tahun tertentu. Bila tidak, maka akan muncul dampak
‘seasonality’ yang menyebabkan terjadi kesalahan dalam menarik kesimpulan.
4. Lebih baik menggunakan laporan keuangan yang sudah diaudit.
5. Data keuangan yang dibandingkan sebaiknya data yang dihasilkan dengan cara
yang sama; terutama untuk data inventory dan depresiasi.
6. Hasil analisis rasio dapat terdistorsi oleh faktor inflasi. Inflasi dapat menyebabkan
book value dari aset yang ter-depresiasi berbeda jauh dengan true value
(replacement value) dari aset tersebut.
(Principles of Managerial Finance, 2007).
Rasio keuangan dapat dikategorikan dalam 5 kelompok: likuiditas, aktivitas,
hutang, profitabilitas, dan rasio-rasio pasar (market ratios). Rasio-rasio likuiditas, aktivitas
dan hutang terutama mengukur tentang risiko. Rasio profitabilitas mengukur return.
Market ratios menggambarkan keduanya, risiko dan return. (Principles of Managerial
Finance, 2007).
1. Rasio Likuiditas
Liquidity (likuiditas) adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya bila jatuh tempo.
a. Current Ratio (CR), mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar
dengan menggunakan harta lancarnya. Pada umumnya semakin tinggi nilai current ratio
semakin likuid suatu perusahaan.
b. Quick Ratio (QR) atau Acid-Test Ratio, kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban lancar dengan menggunakan harta lancarnya tanpa memasukkan
variabel inventories, karena inventories adalah harta lancar yang paling tidak
likuid.

2. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas mengukur kecepatan dengan mana berbagai account (akun) diubah
ke dalam sales atau cash-inflows atau cash-outflows ataupun mengukur seberapa
efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.
a. Inventory Turnover (ITO), mengukur aktivitas inventory suatu perusahaan. Satu
putaran persediaan atau inventory turnover meliputi satu proses mulai dari bahan mentah →
barang setengah jadi → barang jadi → dijual. Inventory turnover mengukur berapa kali
inventory berputar dalam satu tahun.

Average age of inventory adalah rata-rata lama hari sales berada dalam
inventory. Asumsi: satu tahun adalah 365 hari.

b. Average Collection Period (ACP), rata-rata lama waktu yang dibutuhkan untuk
menagih Account receivable (A/R) sampai dibayarkan dalam cash.

c. Average Payment Period (APP), rata-rata periode waktu yang dibutuhkan untuk
membayar account payable.
d. Total Asset Turnover (TATO), rasio yang mengindikasikan efisiensi perusahaan
dalam menggunakan aset yang dimilikinya untuk menghasilkan sales. Biasanya
semakin besar nilai total asset turnover semakin efisien perusahaan
menggunakan asetnya dalam menghasilkan sales.

3. Rasio Hutang/ Profitablitias

Rasio Profitabilitas affalah Rasio yang mengukur seberapa efektir perusahaan dalam
memperoleh laba dan keuntungan. Semakin besar hutang perusahaan maka semakin tinggi
risiko perusahaan akan tidak mampu memenuhi kewajiban pembayaran hutang sesuai kontrak
dan ada kemungkinan bankrut. Secara umum semakin banyak hutang yang digunakan
perusahaan dalam hubungannya dengan total aset perusahaan, semakin besar financial
leverage perusahaan. Financial leverage adalah semakin besarnya risk dan return suatu
perusahaan karena perusahaan menggunakan fixed-cost financing, misal: debt dan preferred
stock.
a. Debt Ratio (DR), mengukur proporsi total aset yang dibiayai oleh kreditur perusahaan.
Semakin tinggi debt ratio semakin besar jumlah uang orang lain digunakan oleh perusahaan
untuk menghasilkan profit.

b. Times Interest Earned Ratio (TIE), mengukur kemampuan perusahaan untuk


membayar bunga pinjaman sesuai kontrak pinjaman. Semakin tinggi nilai TIE
semakin mampu perusahaan memenuhi kewajiban membayar bunga pinjaman-
nya dan sebaliknya. Biasanya nilai TIE berkisar 3 sampai dengan 5 adalah nilai
TIE yang disarankan.

c. Fixed-Payment Coverage Ratio, mengukur kemampuan perusahaan untuk


memenuhi semua kewajiban pembayarannya yang bersifat fixed, misal: bunga
dan prinsipal pinjaman, pembayaran sewa, dividend preferred stock. Asumsi:
dividend preferred stock dibayar sebagai fixed amount dan dibayar sesuai
skedul. Walaupun pembayaran dividend preferred stock dapat ditunda.

4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas digunakan analis keuangan untuk mengevaluasi profit


perusahaan yang berkaitan dengan tingkat sales tertentu, tingkat aset tertentu, atau
investasi oleh owner.
a. Gross Profit Margin, mengukur persentase setiap dollar sales yang tersisa setelah
perusahaan membayar cost of good sold (COGS).

b. Operating Profit Margin, mengukur persentase setiap dollar sales yang tersisa
setelah semua cost dan expenses operasi dibayar.

c. Net Profit Margin, mengukur persentase setiap dollar sales yang tersisa setelah
semua cost dan expenses termasuk interest, tax, dan dividen saham preferen
dibayar.

d. Earning per Share (EPS), menunjukkan jumlah dollar yang dihasilkan (earned)
untuk setiap saham biasa yang beredar, bukan jumlah earning yang benar-benar
didistribusikan kepada para shareholder.

e. Return on Total Asset (ROA), mengukur efektivitas keseluruhan pihak


manajemen perusahaan dalam menghasilkan profit dengan aset yang dimiliki
perusahaan. Rasio ini disebut juga return on investment.

f. Return on Common Equity (ROE), mengukur return yang dihasilkan (earned)


bagi investasi pemegang saham biasa dalam perusahaan.

(Principles of Managerial Finance, 2007)


2. Profil Perusahaan

Sido Muncul (SIDO) adalah produsen jamu terbesar dan termodern di Indonesia
dengan pangsa pasar terbesar untuk kategori produk jamu tradisional. Kami memiliki lebih
dari 300 jenis produk yang sangat akrab dan dekat dengan konsumen Indonesia. Tolak Angin
dan Kuku Bima Ener-G! Adalah salah satu produk unggulan kami yang telah banyak dikenal
selama puluhan tahun. Kami berkomitmen untuk berkembang sejalan dengan prinsip
Manusia, Bumi, dan Laba untuk menciptakan perusahaan yang berkesinambungan dan
bertanggung jawab. Dengan pengalaman berproduksi lebih dari 70 Tahun, sudah
mempekerjakan manusia lebih dari 4.000 karyawan, dan lebih dari 300 Produk.
Didistribusikan 109 Titik di seluruh Indonesia. Dengan Marjin laba sebesar 28,6 % di tahun
2022. Dam Rasio Dividen yang konsisten di atas 90 %. Industri jamu yang bermanfaat
bagi masyarakat dan lingkungan. Mengawali usaha sebagai pemilik pemerah susu
terbesar bernama Melkrey di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, di
sinilah titik awal perjalanan usaha pasangan suami istri Bapak Siem Thiam Hie (28
Januari 1897 – 12 April 1976) dan Ibu Rakhmat Sulistio (13 Agustus 1897 – 14
Februari 1983) dimulai. Pada 1930, pasangan ini merintis toko roti dengan nama Roti
Muncul. Pada tahun yang sama, Ibu Rakhmat Sulistio mulai meracik jamu masuk
angin yang kini dikenal dengan nama Tolak Angin.
- Visi & misi

Menjadi perusahaan farmasi, obat tradisional, makanan minuman


kesehatan, kosmetik dan pengolahan bahan herbal yang dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

• Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal dalam bentuk sediaan farmasi,


obat tradisional, makanan minuman kesehatan, dan kosmetik berdasarkan penelitian
yang rasional, aman, dan jujur.
• Mengembangkan penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan.
• Membantu dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan, dunia kedokteran agar
lebih berperan dalam penelitian dan pengembangan obat dan pengobatan herbal.
• Meningkatkan kesadaran masyarakat tentangpentingnya membina kesehatan melalui
pola hidup sehat, pemakaian bahan- bahan alami, dan pengobatan secara naturopathy.
• Melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) yang intensif.
• Mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan.
• Menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia.
- Beberapa Portolio Product Sido Muncul dibawah ini :

Herbal & Suplemen Minuman

Farmasi

3. Metode Pembelajaran Berbasis Case Based Learning


- Rencana Kasus. Kasus diambil dari dua materi di AKM 1 yaitu Laporan keuangan
dan penerapan PSAK 16 (Aset tetap).
- Mahasiswa menggunakan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
- Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang prinsip Akuntansi dan
penyusunan Pelaporan Keuangan
- Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menyusun Laporan Laba Rugi Komprehensif,
Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Posisi Keuangan, Laporan Arus Kas dan Catatan
Atas Laporan Keuangan
- Mahasiswa mampu menjelaskan Aset Tetap, mencatat perolehan, penyusutan,
penyajian asset tetap di laporan Keuangan
- Mahasiswa dapat menjelaskan beberapa Perhitungan Rasio Keuangan berdasarkan
Laporan keuangan PT Industri Jamu dan Obat Sidomuncul, Tbk.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis rasio likuiditas keuangan perusahaan manufaktur PT Industri Jamu
dan Farmasi Sido Muncul Tbk
2. Bagaimana analisis rasio aktivitas keuangan perusahaan manufaktur PT Industri Jamu
dan Farmasi Sido Muncul Tbk
3. Bagaimana analisis rasio hutang keuangan perusahaan manufaktur PT Industri Jamu
dan Farmasi Sido Muncul Tbk
4. Bagaimana analisis rasio profitabilitas keuangan perusahaan manufaktur PT Industri
Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

2. Ruang Lingkup Kegiatan Pembelajaran Berbasis Kasus ( Case Based Learning)


1. Mengetahui analisis rasio likuiditas keuangan perusahaan manufaktur PT Industri Jamu
dan Farmasi Sido Muncul Tbk
2. Mengetahui analisis rasio aktivitas keuangan perusahaan PT Industri Jamu dan Farmasi
Sido Muncul Tbk
3. Mengetahui analisis rasio hutang keuangan perusahaan manufaktur PT Industri Jamu
dan Farmasi Sido Muncul Tbk
4. Mengetahui analisis rasio profitabilitas keuangan perusahaan PT Industri Jamu dan
Farmasi Sido Muncul Tbk
3. LAPORAN KEUANGAN PT SIDO MUNCUL TBK TAHUN 2020-2021
BERDASARKAN TOTAL ASET, TOTAL LIABILITAS, TOTAL EKUITAS
DAN TOTAL LIABILITAS.
4. ANALISIS RASIO KEUANGAN BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN
PT SIDO MUNCUL TBK, PADA TAHUN 2020-2021

A. Rasio Likuiditas
Perbandingan Kinerja keuangan PT. Industri Jamu dan Obat Sido Muncul Tbk berdasarkan
rasio likuiditas sebagai berikut :
- Current Ratio (CR), mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar
dengan menggunakan harta lancarnya.
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
- Quick Ratio (QR) atau Acid-Test Ratio, kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
lancar dengan menggunakan harta lancarnya tanpa memasukkan variabel inventories,
karena inventories adalah harta lancar yang paling tidak likuid.

𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 − 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦


𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖es

Tabel 1 : Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas (Currect Ratio dan Quick Ratio )

Keterangan 2020 2021 Hasil


Current Ratio 3,66 4,13 Naik
Quick Ratio 3,11 3,29 Naik

Berdasarkan dari Pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan perhitungan rasio


likuiditas mengalami kenaikan pada tahun 2020 ke 2021 kenaikan terjadi karna naiknya harta
lancar sehingga kewajiban terpenuhi , dengan demikian PT sidomuncul dikatakan likuid
B. Rasio hutang / Rasio Solvabilities
Debt Ratio (DR), mengukur proporsi total aset yang dibiayai oleh kreditur perusahaan.
D𝑒𝑏𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Perbandingan Kinerja keuangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
berdasarkan rasio hutang / Solvabilities sebagai berikut :

Keterangan 2020 2021 Hasil


Debt Ratio 0,145 0,133 Turun
Time Interest 2205,02 1829,10 Turun
Earnest Ratio

Berdasarkan Hasil dari perhitungan rasio hutang (laverage) yang dilihat dari Debt ratio dan
Total Debt to Equity Ratio daritahun 2020 dan 2021 pada tabel diatas menunjukkan adanya
Penurunan dalam perhitungan rasio. Penyebab terjadinya penurunan ini yaitu total asset yang
dimiliki perusahaan mampu untuk menjamin hutang yang dimiliki perusahaan. Hal ini
menunjukkan kinerja keungan pada PT. Sidomuncul tbk baik
C. Rasio profitabilitas
Gross Profit Margin, mengukur persentase setiap dollar sales yang tersisa setelah perusahaan
membayar cost of good sold (COGS).
- 𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = G𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
b. Operating Profit Margin, mengukur persentase setiap dollar sales yang tersisa setelah
semua cost dan expenses operasi dibayar.
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
c. Net Profit Margin, mengukur persentase setiap dollar sales yang tersisa setelah semua cost
dan expenses termasuk interest, tax, dan dividen saham preferen dibayar.
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑓𝑜𝑟 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟𝑠
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
d. Return on Total Asset (ROA), mengukur efektivitas keseluruhan pihak manajemen
perusahaan dalam menghasilkan profit dengan aset yang dimiliki perusahaan.
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 = 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑓𝑜𝑟 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟𝑠
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
e. Return on Common Equity (ROE), mengukur return yang dihasilkan (earned) bagi
investasi pemegang saham biasa dalam perusahaan.
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑓𝑜𝑟 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟𝑠
𝐶𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡
Perbandingan Kinerja keuangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berdasarkan
Rasio Profitabilitas sebagai berikut :

Keterangan 2020 2021 Hasil


Return on Assets 0,245 0,309 Naik
Return On equity 0,289 0,363 Naik
Gross Profit Margin 0,551 0,568 Naik
Nett Profit Margin 0,280 0,313 Naik
Operating Profit 0,345 0,392 Naik
Margin

Berdasarkan Hasil dari perhitungan Rasio Profitabilitas dari Return on Assets( ROA), Return
On equityv(ROE), Groff Profit Margin, Nett profit Margin dan Operating Profit Margin yaitu
ada enaikan kinerja keuangan yang disebabkan adanya efisiensi dalam menggunakan aset
untuk mendapatkan laba terjadi pada tahun 2020 ke tahun 2021 Perhitungan ini dilihat dari 5
Bagian Rasio Profitabilitas diatas. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT Industri
Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk membaik.
D. Rasio Aktivitas
Perbandingan Kinerja keuangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berdasarkan
Rasio Aktivitas sebagai berikut :
Inventory Turnover (ITO), mengukur aktivitas inventory suatu perusahaan. Inventory
turnover mengukur berapa kali inventory berputar dalam satu tahun.
- 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = 𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝐺𝑜𝑜𝑑 𝑆𝑜𝑙𝑑
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦
- Average Collection Period (ACP), rata-rata lama waktu yang dibutuhkan untuk
menagih Account receivable (A/R) sampai dibayarkan dalam cash.
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝐴𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒
𝐴𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠/ 365

- Average Payment Period (APP), rata-rata periode waktu yang dibutuhkan untuk
Membayar account payable.
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑃𝑎𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝐴𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑃𝑎𝑦𝑎𝑏𝑙𝑒
𝐴𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑢𝑟𝑐ℎ𝑎𝑠𝑒/ 365
- Total Asset Turnover (TATO), rasio yang mengindikasikan efisiensi perusahaan dalam
menggunakan aset yang dimilikinya untuk menghasilkan sales.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Keterangan 2020 2021 Hasil
Inventory Turnover 4,83 3,81 Turun
Average Payment 70,9 56,7 Turun
Period
Average Collection 0,19 0,16 Turun
Period
Total Asset TurnOver 3,33 4,0 Naik

Rasio Aktivitas dengan indikator bedasarkan Hasil dari perhitungan Rasio Aktivitas
Inventory Turnover (ITO). Average Payment Period (APP), Average Collection Period
(ACP) yaitu kondisi adanya penurunan dari tahun 2020 ke 2021 yang mengakibatkan
perusahaan berada pada posisi tidak likuid dari standar industri. Dan Total Asset TurnOver
(TATO) mengalami kenaikan Pada umumnya semakin tinggi TATO maka semakin efisien
aset perusahaan untuk meningkatkan nilai penjualan.

KESIMPULAN
Pada proposal ini memiliki kesimpulan dari hasil yang telah dibahas yaitu :
1. Pada Rasio Likuiditas kinerja keuangan PT Sidomuncul dikatakan likuid karena mengalami
kenaikan sehingga dapat memenuhi kewajiban pada tahun 2020 ke 2021.
2. Pada Rasio Hutang mengalami penurunan yang mrngartikan kinerja keuangan pada PT
Sidomuncul dapat dikatakan baik, penurunan yang terjadi disebabkan total asset yang
dimiliki oleh perusahaan mampu untuk menjamin hutang yang dimiliki perusahaan.Walaupun
Dengan ketidakstabilan rasio hutang di tiap tahun, perusahaan masih mampu memenuhi
kewajibannya
3. Pada Rasio Profitabilitas menunjukan kinerja keuangan pada perusahaan mengalami
kenaikan karena adanya efisiensi dalam menggunakan asset untuk mendapatkan laba terjadinya
pada tahun 2020 ke tahun 2021.
4.Pada Rasio Aktivitas menunjukan kinerja keuangan pada perusahaan mengalami penurunan
dari tahun 2020 ke 2021 yang mengakibatkan perusahaan berada pada posisi tidak likuid.
PENUTUP
1. Analisis rasio keuangan merupakan suatu alat analisis yang dipakai oleh
perusahaan untuk menilai dan menganalisis kinerja keuangan berdasarkan data
perbandingan masing-masing pos yang terdapat di dalam laporan keuangan
Setiap tutup periode akhir bulan, biasanya accounting perusahaan menyiapkan
dan menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca, rugi laba, arus
kas, perubahan modal, dan laporan tersebut nantinya akan diserahkan kepada
pimpinan perusahaan.
2. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan sebuah gambaran dan
penjelasan informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang
dapat dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan bisnis dan dapat juga
digunakan untuk menarik investor dalam mengembangkan perusahaan.
3. Proyek ini akan meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa
dengan memberikan pengalaman praktis dalam menerapkan konsep-konsep
akuntansi dalam situasi nyata. Dan mahasiswa akan berfikir kritis untuk
memecahkan permasalahan terhadap Rasio Keuangan selama 2 Tahun terakhir
secara jelas dan terperinci untuk menghasilkan pemahaman Laporan
Keuangan.
4. Nama- Nama Mahasiswa yang tertera di proposal yang akan membuat Proyek
ini lebih bermanfaat dan memberikan hasil informasi yang relevan dan akurat
terhadap penelitian ini dan kami siap untuk menjalankan penelitian ini dengan
baik jika Ibu Diana Supriati, S.E., M.S.Ak menyetujui proposal ini
DAFTAR PUSTAKA
Aprilliani, M. (2023, March 20). Kenali Industri Manufaktur: 7 Contoh dan Perkembangannya.

Glints for Employers. Retrieved November 5, 2023, from https://employers.glints.com/id-

id/blog/industri-manufaktur/

Atul, U. N., Inda Sari, Y. N., & Lestari, Y. J. (2022, September). ANALISIS RASIO KEUANGAN

UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN, 2, 92-93.

Gitman, L. J. (2007). Principles Of Managerial Finance, 11/E. Pearson Education.

Pembelajaran Berbasis Proyek dan Manfaat Penerapannya di Kelas. (2023, October 4).

Guruinovatif.id. Retrieved November 4, 2023, from

https://guruinovatif.id/artikel/pembelajaran-berbasis-proyek-dan-manfaat-penerapannya-di-

kelas

Ramadhan, F., & Priyanto, A. A. (2021, November). Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur

Kinerja Keuangan PT. Bank Negara Indonesia Tbk., 5, 4.

Rasio keuangan. (n.d.). Wikipedia. Retrieved November 4, 2023, from

https://id.wikipedia.org/wiki/Rasio_keuangan
2.

Anda mungkin juga menyukai