CBL Akm 1 PT Sido Muncul TBK Kelompok 1.
CBL Akm 1 PT Sido Muncul TBK Kelompok 1.
CBL Akm 1 PT Sido Muncul TBK Kelompok 1.
OLEH
DOSEN PEMBIMBING : Akuntansi Keuangan Menengah 1
NAMA : Windi Untari 11237600001
NAMA : Hardief Muhammad 2119000357
NAMA : Suedi 11210600054
NAMA : Gorga Prayoga Hutajulu 21197000141
A. Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
Disisi lain menurut Syafrida Hani (2015, hal. 22) Laporan keuangan adalah hasil
akhir proses akuntansi. Setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah
sedemikjian rupa, disajikan dalam nilai uang. Selanjutnya menurut Jumingan (2015, hal. 4)
Laporan Keuangan merupakan hasil tindakan perbuatan ringkasan data keuangan perusahaan.
Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain
yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan
perusahaan.
Menurut Kasmir (2010, hal. 66) Laporan keuangan adalah laporan yang
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
Menurut Farah Margaretha (2011, hal. 20) Laporan Keuangan adalah laporan
yang memberikan gambaran akuntansi atas operasi serta posisi keuangan perusahaan.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan
laporan yang menunjukkan kondisi keuangan suatu perusahaan pada saat dan jangka waktu
tertentu yang dinyatakan dalam gambaran akuntansi yang terdiri dari Neraca,Laporan Laba
Rugi,Laporan Perubahan Modal,dan Laporan Arus Kas
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengguna laporan keuangan tersebut akan dapat menilai
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya,struktur modal
perusahaan,distribusi terhadap aktivanya,keefektifan pengguna aktiva,hasil usaha/pendapatan
yang telah dicapai,beban-beban tetapyang harus dibayar,serta nilai-nilai buku tiap lembar
saham perusahaan yang bersangkutan.
d. Jenis-jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa jenis,tergantung dari
maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan tersebut.
Masing-masing laporan keuangan memiliki arti sendiri dalam melihat kondisi keuangan
perusahaan baik secara bagian,maupun secara keseluruhan.
Menurut Kasmir (2012, hal. 28-30)) dalam praktiknya,secara umum ada lima macam jenis
laporan keuangan yang bisa disusun,yaitu:
1) Neraca (balance sheet) merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan
pada target tertentu.
2) Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan
hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
3) Laporan perubahan modal adalah laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki
pada saat ini.
4) Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan semua aspekyang berkaitan dengan
kegiatan perubahan,baik yang terpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kas.
5) Laporan Catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang memberikan informasi
apabila ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu.
Menurut Mukhlis (2007) Laporan keuangan disajikan dalam tiga bentuk
yaitu :
1) Neraca
2) Laporan laba rugi
3) Laporan perubahan modal
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan perusahaan
terdiri dari laporan neraca,laporan laba/rugi,laporan perubahan modal,laporan arus
kas dan catatan atas laporan keuangan.
Rasio keuangan atau rasio finansial (bahasa Inggris: financial ratio) merupakan
alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan
perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan
laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan
(mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
(id.wikipedia.org).
Analisis rasio adalah metode menghitung dan menginterpretasikan rasio keuangan
untuk menganalisis dan memonitor performa perusahaan. Pihak yang berkepentingan atas
analisis rasio dari laporan keuangan perusahaan adalah shareholders, creditors, dan pihak
manajemen perusahaan. (Principles of Managerial Finance, 2007). Adapun manfaat dari
analisis rasio keuangan, seperti :
1. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai
kinerja dan prestasi perusahaan.
2. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan
untuk membuat perencanaan.
3. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi
suatu perusahaan dari perspektif keuangan.
4. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan untuk
memperkirakan potensi risiko yang dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan
kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman. Analisis
rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stekholder organisasi
.
(id.wikipedia.org). Menilai efektifitas strategi perusahaan dalam membangun
keunggulan kompetitif.
4. Analisis Kombinasi
Menggunakan analysis cross sectional dan time series. Manfaat menggunakan
analisis kombinasi adalah: analis dapat menilai tren perilaku rasio keuangan dalam
hubungannya dengan tren rasio keuangan dalam industri.
(Principles of Managerial Finance, 2007).
Hal - Hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan analisis rasio, seperti :
1. Rasio yang mempunyai deviasi dari norma yang ada, biasanya mengindikasikan
simptom adanya problem. Biasanya dibutuhkan analisis tambahan untuk
mengisolasi penyebab terjadinya problem tersebut. Analisis rasio menunjukkan
tentang area potensial timbulnya problem, namun demikian analisis rasio tidak
memberikan bukti konklusif tentang adanya suatu problem.
2. Single rasio, secara umum, tidak memberikan informasi yang cukup untuk menilai
(to judge) performa keseluruhan perusahaan. Hanya dengan menggunakan satu
kelompok rasio keuangan sajalah maka baru dapat dibuat suatu penilaian yang
masuk akal.
3. Rasio keuangan yang dibandingkan harus menggunakan laporan keuangan
diwaktu yang sama di satu tahun tertentu. Bila tidak, maka akan muncul dampak
‘seasonality’ yang menyebabkan terjadi kesalahan dalam menarik kesimpulan.
4. Lebih baik menggunakan laporan keuangan yang sudah diaudit.
5. Data keuangan yang dibandingkan sebaiknya data yang dihasilkan dengan cara
yang sama; terutama untuk data inventory dan depresiasi.
6. Hasil analisis rasio dapat terdistorsi oleh faktor inflasi. Inflasi dapat menyebabkan
book value dari aset yang ter-depresiasi berbeda jauh dengan true value
(replacement value) dari aset tersebut.
(Principles of Managerial Finance, 2007).
Rasio keuangan dapat dikategorikan dalam 5 kelompok: likuiditas, aktivitas,
hutang, profitabilitas, dan rasio-rasio pasar (market ratios). Rasio-rasio likuiditas, aktivitas
dan hutang terutama mengukur tentang risiko. Rasio profitabilitas mengukur return.
Market ratios menggambarkan keduanya, risiko dan return. (Principles of Managerial
Finance, 2007).
1. Rasio Likuiditas
Liquidity (likuiditas) adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya bila jatuh tempo.
a. Current Ratio (CR), mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar
dengan menggunakan harta lancarnya. Pada umumnya semakin tinggi nilai current ratio
semakin likuid suatu perusahaan.
b. Quick Ratio (QR) atau Acid-Test Ratio, kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban lancar dengan menggunakan harta lancarnya tanpa memasukkan
variabel inventories, karena inventories adalah harta lancar yang paling tidak
likuid.
2. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas mengukur kecepatan dengan mana berbagai account (akun) diubah
ke dalam sales atau cash-inflows atau cash-outflows ataupun mengukur seberapa
efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.
a. Inventory Turnover (ITO), mengukur aktivitas inventory suatu perusahaan. Satu
putaran persediaan atau inventory turnover meliputi satu proses mulai dari bahan mentah →
barang setengah jadi → barang jadi → dijual. Inventory turnover mengukur berapa kali
inventory berputar dalam satu tahun.
Average age of inventory adalah rata-rata lama hari sales berada dalam
inventory. Asumsi: satu tahun adalah 365 hari.
b. Average Collection Period (ACP), rata-rata lama waktu yang dibutuhkan untuk
menagih Account receivable (A/R) sampai dibayarkan dalam cash.
c. Average Payment Period (APP), rata-rata periode waktu yang dibutuhkan untuk
membayar account payable.
d. Total Asset Turnover (TATO), rasio yang mengindikasikan efisiensi perusahaan
dalam menggunakan aset yang dimilikinya untuk menghasilkan sales. Biasanya
semakin besar nilai total asset turnover semakin efisien perusahaan
menggunakan asetnya dalam menghasilkan sales.
Rasio Profitabilitas affalah Rasio yang mengukur seberapa efektir perusahaan dalam
memperoleh laba dan keuntungan. Semakin besar hutang perusahaan maka semakin tinggi
risiko perusahaan akan tidak mampu memenuhi kewajiban pembayaran hutang sesuai kontrak
dan ada kemungkinan bankrut. Secara umum semakin banyak hutang yang digunakan
perusahaan dalam hubungannya dengan total aset perusahaan, semakin besar financial
leverage perusahaan. Financial leverage adalah semakin besarnya risk dan return suatu
perusahaan karena perusahaan menggunakan fixed-cost financing, misal: debt dan preferred
stock.
a. Debt Ratio (DR), mengukur proporsi total aset yang dibiayai oleh kreditur perusahaan.
Semakin tinggi debt ratio semakin besar jumlah uang orang lain digunakan oleh perusahaan
untuk menghasilkan profit.
4. Rasio Profitabilitas
b. Operating Profit Margin, mengukur persentase setiap dollar sales yang tersisa
setelah semua cost dan expenses operasi dibayar.
c. Net Profit Margin, mengukur persentase setiap dollar sales yang tersisa setelah
semua cost dan expenses termasuk interest, tax, dan dividen saham preferen
dibayar.
d. Earning per Share (EPS), menunjukkan jumlah dollar yang dihasilkan (earned)
untuk setiap saham biasa yang beredar, bukan jumlah earning yang benar-benar
didistribusikan kepada para shareholder.
Sido Muncul (SIDO) adalah produsen jamu terbesar dan termodern di Indonesia
dengan pangsa pasar terbesar untuk kategori produk jamu tradisional. Kami memiliki lebih
dari 300 jenis produk yang sangat akrab dan dekat dengan konsumen Indonesia. Tolak Angin
dan Kuku Bima Ener-G! Adalah salah satu produk unggulan kami yang telah banyak dikenal
selama puluhan tahun. Kami berkomitmen untuk berkembang sejalan dengan prinsip
Manusia, Bumi, dan Laba untuk menciptakan perusahaan yang berkesinambungan dan
bertanggung jawab. Dengan pengalaman berproduksi lebih dari 70 Tahun, sudah
mempekerjakan manusia lebih dari 4.000 karyawan, dan lebih dari 300 Produk.
Didistribusikan 109 Titik di seluruh Indonesia. Dengan Marjin laba sebesar 28,6 % di tahun
2022. Dam Rasio Dividen yang konsisten di atas 90 %. Industri jamu yang bermanfaat
bagi masyarakat dan lingkungan. Mengawali usaha sebagai pemilik pemerah susu
terbesar bernama Melkrey di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, di
sinilah titik awal perjalanan usaha pasangan suami istri Bapak Siem Thiam Hie (28
Januari 1897 – 12 April 1976) dan Ibu Rakhmat Sulistio (13 Agustus 1897 – 14
Februari 1983) dimulai. Pada 1930, pasangan ini merintis toko roti dengan nama Roti
Muncul. Pada tahun yang sama, Ibu Rakhmat Sulistio mulai meracik jamu masuk
angin yang kini dikenal dengan nama Tolak Angin.
- Visi & misi
Farmasi
A. Rasio Likuiditas
Perbandingan Kinerja keuangan PT. Industri Jamu dan Obat Sido Muncul Tbk berdasarkan
rasio likuiditas sebagai berikut :
- Current Ratio (CR), mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar
dengan menggunakan harta lancarnya.
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
- Quick Ratio (QR) atau Acid-Test Ratio, kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
lancar dengan menggunakan harta lancarnya tanpa memasukkan variabel inventories,
karena inventories adalah harta lancar yang paling tidak likuid.
Tabel 1 : Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas (Currect Ratio dan Quick Ratio )
Berdasarkan Hasil dari perhitungan rasio hutang (laverage) yang dilihat dari Debt ratio dan
Total Debt to Equity Ratio daritahun 2020 dan 2021 pada tabel diatas menunjukkan adanya
Penurunan dalam perhitungan rasio. Penyebab terjadinya penurunan ini yaitu total asset yang
dimiliki perusahaan mampu untuk menjamin hutang yang dimiliki perusahaan. Hal ini
menunjukkan kinerja keungan pada PT. Sidomuncul tbk baik
C. Rasio profitabilitas
Gross Profit Margin, mengukur persentase setiap dollar sales yang tersisa setelah perusahaan
membayar cost of good sold (COGS).
- 𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = G𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
b. Operating Profit Margin, mengukur persentase setiap dollar sales yang tersisa setelah
semua cost dan expenses operasi dibayar.
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
c. Net Profit Margin, mengukur persentase setiap dollar sales yang tersisa setelah semua cost
dan expenses termasuk interest, tax, dan dividen saham preferen dibayar.
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑓𝑜𝑟 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟𝑠
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
d. Return on Total Asset (ROA), mengukur efektivitas keseluruhan pihak manajemen
perusahaan dalam menghasilkan profit dengan aset yang dimiliki perusahaan.
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 = 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑓𝑜𝑟 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟𝑠
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
e. Return on Common Equity (ROE), mengukur return yang dihasilkan (earned) bagi
investasi pemegang saham biasa dalam perusahaan.
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑓𝑜𝑟 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟𝑠
𝐶𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡
Perbandingan Kinerja keuangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berdasarkan
Rasio Profitabilitas sebagai berikut :
Berdasarkan Hasil dari perhitungan Rasio Profitabilitas dari Return on Assets( ROA), Return
On equityv(ROE), Groff Profit Margin, Nett profit Margin dan Operating Profit Margin yaitu
ada enaikan kinerja keuangan yang disebabkan adanya efisiensi dalam menggunakan aset
untuk mendapatkan laba terjadi pada tahun 2020 ke tahun 2021 Perhitungan ini dilihat dari 5
Bagian Rasio Profitabilitas diatas. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT Industri
Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk membaik.
D. Rasio Aktivitas
Perbandingan Kinerja keuangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berdasarkan
Rasio Aktivitas sebagai berikut :
Inventory Turnover (ITO), mengukur aktivitas inventory suatu perusahaan. Inventory
turnover mengukur berapa kali inventory berputar dalam satu tahun.
- 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = 𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝐺𝑜𝑜𝑑 𝑆𝑜𝑙𝑑
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦
- Average Collection Period (ACP), rata-rata lama waktu yang dibutuhkan untuk
menagih Account receivable (A/R) sampai dibayarkan dalam cash.
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝐴𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒
𝐴𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠/ 365
- Average Payment Period (APP), rata-rata periode waktu yang dibutuhkan untuk
Membayar account payable.
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑃𝑎𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝐴𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑃𝑎𝑦𝑎𝑏𝑙𝑒
𝐴𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑢𝑟𝑐ℎ𝑎𝑠𝑒/ 365
- Total Asset Turnover (TATO), rasio yang mengindikasikan efisiensi perusahaan dalam
menggunakan aset yang dimilikinya untuk menghasilkan sales.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Keterangan 2020 2021 Hasil
Inventory Turnover 4,83 3,81 Turun
Average Payment 70,9 56,7 Turun
Period
Average Collection 0,19 0,16 Turun
Period
Total Asset TurnOver 3,33 4,0 Naik
Rasio Aktivitas dengan indikator bedasarkan Hasil dari perhitungan Rasio Aktivitas
Inventory Turnover (ITO). Average Payment Period (APP), Average Collection Period
(ACP) yaitu kondisi adanya penurunan dari tahun 2020 ke 2021 yang mengakibatkan
perusahaan berada pada posisi tidak likuid dari standar industri. Dan Total Asset TurnOver
(TATO) mengalami kenaikan Pada umumnya semakin tinggi TATO maka semakin efisien
aset perusahaan untuk meningkatkan nilai penjualan.
KESIMPULAN
Pada proposal ini memiliki kesimpulan dari hasil yang telah dibahas yaitu :
1. Pada Rasio Likuiditas kinerja keuangan PT Sidomuncul dikatakan likuid karena mengalami
kenaikan sehingga dapat memenuhi kewajiban pada tahun 2020 ke 2021.
2. Pada Rasio Hutang mengalami penurunan yang mrngartikan kinerja keuangan pada PT
Sidomuncul dapat dikatakan baik, penurunan yang terjadi disebabkan total asset yang
dimiliki oleh perusahaan mampu untuk menjamin hutang yang dimiliki perusahaan.Walaupun
Dengan ketidakstabilan rasio hutang di tiap tahun, perusahaan masih mampu memenuhi
kewajibannya
3. Pada Rasio Profitabilitas menunjukan kinerja keuangan pada perusahaan mengalami
kenaikan karena adanya efisiensi dalam menggunakan asset untuk mendapatkan laba terjadinya
pada tahun 2020 ke tahun 2021.
4.Pada Rasio Aktivitas menunjukan kinerja keuangan pada perusahaan mengalami penurunan
dari tahun 2020 ke 2021 yang mengakibatkan perusahaan berada pada posisi tidak likuid.
PENUTUP
1. Analisis rasio keuangan merupakan suatu alat analisis yang dipakai oleh
perusahaan untuk menilai dan menganalisis kinerja keuangan berdasarkan data
perbandingan masing-masing pos yang terdapat di dalam laporan keuangan
Setiap tutup periode akhir bulan, biasanya accounting perusahaan menyiapkan
dan menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca, rugi laba, arus
kas, perubahan modal, dan laporan tersebut nantinya akan diserahkan kepada
pimpinan perusahaan.
2. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan sebuah gambaran dan
penjelasan informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang
dapat dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan bisnis dan dapat juga
digunakan untuk menarik investor dalam mengembangkan perusahaan.
3. Proyek ini akan meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa
dengan memberikan pengalaman praktis dalam menerapkan konsep-konsep
akuntansi dalam situasi nyata. Dan mahasiswa akan berfikir kritis untuk
memecahkan permasalahan terhadap Rasio Keuangan selama 2 Tahun terakhir
secara jelas dan terperinci untuk menghasilkan pemahaman Laporan
Keuangan.
4. Nama- Nama Mahasiswa yang tertera di proposal yang akan membuat Proyek
ini lebih bermanfaat dan memberikan hasil informasi yang relevan dan akurat
terhadap penelitian ini dan kami siap untuk menjalankan penelitian ini dengan
baik jika Ibu Diana Supriati, S.E., M.S.Ak menyetujui proposal ini
DAFTAR PUSTAKA
Aprilliani, M. (2023, March 20). Kenali Industri Manufaktur: 7 Contoh dan Perkembangannya.
id/blog/industri-manufaktur/
Atul, U. N., Inda Sari, Y. N., & Lestari, Y. J. (2022, September). ANALISIS RASIO KEUANGAN
Pembelajaran Berbasis Proyek dan Manfaat Penerapannya di Kelas. (2023, October 4).
https://guruinovatif.id/artikel/pembelajaran-berbasis-proyek-dan-manfaat-penerapannya-di-
kelas
Ramadhan, F., & Priyanto, A. A. (2021, November). Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur
https://id.wikipedia.org/wiki/Rasio_keuangan
2.