Makalah Kelompok 11 Manajemen Pendidikan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MANAJEMEN STANDAR PEMBIAYAAN


“Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah Manajemen Pendidikan”

Dosen Pengampu: Redha Septia Asi, M.Pd

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 11

Ikhwanuddin :2522230
M. Ikhwan :2522227

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI(UIN)

SJECH M. DJAMIL DJAMBEK

BUKITTINGGI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan Rahmat, hidayah, dan
Inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
Manajemen Standar Pembiayaan tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Dosen Redha Septia Asi, M.Pd selaku
Dosen Pengampu Mata Kuliah Manajemen Pendidikan yang telah membantu memberikan arahan
dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Adapun penyusunan makalah ini telah kami upayakan dengan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya.
Semua itu bukan unsur kesengajaan kami, tetapi dikarenakan kurangnya ilmu dan pengetahuan
kami dalam ilmu ini.
Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka, kami membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami, sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini kedepannya agar lebih baik lagi.

Bukittinggi, 27 Mei 2023

Kelompok 9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................................... 3
BAB I .........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ...............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................5
BAB II ........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 6
A. Pengertian dari Standar Pembiayaan Pendidikan .......................................................... 6
B. Tujuan dari Standar Pembiayaan Pendidikan ................................................................ 7
C. Manfaat dari Standar Pembiayaan Pendidikan .............................................................. 9
D. Permen Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Operasi Operasi Non
Personalisa untuk SD, SMP dan SMA................................................................................ 12
BAB III ..................................................................................................................................... 16
PENUTUP ................................................................................................................................ 16
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 16
B. Saran ............................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembiayaan adalah proses mengamankan dan mengelola sumber daya


keuangan yang diperlukan untuk operasional perusahaan. Ini melibatkan pengumpulan,
pengelolaan, dan pengalokasian dana untuk memenuhi kebutuhan organisasi.
Manajemen standar pembiayaan bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber
daya keuangan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti likuiditas,
profitabilitas, risiko, dan pertumbuhan perusahaan.

Pendidikan mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber


daya manusia. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan merupakan tanggung
jawab semua pihak, dalam arti bahwa penyelenggaraan pendidikan memerlukan
dukungan berbagai pihak agar dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Salah satu faktor
yang mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan adalah manajemen pembiayaan.

Manajemen pembiayaan pendidikan adalah segenap kegiatan yang berkenaan


dengan penataan sumber, penggunaan dan pertanggungjawaban dana pendidikan di
sekolah atau lembaga pendidikan. Kegiatan yang ada dalam manajemen pembiayaan
meliputi perencanaan pembiayaan, pengorganisasian pembiayaan, pelaksanaan
pembiayaan, dan pengawasan pembiayaan. Sumber-sumber pembiayaan pendidikan
meliputi sisem dan mekanisme pengalokasiannya, efektifitas dan efisiensi dalam
penggunaannya, akuntabilitas hasilnya yang dapat diukur dari perubahan-perubahan
yang terjadi pada semua tataran, dan permasalahan_permasalahan yang masih terkait
dengan pembiayaan pendidikan sehingga diperlukan studi khusus untuk lebih soesifik
mengenai pembiayan pendidikan.

Penyelenggaran pendidikan bukan sebatas pemerintah daerah, tetapi juga


berbasis masyarakat. Sumber pembiayaan untuk pemenuhan fasilitas pendidikan
beragam, baik dari anggaran negara maupun masyarakat. Dukungan anggaran penting
dalam penyelenggaraan pendidikan. Ketersediaan dana berpengaruh pada kualitas
pelayanan pendidikan. Negara pun telah mendorong peningkatan kualitas bagi setiap
penyelenggara pendidikan melalui sejumlah bantuan. Tujuannya agar penyelenggaraan
pendidikan dapat memenuhi standar nasional pendidikan (SNP).SNP merupakan
kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Standar nasional pendidikan terdiri atas; standar kompetensi
lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pembiayaan pendidikan, standar pengelolaan, serta
standar penilaian pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian dari Standar Pembiayaan?


2. Apakah Tujuan dari Standar Pembiayaan Pendidikan?
3. Apakah Manfaat dari Standar Pembiayaan Pendidikan?
4. Apakah Permen Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Operasi Operasi
Non Personalisa untuk SD,sekolah menengah dan menengah atas?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Pengertian dari Standar Pembiayaan


2. Untuk mengetahui Tujuan dari Standar Pembiayaan Pendidikan
3. Untuk mengetahui Manfaat dari Standar Pembiayaan Pendidikan
4. Untuk mengetahui Permen Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Operasi
Operasi Non Personalisa untuk SD,sekolah menengah dan menengah atas
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dari Standar Pembiayaan Pendidikan

Pembiayaan pendidikan atau istilah kerennya student loan adalah sebuah mekanisme
pemberian uang pinjaman kepada pelajar atau mahasiswa yang diberikan oleh pemerintah
maupun perusahaan swasta. Karena sifatnya berupa pinjaman, pelajar atau mahasiswa tersebut
nantinya akan mengembalikan uang itu dan juga bunganya sesuai dengan aturan dan
kesepakatan bersama.
Pembiayaan pendidikan ini sangat membantu kamu untuk melakukan pembayaran
kuliah, mengisi kesenjangan keuangan hingga menyediakan dana penting untuk menutupi
biaya pendidikan.Tanpa disadari, setiap orang sebenarnya telah mendapatkan bantuan
pembiayaan pendidikan pada jenjang SD hingga SMA yang sebagian besar ditanggung oleh
pemerintah lewat Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Namun berbeda dengan dana BOS
ini, pembiayaan pendidikan yang dimaksud adalah menjadi tanggungjawab setiap institusi
ataupun mahasiswa yang melanjutkan kuliah di perguruan tinggi.
Menurut Levin dalam Dinda, pembiayaan pendidikan adalah proses dimana
pendapatan dan sumber daya yang tersedia digunakan untuk menyusun dan menjalankan
lembaga pendidikan di berbagai wilayah dengan tingkat pendidikan yang berbeda-beda.
Biaya pendidikan, menurut Supriyadi (2003), merupakan salah satu komponen
instrumental (instrumental-input) yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan (di
sekolah). Biaya dalam pengertian ini memiliki cakupan yang luas, yakni semua jenis
pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang
maupun barang dan tenaga.
Menurut Nanang Fattah (2009) biaya pendidikan merupakan jumlah uang yang
dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan yang
mencakup gaji guru, peningkatan profesional peralatan, pengadaan alat-alat dan buku
pelajaran, alat tulis kantor (ATK), kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pengelolaan pendidikan,
dan supervisi pendidikan
Pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang menunjang efektifitas dan
efisiensi pengelolaan pendidikan. Selain pemerintah, sumber pembiayaan pada suatu sekolah
juga didukung dari sumber lain, seperti orang tua/peserta didik dan masyarakat. Pembiayaan
pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya investasi
satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber
daya manusia, dan modal kerja tetap. Adapun biaya personal meliputi biaya pendidikan yang
harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk dapat mengikuti proses pembelajaran secara teratur
dan berkelanjutan. Sedangkan biaya operasisatuan pendidikan terdiri atas: a) gaji pendidik dan
tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji; b) bahan atau peralatan
pendidikan habis pakai; dan c) biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi,
pajak, asuransi, dan lainnya (Sulistyoningrum, 2010:35).
Standar pembiayaan pendidikan mengacu pada pedoman atau kriteria yang ditetapkan
oleh pemerintah atau otoritas pendidikan untuk mengatur dan mengelola pembiayaan dalam
sektor pendidikan. Standar ini bertujuan untuk memastikan bahwa pembiayaan yang cukup
tersedia untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.
Standar pembiayaan pendidikan adalah biaya minimum yang diperlukan oleh sebuah
satuan pendidikan agar dapat melaksanakan kegiatan pendidikan selama satu tahun. Biaya
disini meliputi biaya investasi, biaya operasional, dan biaya personal. Standar pembiayaan
diatur dalam Permendiknas No. 41 Tahun 2007.

B. Tujuan dari Standar Pembiayaan Pendidikan

Tujuan dari standar pembiayaan pendidikan adalah sebagai berikut:


1. Menjamin aksesibilitas pendidikan
Salah satu tujuan utama dari standar pembiayaan pendidikan adalah untuk
memastikan bahwa biaya pendidikan tidak menjadi hambatan bagi individu atau
keluarga dengan keterbatasan finansial. Dengan mengatur pembiayaan yang memadai,
standar ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua individu memiliki akses yang
setara ke pendidikan tanpa diskriminasi.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan
Standar pembiayaan pendidikan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan dengan menyediakan dana yang cukup untuk mendukung pengembangan
kurikulum, peningkatan fasilitas pembelajaran, pelatihan guru, dan sumber daya
pendidikan lainnya. Dengan demikian, standar ini berupaya meningkatkan pengalaman
belajar siswa dan kualitas pendidikan yang diberikan oleh lembaga pendidikan.
3. Mendorong kesetaraan pendidikan
Standar pembiayaan pendidikan berupaya untuk menciptakan kesetaraan dalam
akses dan kesempatan pendidikan. Melalui alokasi dana yang tepat, standar ini berusaha
untuk mengatasi kesenjangan dan perbedaan dalam akses pendidikan yang disebabkan
oleh faktor-faktor sosial, ekonomi, atau geografis. Tujuannya adalah untuk memastikan
bahwa semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan
yang berkualitas.
4. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
Standar pembiayaan pendidikan juga memiliki tujuan untuk meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan. Dengan menerapkan
praktik pengawasan dan pelaporan yang baik, standar ini berupaya memastikan bahwa
dana yang dialokasikan digunakan dengan efektif, efisien, dan sesuai dengan tujuan
pendidikan yang ditetapkan.
5. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya keuangan
Salah satu tujuan penting dari standar pembiayaan pendidikan adalah untuk
mengoptimalkan penggunaan sumber daya keuangan yang tersedia. Standar ini
bertujuan untuk memastikan bahwa dana pendidikan digunakan dengan bijaksana,
terfokus pada kebutuhan pendidikan yang paling penting, dan memberikan hasil yang
optimal bagi siswa, guru, dan lembaga pendidikan.
Melalui pencapaian tujuan-tujuan ini, standar pembiayaan pendidikan
diharapkan dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, berkualitas, dan
berkelanjutan, serta memberikan kesempatan yang adil dan setara bagi semua individu
untuk mengakses pendidikan yang layak.
Standar Pembiayaan tersebut digunakan sebagai pedoman bagi Pemerintah,
Pemerintah Daerah, Satuan Pendidikan, dan Masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan
pembiayaan pendidikan pada Satuan Pendidikan.
Dalam perkembangannya, kebutuhan pen_danaan pendidikan merupakan salah
satu permasalahan yang cukup pelik untuk dikelola secara efektif dan efisien.
Permasalahan penda_naan pendidikan erat kaitannya dengan ke_perluan
operasionalisasi penyelenggaraan pendidikan. Biaya tersebut, antara lain: 1) biaya
operasional pendidik dan tenaga kependidikan (gaji dan honor/insentif/tunjangan); 2)
proses pembelajaran dan penilaian; 3) pengadaan,perawatan, dan perbaikan/perawatan
sarana_prasarana pendidikan; dan 4) manajemen.

C. Manfaat dari Standar Pembiayaan Pendidikan

Untuk anda yang ingin atau sedang melanjutkan pendidikan tapi terkendala
biaya, pembiayaan pendidikan bisa menjadi alternatif solusi yang paling tepat.
Pembiayaan pendidikan ini bertujuan untuk meringankan biaya selama anda menempuh
pendidikan.
Selain itu, pembiayaan pendidikan juga akan sangat bermanfaat untuk anda yang
memiliki cita-cita besar dan ingin diwujudkan dengan berkuliah di universitas impian
anda.
Dengan pembiayaan pendidikan yang anda dapatkan dari pemberi pembiayaan
ini, anda dapat membayar biaya pendidikan, mulai dari biaya SPP, pembayaran labor
dan praktik, pembelian buku, bahkan hingga biaya kost atau kontrakan anda.
Selain itu, pembiayaan pendidikan juga membawa manfaat lain untuk Anda,
seperti anda jadi bisa lebih fokus melanjutkan pendidikan dan juga ini dapat menjadi
bentuk investasi diri jangka panjang.
Penerapan standar pembiayaan pendidikan memiliki beberapa manfaat yang
signifikan, antara lain:
1. Meningkatkan aksesibilitas pendidikan
Standar pembiayaan pendidikan yang memadai dapat membantu mengurangi
hambatan finansial yang mungkin menghalangi akses pendidikan. Dengan
menyediakan bantuan keuangan, subsidi, atau program beasiswa, standar ini
membantu individu dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi untuk
memperoleh pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.
2. Menjamin kesetaraan pendidikan
Standar pembiayaan pendidikan berupaya mengatasi kesenjangan akses
pendidikan antara kelompok sosial dan ekonomi yang berbeda. Dengan
mengalokasikan dana secara adil dan merata, standar ini membantu
menciptakan kesempatan yang sama bagi semua individu, tanpa memandang
latar belakang sosial atau ekonomi mereka.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan
Standar pembiayaan pendidikan yang memadai memungkinkan lembaga
pendidikan untuk memperoleh sumber daya yang diperlukan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Dana yang cukup dapat digunakan untuk
merekrut dan melatih guru yang berkualitas, mengembangkan kurikulum
yang relevan, memperbaiki infrastruktur pendidikan, dan menyediakan
sumber daya pembelajaran yang memadai.
4. Mengurangi kesenjangan pendidikan
Standar pembiayaan pendidikan dapat membantu mengurangi kesenjangan
pendidikan antar wilayah atau komunitas. Dengan mengalokasikan dana
secara adil dan memperhatikan kebutuhan khusus, standar ini membantu
memastikan bahwa semua lembaga pendidikan, terutama di daerah yang
kurang berkembang, memiliki sumber daya yang cukup untuk
menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas.
5. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi
Standar pembiayaan pendidikan mendorong pengelolaan dana pendidikan
yang transparan dan akuntabel. Hal ini membantu menghindari
penyalahgunaan atau pemborosan dana pendidikan dan memastikan bahwa
dana tersebut digunakan secara efektif untuk tujuan pendidikan yang
ditetapkan.
6. Mendorong inovasi dan perbaikan
Standar pembiayaan pendidikan yang baik dapat mendorong inovasi dalam
pendidikan. Dengan menyediakan dana yang memadai, standar ini
memberikan kesempatan bagi lembaga pendidikan untuk mengembangkan
program baru, memperkenalkan metode pembelajaran yang inovatif, dan
meningkatkan pengalaman belajar siswa.
7. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Penerapan standar pembiayaan pendidikan yang baik secara tidak langsung
berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia suatu negara.
Dengan memberikan pendidikan yang berkualitas kepada individu, standar
ini membantu menciptakan tenaga kerja yang lebih terampil dan berdaya
saing, yang pada gilir.

Kelebihan Pembiayaan Pendidikan


1. Dukungan Finansial

Tujuan utama dari pembiayaan pendidikan adalah untuk memberikan


Anda dukungan finansial selama menempuh pendidikan. Hal ini tentu
sangat berguna bagi Anda yang punya mimpi besar melanjutkan
pendidikan tetapi terkendala biaya.

2. Tidak Memerlukan Riwayat Kredit

Berbeda dengan pembiayaan lainnya, pembiayaan pendidikan biasanya


tidak memerlukan riwayat kredit untuk menerima pembiayaan. Selain itu
pembiayaan yang ditujukan untuk pelajar atau mahasiswa biasanya
memiliki tingkat bunga yang lebih rendah daripada pembiayaan lainnya.

3. Persyaratan yang Sangat Mudah

Untuk mengajukan pembiayaan umum, biasanya memerlukan sejumlah


persyaratan yang cenderung ribet. Misalnya kamu harus melengkapi
berbagai dokumen atau berkas yang jumlahnya tidak sedikit. Namun
pembiayaan pendidikan memiliki persyaratan yang sangat mudah. Bahkan
untuk Anda yang masih sedikit pengalam dalam pengajuan pembiayaan
juga akan terasa mudah.

4. Waktu atau Tenor yang Lebih Panjang

Umumnya, ada perguruan tinggi yang menyediakan biaya pendidikan


secara cicilan bagi mahasiswanya. Hanya saja, jangka waktunya terbatas
rata-rata selama 3 bulan saja. Dengan jangka waktu yang terbatas ini, tentu
masih terbilang singkat untuk mahasiswa. Namun, lewat pembiayaan
pendidikan, Anda bisa memiliki kelonggaran lebih dalam memenuhi biaya
pendidikan Anda.

5. Pembayaran yang Fleksibel

Umumnya, ketika Anda mengajukan pembiayaan pendidikan, Anda tidak


harus membayar cicilannya sampai setelah lulus. Anda memiliki opsi
tambahan untuk penangguhan atau pengampunan pembiayaan. Selain itu,
instansi yang memberikan pembiayaan pendidikan biasanya juga
memberikan rencana pembayaran yang fleksibel yang disesuaikan untuk
mengakomodasi pendapatan peminjam dan biaya hidup Anda.

Saat ini, penerapan pembiayaan pendidikan belum dapat sepenuhnya


mencerminkan keberpihakan kepada peserta didik dari kalangan kurang beruntung dari
segi ekonomi. Untuk kedepannya, diharapkan sistem pembiayaan pendidikan dapat
mencerminkan ketercapaian mutu pendidikan.Menyikapi tuntutan masyarakat dewasa
ini terhadap mutu pendidikan yang tinggi, maka perlu mengadopsi sistem pembiayaan
subsidi silang dimana dalam sistem tersebut diprioritaskan untuk siswa yang tidak
memiliki akses kepada pen_didikan karena secara ekonomi kurang mampu.

D. Permen Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Operasi Operasi Non
Personalisa untuk SD, SMP dan SMA.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permen) Nomor 69 Tahun 2009 tentang
Standar Biaya Operasional Non Personalia (BOS) untuk SD, Sekolah Menengah, dan
Sekolah Menengah Atas memiliki latar belakang yang berkaitan dengan pembiayaan
pendidikan di Indonesia. Beberapa latar belakang yang menjadi dasar dari peraturan ini
adalah:
1. Peningkatan akses pendidikan
Salah satu latar belakang penting adalah untuk meningkatkan akses pendidikan bagi
semua siswa di tingkat SD, Sekolah Menengah, dan Sekolah Menengah Atas. Dengan
memberikan standar biaya operasional yang memadai, peraturan ini bertujuan untuk
memastikan bahwa semua lembaga pendidikan pada tingkat tersebut dapat
menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dengan sumber daya yang cukup.
2. Pengurangan beban finansial keluarga
Pendidikan di tingkat SD, Sekolah Menengah, dan Sekolah Menengah Atas seringkali
memerlukan biaya tambahan di luar biaya pendidikan formal, seperti seragam, buku,
dan kegiatan ekstrakurikuler. Peraturan ini bertujuan untuk mengurangi beban finansial
yang ditanggung oleh keluarga siswa dengan memberikan dana operasional non-
personalia yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan
Peraturan ini juga mungkin berakar dari keinginan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di tingkat SD, Sekolah Menengah, dan Sekolah Menengah Atas. Dengan
memberikan dana operasional non-personalia yang memadai, lembaga pendidikan dapat
mengalokasikan sumber daya untuk meningkatkan fasilitas, memperbarui perpustakaan,
mengembangkan program ekstrakurikuler, atau meningkatkan akses ke teknologi
pendidikan.
4. Pemerataan pembiayaan pendidikan
Salah satu tujuan utama peraturan ini mungkin juga untuk mewujudkan pemerataan
pembiayaan pendidikan di berbagai daerah di Indonesia. Melalui standar biaya
operasional yang ditetapkan, peraturan ini berupaya memastikan bahwa lembaga
pendidikan di seluruh wilayah negara memiliki akses yang setara terhadap dana
operasional yang cukup untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas.
5. Pengawasan dan akuntabilitas
Peraturan ini juga mungkin muncul sebagai respons terhadap kebutuhan untuk
meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana operasional
lembaga pendidikan. Dengan menetapkan standar biaya operasional, peraturan ini
membantu memastikan bahwa dana tersebut digunakan secara efektif, efisien, dan
sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.
Melalui implementasi Permen Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya
Operasional Non Personalia (BOS) untuk SD, Sekolah Menengah, dan Sekolah Menengah
Atas, diharapkan dapat tercapai pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar
Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(Sd/Mi), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Smp/Mts), Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (Sma/Ma), Sekolah Menengah Kejuruan (Smk), Sekolah
Dasar Luar Biasa (Sdlb), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (Smplb), Dan Sekolah
Menengah Atas Luar Biasa (Smalb) Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa menetapkan:

Pasal 1

Standar biaya operasi nonpersonalia untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK,


SDLB, SMPLB, dan SMALB adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai
kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar
satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan
sesuai Standar Nasional Pendidikan.

Pasal 2

(1) Standar biaya operasi nonpersonalia tahun 2009 per sekolah/program keahlian,
per rombongan belajar, dan per peserta didik untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK,
SDLB, SMPLB, dan SMALB menggunakan basis biaya operasi nonpersonalia per
sekolah/program keahlian, per rombongan belajar, dan per peserta didik untuk SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB di Daerah Khusus Ibukota
(DKI) Jakarta.
(2) Besaran standar biaya operasi nonpersonalia tahun 2009 per sekolah/program
keahlian, per rombongan belajar, dan per peserta didik, serta besaran presentase minimum
biaya alat tulis sekolah (ATS) dan bahan dan alat habis pakai (BAHP), untuk SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB adalah sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini.
(3) Penghitungan standar biaya operasi nonpersonalia tahun 2009 untuk masing-
masing daerah dilakukan dengan mengalikan biaya operasi nonpersonalia DKI Jakarta
dengan indeks masing-masing daerah, sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
Peraturan Menteri ini.
Pasal 3

Satuan pendidikan dasar dan menengah yang belum bisa memenuhi Standar
Nasional Pendidikan menggunakan biaya satuan yang lebih rendah dari standar biaya ini.

Pasal 4

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Standar pembiayaan pendidikan mengacu pada pedoman atau kriteria yang


ditetapkan oleh pemerintah atau otoritas pendidikan untuk mengatur dan mengelola
pembiayaan dalam sektor pendidikan. Standar ini bertujuan untuk memastikan bahwa
pembiayaan yang cukup tersedia untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan yang
berkualitas dan terjangkau.
Standar pembiayaan pendidikan adalah biaya minimum yang diperlukan oleh
sebuah satuan pendidikan agar dapat melaksanakan kegiatan pendidikan selama satu tahun.
Biaya disini meliputi biaya investasi, biaya operasional, dan biaya personal.
Tujuan dari standar pembiayaan pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Menjamin aksesibilitas pendidikan
2. Meningkatkan kualitas pendidikan
3. Mendorong kesetaraan pendidikan
4. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
5. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya keuangan
Melalui pencapaian tujuan-tujuan ini, standar pembiayaan pendidikan diharapkan
dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan,
serta memberikan kesempatan yang adil dan setara bagi semua individu untuk mengakses
pendidikan yang layak.
Dengan pembiayaan pendidikan yang anda dapatkan dari pemberi pembiayaan ini,
anda dapat membayar biaya pendidikan, mulai dari biaya SPP, pembayaran labor dan
praktik, pembelian buku, bahkan hingga biaya kost atau kontrakan anda.
Beberapa latar belakang yang menjadi dasar dari peraturan permen no 69 tahun 2009 ini
adalah:
1. Peningkatan akses pendidikan
2. Pengurangan beban finansial keluarga
3. Meningkatkan kualitas pendidikan
4. Pemerataan pembiayaan pendidikan
5. Pengawasan dan akuntabilitas

B. Saran

Setelah penulis mencoba menguraikan mengenai manajemen standar pembiayaan


pendidikan, penulis berharap dapat diterima dan dipahami oleh para pembaca. Semoga
dengan adanya makalah ini dapat menambah pemahaman dan pengetahuan yang
bermanfaat baik bagi penulis sendiri ataupun para pembaca.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih belum
sempurna. Penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. Idochi. 1991. Biaya Pendidikan dan Metode Penetapan Biaya Pendidikan. Mimbar
Pendidikan, No. 1 Tahun X, 1991: 28-33
Jurnal Intelegensia Moch Noor Efendi1, Ulil Albab.2019. Manajemen Pembiayaan Dalam
Meningkatkan Pengelolaan Pendidikan. Desa Sitiluhur ; PT Suara Merdeka Press.
Matin . 2014. Manajemen Pembiayaan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya, (Jakarta : Raja
Brafindo Persada,)
Bambang Sudipyo 2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 Tentang
Standar Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (Sd/Mi), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Smp/Mts),
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (Sma/Ma), Sekolah Menengah Kejuruan (Smk),
Sekolah Dasar Luar Biasa (Sdlb), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (Smplb), Dan
Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (Smalb). Jakarta; Mentri Pendidikan
Sudarmono Sudarmono, Lias Hasibuan , Kasful Anwar Us .2021.Pembiayaan Pendidikan . UIN
Sulthan Thaha Saifudin Jambi; Volume 2, Issue 1, Januari 2021 E-ISSN: 2716-375X, P-
ISSN: 2716-3768.

Anda mungkin juga menyukai