Laporan PJBL Kelompok 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 31

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Ayam broiler adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat
menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (4-7 minggu).Hal ini
menyebabkan selama masa produksi memerlukan perlakuan khusus. Baik dari
jenis makanan, pencegahan penyakit, maupun saat masa panen. Broiler
mempunyai peran penting sebagai sumber protein hewani asal ternak
(Susilorini,2012).

Gambar 1.1 Ayam pedaging

Kegiatan usaha yang menarik dikaji di subsektor peternakan adalah usaha


agribisnis ayam ras peaging. Ayam pedaging disebut juga ayam broiler
merupakan komoditi peternakan yang cukup menjanjikn karena produksinya yang
cukup cepat untuk kebutuhan pasar dibandingkan dengan produk lainnya.

1.2. Manfaat PjBL

1. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajarn


2. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah.
3. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah yang
kompleks
4. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelolah sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas.
5. Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PjBL yang bersifat
kelompok.

1.3. Pengertian PjBL

PjBL adalah kepanjangan dari Project Baset Learing,Project Based Learning


adalah sebuah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai
media. Metode ini menuntt siswa untuk dapat melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi pembelajaran berbasis proyek adalah model
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered) untuk melakukan suatu
investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Siswa secara konstruktif akan
melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap
permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan.

BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengenalan Unggas Pedaging


Ayam pedaging (broiler)
merupakan sala satu komoditi unggas yang memberikan kontribusi besar dalam
memenuhi kebutuhan protein asal hewani bagi (Sari et al.,2014). Ayam pedaging
adalah jenis ternak bersayap dari kelas aves yang telah didomestikasikan dan cara
hidupnya diatur oleh manusia dengan tujuan untuk memberikan nilai ekonomis
dalam bentuk daging (Yuanta 2004). Ayam pedaging adalah ayam jantan dan
betina muda yang berumur di bawa 6 minggu ketika dijual dengan bobot badan
tertentu, mempunyai pertumbuhan yang cepat, serta dada yang lebar dengan
timbunan daging yang banyak (Rasyaf, 2006). Indonesia memiliki banyak strain
ayam pedaging. Strain merupakan kelompok ayam yang dihasilkan oleh
perusahaan pembibitan melalui proses pemuliabiakan untuk tujuan ekonomis
tertentu. Contoh strain ayam pedaging antara lain CP 707, Starbro, hybro
(Suprijatna et al., 2005).

2.2 Jenis Ayam Pedaging


1. Ayam broiler
Gambar 2.1 Ayam broiler(pedaging)
2. Ayam Kampung Super
3. Ayam Haybrid
4. Ayam Arab
5. Ayam cemani
6. Ayam Pelung
7. Ayam Bangkok
8. Ayam Brahma

2.3. Budidaya Unggas Pedaging/Ayam Pedaging


Bisnis budidaya ternak ayam pedaging, merupakan bisnis ternak
ayam,yang secara khusus hanya diambil dagingnya saja, atau biasa disebut
dengan ayam broiler. Ayam broiler pertama kali dibudidayakan di Indonesia pada
tahun 1950-an dan popular seak tahun 1980-an. Sebelum ayam broiler terkenal
sebagai hewan ternak yang di ambil dagingnya, ayam buras lebih dulu dijadikan
sebagai kebutuhan, untuk memenuhi permintaan daging ayam di Indonesia.
Namun ayam buras atau ayam kampung, tidak bisa menampung semua
permintaan pasokan daging ayam, dikarenakan produksi ternak ayam buras
tergolong cukup lama.
Saat ini ayam broiler merupakan jenis ayam yang sering dibudidayakan
untuk bisnis. Ayam broiler seniri memiliki banyak jenis, dari hasil persilangan
dan genetika sehingga menghasilkan strain ayam broiler yang sangat dinamis.
Bahkan, ayam broiler selalu mengalami peningkatan kualiatas, dan berikut
beberapa jenis ayam broiler yang banyak dibudidayakan di Indonesia:
1. Cobb
Jenis ayam broiler strain cobb ini dikembangkan dan popular lebih dari 60
negara dan memiliki fokus pengembangan untuk memperbaiki performa rasio
pemberian pakan. Jika dilihat dari genetik, strain cobb ini dibandingkan untuk
memiliki pembentukan daging dada.
2. Ross
Jenis ayam broiler stran
Ross ini merupakan ayam yang dikembangkan untuk memiliki rasio jumbla berat
pakan per kilogram hdup ayam ras pedaging yang efesien. Tidak hanya itu,
pertumbuhan ayam ini juga terbilang cepat dan memiliki daya tahan hidup yang
lebih baik.
3. Hybro
Jenis ayam broiler
selanjutnya yaitu adalah jenis ayam strain Hybro, yang memiliki fokus
pengembangan untuk ketahanan daya tahan hidup. Ayam ini juga memiliki
performa yang baik di daerah tropis dan memiliki ketahanan terhadap penyakit
penyakit ascites. Beberapa hal bisa di perhtikan bagi pemula yang ingin memulai
bisnis budidaya ternak ayam pedaging antara lain:
a. Menentukan Lokasi
kandang
Cara budidaya ternak
ayam pedaging yang pertama harus dilakukan adalah menentukan lokasi kandang.
Disarankan, Memilih lokasi pembuatan kandang di tempat yang mudah dijangkau
dan diakses transportasi. Namun akan lebih baik jika kandang diusahakan berada
di tempat yang bising, jau dari permukiman penduduk, hingga dekat dengan
sumber air.
b. Membuat Kandang
Setelah lokasi kandang
ditemukan, hal selanjutnya yang dapat dilakukan dalam budidaya ternak ayam
pedaging adalah membuat kandang. Ada 2 jenis pilihan kandang yang dapat
dibuat dan bisa dipilih oleh para peternak yaitu kandang tanpa panggung dan
kandang bentuk panggung. Kandang tanpa panggung merupakan jenis kandang
yang paling sering digunakan. Selain mudah dari segi pembuatannya, biaya untuk
membangun kandang dengan jenis ini juga tergolong murah. Sedangkan untuk
jenis kandang berbentuk panggung, biasanya membutuhkan biaya pembuatan
yang relatif mahal. Namun, tipe kandang panggung ini memiliki kelebihan yang
mudah dibersihkan sehingga tidak kotor dan berantakan. Jenis kandang seperti ini
juga tidak memerlukan alas, karena kotoran ayam akan jatuh ke bawah.
c. Memilih Bibit
Unggul/Melakukan Pembibitan
Dalam budidaya ternak
ayam daging, tahapan yang perlu dilakukan adalah pembibitan. Saat melakukan
pemilihan bibit unggul ayam rasa tau broiler, disarankan untuk memerhatikan
beberapa hal seperti pilihan bibit yang memiliki gerakan yang aktif, sehat dan
tidak mengalami cacat fisik atau kondisi sakit. Bibit harus memiliki tubuh yang
bulat, gemuk atau berisi. Bulu dari bibit ayam unggul tidak terlihat kusam, sehat
dan mengkilap,mata tajam, dan hidung juga bersih.
d. Melakukan Pemberian
Pakan
Dalam budidaya ternak
ayam pedaging,pemberian pakapakan juga ada juga caranya. Ada hal-hal yang
harus diperhatikan, baik dari segi kandungan dan waktu pemberian pakan. Nutrisi
ayam pedaging wajb terpenuhi agar ayam bisa mendapatkan pertumbuhan yang
maksimal dan berkualitas. Untuk sistem pemberian pakan ayam pedaging, biasa
makanan harus tersedia dan tanpa batas. Sehingga, kamu harus rutin mengecek
ketersediaan pakan didalam kandang. Untuk jenis pakannya sendiri yakni berupa
pelet, crubles (putiran pecahan) dan bentuk tepung.
e. Melakukan Pemeliharaan
Tidak hanya soal pakan,
dalam melakukan budidaya ternak ayam pedaging, penting juga untuk
memerhatikan pemeliharaannya. Tidak didiamkan begitu saja, sehingga besaar
dengan besar sendiri,dibalik ayam pedaging yang sehat dan berkualitas, ternyata
ada beberapa rangkaian proses pemeliharaan yang harus dilakukan,diantaranya
adalah sebagai berikut:
Di 7 hari pertama, bibit
ayam pedaging unggul yang sudah diplih harus masuk ke inkubator, atau bisa juga
dengan cara indukan. Setelah itu, akan diberikan pakan dan minum air hangat.
Lalu pada minggu ke dua, suhu inkubator bisa sedikit di kurangi, dan untuk jenis
pakan masi tetap menggunakan jenis crumbles (butiran-butiran kecil). Di minggu
ke 3, bibit ayam pedaging tidak lagi membutuhkan pemanas. Di minggu ke 4,
bulu-bulu ayam akan mulai terlihat tumbuh. Di saat itu juga kebutuhan pakan
akan bertambah menjadi dua kalilipat. Pada minggu ke 5, harus dilakukan
pembersihan kandang secara rutin untuk menjaga kondisi kandang tetap bersih.
f. Panen
Dalam proses ini, bisa dilakuakan dengan cara sistemmatik, dimana
penangkapan ayam pedaging yang siap panen diadakan secara bertahap. Ayam
yang akan ditangkap secara bersamaan akan membuat kondisi ayam tiak baik.
Hindari juga penumpukkan ayam yang di panen disudut kandang, karena
ditakutkan ada ayam yang mati. Cara menangkap ayam yang bisa diterapkan
secara lebih jelasnya yaitu engan cara memegang kaki ayam secara perlahan, lalu
pegang bagian dada dan angkat ke atas. Hindari menangkap ayam dengan menarik
sala satu sayap ayam, karena hal tersebut akan membuat ayam menjadi tidak bisa
diam dan budah lepas lagi. Ayam yang berhasil ditangkap sebaiknya diikat
kakinya. Jika ayam suda siap selesai panen dan siap dijual, maka ayam perlu
untuk ditimbang bobotnya ketika masi hidup, karena selanjutnya ayam pedaging
akan dijual per bobot ketika ia hidup.
g. Mencuci Dan Melakukan Sanitasi Hama Kandang
Setelah masa panen ayam pedaging, maka hal yang perlu dilakukan
setelahnya adalah membersikan dan sanitasi kandang. Sanitasi bisa dilakukan
dengan pengapuran pada bagian dinding dan lantai kandang. Selain itu, untuk
menghindari dan mengatasi adanya penyakit dan hama pada kandang bisa
dilakukan dengan penyemprotan formalin (karena dapat membasmi bibit penyakit
yang ada). Jika kandang tela selesai di sanitasi maka kandang harus didiamkan
selama kurang lebih 10 hari sebelum masuk bibit baru.
Beternak ayam pedaging sebenarnya tidak terlalu sulit apabila suda
mengenali cara beternak yang tepat. Permintaan pasar akan ayam pedaging yang
terus tersedia membuat bisnis ayam pedaging memiliki potensi yang baik untuk
dilakukan dan dikembangkan.

2.4. Perkandangan
Perkandangan merupakan segala aspek fisik yang berkaitan dengan
kandang dan sarana maupun prasarana yang bersifat sebagai penunjang
kelengkapan dalam suatu peternakan (syarif dan Sumoprastowo,1985). Kandang
merupakan suatu bangunan yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi ternak.
Kandang berfungsi untuk melindungi ayam terhadap gangguan luar yang
merugikan (Sudono et al., 2003). Lokasi kandang harus berdekatan dengan
sumber air, tidak membahayakan ternak dan tidak berdekatan dengan pemukiman
penduduk. Lokasi usaha peternakan diusahakn bukan areal yang masuk dalam
daera perluasa kota dan juga merupakan daera yang nyaman dan layak untuk
peternakan ayam (Syarif dan hariyanto, 2011). Kandang yang dibuat untuk ayam
disediakan dengan berbaga tipe kandang yaitu kandang CLOSED HOUSE dan
OPENED HOUSE (Prasetya, 2012).
Tipe Kandang Ayam Pedaging

Gambar 2.2 Kandang Cloused house


A. Tipe kandang Opened house(Terbuka)
1. Kandang Ayam pangung
2. Kandang ayam postal
B. Tipe Kandang Clouse House(Tertutup)
1. Kandang Ayam Tunnel Ventilation System
2. Kandang Ayam Cross House
C. Tipe Kandang Semi Clouse House(Terbuka dan Tertutup)
Tipe Kandang Opened House (Terbuka)
1. Kandang Ayam Panggung
Tipe ayam panggung lantai dasar kandangnya berada di atas permukaan
tana dengan ketinggian tertentu. Jenis kandang ayam ini biasa dipilih oleh
peternak yang berada di tempat bersuhu tinggi. Dengan kondisi lantai yang tidak
berada di permukaan tanah, keuntungannya yaitu kotoran ayam menjadi tidak
terlalu menumpuk didalam kandang. Hal ini akibat lantai kandang terbuat dari
bilah bambu yang agak renggang, sehingga kotora ayam turun ke tanah langsung.
Selain itu, untuk kondisi ayam broiler yang sudah besar tipe kandang
panggung tidak memelukan penggunaan sekam. Sehingga dapat menghemat
biaya. Namun kekurangn tipe kandang panggung adalah populasi ayam kandang
ayam panggung terlalu terbuka sehingga rentan masuk penyakit serta ancaman
binatang Reptil seperti Ular, biawak Dan sebagainya.
2. Kandang Ayam Postal
Berbeda dengan tipe kandng panggung, lantai dasar kandang postal
berada di permukaan tanah. Sedangkan dinding kandang ayam postal jenis terbuka
biasanya meggunakan kayu dan bambu seperti kandang ayam panggung. Kondisi
kandang yang secara langsung berada di permukaan tanah tentu dapat menghemat
energi dan biaya dalam proses membangunnya. Namun di sisi lain, ayam broiler
sangat rentan di kondisi suhu ekstrim sehingga bersentuhan langsung dengan
tanah akan sangat beresiko.
Oleh karena itu, kotoran ayam di tipe kandang postal akan menumpuk
sehingga perlu tenaga tambahan dalam memelihara kandang. Apabila kotoran
ayam terlalu lama menumpuk, ini akan sangat berbahaya karena dapat
menyebabkan gas amonia. Bahkan resiko berkembangan virus dan bakteri juga
sangat inggi.

Tipe Kandnag Closed House


(Tertutup)
1. Kandang Ayam Tunnel Ventilation
Tipe kandang modern pada jenis clouse house dengan sistem tunnel
memiliki prinsip seperti trowongan. Dimana udara masuk melalui bagian depan
dan mengalir di sepanjang kandang menuju bagian belakang, kemudian
dikeluarkan dengan exhaust fan. Tipe kandang ayam ini cocok kamu gunakan
didataran tinggi yang bersuhu rendah dan kualitas udaranya masi bersih. Jika
kamu berada di dataran rendah seperti pantai dan sebagainya, maka tipe kandang
tunnel yang cocok yaitu dengan sistem cooling pad.
Prinsip sistem cooling pad meyedot udara yang masuk menggunakan
kipas melalui pad khusus yang dialiri air. Dengan begitu, suhu dan kelembaban
menjadi biasa disesuakan dengan kebutuhan ayam broiler.
2. Kandang Ayam Cross Flow
Tipe kandang cross flow mengalirkan udara yang masuk ke exsaust fan
secara tegak lurus terhadap panjang bangunan. Ini karena exsaust fan terpasang di
setiap sisi dan inlet (udara masuk) berada tepat di posisi berseberangan. Jenis
kandang ayam tipe cross flow ini akan menghasilkan kecepatan angina yang
rendah. Sehingga banyak digunakan pada fase starter dengan daerah bersuhu
rendah.
Tipe Kandang Semi Clouse House
(Terbuka-Tertutup) tipe kandang ayam broiler jenis semi clouse house adalah
inovasi tipe open house dengan penambahan alat tertentu. Dikatakan semi clouse
house karena tipe kandang ini terbuka untuk memperoleh cahaya matahari di
siang hari, tetapi tetap terfilter. Akan tetapi, sirkulasi udara tidak secara terbuka
keluar masuk begitu saja. Melainkan dengan memanfaatkan alat seperti blower
sehingga suhu kandang tetap bisa terkontrol seperti pada tipe kandang clouse
house. Keunggulan tipe kandang ayam broiler jenis semi clouse house kurang
lebih sama kandang clouse house. Bahkan dari segi biaya, tipe kandang ini lebih
hemat biaya daripada tipe clouse house. Namun jika kamu bandingkan dengan
tipe open house, memang biaya pembangunan kandang relatif lebih mahal.
3. Kebutuhan peralatan kandang
Peralatan kandang menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dengan
konstruksi kandang. Peralatan ini akan mendukung terwujudnya kandang
yang nyaman. Secara umum peralatan yang di maksud adalah:
a. Jenis-jenis peralatan untuk membersikan kandang
Ada beberapa jenis peralatan untuk membersihkan kandang yang sering
digunakan dalam proses pemeliharaan ternak yaitu sapu, sikat, sekop,
sabit, cangkul, garpu, kereta dorong(wheelbarrow), ember, mesin potong
rumput, spreyer dan lain-lain. Alat-alat kebersihan ini diperlukan untuk
membersihkan dan sanitasi kandang dan lingkungan kandang, atau
lingkungan peternakan secara keseluruhan.
1. Nipel

Gambar 2.3 Tempat minum ayam otomatis


Nipel berfungsi agar air lebih lancar, karena tanpa lubang angin
biasanya
Ketika nipel dipacok ayam maka udara didalam pipa akan
“menendang”
Balik dan mengakibatkan “bentuk” didalam pipa, sehingga
mengakibatkan
Nipel bacor mengeluarkan air terus menerus atau malah mampat.
2. Blower

Gambar 2.4 Blower


Adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikan atau
memperbesar tekanan
Udara atau gas yang akan di alirkan dalam suatu ruangan tertentu, juga
sebagai pengisap
Atau pemvakuman udara atau gas tertentu
3. Tong air

Gambar 2.5 Tong air


Sebagai tempat penyimpanan
dan penampungan air
4. Pompa air
Gambar 2.6 pompa air
Pompa air adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
Mengalirkan air dalam tanah ke saluran keran

5. Regulator nippel

Gambar 2.7 Regulator nippel


Memiliki fungsi sebagai control tekanan air dalam
Pipa nippel ayam
6. Tirai

Gambar 2.8 Tirai kandang


Untuk mengoptimalkan panas brooder terutama pagi dan malam
Hari sehingga anak ayam selalu mendapatkan suhu yang nyaman
Untuk pertumbuhannya.
7. Klorinisasi
Gambar 2.9 Klorinisasi
Fungsinya untuk membunu bakteri dan mikro
Tertentu di air keran karena klorin beracun.

1) Sekop

Gambar 2.10 sekop


Skop merupakan peralatan kebersihan,yang di gunakan untuk mengangkat limba
ternak ataupun litter yang telah tercampur dengan tinja dan urine. Limba ternak
tersebut di ambil dengan sekop kemudian di masukan kedalam karung atau
langsung di masukan dalam kreta dorong.
2) Sapu

Gambar 2.11 Sapu


Jenis sapu yang umum digunakan adalah sapu dari bahan lidi.
Fungsinya untuk membersihkan sisa-sisa limbah (litter/tinja) yang
telah dimasukan dalam karung. Lantai kandang setelah diambil litter-
nya, harus di sapu sampai bersih dari kotoran/limba.
Kereta dorong (wheelbarrow)

3) Kereta dorong

Gambar 2.12 Kereta dorong


Pada saat kegiatan sanitasi kandang, kereta dorong/gerobak merupakan
suatu alat yang berfungsi untuk mengangkut limba peternakan baik
ituberupa litter yang sudah tercampur dengan tinja maupun murni tinja.
Untuk kapasitas yang ringan cukup dengan mendorong alat tersebut.
4) Spreyer

Gambar 2.13 Spreyer


Spreyer merupakan alat aplikator sanitasi yang sangat diperlukan
dalam rangka pemberantasan dan pengendalian penyakit ternak.
Kinerja spreyer sangat ditentukan oleh kesesuaian ukuran droplet
aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga
sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis sanitasi yang akan
disemprotkan.

5) Tempat pakan dan tempat minum manual


Gambar 2.14 Tempat pakan dan tempat minum
Tempat pakan untuk anak ayam (DOC) yang berbentuk bundar,
berbentuk segi empat ataupun berbentuk memanjang. Untuk tempat
pakan anak unggas berbentuk bundar disebut chick feeder tray dan
baby chick untuk umur 1 hari sampai 3 hari, sedangkan sudah dewasa
ada yang berbentuk bundar (round feeder atau round drinker) ataupun
memanjang (long feeder). Tempat pakan atau tempat minum
memanjang dapat dibuat dari bahan plastik, belahan bambu maupun
dari belahan paralon/pipa.

6) Pemanas gasolec

Gambar 2.15 Gasolec


Keunggulan yang bisa diperoleh, dengan menggunakan brooder gas
LPG diantaranya panas yang dihasilkan cukup, stabil, fokus dan tidak
menimbulkan polusi suara maupun udara (asap).
7) Pencahayaan
Gambar 2.16 Penerangan
Fungsi dari pencahayaan atau penerangan awalnya adalah untuk
membantu atau memudahkan anak ayam megenal pakan dan
minumannya, di samping itu adalah untuk memperpanjang waktu
makan. Dengan memperpanjang waktu makan agar memungkinkan
anak ayam dapat makan sebanyak-banyaknya, terutama saat umur 1-3
minggu pertama masa pemeliharaan. Pada saat ini pertambahan sel
cepat disbanding minggu-minggu setelahnya. Lampu penerangan yang
bisa digunakan untuk penerangan 100 ekor ayam adalah menggunakan
lampu pijar antara 60-80 watt.

8) Timbangan gantung, duduk, digital

Gambar 2.17 Jenis-jenis timbangan


 Alat timbangan gantung digunakan untuk menimbang ayam
saat panen.
 Timbangan duduk ini untuk menimbang sample berat badan
pada saat DOC maupun tiap akhir minggu untuk mengecek
berat badan ayam.
 Timbangan digital digunakan untuk menimbang vitamin
ataupun obat dalam pemeliharaan unggas pedaging.
9) Ember
Gambar 2.18 Ember
Ember digunakan untuk membeuat larutan air minum dengan
pemberian vitamin maupun obat dan melarutkan vaksin metode air
minum.

10) Sepatu boot

Gambar 2.19 Sepatu boot


Sepatu boot atau bisa di sebut sepatu kandang ini digunakan dikandang
sebagai APD(alat pelindung diri) bagi kariawan atau siswa yang
praktik atau melakukan pekerjaan dikandang .

3.5. Pakan
Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak
(peliharaan). Istilah ini diadopsi dari Bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber
energi dan materi bagi pertumbuhan makluk hidup. Zat yang terpenting dalam
pakan adalah protein. Pakan berkualitas adalah pakan yang kandungan protein,
lemak, karbohidrat,mineral dan vitamin seimbang.
A. Jenis-jenis Pakan Ayam Pedaging

Gambar 2.20 Pakan SINTA BR-21E

1. Dedak Padi
Peternak ayam banyak menggunakan pakan dedak padi untuk ayam
pedaging ayam (Bloiler) karena memiliki kandungan asam amino yang
tinggi.asam amino sangat baik bagi pertumbuhan ayam. Dedak padi atau biasa
disebut begatul juga menghasilkan jumlah kalori yang benar.Namun,kelemahan
dari penggunaan pakan jenis dedak padi yakni muda berbau tengik dan juga
mengumpal. Dedak padi yang sudah berbau tengik tidak dapat dikonsumsi oleh
ayam pedaging (Broiler) karena kualitasnya sudah menurun.
Untuk itu,Chickin Indonesia menyarankan agar tidak membeli pakan jenis
dedak padi dalam skala besar. penyimpanan yang terlalu lama menjadi faktor
penyebab dedak menjadi bau. Kondisi terbaik dalam menyimpan dedak padi
maksimal adalah 6 minggu untuk mencega kualitasnya turun, berdasarkan fakta
tersebut maka lebi baik menghabiskan dedak padi 5 minggu setelah masa
pembelian.
2. Tepung-Tepungan
Memberikan pakan jenis tepung sangat cocok bagi DOC (day old chick
atau anak ayam), tekstur tepungyang halus memudahkan pencernaan ayam dalam
mencerna. Tepung yang baik memiliki ciri-ciri tidak terdapat bulu atau rambut di
dalamnya. Di pasaran terdapat beragam jenis tepung-tepungan ,salah satunya
tepung tulang.Tepung tulang memiliki unsur kalsium dan fosfor yang sangat
banyak, unsur-unsur tersebut sangat bagus bagi sendi-sendi dan tulang ayam
bloiler.

Selain jenis tepung tulang, jenis tepung lainnya yakni tepung ikan. Tepung
ikan merupakan tepung yang berasal dari olahan daging ikan yang di gigiing.
Tepung ikan memiliki kadar protein mencapai 680 gram per kilogramnya.
3. Pelet
Banyak peternakan peletunuk ayam ternaknya,pelet merupakan kasium
ayam.Pakan jenis pelet memiliki nutrisi yang tinggi. Selain itu,keuntungan dari
pelet yakni memiliki masa simpan yang panjang dan sangat muda menyimpannya.
Pelet biasanya diberikan pada ayam yang suda dewasa.Pelet cenderung lebih
ekonomis daripada pakan jenis tepung-tepungan sehingga cocok bagi peternak
yang mencari pakan hemat namun memiliki nilai ekonomis lebih.
4. Sorgum
Sorgum sangat baik untuk kesehatan pencernaan ayam karena kandungan
seratnya yang cukup tinggi. Sayangnya,untuk pendapatkan sorgum masih sulit
karena sorgum hanya tumbuh di daerah dengan iklim tertentu. Sorgum
menghasilkan kandungan energi sebesar 3.250 kilokalori per kilogram nya.
Kandungan tersebut hampir sama dengan kandungan protein di jagung kuning
yang hanya berkisar 8,6 persen saja.
Dalam memberikan pakan sorgum ke ayam pedaging (broiler) bisa melalui cara
mencampur ransum dengan komposisinya jangan melebihi 20 persen dari total
ransumnya karena sifat sorgum yang lebih cocok sebagai pakan pendamping.
5. Pollard
Termasuk jenis pakan alternatif olahan gandum, pollard juga memiliki
nama lain yaitu dedak gandum. Disebut dedak gandum karena merupakan hasil
olahan gandum yang diubah menjadi tepung terigu. Memiliiki kandun yang kaya
akan lemak, protein, dan juga serat sehingga baik untuk kesehatan ayam pedaging
(broiler). Kandungan kalori yang tinggi dapat merangsang broiler untuk bergerak
secara lincah. Meski memiliki kandungan gizi yang tinggi, sayangnya pollard
untuk pakan ayam tidak boleh setiap hari.
Konsumsi pakan pollard tidak bagus untuk kesehatan ayam jangka
panjang. Konsumsi pollard hanya sebagai selingan agar ayam tidak
mengkonsumsi pakan pabrika terus menerus, sekaligus sarana menghemat biaya
oprasional karena harganya yang cenderung murah.

3.6. Pemeliharaan pada ayam pedaging


1. Persiapan Kandang
Hal pertama yang harus dilakukan untuk manajemen pemeliharaan ayam
broiler adalah mempersiapkan kandang. Kamu harus tau tujuan dan manfaat
sebenarnya dalam mempersiapkan kandang itu apa. Tujuan dari mempersiapkan
kandang adalah untuk menghindari dan meminimalisir adanya virus, jamur, dan
patogen yang bisa melekat pada kandang yang menyebabkan ayam sakit atau
tidak sehat karena lingkungan kandangnya kotor.
Persiapan kandang dapat dilakukan dengan beberapa tahapan yang harus
disiapkan dan diperhatikan. Berikut langkah-langkah dalam persiapan kandang
sesuai kebutuhan ayam broiler:
a. Sterilisasi.
Tahapan ini dapat dilakukan dengan cara memisahkan semua peralatan sesuai
dengan fungsinya dan membersihkan peralatan tersebut dengan menggunakan
desinfektan agar lebih steril. Pembersihkan kandang dilakukan dengan cara
kotoran ayam dibersihkan serta lingkungan di dalam kandang dibersihkan dengan
cara disapu dan disemprot dengan air mengalir.
Selain itu, layar penutup kandang atau tirai harus dipasang dan rumput di
sekitar kandang juga harus dibersihkan. Setelah kandang dan peralatan
dibersihkan, jangan lupa untuk menyemprot dengan desinfektan. Sterilisasi ini
dilakukan untuk memastikan agar kandang ayam broiler steril dan bebas dari
penyakit
b. Memastikan kandang berfungsi dengan baik.
Pengecekan terhadap kandang harus sangat diperhatikan.
Apabila ada peralatan pada bagian kandang yang rusak atau tidak berfungsi
dengan semestinya, harus segera diganti.
c. Mempersiapkan litter.
Litter atau alas kandang ini merupakan kesuksesan pemeliharaan ayam, terutama
pada saat brooding.
Menyebarkan litter ke dalam kandang harus dilakukan 3 hari sebelum
memasukkan DOC dan litter yang digunakan untuk DOC adalah setebal 10 cm.
d. Mengatur sistem pemanas dan instalasi air minum.
Pengaturan ini bertujuan agar DOC yang masuk ke dalam kandang tidak
mengalami stress yang mengakibatkan sakit.
Pre-heating dapat dilakukan selama 2-3 jam sebelum DOC ditebar di dalam
kandang, agar DOC yang ditebar dapat beradaptasi dengan lingkungan
kandangnya.
2. Memasukkan DOC
Ketika DOC telah datang, maka yang harus dilakukan adalah melakukan
pengecekan atau seleksi terhadap DOC, apakah DOC itu cacat atau tidak.
Penyeleksian ini bertujuan agar dapat mengetahui jumlah ayam yang akan
dipelihara sehingga penggunaan pakan dan obat-obatannya sesuai dengan takaran.
Pada saat melakukan penyebaran DOC di kandang, berikan air minum yang telah
dicampur dengan gula pasir guna memberikan energi atau memulihkan kembali
tenaga DOC selama perjalanan dengan perkiraan perbandingan 0,5 kg gula pasir
dengan 30 L air
4. Pengaturan Temperatur Brooding
Masa brooding
Gambar 2.20 Tempat pengganti indukan anak ayam atau brooding
Perubahan Temperatur yang mendadak bisa menyebabkan DOC mudah
stress karena pada dasarnya DOC mengalami proses adaptasi dengan lingkungan
barunya dan merupakan awal proses pembentukan kekebalan tubuh.
Maka dari itu, kamu harus mengetahui bagaimana temperatur suhu tubuh anak
ayam yang ideal. Suhu yang ideal tersebut dapat membuat anak ayam beraktivitas
secara normal dan menyebar rata ke seluruh area brooding.
Berikut adalah tabel suhu dan kelembaban ideal sesuai dengan umur ayam:
Umur Target Kelembapan
(Hari) Temperature (%)
(Celsius)
0 33 30 – 50
7 30 40 – 60
14 27 40 – 60
21 24 40 – 60
28 21 50 – 70
35 19 50- 70
5. Pemberian Ransum/pakan dan Air Minum
Kebutuhan Umur Konsumsi Berat
Umur air (minggu) pakan ideal(gram)
(minggu) Minum (gram/ekor)
(liter)
1 65 0 42
2 120 1 18 55
3 180 2 19 70
4 245 3 21 88
5 290 4 23 108
6 330 5 25 130
Pemberian ransum dan air minum memiliki peran penting untuk
pertumbuhan ayam broiler. Ransum harus dapat memenuhi kebutuhan zat nutrien
yang diperlukan ayam untuk berbagai fungsi tubuhnya yaitu untuk hidup
pokoknya, produksi maupun reproduksi.
Penyusunan ransum diharapkan dapat menghasilkan produksi yang optimal dalam
usaha peternakan ayam broiler. Pemberian ransum akan disesuaikan dengan umur
ayam itu sendiri. Berikut pemberian ransum per hari sesuai dengan umurnya.
Sedangkan untuk pemberian air minum memiliki takaran perbandingan
sebesar 0,5 kg gula pasir dengan 30 L air yang dilakukan secara terus-menerus
atau ad libitum.
Pemberian air minum juga dapat menambahkan vitamin berupa vita chick guna
mempercepat partum buhan ayam dan vita stress untuk menambah daya atau
kekebalan tubuh pada ayam broiler.

5. Pengaturan Ventilasi
Pengaturan ventilasi yang memiliki siklus udara yang baik dapat
menghindarkan ayam dari berbagai penyakit. Sistem dinding kandang yang harus
digunakan adalah sistem yang bersifat terbuka yang berguna untuk membantu
ventilasi dapat mengusir udara yang tidak sedap/busuk dan mengganti dengan
siklus udara yang segar. Hal tersebut berguna agar dapat menjaga temperatur
udara pada kandang ayam.
Jika temperatur brooding terlalu panas, maka kamu dapat membuka tirai
secara bertahap, seperti pada umur 1-7 hari tidak membuka tirai agar ayam tidak
kedinginan. Saat umur memasuki minggu kedua, buka ⅓ bagian tirai pada siang
hari saja dan pada malam hari tirai dapat ditutup kembali agar ayam tidak
kedinginan. Saat umur memasuki minggu ketiga, buka ⅔ bagia tirai pada siang
hari dan pada saat malam hari atau ketika hujan, layar bagian bawah tirai ditutup
hingga ayam berumur 28 hari atau ketika bulu ayam sudah sempurna menutupi
seluruh bagian tubuhnya.
6. Pencatatan atau Recording
Pencatatan atau recording harus dilakukan dalam setiap harinya.
Pencatatan mulai dilakukan sejak DOC datang ke kandang. Pencatatan ini
biasanya berupa laporan mengenai berapa jumlah ayam yang sakit, ayam yang
mati, pencatatan berat badan secara minggu dengan rutin dan pencatatan jumlah
mengenai kebutuhan ayam tersebut (seperti pakan, obat, vaksin)
Pencatatan ini wajib dilakukan guna untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan
dan perkembangan ayam dengan baik
7. Penanganan Kesehatan Broiler
Selain memperhatikan kandang ayam, dalam memelihara ayam broiler
juga harus selalu memperhatikan mengenai kesehatannya. Pelaksanaan atau
penanganan kesehatan biasanya dapat dilakukan dengan memperhatikan
pemberian vaksin, vitamin dan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan ayam broiler
Penanganan kesehatan ayam broiler juga dapat dilakukan dengan
melakukan sanitasi dan kebersihan kandang dalam setiap harinya untuk
menghindarkan penyakit yang dapat menyerang broiler.
8. Pelaksanaan Pemanenan Broiler
Sebelum melaksanakan panen broiler, terdapat beberapa kegiatan yang
harus dipersiapkan dan dilakukan ketika ingin melaksanakan panen broiler. Waktu
untuk melaksanakan pemanenan broiler dapat dilakukan secara fleksibel atau
dapat dilakukan kapan saja. Tetapi untuk mempermudah pelaksanaannya
dianjurkan untuk memanen pada pagi hari atau sore hari karena untuk
mempermudah penangkapan ayam broiler tersebut.

Beberapa kegiatan yang dilakukan ketika ingin melaksanakan pemanenan broiler


sebagai berikut:
1. Pastikan pencahayaan cukup dalam kadang selama 24 jam agar bobot
ayam mencapai bobot sesuai yang ditargetkan.
2. Pastikan kandang memiliki siklus udara yang baik.
3. Pastikan ayam tidak menggunakan antibiotik selama 10 hari sebelum
dipanen untuk menghindari adanya residu yang terdapat pada tubuh ayam.
4. Pastikan terdapat laporan stok ayam sebelum panen agar bisa dilakukan
benchmark setelah dipanen.
5. Menggantungkan atau mengeluarkan seluruh peralatan pakan dan minum
ayam.
6. Pastikan untuk menangkap ayam dilakukan dengan secara perlahan dan
hati-hati agar ayam tidak stress dan memar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
memegang kaki ayam secara perlahan, kemudian pegang bagian dada ayam dan
tarik ayam ke atas.
7. Memasukkan ayam dan timbang seluruh ayam yang terdapat dalam 1 sekat
dan melakukan pencatatan jumlah dan hasil penimbangan ayam tersebut.
8. Meletakkan ayam ke dalam keranjang atau kendaraan angkut yang
digunakan. Sebaiknya waktu pengangkutan yang baik adalah saat malam hari agar
menghindari ayam kepanasan.
9. Pelestarian lingkungan
Ketika kamu memiliki usaha peternakan ayam broiler, kamu harus
memperhatikan kebersihan serta kenyamanan lingkungan di sekitar lingkungan
peternakan ayam broiler.
Melakukan pelestarian lingkungan merupakan salah satu bentuk cinta kita
terhadap lingkungan sekitar kita.
Adapun beberapa hal yang harus kamu tau dan perhatikan sebelum atau
ketika memiliki usaha peternakan ayam broiler sebagai berikut:
1. Memastikan tidak melakukan pencemaran yang dapat menimbulkan
adanya erosi.
2. Memastikan lingkungan peternakan ayam broiler jauh dari bau tidak
sedap, suara bising, dan kotor.
3. Mempunyai pengolahan limbah kotoran ayam broiler agar dapat
dimanfaatkan menjadi pupuk organik.
4. Mempunyai tempat untuk melakukan penguburan bangkai ayam yang mati
agar tidak menyebarkan penyakit di luar area kandang ayam broiler.
5. Mempunyai sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik untuk kandang
ayam broiler.

2.7 Penyakit pada Ayam


1 . Pullorum (Feses Kapur)
Penyebab: Salmonella pullorum
Merupakan penyakit yang harus diwaspadai oleh peternak, karena banyak
sekali kasus infeksi penyakit ini di Indonesia. Ciri-ciri ayam yang terkena
pullorum yaitu mengeluarkan feses (kotoran) cair yang berwarna putih.
Apabila kotoran tersebut dibiarkan dalam waktu yang lama, maka akan
mengering dan menjadi serbuk seperti kapur. Gejala klinis yang tampak apabila
ayam terserang penyakit ini yaitu sesak nafas, mengkerutnya organ, dan hilangnya
nafsu makan.
Pencegahan penyakit ini yaitu dengan menjaga kebersihan sanitasi
kandang dan lingkungan ayam. Selain itu, jangan lupa untuk memperketat
biosecurity pada lingkungan di sekitar kendang ayam.
2. Chronic Respiratory Disease (CRD)
Penyebab: Mycoplasma galliseptiucum
Penyakit CRD di Indonesia dikenal dengan penyakit ngorok. Gejala klinis
yang ditimbulkan dari penyakit ini, seperti sesak nafas, bersin-bersin, ngorok saat
bernafas, dan keluarnya cairan dari hidung.
Pencegahan penyakit ini yaitu dengan menjaga kebersihan sanitasi dan
rutin melakukan desinfeksi, usahakan juga agar suhu kandang stabil dan tidak
lembab.
3. Kolibasilosis
Penyebab: Escherichia coli
Umum menyerang peternakan ayam broiler di Indonesia. Jika terserang
penyakit ini, maka akan menunjukkan gejala seperti lesu, kusam, sesak napas,
diare, dan terdapat cairan lengket di sekitar anus. Dalam rangka mencegah
timbulnya penyakit kolibasilosis. Diperlukan perbaikan sanitasi lingkungan,
penambahan pakan dengan nutrisi yang optimal, manajemen pemeliharaan, dan
menambah ventilasi di sekitar area pemeliharaan.
Pengobatan penyakit ini bisa dilakukan dengan beberapa jenis antibiotik,
seperti trimetropim, sulfadiazin, ampicilin, colistin, enrofloksasin, dan neomycin.
4. Infectious Coryza
Penyebab: Haemophilus paragallinarum
Salah satu infeksi yang menyerang organ pernapasan ayam broiler. Infeksi
penyakit coryza ditandai dengan timbulnya pembengkakan muka (terutama di
sekitar mata), bersin, keluar air mata, dan ayam kesulitan bernapas. Tidak perlu
khawatir, karena ayam bisa sembuh dari penyakit ini dalam rentang waktu dua
hingga tiga minggu. Namun, ada baiknya meningkatkan pencegahan terhadap
penyakit ini, yaitu dengan cara meningkatkan efektivitas manajemen
pemeliharaan dan menambah sanitasi kendang.
Selain itu, perlu menjaga kepadatan cukup, serta desinfeksi kandang dan
peralatan. Jika sudah terserang, maka lakukan pengobatan dengan erytromisin,
sulfadiazin, ampisilin, trimetropim, tetrasiklin, dan enrofloksasin.
5. Omphalitis Syndrome
Penyebab: Bakteri golongan koliform, mencakup Staphylococcus sp. dan
Pseudomonas sp.
Gejala yang ditunjukkan, yaitu mengantuk, kepala menunduk dan sering
mendekati pemanas, pembengkakan pada pusar, dan terdapat benjolan seperti
kudis.

Infeksi bakteri ini dapat diatasi dengan memberikan antibiotik dengan dosis
secukupnya. Selain itu diperlukan optimalisasi suhu kandang yang stabil dan
sesuai dengan kebutuhan ayam. Jangan lupa untuk suhu transportasi dijaga.

Penyakit Pada Ayam Broiler Karena Infeksi Virus


1. Tetelo (Newcastle Disease)
Penyebab: Paramyxo virus
Salah satu penyakit paling berbahaya yang umum ditemukan pada ayam
broiler. Infeksi virus ini dapat menyerang berbagai organ penting yang terdapat
pada ayam seperti pernafasan, pencernaan, dan jaringan saraf. Infeksi tetelo dapat
menular dan menyebabkan angka kematian yang tinggi. Gejala yang akan segera
tampak apabila penyakit ini menyerang yaitu keadaan ayam menjadi lesu, nafsu
makan menurun, tubuh lemas, batuk, sulit bernafas, dan ayam mengeluarkan
kotoran yang berwarna putih.
Parahnya penyakit ini tidak memiliki obat, karena infeksi virus tidak dapat
diobati. Tetapi untuk mencegah penyakit ini sangat banyak sekali caranya, mulai
dari vaksinasi, perbaikan sanitasi, dan memberikan pakan yang kaya akan nutrisi.
2. Infectious Bursal Disease (Gumboro)
Penyebab: Avibirnavirus
Sesuai namanya, penyakit ini pertama kali ditemukan pertama kali di wilayah
Gumboro, Amerika Serikat tahun 1960an. Penyakit harus diwaspadai karena
dapat menyerang sistem kekebalan tubuh ayam broiler.
Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian yang tinggi bagi ayam. Dikarenakan
gumboro menyerang jaringan fibrikus dan thymus, keduanya sangat berperan
dalam membentuk sistem kekebalan tubuh ayam dari penyakit.
Jika virus sudah menginfeksi dalam waktu yang lama, maka antibodi ayam tidak
terbentuk dan sistem kekebalan tubuh akan lemah, sehingga dapat meningkatkan
risiko infeksi sekunder. Biasanya penyakit ini tidak langsung mematikan ayam,
tetapi kebanyakan infeksi sekunder yang bisa mematikan ayam dalam jumlah
yang cepat.
Seperti kebanyakan penyakit yang ditimbulkan oleh virus. Penyakit ini tidak bisa
disembuhkan karena tidak memiliki obat memberikan vaksin, menjaga santitasi,
pakan yang bergizi, dan multivitamin.
Pencegahan Penyakit Pada Ayam Broiler
Setelah mengetahui beberapa penyakit yang dapat menyerang ayam broiler. Perlu
dilakukan pencegahan untuk meminimalisir munculnya penyakit pada ayam
broiler. Berikut pencegahanya.
1. Rutin memberikan multivitamin untuk memperkuat sistem imun
2. Penerapan biosecurity di sekitar area ternak
3. Memberikan probiotik untuk menekan bakteri patogen
4. Memberikan pakan dengan nutrisi yang tinggi
5. Menerapkan manajemen pengolahan kandang yang baik
Itulah beberapa penyakit yang dapat menyerang ternak ayam broiler beserta
pencegahannya. Sebagai peternak, hendaknya kita selalu memperhatikan dan
menjaga kesehatan hewan ternak sehingga didapatkan hasil panen yang maksimal.

BAB III
METODE PELAKSANAAN PjBL
3.1.
Jadwal Kegiatan

BULAN/MINGGU

OKTOBER NOVEMBER
NO JENIS KEGIATAN

I II III I
1 Teknik Produksi
a.pengenalan ternak 
b.pemeliharaan   
-sanitasi   
-pemberian pakan   
-pemberian minum   
-pemberian vitamin   
2 Teknik pengolah hasil
a.panen 
b.pasca panen 
3 Pemasaran hasil 
3.2.
Waktu pelaksanaan
3.3. Wak
tu Dan Lokasi
1. Waktu
3.4. Proje
k Based Learning (PjBL) berlangsung mulai pada tanggal 10 Oktober s/d 10
November 2023
2. Lokasi
Projek Based Learning (PjBL) bertempat di sekolah SMK NPP
KALASEY
3.5.
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan Projek Based Learning (PjBL) ini dengan cara
melakukan secara berkelompok. Teknik pengambilan data dilakukan dengan
cara:
a. Observasi /pengamatan
Observasi merupakan suatu metode yang digunakan dengan cara
melakukan pengamatan secara langsung serta mencari dan
mencatat tentang berbagai hal yang ada hubunganya dengan
manajemen perkandangan di SMK NPP KALASEY.
b. Iterview/ wawancara
Metode ini merupakan pengumpulan data dengan cara melakukan
Tanya jawab secara langsung kepada pembimbing lapangan atau
pihak- pihak yang dianggap perlu untuk mendapatkan informasi
yang lebih banyakdan lebih jelas mengenai manajemen
pemeliharaan.
c. Jenis data
Adapun data yang di peroleh terdiri dari:
1. Data primer yaitu data data yang di himpun dari sumber informasi.
Data ini diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung serta
melakukan wawancara kepada pembibing lapangan, serta pihak-
pihak yang dianggap perlu untuk mendapatkan informasi yang
lebih banyak dan lebih jelas.
2. Data sekunder yaitu data yang di himpun dari sumber data yang
tela didapat dari studi pustaka seperti buku, internet, dan referensi
yang lain.
3.6.
Pengalaman Kerja/PjBL
Pengalaman kerja adalah suatu proses pembelajaran dan pertambahan
perkembangan potensi bertingkalaku baik, dari bertingkalaku baik, baik
dari pendidikan formal maupun nonformal atau bisa diartikan sebagai
suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkalaku
yang lebih tinggi.

Pengalaman kerja adalah proses pembentukan atau ketrampilan tentang


metode suatu pekerjaan karena keterlibatan pekerja tersebut dalam
melaksanakan tugas pekerjaan. Tingkat penguasaan pengetahuan serta
keterampilan seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa
kerja dan dari tingkat pengetahuan serta ketrampilan yang di milikinya.

BAB 4
PEMBAHASAN
4.1. Analisis Usaha/kewirausahaan
Nama bahan Jumbla Satuan Harga Total
DOC 1 Box Rp950.000 Rp950.000
Pakan 5 Sak Rp500.000 Rp2.500.000
Vitachicks 5 Dos Rp75.000 Rp375.000
Gas 2 Tabung Rp20.000 Rp40.000
Sekam 5 Sak Rp10.000 Rp50.000
Disinfektan 1 Set Rp20.000 Rp20.000
TOTAL Rp3.935.000

Pendapatan
Ayam siap panen 98 ekor
Berat ayam 1,8kg
= 98 x 1,8 =176,4
176,4 x 25.000= 4,410.000
Dikurangi harga pengeluaran
4,410.000 – 3,935.000 =Rp475.000
4.1.1. Masalah dan Pemecah masalah

 Masalah yang terjadi


pada saat project based learning (PjBL) telah mengalami masalah yaitu
Ayam terkena penyakit disebabkan oleh sekam yang belum diganti, sehingga
Ayam mudah terkena penyakit
 Pemecah masalah
karena itu sebelum diganti sekam kita harus membersikan kandang
terlebih dahulu atau melakukan sanitasi agar ayam terhindar dari penyakit .
Setelah melakukan sanitasi kita sudah bisa mengganti sekam dengan sekam
baru karena sekam diganti 1 minggu 1x ganti.
BAB 5
PENUTUP
A. Kesimpulan

 Selama mKelakukan Projek Based Learning (PjBL),penulis mendapat


pengalaman, berintergrasi, serta berpartisiasi di lingkungan tempat ,
penulis juga dapat pengetahuan yang sebelumnya,tidak diketahui, serta
turun langsung ke lapangan sehingga tidak berpatokan pada teori
B. Saran
 Sebaiknya pupuk ayam pedaging harus di jual dan di masukan kedalam
perhitungan menejemen agribisnis, agar perusahaan peternakan
mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi
 Untuk konstruksi yang sudah mulai rusak harus diperbaiki, agar tingkat
mortalitas ternak rendah
 Selama PjBL harus melakukan penelitian dengan lebih baik lagi agar tidak
terjadinya kesalahan dalam membuata laporan
LAMPIRAN

1. GAMBAR 1.1 CHICK IN

2. GAMBAR 1.2 PENIMBANGAN DOC MINGGU PERTAMAN

3. GAMBAR 1.3 PENCUCIAN TEMPAT PAKAN


4. GAMBAR 1.4 PENCUCIAN TEMPAT MINUM

Anda mungkin juga menyukai