Laporan PJBL Kelompok 1
Laporan PJBL Kelompok 1
Laporan PJBL Kelompok 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ayam broiler adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat
menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (4-7 minggu).Hal ini
menyebabkan selama masa produksi memerlukan perlakuan khusus. Baik dari
jenis makanan, pencegahan penyakit, maupun saat masa panen. Broiler
mempunyai peran penting sebagai sumber protein hewani asal ternak
(Susilorini,2012).
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.4. Perkandangan
Perkandangan merupakan segala aspek fisik yang berkaitan dengan
kandang dan sarana maupun prasarana yang bersifat sebagai penunjang
kelengkapan dalam suatu peternakan (syarif dan Sumoprastowo,1985). Kandang
merupakan suatu bangunan yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi ternak.
Kandang berfungsi untuk melindungi ayam terhadap gangguan luar yang
merugikan (Sudono et al., 2003). Lokasi kandang harus berdekatan dengan
sumber air, tidak membahayakan ternak dan tidak berdekatan dengan pemukiman
penduduk. Lokasi usaha peternakan diusahakn bukan areal yang masuk dalam
daera perluasa kota dan juga merupakan daera yang nyaman dan layak untuk
peternakan ayam (Syarif dan hariyanto, 2011). Kandang yang dibuat untuk ayam
disediakan dengan berbaga tipe kandang yaitu kandang CLOSED HOUSE dan
OPENED HOUSE (Prasetya, 2012).
Tipe Kandang Ayam Pedaging
5. Regulator nippel
1) Sekop
3) Kereta dorong
6) Pemanas gasolec
3.5. Pakan
Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak
(peliharaan). Istilah ini diadopsi dari Bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber
energi dan materi bagi pertumbuhan makluk hidup. Zat yang terpenting dalam
pakan adalah protein. Pakan berkualitas adalah pakan yang kandungan protein,
lemak, karbohidrat,mineral dan vitamin seimbang.
A. Jenis-jenis Pakan Ayam Pedaging
1. Dedak Padi
Peternak ayam banyak menggunakan pakan dedak padi untuk ayam
pedaging ayam (Bloiler) karena memiliki kandungan asam amino yang
tinggi.asam amino sangat baik bagi pertumbuhan ayam. Dedak padi atau biasa
disebut begatul juga menghasilkan jumlah kalori yang benar.Namun,kelemahan
dari penggunaan pakan jenis dedak padi yakni muda berbau tengik dan juga
mengumpal. Dedak padi yang sudah berbau tengik tidak dapat dikonsumsi oleh
ayam pedaging (Broiler) karena kualitasnya sudah menurun.
Untuk itu,Chickin Indonesia menyarankan agar tidak membeli pakan jenis
dedak padi dalam skala besar. penyimpanan yang terlalu lama menjadi faktor
penyebab dedak menjadi bau. Kondisi terbaik dalam menyimpan dedak padi
maksimal adalah 6 minggu untuk mencega kualitasnya turun, berdasarkan fakta
tersebut maka lebi baik menghabiskan dedak padi 5 minggu setelah masa
pembelian.
2. Tepung-Tepungan
Memberikan pakan jenis tepung sangat cocok bagi DOC (day old chick
atau anak ayam), tekstur tepungyang halus memudahkan pencernaan ayam dalam
mencerna. Tepung yang baik memiliki ciri-ciri tidak terdapat bulu atau rambut di
dalamnya. Di pasaran terdapat beragam jenis tepung-tepungan ,salah satunya
tepung tulang.Tepung tulang memiliki unsur kalsium dan fosfor yang sangat
banyak, unsur-unsur tersebut sangat bagus bagi sendi-sendi dan tulang ayam
bloiler.
Selain jenis tepung tulang, jenis tepung lainnya yakni tepung ikan. Tepung
ikan merupakan tepung yang berasal dari olahan daging ikan yang di gigiing.
Tepung ikan memiliki kadar protein mencapai 680 gram per kilogramnya.
3. Pelet
Banyak peternakan peletunuk ayam ternaknya,pelet merupakan kasium
ayam.Pakan jenis pelet memiliki nutrisi yang tinggi. Selain itu,keuntungan dari
pelet yakni memiliki masa simpan yang panjang dan sangat muda menyimpannya.
Pelet biasanya diberikan pada ayam yang suda dewasa.Pelet cenderung lebih
ekonomis daripada pakan jenis tepung-tepungan sehingga cocok bagi peternak
yang mencari pakan hemat namun memiliki nilai ekonomis lebih.
4. Sorgum
Sorgum sangat baik untuk kesehatan pencernaan ayam karena kandungan
seratnya yang cukup tinggi. Sayangnya,untuk pendapatkan sorgum masih sulit
karena sorgum hanya tumbuh di daerah dengan iklim tertentu. Sorgum
menghasilkan kandungan energi sebesar 3.250 kilokalori per kilogram nya.
Kandungan tersebut hampir sama dengan kandungan protein di jagung kuning
yang hanya berkisar 8,6 persen saja.
Dalam memberikan pakan sorgum ke ayam pedaging (broiler) bisa melalui cara
mencampur ransum dengan komposisinya jangan melebihi 20 persen dari total
ransumnya karena sifat sorgum yang lebih cocok sebagai pakan pendamping.
5. Pollard
Termasuk jenis pakan alternatif olahan gandum, pollard juga memiliki
nama lain yaitu dedak gandum. Disebut dedak gandum karena merupakan hasil
olahan gandum yang diubah menjadi tepung terigu. Memiliiki kandun yang kaya
akan lemak, protein, dan juga serat sehingga baik untuk kesehatan ayam pedaging
(broiler). Kandungan kalori yang tinggi dapat merangsang broiler untuk bergerak
secara lincah. Meski memiliki kandungan gizi yang tinggi, sayangnya pollard
untuk pakan ayam tidak boleh setiap hari.
Konsumsi pakan pollard tidak bagus untuk kesehatan ayam jangka
panjang. Konsumsi pollard hanya sebagai selingan agar ayam tidak
mengkonsumsi pakan pabrika terus menerus, sekaligus sarana menghemat biaya
oprasional karena harganya yang cenderung murah.
5. Pengaturan Ventilasi
Pengaturan ventilasi yang memiliki siklus udara yang baik dapat
menghindarkan ayam dari berbagai penyakit. Sistem dinding kandang yang harus
digunakan adalah sistem yang bersifat terbuka yang berguna untuk membantu
ventilasi dapat mengusir udara yang tidak sedap/busuk dan mengganti dengan
siklus udara yang segar. Hal tersebut berguna agar dapat menjaga temperatur
udara pada kandang ayam.
Jika temperatur brooding terlalu panas, maka kamu dapat membuka tirai
secara bertahap, seperti pada umur 1-7 hari tidak membuka tirai agar ayam tidak
kedinginan. Saat umur memasuki minggu kedua, buka ⅓ bagian tirai pada siang
hari saja dan pada malam hari tirai dapat ditutup kembali agar ayam tidak
kedinginan. Saat umur memasuki minggu ketiga, buka ⅔ bagia tirai pada siang
hari dan pada saat malam hari atau ketika hujan, layar bagian bawah tirai ditutup
hingga ayam berumur 28 hari atau ketika bulu ayam sudah sempurna menutupi
seluruh bagian tubuhnya.
6. Pencatatan atau Recording
Pencatatan atau recording harus dilakukan dalam setiap harinya.
Pencatatan mulai dilakukan sejak DOC datang ke kandang. Pencatatan ini
biasanya berupa laporan mengenai berapa jumlah ayam yang sakit, ayam yang
mati, pencatatan berat badan secara minggu dengan rutin dan pencatatan jumlah
mengenai kebutuhan ayam tersebut (seperti pakan, obat, vaksin)
Pencatatan ini wajib dilakukan guna untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan
dan perkembangan ayam dengan baik
7. Penanganan Kesehatan Broiler
Selain memperhatikan kandang ayam, dalam memelihara ayam broiler
juga harus selalu memperhatikan mengenai kesehatannya. Pelaksanaan atau
penanganan kesehatan biasanya dapat dilakukan dengan memperhatikan
pemberian vaksin, vitamin dan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan ayam broiler
Penanganan kesehatan ayam broiler juga dapat dilakukan dengan
melakukan sanitasi dan kebersihan kandang dalam setiap harinya untuk
menghindarkan penyakit yang dapat menyerang broiler.
8. Pelaksanaan Pemanenan Broiler
Sebelum melaksanakan panen broiler, terdapat beberapa kegiatan yang
harus dipersiapkan dan dilakukan ketika ingin melaksanakan panen broiler. Waktu
untuk melaksanakan pemanenan broiler dapat dilakukan secara fleksibel atau
dapat dilakukan kapan saja. Tetapi untuk mempermudah pelaksanaannya
dianjurkan untuk memanen pada pagi hari atau sore hari karena untuk
mempermudah penangkapan ayam broiler tersebut.
Infeksi bakteri ini dapat diatasi dengan memberikan antibiotik dengan dosis
secukupnya. Selain itu diperlukan optimalisasi suhu kandang yang stabil dan
sesuai dengan kebutuhan ayam. Jangan lupa untuk suhu transportasi dijaga.
BAB III
METODE PELAKSANAAN PjBL
3.1.
Jadwal Kegiatan
BULAN/MINGGU
OKTOBER NOVEMBER
NO JENIS KEGIATAN
I II III I
1 Teknik Produksi
a.pengenalan ternak
b.pemeliharaan
-sanitasi
-pemberian pakan
-pemberian minum
-pemberian vitamin
2 Teknik pengolah hasil
a.panen
b.pasca panen
3 Pemasaran hasil
3.2.
Waktu pelaksanaan
3.3. Wak
tu Dan Lokasi
1. Waktu
3.4. Proje
k Based Learning (PjBL) berlangsung mulai pada tanggal 10 Oktober s/d 10
November 2023
2. Lokasi
Projek Based Learning (PjBL) bertempat di sekolah SMK NPP
KALASEY
3.5.
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan Projek Based Learning (PjBL) ini dengan cara
melakukan secara berkelompok. Teknik pengambilan data dilakukan dengan
cara:
a. Observasi /pengamatan
Observasi merupakan suatu metode yang digunakan dengan cara
melakukan pengamatan secara langsung serta mencari dan
mencatat tentang berbagai hal yang ada hubunganya dengan
manajemen perkandangan di SMK NPP KALASEY.
b. Iterview/ wawancara
Metode ini merupakan pengumpulan data dengan cara melakukan
Tanya jawab secara langsung kepada pembimbing lapangan atau
pihak- pihak yang dianggap perlu untuk mendapatkan informasi
yang lebih banyakdan lebih jelas mengenai manajemen
pemeliharaan.
c. Jenis data
Adapun data yang di peroleh terdiri dari:
1. Data primer yaitu data data yang di himpun dari sumber informasi.
Data ini diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung serta
melakukan wawancara kepada pembibing lapangan, serta pihak-
pihak yang dianggap perlu untuk mendapatkan informasi yang
lebih banyak dan lebih jelas.
2. Data sekunder yaitu data yang di himpun dari sumber data yang
tela didapat dari studi pustaka seperti buku, internet, dan referensi
yang lain.
3.6.
Pengalaman Kerja/PjBL
Pengalaman kerja adalah suatu proses pembelajaran dan pertambahan
perkembangan potensi bertingkalaku baik, dari bertingkalaku baik, baik
dari pendidikan formal maupun nonformal atau bisa diartikan sebagai
suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkalaku
yang lebih tinggi.
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1. Analisis Usaha/kewirausahaan
Nama bahan Jumbla Satuan Harga Total
DOC 1 Box Rp950.000 Rp950.000
Pakan 5 Sak Rp500.000 Rp2.500.000
Vitachicks 5 Dos Rp75.000 Rp375.000
Gas 2 Tabung Rp20.000 Rp40.000
Sekam 5 Sak Rp10.000 Rp50.000
Disinfektan 1 Set Rp20.000 Rp20.000
TOTAL Rp3.935.000
Pendapatan
Ayam siap panen 98 ekor
Berat ayam 1,8kg
= 98 x 1,8 =176,4
176,4 x 25.000= 4,410.000
Dikurangi harga pengeluaran
4,410.000 – 3,935.000 =Rp475.000
4.1.1. Masalah dan Pemecah masalah