Makalah, Putri Yasmin (21050237)
Makalah, Putri Yasmin (21050237)
Makalah, Putri Yasmin (21050237)
Di Susun Oleh:
Putri Yasmin (21050237)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUMI PERSADA LHOKSEUMAWE
2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan menyembut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “AUDIT MANAJEMEN TERHADAP KEPASTIAN
MUTU” ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Pemeriksaan Manajemen”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan
dimasa mendatang.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
Bapak “ISMUHADI, SE.,M.SM” selaku dosen mata kuliah Peneriksaan Manajemen
yang telah memberikan tugas ini kepada penulis. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri, pembaca, dan semua pihak yang membutuhkan.
Akhir kata, penulis memohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Terima Kasih…
Wasamualaikum Wr. Wb
Putri Yasmin
i
DAFTAR ISI
BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Pengertian Audit Manajemen Terhadap Kepastian Mutu ................3
2.2 Metode dan Teknik Audit Manajemen Terhadap Kepastian Mutu ..6
2.3 Manfaat Audit Manajemen Terhadap Kepastian Mutu ...........................8
2.4 Proses Audit Manajemen Terhadap Kepastian Mutu .......................9
2.5 Prinsip-prinsip Audit Manajemen Terhadap Kepastian Mutu ..........11
2.6 Strategi Pendekatan Audit Kepastian Mutu ......................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari makalah ini
sebagai berikut :
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara garis besar, urutan - urutan dari persyaratan utama ISO dapat dijelaskan
sebagai berikut, (Suardi, 2001) :
3
organisasi ini dijelaskan dalam visi misi organisasi yang merupakan
perencanaan strategis sebagai wujud tanggung jawab manajemen
(Management Responsibility). Secara lebih detail visis misi organisasi
dijelaskan dalam kebijakan dan sasaran mutu.
2) Untuk mencapai visi misi, organisasi sangat bergantung padam pelanggannya
dan pihak - pihak lain yang berkepentingan seperti karyawan dan pemegang
saham. Oleh karena itu, organisasi terutama pimpinan puncak harus
mengetahui keinginan dan harapan pelanggan di masa yang akan datang, yang
kemudian diinformasikan keseluruh bagian organisasi.
3) Untuk merealisasikan persyaratan dan harapan pelanggan diperlukan
komitmen pimpinan puncak dalam menyediakan sumber daya (Resources
Management) seperti manusia, peralatan, metode dan keuangan.\
4) Dari perencanaan strategis dan sumber daya yang tersedia dapat menghasilkan
produk jasa (Product Realizement) yang sesuai dengan persyaratan dan
harapan pelanggan.
5) Produk atau jasa yang dihasilkan akan diterima oleh pelanggan. Pada proses
ini dapat dibandingkan antara harapan dan kenyataan akan produk/jasa yang
diterima pelanggan, sehingga organisasi dapat mengukur kepuasan pelanggan.
Kemudian dilakukan analisis (Analysis) data dan hasilnya ditindaklanjuti
dengan program peningkatan (Improvement).
6) Dalam menjalankan program peningkatan diperlukan analisa dan tersedianya
sumber daya oleh pimpinan puncak, oleh karena itu komitmen pimpinan
puncak diperlukan untuk menjalankannya dalam proses peningkatan
berkesinambungan terus berlanjut (Continual Improvement) tanpa henti
dengan tujuan akhir mendapatkan keuntungan bagi organisasi.
4
Berikut adalah pengertian audit manajemen terhadap kepastian mutu menurut
beberapa ahli:
Dalam semua definisi ini, audit manajemen terhadap kepastian mutu bertujuan
untuk memastikan bahwa sistem manajemen mutu suatu organisasi berfungsi efektif
sesuai dengan standar yang berlaku, serta untuk mengidentifikasi peluang perbaikan
yang dapat meningkatkan kinerja mutu organisasi secara keseluruhan. Audit
manajemen terhadap kepastian mutu adalah proses sistematis yang bertujuan untuk
memastikan bahwa prosedur dan praktik yang digunakan dalam manajemen mutu
sesuai dengan standar yang ditetapkan. Proses ini melibatkan beberapa langkah
utama:
5
2) Pelaksanaan Audit: Auditor mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti
yang relevan melalui wawancara, observasi, dan peninjauan dokumen.
3) Pelaporan Temuan: Hasil audit didokumentasikan dalam laporan yang
mencakup temuan, non-kepatuhan, dan rekomendasi untuk perbaikan.
4) Tindak Lanjut: Mengimplementasikan rekomendasi perbaikan dan melakukan
audit ulang jika diperlukan untuk memastikan bahwa masalah telah
diselesaikan.
Audit manajemen terhadap kepastian mutu (quality assurance) adalah proses yang
sistematis untuk memastikan bahwa aktivitas dan output organisasi memenuhi
standar dan tujuan yang ditetapkan. Berikut adalah metode dan teknik yang sering
digunakan dalam audit manajemen untuk kepastian mutu:
1) Perencanaan Audit
a) Penentuan Ruang Lingkup: Menentukan area atau fungsi yang akan
diaudit.
b) Pengumpulan Informasi Awal: Mengumpulkan data awal tentang proses
dan sistem yang ada.
c) Penentuan Tujuan dan Sasaran: Menentukan apa yang ingin dicapai oleh
audit tersebut.
2) Pelaksanaan Audit
a) Wawancara: Melakukan wawancara dengan karyawan untuk memahami
proses dan mendapatkan informasi detail.
6
b) Observasi: Mengamati langsung proses yang sedang berjalan untuk
melihat apakah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
c) Pemeriksaan Dokumen: Memeriksa dokumen, catatan, dan laporan untuk
memastikan kepatuhan terhadap standar dan prosedur.
3) Teknik Pengambilan Sampel
a) Random Sampling: Mengambil sampel secara acak untuk memastikan
representasi yang adil dari keseluruhan populasi.
b) Stratified Sampling: Membagi populasi menjadi beberapa strata dan
mengambil sampel dari setiap strata untuk memastikan semua kelompok
terwakili.
4) Analisis Data
a) Analisis Trend: Melihat tren data dari waktu ke waktu untuk
mengidentifikasi masalah atau area perbaikan.
b) Statistical Process Control (SPC): Menggunakan teknik statistik untuk
memonitor dan mengontrol proses.
5) Pelaporan Hasil Audit
a) Penyusunan Laporan: Menyusun laporan yang jelas dan terstruktur
tentang temuan audit, termasuk rekomendasi perbaikan.
b) Presentasi Hasil: Menyajikan hasil audit kepada manajemen dan pihak
terkait untuk mendapatkan umpan balik dan persetujuan tindakan
perbaikan.
6) Tindak Lanjut
a) Rencana Tindakan Perbaikan: Menyusun rencana tindakan perbaikan
berdasarkan temuan audit.
b) Monitoring Pelaksanaan: Memantau pelaksanaan tindakan perbaikan
untuk memastikan bahwa masalah yang ditemukan telah diatasi.
7) Review Berkala
a) Audit Internal Berkala: Melakukan audit internal secara berkala untuk
memastikan keberlanjutan kepatuhan dan perbaikan berkelanjutan.
7
b) Audit Eksternal: Menggunakan auditor eksternal untuk memberikan
perspektif independen dan objektif.
8) Penggunaan Teknologi
a) Software Audit: Menggunakan perangkat lunak untuk mengelola dan
melacak proses audit.
b) Data Analytics: Menggunakan analitik data untuk mengidentifikasi pola
dan anomali dalam data mutu.
Metode dan teknik ini membantu organisasi dalam memastikan bahwa mereka
memenuhi standar mutu yang diharapkan dan terus memperbaiki proses mereka
untuk mencapai kinerja yang lebih baik.
8
4) Meningkatkan Kepercayaan Pemangku Kepentingan: Hasil audit yang positif
meningkatkan kepercayaan pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan
lainnya terhadap komitmen organisasi dalam memastikan mutu.
5) Perbaikan Berkelanjutan: Audit manajemen mendorong budaya perbaikan
berkelanjutan dalam organisasi dengan mengidentifikasi dan menindaklanjuti
tindakan korektif dan preventif.
6) Pengukuran dan Pemantauan Kinerja: Audit memungkinkan organisasi untuk
mengukur dan memantau kinerja sistem manajemen mutu mereka secara
berkala.
1) Perencanaan Audit:
a) Penetapan tujuan dan lingkup audit.
b) Penjadwalan waktu audit dan penentuan tim auditor.
9
c) Penyiapan dokumen audit seperti checklist, prosedur audit, dan rencana
kerja.
2) Pengumpulan Informasi:
a) Pemeriksaan dokumen terkait, seperti kebijakan, prosedur, catatan, dan
bukti kepatuhan lainnya.
b) Wawancara dengan personel terkait untuk memahami implementasi dan
pemahaman terhadap standar mutu.
3) Evaluasi dan Penilaian:
a) Menganalisis informasi yang dikumpulkan untuk mengevaluasi kepatuhan
terhadap standar mutu.
b) Membandingkan temuan dengan persyaratan standar mutu yang berlaku,
seperti ISO 9001 atau standar industri lainnya.
c) Menilai efektivitas sistem manajemen mutu dalam mencapai tujuan
organisasi terkait mutu.
4) Pelaporan Temuan:
a) Menyusun laporan audit yang mencakup hasil evaluasi, temuan non-
konformitas (jika ada), dan rekomendasi perbaikan.
b) Menyampaikan laporan kepada manajemen atau pihak yang berwenang
untuk tindak lanjut dan pengambilan keputusan.
5) Tindak Lanjut:
a) Mengimplementasikan tindak lanjut terhadap temuan audit, termasuk
perbaikan proses, tindakan korektif, atau tindakan pencegahan untuk
mencegah terulangnya ketidaksesuaian.
b) Memantau dan meninjau efektivitas tindak lanjut yang dilakukan.
6) Audit Berkelanjutan:
a) Melakukan audit reguler sebagai bagian dari proses manajemen mutu
berkelanjutan untuk memastikan kesesuaian dan terus meningkatkan
kinerja mutu organisasi.
10
Proses ini penting untuk memastikan bahwa sistem manajemen mutu tidak hanya
dipahami dan diterapkan dengan benar, tetapi juga efektif dalam mendukung
pencapaian tujuan organisasi terkait mutu produk atau layanan yang dihasilkan.
Dengan melakukan audit secara teratur dan terstruktur, organisasi dapat
mempertahankan dan meningkatkan tingkat kepastian mutu mereka secara
berkelanjutan.
11
4) Kompetensi: Auditor harus memiliki kompetensi, pengetahuan, dan
keterampilan yang memadai dalam bidang audit manajemen mutu. Mereka
harus memahami prinsip-prinsip sistem manajemen mutu, standar mutu yang
berlaku, serta teknik dan metodologi audit yang relevan.
5) Sistematis dan Terstruktur: Audit harus dilakukan dengan pendekatan yang
sistematis dan terstruktur, mengikuti prosedur audit yang telah ditetapkan. Hal
ini memastikan bahwa semua aspek yang relevan dievaluasi secara
menyeluruh dan konsisten.
6) Kerjasama: Auditor harus berkomunikasi secara efektif dengan personel yang
diaudit, mendengarkan dengan cermat, dan bekerja sama untuk memperoleh
informasi yang diperlukan tanpa mengganggu operasi normal organisasi.
Kerjasama ini membantu dalam mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang praktik dan proses yang dievaluasi.
7) Bukti dan Fakta: Audit harus didasarkan pada bukti-bukti konkret dan fakta
yang mendukung temuan audit. Auditor harus mampu mengumpulkan,
menilai, dan menginterpretasikan bukti-bukti dengan tepat untuk membuat
kesimpulan yang akurat dan relevan.
8) Kontinuitas dan Perbaikan: Audit harus dilakukan secara berkala untuk
memastikan kepatuhan berkelanjutan terhadap standar mutu dan untuk
mengidentifikasi peluang perbaikan yang dapat meningkatkan kinerja
organisasi. Proses audit yang berkelanjutan membantu dalam memonitor dan
mengevaluasi efektivitas tindakan perbaikan yang telah dilakukan.
12
2.6 Strategi Pendekatan Audit Kepastian Mutu
1) Perencanaan audit
Ada tahap ini auditor melakukan identifikasi terhadap tujuan atau sasaran
organisasi. Perencanaan audit dapat mengidentifikasi 5W + 1H : siapa (who), apa
(what), dimana (where), mengapa (why), dan bagaimana (how), yang berkaitan
dengan objek audit.
2) Pelaksanaan audit
13
4) Tindakan perbaikan
Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat dijadikan panduan oleh auditor
dalam audit kepastian mutu :
1) Perencanaan Audit
a) Memahami harapan auditee / budaya organisasi
b) Perhatian khusus pada beberapa permasalahan (hasil dari audit
c) sebelumnya).
d) Analisis resiko berdasarkan sector industry atau khusus terhadap
e) organisasi auditee.
f) Praevaluasi terhadap peraturan yang berhubungan.
g) Membentuk tim audit yang kompeten untuk mencapai tujuan audit.
h) Mengalokasikan waktu yang cukup.
2) Teknik Audit
a) Fokus pada beberapa proses dengan prosedur yang terbatas.
b) Mendokumentasikan prosedur, instruksi kerja, daftar pertanyaan, dan
c) sebagainya sangatlah penting untuk rencana organisasi dan proses
d) pengendalian.
e) Ingat dan pahami dengan baik prinsip-prinsip managemen kualitas.
f) Gunakan pendekatan PDAC (plan, do, check, act ) untuk mengevaluasi
g) efektivitas organisasi.
14
Menghubungkan temuan dan pengaruhnya terhadap kemampuan organisasi
menyediakan produk sesuai dengan spesifikasinya Laporan dan Tindak Lanjut
sebagai berikut :
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
Arter, D. R. (2003). Quality audits for improved performance. ASQ Quality Press.
Cipta.
http://penulistinta92.blogspot.com/2013/12/auditkepastianmutuolehhasbullah.html
http://yustus09.blogspot.com/2012/05/audit-sistem-kepastian-mutu.html
Karapetrovic, S., & Willborn, W. (2000). Quality assurance and effectiveness of audit
systems. International Journal of Quality & Reliability Management, 17(6),
679-703.
17
Suardi, Rudi. (2001). Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000. Jakarta: PPM.
18