Makalah, Putri Yasmin (21050237)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP KEPASTIAN MUTU


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemeriksaan Manajemen

DOSEN PENGAMPU: ISMUHADI, SE.,M.SM

Di Susun Oleh:
Putri Yasmin (21050237)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUMI PERSADA LHOKSEUMAWE
2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan menyembut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “AUDIT MANAJEMEN TERHADAP KEPASTIAN
MUTU” ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Pemeriksaan Manajemen”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan
dimasa mendatang.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
Bapak “ISMUHADI, SE.,M.SM” selaku dosen mata kuliah Peneriksaan Manajemen
yang telah memberikan tugas ini kepada penulis. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri, pembaca, dan semua pihak yang membutuhkan.
Akhir kata, penulis memohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Terima Kasih…

Wasamualaikum Wr. Wb

Matangkuli, 25 Juni 2024


Penulis,

Putri Yasmin

i
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................1


1.1 Latar Belakang ..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Pengertian Audit Manajemen Terhadap Kepastian Mutu ................3
2.2 Metode dan Teknik Audit Manajemen Terhadap Kepastian Mutu ..6
2.3 Manfaat Audit Manajemen Terhadap Kepastian Mutu ...........................8
2.4 Proses Audit Manajemen Terhadap Kepastian Mutu .......................9
2.5 Prinsip-prinsip Audit Manajemen Terhadap Kepastian Mutu ..........11
2.6 Strategi Pendekatan Audit Kepastian Mutu ......................................13

BAB III : PENUTUP.............................................................................................16


3.1 Kesimpulan .......................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Semakin banyaknya perusahaan di Indonesia maka persaingan yang terjadi akan


semakin tinggi. Persaingan dalam merebut pasar mendorong perusahaan untuk
memberikan yang lebih kepada pelanggannya relatif dibandingkan dengan apa yang
diberikan pesaing. Usaha dan operasional perusahaan terfokuskan kepada keinginan,
harapan dan kebutuhan pelanggan (customer focus). Sehingga, perusahaan perlu
membangun suatu sistem kepastian mutu untuk memastikan bahwa proses-proses
yang berjalan di dalam perusahaan dapat menjamin dihasilkan dan diserahkannya
produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

Audit manajemen terhadap kepastian mutu merupakan sebuah proses sistematis


yang bertujuan untuk mengevaluasi dan mengukur efektivitas dari sistem manajemen
mutu dalam suatu organisasi. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa
kebijakan, prosedur, dan praktik yang diterapkan oleh organisasi sesuai dengan
standar mutu yang ditetapkan dan apakah sistem tersebut berfungsi dengan baik
dalam mencapai tujuan kualitas yang diinginkan. Pertama, audit ini membantu
meningkatkan kepuasan pelanggan dengan mengindentifikasi dan mengatasi masalah-
masalah yang dapat mempengaruhi kualitas produk atau layanan. Kedua, audit ini
memastikan kepatuhan organisasi terhadap standar mutu yang berlaku, baik standar
internal maupun eksternal seperti ISO 9001. Hal ini pada akhirnya dapat membantu
organisasi mempertahankan daya saing dipasar melalui sistem manajemen mutu yang
baik.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari makalah ini
sebagai berikut :

1) Apa pengertian audit kepastian mutu?


2) Apa manfaat audit kepastian mutu?
3) Bagaimana ruang lingkup audit kepastian mutu?
4) Bagaimana strategi pendekatan audit kepastian mutu?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka makalah ini mempunyai tujuan.Tujuan


dari makalah ini sebagai berikut :

1) Memahami pengertian audit kepastian mutu


2) Memahami manfaat audit kepastian mutu
3) Memahami ruang lingkup audit kepastian mutu
4) Memahami strategi pendekatan audit kepastian mutu

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Audit Manajemen Terhadap Kepastian Mutu

Audit mutu didefinisikan sebagai proses sistematik, independen dan


terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara objektif
untuk menentukan sampai sejauh mana kriteria audit dipenuhi (BSN, 2002). Audit
Sistem Mutu biasanya dilakukan untuk menentukan tingkat kesesuaian aktivitas
organisasi terhadap standar Sistem Manajemen Mutu yang telah ditentukan serta
efektivitas dari penerapan system tersebut. Sedangkan menurut The International
Standard For Terminology In Quality Manajement, ISO 8402, audit mutu merupakan
suatu pengujian yang sitematis dan independent untuk menentukan apakah aktivitas
mutu dan hasil sesuai dengan pengaturan yang direncanakan, dan apakah pengaturan
tersebut dapat diimplementasikan secara efektif dan cocok untuk mencapai tujuan.
Jadi dalam hal audit ini, auditor menguji kesesuaian terhadap standard system mutu
yang berlaku dan mengedentifikasi perbaikan yang mungkin dilakukan. Audit sistem
kepastian mutu adalah “proses sistematis, mandiri, dan terdokumentasi untuk
memperoleh bukti objektif dan menilainya secara objektif untuk menentukan sejauh
mana kriteria audit yang telah dipenuhi.” Audit ini dirancang untuk menilai aktivitas,
praktik atau kebijakan perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan memiliki
kemampuan untuk memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan dalam
operasinya.

Secara garis besar, urutan - urutan dari persyaratan utama ISO dapat dijelaskan
sebagai berikut, (Suardi, 2001) :

1) organisasi dalam usahanya untuk memenuhi tujuannya memerlukan arahan


yang jelas mengenai tujuan organisasi dari pimpinan puncak. Tujuan

3
organisasi ini dijelaskan dalam visi misi organisasi yang merupakan
perencanaan strategis sebagai wujud tanggung jawab manajemen
(Management Responsibility). Secara lebih detail visis misi organisasi
dijelaskan dalam kebijakan dan sasaran mutu.
2) Untuk mencapai visi misi, organisasi sangat bergantung padam pelanggannya
dan pihak - pihak lain yang berkepentingan seperti karyawan dan pemegang
saham. Oleh karena itu, organisasi terutama pimpinan puncak harus
mengetahui keinginan dan harapan pelanggan di masa yang akan datang, yang
kemudian diinformasikan keseluruh bagian organisasi.
3) Untuk merealisasikan persyaratan dan harapan pelanggan diperlukan
komitmen pimpinan puncak dalam menyediakan sumber daya (Resources
Management) seperti manusia, peralatan, metode dan keuangan.\
4) Dari perencanaan strategis dan sumber daya yang tersedia dapat menghasilkan
produk jasa (Product Realizement) yang sesuai dengan persyaratan dan
harapan pelanggan.
5) Produk atau jasa yang dihasilkan akan diterima oleh pelanggan. Pada proses
ini dapat dibandingkan antara harapan dan kenyataan akan produk/jasa yang
diterima pelanggan, sehingga organisasi dapat mengukur kepuasan pelanggan.
Kemudian dilakukan analisis (Analysis) data dan hasilnya ditindaklanjuti
dengan program peningkatan (Improvement).
6) Dalam menjalankan program peningkatan diperlukan analisa dan tersedianya
sumber daya oleh pimpinan puncak, oleh karena itu komitmen pimpinan
puncak diperlukan untuk menjalankannya dalam proses peningkatan
berkesinambungan terus berlanjut (Continual Improvement) tanpa henti
dengan tujuan akhir mendapatkan keuntungan bagi organisasi.

4
Berikut adalah pengertian audit manajemen terhadap kepastian mutu menurut
beberapa ahli:

1) Chartered Quality Institute (CQI): Menurut CQI, audit manajemen mutu


adalah proses evaluasi independen terhadap sistem manajemen mutu
organisasi untuk menentukan sejauh mana sistem tersebut sesuai dengan
persyaratan standar mutu yang relevan dan efektif dalam mencapai tujuan
organisasi.
2) American Society for Quality (ASQ): ASQ mendefinisikan audit manajemen
mutu sebagai proses sistematis, independen, dan dokumentasi untuk
memperoleh bukti audit dan mengevaluasi secara objektif terhadap kriteria
audit, serta untuk mengkomunikasikan hasilnya kepada manajemen.
3) International Organization for Standardization (ISO): Menurut ISO, audit
mutu adalah proses sistematis, independen, dan dokumentasi untuk
memperoleh bukti audit dan mengevaluasi secara objektif terhadap kriteria
audit untuk menentukan sejauh mana aktivitas-aktivitas audit memenuhi
kriteria audit dan untuk mengkomunikasikan hasilnya kepada manajemen.

Dalam semua definisi ini, audit manajemen terhadap kepastian mutu bertujuan
untuk memastikan bahwa sistem manajemen mutu suatu organisasi berfungsi efektif
sesuai dengan standar yang berlaku, serta untuk mengidentifikasi peluang perbaikan
yang dapat meningkatkan kinerja mutu organisasi secara keseluruhan. Audit
manajemen terhadap kepastian mutu adalah proses sistematis yang bertujuan untuk
memastikan bahwa prosedur dan praktik yang digunakan dalam manajemen mutu
sesuai dengan standar yang ditetapkan. Proses ini melibatkan beberapa langkah
utama:

1) Perencanaan Audit: Menentukan tujuan, ruang lingkup, kriteria, dan jadwal


audit. Tim auditor juga dipilih dan diberi tugas spesifik.

5
2) Pelaksanaan Audit: Auditor mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti
yang relevan melalui wawancara, observasi, dan peninjauan dokumen.
3) Pelaporan Temuan: Hasil audit didokumentasikan dalam laporan yang
mencakup temuan, non-kepatuhan, dan rekomendasi untuk perbaikan.
4) Tindak Lanjut: Mengimplementasikan rekomendasi perbaikan dan melakukan
audit ulang jika diperlukan untuk memastikan bahwa masalah telah
diselesaikan.

Tujuan dari audit ini adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional,


memastikan kesesuaian dengan standar kualitas yang berlaku, dan mendorong
perbaikan berkelanjutan dalam proses manajemen mutu.

2.2 Metode dan Teknik Audit Manajemen Terhadap Kepastian Mutu

Audit manajemen terhadap kepastian mutu (quality assurance) adalah proses yang
sistematis untuk memastikan bahwa aktivitas dan output organisasi memenuhi
standar dan tujuan yang ditetapkan. Berikut adalah metode dan teknik yang sering
digunakan dalam audit manajemen untuk kepastian mutu:

1) Perencanaan Audit
a) Penentuan Ruang Lingkup: Menentukan area atau fungsi yang akan
diaudit.
b) Pengumpulan Informasi Awal: Mengumpulkan data awal tentang proses
dan sistem yang ada.
c) Penentuan Tujuan dan Sasaran: Menentukan apa yang ingin dicapai oleh
audit tersebut.
2) Pelaksanaan Audit
a) Wawancara: Melakukan wawancara dengan karyawan untuk memahami
proses dan mendapatkan informasi detail.

6
b) Observasi: Mengamati langsung proses yang sedang berjalan untuk
melihat apakah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
c) Pemeriksaan Dokumen: Memeriksa dokumen, catatan, dan laporan untuk
memastikan kepatuhan terhadap standar dan prosedur.
3) Teknik Pengambilan Sampel
a) Random Sampling: Mengambil sampel secara acak untuk memastikan
representasi yang adil dari keseluruhan populasi.
b) Stratified Sampling: Membagi populasi menjadi beberapa strata dan
mengambil sampel dari setiap strata untuk memastikan semua kelompok
terwakili.
4) Analisis Data
a) Analisis Trend: Melihat tren data dari waktu ke waktu untuk
mengidentifikasi masalah atau area perbaikan.
b) Statistical Process Control (SPC): Menggunakan teknik statistik untuk
memonitor dan mengontrol proses.
5) Pelaporan Hasil Audit
a) Penyusunan Laporan: Menyusun laporan yang jelas dan terstruktur
tentang temuan audit, termasuk rekomendasi perbaikan.
b) Presentasi Hasil: Menyajikan hasil audit kepada manajemen dan pihak
terkait untuk mendapatkan umpan balik dan persetujuan tindakan
perbaikan.
6) Tindak Lanjut
a) Rencana Tindakan Perbaikan: Menyusun rencana tindakan perbaikan
berdasarkan temuan audit.
b) Monitoring Pelaksanaan: Memantau pelaksanaan tindakan perbaikan
untuk memastikan bahwa masalah yang ditemukan telah diatasi.
7) Review Berkala
a) Audit Internal Berkala: Melakukan audit internal secara berkala untuk
memastikan keberlanjutan kepatuhan dan perbaikan berkelanjutan.

7
b) Audit Eksternal: Menggunakan auditor eksternal untuk memberikan
perspektif independen dan objektif.
8) Penggunaan Teknologi
a) Software Audit: Menggunakan perangkat lunak untuk mengelola dan
melacak proses audit.
b) Data Analytics: Menggunakan analitik data untuk mengidentifikasi pola
dan anomali dalam data mutu.

Metode dan teknik ini membantu organisasi dalam memastikan bahwa mereka
memenuhi standar mutu yang diharapkan dan terus memperbaiki proses mereka
untuk mencapai kinerja yang lebih baik.

2.3 Manfaat Audit Manajemen Terhadap Kepastian Mutu

Audit manajemen memiliki beberapa manfaat penting terhadap kepastian mutu,


antara lain:

1) Identifikasi Kelemahan dan Kesempatan untuk Perbaikan: Audit manajemen


membantu mengidentifikasi area di mana sistem mutu organisasi bisa
ditingkatkan, serta mengidentifikasi kelemahan yang ada.
2) Kepatuhan terhadap Standar dan Regulasi: Dengan melakukan audit secara
berkala, organisasi dapat memastikan bahwa mereka mematuhi standar mutu
yang relevan dan regulasi yang berlaku.
3) Peningkatan Efisiensi Operasional: Audit manajemen membantu dalam
mengidentifikasi proses yang tidak efisien dan memberikan rekomendasi
untuk meningkatkan efisiensi operasional, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan mutu produk atau layanan.

8
4) Meningkatkan Kepercayaan Pemangku Kepentingan: Hasil audit yang positif
meningkatkan kepercayaan pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan
lainnya terhadap komitmen organisasi dalam memastikan mutu.
5) Perbaikan Berkelanjutan: Audit manajemen mendorong budaya perbaikan
berkelanjutan dalam organisasi dengan mengidentifikasi dan menindaklanjuti
tindakan korektif dan preventif.
6) Pengukuran dan Pemantauan Kinerja: Audit memungkinkan organisasi untuk
mengukur dan memantau kinerja sistem manajemen mutu mereka secara
berkala.

Dengan demikian, audit manajemen memainkan peran penting dalam memastikan


dan meningkatkan mutu dalam suatu organisasi. Secara keseluruhan, audit
manajemen adalah alat penting yang mendukung upaya organisasi dalam mencapai
dan mempertahankan mutu yang tinggi, sekaligus membantu organisasi dalam
mencapai tujuan strategisnya.

2.4 Proses Audit Manajemen Terhadap Kepastian Mutu

Proses audit manajemen terhadap kepastian mutu melibatkan serangkaian langkah


sistematis untuk mengevaluasi dan memastikan kepatuhan organisasi terhadap
standar mutu yang ditetapkan. Berikut adalah tahapan umum dalam proses audit
manajemen terhadap kepastian mutu:

1) Perencanaan Audit:
a) Penetapan tujuan dan lingkup audit.
b) Penjadwalan waktu audit dan penentuan tim auditor.

9
c) Penyiapan dokumen audit seperti checklist, prosedur audit, dan rencana
kerja.
2) Pengumpulan Informasi:
a) Pemeriksaan dokumen terkait, seperti kebijakan, prosedur, catatan, dan
bukti kepatuhan lainnya.
b) Wawancara dengan personel terkait untuk memahami implementasi dan
pemahaman terhadap standar mutu.
3) Evaluasi dan Penilaian:
a) Menganalisis informasi yang dikumpulkan untuk mengevaluasi kepatuhan
terhadap standar mutu.
b) Membandingkan temuan dengan persyaratan standar mutu yang berlaku,
seperti ISO 9001 atau standar industri lainnya.
c) Menilai efektivitas sistem manajemen mutu dalam mencapai tujuan
organisasi terkait mutu.
4) Pelaporan Temuan:
a) Menyusun laporan audit yang mencakup hasil evaluasi, temuan non-
konformitas (jika ada), dan rekomendasi perbaikan.
b) Menyampaikan laporan kepada manajemen atau pihak yang berwenang
untuk tindak lanjut dan pengambilan keputusan.
5) Tindak Lanjut:
a) Mengimplementasikan tindak lanjut terhadap temuan audit, termasuk
perbaikan proses, tindakan korektif, atau tindakan pencegahan untuk
mencegah terulangnya ketidaksesuaian.
b) Memantau dan meninjau efektivitas tindak lanjut yang dilakukan.
6) Audit Berkelanjutan:
a) Melakukan audit reguler sebagai bagian dari proses manajemen mutu
berkelanjutan untuk memastikan kesesuaian dan terus meningkatkan
kinerja mutu organisasi.

10
Proses ini penting untuk memastikan bahwa sistem manajemen mutu tidak hanya
dipahami dan diterapkan dengan benar, tetapi juga efektif dalam mendukung
pencapaian tujuan organisasi terkait mutu produk atau layanan yang dihasilkan.
Dengan melakukan audit secara teratur dan terstruktur, organisasi dapat
mempertahankan dan meningkatkan tingkat kepastian mutu mereka secara
berkelanjutan.

2.5 Prinsip-prinsip Audit Manajemen Terhadap Kepastian Mutu

Prinsip-prinsip audit manajemen terhadap kepastian mutu adalah pedoman atau


asas dasar yang harus diikuti oleh auditor dalam menjalankan proses audit untuk
memastikan keefektifan dan kepatuhan terhadap standar mutu yang berlaku. Berikut
ini adalah prinsip-prinsip utama dalam audit manajemen terhadap kepastian mutu:

1) Independensi: Auditor harus bersikap independen secara mental dan bebas


dari pengaruh yang dapat memengaruhi objektivitas penilaian mereka
terhadap sistem yang diaudit. Independensi ini memastikan bahwa audit
dilakukan secara adil dan tanpa bias.
2) Objektivitas: Audit harus dilakukan secara objektif, berdasarkan bukti-bukti
konkret dan fakta yang ada. Auditor harus mempertimbangkan informasi
secara obyektif tanpa adanya preferensi pribadi atau pengaruh eksternal yang
tidak relevan.
3) Integritas: Auditor harus menjalankan tugas mereka dengan integritas tinggi,
menjaga kejujuran, dan mematuhi standar etika profesi audit. Mereka tidak
boleh terlibat dalam praktik yang tidak etis atau bertentangan dengan prinsip-
prinsip moral.

11
4) Kompetensi: Auditor harus memiliki kompetensi, pengetahuan, dan
keterampilan yang memadai dalam bidang audit manajemen mutu. Mereka
harus memahami prinsip-prinsip sistem manajemen mutu, standar mutu yang
berlaku, serta teknik dan metodologi audit yang relevan.
5) Sistematis dan Terstruktur: Audit harus dilakukan dengan pendekatan yang
sistematis dan terstruktur, mengikuti prosedur audit yang telah ditetapkan. Hal
ini memastikan bahwa semua aspek yang relevan dievaluasi secara
menyeluruh dan konsisten.
6) Kerjasama: Auditor harus berkomunikasi secara efektif dengan personel yang
diaudit, mendengarkan dengan cermat, dan bekerja sama untuk memperoleh
informasi yang diperlukan tanpa mengganggu operasi normal organisasi.
Kerjasama ini membantu dalam mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang praktik dan proses yang dievaluasi.
7) Bukti dan Fakta: Audit harus didasarkan pada bukti-bukti konkret dan fakta
yang mendukung temuan audit. Auditor harus mampu mengumpulkan,
menilai, dan menginterpretasikan bukti-bukti dengan tepat untuk membuat
kesimpulan yang akurat dan relevan.
8) Kontinuitas dan Perbaikan: Audit harus dilakukan secara berkala untuk
memastikan kepatuhan berkelanjutan terhadap standar mutu dan untuk
mengidentifikasi peluang perbaikan yang dapat meningkatkan kinerja
organisasi. Proses audit yang berkelanjutan membantu dalam memonitor dan
mengevaluasi efektivitas tindakan perbaikan yang telah dilakukan.

Prinsip-prinsip ini membantu menjaga kualitas dan integritas proses audit


manajemen mutu, serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
pengembangan dan pemeliharaan sistem manajemen mutu yang efektif dalam
organisasi.

12
2.6 Strategi Pendekatan Audit Kepastian Mutu

Mengadopsi model PDSA (plan-do-study-act) yang dipopulerkan oleh deming,


audit sistem manajeman mutu dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

1) Perencanaan audit

Ada tahap ini auditor melakukan identifikasi terhadap tujuan atau sasaran
organisasi. Perencanaan audit dapat mengidentifikasi 5W + 1H : siapa (who), apa
(what), dimana (where), mengapa (why), dan bagaimana (how), yang berkaitan
dengan objek audit.

2) Pelaksanaan audit

Pelaksanaan audit diawali dengan suatu pertemuan pendahuluan auditor


dengan berbagai pihak yang berwenag untuk membahas tentang ruang lungkup
audit, tujuan, jadwal pelaksanaan, dan rancangan kertas kerja audit (KKA). Proses
audit diawali dengan mereview / memriksa proses, produk, atau sistem. Setelah
mereview proses, auditor mendokumentasikan berbagai temuan auditnya dalam
KKA, yang nantinya akan disajikan dalam ringkasan umum yang akan dibahas
pada pertemuan akhir dengan berbagai pihak terkait. Dalam waktu yang singkat
kemudian auditor menyajikan laporan tertulis, yang mencatat temuan - temuan
audit, kesimpulan audit, dan rekomendasi yang diberikan.

3) Mempelajari hasil audit

Hasil audit menyajikan informasi tentang kekuatan, kelemahan dan beerapa


bagian yang membutuhkan peningkatan dalam organisasi auditee. Sebagai respon
terhadap laporan audit, pihak-pihak yang terkait kemudian mengembangkan
rencana tindakan perbaikan berdasarkan rekomendasi yang diberikan auditor.
Hasil pengembangan tersebut dirumuskan dan didokumentasikan dalam suatu
rencana tindakan korektif yang akan diambil.

13
4) Tindakan perbaikan

Pada tahap ini, organisasi didampingi oleh auditor, mengimplementasikan


rencana tindakan perbaikan yang telah ditetapkan. Strategi meningkatkan nilai
tambah.

Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat dijadikan panduan oleh auditor
dalam audit kepastian mutu :

1) Perencanaan Audit
a) Memahami harapan auditee / budaya organisasi
b) Perhatian khusus pada beberapa permasalahan (hasil dari audit
c) sebelumnya).
d) Analisis resiko berdasarkan sector industry atau khusus terhadap
e) organisasi auditee.
f) Praevaluasi terhadap peraturan yang berhubungan.
g) Membentuk tim audit yang kompeten untuk mencapai tujuan audit.
h) Mengalokasikan waktu yang cukup.
2) Teknik Audit
a) Fokus pada beberapa proses dengan prosedur yang terbatas.
b) Mendokumentasikan prosedur, instruksi kerja, daftar pertanyaan, dan
c) sebagainya sangatlah penting untuk rencana organisasi dan proses
d) pengendalian.
e) Ingat dan pahami dengan baik prinsip-prinsip managemen kualitas.
f) Gunakan pendekatan PDAC (plan, do, check, act ) untuk mengevaluasi
g) efektivitas organisasi.

14
Menghubungkan temuan dan pengaruhnya terhadap kemampuan organisasi
menyediakan produk sesuai dengan spesifikasinya Laporan dan Tindak Lanjut
sebagai berikut :

1) Melaporkan secara pantas temuan-temuan audit.


2) Pastikan bahwa beberapa aspek budaya ikut menjadi bahan
3) pertimbangan.
4) Memberi tekanan terhadap temuan positif sebagai sesuatu yang tepat.
5) Melihat bagaimana solusi yang diusulkan oleh organisasi sebagai
6) respon terhadap temuan negative berguna.
7) Laporan harus objektif dan berfokus pada audiens yang tepat.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa Audit manajemen terhadap kepastian mutu adalah


proses evaluasi sistematis dan independen yang bertujuan untuk memastikan bahwa
standar mutu yang ditetapkan telah dipenuhi oleh organisasi. Dalam audit ini,
berbagai aspek manajemen mutu, termasuk kebijakan, prosedur, dan praktik
operasional, dievaluasi secara menyeluruh. Hasil audit memberikan gambaran
mengenai sejauh mana organisasi telah berhasil mencapai tujuan mutu,
mengidentifikasi kelemahan atau area yang memerlukan perbaikan, dan memberikan
rekomendasi untuk peningkatan berkelanjutan. Dengan demikian, audit manajemen
terhadap kepastian mutu tidak hanya membantu dalam memastikan kepatuhan
terhadap standar mutu, tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk mendorong perbaikan
terus-menerus dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas operasional organisasi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Arter, D. R. (2003). Quality audits for improved performance. ASQ Quality Press.

Bayangkara, IBK. 2008. Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Jakarta:

Cipta.

Gasperz, Vincent. (2011). Total Quality Management. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.

http://penulistinta92.blogspot.com/2013/12/auditkepastianmutuolehhasbullah.html

http://yustus09.blogspot.com/2012/05/audit-sistem-kepastian-mutu.html

ISO 19011:2018. (2018). Guidelines for auditing management systems. International


Organization for Standardization.

Karapetrovic, S., & Willborn, W. (2000). Quality assurance and effectiveness of audit
systems. International Journal of Quality & Reliability Management, 17(6),
679-703.

Nasution, M.N. (2015). Manajemen Mutu Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia.

P. Siagian, Sondang (2001), Audit Manajemen. Jakarta, Bumi Aksara.

Phillips, A. W. (2009). ISO 9001:2008 Internal Audits Made Easy: Tools,


Techniques, and Step-By-Step Guidelines for Successful Internal Audits.
ASQ Quality Press.

Rangkuti, Freddy. (2017). Audit Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Russell, J. P. (2013). The ASQ auditing handbook: Principles, implementation, and


use. ASQ Quality Press.Salemba Empat.

17
Suardi, Rudi. (2001). Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000. Jakarta: PPM.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. (2003). Total Quality Management.


Yogyakarta: Andi.

Tunggal, Amin Widjaja (2000), Audit Manajemen Kontemporer. Jakarta, Rineka

18

Anda mungkin juga menyukai