Askep Gout (Rahma)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

H DENGAN GOUT ARTHRITIS


DUSUN BORONG KALUKU

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas


Stase Keperawatan Gerontik

OLEH :

RAHMA
14420221072

Perceptor Insitusi :
Fatma jama, S.Kep,Ns, M.Kes ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA MAKASSAR
2024
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. H DENGAN GOUT ARTHRITIS
DI DUSUN BORONG KALUKU

A. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI
1. Identitas Diri Klien
Nama lengkap : Ny. H
Tempat/tgl lahir : Bontopajja, 12 Juni 1946

Jenis kelamin : Perempuan


Status perkawinan : Cerai
Agama : Islam
Suku bangsa : Makassar
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Tidak bekerja
Diagnosa Medis : Gout Arthritis
Alamat : Borong kaluku

Tanggal pengkajian : 10 Mei 2024


Sumber : Klien
2. Keluarga/ Orang Lain yang Lebih Penting/Dekat yang Dapat
Dihubungi Nama :-
Alamat :-
No. Telp :-
Hubungan dengan klien :
3. Riwayat Pekerjaan Dan Status Ekonomi
Pekerjaan saat ini : Tidak
bekerja
Pekerjaan sebelumnya : Tidak bekerja
Sumber pendapatan : Dari
anak Kecukupan pendapatan : Cukup
4. Aktivitas rekreasi
Hobi : Bercocok tanam
Bepergian/wisata :Klien ikut kelurga jika pergi berekreasi
Keanggotaan organisasi : Tidak ada
B. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
a. Saudara Kandung

Nama Keadaansaat ini Keterangan

Tn. M Hidup Kakak


Ny. P Hidup Adik

Ny A Hidup Adik

b. Riwayat kematian dalam keluarga (1 tahun terakhir)


: Nama : Tidak ada
Umur :-
Penyebab Kematian :-
Kunjungan keluarga :-
C. STATUS KESEHATAN
1. Nutrisi
Frekuensi makan : 3 x sehari
Nafsu makan : Baik
Jenis makanan : Nasi, sayur, dan lauk pauk lainnya

Makanan yang tidak disukai : Tidak ada makanan yang tidak


disukai Alergi terhadap makanan : Tidak ada alergi makanan
Pantangan makan : Makanan yang asin/ tinggi garam dan
purin, ubi, jagung
Keluhan makan : Tidak ada keluhan makan
2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi dan waktu : 3 x sehari
Kebiasaan BAK pada malam hari : ya, lx semalam
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Tidak ada
keluhan
b. BAB
Frekuensi dan waktu : lx dalam 2 hari, pada pagi hari
Konsistensi : Lembek
Keluhan BAB : Tidak ada
keluhan Pengalaman memakai pencahar : belum
pernah
3. Personal Hiegiene
a. Mandi
Frekuensi dan waktu mandi: 2-3x sehari
Pemakaian sabun : Ya
b. Oral Hiegine
Frekuensi dan waktu gosok gigi : 2 kali (Pagi Malam)
Menggunakan pasta gigi : Ya
c. Cuci Rambut
Frekuensi : 2x
seminggu Penggunaan samphoo : Ya
d. Kuku dan tangan
Frekuensi gunting kuku : lx dalam 2 seminggu
Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun : tidak
4. Istirahat dan Tidur
Lama tidur : Jam 21.00-05.00 Wita ( + 8
jam) Tidur siang : Jam 13.00-15.00 Wita
Keluhan tidur : Tidak ada keluhan
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
Olahraga :
Jarang
Nonton TV :-
Berkebun/memasak :
Ya
Lain-lain : Tidak ada
6. Kebiasaan yang mempengaruhi
kesehatan Merokok : Tidak
Minuman keras :
Tidak Ketergantungan obat
:
Tidak
7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari
NO Jenis kegiatan Lama waktu

1 Bersih-bersih,cuci baju,mandi 3 jam

2 Duduk-duduk,berbincang- 2 jam
bincang,tiduran
3 Sholat,tidur siang 2 jam

4 Mandi sore,nonton tv,santai 3 jam


5 Makan malam,sholat,tidur 2 Jam

D. HASIL PENGKAJIAN KHUSUS


1. Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan utama dalam 1,5 tahun terakhir:
Klien mengeluh nyeri pada kedua lututnya
b. Gejala yang dirasakan:
Nyeri senut-senut saat digerakkan dengan skala 5, nyeri terasa hilang-timbul.
c. Faktor pencetus:
Usia klien yang sudah cukup tua.
d. Timbul keluhan:
Timbul keluhan secara bertahap dan semakin sakit.
e. Waktu mulai timbulnya keluhan : + 1,5 tahun
f. Upaya mengatasi
Pergi periksa ke klinik pengobatan dan biasanya klien mengoleskan minyak
pada daerah yang sakit.
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pemah diderita : Tidak ada
b. Riwayat alergi : Tidak ada riwayat alergi
c. Riwayat kecelakaan : Tidak ada
d. Riwayat dirawat di rumah sakit : Tidak pemah
e. Riwayat pemakaian obat : Tidak ada
3. Pengkajian/Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum:
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis
Tanda-tanda Vital
TD: 150/90mmHg, N: 77x/menit, RR: 22x/menit, S:36,5’C
b. BB/TB : 45 Kg / 150 cm, BMI:
c. Rambut
Beruban, distribusi merata, sebagian rambut rontok, rambut bersih
d. Mata
Simetris kiri dan kanan, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, fungsi
penglihatan kurang baik
e. Telinga
Simetris kanan dan kiri, tidak terjadi penurunan fungsi pendengaran, tidak
ada penumpukan serumen
f. Mulut, gigi, dan bibir
Mulut bersih, tidak luka atau sariawan, mukosa bibir lembab, gigi ompong
g. Dada
 Paru
I: Pengembangan dada kanan = kiri, tidak ada retraksi, tidak
menggunakan otot bantu pernafasan
P: Fremitusfocal kanan =
kiri P: Sonor seluruh lapang
paru A: Suara napas
vesikuler
 Jantung
I: Ictuscordis tidak tampak
P: Ictuscordis teraba kuat
P: Pekak seluruh lapang jantung
A: SI dan S2 reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan
h. Abdomen
I: Tidak ada asites, Tidak ada jejas/lesi
A: Peristaltik usus 12 x per menit
P: Tympani
P: Tidak ada pembesaran hati dan limfe, tidak ada nyeri tekan
i. Kulit
Warna sawo matang, kriput/ tidak elastis, capillary refil 2 detik, integritas
kulit utuh
j. Ekstremitas atas
Tangan kanan dan kiri dapat bergerak bebas
k. Ekstremitas bawah
Lutut kanan dan kiri terasa nyeri, tidak ada udem, kekuatan otot

E. HASIL PENGKAJIAN KHUSUS


1. Masalah kesehatan kronis
Klien memiliki penyakit Asam urat
2. Fungsi kognitif
Hasil dari pengkajian SPMQ klien mampu menjawab pertanyaan dengan 3
kesalahan dan 7 benar, sehingga klien memiliki fungsi kognitif yang masih baik
3. Status fungsional
a. Pengkajian MNA dengan skor 12 (Baik)
b. Pengkajian ADL Katz dengan skore 6 (Independent)
c. Pengkajian keseimbangan dan gaya berjalan dengan prosentase 50% (Sedang)
4. Status psikologi
Pengkajian geriatric depression scale dengan score 1 untuk respon yang sesuai
(klien tidak menunjukkan depresi)
5. Dukungan keluarga
Jika Klien sakit keluarga sering membawanya ke puskesmas
F. LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL
1. Kebersihan dan kerapihan ruangan
Ruangan atau kamar klien bersih dan tertata rapi, tempat tidur dan Lemari klien
selalu rapi, tidak ada tumpukan baju kotor atau tumpukan piring atau barang
kotor lainnya.
2. Penerangan
Terdapat lampu pada setiap ruangan termasuk kamar klien, terdapat ventilasi
yang baik pada setiap ruangan sehingga pencahayaan setiap ruangan sangat baik
pada siang hari.
3. Sirkulasi udara
Sirkulasi baik dan terdapat ventilasi.
4. Keadaan kamar mandi dan WC
Kamar mandi dan WC diluar rumah klien, cukup bersih.
5. Pembuangan air kotor
Terdapat saluran pembuangan air kotor.
6. Sumber air minum
Air minum klien menggunakan air masak.
7. Pembuangan sampah
Pembuangan sampah terdapat disamping rumah dengan cara dibakar setiap 2
kali dalam seminggu tergantung cuaca jika hujan 1 kali dalam seminggu karena
sampah yang basah harus dikeringkan dulu lalu dibakar.
8. Sumber pencemaran
Tidak ada sumber pencemaran udara, air dan tanah.
9. Penataan halaman
Halaman depan tertata
rapi.
10. Privasi
Privasi klien terjaga
11. Resikoinjury
Lantai ruangan tidak licin dan penerangan cukup.
ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah Keperawatan


Data Subjektif
1. Mengeluh nyeri pada
kedua lutututnya dirasakan
sejak 1,5 tahun terakhir
2. Nyeri cenat cenut saat Kondisi
digerakan, nyeri terasa muskuloskeletal Nyeri Kronis
hilang timbul kronis
3. Timbul keluhan
nyeri secara bertahap
dan semakin sakit
Data objektif
1. Nyeri skala 5
Data Subjektif Perubahan pada
tekanan darah Perfusi perifer tidak efektif
1. Klien mengatakan bahwa
memiliki riwayat
penyakit hipertensi.
Data objektif
1. Didapatkan Tekanan
darah pada klien 150/90
mmHg

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Nyeri Kronis b.d kondisi muskuloskeletal kronis
2. Perfusi perifer tidak efektif b.d Perubahan pada tekanan darah
INTERVENSI

Diagnosa Keperawatan Tujuan/Sasaran Intervensi


Nyeri Kronis b.d kondisi muskuloskeletal kronis Tujuan Manajemen Nyeri :
1. Tingkat nyeri Observasi
2. Control gejala 1. Identifikasi lokasi , karakteristik, durasi,
3. Control nyeri intensitas nyeri
kriteria hasil : Setelah dilakukan 2. Identifikasi skala nyeri
tindakan 1 x 24 jam diharapkan : 3. Identifikasi factor yang memperberat dan
1. Keluhan nyeri menurun memperingan nyeri
2. Kemampuan menggunakan 4. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
teknik farmakologis meningkat hidup Terapeutik
3. Melaporkan nyeri 4. Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi
terkontrol meningkat nyeri (mis. Kompres hangat)
4. Kemampuan mengenali Edukasi
penyebab nyeri meningkat 1. Jelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
4. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Diagnosa Keperawatan Tujuan/Sasaran Intervensi
Perfusi perifer tidak efektif b.d Perubahan pada tekanan Tujuan Pemantauan Tanda-tanda vital
darah 1. Perfusi perifer Observasi
2. Status sirkulasi 1. Monitor tekanan darah
kriteria hasil : Setelah dilakukan 2. Identifikasi penyebab perubahan tanda-tanda vital
tindakan 1 x 24 jam diharapkan : Terapeutik
1. Tekanan darah sitolik 5. Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien
membaik dan 6. Dokumentasikan hasil pemantauan
tekanan diastolik Edukasi
membaik 1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
2. Informasikan hasil pemantauan jika perlu
Implementasi
HARI PERTAMA

Hari/tanggal Diagnosa EVALUASI


IMPLEMENTASI
keperawatan (SOAP)
Nyeri Kronis b.d 1. Mengidentifikasi lokasi , S:
10 Mei 2024
kondisi karakteristik, durasi, intensitas nyeri 1. Klien mengeluh nyeri pada
muskuloskeletal 2. Mengidentifikasi skala nyeri bagian kedua lututnya
kronis 3. Mengidentifikasi factor yang memperberat 2. Klien mengatakan bahwa nyeri
dan memperingan nyeri yang dirasakan yaitu nyeri senut-
4. Mengidentifikasi pengaruh nyeri senut saat digerakan.
pada kualitas hidup 3. Klien belum mengetahui factor
5. Memberikan teknik non farmakologi yang dapat memperberat nyeri
untuk mengurangi nyeri (mis. Kompres dan yang dapat meringankan
hangat) nyeri pada lututnya
6. Menjelaskan penyebab periode dan 4. Klien mengatakan nyeri pada
pemicu nyeri lutut menyulitkan dia untuk
7. Menjelaskan strategi meredakan nyeri berjalan
8. Menganjurkan monitor nyeri secara mandiri
9. Mengajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri 5. Klin mampu melakukan kompres
hangat pada nyeri
6. Klien belum mampu memahami
pemicu nyeri
7. Klien sedikit paham tentang
strategi meredakan nyeri
8. Klien belum mampu memonitor
nyeri secara mandiri
O: Skala nyeri 5
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Memonitor tekanan darah S:
Perfusi perifer 2. Mengidentifikasi penyebab perubahan tanda- 1. Tekanan darah 150/90 mmHg
tidak efektif b.d tanda vital 2. Penyebab perubahan tanda-
Perubahan pada 3. Mengatur interval pemantauan sesuai tanda vital belum diketahui
tekanan darah kondisi pasien 3. Pemantauan interval dalam proses
4. Mendokumentasikan hasil pemantauan Intervensi
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan 4. Hasil pendokumentasian klien
6. Menginformasikan hasil pemantauan jika perlu dalam proses pemantauan
5. Klien belum paham dengan
penjelasan tujuan dan
proses pemantauan yang
sedang dilakukan
6. Klien diberi informasi hasil
pemantauan selama
intervensi
O: Tekanan darah 150/90 mmHg
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
HARI KEDUA

Hari/tanggal Diagnosa EVALUASI


IMPLEMENTASI
keperawatan (SOAP)
Nyeri Kronis b.d 1. Mengidentifikasi lokasi , S:
11 Mei 2024 kondisi karakteristik, durasi, intensitas nyeri 1. Klien mengatakan nyeri
muskuloskeletal 2. Mengidentifikasi skala nyeri berkurang pada bagian kedua
kronis 3. Mengidentifikasi factor yang memperberat lututnya
dan memperingan nyeri 2. Klien sudah mengetahui factor
4. Mengidentifikasi pengaruh nyeri yang dapat memperberat nyeri
pada kualitas hidup dan yang dapat meringankan
5. Memberikan teknik non farmakologi nyeri pada lututnya
untuk mengurangi nyeri (mis. Kompres 3. Klien mengatakan bila nyeri
hangat) muncul pada lutut menyulitkan
6. Menjelaskan penyebab periode dan dia untuk berjalan
pemicu nyeri 4. Klin mampu melakukan kompres
7. Menjelaskan strategi meredakan nyeri hangat pada nyeri
8. Menganjurkan monitor nyeri secara mandiri 5. Klien sudah mampu memahami
9. Mengajarkan teknik non farmakologis pemicu nyeri
untuk mengurangi rasa nyeri
6. Klien sedikit paham tentang
strategi meredakan nyeri
O: Skala nyeri 4
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Memonitor tekanan darah S:
2. Mengidentifikasi penyebab perubahan tanda- 1. Tekanan darah 157/100 mmHg
tanda vital 2. Penyebab perubahan tanda-
3. Mengatur interval pemantauan sesuai tanda vital belum diketahui
Perfusi perifer kondisi pasien 3. Pemantauan interval dalam
tidak efektif b.d 4. Mendokumentasikan hasil pemantauan proses intervensi
Perubahan pada 5. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan 4. Hasil pendokumentasian klien
tekanan darah 6. Menginformasikan hasil pemantauan jika perlu dalam proses pemantauan
5. Klien sudah paham dengan
penjelasan tujuan dan
proses pemantauan yang
sedang
Dilakukan
6. Klien diberi informasi hasil
pemantauan selama intervensi
O: Tekanan darah 157/100 mmHg
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
HARI KETIGA

Hari/tanggal Diagnosa EVALUASI


IMPLEMENTASI
keperawatan (SOAP)
Nyeri Kronis b.d 1. Mengidentifikasi lokasi , S:
13 Mei 2024 kondisi karakteristik, durasi, intensitas nyeri 1. Klien mengatakan sudah tidak
muskuloskeletal 2. Mengidentifikasi skala nyeri nyeri pada bagian kedua lututnya
kronis 3. Mengidentifikasi factor yang memperberat 2. Klien sudah mengetahui factor
dan memperingan nyeri yang dapat memperberat nyeri
4. Mengidentifikasi pengaruh nyeri dan yang dapat meringankan
pada kualitas hidup nyeri pada lututnya
5. Memberikan teknik non farmakologi untuk 3. Klien mengatakan bila nyeri
mengurangi nyeri (mis. Kompres hangat) muncul pada lutut menyulitkan
6. Menjelaskan penyebab periode dan dia untuk berjalan
pemicu nyeri 4. Klin mampu melakukan kompres
7. Menjelaskan strategi meredakan nyeri hangat pada nyeri
8. Menganjurkan monitor nyeri secara mandiri 5. Klien sudah mampu memahami
9. Mengajarkan teknik non farmakologis pemicu nyeri
untuk mengurangi rasa nyeri
6. Klien sedikit paham tentang
strategi meredakan nyeri
O: Skala nyeri 0
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Memonitor tekanan darah S:
2. Mengidentifikasi penyebab perubahan tanda- 7. Tekanan darah 160/90 mmHg
tanda vital 8. Penyebab perubahan tanda-
3. Mengatur interval pemantauan sesuai tanda vital sudah diketahui
Perfusi perifer kondisi pasien 9. Pemantauan interval dalam
tidak efektif b.d 4. Mendokumentasikan hasil pemantauan proses intervensi
Perubahan pada 5. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan 10. Hasil pendokumentasian klien
tekanan darah 6. Menginformasikan hasil pemantauan jika perlu dalam proses pemantauan
11. Klien sudah paham dengan
penjelasan tujuan dan
proses pemantauan yang
sedang
Dilakukan
12. Klien diberi informasi hasil
pemantauan selama intervensi
O: Tekanan darah 160/90 mmHg
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai