Resume Ny. S
Resume Ny. S
Resume Ny. S
A. Bidata Pasien:
Nama : Ny. S
Tanggal Lahir : Jakarta, 28-2-1997
Usia : 25 Tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
No.Rm : 0122xx
Alamat : Jl. Raya Muhtar 3/3, Jakarta Barat
B. Diagnosa Medis
DHF (Dengue Haemoragic Fever), Hematemesis Melena, Insuf Hepar.
C. Alasan Masuk RS
Pasien mengalami muntah darah (Hematemesis) 1 kali di rumah dan mimisan 1 kali.
Pasien terdapat ptekie positif di kedua tangannya. Hasil pemeriksaan darah di PKM
sebelum ke RS.Polri dengan trombosit 60.000µ/l.
D. Keluhan Utama
Pasien mengatakan saat demam kepala terasa pusing. demam Riwayat muntah darah 1
kali di rumah dan mimisan di rumah 1 kali dan di rumah sakit 1 kali sebelum masuk
rawat inap. ada kemerah di kedua tangannya tidak nafsu makan selama sakit, pasien
mengatakan merasa mual dan lidah terasa pahit.
Data Objektif:
1. Pasien terlihat menggigil saat demam.
2. Teraba kulit pasien terasa hangat.
3. Pasien terlihat kulit kemerahan dan ada bintik-bintik merah di kedua tangannya.
4. Pasien terlihat hasil pemeriksaan Rumpel leede tests ptekie positif.
5. Pasien terlihat tidak nafsu makan, makan hanya habis ½ porsi saja. Pasien terlihat
mukosa bibir kering.
6. Pasien terlihat mual-mual.
7. Hasil pemeriksaan TTV; TD: 110/70mmHg, N: 115 x/menit, S: 38.7 0C, RR: 20
x/menit, SpO2: 98%.
Terapi:
1. Ceftriaxone 1x2 gr (IV)
2. Omeprazole 3x40 mg (IV)
3. Transamin 3x500 mg (IV)
4. Vit K 3x1ampul (IV)
5. Paracetamol 1 gr (jika demam >38,50C)
6. SNMC 2x1ampul (IV)
7. Curcuma 3x1 tablet
8. Sucralfat 4x2 cth
9. IVFD RL 21 tpm (500/8jam)
10. IVFD NaCl 0.9 % 21 tpm (500/8jam)
Hasil Laboratorium;
Lab lengkap:
1. Albumin 2,7g/dl 6. Leukosit 4.430/ul
2. Protein 4,4g/dl 7. Ht 37%
3. Bilirubin direk 0,36mg/dl 8. Trombosit 21.000/µl
4. SGOT 284,4 µl 9. Hb 10.9g/dl
5. SGPT 105,9 µl.
Urin Lengkap:
1. Darah 1/+, Eritrosit 4-5 LPB.
H. Analisa Data
TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
Rabu, 08 Mei Data Subjektif: Infeksi virus dengue Hipertermia (D.0130)
2024 1. Pasien mengatakan demam (viremia)
16.00 masih naik turun.
2. Pasien mengatakan saat Mengaktifkan sistem
demam kepala terasa pusing. komplemen
3. Pasien mengatakan saat
demam badan menggigil. Membentuk dan
melepaskan zat C3a, C5a
Data Objektif:
1. Pasien terlihat menggigil saat PGE2 hipothalamus
demam.
2. Teraba kulit pasien terasa Hipertermi
hangat.
3. TTV:
TD: 110/70 mmHg
N: 115x/menit
S: 38.70C
RR: 20x/menit
SpO2: 98%
Perdarahan
I. Diagnosa Keperawatan
Diagnose keperawatan yang muncul pada Ny. S adalah:
1. Hipertermia (D.0130)
2. Risiko Syok (D.0039)
3. Risiko Defisit Nutrisi (D.0032)
J. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan & Kriteria Nama/
No. Intervensi Rasionalisasi
Keperawatan Hasil TTD
1. Hipertermia Setelah dilakukan Observasi: Rizq
(D.0130) tindakan keperawatan 1. Monitor suhu tubuh 1. Mengetahui
selama 3x24 jam 2. Identifikasi penyebab peningkatan
diharapkan hipertermia suhu tubuh
Termoregulasi 2. Membantu
membaik dengan mengatasi
kriteria hasil: peningkatan
1. Kulit merah suhu tubuh
menurun
2. Takikardia Terapeutik:
menurun (60- 1. Berikan cairan oral 1. Membantu
100x/menit) 2. Longgarkan atau mengurangi
3. Suhu tubuh anjurkan mengenakan demam
membaik (36,5- pakaian yang tipis 2. Membiarkan
37,50C) 3. Lakukan kompres uap panas di
4. Menggigil hangat tubuh keluar
menurun 3. Membantu
menurunkan
demam
Edukasi:
1. Anjuran 1. Memenuhi
memperbanyak asupan kebutuhan
cairan cairan tubuh
2. Anjurkan tirah baring 2. Membantu
proses
pemulihan
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian 1. Membantu
cairan intravena proses
penurunan
demam
Edukasi:
1. Anjurkan membatasi 1. Mencegah
aktivitas perdarahan
2. Anjurkan melapor jika 2. Sebagai acuan
menemukan tanda- terapi
tanda perdarahan
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian 1. Memenuhi
cairan, jika perlu kebutuhan
2. Kolaborasi pemberian cairan tubuh
transfusi darah, jika 2. Mengatasi
perlu kehilangan
darah
Terapeutik:
1. Sajikan makanan 1. Meningkatkan
secara menarik dan selera makan
suhu yang sesuai pasien
2. Lakukan oral hygiene, 2. Membantu
jika perlu pasien napsu
3. Fasilitasi pemberian makan
makanan melalui 3. Memenuhi
selang nasogatrik kebutuhan
4. Berikan makan sedikit nutrisi pasien
tapi sering 4. Mencegah mual
Edukasi:
1. Anjurkan posisi duduk, 1. Mencegah
jika mampu tersedak saat
makan
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian 1. Mencegah mual
medikasi sebelum 2. Memenuhi
makan, jika perlu kebutuhan nutri
2. Kolaborasi dengan ahli pasien
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu
A:
Hipertermia (D.0130) telah teratasi
sebagian
P:
1. Intervensi dilanjutkan
2. Anjurkan pasien minum
cukup
3. Anjarkan keluarga cara
kompres hangat
4. Berikan minum peroral
5. Anjurkan pasien mengenakan
pakain tipis
Kolaborasi: P:
1. Berkolaborasi pemberian 1. Intervensi dilanjutkan
cairan, jika perlu 2. Monitor terjadinya perdarahan
2. Berkolaborasi pemberian 3. Monitor nilai Hb dan Ht
transfusi darah, jika perlu 4. Istirahatkan area yang
mengalami perdarahan
5. Pertahankan akses IV
6. Anjurkan membatasi aktivitas
7. Kolaborasi pemberian cairan
Edukasi: A:
1. Menganjurkan posisi duduk, Risiko Defisit Nutrisi (D.0032)
jika mampu telah teratasi sebagian
Kolaborasi: P:
1. Berkolaborasi pemberian 1. Intervensi dilanjutkan
medikasi sebelum makan, jika 2. Monitor asupan makan
perlu pasien
2. Berkolaborasi dengan ahli gizi 3. Identifikasi makanan yang
untuk menentukan jumlah disukai
kalori dan jenis nutrien yang 4. Berikan makan sedikit tapi
dibutuhkan, jika perlu sering
5. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk nutrisi pasien