Topik 3 Ruang Kolaborasi (LK 3.3)
Topik 3 Ruang Kolaborasi (LK 3.3)
Topik 3 Ruang Kolaborasi (LK 3.3)
3. Bagaimana sekolah bisa mendukung experiential learning? Apa saja tantangan bagi
sekolah?
Jawab:
Sekolah dapat mendukung pelaksanaan experiential learning melalui berbagai cara.
Pertama, sekolah perlu menyediakan fasilitas dan sumber daya yang memadai, seperti
laboratorium, ruang praktik, dan sarana penunjang lainnya yang mendukung
pembelajaran berbasis pengalaman. Sekolah juga dapat mengembangkan kemitraan
dengan industri, organisasi, dan komunitas untuk memperluas sumber belajar bagi
peserta didik . Kedua, sekolah harus memberikan pelatihan dan pengembangan
profesional bagi guru untuk merancang, mengelola, dan mengevaluasi pembelajaran
berbasis pengalaman. Selain itu, sekolah juga perlu mendorong guru untuk menjadi
fasilitator yang dapat memfasilitasi proses refleksi dan pembelajaran peserta didik .
Ketiga, sekolah harus menciptakan budaya sekolah yang mendorong inovasi, kreativitas,
dan kolaborasi dalam pembelajaran. Sekolah juga perlu mendorong keterlibatan orang
tua dan masyarakat dalam mendukung aktivitas pembelajaran berbasis pengalaman.
Namun, sekolah juga menghadapi tantangan dalam mengembangkan experiential
learning. Tantangan-tantangan tersebut antara lain kendala anggaran dan sumber daya,
perubahan mindset dan budaya, kompetensi dan pelatihan guru, integrasi dengan
kurikulum, serta penilaian dan evaluasi. Sekolah perlu memperhatikan dan mengatasi
tantangan-tantangan ini secara komprehensif agar dapat mengembangkan experiential
learning secara efektif.