Hari Pertamaku
Hari Pertamaku
Hari Pertamaku
Saat itu aku sedang bersekolah, seperti biasa nya anak-anak sekolah pada zaman itu, saat
pelajaran terakhir aku merasa diriku agak berbeda dari hari-hari biasanya, badanku terasa lengket
dan gatal terutama di bagian kemaluanku aku merasa ada yang lengket dan ya aku mencium bau
tidak sedap dari itu, saat itu juga aku berdiri dan langsung memastikan apa yang ada di kursi yang
kududukan, terlihat ada darah segar yang mungkin itu berasal dari diriku. Aku meminta teman ku
yang bernama Jesslyn untuk menemaniku ke kamar mandi dan memastikan apa arti dari darah segar
itu. “Jes, antar gue ke kamar mandi ya, badan gue rasa nya ga enak” ajak ku. “ya ayo.gue antar”. Kita
berdua pergi ke toilet dengan izin guru yang sedang mengajar.
“JESS, AARGHHH” Teriak ku panik dari dalam salah satu bilik toilet sekolah, Jesslyn yang panik
menerobos masuk kedalam bilik kamar mandi yang aku kenakan. “KENAPA BIN?!” tanya jesslyn
dengan panik. “I-ini apa jess? Gue gatau ini apa, gue takut jess” jawabku dengan suara dan badan
yang gemetar ketakutan. “HAHAHAHAHAHA, lebay banget sih lo bin, Ini tuh darah mens, cie lo
sekarang udah mens ya”. Aku termenung mendengar jawaban dari Jesslyn, dari lubuk hatiku yang
paling dalam aku tidak tahu apa itu darah mens, dan kenapa darah mens keluar?. “Yaudah gue ke
kantin dulu ya buat beliin lo pembalut”. Jesslyn menawarkan. Tanpa pikir Panjang aku mengangguk
setuju, karna aku juga takut bau darah ini menganggu konsentrasi belajar ku dan teman-teman yang
duduk di sekitarku. Singkat cerita aku sudah memakai pembalut yang Jesslyn belikan di kantin, Bel
pulang sekolah terdengar di seluruh area sekolah. Aku bergegas pulang dan meninggalkan sekolah
karna aku ingin mengganti celana dan rok yang sudah terkena darah mens pertamaku.
Aku berlari panik menuju rumah tapi walaupun aku berlari dengan kecepatan 1000 km/jam pun
percuma tidak akan cepat sampai ke rumah karna aku harus menunggu bus yang mengantarkanku
ke halte yang dekat dengan rumahku. Aku berjalan dengan membawa tas yang menutupi bagian
bawah rokku yang terkena darah mens. Singkat cerita aku sudah sampai di halte yang dekat dengan
rumahku, terdengar adzan maghrib berkumandang yang awalnya hanya satu masjid akhirnya ke
masjid lainnya, mendengar adzan maghrib aku bergegas berlari menuju rumah yang lumayan dekat
dengan halte. Tapi di tengah perjalanan aku melihat sekelibat bayangan putih yang melintas di
hadapanku diikuti dengan suara berdenging di telinga kiriku, aku melihat dimana sosok bayangan
putih itu pergi, betapa terkejutnya aku melihat sosok itu berdiri di pohon pisang yang masing segar
dan menyeringai lebar ke arahku, Melihat kejadian menyeramkan itu aku semakin kencang berlari
menuju rumahku.
Saat sampai di rumah aku menangis ketakutan bunda ku yang melihat aku menangis ketakutan,
panik dan menghampiri ku yang terduduk lemas setelah melihat sosok Wanita yang menyeringai di
pohon pisang segar itu. “Binaa? Kenapa nak?..” bunda bertanya lembut dan berusaha untuk tenang.
Aku tidak menjawab karna takut akan ternjadi sesuatu yang tidak ku inginkan “Hmm Bina kok bau
hanyir sayang?” bunda bertanya kepadaku. “B-bina mens hari pertama bund” aku menjawab dengan
muka yang masih pucat dan panik ketakutan. Bunda menyuruhku untuk segera membersihkan diri.
Setelah membersihkan diri, aku rebahan di Kasur tidurku, aku memikirkan apa yang telah terjadi tadi
sore? Pertanyaan itu selalu membuat ku merasa kebingungan dan takut, aku berusaha memikirkan
hal lain yang tidak berkaitan dengan makhluk astral tapi tetap saja kejadian sore itu selalu
menghantui benak ku. Aku memainkan Telepon genggamku dengan perasaan masih gelisah dan
takut, karna rasa takut selalu menyelimuti ku, aku memberi pesan kepada Jesslyn yang aku tidak
tahu Jesslyn sedang melakukan apa dirumah megah nya itu. “Jess, Besok gue mau ngasih tau lo
sesuatu tapi janji ya lo jangan takut kalau mau ke rumah gue?” aku merayu Jesslyn agar setelah ku
ceritakan ceritanya ia tidak merasa ketakutan bila melewati pohon pisang itu. “Ishh, lo ini kebiasaan
mau cerita pas kita udah dirumah masing-masing” keluh Jesslyn. “Ya sorry jess, soalnya kejadian nya
pas gue tadi pulang sekolah” aku meyakinkan Jesslyn. “tapi lo janji ya dating ke sekolah langsung
cerita ke gue” gerutu jesslyn. “Iya iya gue janji” janji ku pada Jesslyn.
Pukul 05.30 aku terbangun dari tidurku, aku bersegera bersiap siap pergi ke sekolah, aku berangkat
dengan supir pribadi ku hari ini, karna kebetulan supirku tidak mengantar ayahku ke Bandara,
songkat cerita aku sampai di sekolah pukul 06.30 sekolah masih sepi hanya ada beberapa anak yang
rajin yang setiap hari nya selalu datang awal, saat aku memasuki kelas ku aku memaklumi kelas ku
yang masih kosong hanya aku saja siswa disana. Aku termenung sambil menunggu teman-temanku
datang, aku melihat ke arah pintu dengan kondisi kelas yang masih kosong dan gelap disana ada
siswi yang berdiri tertunduk aku merasa dia sangat pucat. Aku mendekati nya dengan hati-hati “H-
hai? Kamu murid baru ya?” tanyaku. Dia tidak menjawab pertanyaanku, dia menatapku kosong. Tak
lama setelah itu Jesslyn