Sistem Politik Indonesia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

SISTEM POLITIK INDONESIA

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Sistem Politik
Indonesia

Dosen Pengempu:

Efendi, S. Sos., M.Si

Kelompok 4
Disusun Oleh:
ABIRKA AZHARI
DELVITA SARI
DEA ARDILA
NILA AFTITA
MUHAMMAD HAFIZ
AHMAD TRI SAGIAN

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI


STIA-NUSA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sistem politik indonesa” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen Efendi, S.
Sos., M.Si pada mata kuliah Sistem Politik Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang partai politik indoensia
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Efendi, S. Sos., M.Si , selaku dosen Sistem
Politik Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Sungai Penuh, Januari 2022

………..
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................
Daftar Isi......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................
2.1 Pengertian Partai Politik Indonesia..................................................
2.2 Fungsi-fungsi partai politik ..........................................................................................
2.3 Pembentukan Peranan partai politik dalam sejarah perpolitikan di
indonesia................................................................................

BAB III PENUTUP......................................................................................................


3.1 Kesimpulan......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Partai politik adalah organisasi yang mengoordinasikan calon untuk bersaing dalam pemilihan di
negara tertentu. Anggota partai umumnya memiliki gagasan yang sama tentang politik dan
partai dapat mempromosikan tujuan ideologis atau kebijakan tertentu.
Partai politik telah menjadi bagian utama dari kancah perpolitikan hampir di setiap negara
karena organisasi partai modern berkembang dan menyebar ke seluruh dunia selama beberapa
abad terakhir. Sangat jarang suatu negara tidak memiliki partai politik. Beberapa negara hanya
memiliki satu partai politik, sementara negara lain memiliki beberapa partai. Partai penting
dalam perpolitikan autokrasi serta demokrasi, meskipun biasanya lebih banyak partai politik
berada dalam negara penganut demokrasi daripada autokrasi. Autokrasi sering memiliki satu
partai yang mengatur negara dan beberapa ilmuwan politik menganggap persaingan antara dua
partai atau lebih sebagai bagian penting dari demokrasi.
Partai dapat berkembang dari perpecahan yang ada dalam masyarakat seperti perpecahan
antara kelas bawah dan atas serta mereka merampingkan proses pengambilan keputusan
politik dengan mendorong anggotanya untuk bekerja sama. Partai politik biasanya mencakup
seorang pemimpin partai yang memiliki tanggung jawab utama atas kegiatan partai. Eksekutif
partai dapat memilih pemimpin dan yang melakukan tugas administratif dan organisasi.
Anggota partai mungkin secara sukarela membantu partai, menyumbang uang untuk partai,
dan memilih calon partai itu. Ada banyak cara berbeda ketika partai politik dapat terstruktur
dan berinteraksi dengan pemilih. Sumbangsih yang diberikan warga kepada partai politik
seringkali diatur oleh undang-undang dan partai terkadang mengatur dengan cara yang
menguntungkan orang-orang yang menyumbangkan waktu dan uang kepada mereka.
Banyak partai politik dimotivasi oleh tujuan ideologis. Pemilihan demokratis umumnya
menampilkan persaingan antara partai-partai berhaluan liberal, konservatif, dan sosialis;
ideologi umum lainnya dari partai politik yang sangat besar termasuk komunisme, populisme,
dan nasionalisme. Partai politik di berbagai negara akan sering mengadopsi warna dan simbol
yang sama untuk mengidentifikasi diri mereka dengan ideologi tertentu. Namun, banyak partai
politik tidak memiliki afiliasi ideologis dan malah mungkin hanya terlibat dalam patronase,
klientelisme, kronisme, atau kepentingan pengusaha politik tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian partai politik Indonesia?
b. Apakah fungsi partai politik Indonesia?
c. Bagaimana pembentukan peranan partai di sepanjang sejarah perpoltikan
di Indonesia?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian partai politik Indonesia
b. Untuk mengetahui fungsi partai-parta politik
c. Untuk mengetahui sejarah peranan partai politik dalam di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Partai Politik
1. Sigmund Neumann
Menurut Sigmud Neumann partai politik adalah organisasi dari aktivitas-aktivitas politik yang
berusaha menguasai kekuasaan pemerintah serta merebut kekuasaan pemerintah serta mereut
dukungan rakyat atas dasar persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain
yang mempunyai pandangan berbeda.

2. Prof. Meriam Budiardjo


Pengertian partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir di mana para anggotanya
mempunyai orientasi, cita-cita dan nilai-nilai yang sama. Tujuan kelompok ini yaitu memperoleh
kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dengan cara konstitusional untuk
melaksanakan kebijakannya.

3. R.H. Soltau
Pengertian partai politik menurut R.H. Soltau ialah sekelompok warga Negara yang sedikit
banyak terorganisir, dimana bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan bertujuan untuk
menguasai pemerintahan serta melaksanakan kebijakan umum organisasi.

4. Carl J. Friedrich
Pengertian partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan
tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan
partainya dan berdasarkan penguasaan itu, memberikan kepada anggota-anggota partainya
kemanfaatan yang bersifat idiil maupun materil.

5. Mac Iver
Menurut Mac Iver pengertian partai politik adalah suatu perkumpulan yang terorganisasi untuk
menyokong suatu prinsip atau kebijaksanaan politik yang diusahakan melalui cara-cara yang
sesuai dengan konstitusi atau UUD.
6. Pengertian Partai Politik Menurut UU
Adapun Menurut UU RI No. 31 Tahun 2002, partai politik merupakan organisasi politik yang
dibentuk oleh sekelompok warga Negara RI secara sukarela atas dasar persamaan kehendak
dan cita-cita, untuk dapat memperjuangkan kepentingan anggota, kepentingan masyarakat,
bangsa dan Negara melalui pemilu.

7. Pengertian Partai Politik Secara Umum


Partai Politik adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai
orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.

8. Wikipedia
Partai Politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan
tujuan umum.
2.2. Fungsi-fungsi Partai Politik

Janos Simon membagi fungsi partai politik menjadi 6, yaitu:


a. Fungsi sosialisasi politik;
Fungsi sosialisasi politik mulai signifikan ketika seseorang sudah mampu menilai keputusan dan
tindakannya. Orang tersebut kemudia mencari “figur” yang dianggap mewakili norma-norma
dan nilai-nilai yang dianutnya. Salah satu lembaga yang menyediakan nilai tersebut adalah
partai politik. Sebab itu, partai politik berfungsi sebagai agen guna mengisi norma-norma dan
nilai-nilai yang ada pada diri individu. Peran ini semakin besar di negara-negara dengan sistem
kepartaian multipartai.

b. Fungsi mobilisasi politik;


Fungsi mobilisasi adalah fungsi partai politik untuk membawa warganegara ke dalam kehidupan
publik. Tujuan dari mobilisasi ini adalah : Mengurangi ketegangan sosial yang ditampakkan oleh
kelompok-kelompok yang termobilisasi; Mengelaborasi program-program untuk menurunkan
ketegangan tersebut, dan sebagai hasilnya kelompok-kelompok tersebut mengalihkan
dukungannya kepada partai politik, dan Membangun struktur kelompok yang akan menjadi
basis pendukung partai yang bersangkutan.

c. Fungsi representasi politik;


Fungsi representasi adalah fungsi klasik partai politik. Partai politik yang ikut pemilihan umum
dan memenangkan sejumlah suara, akan menempatkan wakilnya di dalam parlemen. Anggota
partai yang masuk ke dalam parlemen ini membawa fungsi representasi dari warganegara yang
memilih partai tersebut.

d. Fungsi partisipasi politik;


Fungsi partisipasi adalah fungsi partai politik untuk membawa warganegara agar aktif dalam
kegiatan politik. Jenis partisipasi politik yang ditawarkan partai politik kepada warganegara
adalah kegiatan kampanye, mencari dana bagi partai, memilih pemimpin, demonstrasi, dan
debat politik.

e. Fungsi legitimasi sistem politik, dan


Fungsi legitimasi mengacu pada kebijakan partai politik mendukung dan mempercayai
kebijakan pemerintah maupun eksistensi sistem politik. Seperti diketahui, partai politik memiliki
massa pemilih. Jika partai memilih untuk mendukung sesuatu, maka kemungkinan besar
pemilihnya akan melakukan hal yang sama.

f. Fungsi aktivitas dalam sistem politik.


Fungsi aktivitas dalam sistem politik didasarkan pada premis, partai politik menjabarkan
programnya dan menyiapkan anggota-anggotanya untuk menjalankan program tersebut. Jika
partai tersebut mengantungi suara dalam pemilu, maka anggota- anggotanya tersebut akan
masuk ke dalam parlemen. Anggota partai yang bersangkutan tersebut kemudian beraktivitas
(secara politik) untuk menjalankan program-program partai. Aktivitas pemerintahan (khususnya
parlemen) menjadi berjalan akibat adanya partai politik tersebut.
2.3 Sejarah Perpolitikan Kepartaian Di Indonesia
Sejarah kemunculan partai politik di Indonesia dapat digolongkan dalam beberapa
periode perkembangan, dengan setiap masa waktu mempunyai ciri dan tujuan masing-masing,
yaitu masa penjajahan Belanda, masa pedudukan Jepang, masa kemerdekaan, masa Orde Baru,
dan masa reformasi.
a. Masa penjajahan Belanda
Masa ini disebut sebagai periode pertama lahirnya partai politik di Indoneisa. Lahirnya partai
menandai adanya kesadaran nasional. Pada masa itu semua organisasi baik yang bertujuan
sosial seperti Budi Utomo dan Muhammadiyah, ataupun yang berasaskan politik agama dan
sekuler seperti Serikat Islam, PNI dan Partai Katolik, ikut memainkan peranan dalam pergerakan
nasional untuk Indonesia merdeka.
Kehadiran partai politik pada masa permulaan merupakan menifestasi kesadaran nasional
untuk mencapai kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Setelah Indische Partij di bubarkan oleh
pemerintah Kolonial Belanda, maka pada tahun 1919 kembali didirikan National Indische Partij
(NIP) yang kemudian disusul lahirnya partai-partai politik baru, antara lain :
1. Indische Social Democratische Vereniging (ISDV),
2. Partai Nasional Indonesia,
3. Partai Indonesia,
4. Partai Indonesia Raya,
5. Serekat Islam,
6. Partai Katolik, dan lain-lain.

Pada tahun 1939 terdapat beberapa fraksi di dalam Dewan Rakyat, yaitu Fraksi Nasional di
bawah pimpinan M. Husni Thamin, PPBB (Perhimpunan Pegawai Bestuur Bumi Putera) di
bawah pimpinan Prawoto dan Indonesische Nationale Groep di bawah pimpinan Muhammad
Yamin.

b. Masa pendudukan Jepang


Pemerintahan militer Jepang mula-mula melarang dan membubarkan partai- partai politik yang
telah ada. Namun kemudian disetujui berdirinya partai politik yang bernama Pusat Tenaga
Rakyat (PUTERA) di bawah pimpinan “ Empat Serangkai “, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki
Hadjar Dewantara, K.H Mansyur. Atas perintah pemerintah Jepang partai ini kemudian
dibubarkan pada bulan Maret 1944.
Pada masa ini, semua kegiatan partai politik dilarang, hanya golongan Islam diberi kebebasan
untuk membentuk Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (MASYUMI), yang lebih banyak
bergerak di bidang sosial.

d. Masa Merdeka (mulai 1945)


Setelah merdeka, Indonesia menganut sistem Multi Partai sehingga terbentuk banyak sekali
Partai Politik. Dan dipertimbangkan semula untuk memusatkan tenaga perjuangan rakyat hanya
dalam satu partai saja. Pertimbangan itu kemudian dilepaskan pada tanggal 3 November 1945.
Pemerintah RI mengeluarkan suatu maklumat yang antara lain:
Pemerintah menyukai timbulnya partai-partai politik, karna dengan adanya partai-partai itulah
segala aliran paham yang ada dalam masyarakat dapat di pimpin kejalan yang teratur,
Pemerintah berharap supaya partai-partai itu telah tersusun sebelum di langsungkan pemilihan
anggota badan-badan perwakilan rakyat dalam bulan Januari 1946.
Adanya Maklumat Pemerintah tersebut, ternyata mendapat respon positif dari masyarakat dan
elit politik pada saat itu, yang di tandai dengan berdirinya partai-partai politik, seperti :

1. Partai Sosialis,
2. Partai Buruh Indonesia,
3. Partai Nasional Indonesia (PNI),
4. Partai Komunis Indonesia (PKI),
5. Partai Rakyat Jelata atau Murba,
6. Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia).
Pada masa demokrasi terpimpin peranan partai politik mulai dikurangi, sedangkan di pihak lain,
peranan presiden sangat kuat. Partai politik pada saat ini dikenal dengan NASAKOM (Nasional,
Agama dan Komunis) yang diwakili oleh NU, PNI dan PKI.

e. Masa Orde Baru


Setelah itu Indonesia memasuki masa Orde Baru (1965 – 1998), partai politik di Indonesia hanya
berjumlah 3 partai yaitu Partai Persatuan Pembangunan, Golongan Karya, dan Partai Demokrasi
Indonesia. Hal ini diawali dengan adanya penyederhanaan partai melalui fusi partai politik pada
tahun 1973. PPP merupakan gabungan dari NU, PARMUSI, PSII, dan PERTI pada tanggal 5
Januari 1973. Sedangkan PDI adalah gabungan dari PNI, IPKI, Partai Murba, PARKINDO, dan
Partai Katolik pada tanggal 10 Januari 1973. Sehingga mulai tahun 1977 hanya terdapat 3
organisasi kekuatan politik Indonesia dan terus berlangsung hingga pada pemilu 1997.

f. Masa Reformasi
Perubahan yang menonjol adalah besarnya peran partai politik dalam pemerintah, keberadaan
partai politik sangat erat dengan kiprah para elit politik, mengerahkan massa politik, dan kian
mengkristalnya kompetisi memperebutkan sumber daya politik. Pada Pemilu tahun 1999 diikuti
oleh 48 partai politik, Pemilu tahun 2004 diikuti oleh 24 partai politik, kemudian Pemilu tahun
2009 diikuti oleh 38 partai politik nasional dan 6 partai politik lokal Aceh, dan yang baru saja
dilaksanakan yakni Pemilu tahun 2014 diikuti oleh 12 partai politik nasional dan 3 partai politik
lokal Aceh
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Menurut UU RI No. 31 Tahun 2002, partai politik merupakan organisasi politik
yang dibentuk oleh sekelompok warga Negara RI secara sukarela atas dasar persamaan
kehendak dan cita-cita, untuk dapat memperjuangkan kepentingan anggota,
kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara melalui pemilu. Fungsi partai politik
menurut Janos Simon ada enam, yaitu Janos Fungsi sosialisasi politik, Fungsi mobilisasi
politik, Fungsi representasi politik, Fungsi partisipasi politik, Fungsi legitimasi sistem
politik, dan Fungsi aktivitas dalam sistem politik. Sejarah kemunculan partai politik di
Indonesia dapat digolongkan dalam beberapa periode perkembangan, yaitu Masa
penjajahan Belanda, Masa pendudukan Jepang, Masa Merdeka (mulai 1945), Masa Orde
Baru, Masa Reformasi
DAFTAR PUSTAKA
https://diy.kpu.go.id/web/partai-politik-dan-perkembangannya/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/06/161935669/pembentukan-berbagai-partai-
politik-pasca-indonesia-merdeka
https://www.silontong.com/2018/07/10/pengertian-partai-politik/
https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_politik_di_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai