RPP KD.3.5 & 4.5 (Sistim Gerak)
RPP KD.3.5 & 4.5 (Sistim Gerak)
RPP KD.3.5 & 4.5 (Sistim Gerak)
A.TUJUAN
Memahami mekanisme gerak
Mengidentifikasi macam-macam gerak
B.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media Alat / Bahan
Worksheet atau lembar kerja (siswa) Penggaris, spidol, papan tulis
Lembar penilaian Internet :
Sumber Belajar : Buku Biologi Siswa , Kelas X1, Kemendikbud, Tahun 2016
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Mekanisme gerak dan Macam-
KEGIATAN INTI
macam gerak
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Mekanisme
gerak dan Macam-macam gerak
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
PENUTUP Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar
Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa
C.PENILAIAN
BTUJUAN
Mengidentifikasi kelainan pada sistem gerak
Menjelaskan teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem gerak
B.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media Alat / Bahan
Worksheet atau lembar kerja (siswa) Penggaris, spidol, papan tulis
Lembar penilaian Internet :
Sumber Belajar : Buku Biologi Siswa , Kelas X1, Kemendikbud, Tahun 2016
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Kelainan
pada sistem gerak
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Kelainan pada sistem gerak
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
KEGIATAN INT
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Kelainan pada
sistem gerak
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Kelainan pada sistem gerak Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dipahami
C.PENILAIAN
A.TUJUAN
Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan
bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia
Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literature
B.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media Alat / Bahan
Worksheet atau lembar kerja (siswa) Penggaris, spidol, papan tulis
Lembar penilaian Internet :
Sumber Belajar : Buku Biologi Siswa , Kelas X1, Kemendikbud, Tahun 2016
PENDAHULUAN Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu nasional ( PPK)
Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi (yel-yel/ice breaking)
Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Teknologi
yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem gerak
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
KEGIATAN INTI
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Teknologi yang mungkin untuk
membantu kelainan pada sistem gerak
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Teknologi yang
mungkin untuk membantu kelainan pada sistem gerak
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem gerak Peserta didik
kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
PENUTUP Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar
Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa
A. PENILAIAN
- Sikap : Lembar pengamatan,
- Pengetahuan : LK peserta didik,
- Ketrampilan: Kinerja observasi diskusi
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMAN 6 Maluku Tengah Guru mata pelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
RANGKA MANUSIA
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran 1 ini Anda diharapkan mampu:
1. Menjelaskan fungsi rangka.
2. Menjelaskan struktur rangka.
3. Menjelaskan osifikasi
4. Membedakan tulang rawan dan tulang keras.
5. Mengidentifikasi jenis tulang berdasarkan bentuknya.
6. Menguraikan hubungan antartulang
B. Uraian Materi
Sistem gerak adalah sistem organ pada manusia yang berperan dalam pergerakan tubuh yang terdiri dari alat
gerak aktif dan alat gerak pasif. Alat gerak aktif manusia ialah otot-otot yang menempel pada tulang dan
rangka manusia sedangkan alat gerak pasif pada manusia ialah sekumpulan tulang-tulang yang membentuk
rangka. Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan sistem tertentu. Rangka terletak dalam tubuh, terlindung
atau terbalut oleh otot dan kulit. Rangka yang terdapat didalam tubuh disebut dengan rangka dalam atau
endoskeleton.
Manusia memiliki rangka dalam yang disusun oleh tulang keras dan tulang rawan. Rangka manusia dibentuk
dari tulang tunggal atau gabungan tulang (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain, seperti ligamen,
tendon, dan otot. Rangka tubuh bagian dalam dilindungi/ditutupi oleh kulit dan daging. Hal ini bertujuan
melindungi bagian-bagian dalam kerangka yang bersifat lunak dalam menghindari adanya kerusakan yang
timbul akibat gesekan organ-organ lebih keras dibandingkan organ yang lunak.
1. Fungsi Rangka
Rangka merupakan alat gerak pasif yang tersusun atas tulang yang saling berhubungan. Tulang-tulang yang
menyusun rangka tubuh manusia mempunyai bentuk beraneka ragam sesuai dengan keduduanya dalam
tubuh serta fungsinya. Secara umum fungsi rangka adalah:
- Alat gerak pasif
- Memberikan bentuk tubuh
- Menahan dan menegakkan tubuh
- Tempat melekatnya otot
- Melindungi organ vital seperti otak, jantung, dan paru-paru
- Tempat pembentukan sel darah pada sumsum tulang
- Tempat penyimpanan kalsium dan fosfor
Berdasarkan letaknya, tulang penyusun rangka tubuh manusia dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a. Rangka Aksial yang terdiri dari:
1) Tulang tengkorak
2) Tulang belakang
3) Tulang rusuk dan dada
b. Rangka Apendikular yang terdiri dari:
1) Tulang gelang bahu
2) Tulang gelang panggul
3) Tulang anggota gerak
a. Rangka Aksial
1) Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak dibagi atas dua bagian, yaitu tulang tengkorak bagian kepala
dan tulang tengkorak bagian muka (wajah)
2) Tulang belakang
Fungsi tulang belakang adalah:
- Menyangga tulang tengkorak
- Menyokong tubuh
- Menjaga kesetabilan tubuh
- Tempat melekatnya tulang-tulang rusuk
Tulang belakang terdiri atas 33 ruas yang terbagi atas:
- 7 ruas tulang leher
- 12 ruas tulang punggung
- 5 ruas tulang pinggang
- 5 ruas tulang kelangkang yang menyatu
- 4 ruas tulang ekor yang menyatu
b. Rangka Apendikular
1) Tulang gelang bahu
Tulang gelang bahu terdiri atas:
- 2 tulang belikat
- 2 tulang selangka yang melakat pada tulang dada
Tulang selangka
Tulang berlikat
2. Jenis Tulang
a. Tulang rawan
Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang
mensekresikan matriks (kondrin) berupa hialin atau kolagen. Pada tulang rawan
mengandung sedikit zat kapur, itulah sebabnya tulang rawan bersifat lentur.
Pada masa bayi atau masa pertumbuhan sebagian besar tulang masih berupa tulang
rawan. Seiring dengan pertumbuhan bayi dan pertambahan usia, tulang- tulang
rawan banyak mengandung sel-sel dan mengalami penulangan (osifikasi) sehingga
tulang tidak lentur lagi karena tumbuh menjadi keras. Akan tetapi ada juga beberapa
tulang yang tidak mengalami penulangan. Misalnya, pada bagian persendian, daun
telinga, hidung, bronkus, trakea, dan ruas-ruas tulang belakang. Gambar tulang
rawan sebagai berikut.
merah dan sel darah putih.Tulang ini memiliki inti tulang spongiosa yang dikelilingi
tulang kompakta. Bentuk pendek dan bulat.
a. Tulang pipa
Tulang pipa terdiri atas epifisis (bagian ujung tulang yang membesar seperti
bongkol) dan diafisis (bagian tengah tulang di antara dua epifisis). Di antara diafisis
dan epifisis terdapat tulang rawan berbentuk lempengan atau cakram epifisis. Jika
cakra epifisis masih aktif, maka tulang pipa masih dapat memanjang. Cakra epifisis
tidak aktif lagi sekitar umur 20 tahun.
b. Tulang tak berbentuk
Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tidak teratur. Tulang ini tidak memiliki
bentuk, seperti pipa, pendek, atau pipih. Contoh tulang tak berbentuk, yaitu wajah
dan tulang belakang.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini tabel perbedaan tulang pipa, tulang pendek, dan
tulang pipih.
Tabel 1.2 Perbedaan Tulang Pipa, Tulang Pendek, dan Tulang Pipih
3. Osifikasi
Osifikasi (proses pembentukan tulang) adalah proses dimana sel-sel mesenkim dan
kartilago diubah menjadi tulang selama perkembangan. Awal pembentukan rangka
berupa tulang rawan, pada manusia terbentuk secara sempurna pada akhir bulan kedua
atau awal bulan ketiga pembentukan embrio. Pembentukan tulang ini bertahap dari
dalam ke luar. Sel-sel osteoblas juga menempati jaringan pengikat yang ada di
sekeliling rongga. Sel-sel tulang ini mengelilingi saluran haversi yang berisi pembuluh
darah kapiler arteri, vena, dan serabut saraf membentuk satu sistem yang disebut sistem
havers. Pembuluh darah sistem havers mengangkut zat
fosfor dan kalsium menuju matriks sehingga matriks tulang menjadi keras. Kekerasan
tulang diperoleh dari kekompakan sel-sel penyusun tulang.
Apabila matriks tulang berongga, maka akan membentuk tulang spons, contohnya
tulang pipih. Sedangkan, jika matriks tulang menjadi padat dan rapat, maka akan
terbentuk tulang keras atau tulang kompak, contohnya tulang pipa berbentuk tabung
dengan kedua ujung membulat. Rongga sumsum tulang dan rongga tulang spongiosa
mengandung sumsum tulang kuning (terdiri atas sel lemak) dan sumsum tulang merah
(tempat pembentukan sel darah merah).
Proses osifikasi pada tulang pipa terjadi dalam beberapa tahap, yaitu:
a. Penulangan diawali dari tulang rawan yang banyak mengandung osteoblas. Bagian
yang paling banyak mengandung osteoblas adalah epifisis dan diafisis.
b. Tulang rawan yang telah dihasilkan memiliki rongga yang akan terisiosteoblas.
c. Kemudian osteosit dibentuk ke arah luar, atau berbentuk konsentris (saluran Havers).
d. Di sekitar osteosit, dibentuk matriks tulang dari senyawa protein yang mengandung
kalsium dan fosfor.
e. Pembentukan pusat osifikasi sekunder muncul pada setiap epifisis. Osifikasi
sekunder ini menyebabkan pemanjangan tulang.
4. Hubungan Antartulang
Hubungan antartulang di dalam tubuh disebut artikulasi. Agar artikulasi dapat
bergerak, diperlukan struktur khusus yang disebut sendi. Terbentuknya sendi dimulai
dari kartilago di daerah sendi. Mula-mula kartilago akan membesar lalu kedua
ujungnya akan diliputi jaringan ikat. Kemudian kedua ujung kartilago membentuk
sel-sel tulang, keduanya diselaputi oleh selaput sendi (membran sinovial) yang liat
dan menghasilkan minyak pelumas tulang yang disebut cairan sinovial.
Di dalam sistem rangka manusia, terdapat tiga jenis hubungan antartulang yaitu
sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.
a. Sinartrosis
Sinartrosis adalah hubungan hubungan antartulang yang direkatkan oleh suatu
jaringan ikat yang mengalami osifikasi sehingga tidak memungkinkan adanya
gerakan.
b. Amfiartrosis
Amfiartosis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago
sehingga memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.
c. Diartrosis.
Diartrosis adalah hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerakan
tulang secara lebih bebas
Jenis hubungan antartulang yang bersifat diartrosis adalah sebagai berikut:
1) Sendi Engsel
Sendi engsel merupakan hubungan antara bonggol tulang yang masuk ke dalam
mangkuk tulang yang tidak terlalu dalam dan adanya bagian pengganjal. Pada
sendi engsel, gerakannya satu arah seperti gerak engsel pintu. Contohnya sendi
pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antarjari.
2) Sendi Putar
Pada sendi putar, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain.
Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Contohnya
sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil dan sendi antara tulang atlas
dengan tulang tengkorak. Pada sendi putar, ujung tulang yang satu dapat
mengitari ujung tulang yang lain.
Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Contohnya
sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil dan sendi antara tulang atlas
dengan tulang tengkorak.
3) Sendi Pelana
Sendi pelana merupakan hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya
gerakan dua arah. Contohnya adalah sendi antara tulang telapak tangan dengan
pergelangan tangan dan dengan ruas jari tangan.
Gamnbar 1.15. Sensi Pelana
https://www.wattpad.com/
4) Sendi Peluru
Pada sendi peluru, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini
memungkinkan gerakan bebas ke segala arah. Misalnya sendi antara tulang
gelang bahu dan lengan atas, antara tulang gelang panggul dan paha.
C. Rangkuman
1. Sistem gerak pada manusia terbagi dua, yaitu sistem gerak aktif dan sistem gerak
pasif. Tulang sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif.
2. Fungsi tulang rangka sebagai berikut.
a. Alat gerak pasif.
b. Memberi bentuk tubuh.
c. Melindungi alat-alat atau bagian tubuh yang lunak.
d. Tempat melakatnya otot-otot rangka.
e. Tempat pembentukan sel darah dan penimbunan mineral.
3. Pada manusia rangka tubuh dibagi menjadi dua yaitu rangka aksial dan apendikular.
Rangka aksial terdiri atas tulang tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk dan tulang
dada. Rangka apendikular terdiri atas tulang gelang bahu, tulang gelang panggul dan
tulang anggota gerak.
4. Menurut jenisnya, tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.
5. Menurut bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang pipih, tulang pendek, dan tulang
pipa.
6. Hubungan antartulang disebut artikulasi (persendian) yang dikelompokkan menjadi
sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.
D. Penugasan Mandiri
1. Kalian telah menyimak penjelasan tentang ciri-ciri tulang rawan dan tulang keras.
Sekarang, identifikasikan letak kedua jenis tulang tersebut dalam susunan rangka tubuh
manusia. Lengkapilah tabel perbandingan tulang keras dan tulang rawan.
Tulang
Bagian Tulang keras Rawan
Hialin Fibrosa Elastis
Ciri-ciri
Contoh
2. Pada rangka manusia terdapat persendian yang merupakan hubungan antar tulang.
Persendian apakah yang dapat bergerak bebas? Jelaskan dan berikan contohnya!
E. Latihan Soal
Pilihlah satu jawaban yang paling benar
1. Tulang merupakan jaringan elastis yang hidup, yang dipecah dan dibangun untuk
menyusun rangka manusia selama kehidupan. Fungsi rangka tubuh sebagai berikut,
kecuali ….
A. tempat melekatnya otot-otot
B. tempat pembentukan sel-sel darah
C. penyokong dan penopang tubuh
D. dapat melakukan gerak aktif
E. tempat penimbunan mineral
3. Osifikasi adalah pembentukan tulang rawan menjadi tulang. Proses osifikasi sesuai
urutan yang benar adalah ....
A. osteoblas-osteosit-mineralisasi P dan Ca-pengisian matriks
B. osteoblas-osteosit-pengisian matriks-mineralisasi P dan Ca
C. osteosit-osteoblas-pengisian matriks-mineralisasi P dan Ca
D. osteosit-osteoblas-mineralisasi P dan Ca-pengisian matriks
E. osteoblas-pengisian matriks-osteosit-mineralisasi P dan Ca
4. Tulang rawan dan tulang keras mempunyai perbedaan. Hal yang membedakan
kedua macam tulang tersebut adalah ....
A. tulang rawan banyak mengandung kalsium, tulang keras lebih sedikit
B. tulang rawan keras dan kaku sedangkan tulang keras lunak, dan lentur
C. tulang rawan tersusun oleh sel kondrosit, sedangkan tulang keras tersusun oleh sel
osteosit
D. tulang rawan tersusun oleh sel osteosit, sedangkan tulang keras tersusun oleh sel
kondrosit
E. tulang rawan banyak mengandung kalsium, sedangkan tulang keras banyak
mengandung kolagen
5. Tulang-tulang berikut yang merupakan contoh tulang pendek pada manusia
adalah ….
A. tulang tengkorak dan tulang ekor
B. tulang belikat dan tulang dada
C. tulang pergelangan kaki dan tulang belakang
D. tulang betis dan tulang dada
E. tulang pergelangan kaki dan tulang hasta
No Kunci
Soal Jawaban Pembahasan
1 D Rangka manusia berfungsi menegakkan tubuh, sebagai alat
gerak pasif, memberi bentuk tubuh, melindungi bagian tubuh
yang penting (vital) dan lemah, tempat pembentukan sel darah,
tempat melekatnya otot rangka, serta tempat penyimpanan
mineral yaitu
zat kapur (kalsium) dan fosfat. Alat gerak aktif adalah otot.
2 A Yang merupakan anggota tulang aksial adalah tulang
tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang tulang
rusuk.
3 B Proses osifikasi: osteoblas-osteosit-pengisian matriks-
mineralisasi P dan Ca
a. Penulangan diawali dari tulang rawan yang banyak
mengandung osteoblas. Bagian yang paling banyak
mengandung osteoblas adalah epifisis dan diafisis.
b. Terjadi perkembangan pusat osifikasi primer yang disertai
dengan perluasan bone collar.
c. Pada bagian sentral tulang terjadi perombakan sel-sel
tulang (reabsorpsi tulang) sehingga pembuluh darah mulai
masuk dan terbentuk rongga sumsum tulang.
d. Pembentukan pusat osifikasi sekunder muncul pada setiap
epifisis. Osifikasi sekunder ini menyebabkan pemanjangan
tulang.
4 C Tulang rawan lebih elastis dari tulang keras. Tulang
rawan terdapat pada ujung tulang pipa, daun telinga, cuping
hidung, serta ujung tulang pembuat sendi gerak. Penyusunnya
terdiri dari protein, kolagen, dan fosfor. Adanya zat kapur
membuat tulang menjadi keras dan tak mudah patah.
5 C Yang merupakan bagian dari tulang pendek adalah tulang
pergelangan kaki dan tulang belakang.
6 C Sinartrosis merupakan persendian yang tidak memungkinkan
adanya pergerakan. Ada dua macam persendian sinartrosis
yaitu sinartrosis sinkondrosis dan sinfibrosis. Sementara itu,
diartrosis merupakan persendian yang memungkinkan
terjadinya gerakan yang sangat bebas. Amfiartrosis adalah
persendian yang dihubungkan oleh tulang rawan, jaringan ikat
dan ligamen sehingga hanya sedikit pergerakan. Artikulasi
merupakan nama
lain dari persendian.
Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi
Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
F. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda telah mampu menjelaskan fungsi rangka
?
2 Apakah Anda telah mampu menjelaskan struktur
rangka?
3 Apakah Anda telah mampu menjelaskan proses
osifikasi?
4 Apakah Anda telah mampu membedakan tulang rawan
dan tulang keras?
5 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi jenis
tulang berdasarkan bentuknya?
6 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi susunan
tulang pada manusia?
7 Apakah Anda telah mampu menjelaskan persendian
pada manusia?
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian
yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
OTOT MANUSIA
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran 2 ini kalian diharapkan mampu:
1. Menjelaskan macam-macam otot.
2. Menjelaskan sifat kerja otot.
3. Menjelaskan energi untuk kerja otot
4. Menguraikan mekanisme kerja otot.
B. Uraian Materi
Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya untuk melakukan kontraksi
(memendek) dan relaksasi (memanjang atau kembali ke ukuran semula). Dalam tubuh otot
menyusun 40% berat tubuh. Otot dapat menggerakkan tulang karena ada bagian otot yang
melekat pada tulang yang disebut tendon.
Tanpa otot kita tidak akan bisa menggerakkan bagian tubuh kita. Terkadang selepas
berolahraga tubuh kita terasa lelah sampai sulit untuk bergerak. Hal ini dikarenakan saat
berolahraga otot kita akan berkontraksi lebih sering dan lebih lama dari biasanya sehingga
bisa mengalami kelelahan otot yang membuat kita menjadi sulit bergerak.
1. Macam-Macam Otot
Berdasarkan bentuk, susunan, dan cara kerjanya, otot manusia dibedakan 3 macam, yaitu:
otot lurik (otot rangka), otot polos, dan otot jantung.
Sumber: http://rebellisamici.blogspot.com
2) Serabut otot
Serabut otot memiliki bagian yang gelap dan terang yang memberikan
kenampakan seperti lurik. Kenampakan lurik tersebut disebabkan oleh protein
otot yang terdiri atas 2 jenis, yaitu aktin dan myosin.
c. Otot jantung
Disebut otot jantung, kerena hanya terdapat pada jantung. Otot jantung berfungsi
menggerakan jantung untuk memompa darah kse seluruh bagian tubuh. Kontraksi
dan relaksasi otot jantung menyebabkan bilik jantung menyempit dan melebar secara
berirama sehingga menimbulkan datak jantung. Otot jantung terdapat pada jantung
Tabel 2.1 Perbedaan Otot Lurik, Otot Polos dan Otot Jantung
a. Kontrasksi otot
Kontraksi otot disebabkan karena pengaruh rangsangan melalui saraf. Zat pada sel
otot yang peka terhadap rangsangan adalah asetilkolin. Proses otot menerima
rangsangan hingga terjadi kontraksi adalah sebagai berikut:
1) Jika ada rangsangan, maka asetil kolin akan menerima rangsangan yang berasal
dari ujung saraf tersebut.
2) Asetil kolin kemudian akan membebaskan ion kalsium yang berada pada sel otot.
3) Ion kalsium akan menyebabkan protein otot yang terdiri dari aktin dan myosin
berikatan membentuk aktomiosin. Ikatan aktin dan myosin ini yang menyebabkan
otot memendek yang disebut berkontraksi.
Untuk dapat berkontraksi, otot memerlukan energi yang berasal dari sel-sel otot.
Kontraksi otot ini menyebabkan tulang menjadi tertarik, sehingga terjadi gerakan.
Gerakan tubuh melibatkan otot, tulang, sendi, dan saraf.
b. Relaksasi Otot
Jika otot tidak lagi berkontraksi maka ion kalsium akan kembali ke dalam plasma sel,
sehingga menyebabkan lepasnya pelekatan aktin dan myosin.
Lepasnya pelekatan aktin dan myosin menyebabkan otot kembali memanjang,
mengendur, dan melemas. Kondisi tersebut disebut relaksasi.
c. Kelelahan Otot
Kontraksi otot secara terus menerus akan menyebabkan terjadinya kelelahan.
Kelelahan ini disebabkan karena saat bekerja otot menghasilkan asam laktat atau
asam susu. Asam laktat akan dibawa darah untuk dibuang keluar tubuh. Akan tetapi
jika asam laktat ini tertimbun dalam otot dalam jumlah yang banyak, maka akan
menyebabkan timbulnya kelelahan dan pegal-pegal pada otot. Untuk menguraikan
asam laktat diperlukan oksigen yang cukup banyak. Pengambilan oksigen yang
banyak dalam dalam waktu yang singkat ini menyebabkan napas jadi terengah-
engah.
Antagonis ialah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan.
Contohnya:
1) Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan). Misalnya otot bisep dan
otot trisep.
2) Abduktor (menjauhi badan) dan adduktor (mendekati badan). Misalnya gerak
tangan sejajar dengan bahu dan sikapnya sempurna.
3) Depresor (ke bawah) dan elavator (ke atas). Misalnya gerak kepala dengan
menundukkan dan menengadah.
4) Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup). Misalnya gerak telapak
tangan menengadah dan gerak tangan menelungkup.
Beberapa tipe gerak tubuh yang ditimbulkan oleh otot, tulang, dan persendiannya:
a) Fleksi, yaitu gerak menekuk, ditimbulkan oleh otot fleksor misalnya pada
siku, lutut,ruas-ruas jari.
b) Ekstensi, yaitu gerak meluruskan, ditimbulkan oleh otot ekstensor misalnya
pada lengan.
c) Abduksi, yaitu gerak tungkai menjauhi badan, ditimbulkan oleh otot abduktor,
misalnya pada lengan dan kaki menjauhi badan.
d) Adduksi, yaitu gerak tungkai mendekati badan, ditimbulkan oleh otot
adduktor, misalnya pada lengan dan kaki menjauhi badan
e) Pronasi, yaitu gerak memutar lengan sehingga telapak tangan menghadap ke
bawah. Gerak ini ditimbulkan oleh otot pronator
f) Supinasi, yaitu gerak memutar lengan sehingga telapak tangan menghadap ke
atas. Gerak ini ditimbulkan oleh otot supinator
g) Inversi, yaitu gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam
h) Eversi, yaitu gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar
i) Elevasi, yaitu gerak mengangkat bagian tubuh, misalnya gerak membuka mulut
atau mengengadahkan kepala.
j) Depresi, yaitu gerak menurunkan bagian tubuh, mislanya gerak menutup
mulut atau menurunkan kepala.
b. Otot Sinergis
Otor sinergis merupakan otot yang hubungan keranya saling berkerjasama secara
bersamaan, misalnya otot pronator teres dan pronator quadratus yang terdapat pada
lengan bawah yang berkerja bersamaan menggerakkan telapak tangan menengadah dan
menelungkup.
Struktur otot yang berperan dalam kerja otot memiliki beberapa komponen. Salah satu
komponen itu adalah miofibril, komponen ini berbentukk silindris yang memanjang
sepanjang otot lurik dan mengandung filament aktin dan myosin. Selain itu juga ada
Sarkomer, merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari kontraksi otot pada
myofibril. Selanjutnya ada Aktin yang merupakan filamen kontraktil yang tipis serta
memiliki sisi aktif dan situs pengikatan. Miosin juga merupakan komponen otot berupa
protein filament yang lebih tebal dan memiliki penonjolan yang dikenal dengan kepala
miosin. Terakhir ada troponin yang merupakan protein kompleks yang melekat pada
tropomiosin.
Gambar 2.6 Kontraksi Otot
Sumber: http://rebellisamici.blogspot.com
C. Rangkuman
1. Otot manusia meliputi tiga jenis yaitu otot rangka, otot polos dan otot jantung.
2. Sifat kerja otot dapat dibedakan atas otot anagonis dan otot sinergis. Otot antagonis
merupakan otot yang hubungan kerjanya saling berlawanan sedangkan otot sinergis
merupakan otot yang hubungan keranya saling berkerjasama secara bersamaan
3. Otot dapat melakukan kontraksi. Kontraksi otot terjadi mengikuti teori model geseran
(luncuran filamen). Filamen otot ada dua jenis yaitu filamen halus (tipis) dan kasar
(tebal).
4. Saat otot berkontraksi diperlukan energi yaitu dalam bentuk ATP. Energi ATP
diperoleh dengan respirasi aerob dan anaerob. Penimbunan asam laktat dalam otot
terjadi sebagai akibat dari usaha otot dalam pemenuhan energi kontraksi otot melalui
proses aerob. Asam laktat dapat menimbulkan kelelahan.
D. Penugasan Mandiri
1. Amati gambar struktur otot tersebut dan jawablah pertanyaan di bawah ini:
a. Jelaskan perbedaan struktur, fungsi, kecepatan kontraksi, dan letak pada ketiga otot
tersebut?
b. Perbedaan dan persamaaan apakah yang dapat kalian simpulkan dari ketiga
gambar otot?
2. Kalian tahu bahwa pembentukan energi untuk aktivitas otot diperlukan oksigen.
Mengapa sehabis berlari napas kita menjadi terengah-engah dan bagaimana cara
mengurangi kelelahan atau pegal linu pada otot?
E. Latihan Soal
6. Rasa lelah yang terjadi akibat keja otot terus menerus disebabkan oleh….
A. penimbunan asam laktat
B. tidak adanya asam laktat
C. penimbunan senyawa asetilkolin
D. pengubahan senyawa asetilkolin
E. tidak adanya asam laktat yang menghambat kerja asetilkolin
Kunci Jawaban dan Pembahasan
Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir modul
ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar berikutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi
materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.
F. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda telah mampu menjelaskan macan-macam
otot?
2 Apakah Anda telah mampu menjelaskan sifat kerja otot?
3 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi cara kerja
otot?
4 Apakah Anda telah mampu menguraikan mekanisme
kerja otot?
5 Apakah Anda telah mampu menjelaskan sumber energi
untuk kerja otot?
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 KELAINAN
PADA SISTEM GERAK MANUSIA
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
1. Gangguan pada otot dan tulang dapat mengganggu pergerakan dari manusia.
Gangguan dan penyakit pada otot disebabkan oleh beberapa faktor, seperti infeksi
virus, infeksi bakteri, maupun aktivitas.
2. Kemajuan ilmu pengetahuan, para ilmuwan telah berhasil mengembangkan teknologi
guna mengatasi kelainan pada sistem gerak.
3. Teknologi biopsi merupakan teknologi yang diyakini cocok untuk mengatasi kelainan
lemahnya otot. Sedang teknologi EMG cocok untuk menentukan kelainan otot atau
gangguan hantaran listrik pada membran otot.
D. Penugasan Mandiri
Berdasarkan gambar tersebut, kalian deskripsikan gangguan pada sendi, jelaskan factor
penyebabnya dan bagaimana cara penyembuhannya?
E. Latihan Soal
Pilihlah jawaban yang paling benar
1. Pak Dani mengeluh sakit dan sedikit bengkak pada sendi jari-jari kaki dan tangan.
Keluhan tersebut mungkin disebabkan oleh ….
A. penumpukan asam urat pada sendi sebagai sisa metabolisme
B. penumpukan asam laktat pada sendi sebagai sisa metabolism
C. ligamen pada persendian tertarik
D. pengapuran tulang jari kaki dan tangan
E. kekurangan zat kapur dan fosfor
2. Membran yang membatasi sendi seorang pasien memerah dan kartilagonya rusak.
Keadaan ini akan membentuk jaringan luka yang mengeras menjadi tulang sehingga
menyebabkan sendi tidak dapat bergerak dan sakit luar biasa. Berdasarkan data, dokter
menyatakan pasien tersebut mengalami ….
A. ankilosis
B. osteoarthritis
C. rheumatoid artitis
D. dislokasi
E. poliomyelitis
3. Perhatikan ciri-ciri gangguan pada sistem gerak berikut
- Terasa nyeri pada jaringan pengikat
- Sendi menjadi bengkak
- Tulang rawan mengalami degenerasi
Jenis gangguan pada sistem gerak berdasarkan ciri-ciri tersebut adalah….
A. Rakhitis
B. Ankilosis
C. Layuh Semu
D. Osteoporosis
E. Rheumatoid Arthritis
4. Kebiasaan duduk miring ke kiri atau ke kanan pada anak yang masih dalam masa
pertumbuhan dapat menyebabkan … .
A. Lordosis
B. Skoliosis
C. Kifosis
D. Nekrosis
E. Amfiartrosis
5. Orang yang terken stroke cenderung akan mengalami pengecilan otot yang disebut
dengan istilah…yang disebabkan karena…
A. Hipertrofi, otot jarang digerakkan
B. Atrofi, otak tak mampu mengatur otot
C. Atrofi, otot jarang digunakan
D. Hipertrofi, kekurangan nutrisi otot
E. Hipertrofi, otot aktif berkontraksi
Kunci Jawaban dan Pembahasan
Nomo Kunci Pembahasan
r Jawaba
Soal n
1 A Ada banyak faktor yang menyebabkan jari kaki tangan
bengkak, di antaranya:
asam urat, rasa nyeri dan pembengkakan terjadi karena
penumpukan serta pembentukan kristal asam urat pada
sendi. infeksi, pembengkakan terjadi karena
infeksi bakteri
Staphylococcus dan Streptococcus, infeksi bisa terjadi
sengatan serangga atau luka potong.
2 B Gangguan sistem gerak di antaranya adalah sebagai berikut:
Ankilosis, persendian tidak dapat digerakkan lagi karena
tulangnya menyatu.
Osteoarthritis, persendian tidak dapat digerakkan karena
rusaknya tulang rawan (kartilago)
Rheumatoid artritis, persendian sulit digerakkan karena
mengalami peradangan.
Dislokasi, pergeseran sendi dari kedudukan semula
Poliomyelitis, kelumpuhan otot (terutama kaki)
yang disebabkan oleh virus polio.
3 E Gangguan dengan ciri-ciri tersebut terdapat pada penderita
rheumatoid arthritis. Rakhitis adalah penyakit pada tulang
akibat kekurangan vitamin D. Layuh semu adalah suatu
keadaan tidak bertenaga pada persendian akibat rusaknya
cakra epifisise tulang anggota gerak. Osteoporosis adalah
keadaan tulang yang rapuh karena tingkat kepadatan tulang
menurun. Ankilosis adalah gangguan pada sendi yang
mengakibatkan
sendi tidak dapat digerakkan.
4 B Kebiasaan duduk yang salah pada anak yang masih dalam
masa pertumbuhan dapat menyebabkan kelainan pada tulang
belakang, yaitu lordosis terjadi karena posisi duduk selalu
dengan posisi dada ke depan, kifosis terjadi karena posisi
duduk selalu membungkuk, dan skoliosis terjadi karena
posisi duduk
miring ke samping. Nekrosis merupakan matinya sel-sel
tulang.
5 C Stroke menyebabkan seseorang tidak mampu menggerakkan
beberapa bagian tubuhnya. Otot tubuh yang tidak pernah
digerakkan akan mengalami atrofi atau pengecilan
Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi gangguan
tulang ?
2 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi kelainan
atau gangguan pada persendian?
3 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi kelainan
atau gangguan pada otot?
4 Apakah Anda telah mampu menjelaskan penggunaan
teknologi untuk mengatasi masalah gangguan tulang?
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian
yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
EVALUASI
3. Saat perkembangan embrio, rangka tubuh masih berupa tulang rawan. Selanjutnya rongga
dalam tulang rawan tersebut akan terisi oleh sel-sel pembentuk tulang yang disebut . . . .
A. osteosit
B. kondrosit
C. osteoblas
D. kondroblas
E. kondrin
8. Salah satu perbedaan otot polos dengan otot lurik adalah …..
A. otot polos bentuk serabut memanjang, otot lurik berbentuk gelendong.
B. otot polos berinti banyak, otot lurik berinti satu.
C. otot polos bekerja di bawah kesadaran, otot lurik bekerja di luar kesadaran.
D. Otot polos kontraksinya cepat, otot lutik kontraksinya lambat.
E. otot polos reaksinya terhadap rangsang lambat, otot lurik reaksinya terhadap rangsang
cepat.
9. Hubungan berbagai hubungan antar tulang beriku ini
1. antara tulang atlas dan kedua dari ruas tulang belakang
2. antara tulang penyusun tengkorak
3. antara tulang radus dan humerus
4. antara tulang ruas tulang belakang
5. antara humerus dan scapula
Yang merupakan contoh diartrosis adalah … .
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 5
E. 3 dan 4
Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. 2008. Biologi Ed. 9. Jakarta: Erlangga
Faidah Rahmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati. 2009. "Biologi untuk SMA/MA Kelas
XI Program MIPA. Jakarta .CV.Ricardo
http://rebellisamici.blogspot.com/2011/10/mekanisme-gerak-otot.html
https://www.biologi.co.id/sistem-gerak-pada-manusia-rangka-persendian-otot- tulang-
dan-fungsinya-terlengkap/
https://www.sumberpengertian.id/sistem-gerak-pada-manusia
https://www.wattpad.com/325058660-anatomi-fisiologi-2- muskuloskeletal/page/7
https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-gerak-manusia-pengertian-
komponen-dan-fungsinya-secara-lengkap/
Renni Diastuti. 2009. 'BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XI" Jakarta. CV. Sindunata
Sri Pujiyanto, Rejeki Siti Fatimah. 2016. "Buku Guru Menjelajah Dunia Biologi
untuk XI SMS dan MA. Solo, Tiga Serangkai.
Tortora, Gerard J and Bryan Derrickson. 2012. Principles of Anatomy and Physiology. USA :
John