RPP KD.3.5 & 4.5 (Sistim Gerak)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 45

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA NEGERI 6 MALUKU TENGAH
NPSN : 60100313
Jl . Nanihaha,Mawah. Negeri Hila Telp . - KP . 97581
Email :[email protected]

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN 6 MALTENG Kelas/Semester : XI / 1 KD : 3.5 dan 4.5


Mata Pelajaran : BIOLOGI Alokasi Waktu : 4 x 45 menit Pertemuan ke : 1
Materi : Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi

A.TUJUAN
 Memahami mekanisme gerak
 Mengidentifikasi macam-macam gerak

B.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media Alat / Bahan
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)  Penggaris, spidol, papan tulis
 Lembar penilaian  Internet :
 
Sumber Belajar : Buku Biologi Siswa , Kelas X1, Kemendikbud, Tahun 2016

PENDAHULUAN  Peserta didik memberi salam, berdoa,


 Guru mengecek kehadiran peserta didik)
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran

Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Mekanisme gerak dan Macam-
KEGIATAN INTI

macam gerak
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Mekanisme
gerak dan Macam-macam gerak
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
PENUTUP  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar
 Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa

C.PENILAIAN

- Sikap : Lembar pengamatan,


- Pengetahuan : LK peserta didik,
- Ketrampilan: Kinerja & observasi diskusi

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 6 MALUKU TENGAH
NPSN : 60100313
Jl . Nanihaha,Mawah. Negeri Hila Telp . - KP . 97581
Email :[email protected]

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN 6 MALTENG Kelas/Semester : XI / 1 KD : 3.5 dan 4.5


Mata Pelajaran : BIOLOGI Alokasi Waktu : 4 x 45 menit Pertemuan ke : 2
Materi : Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi

BTUJUAN
 Mengidentifikasi kelainan pada sistem gerak
 Menjelaskan teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem gerak

B.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media Alat / Bahan
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)  Penggaris, spidol, papan tulis
 Lembar penilaian  Internet :
 
Sumber Belajar : Buku Biologi Siswa , Kelas X1, Kemendikbud, Tahun 2016

PENDAHULUAN  Peserta didik memberi salam, berdoa,


 Guru mengecek kehadiran peserta didik
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran

Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Kelainan
pada sistem gerak

Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Kelainan pada sistem gerak

Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
KEGIATAN INT

informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Kelainan pada
sistem gerak

Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang mempresentasikan

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Kelainan pada sistem gerak Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dipahami

PENUTUP  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


 Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa

C.PENILAIAN

- Sikap : Lembar pengamatan,


- Pengetahuan : LK peserta didik,
- Ketrampilan: Kinerja & observasi diskusi
PEMERINTAH PROVINSI MALUKU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 6 MALUKU TENGAH
NPSN : 60100313
Jl . Nanihaha,Mawah. Negeri Hila Telp . - KP . 97581
Email :[email protected]

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN MAKTENG Kelas/Semester : XI / 1 KD : 3.5 dan 4.5


Mata Pelajaran : BIOLOGI Alokasi Waktu : 4 x 45 menit Pertemuan ke : 3
Materi : Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi

A.TUJUAN
 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan
bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia
 Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literature

B.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media Alat / Bahan
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)  Penggaris, spidol, papan tulis
 Lembar penilaian  Internet :
 
Sumber Belajar : Buku Biologi Siswa , Kelas X1, Kemendikbud, Tahun 2016

PENDAHULUAN  Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu nasional ( PPK)
 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi (yel-yel/ice breaking)
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran

Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Teknologi
yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem gerak
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
KEGIATAN INTI

Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Teknologi yang mungkin untuk
membantu kelainan pada sistem gerak
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Teknologi yang
mungkin untuk membantu kelainan pada sistem gerak
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem gerak Peserta didik
kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
PENUTUP  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar
 Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa

A. PENILAIAN
- Sikap : Lembar pengamatan,
- Pengetahuan : LK peserta didik,
- Ketrampilan: Kinerja observasi diskusi

Mawah, 26 Juli 2022

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMAN 6 Maluku Tengah Guru mata pelajaran

Haris Malawat, SPd Imelda Rugaya Ulath, SPd


Lampiran

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

RANGKA MANUSIA

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran 1 ini Anda diharapkan mampu:
1. Menjelaskan fungsi rangka.
2. Menjelaskan struktur rangka.
3. Menjelaskan osifikasi
4. Membedakan tulang rawan dan tulang keras.
5. Mengidentifikasi jenis tulang berdasarkan bentuknya.
6. Menguraikan hubungan antartulang

B. Uraian Materi

Sistem gerak adalah sistem organ pada manusia yang berperan dalam pergerakan tubuh yang terdiri dari alat
gerak aktif dan alat gerak pasif. Alat gerak aktif manusia ialah otot-otot yang menempel pada tulang dan
rangka manusia sedangkan alat gerak pasif pada manusia ialah sekumpulan tulang-tulang yang membentuk
rangka. Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan sistem tertentu. Rangka terletak dalam tubuh, terlindung
atau terbalut oleh otot dan kulit. Rangka yang terdapat didalam tubuh disebut dengan rangka dalam atau
endoskeleton.

Manusia memiliki rangka dalam yang disusun oleh tulang keras dan tulang rawan. Rangka manusia dibentuk
dari tulang tunggal atau gabungan tulang (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain, seperti ligamen,
tendon, dan otot. Rangka tubuh bagian dalam dilindungi/ditutupi oleh kulit dan daging. Hal ini bertujuan
melindungi bagian-bagian dalam kerangka yang bersifat lunak dalam menghindari adanya kerusakan yang
timbul akibat gesekan organ-organ lebih keras dibandingkan organ yang lunak.

1. Fungsi Rangka
Rangka merupakan alat gerak pasif yang tersusun atas tulang yang saling berhubungan. Tulang-tulang yang
menyusun rangka tubuh manusia mempunyai bentuk beraneka ragam sesuai dengan keduduanya dalam
tubuh serta fungsinya. Secara umum fungsi rangka adalah:
- Alat gerak pasif
- Memberikan bentuk tubuh
- Menahan dan menegakkan tubuh
- Tempat melekatnya otot
- Melindungi organ vital seperti otak, jantung, dan paru-paru
- Tempat pembentukan sel darah pada sumsum tulang
- Tempat penyimpanan kalsium dan fosfor

Berdasarkan letaknya, tulang penyusun rangka tubuh manusia dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a. Rangka Aksial yang terdiri dari:
1) Tulang tengkorak
2) Tulang belakang
3) Tulang rusuk dan dada
b. Rangka Apendikular yang terdiri dari:
1) Tulang gelang bahu
2) Tulang gelang panggul
3) Tulang anggota gerak

Gambar 1.1 Struktur rangka manusia dan bagian-bagiannya


https://www.worldofghibli.id/gambar-kerangka-tulang/

a. Rangka Aksial
1) Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak dibagi atas dua bagian, yaitu tulang tengkorak bagian kepala
dan tulang tengkorak bagian muka (wajah)

Tulang tengkorak bagian kepala (tulang tempurung atau kranium) Tulang


tengkorak bagian kepala (kranium) mengelilingi dan melindungi otak. Saat bayi
dilahirkan, tulang tengkorak bagian kepala belum menyatu sempurna.Namun
dalam pertumbuhan dan perkembangannya tulang tengkorak tersebut menyatu
membentuk tempurung kepala. Hubungan tulang tengkorak bagian kepala
merupakan hubungan tulang yang tidak dapat digerakkan.
Tulang tengkorak bagian kepala terdiri atas 10 buah tulang yaitu:
- 1 tulang tengkorak belakang
- 1 tulang dahi
- 2 tulang ubun-ubun
- 2 tulang pelipis
- 2 tulang tapis
- 2 tulang baji
Tulang tengkorak bagian muka (wajah)
Tulang-tulang tengkorak bagian muka menyatu dan tidak dapat digerakan, kecuali
tulang rahang bawah. Tulang tengkorak bagian muka terdiri atas:
- 2 tulang rahang atas
- 2 tulang rahang bawah
- 2 tulang pipi
- 2 tulang mata
- 2 tulang hidung
- 2 tulang langit-langit
- 1 tulang pangkal lidah

Gambar 1.2 Tulang tengkorak


Sumber: https://www.materi.carageo.com

2) Tulang belakang
Fungsi tulang belakang adalah:
- Menyangga tulang tengkorak
- Menyokong tubuh
- Menjaga kesetabilan tubuh
- Tempat melekatnya tulang-tulang rusuk
Tulang belakang terdiri atas 33 ruas yang terbagi atas:
- 7 ruas tulang leher
- 12 ruas tulang punggung
- 5 ruas tulang pinggang
- 5 ruas tulang kelangkang yang menyatu
- 4 ruas tulang ekor yang menyatu

Gambar 1.3 Tulang Belakang


Sumber: https://pengayaan.com
3) Tulang dada dan rusuk
Tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan. Tulang dada
terdiri atas 3 bagian, yaitu:
a) Bagian hulu (tungkai)
b) Bagian badan (bagian tengah)
c) Bagian taju pedang (terbuat dari tulang rawan)

Tulang rusuk terdiri dari 3 jenis tulang, yaitu:


a) 7 pasang tulang rusuk sejati.
b) 3 pasang tulang rusuk palsu.
c) 2 pasang tulang rusuk melayang.

b. Rangka Apendikular
1) Tulang gelang bahu
Tulang gelang bahu terdiri atas:
- 2 tulang belikat
- 2 tulang selangka yang melakat pada tulang dada

Tulang selangka
Tulang berlikat

Gambar 1.5 Tulang Gelang Bahu


Sumber: https://id.pinterest.com

2) Tulang gelang panggul


Tulang gelang panggul terdiri atas 3 jenis tulang yang berkaitan erat sehingga
membentuk suatu lingkaran yang berlubang. Ketiga tulang tersebut adalah:
- 2 tulang pinggul (tulang usus)
- 2 tulang duduk
- 2 tulang kemaluan
3) Tulang Anggota Gerak
Tulang anggota gerak dibedakan atas 2 kelompok, yaitu sepasang tulang anggota
gerak bagian atas (lengan atau tangan) dan sepasang tulang anggota gerak bagian
bawah (kaki atau tungkai).
a) Tulang anggota gerak bagian atas (lengan atau tangan)
Fungsi utama tulang anggota gerak bagian atas adalah untuk melakukan berbagai
aktivitas. Tulang anggota gerak bagian atas (lengan atau tangan) terdiri atas:
- 2 tulang lengan atas
- 2 tulang pengumpil
- 2 tulang hasta
- 16 atau (2 x 8) ruas pergelangan tangan
- 10 atau (2 x 5) tulang telapak tangan
- 28 atau (2 x 14) tulang jari tangan.

Gambar 1.7 Tulang Anggota Gerak Atas


Sumber: https://id.pinterest,com

b) Tulang anggota gerak bagian bawah (kaki atau tungkai)


Fungsi utama tulang anggota gerak bagian bawah adalah untuk menopang
berat tubuh dan mengatur gerak tubuh ketika berjalan. Tulang anggota gerak
bagian bawah (kaki atau tungkai) terdiri atas:
- 2 tulang paha
- 2 tulang tempurung lutut
- 2 tulang kering
- 2 tulang betis
- 14 atau (2 x 7) tulang pergelangan kaki
- 10 atau (2 x 5) tulang telapak kaki
- 28 atau (2 x 14) tulang jari kaki
Gambar 1.8 Tulang Anggota Gerak Bawah
Sumber: https://id.pinterest,com

2. Jenis Tulang
a. Tulang rawan
Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang
mensekresikan matriks (kondrin) berupa hialin atau kolagen. Pada tulang rawan
mengandung sedikit zat kapur, itulah sebabnya tulang rawan bersifat lentur.

Pada masa bayi atau masa pertumbuhan sebagian besar tulang masih berupa tulang
rawan. Seiring dengan pertumbuhan bayi dan pertambahan usia, tulang- tulang
rawan banyak mengandung sel-sel dan mengalami penulangan (osifikasi) sehingga
tulang tidak lentur lagi karena tumbuh menjadi keras. Akan tetapi ada juga beberapa
tulang yang tidak mengalami penulangan. Misalnya, pada bagian persendian, daun
telinga, hidung, bronkus, trakea, dan ruas-ruas tulang belakang. Gambar tulang
rawan sebagai berikut.

Gambar 1.9 Tulang Rawan


Sumber: https://id.pinterest,com

Tabel 1.1 Perbandingan Tulang Rawan

Tulang rawan hialin Tulang rawan elastis Tulang rawan fibrosa


Bersifat halus dan Bersifat lentur Bersifat kurang lentur
transparan
Matriksnya homogen Matriksnya memiliki Matriksnya mengandung
serabut elastis yang serabut-serabut kolagen
bercabang-cabang

merah dan sel darah putih.Tulang ini memiliki inti tulang spongiosa yang dikelilingi
tulang kompakta. Bentuk pendek dan bulat.
a. Tulang pipa
Tulang pipa terdiri atas epifisis (bagian ujung tulang yang membesar seperti
bongkol) dan diafisis (bagian tengah tulang di antara dua epifisis). Di antara diafisis
dan epifisis terdapat tulang rawan berbentuk lempengan atau cakram epifisis. Jika
cakra epifisis masih aktif, maka tulang pipa masih dapat memanjang. Cakra epifisis
tidak aktif lagi sekitar umur 20 tahun.
b. Tulang tak berbentuk
Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tidak teratur. Tulang ini tidak memiliki
bentuk, seperti pipa, pendek, atau pipih. Contoh tulang tak berbentuk, yaitu wajah
dan tulang belakang.

Gambar 1.11 Bentuk tulang


Sumber : http://slideplayer.info

Untuk lebih jelasnya, berikut ini tabel perbedaan tulang pipa, tulang pendek, dan
tulang pipih.

Tabel 1.2 Perbedaan Tulang Pipa, Tulang Pendek, dan Tulang Pipih

No Cir Tulang pipa Tulang pendek Tulang pipih


i
1. Bentuk Seperti pipa (bulat Bulat dan Pipih terdiri atas
dan ciri memanjang), dan pendek dan lempengan
tengahnya tengahnya tulang kompaks
berlubang berlubang dan
spons
2. Terdapat  Tulang lengan  Pergelangan  Tulang rusuk
pada  Tulang paha tangan  Tulang dada
 Tungkai  Pergelangan kaki  Tulang belikat
 Ruas-ruas tulang  Telapak tangan  Tulang panggul
jari  Telapak kaki  Tulang dahi
 Ruas-ruas tulang
belakang

3. Osifikasi
Osifikasi (proses pembentukan tulang) adalah proses dimana sel-sel mesenkim dan
kartilago diubah menjadi tulang selama perkembangan. Awal pembentukan rangka
berupa tulang rawan, pada manusia terbentuk secara sempurna pada akhir bulan kedua
atau awal bulan ketiga pembentukan embrio. Pembentukan tulang ini bertahap dari
dalam ke luar. Sel-sel osteoblas juga menempati jaringan pengikat yang ada di
sekeliling rongga. Sel-sel tulang ini mengelilingi saluran haversi yang berisi pembuluh
darah kapiler arteri, vena, dan serabut saraf membentuk satu sistem yang disebut sistem
havers. Pembuluh darah sistem havers mengangkut zat
fosfor dan kalsium menuju matriks sehingga matriks tulang menjadi keras. Kekerasan
tulang diperoleh dari kekompakan sel-sel penyusun tulang.
Apabila matriks tulang berongga, maka akan membentuk tulang spons, contohnya
tulang pipih. Sedangkan, jika matriks tulang menjadi padat dan rapat, maka akan
terbentuk tulang keras atau tulang kompak, contohnya tulang pipa berbentuk tabung
dengan kedua ujung membulat. Rongga sumsum tulang dan rongga tulang spongiosa
mengandung sumsum tulang kuning (terdiri atas sel lemak) dan sumsum tulang merah
(tempat pembentukan sel darah merah).

Proses osifikasi pada tulang pipa terjadi dalam beberapa tahap, yaitu:
a. Penulangan diawali dari tulang rawan yang banyak mengandung osteoblas. Bagian
yang paling banyak mengandung osteoblas adalah epifisis dan diafisis.
b. Tulang rawan yang telah dihasilkan memiliki rongga yang akan terisiosteoblas.
c. Kemudian osteosit dibentuk ke arah luar, atau berbentuk konsentris (saluran Havers).
d. Di sekitar osteosit, dibentuk matriks tulang dari senyawa protein yang mengandung
kalsium dan fosfor.
e. Pembentukan pusat osifikasi sekunder muncul pada setiap epifisis. Osifikasi
sekunder ini menyebabkan pemanjangan tulang.

Gambar 1.12 Proses Osifikasi


Sumber: Reece et al. 2012

4. Hubungan Antartulang
Hubungan antartulang di dalam tubuh disebut artikulasi. Agar artikulasi dapat
bergerak, diperlukan struktur khusus yang disebut sendi. Terbentuknya sendi dimulai
dari kartilago di daerah sendi. Mula-mula kartilago akan membesar lalu kedua
ujungnya akan diliputi jaringan ikat. Kemudian kedua ujung kartilago membentuk
sel-sel tulang, keduanya diselaputi oleh selaput sendi (membran sinovial) yang liat
dan menghasilkan minyak pelumas tulang yang disebut cairan sinovial.

Di dalam sistem rangka manusia, terdapat tiga jenis hubungan antartulang yaitu
sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.
a. Sinartrosis
Sinartrosis adalah hubungan hubungan antartulang yang direkatkan oleh suatu
jaringan ikat yang mengalami osifikasi sehingga tidak memungkinkan adanya
gerakan.
b. Amfiartrosis
Amfiartosis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago
sehingga memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.
c. Diartrosis.
Diartrosis adalah hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerakan
tulang secara lebih bebas
Jenis hubungan antartulang yang bersifat diartrosis adalah sebagai berikut:
1) Sendi Engsel
Sendi engsel merupakan hubungan antara bonggol tulang yang masuk ke dalam
mangkuk tulang yang tidak terlalu dalam dan adanya bagian pengganjal. Pada
sendi engsel, gerakannya satu arah seperti gerak engsel pintu. Contohnya sendi
pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antarjari.

Gamnbar 1.13. Sensi Engsel


https://www.wattpad.com/

2) Sendi Putar
Pada sendi putar, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain.
Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Contohnya
sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil dan sendi antara tulang atlas
dengan tulang tengkorak. Pada sendi putar, ujung tulang yang satu dapat
mengitari ujung tulang yang lain.
Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Contohnya
sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil dan sendi antara tulang atlas
dengan tulang tengkorak.

Gamnbar 1.14 Sensi Putar


https://www.wattpad.com/

3) Sendi Pelana
Sendi pelana merupakan hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya
gerakan dua arah. Contohnya adalah sendi antara tulang telapak tangan dengan
pergelangan tangan dan dengan ruas jari tangan.
Gamnbar 1.15. Sensi Pelana
https://www.wattpad.com/

4) Sendi Peluru
Pada sendi peluru, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini
memungkinkan gerakan bebas ke segala arah. Misalnya sendi antara tulang
gelang bahu dan lengan atas, antara tulang gelang panggul dan paha.

Tulang Humerus Tu;ang Gelang Bahu

Gamnbar 1.16. Sensi Peluru


https://www.wattpad.com/

5) Sendi Luncur atau Sendi Geser


Pada sendi ini, kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan
menggeser. Contohnya sendi antartulang pergelangan tangan dan antartulang
pergelangan kaki. Pada sendi ini, kedua ujung tulang agak rata sehingga
menimbulkan gerakan menggeser. Contohnya sendi antartulang pergelangan
tangan dan antartulang pergelangan kaki.

Gamnbar 1.17. Sensi Luncur


https://www.wattpad.com/
6) Sendi Kondoloid
Sendi kondiloid terjadi di antara dua tulang yang permukaannya berbentuk oval.
Berupa gerak ke samping dan gerak maju mundur, tetapi tidak mengitari poros.
Contohnya sendi pada tulang pergelangan tangan.

Tulang Pergelangan Tangan

Gamnbar 1.18. Sensi Kondoloid


https://www.wattpad.com/

C. Rangkuman

1. Sistem gerak pada manusia terbagi dua, yaitu sistem gerak aktif dan sistem gerak
pasif. Tulang sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif.
2. Fungsi tulang rangka sebagai berikut.
a. Alat gerak pasif.
b. Memberi bentuk tubuh.
c. Melindungi alat-alat atau bagian tubuh yang lunak.
d. Tempat melakatnya otot-otot rangka.
e. Tempat pembentukan sel darah dan penimbunan mineral.
3. Pada manusia rangka tubuh dibagi menjadi dua yaitu rangka aksial dan apendikular.
Rangka aksial terdiri atas tulang tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk dan tulang
dada. Rangka apendikular terdiri atas tulang gelang bahu, tulang gelang panggul dan
tulang anggota gerak.
4. Menurut jenisnya, tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.
5. Menurut bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang pipih, tulang pendek, dan tulang
pipa.
6. Hubungan antartulang disebut artikulasi (persendian) yang dikelompokkan menjadi
sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.

D. Penugasan Mandiri

1. Kalian telah menyimak penjelasan tentang ciri-ciri tulang rawan dan tulang keras.
Sekarang, identifikasikan letak kedua jenis tulang tersebut dalam susunan rangka tubuh
manusia. Lengkapilah tabel perbandingan tulang keras dan tulang rawan.
Tulang
Bagian Tulang keras Rawan
Hialin Fibrosa Elastis
Ciri-ciri
Contoh

2. Pada rangka manusia terdapat persendian yang merupakan hubungan antar tulang.
Persendian apakah yang dapat bergerak bebas? Jelaskan dan berikan contohnya!
E. Latihan Soal
Pilihlah satu jawaban yang paling benar
1. Tulang merupakan jaringan elastis yang hidup, yang dipecah dan dibangun untuk
menyusun rangka manusia selama kehidupan. Fungsi rangka tubuh sebagai berikut,
kecuali ….
A. tempat melekatnya otot-otot
B. tempat pembentukan sel-sel darah
C. penyokong dan penopang tubuh
D. dapat melakukan gerak aktif
E. tempat penimbunan mineral

2. Perhatikan gambar rangka pada manusia berikut ini!

Anggota tulang aksial ditunjukkan oleh nomor….. A.


1, 3, 4, dan 9
B. 1, 3, 4, 5, dan 9
C. 3, 5, 6 , dan 10
D. 2, 5, 6, dan 10
E. 3, 8, 9, , dan 10

3. Osifikasi adalah pembentukan tulang rawan menjadi tulang. Proses osifikasi sesuai
urutan yang benar adalah ....
A. osteoblas-osteosit-mineralisasi P dan Ca-pengisian matriks
B. osteoblas-osteosit-pengisian matriks-mineralisasi P dan Ca
C. osteosit-osteoblas-pengisian matriks-mineralisasi P dan Ca
D. osteosit-osteoblas-mineralisasi P dan Ca-pengisian matriks
E. osteoblas-pengisian matriks-osteosit-mineralisasi P dan Ca

4. Tulang rawan dan tulang keras mempunyai perbedaan. Hal yang membedakan
kedua macam tulang tersebut adalah ....
A. tulang rawan banyak mengandung kalsium, tulang keras lebih sedikit
B. tulang rawan keras dan kaku sedangkan tulang keras lunak, dan lentur
C. tulang rawan tersusun oleh sel kondrosit, sedangkan tulang keras tersusun oleh sel
osteosit
D. tulang rawan tersusun oleh sel osteosit, sedangkan tulang keras tersusun oleh sel
kondrosit
E. tulang rawan banyak mengandung kalsium, sedangkan tulang keras banyak
mengandung kolagen
5. Tulang-tulang berikut yang merupakan contoh tulang pendek pada manusia
adalah ….
A. tulang tengkorak dan tulang ekor
B. tulang belikat dan tulang dada
C. tulang pergelangan kaki dan tulang belakang
D. tulang betis dan tulang dada
E. tulang pergelangan kaki dan tulang hasta

6. Hubungan antara tulang yang tidak memungkinkan terjadinya gerak seperti


tulang-tulang penyusun tengkorak disebut…
A. Diartrosis
B. Amfiartrosis
C. Sinartrosis
D. Artikulasi
E. Thrombosis
Kunci Jawaban dan Pembahasan

No Kunci
Soal Jawaban Pembahasan
1 D Rangka manusia berfungsi menegakkan tubuh, sebagai alat
gerak pasif, memberi bentuk tubuh, melindungi bagian tubuh
yang penting (vital) dan lemah, tempat pembentukan sel darah,
tempat melekatnya otot rangka, serta tempat penyimpanan
mineral yaitu
zat kapur (kalsium) dan fosfat. Alat gerak aktif adalah otot.
2 A Yang merupakan anggota tulang aksial adalah tulang
tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang tulang
rusuk.
3 B Proses osifikasi: osteoblas-osteosit-pengisian matriks-
mineralisasi P dan Ca
a. Penulangan diawali dari tulang rawan yang banyak
mengandung osteoblas. Bagian yang paling banyak
mengandung osteoblas adalah epifisis dan diafisis.
b. Terjadi perkembangan pusat osifikasi primer yang disertai
dengan perluasan bone collar.
c. Pada bagian sentral tulang terjadi perombakan sel-sel
tulang (reabsorpsi tulang) sehingga pembuluh darah mulai
masuk dan terbentuk rongga sumsum tulang.
d. Pembentukan pusat osifikasi sekunder muncul pada setiap
epifisis. Osifikasi sekunder ini menyebabkan pemanjangan
tulang.
4 C Tulang rawan lebih elastis dari tulang keras. Tulang
rawan terdapat pada ujung tulang pipa, daun telinga, cuping
hidung, serta ujung tulang pembuat sendi gerak. Penyusunnya
terdiri dari protein, kolagen, dan fosfor. Adanya zat kapur
membuat tulang menjadi keras dan tak mudah patah.
5 C Yang merupakan bagian dari tulang pendek adalah tulang
pergelangan kaki dan tulang belakang.
6 C Sinartrosis merupakan persendian yang tidak memungkinkan
adanya pergerakan. Ada dua macam persendian sinartrosis
yaitu sinartrosis sinkondrosis dan sinfibrosis. Sementara itu,
diartrosis merupakan persendian yang memungkinkan
terjadinya gerakan yang sangat bebas. Amfiartrosis adalah
persendian yang dihubungkan oleh tulang rawan, jaringan ikat
dan ligamen sehingga hanya sedikit pergerakan. Artikulasi
merupakan nama
lain dari persendian.

Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛


Nilai =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚x 100 %
Konversi tingkat penguasaan:
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi
Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
F. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!

Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda telah mampu menjelaskan fungsi rangka
?
2 Apakah Anda telah mampu menjelaskan struktur
rangka?
3 Apakah Anda telah mampu menjelaskan proses
osifikasi?
4 Apakah Anda telah mampu membedakan tulang rawan
dan tulang keras?
5 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi jenis
tulang berdasarkan bentuknya?
6 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi susunan
tulang pada manusia?
7 Apakah Anda telah mampu menjelaskan persendian
pada manusia?

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian
yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
OTOT MANUSIA

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran 2 ini kalian diharapkan mampu:
1. Menjelaskan macam-macam otot.
2. Menjelaskan sifat kerja otot.
3. Menjelaskan energi untuk kerja otot
4. Menguraikan mekanisme kerja otot.

B. Uraian Materi
Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya untuk melakukan kontraksi
(memendek) dan relaksasi (memanjang atau kembali ke ukuran semula). Dalam tubuh otot
menyusun 40% berat tubuh. Otot dapat menggerakkan tulang karena ada bagian otot yang
melekat pada tulang yang disebut tendon.

Tanpa otot kita tidak akan bisa menggerakkan bagian tubuh kita. Terkadang selepas
berolahraga tubuh kita terasa lelah sampai sulit untuk bergerak. Hal ini dikarenakan saat
berolahraga otot kita akan berkontraksi lebih sering dan lebih lama dari biasanya sehingga
bisa mengalami kelelahan otot yang membuat kita menjadi sulit bergerak.

Ada 4 sifat atau kemampuan yang dimiliki otot, yaitu:


- Kontraktibilitas, yaitu kemampuan otot memendek dan menegang.
- Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot memanjang .
- Kemampuan elastisitas atau kekenyalan.
- Kepekaan terhadap rangsangan (irritabilitas)

1. Macam-Macam Otot
Berdasarkan bentuk, susunan, dan cara kerjanya, otot manusia dibedakan 3 macam, yaitu:
otot lurik (otot rangka), otot polos, dan otot jantung.

a. Otot lurik (otot rangka)


Di sebut otot lurik karena sel otot ini memiliki bagian yang gelap dan terang yang
memberikan penampakan seperti lurik. Disebut otot rangka, karena otot ini melekat
pada tulang (rangka) yang berfungsi sebagai alat gerak aktif. Otot lurik terdapat pada
sebagian besar tubuh dan anggota gerak. Ujung otot lurik yang melekat pada tulang
disebut urat otot (tendon). Tendon merupakan jaringan ikat yang kuat dan liat.

Gambar 2.1 Otot Lurik


Sumber: http://rebellisamici.blogspot.com

Bagian-bagian otot lurik meliputi tendon dan serabut otot.


1) Tendon, merupakan jaringan yang kuat dan liat yang terdapat pada ujung-
ujung otot.
Berdasarkan posisinya pada otot, tendon dibedakan:
- Origo, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak dapat
digerakkan.
- Insersio, merupakan tendon yang tendon yang melekat pada tulang yang
dapat digerakkan .

Berdasarkan jumlah tendonnya, otot dibedakan atas:


- Otot bisep, yaitu otot yang memiliki dua buah tendon pada bagian
ujungnya
- Otot trisep, yaitu otot yang memiliki tida buah tendon pada bagian ujungnya
Gambar 2.2 Tendon

Sumber: http://rebellisamici.blogspot.com

2) Serabut otot
Serabut otot memiliki bagian yang gelap dan terang yang memberikan
kenampakan seperti lurik. Kenampakan lurik tersebut disebabkan oleh protein
otot yang terdiri atas 2 jenis, yaitu aktin dan myosin.

Ciri-ciri otot lurik


- Sel-selnya berbentuk silindris panjang
- Sel-selnya memiliki serat-serat yang menampakkan bagian yang gelap dan
terang sehingga memberikan penampakan lurik (disebut juga otot serat
lintang).
- Bekerja secara sadar (dipengaruhi kehendak)
- Reaksi kerjanya cepat dan tidak teratur.
- Mudah lelah.
- Memiliki banyak inti yang terletak di bagian tengah sel.
- Terdapat melekat pada rangka tubuh, kaki, lengan, leher, dan dada.
- Bagian kedua ujungnya mengecil. Bagian ujung yang mengecil tersebut disebut
tendon.

Gambar 2.3 Serabut Otot


Sumber: http://rebellisamici.blogspot.com
b. Otot polos
Otot polos disebut juga otot dalam karena merupakan otot yang menyusun organ dalam
tubuh manusia yaitu :
- saluran pencernaan (usus dan lambung)
- pembuluh darah.
- saluran pernapasan.
- saluran kelamin.
- dindin rahim (uterus).

Gambar 2.4 Otot Polos


Sumber: http://rebellisamici.blogspot.com

Ciri-ciri otot polos


- Sel-selnya berbentuk gelendong yang kedua ujungnya meruncing
- Selnya hanya memiliki 1 inti yang terletak di tangah sel
- Bekerja secara tidak sadar (tanpa perintah otak) sehingga disebut otot tak sadar
- Reaksi kerjanya lambat dan teratur
- Tidak mudah lelah
- Terdapat pada bagian-bagian dalam tubuh, seperti pencernaan makanan,
pembuluh darah, alat pernapasan, alat ekskresi, saluran kelamin, dan dinding
rahim (uterus)

c. Otot jantung
Disebut otot jantung, kerena hanya terdapat pada jantung. Otot jantung berfungsi
menggerakan jantung untuk memompa darah kse seluruh bagian tubuh. Kontraksi
dan relaksasi otot jantung menyebabkan bilik jantung menyempit dan melebar secara
berirama sehingga menimbulkan datak jantung. Otot jantung terdapat pada jantung

Gambar 2.5 Otot Jantung


Sumber: http://rebellisamici.blogspot.com

Ciri-ciri otot jantung


- Sel otot jantung berbentuk silindris dan bercabang disebut sinsitium.
- Memiliki serat-serat seperti otot lurik, namun serat lurik otot jantung lebih
sedikit dibandingkan otot lurik.
- Bekerja secara tidak sadar (tidak dipengaruhi kehendak, tetapi dipengaruhi oleh
saraf otonom, yaitu simpatik dan parasimpatik
- Reaksi kerjanya lambat dan teratur.
- Memiliki daya tahan kerja yang lama (tidak mudah lelah) dan bekerja seumur
hidup manusia tanpa istirahat.
- Memiliki banyak inti dan masing-masing inti sel terdapat di tengah-tengah
serabut otot.
- Otot jantung memiliki keistimewaan dibandingkan otot yang lain, karena
memiliki struktur seperti otot lurik tetapi bekerja seperti otot polos.
Fungsi otot jantung adalah menggerakkan jantung untuk memompa darah ke seluruh
tubuh.

Tabel 2.1 Perbedaan Otot Lurik, Otot Polos dan Otot Jantung

No Ciri-ciri Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung


1 Letak Din organ dalam, Melekat Di
kelenjar dan pada tulang dinding
pembuluh darah jantung
2 Inti sel Satu, letak di tengah Banyak, letak di Banyak, letak
tepi di tengah
3 Bentuk Gelendong Serabut Serabut
tidak bercabang
bercabang
4 Kecepata Lama Cepat Lama
n respon
5 Kemampuan Lama Sebentar Sedang
kontraksi
6 Cara kerja Involunter Volunter Involunter
7 Kerja saraf Tidak disadari Disadari Tidak disadari
8 Terdapat Lambung, uterus, Melekat Dindin
pembuluh darah, pada rangka g
rahim dan jantung
kantung urin

2. Mekanisme Kerja Otot


Otot bekerja dengan cara berkontraksi. Jika mendapat rangasangan maka otot akan
berkontraksi. Kontraksi otot ditandai dengan otot jadi memendek, menegang, dan
menggembung pada bagian tengahnya. Kontraksi otot menyebab tulang tertarik,
sehingga terjadi gerakan. Bila otot tidak bekerja maka otot akan berelaksasi yaitu
mengendur atau kembali ke ukuran semula. Untuk kembali ke keadaan semula setelah
berkontraksi, maka perlu bantuan gerakan otot lain yang sifat kerjanya berlawanan yaitu
otot antagonis dan otot sinergis.

a. Kontrasksi otot
Kontraksi otot disebabkan karena pengaruh rangsangan melalui saraf. Zat pada sel
otot yang peka terhadap rangsangan adalah asetilkolin. Proses otot menerima
rangsangan hingga terjadi kontraksi adalah sebagai berikut:
1) Jika ada rangsangan, maka asetil kolin akan menerima rangsangan yang berasal
dari ujung saraf tersebut.
2) Asetil kolin kemudian akan membebaskan ion kalsium yang berada pada sel otot.
3) Ion kalsium akan menyebabkan protein otot yang terdiri dari aktin dan myosin
berikatan membentuk aktomiosin. Ikatan aktin dan myosin ini yang menyebabkan
otot memendek yang disebut berkontraksi.
Untuk dapat berkontraksi, otot memerlukan energi yang berasal dari sel-sel otot.
Kontraksi otot ini menyebabkan tulang menjadi tertarik, sehingga terjadi gerakan.
Gerakan tubuh melibatkan otot, tulang, sendi, dan saraf.

b. Relaksasi Otot
Jika otot tidak lagi berkontraksi maka ion kalsium akan kembali ke dalam plasma sel,
sehingga menyebabkan lepasnya pelekatan aktin dan myosin.
Lepasnya pelekatan aktin dan myosin menyebabkan otot kembali memanjang,
mengendur, dan melemas. Kondisi tersebut disebut relaksasi.

c. Kelelahan Otot
Kontraksi otot secara terus menerus akan menyebabkan terjadinya kelelahan.
Kelelahan ini disebabkan karena saat bekerja otot menghasilkan asam laktat atau
asam susu. Asam laktat akan dibawa darah untuk dibuang keluar tubuh. Akan tetapi
jika asam laktat ini tertimbun dalam otot dalam jumlah yang banyak, maka akan
menyebabkan timbulnya kelelahan dan pegal-pegal pada otot. Untuk menguraikan
asam laktat diperlukan oksigen yang cukup banyak. Pengambilan oksigen yang
banyak dalam dalam waktu yang singkat ini menyebabkan napas jadi terengah-
engah.

3. Sifat Kerja Otot


Berdasarkan hubungan kerjanya, otot dibedakan atas otot anagonis dan otot sinergis.
a. Otot Antagonis
Otot antagonis merupakan otot yang hubungan kerjanya saling berlawanan, misalnya
kerja otot biseps dan triseps yang menggerakkan lengan. Kerja antagonis otot biseps
dan triseps adalah sebagai berikut:
 Jika otot biseps berkontraksi, maka otot triseps akan relaksasi, sehingga lengan
akan bergerak ke atas. Dengan demikian otot biseps merupakan otot fleksor
(untuk membengkokkan)
 Jika otot biseps relaksasi, dan otot triseps berkontraksi, maka posisi lengan akan
kembali ke keadaan semula (lurus). Dengan demikian otot triseps disebut otot
ektensor (untuk meluruskan)

Antagonis ialah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan.
Contohnya:
1) Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan). Misalnya otot bisep dan
otot trisep.
2) Abduktor (menjauhi badan) dan adduktor (mendekati badan). Misalnya gerak
tangan sejajar dengan bahu dan sikapnya sempurna.
3) Depresor (ke bawah) dan elavator (ke atas). Misalnya gerak kepala dengan
menundukkan dan menengadah.
4) Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup). Misalnya gerak telapak
tangan menengadah dan gerak tangan menelungkup.

Beberapa tipe gerak tubuh yang ditimbulkan oleh otot, tulang, dan persendiannya:
a) Fleksi, yaitu gerak menekuk, ditimbulkan oleh otot fleksor misalnya pada
siku, lutut,ruas-ruas jari.
b) Ekstensi, yaitu gerak meluruskan, ditimbulkan oleh otot ekstensor misalnya
pada lengan.
c) Abduksi, yaitu gerak tungkai menjauhi badan, ditimbulkan oleh otot abduktor,
misalnya pada lengan dan kaki menjauhi badan.
d) Adduksi, yaitu gerak tungkai mendekati badan, ditimbulkan oleh otot
adduktor, misalnya pada lengan dan kaki menjauhi badan
e) Pronasi, yaitu gerak memutar lengan sehingga telapak tangan menghadap ke
bawah. Gerak ini ditimbulkan oleh otot pronator
f) Supinasi, yaitu gerak memutar lengan sehingga telapak tangan menghadap ke
atas. Gerak ini ditimbulkan oleh otot supinator
g) Inversi, yaitu gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam
h) Eversi, yaitu gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar
i) Elevasi, yaitu gerak mengangkat bagian tubuh, misalnya gerak membuka mulut
atau mengengadahkan kepala.
j) Depresi, yaitu gerak menurunkan bagian tubuh, mislanya gerak menutup
mulut atau menurunkan kepala.

Gambar 2.6 Gerak Antagonis


Sumber: http://rebellisamici.blogspot.com

b. Otot Sinergis
Otor sinergis merupakan otot yang hubungan keranya saling berkerjasama secara
bersamaan, misalnya otot pronator teres dan pronator quadratus yang terdapat pada
lengan bawah yang berkerja bersamaan menggerakkan telapak tangan menengadah dan
menelungkup.

4. Energi Untuk Kerja Otot


Saat otot mendapat rangsangan baik sengaja ataupun tidak otot kita akan mengalami
kontraksi. Kontraksi otot ini ditandai dengan memendeknya otot, otot menjadi tegang
dan menggembung di bagian tengah. Maka otot yang melekat pada tulang akan ikut
berkontraksi, sehingga tulang tertarik dan bergerak. Pada artikel kali ini kita akan sama-
sama belajar mengenai mekanisme kerja otot serta komponen yang berperan dan juga
sumber energi otot.

Struktur otot yang berperan dalam kerja otot memiliki beberapa komponen. Salah satu
komponen itu adalah miofibril, komponen ini berbentukk silindris yang memanjang
sepanjang otot lurik dan mengandung filament aktin dan myosin. Selain itu juga ada
Sarkomer, merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari kontraksi otot pada
myofibril. Selanjutnya ada Aktin yang merupakan filamen kontraktil yang tipis serta
memiliki sisi aktif dan situs pengikatan. Miosin juga merupakan komponen otot berupa
protein filament yang lebih tebal dan memiliki penonjolan yang dikenal dengan kepala
miosin. Terakhir ada troponin yang merupakan protein kompleks yang melekat pada
tropomiosin.
Gambar 2.6 Kontraksi Otot
Sumber: http://rebellisamici.blogspot.com

5. Sumber Energi untuk Gerak Otot


Otot memerlukan energi untuk bergerak. Berikut ini merupakan sumber energi untuk
gerak otot.
1) ATP (adenosine tri fosfat)
ATP ini nantinya akan terurai menjadi ADP (adenosine difosfat) dan energi.
Selanjutnya, ADP tadiakan diurai kembali menjadi AMP (adenosine monofosfat)
dan energi yang bisa kita rumuskan menjadi seperti berikut ini.
ATP ADP + P + Energi
ADP AMP + P + Energi
2) Keratin fosfat
Keratin fosfat ini nantinya akan diurai menjadi keratin, fosfat dan energi. Pemecahan
ATP dan keratin fosfat berfungsi untuk menghasilkan energi pada saat kontraksi
otot. Untuk melakukan proses tersebut tidak diperlukan oksigen.
3) Glikogen (gula otot)
Untuk bergerak otot juga memerlukan gula dalam bentuk glikogen. Glikogen ini
akan dilarutkan menjadi laktasidogen. Kemudian diubah kembali menjadi glukosa
dan asam laktat. Molekul gula ini yang akan diubah menjadi CO2, H2O dan energi.
Proses ini akan terjadi saat otot relaksasi dan memerlukan oksigen, sehingga fase
relaksasi ini disebut fase aerob. Apabila di dalam otot mengandung banyak asam
laktat maka otot akan terasa lelah atau pegal. Asam laktat ini bisa dioksidasi dengan
bantuan oksigen.

6. Tahapan Mekanisme Kerja Otot


Saat otot bekerja harus melalui tahapan-tahapan. Berikut ini merupakan tahapan dari
mekanisme kerja otot.
a. Tahap pertama yang terjadi adalah impuls syaraf tiba di neuronmuscular junction
dan mengakibatkan pembebasan asetilkolin. Munculnya asetilkolin ini memicu
depolarisasi yang kemudian menyebabkan pembebasan ion Ca 2 dan reticulum
sarkoplasma.
b. Tahap yang ke 2 yaitu terjadinya peningkatan jumlah Ca2 sehingga menyebabkan
ion ini terikat pada troponin dan mengakibatkan perubahan struktur pada troponin.
c. Tahapan yang ke tiga yaitu perombakan ATP yang akan membebaskan energi yang
akan menyebabkan myosin mampu menarik aktin ke dalam dan juga melakukan
pemendekan otot. Hal ini terjadi di sepanjang myofibril pada sel otot.
d. Selanjutnya myosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan terputus
ketika molekul ATP terikat di kepala myosin. Setelah ATP terurai, kepala myosin
dapat bertemu lagi dengan aktin di tropomiosin.
e. Terakhir proses kontraksi otot ini dapat berlangsung selama tersedia nya ATP dan
ion Ca2. Pada saat impuls terhenti, ion Ca2 akan kembali ke reticulum sitoplasma.

Gambar 2.7 Mekanisme Kerja Otot


Sumber: http://rebellisamici.blogspot.com

C. Rangkuman

1. Otot manusia meliputi tiga jenis yaitu otot rangka, otot polos dan otot jantung.
2. Sifat kerja otot dapat dibedakan atas otot anagonis dan otot sinergis. Otot antagonis
merupakan otot yang hubungan kerjanya saling berlawanan sedangkan otot sinergis
merupakan otot yang hubungan keranya saling berkerjasama secara bersamaan
3. Otot dapat melakukan kontraksi. Kontraksi otot terjadi mengikuti teori model geseran
(luncuran filamen). Filamen otot ada dua jenis yaitu filamen halus (tipis) dan kasar
(tebal).
4. Saat otot berkontraksi diperlukan energi yaitu dalam bentuk ATP. Energi ATP
diperoleh dengan respirasi aerob dan anaerob. Penimbunan asam laktat dalam otot
terjadi sebagai akibat dari usaha otot dalam pemenuhan energi kontraksi otot melalui
proses aerob. Asam laktat dapat menimbulkan kelelahan.
D. Penugasan Mandiri

1. Amati gambar struktur otot tersebut dan jawablah pertanyaan di bawah ini:

a. Jelaskan perbedaan struktur, fungsi, kecepatan kontraksi, dan letak pada ketiga otot
tersebut?
b. Perbedaan dan persamaaan apakah yang dapat kalian simpulkan dari ketiga
gambar otot?

2. Kalian tahu bahwa pembentukan energi untuk aktivitas otot diperlukan oksigen.
Mengapa sehabis berlari napas kita menjadi terengah-engah dan bagaimana cara
mengurangi kelelahan atau pegal linu pada otot?

E. Latihan Soal

Pilihlah jawaban yang paling benar


1. Pernyataan berikut yang merupakan persamaan antara sel otot jantung dan sel otot
rangka adalah
A. Membentuk Percabangan
B. Berinti banyak
C. Kerjanya tidak volenter
D. Memiliki garis melintang
E. Berinti satu

2. Sehabis berolahtaga napas suka tersengal-sengal, hal ini dikarenakan karena ….


A. Kalsium
B. Asam adipat
C. Asam laktat
D. Asam piruvat
E. Asetaldehid

3. Mekanisme yang terjadi dalam kontraksi otot ....


A. memanjangnya ukuran otot akibat gesekan molekul aktin dan miosin yang
memerlukan energi dari pemecahan ATP.
B. memanjangnya ukuran otot akibat gesekan miofibril yang memerlukan energi dari
metabolisme aerobik glukosa.
C. mengendurnya ukuran otot akibat geseran miofibril yang memerlukan ion kalsium
dan fosfat anorganik.
D. menggesernya filamen-filamen yang lebih tebal ke filamen yang lebih tipis dan
diperlukan energi dari pemecahan asam piruvat.
E. memendeknya ukuran otot akibat zona Z menjadi lebih panjang dan zona H
menjadi lebih pendek yang prosesnya memerlukan energi dari pemecahan ATP.
4. Kontraksi otot biseps dan otot triseps pada waktu kita bermain tenis meja adalah
....
A. abduksi dan adduksi
B. fleksi dan ekstensi
C. depresi dan elevasi
D. supinasi dan pronasi
E. rotasi dan ekstensi

5. Apabila seseorang membengkokkan tangannya (fleksi), maka mekanisme kerja yang


terjadi adalah …
A. Sinergis, yaitu otot bisep berkontraksi, trisep relaksasi
B. Antagonis, yaitu otot trisep berkontraksi, bisep relaksasi
C. Sinergis, yaitu otot trisep berkontraksi, bisep relaksasi
D. Sinergis, yaitu otot bisep dan trisep berkontraksi
E. Antagonis, yaitu otot bisep berkontraksi, trisep relaksasi

6. Rasa lelah yang terjadi akibat keja otot terus menerus disebabkan oleh….
A. penimbunan asam laktat
B. tidak adanya asam laktat
C. penimbunan senyawa asetilkolin
D. pengubahan senyawa asetilkolin
E. tidak adanya asam laktat yang menghambat kerja asetilkolin
Kunci Jawaban dan Pembahasan

Nomor Kunci Pembahasan


Soal Jawaban
1 D Perbedaan otot jantung dan otot rangka adalah sebagai
berikut
 Otot jantung : bercabang, hanya memiliki satu inti di
tengah, dan bekerja secara tidak sadar (saraf otonom)
 Otot rangka : tidak bercabang, memiliki inti banyak di
tepi, dan dikendalikan secara sadar
2 C Energi yang digunakan untuk kontraksi otot adalah ATP
(adenosin trifosfat). ATP diproduksi dari oksidasi biologi
zat makanan yaitu glukosa, asam lemak (hasil
pembongkaran lemak), atau asam amino (hasil
pembongkaran protein). Glikogen merupakan karbohidrat
sebagai cadangan makanan di otot. Asam laktat merupakan
hasil samping oksidasi glukosa jika
otot kekurangan oksigen. Asam laktat inilah yang
menyebabkan otot menjadi pegal setelah berkontraksi.
3 E Tahapan dari mekanisme kerja otot.
a. Tahap pertama yang terjadi adalah impuls syaraf tiba
di neuronmuscular junction dan mengakibatkan
pembebasan asetilkolin.
b. Tahap yang ke dua yaitu terjadinya peningkatan
jumlah Ca2 sehingga menyebabkan ion ini terikat pada
troponin dan mengakibatkan perubahan struktur pada
troponin.
c. Tahapan yang ke tiga yaitu perombakan ATP yang
akan membebaskan energi yang akan menyebabkan
myosin mampu melakukan pemendekan otot.
d. Selanjutnya myosin akan terlepas dari aktin dan
jembatan aktomiosin akan terputus ketika molekul
ATP terikat di kepala myosin. Pada saat impuls
terhenti, ion Ca2 akan kembali ke reticulum
sitoplasma.
4 B Sifat kerja otot antagonis
- Abduksi : gerakan menjauhi sumbu tubuh (mis :
mengangkat tangan ke atas)
- Adduksi : gerakan mendekati sumbu tubuh (mis :
mengangkat tangan ke samping)
- Depresi : gerakan menurunkan (mis : mengucapkan
huruf a)
- Elevasi : gerakan menaikkan (mis : mengucapkan
huruf i)
- Supinasi : gerak menengadahkan tangan
- Pronasi : gerak menelungkupkan tangan
- Fleksi : gerak membengkokkan (mis : mengangkat
tangan ke depan)
- Ekstensi : gerak meluruskan (mis : menyimpan
tangan di samping badan)
- Rotasi : gerak memutar
5 E Saat seseorang membengkokkan tangannya, maka otot bisep
berkontraksi, sedangkan trisep relaksasi. Jadi mekanisme
kerjanya terjadi secara antagonis (berlawanan) antara otot
bisep dan trisep.
6 A Tahapan Respirasi An aerob
 Kontraksi otot memerlukan energi yang diperoleh
dari pemecahan ATP menjadi ADP.
 Pada metabolisme anaerob, ATP diperoleh dari
reaksi glikolisis.
 Glikolisis menghasilkan ATP dan asam piruvat.
 Asam piruvat selanjutnya akan diubah menjadi CO2
dan sisa-sisa buangan lain seperti asam laktat.
 Aktivitas otot yang terus menerus menyebabkan
asam laktat tertimbun dalam otot dan menimbulkan rasa
lelah.

Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir modul
ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛


Nilai =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚x 100 %

Konversi tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar berikutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi
materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.

F. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!

Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda telah mampu menjelaskan macan-macam
otot?
2 Apakah Anda telah mampu menjelaskan sifat kerja otot?
3 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi cara kerja
otot?
4 Apakah Anda telah mampu menguraikan mekanisme
kerja otot?
5 Apakah Anda telah mampu menjelaskan sumber energi
untuk kerja otot?

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 KELAINAN
PADA SISTEM GERAK MANUSIA

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran 3 ini kalian diharapkan mampu:


1. Menjelaskan gangguan/kelainan sistem gerak pada manusia dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Menjelaskan teknologi yang berhubungan dengan gangguan pada sistem gerak
manusia.

B. Uraian Materi

Dalam kehidupan sehari-hari, kerapkali kita melihat atau merasakan sendiri


gangguan/kelainan pada sistem gerak. Gangguan/ kelainan ini terjadi tidak hanya saat kita
melakukan gerakan tubuh yang salah, seperti cidera ketika berolahraga. Namun lebih dari
itu, gangguan/kelainan bisa terjadi karena penyakit atau sebab yang lain. Gangguan atau
kelainan itu bisa terjadi pada tulang atau rangka dan otot dan dapat dikatergorikan dalam
beberapa hal, antara lain gangguan mekanik, fi siologis, tulang belakang, persendian atau
peradangan, dan infeksi sendi.

1. Kelainan dan Gangguan pada Sistem Gerak Manusia


a. Kelainan dan Gangguan pada Tulang
Beberapa kelainan dan gangguan pada tulang antara lain:
1) Retak tulang (fisura), merupakan retaknya tulang pipa, disebabkan karena
kecelakaan
2) Patah tulang (faktura), disebabkan karena kecelakaan. Patah tulang dibedakan
atas:
 Patah tulang terbuka, apabila patahnya tulang sampai menembus otot dan kulit
 Patah tulang tertutup, apabila patahnya tulang tidak sampai menembus otot dan
kulit.
3) Polio, merupakan penyakit dimana keadaan tulang menjadi lumpuh layuh
karena infeksi virus polio
4) Sipilis, merupakan penyakit dimana keadaan tulang menjadi lumpuh layuh
karena infeksi bakteri Treponema pallidum
5) Layuh sendi, merupakan keadaan tulang yang tidak berdaya karena
kerusakan pada discus epifise.
6) Kelainan pada tulang belakang, merupakan kelainan dimana tulang belakang
bengkok akibat kebiasaan sikap duduk yang salah. Kelainan atau bengkoknya
tulang belakang dibedakan 3 macam, yaitu:
 Skilosis, merupakan tulang belakang yang bengkok ke kanan atau ke kiri.
 Kiforis, merupakan tulang belakang yang bengkok ke belakang (bongkok)
 Lordosis, merupakan tulang belakang yang bengkok ke depan.
 Subluksasi, merupakan gangguan yang terjadi pada daerah vertebra leher
sehingga posisi kepala mengalami perubahan menjadi ka arah kiri atau ke
kanan.
Gambar 3.1 Kelainan Pada Tulang Belakang
Sumber: https://teks.co.id/sifat-kerja-otot-pada-manusia

7) Osteoporosis, yaitu keadaan tulang yang rapuh dan dapat patah


8) Nekrosa, yaitu matinya sel-sel tulang yang disebabkan oleh kerusakan
periosteumyang bertugas membangun sel tulang.
9) Osteomalasia, yaitu terjadinya kelambatan proses osifikas pada saat bayi. Jika
telah dawasa biasanya akan menimbulkan pembentukan kaki yang bertipe O
atau X.
10) Rachitis, merupakan penyakit tulang, di mana tulang kurang keras karena
kekurangan vitamin D. Akibat rakhitis adalah tulang kaki (tibia dan fibula)
menjadi bengkok sehingga tampak membentuk huruf O atau X. Rakhitis dapat
pula menyebabkan penyakiot dada mertapi, yaitu batang tulang belakang
memendek.
11) Mikrosefalus, yaitu kepala kecil, karena pertumbuhan tulang tengkorak
terhambat akibat kurangnya zat kapur saat pembentukan tulang tengkorak pada
waktu bayi. Akibat lebih lanjut dapat berdampak pada gangguan mental
12) TBC tulang, akibat pengaruh penyakit TBC atau tumor ganas, sehingga tulang
jadi rusak dan membusuk.

b. Kelainan dan Gangguan pada Sendi


Beberapa kelainan dan gangguan pada sendi antara lain:
1) Rheumatic
2) Radang sendi
a. arthritis eksudatif, yaitu radang yang terjadi pada cairan sinovial sehingga
menimbulkan rasa ngilu pada saat digerakkan.
b. arthritis sika, yaitu berkurangnya minyak sinofial pada rongga sendi yang
disebabkan oleh virus, misalnya HIV.
c. Osteoartritis, merupakan arthritis yang disebabkan oleh penipisan kartilago
sehingga gerak sendi jadi terganggu.
d. Goutartritis, merupakan arthritis yang disebabkan karena kegagalan
metabolisme asam urat sehingga terjadi penimbunan asamurat dalam sendi.
3) Memar, disebabkan karena adanya kerusakan pada selaput sendi yang
menyebabkan sendi bergeser.
4) Dislokasi, merupakan keadaan dimana sendi bergeser dari kedudukan semula
karena ligament atau jaringan penggantung rusak.
5) Urai sendi, merupakan terlepasnya ujung tulang dari selaput sendi.
6) Keseleo atau terkilir, terjadi akibat gerakan mendadak yang tak terbiasa
dilakukan, yang dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat dan disertai
pembengkakan.
7) Ankilosis, merupakan gangguan persendian dimana tulang tidak dapat
digerakkan lagi.
c. Kelainan dan Gangguan pada Otot
Beberapa kelainan dan gangguan pada otot antara lain:
1) Atrofi, merupakan suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan
kemampuan berkontraksi.
2) Hipertrofi otot merupakan kebalikan dari atrofi otot, yaitu otot menjadi besar
dan lebih kuat. Hipertrofi otot dapat disebabkan oleh aktivitas otot yang
berlebihan seperti bekerja dan berolahraga.
3) Tetanus, adalah otot yang terus menerus berkontraksi akibat serangan bakteri
Clostridium tetani.
4) Kaku leher terjadi karena adanya peradangan pada otot leher akibat gerakan
yang sala atau hentakan secara mendadak. Leher menjadi sakit dan kaku apabila
digerakkan.
5) Miastemia gravis, adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga
menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.
6) Hernia abdominalis terjadi karena sobeknya dinding otot perut sehingga usus
turun ke bawah dan masuk ke dalam rongga perut.
7) Kram (Kejang otot), terjadi karena kontraksi otot yang terus menerus atau
bekerja terlalu berat sehingga otot mengejang dan terasa sakit. Kram juga dapat
terjadi karena cuaca dingin atau gejala ketidak seimbangan air dan ion di dalam
tubuh.

2. Teknologi yang Berhubungan dengan Gangguan pada Sistem Gerak Manusia


Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, para ilmuwan telah berhasil
mengembangkan teknologi guna mengatasi kelainan pada sistem gerak, terutama
tulang. Teknologi itu di antaranya adalah :
a) Penyembuhan Patah tulang
 Pemasangan gips, yaitu bahan kapur yang diletakkan disekitar tulang yang patah.
Pembidaian, yaitu dengan menempatkan benda keras disekeliling tulang yang
patah.
 Pembedahan internal, yaitu pembedahan untuk menempatkan batang logam atau
piringan pada tulang yang patah.
 Penarikan, yaitu menggunakan beban untuk menahan anggota gerak yang
mengalami deformitas dan mempercepat penyembuhan.
b) Penyembuhan kanker/tumor tulang
 Kemoterapi, biasanya menggunakan obat-obatan yang sangat kuat untuk
mencoba membunuh sel kanker.
 Radioterapi, yaitu pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif
seperti sinar X, electron, sinar Gamma atau partikel lain.
 Operasi bertujuan untuk menghilangkan tumor lokal pada tulang.
c) Pergantian sendi
Pergantian sendi dilakukan dengan cara pembedahan untuk mengganti sendi yang
rusak dengan logam. Bonggol sendi diganti dengan logam campuran.
d) Transplantasi sumsum
Transplantasi sumsum yaitu sumsum merah dari seseorang ditransplantasikan
kepada orang lain. Dalam hal ini, diperlukan teknik khusus untuk memindahkan
sumsum dari donor yang sehat dan menyuntikkannya ke resipien tanpa merusaknya,
karena sumsum sangat lunak.
e) Penanggulangan skoliosis kongenitalis
Skoliosis kongenitalis adalah suatu kelainan pada lengkung tulang belakang bayi
yang baru lahir. Skoliosis ini dapat menyebabkan kelainan bentuk yang serius pada
anak yang sedang tumbuh. Oleh karena itu, seringkali dilakukan tindakan
pengobatan dengan memasang penyangga sedini mungkin. Jika keadaan anak
semakin memburuk, perlu dilakukan pembedahan.
f) Implan
Implan adalah pemasangan suatu material dari benda rigid atau kaku pada tulang
belakang yang mengalami gangguan.
g) Tangan bionik
Tangan bionik adalah tangan buatan yang fungsional sehingga dapat digunakan
untuk memegang benda dan melakukan gerakan kombinasi tangan, misalnya
mengetik.
h) Kaki bionic
Kaki bionik merupakan kaki buatan yang dilengkapi dengan perangkat
Bluetooth. Chip komputer ditanamkan pada setiap kaki untuk mengirimkan sinyal ke
motor dikedua sendi buatan sehingga lutut dan mata kaki dapat berpindah dan
melakukan gerakan yang terkoordinasi, misalnya berdiri, berjalan dan mendaki. Kaki
bionik ini menggunakan energy dari baterai.
i) Kursi Roda
Adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan.
Alat ini dapat digerakkan dengan didorong oleh pihak lain, digerakkan dengan
menggunakan tangan atau dengan menggunakan mesin otomatis.
j) Penanggulangan kaki O
Penanggulangan kaki O dilakukan dengan pemakaian sepatu khusus yang harus
selalu dipakai.
k) Viskosuplementasi
Viskosuplementasi adalah menyuntikkan asam hialuronat ke celah-celah sendi untuk
memperbaiki gizi dan pelumasan.
l) Pencangkokan tulang rawan
Teknik ini adalah menanam tulang rawan pasien dan memindahkan jaringan tersebut
ke area yang rusak.
m) Vertebloplasti
Vertebroplasti adalah teknik perbaikan patah tulang pada bagian tulang belakang
dengan cara memasukkan semen tulang melalui jarum suntik khusus. Pemberian
semen tulang di maksudkan untuk menyangga dan memberi kekuatan pada tulang
dari dalam. Dalam hal ini semen akan mengeras setelah 15 menit kemudian dan
keesokan harinya pasien sudah dapat berjalan.
n) Veselplasti
Veselplasti adalah teknik bedah endolaparoskopik terbaru. Teknik ini merupakan
hasil perkembangan dari teknik Vertebroplasti. Di sebut veselplasti karena teknik ini
menggunakan balon sebagai pengganti pembuluh darah buatan. Kemudian balon
tersebut diisi dengan bahan tulang yang memiliki sistem hidrolik sehingga pasien
dapat tegak seperti sediakala.
o) Sekrup Berbahan Tulang
Pada teknik ini, sekrup tulang berfungsi menghubungkan bagian-bagian tulang yang
akhirnya tumbuh menjadi tulang. Teknik ini di harapkan dapat mengurangi biaya
pengobatan dan beban fisik si pasien. Perlu di ketahui, harga sekrup metal yang di
gunakan dalam perawatan patah tulang dapat mencapai 100.000 yen persatuannya.
C. Rangkuman

1. Gangguan pada otot dan tulang dapat mengganggu pergerakan dari manusia.
Gangguan dan penyakit pada otot disebabkan oleh beberapa faktor, seperti infeksi
virus, infeksi bakteri, maupun aktivitas.
2. Kemajuan ilmu pengetahuan, para ilmuwan telah berhasil mengembangkan teknologi
guna mengatasi kelainan pada sistem gerak.
3. Teknologi biopsi merupakan teknologi yang diyakini cocok untuk mengatasi kelainan
lemahnya otot. Sedang teknologi EMG cocok untuk menentukan kelainan otot atau
gangguan hantaran listrik pada membran otot.

D. Penugasan Mandiri

Perhatikan gambar berikut

Berdasarkan gambar tersebut, kalian deskripsikan gangguan pada sendi, jelaskan factor
penyebabnya dan bagaimana cara penyembuhannya?

E. Latihan Soal
Pilihlah jawaban yang paling benar
1. Pak Dani mengeluh sakit dan sedikit bengkak pada sendi jari-jari kaki dan tangan.
Keluhan tersebut mungkin disebabkan oleh ….
A. penumpukan asam urat pada sendi sebagai sisa metabolisme
B. penumpukan asam laktat pada sendi sebagai sisa metabolism
C. ligamen pada persendian tertarik
D. pengapuran tulang jari kaki dan tangan
E. kekurangan zat kapur dan fosfor

2. Membran yang membatasi sendi seorang pasien memerah dan kartilagonya rusak.
Keadaan ini akan membentuk jaringan luka yang mengeras menjadi tulang sehingga
menyebabkan sendi tidak dapat bergerak dan sakit luar biasa. Berdasarkan data, dokter
menyatakan pasien tersebut mengalami ….
A. ankilosis
B. osteoarthritis
C. rheumatoid artitis
D. dislokasi
E. poliomyelitis
3. Perhatikan ciri-ciri gangguan pada sistem gerak berikut
- Terasa nyeri pada jaringan pengikat
- Sendi menjadi bengkak
- Tulang rawan mengalami degenerasi
Jenis gangguan pada sistem gerak berdasarkan ciri-ciri tersebut adalah….
A. Rakhitis
B. Ankilosis
C. Layuh Semu
D. Osteoporosis
E. Rheumatoid Arthritis

4. Kebiasaan duduk miring ke kiri atau ke kanan pada anak yang masih dalam masa
pertumbuhan dapat menyebabkan … .
A. Lordosis
B. Skoliosis
C. Kifosis
D. Nekrosis
E. Amfiartrosis

5. Orang yang terken stroke cenderung akan mengalami pengecilan otot yang disebut
dengan istilah…yang disebabkan karena…
A. Hipertrofi, otot jarang digerakkan
B. Atrofi, otak tak mampu mengatur otot
C. Atrofi, otot jarang digunakan
D. Hipertrofi, kekurangan nutrisi otot
E. Hipertrofi, otot aktif berkontraksi
Kunci Jawaban dan Pembahasan
Nomo Kunci Pembahasan
r Jawaba
Soal n
1 A Ada banyak faktor yang menyebabkan jari kaki tangan
bengkak, di antaranya:
asam urat, rasa nyeri dan pembengkakan terjadi karena
penumpukan serta pembentukan kristal asam urat pada
sendi. infeksi, pembengkakan terjadi karena
infeksi bakteri
Staphylococcus dan Streptococcus, infeksi bisa terjadi
sengatan serangga atau luka potong.
2 B Gangguan sistem gerak di antaranya adalah sebagai berikut:
Ankilosis, persendian tidak dapat digerakkan lagi karena
tulangnya menyatu.
Osteoarthritis, persendian tidak dapat digerakkan karena
rusaknya tulang rawan (kartilago)
Rheumatoid artritis, persendian sulit digerakkan karena
mengalami peradangan.
Dislokasi, pergeseran sendi dari kedudukan semula
Poliomyelitis, kelumpuhan otot (terutama kaki)
yang disebabkan oleh virus polio.
3 E Gangguan dengan ciri-ciri tersebut terdapat pada penderita
rheumatoid arthritis. Rakhitis adalah penyakit pada tulang
akibat kekurangan vitamin D. Layuh semu adalah suatu
keadaan tidak bertenaga pada persendian akibat rusaknya
cakra epifisise tulang anggota gerak. Osteoporosis adalah
keadaan tulang yang rapuh karena tingkat kepadatan tulang
menurun. Ankilosis adalah gangguan pada sendi yang
mengakibatkan
sendi tidak dapat digerakkan.
4 B Kebiasaan duduk yang salah pada anak yang masih dalam
masa pertumbuhan dapat menyebabkan kelainan pada tulang
belakang, yaitu lordosis terjadi karena posisi duduk selalu
dengan posisi dada ke depan, kifosis terjadi karena posisi
duduk selalu membungkuk, dan skoliosis terjadi karena
posisi duduk
miring ke samping. Nekrosis merupakan matinya sel-sel
tulang.
5 C Stroke menyebabkan seseorang tidak mampu menggerakkan
beberapa bagian tubuhnya. Otot tubuh yang tidak pernah
digerakkan akan mengalami atrofi atau pengecilan

Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛


Nilai =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚x 100 %

Konversi tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar Materi selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus
mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum dikuasai.
F. Penilaian Diri

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!

Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi gangguan
tulang ?
2 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi kelainan
atau gangguan pada persendian?
3 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi kelainan
atau gangguan pada otot?
4 Apakah Anda telah mampu menjelaskan penggunaan
teknologi untuk mengatasi masalah gangguan tulang?

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian
yang masih "Tidak".

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
EVALUASI

Pilih satu jawaban yang paling benar


1. Berkaitan fungsi tulang untuk melindungi organ tubuh yang lemah, tulang di bawah ini yang
berfungsi sebagai pelindung adalah….
A. Tulang daun telinga
B. Tulang scapula
C. Tulang tarsal
D. Tulang patella
E. Tulang cranium

2. Perhatikan nama tulang berikut.


1) Tulang ubun-ubun
2) Tulang usus
3) Tulang dada
4) Tulang pengumpil
5) Tulang hasta
6) Tulang kering
Tulang pipih ditunjukkan oleh nomor….
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 5, dan 6
D. 3, 4, dan 5
E. 4, 5, dan 6

3. Saat perkembangan embrio, rangka tubuh masih berupa tulang rawan. Selanjutnya rongga
dalam tulang rawan tersebut akan terisi oleh sel-sel pembentuk tulang yang disebut . . . .
A. osteosit
B. kondrosit
C. osteoblas
D. kondroblas
E. kondrin

4. Perhatikan jenis-jenis tulang berikut.


1) tulang pipa
2) tulang rawan
3) tulang pipih
4) tulang pendek
5) tulang spons
Kelompok tulang berdasarkan bentuknya ditunjukkan oleh nomor . . . .
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 4)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 3), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)
5. Perhatikan gambar tulang rusuk berikut!

1 Bagian yang menunjukkan tulang taju pedang dan


2 tulang rusuk palsu adalah ..
3 A. 1 dan 3
4 B. 2 dan 4
5
C. 3 dan 4
6
D. 3 dan 6
E. 4 dan 6
F.

6. Perhatikan gambar persendian berikut ini.

Persendian seperti pada gambar merupakan sendi….


A. Engsel
B. Putar
C. peluru
D. Pelana
E. Bebas

7. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam proses penulangan


1. osteosit terbentuk dari osteoblast
2. penulangan bagian epifis dan diafis
3. penulangan bagian cakra epifis
4. osteoblast merombak sel-sel tulang
5. pembentukan sel-sel tulang
Urutan yang benar tentan proses ofifikasi adalah …..
A. 1 – 2 – 3 – 4 – 5
B. 1 – 3 – 2 – 5 – 4
C. 1 – 4 – 3 – 2 – 5
D. 1 – 5 – 2 – 2 – 4
E. 1 – 2 – 3 – 5 – 4

8. Salah satu perbedaan otot polos dengan otot lurik adalah …..
A. otot polos bentuk serabut memanjang, otot lurik berbentuk gelendong.
B. otot polos berinti banyak, otot lurik berinti satu.
C. otot polos bekerja di bawah kesadaran, otot lurik bekerja di luar kesadaran.
D. Otot polos kontraksinya cepat, otot lutik kontraksinya lambat.
E. otot polos reaksinya terhadap rangsang lambat, otot lurik reaksinya terhadap rangsang
cepat.
9. Hubungan berbagai hubungan antar tulang beriku ini
1. antara tulang atlas dan kedua dari ruas tulang belakang
2. antara tulang penyusun tengkorak
3. antara tulang radus dan humerus
4. antara tulang ruas tulang belakang
5. antara humerus dan scapula
Yang merupakan contoh diartrosis adalah … .
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 5
E. 3 dan 4

10. Perhatikan ciri-ciri gangguan sistem gerak berikut ini


1) Rasa nyeri pada jaringan ikat
2) Terjadi pembengkakan sendi
3) Kejang pada otot-otot yang bergerak
4) Tulang rawan mengalami degenerasi
Berdasarkan ciri-ciri di atas, jenis gangguan yang terjadi disebut....
A. Reumathoid
B. ”gout” artritis
C. Rakitis
D. layuh semu
E. osteoarthritis
Kunci Jawaban
1 E
2 A
3 C
4 B
5 E
6 D
7 C
8 E
9 D
10 F
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. 2008. Biologi Ed. 9. Jakarta: Erlangga

Faidah Rahmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati. 2009. "Biologi untuk SMA/MA Kelas
XI Program MIPA. Jakarta .CV.Ricardo

http://rebellisamici.blogspot.com/2011/10/mekanisme-gerak-otot.html

https://www.biologi.co.id/sistem-gerak-pada-manusia-rangka-persendian-otot- tulang-
dan-fungsinya-terlengkap/

https://www.sumberpengertian.id/sistem-gerak-pada-manusia

https://www.wattpad.com/325058660-anatomi-fisiologi-2- muskuloskeletal/page/7

https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-gerak-manusia-pengertian-
komponen-dan-fungsinya-secara-lengkap/

Irawan, Bobby Albertus. 2013. Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika.


Sistem Rangka Manusia. Vol 2 No 1: 1-13

Renni Diastuti. 2009. 'BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XI" Jakarta. CV. Sindunata

Sarifin.2013. Kontraksi Otot Dan Kelelahan. Jurnal ilmiah.11(2013)12-13.

Sri Pujiyanto, Rejeki Siti Fatimah. 2016. "Buku Guru Menjelajah Dunia Biologi
untuk XI SMS dan MA. Solo, Tiga Serangkai.

Tortora, Gerard J and Bryan Derrickson. 2012. Principles of Anatomy and Physiology. USA :
John

Anda mungkin juga menyukai