PTK Evi Elisa

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Data Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

Belum tercapainya suatu tujuan penelitian Tindakan kelas, menyebabkan dilaksanakannya

siklus II sebagai bentuk perbaikan dari siklus sebelumnya. Pelaksanaan penelitian Tindakan

kelas dalam penelitian ini, peneliti akan berusaha lebih baik lagi dalam model pembelajaran

Problem Based Learning agar bisa meningkatkan hasil belajar siswa.pada siklus II ini

dilaksanakan dengan 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi/pengamatan dan

refleksi.

a. Tahap Perencanaan Tindakan pada siklus II

Siklus II merupakan tahap lanjutan untuk menyempurnakan siklus I Perencanaan Tindakan

siklus II antara lain; guru menyiapkan Modul ajar dengan materi Prosedur operasi baku

menggunakan internet (Browsing, searching, dan download), menyiapkan Proyektor dan

perangkatnya untuk menjelaskan materi menyiapkan soal pre test. Metode yang digunakan

dalam pembelajaran adalah ceramah, tanya jawab, kuis, diskusi kelompok dengan model

Problem Based Learning. Penilaian yang digunakan adalah hasil pre test, dan post test.

Penelitian Siklus II dilaksanakan pada Kamis 02 November 2023. Pembelajaran berlangsung

selama 80 menit (2×40 menit). Pada tahap awal, peneliti melakukan perencanaan dan

pelaksanaan tindakan yaitu kembali merancang Modul Ajar untuk siklus II dan melakukan

kegiatan belajar mengajar menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan

dikonsultasikan dengan Kepala Sekolah. Menggunakan materi Misi dakwah Rasulullah Saw

di Mekah sebagai Rahmat bagi semesta alam , kemudian peneliti menyusun alat evaluasi
berupa lembar kerja siswa, alat-alat penyelidikan, dan soal tes yang berhubungan dengan

materi Misi Dakwah Rasulullah Saw di Mekah sebagai Rahmat bagi semesta alam. Asesmen

yang disiapkan sebanyak 5 nomor dan hasil tes akhir dapat diketahui bahwa kelemahan-

kelemahan yang terjadi pada Siklus I berhasil diperbaiki pada Siklus II

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan Tindakan pada siklus II dilaksanakan pada Hari Kamis, 02 November 2023

selama 2 jam Pelajaran dengan alokasi waktu 2 x 40 menit tepatnya pada pukul 09.10 - 10.10

wib. Materi yang digunakan adalah tentang Kearifan Nabi Muhammad Saw Wujudkan

Kedamaian dengan merumuskan hasil analisis Kearifan Nabi Muhammad Saw wujudkan

kedamaian (Menggali Informasi,merumuskan hasil analisi dan menyajikan hasil analisis

tentang kearifan Nabi Muhammad Saw wujudkan kedamaian).

1) Pertemuan siklus II

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Kelas VII di MtsS Zawiyah Cot Kala dimulai pukul 09.10 wib. Adapun pelaksanaan

pembelajaran SKI pada siklus II sebagai berikut:

Tabel Kegiatan Siklus II

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran

Kegiatan Awal / • Berdoa dan membuka pelajaran.

Pendahuluan • Presensi.

• Pengantar (apersepsi)
Kegiatan Inti • Mengerjakan Soal Pre test siklus II

Pembelajaran • Menerangkan tentang cara menggunakan internet.

• Aplikasi dan kegunaan internet pada kehidupan sehari-

hari.

• Praktik Mengoperasikan internet dengan berbagai

macam browser.

• Menerangkan cara mendownload dan cara searching di

internet.

Kegiatan Akhir / • Memberi Kesimpulan

Penutup • Evaluasi

• Menutup Pelajaran

a) Kegiatan Awal

- Guru memasuki kelas dan memberikan salam kepada para siswa. Kemudian

dilanjutkan dengan mempresensi siswa.

- Guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang mata Pelajaran yang akan

diberikan kepada siswa

b) Kegiatan inti pembelajaran

- Sebelum guru menyampaikan garis besar materi pembelajaran, terlebih dahulu

guru memberikan soal pre test II untuk mengeahui kemampuan siswa tentang

mata pelajaean yang akan diberikan.


- Setelah selesai mengerjakan soal pre test II, guru menyampaikan materi kepada

siswa tentang Prosedur operasi baku menggunakan internet (browsing, searching,

dan download)

- Kemudian guru memperkenalkan berbagai macam browser kepada para siswa

serta menjelaskan manfaat meneladani kearifan dakwah nabi Muhammad Saw

sebagai wujud kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.

- Guru memberikan permasalahan tentang kearifan dakwah nabi Muhammad Saw

sebagai wujudkan kedamaian menggunakan internet (browsing, searching, dan

download) kepada setiap kelompok dan mempersilahkan mereka untuk

menyelesaikannya dengan cara mereka sendiri (tiap kelompok)

- Setelah kegiatan diskusi selesai, guru mempersilahkan salah satu kelompok maju

kedepan kelas untuk mempersentasikan hasil diskusi mereka.

c) Kegiatan Akhir

- Guru mengajak siswa untuk mereview materi yang baru saja disampaikan. Dan

memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

- Guru memberi salam penutup, memimpin doa penutup, dan keluar ruangan.

c. Observasi Siklus II

Selama pelaksanaan Tindakan berlangsung, observer melakukan pengamatan dan pencatatan

dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Hal-hal yang diamati dan

dicatat oleh observer adalah Hasil Belajar siswa selama proses pembelajaran mata Pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam dengan menerapkan model Problem Based Learning. Dan pada
siklus II ini hasil belajar siswa meningkat dengan pesat dikarenakan siswa sudah terbiasa

dengan model pembelajaran Problem Based Learning.

Hasil Belajar Siswa Siklus II


16 15
14
Banyaknya siswa

12
10
8
6 4
4
2
0
tuntas Belum tuntas
Seri1 15 4
Seri2
Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus II

Berdasarkan diagram 4.5 hasil pengamatan guru siklus II mengungkapkan bahwa kegiatan

pembelajaran SKI melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

pada siklus II mendapatkan total skor 94 dengan kategori sangat baik. Guru memperoleh nilai

A sebanyak 76, nilai B sebanyak 18, dan tidak mendapatkan nilai C dan D. (tabel hasil

pengamatan guru secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 4.6). Hal ini terlihat jelas dari

tabel hasil pengolahan data aktivitas guru dalam mengelola kelas sudah baik sekali. Ini

disebabkan guru telah memperbaiki atau meningkatkan aspek – aspek yang terdapat pada

proses pembelajaran Siklus I, terutama ketika memberi penguatan pada akhir pembelajaran

ketika siswa menjawab pertanyaan dari guru sehingga proses pembelajaran di Siklus II telah

tercapai. Peneliti juga melakukan refleksi guna mengkaji proses pembelajaran dan hasil

pengamatan pada guru yaitu:


- Guru lebih banyak melakukan persiapan dalam pembelajaran terutama

menyiapkan sumber-sumber belajar, misalnya sumber dari koran, televisi, berita,

foto, gambar, dan internet sehingga guru lebih menguasai materi bahan ajar.

- Guru mengevaluasi proses pembelajaran untuk memperbaiki dan meningkatkan

pembelajaran.

- Guru memberi kesempatan kelompok lainnya untuk menanggapi hasil kerja dari

kelompok penyaji.

- Guru memotivasi siswa untuk belajar.

- Pada akhir pertemuan guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang

telah diajarkan dan menginformasiakan pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya.

Hasil Observasi Siswa

Hasil Pengamatan Siswa Siklus II


18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
pengetahuan Keaktifan Kerjasama

baik cukup kurang


Hasil kegiatan pembelajaran SKI melalui penerapan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) pada diagram 4.6 mengungkapkan bahwa siklus II mengalami peningkatan dari

aspek pengetahuan, keaktifan dan kerjasama siswa dibandingkan dengan Siklus I (tabel hasil

pengamatan siswa secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 4.7). Siswa sudah mulai menjawab

pertanyaan sesuai dengan kemampuan. Mereka juga turut aktif dalam pembelajaran dikelas.

Yang semula masih terlihat acuh, pada Siklus II ini sudah terlihat mulai memperhatikan serta

aktif menjawab maupun bertanya. Kerjasama kelompok berjalan dengan baik, para siswa saling

melengkapi kekurangan yang ada dikelompok masing-masing. Sehingga dalam Siklus II ini

pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan. Peneliti juga melakukan refleksi

guna mengkaji proses pembelajaran dan hasil pengamatan pada tindakan siklus II difokuskan

pada masalah-masalah yang muncul selama pelaksanaan tindakan siklus I. Kegaiatan diperoleh

dari beberapa hal yang dapat dicatat sebagai masukan untuk kemajuan pada hasil belajar siswa

yaitu:

- Peningkatan hasil belajar dengan dorongan rasa ingin tahu yang besar berusaha

untuk mencari sumber informasi dalam pemecahan masalah.

1. Siswa sopan dalam bertingkah laku selama pembelajaran berlangsung

2. Siswa berani mengeluarkan pendapatnya secara bebeas tanpa ada tekanan

3. Siswa menyelesaikan pembelajaran dengan tepat waktu

4. Siswa percaya diri untuk mengemukakan pendapat di depan kelas.


Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis pengumpulan data maka diperoleh kesimpulan data hasil belajar.

Rekapitulasi hasil belajar siswa per siklus melalui model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) (tabel rekapitulasi hasil belajar siswa per siklus lengkap dapat dilihat pada lampiran 4.7).

Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa


16
14
12
10
8
6
4
2
0
Siklus I Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas

Diagram 4.7 menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan setelah dilakukan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan pada setiap

siklus merupakan bukti keberhasilan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) pada proses pembelajaran.Model Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu

model pembelajaran yang direkomendasikan pada kurikulum merdeka sebagai salah satu model

pembelajaran yang inovatif yang menyediakan perangkat pembelajaran segala alat dan bahan

yang digunakan guru untuk melakukan proses pemebelajaran.

Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan yaitu pada tahap Pra
Siklus terdapat 8 siswa (40%) yang tuntas belajar, sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar

(dibawah KKTP) 9 siswa (60%) dengan nilai rata- rata 69. Berdasarkan hasil tersebut dapat

dikatakan belum memenuhi indikator keberhasilan secara klasikal maka penelitian dilanjutkan

pada Siklus I dengan materi dan waktu yang berbeda. Data hasil belajar siswa pada Siklus I

terdapat terdapat 11 siswa (60%) yang tuntas belajar, sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar

(dibawah KKTP) 6 siswa (40%) dengan nilai rata-rata 74. Berdasarkan hasil tersebut dapat

dikatakan terjadi peningkatan dari tahap Siklus I meskipun masih belum memenuhi indikator

keberhasilan secara klasikal, maka penelitian dilanjutkan pada Siklus II dengan materi dan waktu

yang berbeda.

Menurut Susanto (2015:31) Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) akan membuat

peserta didik terbiasa menghadapi masalah dan tertantang untuk menyelesaikan masalah baik di

dalam kelas maupun dikehidupan sehari-hari (real world). Lebih lanjut Atmojo (2013: 140)

menegaskan model Problem Based Learning (PBL) menggunakan pembelajaran dengan

explorasi lingkungan yang digunakan berupa pengalaman keseharian peserta didik sehingga

dapat meletakkan dasar-dasar yanng nyata untuk berpikir. Selain itu, Sulistyarini & Santoso

(2015: 61) menyatakan bahwa lingkungan belajar dalam Problem Based Learning (PBL) bersifat

terbuka, menggunakan proses demokrasi, dan menekankan pada peran aktif siswa. Hasil belajar

siswa pada Siklus II terdapat terdapat 16 siswa (80%) yang tuntas belajar, sedangkan siswa yang

tidak tuntas belajar (dibawah KKTP) 3 siswa (20%) dengan nilai rata-rata 81. Berdasarkan hasil

tersebut dapat dikatakan sudah memenuhi indikator keberhasilan secara klasikal yaitu siswa

mencapai nilai melebihi KKTP yaitu mendapat nilai ≥ 75 pada mata Pelajaran SKI Materi Misi

Dakwah Rasulullah Saw sebagai Rahmat bagi seluruh alam.dengan persentase ≥ 85% dari

jumlah siswa total dalam satu kelas sebanyak 19 siswa (80%). Maka dari itu penelitian
dihentikan siswa yang belum tuntas pada Siklus II akan diberikan tindakan mandiri berupa

latihan- latihan atau remidi yang dipantau oleh guru sehingga seluruh siswa diharapkan dapat

tuntas belajar. Pembahasan ketuntansan hasil belajar siswa Pra Siklus – Siklus II dapat dicermati

pada Diagram 4.8.

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa


16
14
12
10
8
6
4
2
0
Siklus I Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas

Diagram 4.8 menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus ke siklus.

Dari data nilai ulangan harian siswa diperoleh nilai rata- rata 69 dengan jumlah siswa 8 siswa

(40%) tuntas belajar, pada Siklus I diperoleh nilai rata- rata 74 dengan jumlah siswa 12 siswa

(60%) tuntas belajar, dan pada Siklus II diperoleh nilai rata- rata 81 dengan jumlah 16 siswa

(80%) tuntas belajar. Berdasarkan ketetapan indikator keberhasilan, yaitu persentase ketuntasan

belajar siswa telah mencapai ≥ 80% maka pembelajaran SKI materi dakwah Rasulullah Saw di

Mekah sebagai Rahmat bagi semesta alam dengan menggunakan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL), dikatakan telah berhasil. Sehingga Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dihentikan pada Siklus II.


Hasil penelitian ini sesuai dengan Riana Rahmasari (2016), dalam penelitiannya menunjukkan

bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Pada kondisi awal prasiklus, perolehan hasil belajar siswa kelas VII MTsS

Zawiyah Cot Kala dalam mata pelajaran SKI, sebanyak 14 siswa atau 58,33% telah memenuhi

KKTP yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 65. Sedangkan sebanyak 10 orang atau 41,67%

belum memenuhi KKTP. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar SKI siswa

kelas VII MTsS Zawiyah Cot Kala tergolong rendah. Setelah diberikan tindakan dengan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran SKI, terdapat peningkatan

nilai rata- rata 78,58. Sebanyak 19 siswa atau 95,83% memenuhi KKTP dan hanya 1 siswa atau

4,17% yang tidak memenuhi KKTP.

d. Refleksi Siklus II

Berdasarkan tindakan pada siklus II meliputi perencanaan dan pelaksanaan tindakan serta

hasil observasi dapat dilakukan hasil refleksi. Peneliti dan kolaborator mendiskusikan hasil

pelaksanaan tindakan. Upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui strategi

pembelajaran PBL sudah cukup menunjukkan hasil yang maksimal. Hal ini ditunjukkan

dengan sebagian siswa sangat aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan hasil dari pre

test I dan post test II pada siklus II yang memuaskan

Refleksi dilakukan oleh peneliti selaku Guru Sejarah Kebudayaan Islam, diskusi yang

dilaksanakan sebagai berikut :

“Alhamdulillah, setelah melaksanakan 2 kali pertemuan ternyata banyak perubahan yang

saya dapatkan. Saya sudah merasa nyaman menerapkan model pembelajaran Problem Based

Learning, dan saya juga sudah melihat siswa sudah tidak malu-malu untuk menyampaikan

sub materi yang mereka pegang masing-masing, ya meskipun masih perlu kita arahkan. Dan
saya melihat hasil belajar siswa sudah semakin meningkat jauh lebih bagus dibandingkan

sebelumnya dan saya sangat senang karena model pembelajaran ini siswa dapat memecahkan

masalah dalam materi, artinya tanpa siswa sadari mereka juga belajar memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun tidak dapat dipungkiri masih ada kekurangan-

kekurangan, namun untuk tahap pemula saya pelaksanaan pembelajaran dengan model

pembelajaran Problem Based Learning sudah dapat berjalan baik “ungkap guru” Iya bu,

Alhamdulillah saya juga senang melihat sudah ada peningkatan yang positif dari pertemuan

sebelumnya, tapi bu saya harap penerapan model ini tidak dapat berhenti sampai disini, tapi

diterapkan untuk proses pembelajaran selanjutnya” jawab peneliti. Iya bu , insyaAllah saya

akan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk pembelajaran

selanjutnya” jawab guru. Hasil catatan lapangan, hasil belajar siswa dengan penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning siklus II, 02 November 2023

Hasil Penelitian Siklus II

Data tentang hasil belajar siswa sebelum Tindakan (Pre test) siklus II digunakan untuk

mengetahui nilai siswa sebelum dilaksanakan Tindakan siklus II dan pada post test II

diberikan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan setelah dilakukan Tindakan siklus II.

Adapun hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Aktivitas Guru Pada Siklus I

Hasil dari analisis kemempuan guru dalam menelola pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran Problem Based Learning pada Pelajaran SKI dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4.5 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada siklus I

Skor

Kegiatan Aspek yang Diamati 1 2 3 4 5

1. Kemampuan guru dalam ü

mengkondisikan kelas

2. Kemampuan guru dalam ü

Awal menghubungkan materi pelajaran dengan

pelajaran Sebelumnya

3. Kemampuan guru dalam menyampaikan ü

tujuan

4. Kemampuan guru dalam ü

memotivasi/apersep sisiswa

5. Kemampuan guru dalam ü

menyiapkan materi pembelajaran

6. Kemampuan guru melaksanakan ü

langkah- langkah pembelajaran

menggunakan model problem based

learning

7. Kemampuan guru dalam menarik ü

perhatian siswa

Inti 8. Kemampuan guru dalam menjelaskan ü

kata-kata istilah yang sulit dipahamidan

harus diketahui siswa sebelum


memperhatikan

materi proyektor (in-fokus)

9. Kemampuan guru dalam mengelola ü

pembelajaran dengan menggunakan

Model Pembelajaran Problem Based

Learning

10. Kemampuan guru dalam menjelaskan ü

materi pembelajaran kepada siswa

11. Kemampuan guru dalam memanfaatkan ü

media pembelajaran

12. Kemampuan guru dalam ü

membentuk kelompoksiswa

13. Kemampuan guru dalam mengaktifkan ü

kerja sama siswa dan kelompok

14. Kemampuan guru dalam membimbing dan ü

mengarahkan siswa

berdiskusi dalam kelompok

15. Kemampuan guru dalam mengarahkan ü

siswa

berdiskusi antar kelompok

Penutup 16. Kemampuan guru dalam ü

mengarahkan siswa Dalam bertanya


17. Kemampuan guru dalam ü

merespon siswa untuk bertanya

18. Kemampuan guru dalam mengevaluasi ü

peserta didik selama proses

pembelajaran berlangsung

19. Kemampuan guru menginformasikan ü

materi pada pertemuan Berikutnya

20. Kemampuan guru dalam mengakhiri ü

pembelajaran

Jumlah 73

Persentase 3,65 % Baik

Lembar Pengamat Aktivitas Siswa Pada Siklus I

Hasil dari analisis aktivitas siswa dalam pembelajaran SKI dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.6 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa dengan Menggunakan Model Problem Based

Learning pada Siklus I

Skor
Kegiatan Aspek yang Diamati 1 2 3 4
Awal 1. Kemampuan siswa untuk belajar ✓

2. Kemampuan siswa dalam mengamati dan ü

mendengarkan penjelasan guru


Inti 3. Kemampuan siswa dalam menyimak video yang ü

ditampilkan

4. Kemampuan siswa dalam memahami materi yang ü

disampaikan guru

5. Kemampuan siswa dalam memahami materi yang ü

dijelaskan guru

6. Kemampuan siswa dalam bertanyaterkait materi ü

yang disampaikan guru

7. Kemampuan siswa menyimpulkan materi yang telah ü

disampaikan guru

8. Kemampuan siswa dalam belajar menggunakan ü

Video pembelajaran

9. Kemampuan siswa aktif dalam mengikuti pelajaran ü

Menampilkan video pembelajaran

10. Kemampuan siswa dalam bekerja kelompok ü

11. Kemampuan siswa mampu bekerja sama dengan ü

antar kelompok

12. Kemampuan siswa dalam berdiskusi antar kelompok ü

13. Kemampuan siswa dalam ü

mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas

14. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan ü

yang diajukan oleh teman atau mendiskusikan


dengan guru atau teman

15. Kemampuan siswa dalam memberikan penilaian ü

pada masing- masing kelompok

16. Kemampuan siswa dalam bertanya materi yang belum ü

bisa dipahami

17. Kemampuan siswa dalam menjawab soal uji ü

indikator capai pembelajaran


Penutup
18. Kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas ü

LKPD yang diberikan oleh guru

19. Kemampuan siswa dalam mempresentasikan ü

hasil kerjanya

20. Kemampuan siswa dalam mengakhiri ü

pembelajaran

Jumlah 71 Baik

Sumber: Hasil Penelitian di MTsS Zawiyah Cot Kala pada Tanggal 26 oktober 2023

Keterangan:

P = 71

×100%

19

= 3,73%

1,00 ≤ TKG ˂ 1,50 =Tidak Baik


1,51 ≤ TKG ˂ 2,50 = Kurang

Baik2,51 ≤ TKG ˂ 3,50 = Baik

3,51 ≤ TKG ˂ 4,50 = Sangat Baik

Berdasarkan tabel (4.6) hasil lembar aktivitas siswa pada hari kamis tanggal 26 oktober 2023

menunjukkan bahwa hasil pengamatan pada siswa dengan menggunakan pembelajaran model

problem based learning pada siklus I termasuk ke dalam kategori kurang baik, ini berdasarkan

taraf keberhasilan dengan nilai 71 dan nilai persentase 3,73%

e. Refleksi Siklus I

Berdasarkan Tindakan pada siklus II meliputi perencanaan dan pelaksanaan Tindakan serta

hasil observasi dapat dilakkan hasil refleksi. Peneliti dan kolaborator mendiskusikan hasil

pelaksanaan tindakan. Upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui strategi

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menunjukkan hasil yang meningkat. Adapun

Perkembangan dihadapi antara lain:

1. Aktivitas guru

Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus ini sudah ada perbaikan

diantanya ialah

- Kemampuan dalam membimbing siswa untuk membentuk kelompok,

- Kemampuan guru dalam menjelaskan mengenai aturan dan tata cara menggunakan model

problem based learning

- Kemampuan guru dalam mengontrol kelas pada saat diskusi

Dalam siklus II ini sudah ada peningkatan hasil persentase menjadi lebih baik dari siklus

sebelumnya.Aktivitas siswa
Ada beberapa aspek yang sudah Nampak peningkatan kemampuan-kemampuan siswa yang

baik yaitu:

- Aktivitas siswa telah aktif dalam pembelajaran dan mendengarkan arahan dari peneliti

- Pembelajaran Telah maksimal

- siswa sudah berani mengemukakan pendapat

- Kerjasama dan keaktivan siswa dalam kelompok sudah Nampak

- Semangat belajar siswa lebih baik

Data tentang hasil belajar siswa sebelum tindakan (pre test) siklus I digunakan untuk

mengetahui nilai siswa sebelum nilai siswa sebelum dilaksanakan tindakan siklus I dan post

test I untuk mengukur sejauh mana keberhasilan setelah dilakukan Tindakan siklus I. Adapun

hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel

Hasil Belajar Siswa Siklus II

Hasil Belajar

No Nama PRE TEST II POST TEST II

1 Awal Lia 75 90

2 Azzam Pradita 70 90

3 Fazar Ramadhan 80 95

4 Hafiza 80 100

5 Irza Maulana 75 85
6 Klaudi Johana 90 95

7 Maula Zikri 60 85

8 Muhammad Aldifa Arnanda 65 85

9 Muhammad Zulvi 65 95

10 Nara Sasfika 80 95

11 Nurmala Sari 85 95

12 Pitri pasa Suryani 85 95

13 Rehan Prasetio 80 85

14 Ridho Dwi Darmansayah 85 100

15 Sarma Agustina Ramayanti 85 95

16 Selvi Maulida 90 95

17 Sigit Pramana 85 95

18 Siti hapsah Juwairiyah 80 100

19 Syahputra 85 95

JUMLAH 1630 1770

Nilai rata-rata 85,78 93,2

Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh hasil belajar siswa sebelum Tindakan siklus II

menunjukkan bahwa nilai pre test siklus I terdapat peserta didik mencapai ketuntasan 13 siswa

dengan persentase adalah 68,38% sedabgkan peserta didik yang hasil belajarnya belum tuntas

mencapai 6 siswa dengan persentase 31,62 % sedangkan hasil post test peserta didik mencapai

ketuntasan terdapat 18 siswa dengan persentase 94,73 %. Sedangkan peserta didik yang belum

tuntas mencapai 1 siswa, dengan persentase 5,27 % dengan demikian penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning pada siklus II hasil belajar siswa terdapat peningkatan

sebelum pelaksanaan, yaitu mencapai ketuntasan pretest mencapai 84,21 %, dan ketuntasan dari

hasil post test siklus II 94,74% terdapat peningkatan 16,79%, sedangkan siswa yang belum

mencapai ketuntasan pada hasil pretest 15,74% dan siswa yang belum mencapai ketuntasan 5,26

% terdapat siswa yang belum mencapai ketuntasan menurun sebesar 16,75%. Hal ini

menunjukkan bahwa hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning pada siklus II sudah mengalami peningkatan dari hasil siklus I,meskipun masih

terdapat beberapa siswa yang belum menguasai materi pembelajaran sebelumnya dan hasilnya

masih dibawah KKTP yang telah ditentukan.

Sehingga dapat di simpulkan bahwa pelaksanaan Tindakan pada siklus II ini berjalan dengan

lancer dan terlihat membaik dari siklus I. penguasaan materi pembelajaran pada siklus II ini

sudah meningkat dan dibuktikan dengan adanya hasil kuis pada siklus II. Siswa sudah mulai

belajar Bersama dalam kelompok, dan siswa tidak terlihat kebingungan lagi Ketika dalam

menemukan suatu masalah karena bisa memecahkan suatu masalah dengan temannya dan juga

bisa bertanya kepada guru Ketika temannya tidak bisa memecahkan suatu masalah.

Pada siklus II ini guru dan siswa sudah mulai terbiasa dengan penerapan model

pembelajaran Problem Based learning siswa yang biasanya pasif sudah mulai aktif, siswa yang

pada pertemuan sebelumnya dalam kerja kelompok hanya mengandalkan temannya kini siswa

sudah mulai bekerja sama dan saling memotivasi. Dan guru bisa mengondisikan siswa untuk

belajar Bersama Dan guru sudah berusaha memaksimalkan penggunaan

model pembelajaran Problem Based learning dan adanya tanggapan positif siswa sehingga

membuktikan adanya keberhasilan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning untuk meningkatkan hasil belajar.


Ketika melakukan observasi penulis mengamati proses pembelajaran pada mata Pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam pada saat penerapan model pembelajaran Problem Based Learning.

Guru telah berupaya memberikan motivasi dan membangkitkan minat siswa untuk berdiskusi

secara Bersama dalam kelompok dengan baik dan memotivasi siswa untuk lebih aktif.

Berdasarkan keterangan diatas dapat penulis pahami bahwa guru mata Pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam, Saya telah berupaya semaksimal mungkin melaksanakan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, hal tersebut merupakan

salah satu bagian untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dan terlihat bahwa hasil belajar

peserta didik dengan berjalannya dari siklus sudah terlihat meningkat.

Dari tabel diatas dapat ditentukan frekuensi dan persentase hasil belajar SKI siswa Siklus II

dibagi menjasi 5 kategori yang dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel Frekuensi dan Persentase Kategori Hasil Belajar Siswa Pre test Siklus II

Frekuensi (f)

Persen (%)

Interval Kategori Pre Test Post Test Pre Test II Post Test

Nilai II II

0 - 20 Sangat 0 0 0 0

Tinggi

21 - 40 Rendah 0 0 0 0

41 - 60 Sedang 0 0 0 0

61 - 80 Tinggi 4 1 21,05 5,26

81 - 100 Sangat 15 18 78,95 94,74

Tinggi
Jumlah 19 19 100

100

Persentase kategori hasil belajar siswa


16 siklus II
14
12
10
8
6
4
2
0
tinggi sangat tinggi
61 - 80 81 - 100

Berdasarkan data dari hasil pre test pada siklus I, terdapat peserta didik yang mencapai

ketuntasanSehingga dapat di simpulkan bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II ini berjalan

dengan lancar dan terlihat membaik dari siklus I. penguasaan materi pembelajaran pada siklus II

ini sudah meningkat dan dibuktikan dengan adanya hasil kuis pada siklus II. Siswa sudah mulai

belajar bersama dalam kelompok, dan siswa tidak terlihat kebingungan lagi ketika dalam

menemukan suatu masalah karena bisa memecahkan suatu masalah dengan temannya dan juga

bisa bertanya kepada guru ketika temannya tidak bisa memecahkan suatu masalah.

Pada siklus II ini guru dan siswa sudah mulai terbiasa dengan penerapan model

pembelajaran Problem Based learning siswa yang biasanya pasif sudah mulai aktif, siswa yang

pada pertemuan sebelumnya dalam kerja kelompok hanya mengandalkan temannya kini siswa

sudah mulai bekerja sama dan saling memotivasi. Dan guru bisa mengondisikan siswa untuk
belajar Bersama. Dan guru sudah berusaha memaksimalkan penggunaan model pembelajaran

Problem Based learning dan adanya tanggapan positif siswa sehingga membuktikan adanya

keberhasilan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning untuk

meningkatkan hasil belajar. Ketika melakukan observasi penulis mengamati proses

pembelajaran pada mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada saat penerapan model

pembeljaran Problem Based Learning.

Guru telah berupaya memberikan motivasi dan membangkitkan minat siswa untuk berdiskusi

secara bersama dalam kelompok dengan baik dan memotivasi siswa untuk lebih aktif.

Berdasarkan keterangan diatas dapat penulis pahami bahwa Guru mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam Saya telah berupaya semaksimal mungkin melaksanakan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning,hal tersebut merupakan

salah satu bagian untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dan terlihat bahwa hasil belajar

peserta didik dengan berjalannya dari siklus sudah terlihat meningkat.

A. Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi pada saat pelaksanaan diskusi kelompok peserta didik masih banyak

yang kurang memahami tata cara kelompok dan masih terlihat peserta didik belum biasa dan

bingung dalam melakukan kelompok belajara bersama dan terlihat hanya beberapa siswa saja

yang berdiskusi dalam belajar kelompok dan yang lainnya ada yang diam saja dan ada pula yang

bercanda. Dan kemudian guru kurang bisa mengontrol dan membimbing peserta didik dalam

berdiskusi secara berkelompok, dan guru hanya sekali-sekali mengawasi peserta didik dalam

berdiskusi

Berdasarkan data dari hasil post test pada siklus I,terdapat ketuntasan terdapat siswa yang

mencapai ketuntasan terdapat 15 siswa dengan persentase 78,95%, sedangkan siswa hasil
belajarnya belum tuntas 4 siswa dengan persentase 21,05% sedangkan hasil pretes siswa,

terdapat siswa yang mencapai ketuntasan terdapat 11 siswa dengan persentase 57,90%,

sedangkan siswa yang tidak tuntas mencapai 8 siswa dengan persentase 42,10% dengan

demikian, penerapan Problem Based Learning pada siklus I hasil belajar siswa terdapat

peningkatan sebelum pelaksanaan, yaitu siswa yang mencapai ketuntasan pada hasil pretest

mencapai 57,90% dan ketuntasan pada hasil postest siklus I mencapai ketuntasan 78.95%

terhadap peningkatan 21,05%, sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan menurun

20,04%. Dengan demikian, dilihat dari nilai postest setelah mengikuti pembelajaran dengan

penerapan Problem Based Learning menunjukkan bahwa siklus I sudah mengalami

peningkatan dari pembelajaran sebelum menggunakan dengan penerapan metode Problem

Based Learning menunjukkan bahwa siklus I sudah mengalami peningkatan dari

pembelajaran sebelum menggunakan dengan penerapan metode Problem Based Learning,

namun masih banyak siswa yang belum menguasai materi pembelajaran dan hasl belajarnya

di bawah KKTP yang ditentukan.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, pada siklus II akan dilakukan perbaikan dengan rencana

Tindakan sebagai berikut:

1. Mempertahankan kinerja guru yang sudah baik di siklus I untuk tetap dilakukan pada di

siklus II

2. Mengoptimalisasikan proses pembelajaran dengan memahami kembali langlkah-langkah

dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learning

3. Memperoleh waktu dan materi yang akan disampaikan


4. Meningkatkan pembimbingan dan pengawasan pada saat peserta didik melakukan diskusi

dalam kelompok 5)

5. Memotivasi peserta didik agar biasa kerja sama dengan baik pada saar kerja kelompok

Berdasarkan data dari post test pada siklus I, terdapat peserta didik untuk mencapai ketuntasan

terdapat 13 siswa dengan persentase adalah 68,38% sedangkan peserta didik yang hasil

belajarnya belum tuntas mencapai 6 siswa dengan persentase 31,62 % sedangkan hasil pre test

siswa,terdapat 8 peserta didik mencapai ketuntasan terdapat 18 siswa dengan persentase 94,73

%. Sedangkan peserta didik yang belum tuntas mencapai 1 siswa, dengan persentase 5,27 %

dengan demikian penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada siklus II hasil

belajar siswa terdapat peningkatan sebelum pelaksanaan, yaitu mencapai ketuntasan pretest

mencapai 84,21 %, dan ketuntasan dari hasil post test siklus II 94,74% terdapat peningkatan

16,79%,

Sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan pada hasil pretest 15,74% dan siswa yang

belum mencapai ketuntasan 5,26 % terdapat siswa yang belum mencapai ketuntasan menurun

sebesar 16,75%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning pada siklus II sudah mengalami peningkatan dari hasil

siklus I,meskipun masih terdapat beberapa siswa yang belum menguasai materi pembelajaran

sebelumnya dan hasilnya masih dibawah KKTP yang telah ditentukan.Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II ini berjalan dengan lancar dan terliha

membaik dari siklus I. Penguasaan pada siklus II ini sudah meningkat dan dibuktikan dengan

adanya hasil kuis pada siklus II. Siswa sudah mulai bisa belajar bersama dalam kelompok, dan

siswa tidak terlihat kebingungan lagi ketika menemukan suatu masalah karena bisa bertanya

kepada temannya dan juga bisa bertanya kepada guru ketika temannya tidak bisa menjawab.
Pada siklus II ini guru dan siswa sudah mulai terbiasa pada penerapan Problem Based Learning.

Siswa yang biasanya pasif sudah mulai termotivasi untuk menguasai materi maka pegang dan

aktif menjelaskan materi yang sudah meraka kuasi. Sehingga terjadi perubahan yang positif

dimana pada pertemuan-pertemuan sebelumnya siswa masih terlihat bingung dan pasif, dan

dengan berjalannya tindakan dengan penerapan Problem Based Learning, maka berangsur-

angsur guru dan siswa sudah mulai paham dan terlihat motivasi dan hasil belajar siswa sudah

meningkat. Pada siklus II ini guru dan siswa sudah mulai terbiasa dengan penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning. Siswa yang biasa pasif sudah mulai aktif, siswa yang

pada pertemuaan sebelumnya dalam bekerja kelompok hanya mengadalkan temannya kini siswa

sudah mulai bisa bekerjasama dan selain memotivasi. Dan guru bias mengkondisikan siswa

untuk belajar bersam, guru sudah berusaha memaksimalkan penggunaan model

pembelajaran Problem Based Learning dan adanya tanggapan positif dari siswa sehingga

membuktikan adanya kebrhasilan dengan menggunakan model pambelajaran Problem Based

Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

dengan mengacu kepada hasil pengamatan yang telah peneliti lakukan dan mendapat hasil

bahwa terdapat peningkatan terhadap hasil belajar siswa pada mata Pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam setelah diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning.Hal ini

terbukti dari peningkatan hasil belajar siswa setelah proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Peningkatan hasil belajar dapat

dilihat dalam table sebagai berikut:


Tabel

Peningkatan Hasil Belajar Siswa SKI Melalui Model Problem Based Learning

Kelas VII MTsS Zawiyah Cot Kala

Hasil Siswa Persentase

Pretest Siklus I Siklus II

Tuntas 57,90% 68,38% 94,73%

Belum Tuntas 42,10% 31,62% 5,27%

Dari data tabel diatas dilihat bahwa hasil belajar siswa yang tuntas pada siklus I 68,38%,

meningkat 32,62%, siklus II 94,73%, meningkat 18,15%. Sedangkan hasil yang belum tuntas

pada siklus I 31,62% menurun 10,48%, siklus II 5,27% menurun.

Mengetahui
Kepala MTs Zawiyah cot kala Guru SKI

Rayuni,S.Ag Evi Elisa,S.Pd.I


Nip.197309212000032005

Anda mungkin juga menyukai