Kak Pengawasan Pembangunan Islamic Center

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN
PENGAWASAN LANJUTAN PEMBANGUNAN ISLAMIC CENTER

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah sebagaimana diatur dalam


Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 yang telah
diubah menjadi Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dilaksanakan melalui
tahapan Pemilihan Penyedia Barang dan Jasa yang dilakukan oleh pokja
pemilihan, termasuk didalamnya Penyedia Jasa Konsultansi. Terkait
dengan Pelaksanaan Jasa Kegiatan Konstruksi dilakukan melalui tahapan
Persiapan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan.

Pada tahap Pelaksanaan setiap prosesnya akan memerlukan tindakan


pengawasan, sehingga prosesnya dapat berlangsung dengan arah yang
benar dan mengurangi adanya deviasi akibat penyimpangan. Secara
umum pekerjaan pengawasan pelaksanaan fisik di lapangan ditugaskan
kepada Pihak Kedua sebagai Konsultan Pengawas. Konsultan Pengawas
akan melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi, yang menyangkut aspek mutu, waktu dan biaya.
Disamping juga bertanggung jawab atas semua kegiatan teknik yang
dikerjakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi selama pelaksanaan
berlangsung.

Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dalam hal ini, Dinas Pekerjaan


Umum dan Penataan Ruang bermaksud untuk melaksanakan kegiatan
PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG DI WILAYAH DAERAH
KABUPATEN/KOTA, PEMBERIAN IZI MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)
DAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG dalam rangka
penyediaan sarana dan prasarana ibadah dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat Kabupaten Luwu Timur. Program pembangunan tersebut di
atas, merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Luwu Timur
dalam memenuhi segala kebutuhan masyarakat. Kegiatan yang dimaksud
berada di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur
Memenuhi hal tersebut di atas, kegiatan Pengawasan Teknis Bidang Cipta
Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Luwu Timur akan
mengupayakan untuk menyediakan Jasa Konsultan dengan peran sebagai
Konsultan Pengawasan Teknis pada kegiatan dimaksud.

Dengan adanya keterbatasan pihak Pelaksana Kegiatan, dalam hal ini


Pejabat Penandatanganan Kontrak yang bersangkutan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, baik terhadap kelancaran
pekerjaan maupun hasil pekerjaannya yang harus sesuai dengan
ketentuan serta persyaratan – persyaratan dalam Dokumen Kontrak,
maka untuk itu diperlukan adanya bantuan Jasa Konsultan Pengawas
yang akan bertugas di lokasi Kegiatan. Pekerjaan-pekerjaan yang akan
dilaksanakan merupakan upaya mewujudkan pelayanan yang sebaik-
baiknya kepada masyarakat.
Jasa Konsultan yang dimaksud dalam Kerangka Acuan Kerja ini, adalah
untuk Pekerjaan Pengawasan Lanjutan Pembangunan Islamic Center

2. Maksud dan Maksud Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi
Tujuan konsultan pengawas yang memuat masukan, azas, kriteria dan proses
keluaran yang dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan kedalam
pelaksanaan tugas pengawasan. Dengan penugasan ini diharapkan
Konsultan Pengawas dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan
baik untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi sesuai KAK ini.
1. Maksud
Maksud pekerjaan Jasa konsultansi Pengawasan Pengawasan
Lanjutan Pembangunan Islamic Center, melakukan seleksi umum
terhadap Konsultan Pengawas untuk mendapatkan Konsultan
Pengawas yang memiliki kemampuan dan telah berpengalaman,
dalam rangka membantu tugas-tugas pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan pekerjaan dan kondisi sebagaimana yang diatur dalam
Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Tujuan
Tujuan dari pekerjaan pengawasan yang dilakukan oleh konsultan
pengawas ini adalah agar pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat
dilaksanakan dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang
memenuhi target kualitas, kuantitas waktu dan biaya yang telah
ditetapkan.
3. Sasaran Sasaran Pengadaan Jasa Konsultan ini yaitu untuk mengamati serta
mengawasi pekerjaan dan pengujian serta meneliti setiap bahan yang
akan dipakai atau mutu pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor,
sehingga hasil pekerjaan memenuhi persyaratan Kontrak dan dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.

Untuk efisiensi dan efektifitas penggunaan biaya dan tenaga Konsultan,


pelaksanaan layanan jasa akan diatur sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan tahapan atau tingkat kegiatan Kontraktor di lokasi kegiatan.

4. Lokasi No Nama Pekerjaan Lokasi


Pekerjaan 1. Pengawasan Lanjutan Pembangunan Islamic Kec. Malili
Center

5. Sumber Kegiatan ini dibiayai dari Sumber Pendanaan :


Pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah SKPD Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Luwu Timur Tahun Anggaran 2023.

6. Nama dan Nama Pejabat Penandatanganan Kontrak ( PPK) :


Organisasi PPK IDIYANA SARTIAN UMAR, ST
Satuan Kerja :
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Luwu Timur

Data Penunjang

7. Dasar Dasar Sebagai data dasar dalam Kegiatan Pengawasan Teknis Bidang Cipta
Karya ini adalah Desain Teknis.

8. Standar Teknis 1. Peraturan perundang-undangan terkait pedoman teknis pekerjaan


pengawasan konstruksi.
2. Standar-standar teknis pekerjaan konstruksi yang berlaku di Republik
Indonesia.
3. Kriteria Lain-lain
Selain kriteria umum diatas, berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti
standar, pedoman dan peraturan yang berlaku antara lain ketentuan
yang diberlakukan untuk pekerjaan yang bersangkutan, yaitu Surat
Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak) dan ketentuan –
ketentuan lain sebagai dasar perjanjian.

9. Studi-Studi Kegiatan Supervisi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab.
Terdahulu Luwu Timur di tahun-tahun lalu dapat dijadikan referensi sebagai bahan
perbandingan dan telaahan.

10. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;


Hukum 2. Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021, tentang Perubahan atas
Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman;
4. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia No. 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2
Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2016
tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 27/PRT/M/2018 tentang
Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung;
9. Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
10. Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui Penyedia;
1. Lingkup Manajemen konstruksi meliputi pengendalian waktu, biaya, pencapaian
Pekerjaan sasaran fisik (kuantitas dan kualitas), dan tertib administrasi dalam
Pembangunan Islamic Center, mulai dari tahap perisiapan sampai dengan
tahapan pelaksanaan konstruksi selesai dan siap untuk pemanfaatannya.
Kegiatan manajemen konstruksi terdiri atas :
1) Mengadakan pemeriksaan kegiatan serta mengadakan penilaian atas
ketepatan rancangan yang ada untuk disesuaikan dengan
keadaan/kebutuhan lapangan yang sebenarnya (rekayasa lapangan)
2) Atas dasar data dari point 1) di atas, membuat suatu program
terperinci untuk kepentingan pemeriksaan / pengambilan data
lapangan yang masih diperlukan (tambahan) dan menangani
pengawasan pelaksanaan yang dilakukan oleh Kontraktor.
3) Memeriksa gambar hasil perencanaan atau hasil survey ulang
penyedia jasa konstruksi dan atas dasar gambar tersebut dibuat
gambar rencana teknis untuk menjadi pedoman pelaksanaan oleh
penyedia jasa konstruksi setelah mendapat persetujuan Pejabat
Penandatanganan Kontrak.
4) Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang
diajukan oleh penyedia jasa konstruksi;
5) Memeriksa serta memberikan rekomendasi atas jadwal pelaksanaan
penyedia jasa konstruksi atau perubahan - perubahannya untuk
pelaksanaan kontrak, serta setiap rencana atau program-program
serupa yang harus diajukan oleh penyedia jasa konstruksi untuk
mendapatkan persetujuan dari Pejabat Penandatanganan Kontrak.
6) Mengawasai pemakaian bahan, peralatan, dan metode pelaksanaan,
serta mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi
7) Menilai kecukupan pemakaian, antara lain bahan-bahan dan tenaga
kerja yang disediakan oleh penyedia jasa konstruksi, serta cara kerja
penyedia jasa konstruksi sehubungan dengan besarnya tingkat
kemajuan yang ditargetkan, dan bila perlu mengambil tindakan
yang tepat untuk meningkatkan laju pekerjaan.
8) Mengawasi pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, bahan dan
material, kualitas pelaksanaan, kuantitas fisik untuk setiap item/
bagian pekerjaan yang terurai dalam rincian kontrak fisik, dan laju
pencapaian volume/realisasi fisik yang dicapai di setiap periode
berkala
9) Mengawasi kepatuhan pelaksana pekerjaan terhadap pemenuhan
syarat-syarat kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan (HSE)
oleh penyedia jasa konstruksi;
10) Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memberikan
rekomendasi teknis opsi pemecahan masalah/kendala yang terjadi
selama pekerjaan konstruksi;
11) Membantu menyelenggarakan rapat lapangan secara berkala serta
membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan;
12) Melaksanakan pengawasan yang efektif dan terus menerus terhadap
pekerjaan yang telah disetujui untuk dilaksanakan, serta menjamin
bahwa mutu pekerjaan sesuai dengan standar dan spesifikasi yang
ditetapkan dalam kontrak.
13) Memeriksa serta membuat rekomendasi tertulis terhadap semua
permintaan / tuntutan penyedia jasa konstruksi untuk mendapatkan
perpanjangan waktu, pembayaran tambahan, pekerjaan atau biaya
tambahan atau hal-hal lain semacamnya.
14) Menghitung kuantitas pekerjaan serta material yang telah disetujui
dan diterima baik yang dituangkan dalam bentuk laporan, kemudian
memeriksa dan menerangkan dengan sebenarnya mengenai tagihan
penyedia jasa konstruksi yang berupa pembayaran bulanan dan
pembayaran akhir.
15) Melaporkan secara berkala tentang kemajuan pekerjaan, cara
pelaksanaan penyedia jasa konstruksi, mutu pekerjaan serta status
keuangan kegiatan berikut apa yang dapat diantisipasi.
16) Membuat usulan perubahan serta menyajikannya untuk
mendapatkan persetujuan Pejabat Penandatanganan Kontrak pada
setiap adanya perubahan yang berkaitan dengan rencana yang
mungkin dirasa perlu, seraya menunjukkan dampak apa saja yang
diakibatkan oleh perubahan tersebut terhadap kontrak dan sekaligus
menyiapkan semua perintah perubahan yang diperlukan.
17) Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima pertama,
mengawasi perbaikannya selama masa pemeliharaan, dan
menyusun laporan akhir pekerjaan pengawasan
18) Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (as-built drawings) sebelum serah terima;
19) Menjamin bahwa ”As - Built Drawings (gambar sebenarnya
terbangun / terpasang)” dibuat untuk semua pekerjaan dan
bersama-sama penyedia jasa konstruksi mengupayakan untuk
menyelesaikannya sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan.
20) Menyerahkan laporan akhir yang merupakan ringkasan kegiatan
konstruksi seraya menampakkan, antara lain, realisasi pembayaran
pekerjaan, prestasi kerja, hasil pengujian mutu pekerjaan selama
pelaksanaan dan pada saat serah terima pertama, perubahan
kontrak, tuntutan atau perselisihan atau hal-hal penting lainnya
yang ada dampaknya terhadap kuantitas, biaya serta pelaksanaan
pekerjaan.
21) Membuat rencana mutu kerja pengawasan (RMK) dan
dipersentasikan pada saat PCM.
22) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan konstruksi dari segi
kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume/realisasi fisik.

2. Tanggung a. Melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan, sehingga tetap


Jawab terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana kerja dan
Pengawasan syarat/spesifikasi teknis pelaksanaan pekerjaan;
b. Menampung persoalan terkait pelaksanaan konstruksi di
lapangan dan menyampaikan serta memberikan rekomendasi opsi
solutif kepada Pejabat Penandatanganan Kontrak, dan
c. Meneliti kebenaran atau membandingkan laporan progress
pekerjaan yang diklaim/dinyatakan oleh pelaksana pekerjaan
dengan yang diperoleh dari laporan tenaga konsultan supervise di
lapangan.

3. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah Laporan mengenai
informasi kegiatan pelaksanaan fisik pekerjaan.
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan pengawas berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja ini lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian,
yang minimal meliputi :
a. Buku Harian, yang memuat semua kejadian, perintah dan
petunjuk penting dari Pejabat Penandatanganan Kontrak,
Penyedia Jasa Konstruksi dan Konsultan Pengawas;
b. Laporan harian, berisi keterangan tentang :
• Tenaga kerja
• Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak
• Alat-alat
• Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan
• Waktu pelaksanaan pekerjaan
c. Laporan mingguan, dan bulanan sebagai resume laporan harian;
d. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran;
e. Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan
pekerjaan tambah kurang;
f. Laporan rapat di lapangan (site meting);
g. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan Time Schedule
yang dibuat oleh kontraktor pelaksana;
h. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing);
i. Foto Dokumentasi (0%, 50%, 100%);
j. Laporan akhir pekerjaan pengawasan.
k. Laporan Bulanan disampaikan paling lambat tanggal 5 bulan
berikutnya.

4. Program Kerja a. Sebelum melaksanakan tugasnya, konsultan pengawas harus


segera menyusun :
1) Program kerja, termasuk jadwal kegiatan secara detail
2) Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan jumlahnya).
Tenaga- tenaga yang diusulkan oleh konsultan pengawas
harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat
Penandatanganan Kontrak (PPK).
3) Konsep penanganan pekerjaan pengawasan kegiatan
b. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan
persetujuan dari Pejabat Penandatanganan Kontrak (PPK), setelah
sebelumnya dipresentasikan oleh konsultan pengawas dan
mendapatkan pendapat teknis dari pengelola teknis kegiatan

5. Peralatan, Penyediaan Data dan Fasilitas yang disediakan oleh Pejabat


Material, Penandatanganan Kontrak (PPK) yang dapat digunakan dan harus
Personil dan dipelihara oleh Penyedia Jasa :
Fasilitas dari a. Laporan dan Data
Pejabat Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta
Pembuat photografi (bila ada) yang berpedoman pada Buku Spesifikasi.
Komitmen b. Akomodasi dan Ruangan Kantor
Akomodasi dan atau Ruangan Kantor disediakan oleh Penyedia
Jasa.
c. Staf Pengawas / Pendamping
Pejabat Penandatanganan Kontrak (PPK) akan didampingi oleh
Pengawas Teknis Kegiatan yang bertindak sebagai pengawas
lapangan dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.

6. Peralatan, Penyediaan oleh penyedia jasa


Material dari Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
Penyedia Jasa peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Konsultansi

7. Lingkup Kewenangan yang didelegasikan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)


Kewenangan kepada Konsultan Supervisi adalah kewenangan dalam mengawasi,
Penyedia Jasa mengarahkan pelaksanaan agar dapat tercapai penyelesaian pekerjaan
sesuai persyaratan pekerjaan yang ada dalam Dokumen Kontrak.

8. Jangka Waktu Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan ini diperkirakan 240 (Dua Ratus Empat
Penyelesaian Puluh) hari kalender.
Pekerjaan

9. Personil Kualifikasi

Status
Posisi
Pendidikan Jurusan Keahlian Pengalaman Tenaga Ahli
TENAGA AHLI :

Teknik
Ahli Minimal 3 (Tetap/Tida
Supervision S1/ Sipil
Manajemen Tahun k Tetap)
Engineer/ 1 Orang /Teknik
Konstruksi Pekerjaan
Team Arsitekt
(601) Pengawasan
Leader ur
Bangunan
Gedung (Ahli
Madya)

Quality/ Teknik
S1 / Ahli Teknik (Tetap/Tida
Minimal 2
Quantity Sipil
1 Orang Bangunan k Tetap)
tahun pada
Engineer /Teknik
Gedung Pengawasan
Arsitekt
(201) Bangunan
ur
Gedung

(Ahli Muda)
Teknik
HSE/Ahli Minimal 1
S1 / Sipil Ahli K3 (Tetap/Tida
K3 tahun (Ahli
1 Orang /Teknik Konstruksi k Tetap)
Konstruksi Muda)
Arsitekt (603)
ur
TENAGA SUB PROFESIONAL :
Teknik Sipil SKT
Inspector S1/ Minimal 1 (Tetap/Tida
/ Teknik Pengawas
tahun pada k Tetap)
1 Orang Arsitektur Bangunan
Pengawasan
Gedung
Bangunan
(TA 024)
Gedung

Jabatan / posisi – posisi personil yang diperlukan serta tugas dan


tanggung jawabnya dalam melaksanakan Jasa ini, yaitu sebagai berikut :
a. Supervision Engineer/Team Leader
Supervision Engineer/Team Leader adalah Pemimpin Tim
Konsultan atau Wakil Direksi Pekerjaan yang bertanggung jawab
langsung pada Pelaksanan Kegiatan yang bertugas memimpin,
mengarahkan dan mengendalikan seluruh tenaga ahli
pengawasan konstruksi terhadap berjalannya pelaksanaan
pekerjaan.
Team Leader adalah Sarjana (S1) Teknik Sipil atau Teknik
Arsitektur, dan memiliki sertifikat Keahlian Manajemen
Konstruksi dengan kualifikasi Madya dengan pengalaman 3 (tiga)
Tahun. Supervision Engineer/Team Leader harus telah memiliki
pengalaman mengawasi pekerjaan sipil atau arsitektur pada
bangunan gedung.
Tugas-tugas Supervision Engineer/Team Leader akan meliputi,
namun tidak terbatas pada hal – hal yang tersebut di bawah ini :
1. Mengkoordinasi seluruh tenaga pengawas dilapangan untuk
setiap pelaksanaan pengukuran / rekayasa lapangan yang
dilakukan Kontraktor dan menyampaikan laporan kepada
PPK sehingga dapat dilakukan dengan cepat keputusan-
keputusan yang diperlukan termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului
pekerjaan utama serta rekayasa terperinci lainnya;
2. Mengkoordinasikan seluruh tenaga pengawas konstruksi
secara teratur dan memeriksa pekerjaan konstruksi sedang
dilaksanakan serta memberikan penjelasan tertulis kepada
pelaksana mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam
pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak hanya dinyatakan
secara umum;
3. Memastikan bahwa pelaksana memahami dokumen kontrak
secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
spesifikasi serta gambar-gambar, dan pelaksana menerapkan
teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok dengan
keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan
pekerjaan;
4. Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau
menolak/pekerjaan dan material;
5. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap
hari yang dicapai pelaksana pada lembar kemajuan
pekerjaan (progress schedule) yang telah disetujui;
6. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari
semua pekerjaan dan melaporkan segera/tepat waktu kepada
PPK bila kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana
tercantum pada buku spesifikasi Umum dan hal itu benar-
benar berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian yang
direncanakan. Dalam hal demikian, maka Supervision
Enggineer juga membuat rekomendasi secara tertulis cara
untuk mengejar keterlambatan tersebut;
7. Memeriksa dengan teliti semua kualitas hasil pengukuran
setiap pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh
Inspection Engineer dan Quantity/Quality Engineer;
8. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untk
melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan –
pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak
tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi
persyaratan dalam dokumen kontrak;
9. Memberikan rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan
jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa
kebenaran dari setiap bukti pembayaran bulanan
pelaksanaan;
10. Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-
sketsa yang benar untuk bahan PPK;
11. Mengawasi dan memeriksa pembuatan gambar sebenarnya
terbangun/terpasang (As-built Drawing) dan
mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat
diselesaikan sebelum penyerahan peratama Pekerjaan (PHO);
12. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar
kerja dan analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitas,
yang dibuat oleh pelaksana sebelum pelaksanaan;
13. Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan
dalam serta membuat laporan kepada PPK terhadap hasil
inspeksi lapangan;
14. Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan mutu
dan keluaran hasil pekerjaan serta pemenuhan tingkat
layanan jalan terkait dengan usulan pembayaran yang
diajukan pelaksana;
15. Mengkoordinasikan pembuatan laporan – lapaoran
mengenai kemajuan fisik dan keuangan proyek yang ada
dibawah wewenangnya dan meyerahkan kepada PPK serta
instanasi lain yang terkait tepat pada waktunya;
16. Menyusun/memlihara arsip korespondensi kegiatan, laporan
harian, laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan,
pengukuran pembayaran, gambar design, laporan hasil
inspeksi lapangan dan lainya.
17. Bertanggungjawab terhadap pengawasan pelaksanaan
konstruksi yang telah dilakukan.

b. Quality/Quantity Engineer
Quality/Quantity Engineer adalah Minimal Sarjana (S1) Teknik
Sipil atau Teknik Arsitektur, memiliki sertifikat Keahlian Ahli
Teknik Bangunan Gedung dengan kualifikasi Muda dengan
pengalaman 2 (dua) tahun, memiliki pengalaman pernah
mengawasi pekerjaan bangunan gedung.
Quality/Quantity Engineer harus mengikuti petunjuk Supervision
Engineer/Team Leader dalam mengawasi pelaksanaan kegiatan
oleh penyedia jasa konstruksi agar memenuhi persyaratan /
ketentuan dalam dokumen kontrak.
Quality/Quantity Engineer harus benar-benar paham mengenai
semua standar prosedur pelaksanaan yang ditetapkan dalam
Dokumen Kontrak.
Tugas pokok Quality/Quantity mencakup tapi tidak terbatas pada
hala-hal sebagai berikut:

Tugas pokok Inspection Engineer adalah mencakup tapi tidak


terbatas pada hala-hal sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab kepada Supervision Engineer/Team
Leader untuk memastikan pekerjaan sesuai spesifikasi;
2. Bertanggung jawab melakukan pemeriksaan dan
pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan aspek
desain, pengukuran volume bahan dan pekerjaan sebagai
dasar pembayaran prestasi pekerjaan
3. Memeriksa kesesuaian antara gambar perencana dengan
pelaksanaan di lapangan;
4. Mengharuskan pelaksana untuk melaksanakan peraturan
tentang keamanan dan keselamatan kerja
5. Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang
dijalankan pelaksana;
6. Memberi instruksi kepada pelaksana bila cara pelaksanaan
dinilai tidak benar atau membahayakan dalam segala hal,
semua instruksi harus dicatat dalam buku harian (log book)
serta segera memberi tahu kepada Supervision Engineer;
7. Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan
penyimpangan dari perencanaan (pada lembar gambar
kemajuan pekerjaan)
8. Memeriksa dan menyetujui laporan harian yang dibuat oleh
pelaksana;
9. Membantu Supervision Engineer/Team Leader dalam
penjaminan mutu pekerjaan yang telah ditentukan oleh
Dokumen Kontrak
10. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap
pekerjaan, material dan peralatan yang ditempatkan di
lapangan apakah sesuai dengan gambar dan spesifikasi;
11. Melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan,
pengaturan dan penempatan peralatan laboratorium
lapangan pelaksana serta memantau alat-alat pengujian
sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, peralatan
laboratorium yang ada sudah siap dioperasikan;
12. Melaksanakan pengawasan atas semua pekerjaan yang
dikerjakan oleh pelaksana dan tenaga-tenaganya dalam
rangka pengendalian kuantitas dan mutu material serta hasil
pekerjaannya, dan memberitahukan dengan segera secara
tertulis kepada Supervision Engineer tentang kekurangan-
kekurangan yang dijumpai baik dalam prosedur pengujian
yang dipakai maupun setiap cacat yang terdapat pada
material atau mutu pekerjaannya;
13. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan
serta menyerahkannya kepada Supervision Engineer
rekomendasi secara tertulis tentang disetujui atau ditolaknya
material dan hasil pekerjaan yang bersangkutan;
14. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang
dilakukan oleh Pelaksana tidak kurang dari syarat minimum
yang ditetapkan spesifikasi;
15. Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan
kelokasi proyek sehingga sebelum material tersebut
digunakan sudah sesuai dengan spesifikasi;
16. Menyerahkan kepada Supervision Engineer laporan bulanan
mengenai semua hasil pengujian yang diperoleh selama
bulan sebelumnya, untuk diserahkan oleh Supervision
Engineer kepada PPK, Laporan tersebut berisikan semua data
laboratorium serta pengujian dilapangan berikut
risalah/kesimpulan dari data yang ada;
17. Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan,
pengujian hasil pekerjaan dan kriteria penerimaan
pekerjaan;
18. Melakukan monitoring pekerjaan dilapangan terkait dengan
pemenuhan mutu pekerjaan;
19. Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji
mutu dan mutu keluaran pekerjaan telah memenuhi
persyaratan teknis;
20. Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu
pekerjaan (jika ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna
pencegahan ketidaksesuaian;
21. Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu
pekerjaan (jika ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna
pencegahan ketidaksesuaian;
22. Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu
pekerjaan (jika ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna
pencegahan ketidaksesuaian;
23. Menghitung kembali kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
24. Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan
memeriksa semua hasil pengukuran, perhitungan kuantitas
dan bukti pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran
terhadap pelaksana sudah benar dan sesuai dengan
ketentuan dalam Dokumen Kontrak;
25. Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan
memeriksa semua hasil pengukuran, perhitungan kuantitas
dan bukti pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran
terhadap pelaksana sudah benar dan sesuai dengan
ketentuan dalam Dokumen Kontrak;
26. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Pelaksana
dan evaluasi hasil pekerjaan (performa pekerjaan) di
lapangan
27. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Pelaksana
dan evaluasi hasil pekerjaan (performa pekerjaan) di
lapangan;dan
28. Membantu Supervision Engineer/Team Leader dalam
membuat laporan.

c. HSE/Ahli K3 Konstruksi
Ahli K3 Konstruksi adalah minimal Sarjana S1 Teknik Sipil atau
Teknik Arsitektur dan memiliki Sertifikat Keahlian K3 Konstruksi
dengan kualifikasi Muda dengan pengalaman 1 (satu) tahun.
Ahli K3 Konstruksi harus mengikuti petunjuk Supervision
Engineer/Team Leader dalam mengawasi terkait prosedur K3
pelaksanaan kegiatan oleh penyedia jasa konstruksi agar
memenuhi persyaratan / ketentuan dalam dokumen kontrak.
Tugas dan kewajiban HSE/Ahli K3 Konstruksi mencakup tapi tidak
terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang
mungkin terjadi di lingkungan kerja. Hal ini termasuk
membuat tingkatan dampak dari bahaya dan kemungkinan
terjadinya bahaya tersebut;
2. Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan
kerja yang meliputi upaya prventif dan upaya korektif.
Upaya preventif bertujuan untuk mengurangi terjadinya
bahaya atau kecelakaan di lokasi kerja.
Upaya korektif bertujuan untuk menanggulangi kecelakaan
yang terjadi di lingkungan kerja;
3. Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan
keselamatan kerja. Dokumentasi yang baik termasuk faktor
penting dalam mencegah dan menanggulangi bahaya. Hal ini
termasuk merancang prosedur baku dan memelihara borang
atau catatan terkait kesehatan dan keselamatan kerja;dan
4. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
menganalisis akar masalah termasuk tindakan preventif dan
korektif yang diambil.

d. Inspector
Inspector adalah Minimal Sarjana S1 Teknik Sipil atau Teknik
Arsitektur, memiliki Sertifikat Keterampilan Pengawas Bangunan
Gedung dengan pengalaman minimal 1 (satu) tahun dan harus
memiliki pengalaman pernah mengawasi pekerjaan Bangunan
Gedung.
Inspector harus mengikuti petunjuk Supervision Engineer/Team
Leader dalam mengawasi pelaksanaan kegiatan oleh penyedia jasa
konstruksi agar memenuhi persyaratan / ketentuan dalam
dokumen kontrak.
Inspector harus benar-benar paham mengenai semua standar
prosedur pelaksanaan yang ditetapkan dalam Dokumen Kontrak.
Tugas pokok Inspektor mencakup tapi tidak terbatas pada hal-hal
sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab kepada Supervision Engineer/Team
Leader untuk memastikan pekerjaan sesuai spesifikasi;
2. Membuat catatan harian semua kegiatan penyedia jasa
konstruksi dan melaporkan kepada tenaga ahli
3. Membantu Tenaga Ahli pada mengawasi proses pelaksanaan
pekerjaan konstruksi; dan
4. Membantu Supervision Engineer/Team Leader dalam
membuat laporan.

10. Jadwal Tahapan 1) Mobilisasi Personil sesuai kebutuhan lapangan;


Pelaksanaan 2) Monitoring Pelaksanaan Pengawasan;
Pekerjaan 3) Rapat Pembahasan Kemajuan dan Permasalahan Pekerjaan;
4) Penyusunan dan Penyerahan Laporan.

Laporan

1. Laporan Laporan Mingguan memuat :


Mingguan a) Kemajuan pekerjaan terhadap pelaksanaan kegiatan di lapangan;
b) Keadaan cuaca dan permasalahan yang dihadapi Kontraktor dalam
melaksanakan kegiatan di lapangan;
c) Keadaan cuaca dan permasalahan yang dihadapi Kontraktor dalam
melaksanakan kegiatan di lapangan;
d) Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dilokasi pekerjaan;
e) Saran dan pendapat dalam penyelesaian/pekerjaan di lapangan
Laporan harus diserahkan setiap minggunya sebanyak 1 (satu) laporan.

2. Laporan Laporan Bulanan memuat :


Bulanan a) Kemajuan pekerjaan terhadap pelaksanaan kegiatan di lapangan;
b) Keadaan cuaca dan permasalahan yang dihadapi Kontraktor dalam
melaksanakan kegiatan di lapangan;
c) Saran dan pendapat dalam penyelesaian/pekerjaan di lapangan;
Laporan harus diserahkan setiap bulan berikutnya sebanyak 1 (satu)
buku laporan.

3. Laporan Antara Laporan Review Design (bila ada) memuat :


a) Permohonan Review Design dari Penyedia Jasa kepada Pejabat
Pembuat Komitmen.
b) Hasil Investigasi dan Justifikasi Teknis dari Konsultan Supervisi
mengenai Review Design di lapangan;
c) Berita Acara Perubahan Volume Pekerjaan (CCO) di lapangan yang
diketahui dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Laporan harus diserahkan selambat – lambatnya 3 (Tiga) hari setelah
Berita Acara Perubahan Volume Pekerjaan (CCO) ditandatangani oleh
semua pihak yang terkait dengan Review Design.

4. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat :


a) Laporan mengenai informasi secara ringkas dan jelas mengenai
metode pelaksanaan konstruksi, realisasi biaya kegiatan, Back up
Quality dan Back up Quantity dan perubahan – perubahan kontrak
yang terjadi.
b) Laporan mengenai hasil pengujian mutu pekerjaan, pelaksanaan
pengawasan konstruksi yang telah dilaksanakan.
c) Laporan berupa Berita Acara Perubahan Volume Pekerjaan (CCO),
Berita Acara PHO, Foto Akhir Pelaksanaan dan instruksi-instruksi
yang pernah disampaikan kepada kontraktor.
Laporan harus diserahkan selambat – lambatnya 2 (dua) minggu setelah
jadwal Demobilisasi masing-masing sebanyak 1 (satu) buku laporan dan
dalam bentuk Flash Disc (FD) berisi seluruh laporan termasuk summary
report.
Semua bentuk Laporan Konsultan, disiapkan dan disusun dalam Bahasa
Indonesia dengan tata bahasa yang baik dan benar dengan ukuran kertas
masing-masing laporan adalah A4 (210 x 297 mm) atau Kertas Legal
(210 x 330 mm)

Hal-Hal Lain

1. Produksi Dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
Negeri dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri

2. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan


Kerja sama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka harus atas
persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen.
3. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan yang telah
Pengumpulan ditetapkan
Data Lapangan

4. Alih Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


Pengetahuan menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pengguna Anggaran.

5. Penutup Setelah pengarahan penugasan ini diterima, Konsultan hendaknya


meneliti semua bahan serta masukan yang dibutuhkan untuk
mengajukan penawaran dan sebagai pedoman untuk pengadaan
Konsultan serta melaksanakan pekerjaan pengawasan.

Segala sesuatu yang belum diatur dalam pengarahan penugasan ini, akan
disampaikan pada saat penjelasan dan akan dimuat dalam suatu Berita
Acara.

Malili, Februari 2023


Pejabat Penandatangan Kontrak (PPK)
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Luwu Timur

IDIYANA SARTIAN UMAR, ST


NIP. 19830512 200902 2 008

Anda mungkin juga menyukai