Laprak Tpmpi Evaluasi Pakan
Laprak Tpmpi Evaluasi Pakan
Laprak Tpmpi Evaluasi Pakan
1. RESKI AMALIA
2. DHEA UMRAH
3. EDY TASLIM
4. MUH. ERGI FAHREZI
5. ASWAN
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang maha esa karena atas segala rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum mata kuliah Teknologi
produksi dan manajemen pakan ikan.
Laporan ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Dengan
selesainya laporan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Ibu Dr. Andi Puspa Sari Idris, S.Pi., M.Si. sebagai dosen penghimpun dalam mata kuliah
teknologi produksi dan manajemen pakan ikan
Ibu Rahmi mulyani, S.T, Ibu syamsuliah S.Pi,, M.Si. dan pak Muhammad ramli ,S.Sos.
Selaku PLP Dalam Praktikum Teknologi produksi dan manajemen pakan ikan.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktikum ini masih jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun.
Akhir kata semoga allah SWT dapat membalas semua budi baik yang telah membantu kami
dalam menyusun laporan ini,dan semoga laporan ini dapat memberi mamfaat dan ilmu bagi
pembacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pakan merupakan salah satu faktor penting dalam budidaya perikanan. Kualitas pakan yang
baik akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan organismebudidaya yang optimal. Pakan
buatan merupakan salah satu jenis pakan yang banyak digunakan dalam budidaya perikanan.
Pakan buatan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pakan alami, seperti mudah
diolah, mudah disimpan, dan mudah didistribusikan.
Namun, kualitas pakan buatan dapat bervariasi tergantung pada bahan baku yang digunakan,
proses pembuatan, dan kondisi penyimpanan. Pakan buatan yang berkualitas rendah dapat
berdampak negatif pada kesehatan ternak, seperti penurunan performa pertumbuhan, penurunan
kualitas produk ternak, dan bahkan kematian ternak.
Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap kualitas pakan buatan. Evaluasi pakan
buatan dapat dilakukan dengan berbagai metode, yaitu evaluasi fisik, evaluasi kimia, evaluasi
biologi, dan evaluasi ekonomi.
Dengan melakukan evaluasi kualitas pakan buatan, kita dapat mengetahui mutu dan nilai
ekonomis pakan buatan. Informasi ini dapat digunakan untuk memilih pakan buatan yang tepat
untuk ternak dan untuk meningkatkan efisiensi budidaya ternak.
Evaluasi fisik bertujuan untuk mengetahui sifat fisik pakan buatan, seperti warna, tekstur,
bau, dan rasa.
Evaluasi kimia bertujuan untuk mengetahui kadar kandungan kimia dalam pakan buatan,
seperti protein, lemak, karbohidrat, serat kasar, abu, dan kadar air.
Evaluasi biologi bertujuan untuk mengetahui kandungan mikroorganisme dalam pakan
buatan, seperti bakteri, jamur, dan protozoa.
Evaluasi ekonomi bertujuan untuk mengetahui nilai ekonomis pakan buatan, seperti biaya
bahan baku, biaya pembuatan, dan harga jual.
BAB II
METODOLOGI
Uji ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keseragaman ukuran partikel bahan penyusun pakan.
Pakan buatan berkualitas baik apabila mempunyai ukuran partikel bahanbaku yang halus, seragam, dan
homogenitas tinggi. Adapun metode yang dapat digunakanuntuk uji tingkat homogenitas yaitu
Menurut Asmawi (1983), sifat-sifat fisik partikel ditentukan oleh asal bahan dan proses pengolahannya.
Salah satunya adalah ukuran partikel serta distribusi ukuran.
Selain ukuran partikel, kadar kehalusan juga sangat perlu diperhatikan, hal ini disebabkan karena mutu
fisik terutama pada pelet ikan sebagian besar ditentukan oleh kehalusan bahannya. Semakin halus
bahannya, maka semakin stabil pelet berada di dalam air, sehingga tidak cepat rapuh atau pecah
berantakan (Asmawi, 1983). Metode yang digunakan untuk pengujian tingkat kehalusan adalah sama
dengan pengujian tingkat homogenitas, yakni
Pengurangan kadar nutrien awal dan setelah dilakukan perendaman beberapa waktu. Pakan yang
berkualitas baik apabila nilai dispersinya tidak lebih dari 10%.
Berikut merupakan prosedur kerja Daya Apung
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan pakan dari permukaan air
hingga ke dasar media pemeliharaan. Pakan terapung cocok untukikan yang mempunyai kebiasaan
mencari makanan dipermukaan perairan, sedangkan pakan yang teggelam lebih tepat untuk ikan yang
biasa hidup didasar perairan.
Kecepatan tenggelam dilakukan dengan mengukur lama waktu yang dibutuhkan pakan bergerak dari
permukaan air hingga ke dasar media pemeliharaan. Pakan sebanyak 5 batang dimasukkan kedalam gelas
beaker dengan ketinggian dasar wadah 20 cm dari permukaan air. Stopwatch dijalankan tepat pada saat
pakan dijatuhkan kepermukaan air. Kecepatan tenggelam adalah jarak di bagi waktu pakan sampai berada
didasar gelas ukur.
Pakan buatan harus mempunyai berat jenis lebih besar dari berat jenis media tetapi harus lebih kecil dari
berat jenis tanah dasar kolam atau tambak. Agar pakan yang tenggelam tidak terbenam dalam lumpur.
mm.
Pakan buatan sebaiknya memiliki karakteristik fisik yang kompak dan kering, sehingga ketika
dimasukkan dalam air, pakan menjadi lunak tetapi tidak hancur. Metode yang dapat digunakan untuk
melakukan pengujian tingkat kekerasan ini adalah dengan memasukkan 2 g pakan ke dalam pipa paralon
dengan tinggi 1 m. kemudian pakan dijatuhibeban anak timbangan dengan berat 500 g. Pakan yang telah
dijatuhi beban kemudian diayak menggunakan siknet ukuran 0,5 sampai 0,063 mm. Tingkat kekerasan
dihitung dalam persentasi pakan yang tidak hancur dengan menggunakan ayakan berbagai ukuran.
Menurut Mujiman (1985), stabilitas pelet ikan di dalam air minimal harus mencapai waktu sepuluh menit
agar pelet tidak terbuang percuma karena hancur dalam air, yang akhimya dapat menyebabkan
pencemaran air oleh pakan dan akan membahayakan kelangsungan hidup ikan.
Pengujian ini dapat diamati secara visual. Kemudian, memasukkan pakan sebanyak 10 batang ke dalam
gelas beaker yang diisi 1 L air, pengamatan dilakukan setiap 5 menit untuk mengetahui pakan sudah
lembek atau belum. Pengamatan dilanjutkan sampai pakan pecah atau hancur.
Dispersi padatan diamati dengan menggunakan metode Balazs (1973). Pakan sebanyak 5 y dimasukkan
ke dalam kotak kasa berukwan 10 x 10 cm dengan pori-pori sekitar 1 mun, selanjutnya direndam dalam
aquarium. Setelah 4 jam pakan yangmasih tersangkut dalam kotak kasa dikeringkan beserta kotak kasa
dalam oven padasuhu 1050C selama 10
px (b−a)
%kadar lemak = X 100 %
gram cotoh
C−A
%kadar abu = X 100 %
B
3.1 HASIL
Evaluasi Fisik
Kecepatan pecah: Pakan buatan buatan yang dibuat memiliki kecepatan pecah selama
1jam 50 menit
Kecepatan tenggelam: Pakan buatan memiliki kecepatan pecah selama 3detik
Tekstur: Pakan buatan memiliki tekstur yang tidak terlalu keras atau lunak.
Ukuran: Pakan buatan memiliki ukuran yang sesuai dengan jenis ikan.
Evaluasi Kimia
Kandungan nutrisi dalam pakan buatan tersebut sesuai dengan kebutuhan jenis ikan yang
dibudidayakan.
Evaluasi Biologi
Pertumbuhan ikan: Ikan yang diberi pakan buatan tidak menunjukkan pertumbuhan yang
baik. Karena ikan yang dipelihara mati.
Kesehatan ikan: Ikan yang diberi pakan buatan tidak terlihat sehat dan tidak
menunjukkan gejala penyakit.
Analisis kotoran ikan: Kotoran ikan yang diberi pakan buatan menunjukkan tingkat
kecernaan dan pemanfaatan pakan yang kurang baik.
3.2 PEMBAHASAN
Pakan merupakan faktor penting dalam budidaya ikan.expand_more Kualitas pakan yang baik
akan memengaruhi pertumbuhan, kesehatan, dan reproduksi ikan. Oleh karena itu, perlu
dilakukan evaluasi terhadap pakan buatan untuk memastikan kualitasnya. Evaluasi pakan dapat
dilakukan secara fisik, kimia, dan biologi.
Evaluasi Kimia
Evaluasi kimia dilakukan untuk mengetahui kandungan nutrisi pakan, seperti protein, lemak,
karbohidrat, abu, dan air. Kandungan nutrisi yang ideal dalam pakan buatan harus sesuai dengan
kebutuhan jenis ikan.
Evaluasi Biologi
Evaluasi biologi dilakukan untuk mengetahui tingkat kecernaan dan pemanfaatan pakan oleh
ikan. Evaluasi ini dapat dilakukan dengan cara mengamati pertumbuhan dan kesehatan ikan,
serta menganalisis kotoran ikan.
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa pakan buatan yang dibuat
memiliki kualitas yang baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluasi fisik, kimia, dan biologi
dapat disimpulkan bahwa pakan buatan yang dibuat memiliki kualitas yang baik dan dapat
digunakan untuk budidaya ikan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Praktikum evaluasi pakan buatan ikan ini dapat ditarik kesimppulan bahwa dalam
menguji kualitas pakan yang dibuat. Melalui evaluasi fisik, kimia, dan biologi, kita bisa
memastikan pakan memiliki karakteristik yang sesuai (warna, bau, tekstur, ukuran), kandungan
nutrisi yang seimbang, serta tingkat kecernaan dan pemanfaatan yang baik oleh ikan. Hal ini
penting untuk menjamin pertumbuhan, kesehatan, dan reproduksi ikan yang optimal dalam
budidaya.
LAMPIRAN
Proses evaluasi kimia