Makalah Mutu Pelayanan Kebidanan
Makalah Mutu Pelayanan Kebidanan
Makalah Mutu Pelayanan Kebidanan
Disusun Oleh :
RINI ANTIKA
PO.71.24.1.19.039
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah sehingga, tugas ini dapat diselesaikan tanpa suatu halangan yang amat
berarti. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ”Standar
dan SOP dalam pelayanan kebidanan mandiri berdasarkan standar pelayanan
kebidanan”, yang disajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Aprilia Ayu Shinta
Yuka, SST sebagai Dosen mata kuliah Mutu Pelayanan Kebidanan yang
telah membimbingdan memberikan kesempatan
kepada penyusun sehinggapenyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Tak
lupa juga penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan dukungannya dalam pembuatan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing
maupun teman-teman atau pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca, dan semoga dengan adanya tugas ini Allah SWT senantiasa
meridhoinya dan akhirnya membawa hikmah untuk semuanya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1. LatarBelakang......................................................................................................1
2. RumusanMasalah................................................................................................2
3. Tujuan..................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya,
membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap
elemen atau unit perusahaan.
2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan SOP?
2. Apa tujuan SOP?
3. Bagaimanakah fungsi SOP?
4. Apa saja jenis dan ruang lingkup SOP?
5. Macam-macam SOP?
3. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi SOP
2. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan SOP
3. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi SOP
4. Mahasiswa dapat mengetahui jenis dan ruang lingkup SOP
5. Mahasiswa dapat mngetahui macam-macam SOP
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Tujuan pembuatan SOP adalah untuk menjelaskan perincian atau standar
yang tetap mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang yang
diselenggarakan dalam suatu organisasi. SOP yang baik adalah SOP yang
mampu menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi panduan untuk
karyawan baru, penghematan biaya, memudahkan pengawasan, serta
mengakibatkan koordinasi yang baik antara bagian-bagian yang berlainan
dalam perusahaan.Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai
berikut :
1. Untuk menjaga konsistensi tingkat penampilan kinerja atau kondisi
tertentu dan kemana petugas dan lingkungan dalam melaksanakan
sesuatu tugas atau pekerjaan tertentu.
2. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi sesama
pekerja, dan supervisor.
3.Untuk menghindari kegagalan atau kesalahan (dengan demikian
menghindari dan mengurangi konflik), keraguan, duplikasi serta
pemborosan dalam proses pelaksanaan kegiatan.
4.Merupakan parameter untuk menilai mutu pelayanan.
5.Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara
efisien dan efektif.
6.Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas
yang terkait.
7.Sebagai dokumen yang akan menjelaskan dan menilai pelaksanaan
proses kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan mal praktek dan
kesalahan administratif lainnya, sehingga sifatnya melindungi rumah sakit
dan petugas.
8.Sebagai dokumen yang digunakan untuk pelatihan.
9.Sebagai dokumen sejarah bila telah di buat revisi SOP yang baru.
3. Fungsi Standar Operasional Prosedur (SOP)
1. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.
2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
4
5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
Manfaat SOP :
SOP atau yang sering disebut sebagai prosedur tetap (protap)
adalah penetapan tertulis mengenai apa yang harus dilakukan, kapan,
dimana dan oleh siapa dan dibuat untuk menghindari terjadinya variasi
dalam proses pelaksanaan kegiatan oleh pegawai yang akan
mengganggu kinerja organisasi (instansi pemerintah) secara keseluruhan.
SOP memiliki manfaat bagi organisasi antara lain (Permenpan
No.PER/21/M-PAN/11/2008):
1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan kelalaian.
2. SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada
intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan
dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
3. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab
khusus dalam melaksanakan tugas.
4. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai.
cara konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi
usaha yang telah dilakukan.
5. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai
baru untuk cepat melakukan tugasnya.
6. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan baik.
7. Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai diunit pelayanan
dalam melaksanakan pemberian pelayanan sehari-hari.
8. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayanan.
5
b. SOP Pelayanan ( Manajerial) :
Merupakan SOP Pelayanan Medik, Keperawatan, Penunjang medic
yang bersifat manajerial/ administrasi atau berhubungan dengan
pelayanan pasien.
c. SOP administrasi :
Mengatur tatat cara kegiatan dalam orginasis termasuk hubungan
antar unit kerja dan kegiatan kegiatan non medis.
2. Ruang Lingkup Standar Operasional Prosedur (SOP)
1) SOP Profesi mencakup :
a. Pelayanan medis meliputi :
Rawat inap, rawat jalan, pelayanan gawat darurat
Contoh :
-SOP penanganan pasien untuk penyakit preeklampsi ( standar
pelayanan medis preeklampsi)
-SOP prosedur perinatal risiko tinggi
b. Pelayanan Keperawatan
Contoh :
-SOP asuhan merawat ibu nifasc.Pelayanan profesi lainLaboratorium,
USG, farmasi dan rehabilitasi medis
Contoh :
-SOP pemeriksaan laboratorium.
2) SOP pelayanan (manajerial) mencakup pelayanan-pelayanan
medis secara umum :
Contoh :
Prosedur bidan jaga ruangan, prosedur konsultasi, prosedur
rujukan, prosedur informed consent.
5. Macam-macam SOP
1. SOP Berdasarkan Sifat Kegiatana.
a. SOP Teknis
Prosedur standar yang sangat rinci dari kegiatan yang
dilakukan oleh satu orang aparatur atau pelaksana dengan satu peran
6
atau jabatan.Setiap prosedur diuraikan dengan sangat teliti sehingga
tidak ada kemungkinan-kemungkinan variasi lain.
Ciri –ciri SOP teknis
-Pelaksana kegiatan berjumlah satu orang atau satu kesatuan
timkerja atau satu jabatan meskipun dengan pemangku yang lebih
dari satu.
-Berisi langkah rinci atau langkah detail pelaksanaan kegiatan.
SOP teknis banyak digunakan pada bidang-bidang yang
menyangkut pelaksana tunggal yang memiliki karakteristik yang
relatif sama dan dengan peran yang sama pula.Contoh:dalam bidang
kesehatan, pengoperasian alat-alat medis, penanganan pasien pada
unit gawat darurat, medical check-up, dan lain-lain.Dalam
penyelenggaraan administrasi pemerintahan, SOP teknis diterapkan
pada bidang-bidang yang dilaksanakan oleh pelaksana tunggal atau
jabatantunggal, antara lain: pemeliharaan sarana dan prasarana,
pemeriksaan keuangan (auditing), kearsipan, korespondensi,
dokumentasi, pelayanan-pelayanan kepada masyarakat, kepegawaian dan
lainnya.
Contoh:
SOP Teknis adalah:
SOP Pengujian Sampel di Laboratorium, SOP Perakitan
Kendaraan, SOP Pengagendaan Surat dan SOP Pemberian Disposisi.SOP
teknis ini merupakan kebutuhan organisasi dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi yang dimilikinya disamping SOP yang bersifat
administratif. Untuk itu maka SOP jenis ini harus dibuat guna
memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi sehari-hari satuan guna
mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dimilikinya.
b. SOP Administratif
SOP administratif adalah prosedur standar yang bersifat
umum dan tidak rinci dari kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari
7
satu orang aparatur atau pelaksana dengan lebih dari satu peran atau
jabatan. Pada umumnya ciri SOP administratif :
-Pelaksana kegiatan berjumlah banyak atau lebih dari satuaparatur atau
lebih dari satu jabatan dan bukan merupakan satu kesatuan yang
tunggal;
-Berisi tahapan pelaksanaan kegiatan atau langkah-langkah
pelaksanaan kegiatan yang bersifat makro ataupun mikro yang
tidak menggambarkan cara melakukan kegiatan.SOP administratif
mencakup kegiatan lingkup makro dengan ruang lingkup yang
besar dan tidak mencerminkan pelaksana kegiatan secara detail
dan kegiatan lingkup mikro dengan ruang lingkup yang kecil
dan mencerminkan pelaksana yang sesungguhnya dari kegiatan
yang dilakukan. Dalam penyelenggaraanadministrasi pemerintahan
lingkup makro, SOP administratif dapat digunakan untuk proses-
proses perencanaan, pengganggaran, dan lainnya, atau secara garis
besar proses-proses dalam siklus penyelenggaraan administrasi
pemerintahan.
SOP administratif dalam lingkup mikro, disusun untuk proses-
proses administratif dalam operasional seluruh instansi
pemerintah, dari mulai tingkatan unit organisasi yang paling kecil
sampai pada tingkatan organisasi yang tertinggi, dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Contoh:
SOP Administrasi adalah: SOP Pelayanan Pengujian Sampel Di
Laboratorium, SOP Pelayanan Perawatan Kendaraan, SOP
Penanganan Surat Masuk dan SOP Penyelenggaraan
Bimbingan Teknis. Disamping merupakan kebutuhan organisasi dan
Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, SOP
administratif ini menjadi persyaratan dalam Kebijakan Reformasi
Birokrasi. Untuk itu maka SOP jenis ini baik yang bersifat makro
dan mikro harus dibuat guna memperlancar pelaksanaan tugas dan
fungsi sehari-hari satuan organisasi.
8
2. SOP menurut cakupan dan besaran
SOP menurut cakupan dan besaran kegiatan dikategorikan ke dalam dua
jenis, yaitu SOP Makro dan SOP Mikro :
a. SOP Makro
Adalah SOP berdasarkan cakupan dan besaran kegiatannya
mencakup beberapa SOP mikro yang mencerminkan bagian dari
kegiatan tersebut atau SOP yang merupakan integrasi dari beberapa
SOP mikro yg membentuk serangkaian kegiatan dalam SOP
tersebut.
Contoh:
-SOP Pengelolaan Surat yang merupakan SOP makro dari SOP
Penanganan Surat Masuk, SOP Pemberian Tanggapan terhadap
Surat Masuk, dan SOP Pengiriman Surat.
-SOP Penyelenggaraan Bimbingan Teknis merupakan SOP makro dari
SOP Persiapan Bimbingan Teknis, SOP Pelaksanaan bimbingan
Teknis, dan SOP Pelaporan Bimbingan Teknis.
b. SOP Mikro adalah SOP yang berdasarkan cakupan dan besaran
kegiatannya merupakan bagian dari sebuah SOP makro atau SOP
yang kegiatannya menjadi bagian dari kegiatan SOP makro yang
lebih besar cakupannya.
Contoh:
SOP Penanganan Surat Masuk, SOP Pemberian Tanggapan terhadap
Surat Masuk, dan SOP Pengiriman Surat merupakan SOP mikro dari
SOP Pengelolaan Surat. SOP Persiapan Bimbingan Teknis, SOP
Pelaksanaan Bimbingan Teknis, dan SOP Pelaporan Bimbingan
Teknis merupakan SOP mikro dari SOP PenyelenggaraanBimbingan
Teknis.
3. SOP Menurut Cakupan dan Kelengkapan Kegiatan
SOP menurut cakupan dan kelengkapan kegiatan dikategorikan ke
dalam dua jenis, yaitu SOP Final dan SOP Parsial :
a. SOP Final adalah SOP yangberdasarkan cakupan kegiatannya telah
menghasilkan produk utama yang paling akhir atau final.
9
Contoh:
-SOP Penyusunan Pedoman merupakan SOP Final dari SOP
Penyiapan Bahan Penyusunan Pedoman.
-SOP Penyelenggaraan Bimbingan Teknis merupakan SOP Final dari
SOP Penyiapan Penyelenggaraan Bimbingan Teknis.
b. SOP Parsial adalah SOP yang berdasarkan cakupan kegiatannya
belum menghasilkan produk utama yang paling akhir atau final,
sehingga kegiatan ini masih memiliki rangkaian kegiatan lanjutan
yang mencerminkan produk utama akhirnya.
Contoh:
-SOP Penyiapan Bahan Penyusunan Pedoman yang merupakan
bagian (parsial) dari SOP Penyusunan Pedoman.
c. SOP Penyiapan Penyelenggaraan Bimbingan Teknis yang
merupakan bagian (parsial) dari SOP Penyelenggaraan
Bimbingan Teknis.
4. SOP Menurut Cakupan dan Jenis KegiatanSOP menurut cakupan dan jenis
kegiatan dikategorikan ke dalamdua jenis, yaitu SOP Generik dan SOP
Spesifik :
a.SOP Generik (Umum) adalah SOP berdasarkan sifatdan muatan
kegiatannya relatif memiliki kesamaan baik darikegiatan yang di-
SOP-kan maupun dari tahapan kegiatan dan pelaksananya. Variasi
SOP yang ada hanya disebabkan perbedaan lokasi SOP itu
diterapkan.
Contoh: SOP Pengelolaan Keuangan di Satker A dan SOP
Pengelolaan Keuangan di Satker B memiliki SOP generik: SOP
Pengelolaan Keuangan dengan aktor: KPA, PPK, Bendahara, dst.
b. SOP Spesifik (Khusus) adalah SOP berdasarkan sifat dan muatan
kegiatannya relatif memiliki perbedaan dari kegiatan yang di-
SOPkan, tahapan kegiatan, aktor (pelaksana), dan tempat SOP
tersebut diterapkan. SOP ini tidak dapat diterapkan di tempat lain
karena sifatnya yang spesifik tersebut.
Contoh:
10
SOP Pelaksanaan Publikasi Hasil Uji Laboratorium A pada Instansi Z
hanya berlaku pada laboratorium A di Instansi Z tidak berlaku di
laboratorium lainnya
ContohPelaksaanStandardan SOP PoliKebidananMandiri di Indonesia
Contoh :
Kunjunganibuhamildengantenagakesehatanuntukmendapatkanpelayanan ANC
sesuaistandart yang ditetapkan
Tujuan :
1. Memantaukemajuankehamilanuntukmemastikankesehatanibudanbayi
2. Mengenalisecaradiniadanyakomplikasi yang mungkinterjadiselamahamil
3. Mempersiapkanpersalinancukupbulan
4. Mempersiapkanibu agar masanifasberjalan normal danpemberian ASIeksklusif
Prosedur :PersiapanPasien
1. Petugasmemperkenalkandiri
2. Identifikasiklien
3. Jelaskantujuandanprosedurtindakan yang akandilakukan
Persiapanalat
1. Timbanganbadan
2. Tensimeter
3. Stetoskop
4. Stetoskopleanec / Fetoskope
5. Reflex Hammer
6. Jangkapanggul
7. Metline
8. Pengukurtinggibadan
9. Pengukurwaktu
10. Bukucatatan
Pelaksanaan
1. Anamnesa
1.1. Umum
1.2. Keluarga
1.3. Kebidanan
11
2. PemeriksaanUmum
2.1.Menimbang BB
2.2. Mengukur TB
2.3. Mengukur LILA
2.4. MengukurTekananDarah, Nadi, RR
3. PemeriksaanInspeksi
3.1. Cara berjalan
3.2. BentuktubuhFisik (Head To Toe)
4. PemeriksaanPalpasi
4.1.Aturposisipasienberbaringsenyamanmungkin
4.2.Lakukanpalpasileher
4.3.lakukanpalpasimamaedanketiak
4.4.Lakukanpalpasiperut / uterus Leopold I-IV
5. PemeriksaanAuscultasi
5.1.Tentukanletakpunctum Maximum
5.2. Hitung DJJ
6. Pemeriksaanpanggulluar
6.1.Aturposisipasien
6.2.Ukurdistansiaspinarum
6.3.Ukurdistantiacristarum
6.4.UkurBoudeloque
6.5.Ukurlingkarpanggul
7. PemeriksaanPerkusi
7.1.Aturposisipasienduduksenyamanmungkin
7.2.Ketukdaerah patella
8. Catathasilpemeriksaanpada KMS ibu
9. Buatdiagnosa / Kesimpulan
12
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang
berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh
hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya
yang serendah-rendahnya. Fungsi SOP adalah menurut Indah puji
tahun 2014 adalah sebagai berikut, memperlancar tugas
petugas/pegawai atau tim/unit kerja, sebagai dasarhukum bila
terjadi penyimpangan, mengetahui dengan jelas hambatan-
hambatannya dan mudah dilacak., mengarahkan petugas untuk sama-
sama disiplin dalam bekerja., sebagai pedoman dalam
melaksanakan pekerjaan rutin. SOP terbagi menjadi 3 jenis yaitu
SOP profesi, pelayanan dan administrasi.
2. Saran
Sebaiknya kita sebagai Bidan dan tenaga kesehatan
melakukan pelayanan sesuai dengan standar operasional prosedur
yang sudah ditetapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan mudah untuk dipahami, mohon maaf apabila masih
ada kesalahan pada penulisannya karna kami masih dalam proses
pembelajaran. Terima Kasih
13
DAFTAR PUSTAKA
https://biofar.id/apa-itu-kebidanan/
https://toaz.info/doc-view
https://pdfcoffee.com/sop-mutu-pelayanan-kebidanan-pdf-free.html
https://unipasby.ac.id/ckeditor/images-media/1524059210_SOP
%20PEMERIKSAAN%20KEHAMILAN%20(ANC).pdf
14