LAPORAN AKHIR KEL 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN AKHIR KEPERAWATAN DASAR

Disusun Oleh :

MARISA HANDAYANI PO7120223043


WENI SIMEHATE PO7120223044
NADIA TRISIOFIA PO7120223045
LIDIA RAHAYU NOSARA PO7120223046
FARAHIA OCADILA AUDY PO7120223048
FLORA SASKIA PO7120223049
ADYTIA PRANA JUNIUS PO7120224050
SEPTIA HELMALIA PUTRI PO7120223051
RAFIKA NADIA BARSAN PO7120223052
ANGEL PUTRI AMANDA PO7120223053

TINGKAT : II A & B

DOSEN PEMBIMBING : NI KETUT SUJATI APP,M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG
PRODI DII KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN 2024/2025
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PRATKEK KEPERAWATAN DASAR
TAHUN AKADEMIK 2024/2025

OKU TIMUR, 26 OKTOBER 2024

Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

NI KETUT SUJATI, SST.,M.Kes ______________________


NIP. NIP.
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
kegiatan PPK serta menyusun Laporan Akhir PKK ini dengan baik.

Laporan Akhir ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan laporan ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki laporan ini Akhir kata kami berharap semoga Laporan Akhir PPK
yang kami susun ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Oku Timur,25 Oktober 2024


Penyusun

Kelompok 2
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mata Kuliah Praktik Klinik Keperawatan dasar (PKKD) merupakan salah satu
mata kuliah yang dalam proses pembelajarannya menerapkan proses pembelajaran
klinik(PPK). Proses pembelajaran dalam mata kuliah ini merupakan proses
kelanjutan dan pengaplikasian dari beberapa mata kuliah yang telah diikuti oleh
peserta didik pada semester sebelumnya, termasuk mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan, Etika Keperawatan, Komunikasi Keperawatan, Metodologi
Keperawatan, serta Dokumentasi Keperawatan. Mengingat keterbatasan fasilitas
laboraturium yang ada, dan pesatnya perkembangan praktek keperawatan, maka
sangat banyak keterampilan yang belum sempat disimulasikan oleh masing masing
mahasiswa dalam proses pembelajaran laboraturium.

Proses Pembelajaran Klinik (PPK) Keperawatan pada program pendidikan


keperawatan merupakan pengakaman belajar utama dalam pembentukan sikap
professional perawat.PPK diarahkan untuk menumbuhkan dan membina sikap,
tingkah laku, dan keterampilan profesionalitas PPK yang memungkinkan Peserta
didik memperoleh kesempatan untuk melakukan adaptasi pada perannya sebagai
perawat professional dalam masyarakat keperawatan dan pada lingkungan kerjanya.
Kebutuhan menumbuhkan dan membina keterampilan professional
keperawatan, mencakup keterampilan interpersonal, professional, teknikal, dan
intelektual.Hal ini diperlukan dalam melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan
professional, mengembangkan diri pribadi, serta mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi keperawatan. Kondisi demikian akan dapat tercapai melalui kegiatan
PPK yang di fasilitasi oleh lahan praktek yang mengembangkan model Rumah Sakit
pendidikan, lebih khusus lagi yang menerapkan Model Praktek Keperawatan
Profesional.
B. Manfaat
Mata Kuliah ini menguraikan tentang upaya pemenuhan kebutuhan dasar
manusia dengan menggunakan proses pendekatan keperawatan, menerapkan
pendekatan proses keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan berfikir
kritis. Asuhan keperawatan yang dipelajari pada mata kuliah ini adalah asuhan
Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen,
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Cairan
dan Elektrolit, Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi, Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Kebutuhan
Eliminasi, Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Aktifitas, Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Istirahat
dan Tidur, Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Keseimbangan Suhu Tubuh, Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aman dan Nyaman, Asuhan Keperawatan pada
Pasien dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri dan Berhias, dan
Asuhan Keperawatan pada Pasien Menjelang dan Akhir Kehidupan.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan Praktek Klinik Keperawatan Dasar, Peserta Didik


mampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah Pemenuhan
Kebutuhan Dasar, dengan menggunakan pendekatan berfikir kritis dalam tahapan
proses keperawatan yang aman dan efektif.

Tujuan umum asuhan keperawatan dasar adalah untuk menyediakan pelayanan


kesehatan yang menyeluruh dan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar pasien,
serta meningkatkan kualitas hidup mereka. Beberapa tujuan umum tersebut
meliputi:
1. Menciptakan Keseimbangan Kesehatan: Menyusun rencana asuhan yang
bertujuan untuk menjaga keseimbangan kesehatan fisik, mental, dan sosial
pasien.
2. Meningkatkan Kemandirian Pasien: Memberdayakan pasien untuk berpartisipasi
aktif dalam perawatan diri dan pengambilan keputusan terkait kesehatan mereka.
3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan: Memberikan asuhan yang efektif
dan efisien untuk meningkatkan pengalaman dan kepuasan pasien.
4. Mencegah Komplikasi: Melaksanakan tindakan pencegahan untuk mengurangi
risiko komplikasi yang dapat muncul akibat gangguan kebutuhan dasar.
5. Meningkatkan Kerjasama Tim Kesehatan: Mendorong kolaborasi antara
perawat, dokter, dan anggota tim kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan
yang komprehensif.
6. Mendukung Proses Penyembuhan: Mengoptimalkan kondisi pasien agar proses
penyembuhan berjalan dengan baik.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti Praktek Klinik Keperawatan Dasar, Peserta Didik mampu
1) Mengkaji kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar manusia
2) Merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan proses analisis data yang telah
dikaji dan memprioritaskan sesuai dengan kondisi pasien.
3) Menentukan rencana keperawatan mandiri dan kolaborasi, sesuai dengan
diagnosa yang dirumuskan.
4) Mengimplementasikan rencana tindakan keperawatan yang telah disusun:
1) Mengukur tanda tanda vital
2) Menyiapkan specimen emerisaan laboraturium
3) Mengkaji kebutuhan personal hygine pasien
4) Memandikan pasien
5) Melakukan perawatan kulit pasien
6) Melakukan perineal care, vilva hygine/penis hygiene
7) Merawat gigi dan mulut
8) Merawat kuku dan rambut
9) Menyiapkan tempat tidur
10) Mengkaji tingkat toleransi aktivitas pasien
11) Menerapkan prinsip body aligment dan body mechanic
12) Membantu pasien latihan nafas dalam
13) Membantu pasien latihan ROM pasif dan aktif
14) Mengatur posisi berbaring pasien
15) Memindahkan pasien dari tempat tidur ke brangkar, kursi roda dan
sebaliknya
16) Membantu pasien latihan berjalan
17) Mengkaji tingkat nyeri pada pasien dengan nyeri
18) Melakukan manajemen nyeri dengan massage relaksasi dan distraksi
19) Melakukan disenfeksi dan sterilisasi alat kesehatan
20) Melakukan hand hygiene
21) Menerapkan prinsip 5 benar dalam pemberian obat oral
22) Memberikan oksigen melalui masker atau kanul
23) Mengkaji intake output cairan
24) Memberikan makan melalui oral/NGT
25) Membantu pasien BAB/BAK ditempat tidur
26) Membantu evakuasi fecal
27) Melakukan bimbingan dan konseling pada pasien terminal
28) Melakukan perawatan jenazah
5) Melakukan evaluasi keperawatan sesuai target dan riteria hasil
6) Mendokumenasikan asuhan keperawatan dengan komunikatif
D. Tempat dan Waktu pelaksaaan
Tempat dan waktu pelaksaaan : RS ISLAM AT TAQWA GUMAWANG
Waktu pelaksanaan Tiap Zal

Zal Kebidanan 07 Oktober - 11 Oktober


Zal Anak 12 oktober – 16 oktober
Zal Bedah 17 oktober – 21 Oktober
Zal KPR 22 oktober – 26 oktober

E. . Metode Pelaksaan
Dalam Praktek Klinik Keperawatan Dasar ini, pelaksanaan bimbingan meliputi:
1. Pada kegiatan Pra klinik, workshop pembimbing PPK, pengarahan kepada
peserta didik, diskusi kelompok terarah, orientasi lahan praktek, serta
penyusunan laporan pendahuluan.
2. Dosen pembimbing dari institusi akan berdikusi dengan pembimbing lapangan
guna Menentukan pembagian tugas dalam proses bimbingan mahasiswa
3. Setiap hari sebelum mahasiswa memulai Asuhan, dilakukan pre-Conference
peserta didik diminta menulis kontrak belajar pada hari tersebut pembimbing
memfasilitasi pencapaian tujuan belajar sesuai dengan kontrak, dan metoda
pembelajaran yang sesuai, meliputi:
a. Melihat pembimbing dalam melakukan tindakan
b. Mengerjakan dengan didampingi pembimbing
c. Mengerjakan tanpa bimbingan
d. Menyusun laporan/ refleksi kasus
4. Proses bimbingan dilaksanakan simultan dengan proses asuhan dilahan
praktek dengan pembimbing sebagai role model.
5. Pembimbing melaksanakan bimbingan dengan model preseptosif
6. Mahasiswa menyusun PPKD
7. Pembimbing menilai perkembangan kompetensi profesionalisme peserta
didik dan meminta nilai bimbingan dari pembimbing lahan
8. Pembimbing membentuk tim penguji melaksanakan post konferens
9. Ketua prodi menerbitkan jadwal ujian praktek PPK
10. Ujian PPK Dilaksanakan dengan kertas kerja mini Competency Examination
selain itu mahasiswa diwajibkan menyelesaikan laporan Asuhan Keperawatan
dan post konfrens
11. Tim penguji menyusun berita acara ujian praktek
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Keadaan Umum Tempat Praktek


Rs Islam At Taqwa Gumawang
1) sejarah singkat dan perkembangan Lahan Praktek

Rumah Sakit Islam At-Taqwa Gumawang di dirikan pada tahun 2004 oleh
Yayasan Masjid Agung Gumawang. Rumah Sakit Islam At Taqwa memiliki Visi
menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan secara islam, Profesional dan
terdepan, dengan Memberikan pelayanan yang maksimal dengan senyum, salam,
sapa, sopan dan santun, Mendorong sumber daya manusia untuk meningkatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta Meningkatkan sarana dan prasarana
medis dan non medis untuk kemajuan pelayanan rumah sakit.

1) 2004: Rumah Sakit Islam At-Taqwa Gumawang didirikan oleh Yayasan


Masjid Agung Gumawang (YMAG) didesa Tanah Merah
2) 2006: Rumah Sakit Islam At-Taqwa Gumawang diresmikan oleh
Gubernur Sumatera Selatan. Sudah mempunyai fasilitas rawat inap dev
ngan 28 TT
3) 2007: Yayasan Masjid Agung Gumawang (YMAG) diubah menjadi
nama Yayasan At-Taqwa Gumawang, sehingga Rumah Sakit Islam
Taqwa berubah menjadi Rumah Sakit Islam At-Taqwa
4) 2008: Jumlah tempat tidur rawat inap 30 TT
5) 2009: Rumah Sakit Islam At-Taqwa Gumawang mempunyai dokumen
UKL/UPL yang disahkan oleh BAPEDALDA Kabupaten OKU TIMUR.
6) 2010: Rumah Sakit Islam At-Taqwa berubah menjadi Rumah Sakit Islam
At-Taqwa Gumawang
7) 2012: Jumlah tempat tidur rawat inap ditambah menjadi 54 TT (di
tambah dengan gedung perawatan VIP, Anak dan Neonatus)
8) 2015: Izin Operasional Tetap Rumah Sakit Islam At- Taqwa dan
penetapan kelas tipe D, jumlah tempat tidur yang diakui oleh Dinas
Kesehatan Propinsi Sumatera Selatan adalah 45 TT.
9) 2016: Peresmian Gedung Zaal Baru Perawatan Dewasa oleh Bupati OKU
Timur KH. Kholid Mawardi dengan Jumlah Tempat tidur 56 TT,
sehingga Jumlah total tempat tidur Rawat inap menjadi 96 TT
10) 2017: RS Islam At-taqwa Gumawang melayani peserta JKN KIS
Tanggal 22 Juni 2017 RS Islam At-taqwa Gumawang melakukan
Bimbingan Akreditasi Oleh Tim KARS
11) 2018 sekarang: RS Islam Al-taqwa Gumawang Telah terakreditasi
tingkat Perdana Oleh KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit).

2) Sarana dan Prasarana


Rumah Sakit Islam AT-TAQWA Gumawang dilengkapi dengan berbagai sarana
dan prasarana yang mendukung pelayanan kesehatan yang optimal. Beberapa
sarana dan prasarana yang tersedia di RS ini meliputi:
1) Instalasi Gawat Darurat (IGD): Dilengkapi dengan fasilitas medis darurat 24
jam, tim medis yang terlatih, serta peralatan yang memadai untuk menangani
pasien dengan kondisi kritis.
2) Poliklinik Spesialis: Tersedia berbagai poliklinik spesialis seperti penyakit
dalam, bedah, kebidanan dan kandungan, anak, urologi, dan lainnya, yang
menyediakan layanan rawat jalan dan konsultasi.
3) Ruang Rawat Inap: Menyediakan beberapa kelas, mulai dari kelas ekonomi
hingga VIP, dengan fasilitas yang sesuai dengan standar rumah sakit, seperti
tempat tidur yang nyaman, AC, dan kamar mandi pribadi di kelas VIP.
4) Ruang Operasi: Dilengkapi dengan peralatan modern untuk berbagai jenis
operasi, baik bedah besar maupun kecil, serta didukung oleh tim dokter dan
perawat ahli bedah.
5) Laboratorium: Fasilitas laboratorium lengkap untuk mendukung diagnosis
penyakit melalui berbagai pemeriksaan, seperti tes darah, urine, dan
pemeriksaan mikrobiologi lainnya.
6) Radiologi: Menyediakan layanan radiologi seperti rontgen, USG, dan CT
scan untuk membantu diagnosis yang lebih akurat.
7) Apotek: Apotek yang menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan pasien
dengan resep dokter, serta layanan konsultasi farmasi.
8) Unit Hemodialisis (Cuci Darah): Tersedia untuk pasien dengan gagal ginjal
yang membutuhkan perawatan cuci darah rutin.
9) Instalasi Farmasi: Layanan farmasi yang menyediakan obat-obatan lengkap
sesuai dengan kebutuhan pasien.
10) Fasilitas Penunjang Lainnya: Seperti kantin, musholla, ruang tunggu yang
nyaman, dan lahan parkir yang luas untuk kenyamanan pasien dan keluarga.
RS Islam AT-TAQWA terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarananya guna
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat
Gumawang dan sekitarnya.

3) Struktur organisasi dan ketenagakerjaaan


Struktur organisasi di Rumah Sakit Islam AT-TAQWA Gumawang umumnya
diatur untuk mendukung operasional rumah sakit secara efektif, dengan berbagai
divisi yang bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik. Berikut
adalah gambaran umum struktur organisasi dan ketenagakerjaan di RS Islam AT-
TAQWA:
1) Direktur Rumah Sakit
Tanggung jawab: Memimpin seluruh kegiatan operasional rumah sakit,
bertanggung jawab atas pengambilan keputusan strategis dan memastikan
standar pelayanan terpenuhi.
Fungsi: Mengawasi seluruh departemen dan menjamin koordinasi antarunit
berjalan dengan baik.
2) Wakil Direktur

Tanggung jawab: Membantu direktur dalam tugas pengawasan dan


operasional. Biasanya terdapat beberapa wakil direktur yang menangani
bidang-bidang spesifik seperti pelayanan medis, keuangan, dan administrasi.
Bidang yang dikelola:
a. Wakil Direktur Pelayanan Medis
b. Wakil Direktur Keuangan
c. Wakil Direktur Administrasi & Umum
3) Bagian Pelayanan Medis
a. Kepala Bagian Pelayanan Medis: Bertanggung jawab atas pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit, termasuk supervisi dokter,
perawat, dan tim medis lainnya.
b. Staf Medis: Termasuk dokter spesialis, dokter umum, dan tenaga medis
lainnya.
c. Staf Perawat: Perawat yang bekerja di berbagai unit seperti IGD, rawat
inap, ICU, dan ruang operasi.
4) Bagian Keperawatan
a. Kepala Bagian Keperawatan: Mengawasi dan mengatur seluruh tenaga
perawat dalam rumah sakit.
b. Tim Perawat: Perawat bertugas di berbagai departemen dan unit
layanan seperti ICU, NICU, hemodialisis, poliklinik, dan rawat inap.
5) Bagian Administrasi dan Umum
a. Kepala Bagian Administrasi: Bertanggung jawab atas operasional
administratif seperti pendaftaran pasien, rekam medis, dan pelayanan
umum lainnya.
b. Staf Administrasi: Menangani berbagai tugas administratif, termasuk
pengelolaan rekam medis, administrasi pasien, dan pendukung
operasional rumah sakit.
6) Bagian Keuangan
a. Kepala Bagian Keuangan: Bertanggung jawab atas pengelolaan
keuangan rumah sakit, seperti anggaran, pembukuan, dan pengendalian
biaya.
b. Staf Keuangan: Menangani pembayaran pasien, asuransi, serta laporan
keuangan.
7) Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Kepala Bagian SDM: Mengelola rekrutmen, pelatihan, pengembangan
karir, dan kesejahteraan karyawan rumah sakit.
b. Staf SDM: Melakukan fungsi administrasi SDM, seperti pengelolaan
absensi, gaji, dan tunjangan.
8) Bagian Sarana dan Prasarana
a. Kepala Bagian Sarana Prasarana: Mengelola infrastruktur rumah sakit,
termasuk pemeliharaan fasilitas dan pengadaan peralatan medis.
b. Tim Pemeliharaan: Bertanggung jawab atas pemeliharaan fisik rumah
sakit, peralatan medis, serta fasilitas umum seperti listrik dan air.
9) Komite Medis dan Etika
Komite yang bertugas menjaga standar etika dan profesionalisme dalam
pelayanan kesehatan serta memastikan kebijakan medis sesuai dengan
prinsip-prinsip yang berlaku, termasuk nilai-nilai Islami.
10) Bagian Promosi Kesehatan
Kepala Bagian Promosi Kesehatan: Mengelola program edukasi dan
promosi kesehatan kepada masyarakat, serta kegiatan CSR (Corporate
Social Responsibility) rumah sakit.
Ketenagakerjaan:
RS Islam AT-TAQWA memiliki tenaga kerja profesional yang meliputi:
a. Dokter spesialis dan umum: Bertugas di berbagai layanan spesialisasi
seperti penyakit dalam, bedah, kebidanan, dan anak.
b. Perawat terlatih: Menangani pelayanan keperawatan di berbagai unit.
c. Tenaga teknis medis: Termasuk radiografer, teknisi laboratorium,
teknisi alat kesehatan, dan fisioterapis.
d. Tenaga non-medis: Meliputi administrasi, staf keuangan, sumber daya
manusia, dan staf pemeliharaan.
BAB III
KEGIATAN DAN TINJAUAN KASUS

A. Kegiatan mahasiswa selama pembelajaran praktik klinik keperawatan dasar


Proses Proses sebenarnya Proses sebenarnya
Pembelajaran
Fase pra Menyusun Laporan Menyusun laporan pendahuluan (LP)
Interaksi Pendahuluan (LP) terlampir di lampiran
Mengikuti conference (LP) Mengikuti conference LP terlampir di
lampiran
Membaca informasi Membaca informasi tentang klien
tentang klien sebaiknya sebaiknya kaitkan demgan LP
kaitkan dengan LP
Fase Memperkenalkan diri Memperkenalkan diri kepada klien
Orientasi kepada klien dan dan mengidentifikasi klien
mengidentifikasi klien
Melakukan kontrak Melakukan kontrak terlampir di
lampiran
Fase Kerja Melakukan pengkajian dan Melakukan pengkajian dan validasi
validasi
Merumuskan diagnosis Merumuskan diagnosis keperawatan
keperawatan
Menyusun prioritas Menyusun prioritas intervensi dan
intervensi dan melakukan
implementasi melakukan implementasi
Melakukan implementasi Melakukan implementasi keperawatan
keperawatan
Mengikuti bed side Mengikuti bed side teaching
teaching
Mengikuti timbang terima Mengikuti timbang terima terlampir di
lampiran
Mengikuti bed side Mengikuti bed side handover
handover
Melakukan evaluasi asuhan Melakukan evaluasi asuhan
keperawatan keperawatan
Mendokumentasikan Mendokumentasikan asuhan
asuhan keperawatan keperawatan
Mengikuti ronde Menyimpulkan dengan klien apa yang
keperawatan telah dicapai
Fase Menyimpulkan dengan Menyusun pembahasan
Terminasi klien apa yang telah dicapai
Menyusun pembahasan Menyimpulkan pencapaian
pembelajaran
Menyimpulkan pencapaian
pembelajaran
Table 1.2. Tabel Kegiatan Mahasiswa Selama Pembelajaran PKKD

B. Kegiatan Di Stase Anak


1. Jaga Pagi (07.30 – 13.45)
a. Serah Terima Pasien: Awal shift dimulai dengan menerima laporan dari shift
malam mengenai kondisi pasien.
b. Pengkajian Pasien: Pengkajian awal dilakukan pada setiap pasien, termasuk
pemeriksaan tanda vital (suhu, nadi, laju pernapasan, saturasi oksigen) dan
observasi kondisi fisik serta mental.
c. Pemberian Obat dan Terapi: Pemberian obat sesuai dengan jadwal, termasuk
pemberian terapi inhalasi, nebulizer, atau infus.
d. Perawatan Personal Hygiene: Membantu anak mandi, mengganti pakaian,
dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tidur.
e. Pemenuhan Nutrisi: Mengatur pemberian makanan, memantau asupan nutrisi,
dan mengawasi jika ada masalah makan.
f. Observasi dan Intervensi Keperawatan: Melakukan tindakan sesuai rencana
asuhan keperawatan, seperti fisioterapi dada, penghisapan lendir, atau
pemberian oksigen.
g. Edukasi Keluarga: Memberikan edukasi kepada orang tua mengenai kondisi
anak, pengobatan, dan perawatan lanjutan di rumah.
h. Dokumentasi: Mencatat kondisi pasien, tindakan yang dilakukan, dan respons
pasien dalam rekam medis.

2. Jaga Siang (13.30 – 19.45)


a. Serah Terima Pasien: Menerima laporan dari shift pagi mengenai kondisi
terkini pasien dan perubahan yang terjadi.
b. Monitoring Tanda Vital: Memantau kembali tanda-tanda vital pada jam
tertentu dan mencatat hasil pengkajian.
c. Pemberian Obat: Melanjutkan pemberian obat sesuai jadwal terapi siang
dan sore.
d. Pemberian Nutrisi: Memastikan pasien makan siang dan malam, serta
memantau respons terhadap makanan.
e. Pendampingan Aktivitas Anak: Mengawasi dan membantu anak dalam
aktivitas harian, seperti bermain atau kegiatan lain untuk mendukung
kesehatan psikologis.
f. Komunikasi dengan Orang Tua: Memberikan informasi perkembangan
anak selama siang hari dan menjawab pertanyaan terkait perawatan.
g. Dokumentasi dan Koordinasi Lanjutan: Mencatat perkembangan pasien
dan menyiapkan laporan untuk shift malam.

3. Jaga Malam (19.30 – 07.45)


a. Serah Terima Pasien: Menerima laporan dari shift siang, memastikan
kondisi stabil sebelum melanjutkan shift malam.
b. Pemantauan Tanda Vital: Memantau kondisi anak pada interval tertentu,
terutama jika ada pasien dengan kondisi kritis.
c. Pemberian Obat Malam: Pemberian obat malam hari atau infus yang
dijadwalkan.
d. Pemantauan Tidur: Memastikan anak tidur dengan nyaman dan mengatasi
gangguan tidur atau nyeri jika terjadi.
e. Pengawasan dan Keamanan Pasien: Memastikan lingkungan aman dan
nyaman untuk pasien serta mencegah risiko seperti jatuh atau infeksi.
f. Dokumentasi: Mencatat kondisi pasien selama malam dan mempersiapkan
laporan untuk serah terima pagi.

C. Kegiatan Di Stase Bedah


1. Shift Pagi (07.30-13.30)
a. Serah Terima Pasien: Menerima laporan kondisi pasien dari shift malam,
termasuk tindakan atau observasi penting.
b. Pemeriksaan Vital Sign: Mengukur tekanan darah, nadi, suhu, dan respirasi
untuk semua pasien.
c. Perawatan Luka Pascaoperasi: Melakukan ganti balutan pada pasien
pascaoperasi dan mengevaluasi tanda infeksi atau komplikasi.
d. Pemberian Obat dan Terapi: Memberikan obat oral atau injeksi sesuai
instruksi dokter, termasuk penggantian cairan infus.
e. Pemeriksaan Fisik dan Dokumentasi: Melakukan pemeriksaan tambahan
serta mencatat hasilnya di rekam medis.
f. Edukasi Pasien dan Keluarga: Memberikan informasi terkait perawatan
yang diperlukan pascaoperasi atau anjuran dokter.

2. Shift Siang (13.30-19.45)


a. Serah Terima dari Shift Pagi: Mendapatkan informasi mengenai tindakan
dan kondisi terbaru dari pasien.
b. Pemberian Obat Lanjutan: Menyesuaikan jadwal obat sesuai dengan rencana
terapi.
c. Perawatan Luka Tambahan: Jika ada perawatan lanjutan, seperti mengganti
balutan yang basah atau tidak bersih.
d. Pendampingan Mobilisasi: Membantu pasien pascaoperasi untuk mobilisasi
awal, bila sudah diinstruksikan oleh dokter.
e. Monitoring Intake dan Output: Mencatat asupan cairan serta mengamati
output seperti urin, drainase luka, atau feses.

3. Shift Malam (19.30-07.45)


a. Serah Terima dari Shift Siang: Menerima informasi terkini dari shift siang,
khususnya untuk pasien kritis atau dengan tindakan khusus.
b. Pemeriksaan Vital Sign: Monitoring malam untuk vital sign dan
kenyamanan pasien.
c. Pemberian Obat Malam: Menyelesaikan jadwal obat sesuai dengan instruksi
terapi malam.
d. Pendokumentasian Malam: Melengkapi laporan perkembangan pasien,
memastikan tidak ada instruksi yang terlewat.
e. Memastikan Kenyamanan Tidur: Membantu pasien mendapatkan posisi
nyaman serta menyediakan dukungan agar pasien dapat beristirahat.
D. Kegiatan Di Stase Kpr Penyakit Dalam
1. Shift Pagi (07:30-13:45)
a. Serah Terima Jaga: Mendapatkan laporan dari shift malam terkait kondisi
pasien.
b. Visite Dokter: Mengikuti visite dokter untuk memantau perkembangan
pasien, mencatat instruksi medis, dan melakukan tindakan keperawatan
berdasarkan hasil visite.
c. Pemberian Obat: Mengatur dan memberikan obat sesuai jadwal, termasuk
obat oral, injeksi, dan IV drip.
d. Perawatan Dasar: Memantau tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu, denyut
nadi, respirasi), mengganti balutan luka, menjaga kebersihan pasien, dan
membantu kebutuhan dasar pasien seperti makan dan mobilisasi.
e. Dokumentasi Asuhan Keperawatan: Mencatat perkembangan kondisi pasien
dan tindakan yang dilakukan.

2. Shift Siang (13:30-19:45)


a. Serah Terima Jaga: Mendapatkan laporan dari shift pagi tentang kondisi
pasien.
b. Monitoring Pasien: Melanjutkan pemantauan tanda-tanda vital dan tindakan
keperawatan lainnya, seperti kontrol infus, monitoring output urine, dan
evaluasi kondisi pasien.
c. Pemberian Obat: Mengelola pemberian obat sesuai dengan instruksi dokter,
termasuk memantau respons pasien terhadap terapi.
d. Pemberian Nutrisi dan Cairan: Mengawasi asupan nutrisi dan cairan, serta
membantu pasien yang membutuhkan bantuan makan.
e. Dokumentasi: Mencatat setiap tindakan dan perkembangan pasien selama
shift berlangsung.

3. Shift Malam (19:30-07:45)


a. Serah Terima Jaga: Menerima laporan dari shift siang.
b. Monitoring Malam: Fokus pada pemantauan pasien dengan kondisi kritis atau
yang memerlukan observasi ketat. Tanda-tanda vital diukur secara berkala,
terutama bagi pasien yang baru saja menjalani tindakan medis atau yang dalam
fase pemulihan.
c. Pemberian Obat Malam: Pemberian obat-obatan malam atau obat-obatan yang
harus diberikan pada jam-jam tertentu.
d. Jaga Istirahat dan Keamanan Pasien: Membantu pasien tidur nyenyak dan
memantau keamanan lingkungan untuk mencegah jatuh atau komplikasi lainnya.
e. Dokumentasi: Mencatat setiap kejadian atau tindakan keperawatan yang
dilakukan di malam hari.

E. Kegiatan Di Stase Kebidanan


1. Jaga Pagi (07.30 - 13.45)
a. Serah Terima Pasien: Menerima laporan dari shift malam mengenai
kondisi pasien, termasuk ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu postpartum.
b. Pemeriksaan Tanda Vital: Mengukur tekanan darah, suhu tubuh, denyut
nadi, dan respirasi pada ibu serta memantau kondisi janin.
c. Pengkajian Fisik: Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu hamil,
mengevaluasi perkembangan kehamilan, dan mendeteksi komplikasi
seperti hipertensi atau preeklamsia.
d. Pemberian Obat dan Terapi: Memberikan obat-obatan sesuai dengan
program dokter, seperti vitamin kehamilan atau antibiotik untuk infeksi.
e. Asistensi Persalinan: Membantu proses persalinan, baik normal maupun
bedah caesar.
f. Pendokumentasian: Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam
catatan medis pasien, termasuk hasil pemeriksaan dan intervensi yang
diberikan.
g. Edukasi Pasien: Memberikan edukasi tentang perawatan diri selama
kehamilan, persiapan persalinan, atau cara merawat bayi baru lahir.
Jaga Siang (13.30 - 19.45)
a. Pemantauan Tanda Vital: Melanjutkan pemeriksaan tanda vital pada ibu
dan bayi.
b. Pengkajian dan Pemantauan Janin: Melakukan pemeriksaan detak jantung
janin menggunakan Doppler atau CTG jika diperlukan.
c. Observasi Pasien Postpartum: Memantau ibu yang baru melahirkan terkait
perdarahan, involusi uterus, atau laktasi.
d. Perawatan Bayi Baru Lahir: Membantu ibu menyusui dan memastikan
bayi mendapat ASI pertama (kolostrum).
e. Pemberian Terapi: Melanjutkan pemberian obat-obatan atau cairan infus
sesuai instruksi dokter.
f. Serah Terima Shift: Menyampaikan laporan kepada shift malam tentang
kondisi pasien.

Jaga Malam (19.30 - 07.45)


a. Pemantauan Rutin: Melakukan pemeriksaan tanda vital pada waktu
tertentu.
b. Pengawasan Ibu Bersalin: Pemantauan intensif pada ibu yang sedang
dalam proses persalinan.
c. Pemeriksaan Pasca Persalinan: Memantau ibu yang telah melahirkan,
terutama setelah tindakan operasi seperti bedah caesar.
d. Perawatan Bayi dan Ibu: Memastikan ibu dan bayi dalam keadaan baik,
membantu ibu menyusui, dan memberikan perawatan dasar pada bayi.
e. Dokumentasi serah terima.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Praktik Klinik Keperawatan Dasar


Praktik klinik keperawatan dasar adalah kesempatan bagi mahasiswa
keperawatan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang telah
dipelajari di kelas dalam lingkungan klinis nyata. Praktik ini sangat penting dalam
membangun kompetensi, memperkuat pemahaman konsep dasar keperawatan, dan
mengembangkan keterampilan teknis serta interpersonal yang diperlukan dalam
merawat pasien.
Berikut adalah beberapa poin utama dalam praktik klinik keperawatan dasar:
1. Penerapan Konsep Keperawatan Dasar: Praktik ini memberikan mahasiswa
kesempatan untuk menerapkan konsep dasar keperawatan, seperti teori
kebutuhan dasar manusia, prinsip keselamatan, keamanan, kebersihan, dan
etika dalam merawat pasien. Mahasiswa belajar untuk memenuhi kebutuhan
dasar pasien, seperti kebutuhan akan kenyamanan, keamanan, istirahat,
aktivitas, dan nutrisi.
2. Pengembangan Keterampilan Teknis: Mahasiswa akan melakukan berbagai
prosedur keperawatan dasar, seperti pemeriksaan tanda-tanda vital, perawatan
luka, pemasangan infus dan kateter, pemberian obat, serta melakukan
tindakan untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan pasien. Setiap prosedur
ini dilaksanakan dengan memperhatikan teknik yang benar dan sesuai standar
operasional prosedur (SOP) agar keselamatan pasien terjaga.
3. Pengamatan dan Pengkajian Pasien: Mahasiswa diajarkan untuk melakukan
pengkajian yang komprehensif terhadap kondisi pasien, meliputi pengkajian
fisik dan pengkajian psikososial. Pengkajian ini merupakan dasar untuk
menentukan diagnosis keperawatan dan merencanakan intervensi yang tepat
bagi pasien.
4. Komunikasi dengan Pasien dan Keluarga: Dalam praktik klinik, mahasiswa
belajar berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya. Komunikasi yang baik
penting untuk membangun kepercayaan, memberikan edukasi, serta
memberikan dukungan emosional yang membantu dalam proses
penyembuhan pasien.
5. Penyusunan Laporan Keperawatan: Mahasiswa juga belajar untuk
mendokumentasikan setiap tindakan keperawatan yang diberikan kepada
pasien. Dokumentasi ini dilakukan dengan mencatat setiap tindakan yang
dilakukan, respons pasien, serta perubahan kondisi pasien. Laporan ini
penting untuk menjaga kesinambungan perawatan dan sebagai bahan evaluasi
dalam penyusunan rencana perawatan berikutnya.
6. Peningkatan Etika dan Profesionalisme: Melalui interaksi dengan pasien,
tenaga kesehatan lain, dan dosen pembimbing, mahasiswa belajar untuk
menjaga etika dan profesionalisme dalam setiap tindakan. Mereka diajarkan
pentingnya sikap empati, tanggung jawab, dan integritas dalam memberikan
pelayanan keperawatan.
7. Dalam keseluruhan proses praktik klinik keperawatan dasar, pembimbing
klinik berperan penting dalam memberikan bimbingan, mengawasi tindakan,
serta memberikan umpan balik kepada mahasiswa. Umpan balik yang
konstruktif sangat membantu dalam memperbaiki kesalahan, menguatkan
pemahaman, dan meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam memberikan
asuhan keperawatan yang aman dan berkualitas.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Asuhan keperawatan dasar memainkan peran yang sangat penting dalam sistem
pelayanan kesehatan, karena fokus utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan
dasar pasien. Melalui proses yang terstruktur, mulai dari penilaian awal hingga
evaluasi hasil, perawat dapat memberikan perawatan yang komprehensif dan holistik.
Berikut adalah poin-poin kunci dari kesimpulan ini:

1. Pentingnya Penilaian: Penilaian menyeluruh adalah langkah pertama yang


krusial dalam asuhan keperawatan. Dengan melakukan evaluasi yang
mendalam terhadap kondisi fisik, psikologis, dan sosial pasien, perawat dapat
mengidentifikasi masalah yang ada dan kebutuhan spesifik pasien. Informasi
yang diperoleh selama penilaian akan menjadi dasar untuk diagnosis dan
perencanaan.
2. Diagnosis yang Tepat: Setelah penilaian, perawat melakukan diagnosis
keperawatan yang akurat. Diagnosis ini membantu dalam merumuskan rencana
intervensi yang sesuai dengan kondisi pasien. Kesalahan dalam diagnosis dapat
mengarah pada intervensi yang tidak tepat, sehingga penting bagi perawat
untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang masalah kesehatan yang
mungkin dihadapi pasien.
3. Perencanaan dan Implementasi: Perencanaan yang matang mencakup tujuan
spesifik yang ingin dicapai selama periode perawatan. Ini melibatkan
keterlibatan pasien dan keluarganya untuk memastikan bahwa rencana yang
dibuat realistis dan dapat diterima oleh pasien. Implementasi dari rencana
tersebut harus dilakukan secara konsisten dan berdasarkan praktik terbaik, serta
dengan mematuhi etika dan standar profesional.
4. Keterlibatan Pasien: Keterlibatan pasien dalam proses perawatan sangat
penting untuk meningkatkan kepatuhan terhadap rencana asuhan. Dengan
memberikan informasi yang jelas dan mendidik pasien tentang kondisi mereka,
perawat dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian pasien dalam
mengelola kesehatan mereka.
5. Evaluasi dan Penyesuaian: Evaluasi adalah langkah akhir yang penting dalam
siklus asuhan keperawatan. Melalui evaluasi, perawat dapat menentukan
apakah intervensi yang dilakukan berhasil mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Jika tidak, perawat harus siap untuk membuat penyesuaian pada
rencana perawatan sesuai dengan perubahan kondisi pasien.
6. Pendekatan Holistik dan Kolaboratif: Asuhan keperawatan dasar tidak hanya
berfokus pada aspek fisik, tetapi juga memperhatikan kebutuhan emosional dan
sosial pasien. Melalui pendekatan yang holistik dan kolaboratif, perawat dapat
memberikan perawatan yang lebih menyeluruh, mencegah komplikasi, dan
mendukung proses penyembuhan yang lebih baik.

B. Saran
Berdasarkan analisis mengenai asuhan keperawatan dasar, berikut adalah
beberapa saran yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas perawatan
dan efektivitas praktik klinis:
1. Peningkatan Keterampilan dan Pengetahuan Perawat:
a. Pelatihan Berkelanjutan: Perawat disarankan untuk mengikuti program
pendidikan dan pelatihan berkelanjutan dalam asuhan keperawatan dasar.
Ini dapat mencakup seminar, workshop, dan kursus online yang terkait
dengan praktik keperawatan terkini.
b. Studi Kasus: Menggunakan studi kasus dalam pelatihan untuk
memberikan contoh nyata mengenai tantangan dan solusi dalam praktik
klinis sehari-hari.

2. Penggunaan Alat Penilaian yang Akurat:


a. Alat Valid dan Reliabel: Penting untuk memilih dan menggunakan alat
penilaian yang telah terbukti valid dan reliabel untuk menilai kondisi
pasien. Misalnya, menggunakan skala penilaian nyeri atau alat penilaian
gizi yang terstandarisasi.
b. Penggunaan Teknologi: Memanfaatkan teknologi informasi dalam
pengumpulan data penilaian, seperti aplikasi kesehatan yang
memungkinkan perawat untuk mencatat dan melacak kemajuan pasien
secara efisien.
c.
3. Kolaborasi Tim Kesehatan:
a. Rapat Tim Rutin: Mengadakan rapat rutin antara berbagai anggota tim
kesehatan untuk membahas rencana perawatan pasien, berbagi informasi,
dan melakukan evaluasi terhadap intervensi yang telah dilakukan.
b. Model Kolaboratif: Mengadopsi model kolaboratif dalam perawatan
pasien, di mana setiap anggota tim memiliki peran yang jelas dan saling
mendukung dalam mencapai tujuan perawatan.
4. Edukasi Pasien dan Keluarga:
a. Pendidikan Kesehatan: Menyediakan materi edukasi yang jelas dan
mudah dipahami, baik dalam bentuk brosur, video, maupun sesi tatap
muka untuk pasien dan keluarganya.
b. Pelibatan Keluarga: Melibatkan keluarga dalam proses perawatan dan
keputusan yang diambil untuk meningkatkan dukungan bagi pasien dan
mempercepat proses penyembuhan.
5. Evaluasi Berkala:
a. Audit Kualitas: Melaksanakan audit kualitas secara berkala untuk
mengevaluasi efektivitas asuhan keperawatan yang diberikan. Hasil audit
dapat digunakan untuk perbaikan terus-menerus.
b. Umpan Balik Pasien: Mengumpulkan umpan balik dari pasien mengenai
pengalaman mereka terhadap pelayanan yang diberikan, yang bisa
menjadi dasar untuk peningkatan.
6. Pengembangan Protokol dan Standar Asuhan:
a. Dokumentasi Prosedur: Mengembangkan dan mendokumentasikan
prosedur operasional standar (SOP) untuk setiap aspek asuhan
keperawatan dasar, yang dapat diakses oleh seluruh anggota tim.
b. Keterlibatan dalam Pembaruan Protokol: Mendorong perawat untuk
terlibat dalam proses pembaruan dan pengembangan protokol berbasis
bukti melalui penelitian dan praktik terbaik.
7. Peningkatan Sumber Daya dan Fasilitas Kesehatan:
a. Investasi dalam Fasilitas: Memastikan bahwa rumah sakit atau fasilitas
kesehatan memiliki peralatan dan sumber daya yang memadai untuk
mendukung praktik keperawatan yang efektif.
b. Lingkungan Perawatan yang Mendukung: Menciptakan lingkungan yang
mendukung pemulihan pasien, seperti ruang perawatan yang bersih,
nyaman, dan ramah pasien
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2017). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:


Aplikasi Praktik Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan


Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.

Suyono, E., & Nasution, E. S. (2014). Asuhan Keperawatan Dasar. Jakarta: EGC.

Nursalam & Efendi, F. (2018). Pendidikan dalam Praktik Keperawatan. Jakarta:


Salemba Medika.

Dewi, S. L., & Sugiharto, M. (2012). Komunikasi dalam Praktik Keperawatan.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gunawan, A. (2015). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta:


EGC.

Yulia, Y. S., & Keliat, B. A. (2010). Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Praktik.
Jakarta: EGC.

Fatimah, R., & Amalia, F. (2019). Implementasi Teori Keperawatan dalam Praktik.
Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai