TUGAS 1_Ahmad Jamaruddin

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ahmad Jamaruddin

Jurusan : Administrasi Bisnis

Tugas Tutorial 1 Administrasi Perpajakan


Tugas 1
1. Sebutkanlah penggolongan tarif pajak yang Anda ketahui, dan jelaskan secara singkat
mengenai perbedaannya. Analisislah dari masing-masing tarif tersebut apakah masih
cocok diterapkan dimasa sekarang? Sebutkan tarif yang sering digunakan dalam
penghitungan perpajakan di Indonesia !
2. Reformasi perpajakan saat ini sering dilakukan pemerintah diantaranya membuat
sistem administrasi perpajakan modern. Apakah reformasi perpajakan yang dilakukan
pemerintah efektif dalam meningkatkan penerimaan pajak di Indonesia? jelaskan
secara ringkas beserta contohnya aplikasi dari sistem perpajakan yang ada saat ini!

JAWABAN
1. Berikut adalah penggolongan tarif pajak yang umumnya diterapkan:
a. Tarif Pajak Progresif
Tarif pajak progresif adalah sistem di mana tarif pajak meningkat seiring dengan
peningkatan pendapatan. Ini berarti bahwa orang dengan pendapatan lebih tinggi
membayar persentase pajak yang lebih tinggi dari pendapatan mereka, sementara
mereka dengan pendapatan lebih rendah membayar persentase pajak yang lebih rendah
dari pendapatan mereka.
b. Tarif Pajak Proporsional (atau Flat)
Dalam tarif pajak proporsional, tarif pajak tetap sama untuk semua tingkat pendapatan.
Artinya, tidak ada perubahan dalam persentase pajak terhadap pendapatan, terlepas dari
seberapa tinggi atau rendah pendapatannya.
c. Tarif Pajak Regresif
Tarif pajak regresif adalah kebalikan dari sistem progresif. Di sini, tarif pajak menurun
seiring dengan peningkatan pendapatan. Ini berarti bahwa orang dengan pendapatan
lebih tinggi membayar persentase pajak yang lebih rendah dari pendapatan mereka
dibandingkan dengan orang dengan pendapatan lebih rendah.
Di Indonesia, tarif pajak yang sering digunakan dalam penghitungan perpajakan adalah tarif
pajak progresif. Sistem ini masih dianggap cocok untuk diterapkan saat ini karena dapat
membantu mengurangi kesenjangan pendapatan dan memungkinkan redistribusi kekayaan
yang lebih merata. Namun, ada juga argumen untuk mempertimbangkan tarif pajak
proporsional atau flat sebagai alternatif, terutama untuk mendorong investasi dan pertumbuhan
ekonomi.
Pilihan tarif pajak yang tepat untuk suatu negara bergantung pada berbagai faktor, termasuk
struktur ekonomi, tingkat ketimpangan sosial, dan tujuan kebijakan pemerintah. Oleh karena
itu, perlu dilakukan evaluasi terus-menerus untuk memastikan bahwa tarif pajak yang
diterapkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan saat ini.
2. Reformasi perpajakan yang mengarah pada pembentukan sistem administrasi perpajakan
yang modern bisa menjadi langkah yang efektif dalam meningkatkan penerimaan pajak di
Indonesia. Modernisasi sistem administrasi perpajakan dapat meningkatkan efisiensi,
transparansi, dan kepatuhan pajak. Contohnya, penerapan teknologi informasi dan sistem
elektronik dapat mempermudah proses pengumpulan data, pelaporan, dan pemantauan
transaksi.
Salah satu contoh aplikasi dari sistem perpajakan yang ada saat ini di Indonesia adalah:
E-Filing dan E-Tax Invoice: Pemerintah mendorong penggunaan e-filing dan e-tax invoice
untuk memfasilitasi pengisian, pelaporan, dan pembayaran pajak secara elektronik. Dengan
adanya e-filing, wajib pajak dapat mengisi dan melaporkan pajak secara online, yang
mempercepat proses dan mengurangi kesalahan dalam pengisian data. Sedangkan e-tax
invoice memungkinkan pencatatan dan pelaporan transaksi secara elektronik, sehingga
memperkuat pengawasan pajak oleh pemerintah.
Dengan adanya reformasi perpajakan yang menyertakan modernisasi sistem
administrasi perpajakan, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengumpulan pajak,
mengurangi kesenjangan pajak, dan mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Namun, keberhasilan reformasi tersebut juga bergantung pada implementasi yang tepat,
penegakan hukum yang kuat, serta kesadaran dan partisipasi aktif dari wajib pajak.

Anda mungkin juga menyukai