Makalah Mita, Melati, Leni-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

DOSEN PENGAMPU: MATA KULIAH:

Heldanita, M.Pd Pengembangan Alat Permainan Edukatif

MAKALAH

“PENGEMBANGAN DESAIN ALAT PERMAINAN EDUKATIF SEBAGAI MEDIA


PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI”

Disusun Oleh Kelompok 4:

1. Leni Harningsih (12210920750)


2. Melati (12210921480)
3. Mita Oktamia (12210920542)

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TAHUN AJARAN 2024 M/ 1445 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan, karena atas hidayah, karunia
serta limpahan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sebagai mana
mestinya. Makalah yang berjudul “PENGEMBANGAN DESAIN ALAT
PERMAINAN EDUKATIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA
DINI ” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Alat
Permainan Edukatif dengan dosen pengampu Ibu Heldanita, M.Pd. Kami
mengucapkan terimakasih khususnya kepada ibuk dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Alat Permainan Edukatif yang telah membimbing dan mengarahkan
kami dalam melaksanakan tugas menyusun makalah kami ini.
Makalah ini tersusun dengan segala keterbatasan ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu, kritik saran serta masukan yang sifatnya membangun sangat diharapkan
sebagai bahan perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
pencerahan kepada kita tentang konsep bermain dan permainan untuk anak usia dini.
Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHSAN

A. Pengertian Alat Permainan Edukatif Sebagai Media Pembelajaran


B. Jenis-jenis Alat Permainan Edukatif
C. Ciri-ciri Permainan Edukatif
D. Syarat-syarat Alat Permainan Edukatif yang Ideal
E. Prinsip-prinsip Pembuatan Alat Permainan Edukatif
F. Pengembangan Alat Permainan Edukatif

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Masa usia dini yakni usia 0-6 tahun, anak mengalami masa keemasan (the
golden years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk
menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda,
seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individu,
tergantung dari pemberian stimulasi dan juga pengalaman yang didapatkan anak
selama proses pembelajaran maupun proses bermain sehari-hari. Pada masa inilah
anak dapat dirangsang seluruh aspek perkembangannya agar dapat berkembang
secara maksimal.
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang sengaja dirancang
secara khusus untuk meningkatkan aspek perkembangan anak. APE merupakan
salah satu media yang dibuat secara sistematis dan bertujuan untuk menstimulasi
tugas perkembangan anak. Penggunaan APE memiliki dampak positif bagi
perkembangan otak anak, karena anak dapat melakukan kegiatan belajar sambil
bermain. Melalui kegiatan bermain, anak akan belajar tentang kehidupan sehari-
hari dan mendapatkan pengalaman yang berkaitan dengan lingkungannya.
APE memiliki manfaat yang dapat meningkatkan tiga kemampuan pokok,
yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan kognitif anak pada saat
proses bermain dapat dilatih dengan diperkenalkan perbendaharaan huruf, angka,
kata, bahasa, komunikasi timbal balik, maupun mengenal objek-objek tertentu,
misalnya bentuk (besar atau kecil) dan rasa (manis, asin, pahit, atau asam).
Kemampuan afektif anak dapat dilatih pada saat melakukan aktivitas bermain
yaitu anak mampu mengekspresikan perasaannya saat berinteraksi dengan teman
sebayanya selama proses bermain. Kemampuan psikomotorik anak dapat dilatih
dengan bergerak, seperti berlari, atau melompat, dengan demikian anak akan
terlatih motoriknya. Manfaat lain dari penggunaan APE saat bermain yaitu
memberi kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi, berimajinasi dan melatih
daya ingat terhadap hal yang dipelajari melalui APE.
Kegiatan bermain sambil belajar sangat penting bagi anak, karena membuat
anak hidup bahagia dan menjadi cerdas. Bermain bagi anak selain sebagai media
eksplorasi dan belajar, juga membantu anak untuk mengenal diri dan
lingkungannya. Lingkungan sekitar anak dapat berupa lingkungan fisik (rumah,
sekolah, kendaraan, mainan), lingkungan psikologis (suhu, suasana) dan
lingkungan budaya (adat istiadat, keyakinan dan seni yang mengandung nilai
kearifan lokal).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengembangkan Alat Permainan Edukatif (APE) bagi anak usia
dini?
2. Bagaimana hasil pengembangan dari Alat Permainan Edukatif (APE) untuk
anak usia dini?
3. Bagaimana membuat (APE) yang dapat meningkatkan perkembangan anak?
C. Tujuan
Pengembangan desain alat permainan edukatif (APE) sebagai media
pembelajaran anak usia dini untuk meningkatkan kecerdasan anak. APE yang
dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan. APE yang dibuat harus
selaras dengan tema atau materi yang akan disampaikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian APE Sebagai Alat Permainan


Pengembangan alat permainan edukatif melalui klasifikasi media
pembelajaran adalah suatu langkah penting dalam meningkatkan kualitas
pendidikan anak usia dini dalam konteks pendidikan Islam. Anak usia dini
merupakan masa pembentukan karakter dan fondasi pendidikan yang kuat, dan
penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat memberikan pengalaman
belajar yang menyenangkan dan efektif bagi mereka.
Dalam era teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat,
media pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran dapat memberikan stimulus visual, audio, dan
interaktif yang dapat meningkatkan minat, motivasi, dan pemahaman anak-anak.
Dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat, anak-anak dapat belajar
dengan cara yang lebih menarik dan memotivasi.
Klasifikasi media pembelajaran juga memainkan peran penting dalam
pengembangan alat permainan edukatif. Dengan melakukan klasifikasi, kita dapat
menentukan jenis media pembelajaran yang paling sesuai untuk digunakan dalam
alat permainan edukatif. Misalnya, media audiovisual seperti video animasi dapat
digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai agama Islam, sedangkan media cetak
seperti buku gambar dapat digunakan untuk mengajarkan hafalan surat-surat
pendek Al-Qur'an.
Pengembangan alat permainan edukatif melalui klasifikasi media
pembelajaran juga dapat membantu meningkatkan keterlibatan anak dalam proses
pembelajaran. Dalam alat permainan edukatif, anak-anak dapat berinteraksi
dengan media pembelajaran melalui permainan, aktivitas, dan tugas-tugas yang
menarik. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar anak, serta
memperkuat pemahaman mereka terhadap materi yang disampaikan.1

B. Jenis-jenis Alat Permainan Edukatif

1
A Wathon, Pengembangan Alat Permainan Edukatif Melalui Klasifikasi Media Pembelajaran, STAI
Miftahul Ula Nganjuk.
1. Alat Permainan Edukatif setatak angka, Melompati kotak-kotak yang berisi
angka-angka adalah objek dari permainan angka instruktif, yang bisa
membantu anak-anak mengembangkan kemampuan penalaran simbolis
mereka. Alat permainan yang digunakan guru terbuat dari komponen-
komponen yang aman bagi anak-anak. Spanduk bekas atau potongan kain,
kain flanel, gunting, dan lem adalah beberapa perlengkapan yang dibutuhkan.
Permainan Setatak telah disempurnakan agar lebih menarik dan
menyenangkan, dan aktivitas permainan dapat dilakukan di dalam atau di luar
ruangan.
2. Alat Permainan Edukatif Balok, Penggunaan alat permainan balok dapat
membantu anak-anak meningkatkan keterampilan motorik, daya cipta,
kreativitas, fokus, pengetahuan tentang berbagai warna, dan pemahaman
tentang bentuk geometris.
3. Alat Permainan Edukatif Puzzle, Soemiarti Patmonodewo menegaskan bahwa
kata puzzle dapat dibaca sebagai pembongkaran. Jigsaw menunjukkan teka-
teki, menurut kamus Inggris-Indonesia. Teka-teki adalah permainan di mana
potongan-potongan kecil disatukan untuk membentuk sebuah gambar atau
potongan teks. Seperti yang dicatat Indriana, teka-teki memiliki manfaat
menggunakan berbagai warna untuk menarik perhatian anak-anak untuk
belajar dan meningkatkan kapasitas mereka untuk belajar. AR. Radja
mengklaim bahwa teka-teki dapat membantu murid mengembangkan
kreativitas dan sikap mereka terhadap kegiatan langsung. Dengan meminta
murid menyatukan kembali komponen-komponen model, puzzle dapat
mengembangkan kapasitas mereka untuk berpikir dan berpikir ke depan.
4. Alat Permainan Edukatif Bak Pasir, Bermain di bak pasir memiliki
keuntungan karena membantu menumbuhkan imajinasi dan daya cipta anak-
anak. Selain itu, hal ini dapat mengembangkan kemampuan motorik anak dan
membuat mereka lebih tanggap terhadap lingkungannya.
5. Alat Permainan Edukatif congklak, Tujuan dari alat permainan congklak
adalah untuk mengembangkan keterampilan berpikir tajam, mentalitas
berdagang, dan kapasitas penalaran anak.
6. Alat Permainan Edukatif plastisin, karena kelembutannya, klasifikasi
pembelajaran, dan menumbuhkan imajinasi, plastisin dapat digunakan untuk
membentuk berbagai bentuk, termasuk hewan, tumbuhan, dan objek lainnya2
C. Ciri-ciri Permainan Edukatif
Dalam memilih alat dan perlengkapan bermain dan belajar anak untuk
kegiatan kreatif anak, pendidik dan orang tua sebaiknya memperhatikan ciri-ciri
peralatan yang baik. Ciri-ciri peralatan yang baik, diantaranya:
1. Desain Mudah dan Sederhana
Pemilihan alat untuk kegiatan kreativitas anak sebaiknya memilih yang
sederhana dari desainnya.
2. Multifungsi (Serba Guna)
Peralatan yang diberikan kepada anak sebaiknya serba guna, sesuai
bagi anak laki-laki atau bagi anak perempuan.
3. Menarik
Pilihlah peralatan yang memungkinkan dan dapat memotivasi anak
untuk melakukan berbagai kegiatan, serta tidak memerlukan pengawasan
yang terus menerus, atau penjelasan panjang lebar mengenai cara
penggunannya.
4. Berukuran Besar
Alat kreatifitas yang berukuran besar akan memudahkan anak untuk
memegangnya.
5. Awet
Biasanya peralatan yang tahan lama harganya mahal, namun demikian
tidak semua peralatan yang tahan lama harganya mahal.
6. Sesuai Kebutuhan
Sedikit atau banyaknya peralatan yang digunakan tergantung pada
seberapa banyak kebutuhan anak akan peralatan tersebut.
7. Tidak Membahayakan
Artinya tidak terbuat dari bahan-bahan maupun bentuk yang
membahayakan anak.
8. Mendorong Anak untuk Bermain Bersama

2
Friska Nur Fatimah,dkk, Alat Permainan Edukatif sebagai sumber dan media Pembelajaran Anak Usia
Dini, Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, volume 7, No 1, Tahun 2023.
Untuk mendorong anak dapat bermain bersama, maka diperlukan alat yang
dapat merangsang kegiatan yang melibatkan orang lain.
9. Mengembangkan daya Fantasi
Alat permainan yang sifatnya mudah dibentuk dan diubah-ubah sangat
sesuai untuk mengembangkan daya fantasi, karena dapat memberikan
kesempatan kepada anak untuk mencoba dan melatih daya fantasinya.
10. Bukan Karena Kelucuan dan Kebagusannya
Orang tua atau guru sebaiknya memilih peralatan yang dapat
menunjang perkembangan kognisi, afeksi, dan motorik anak dengan baik.
11. Bahan Murah dan Mudah Diperoleh
Orang tua ataupun pendidik yang menciptakan suatu alat permainan,
anak akan lebih suka dari pada apa yang dibeli, karena kreativitas memiliki
nilai plus dibanding dengan membeli yang sudah siap pakai. Dari apa yang
telah disampaikan sebelumnya dapat menjadi acuan bagi orang tua atau
guru dalam menyediakan maupun membuat Alat Permainan Edukatif yang
sesuai untuk anak usia dini.3
D. Syarat-syarat Alat Permainan Edukatif yang Ideal
Alat permainan edukatif pada dasarnya bukan merupakan hal yang
baruterutama bagi para guru yang sudah lama mengajar di taman kanak-kanak.
Seiring dengan berkembangnya sistem dan program pendidikan anak usia dini di
Indonesia, maka alat permainan edukatif pun tampaknya ikut berkembang, baik
dari segi penyajian fisik maupun pemahaman. Meskipun demikian dalam
keseharian secara umum banyak dijumpai para orang tua yang belum mengetahui
bagaimana memilih jenis alat permainan edukatif yang ideal. Berikut ini akan
diuraikan syarat-syarat alat permainan edukatif yang ideal bagi anak usia dini
yaitu
1. Mengandung nilai-nilai edukasi
Artinya nilai-nilai yang dapat mendidik jiwa dan perilaku anak dalaM
kehidupan sehari-hari. Untuk mendapatkan nilai pendidikan maka alat
permainan tidak mesti berupa barang yang mahal dibeli di toko, namun
bisa juga menggunakan alat-alat/bahan-bahan dari alam yang penting sarat
dengan nilai-nilai edukasi.

3
Hijriati, Peranan dan Manfaat APE Untuk Mendukung Kreativitas Anak Usia Dini, Volume 3, No 2.
Juli-Desember 2017
2. Memenuhi minat dan kebutuhan anak pada usianya
Artinya alat permainan yang digunakan harus benar-benar sesuai
dengan minat dan kebutuhan anak seusianya sehingga alat permainan yang
digunakan dapat berfungsi sebagai sesuatu yang penting bagi tumbuh
kembang anak.
3. Sesuai dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan anak
Artinya alat permainan edukatif harus proporsional, elastis, tidak
membebani fisik, tidak terlalu berat dan sarat dengan perkembangan anak.
4. Tahan lama, mudah dibuat, mudah didapat, dan mudah dipakai oleh anak
Dalam hal ini untuk melindungi anak dari hal-hal yang dapat
merugikan tumbuh kembangnya dan dapat mematikan kreativitasnya.
5. Alat permainan edukatif yang dibuat disesuaikan dengan memperhatikan
program kegiatan pendidikan (program pendidikan/kurikulum yang
berlaku).
6. Alat permainan edukatif yang dibuat disesuaikan dengan didaktik metodik
artinya dapat membantu keberhasilan kegiatan pendidikan, mendorong
aktifitas kreatifitas anak dan sesuai dengan kemampuan (tahap
perkembangan anak)
7. Cocok dengan tingkat perkembangan anak.
8. Aman dari resiko yang dapat mencelakai anak.
9. Menarik serta mampu memotivasi anak sehingga dapat meningkatkan
kreativitasnya.
10. Multi fungsi yaitu memiliki fungsi lebih dari satu.4

E. Prinsip-prinsip Pembuatan Alat Permainan Edukatif


Terkait penggunaan media pembelajaran untuk anak usia dini ada beberapa
prinsip yang harus diperhatikan diantaranya:
1. Media yang drancang hendaknya dapat mengembangkan berbagai aspek
perkembangan anak dan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran
secara berulang.
2. Bahan yang digunakan untuk media pembelajaran mudah didapat dan
ekonomis.

4
Mohamad Hatta,Pengembangan Alat Permainan Edukatif Berbasis Model, Jurnal Pendidikan AURA,
Volume. 13, No. 1, Januari-Juni 2021
3. Menggunakan bahan yang tidak berbahaya karena kesalamatan anak
merupakan aspek yang harus menjadi perhatian guru dalam membuat
media pembelajaran.
4. Media harus dapat menimbulkan kreatifitas dan dapat dimainkan sehingga
dapat menambah kesenangan bagi anak dan mampu memainkan imajinasi
anak.
5. Sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
6. Dapat digunakan secara individu ataupun kelompok.
7. Dibuat sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Dalam pendidikan anak usia dini selain media pembelajaran ada alat
permainan yang disebut dengan APE, Alat permainan adalah semua alat
yang digunakan anak untuk memenuhi naluri bermainnya sedangkan alat
permainan edukatif adalah alat permainan yang sengajadirancang secara
khusus untuk kepentingan pendidikan. Sedangkan alat permainan edukatif
untuk anak TK adalah alat yang sengaja dirancang dan dibuat untuk
meningkatkan aspek-aspek perkembangan pada anak, bahwa alat
permainan edukatif adalah alat yang dirancang khusus sebagai alat bantu
belajar dan dapat mengoptimalkan perkembagan anak sesuai dengan
usianya.5
F. Pengembangan Alat Permainan Edukatif
Pengembangan produk yang dihasilkan berupa alat permainan edukatif (APE)
ular tangga terbuat dari bahan cetak spanduk digunakan sebagai media
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun.
Pengembangan produk ini berawal dari potensi dan masalah yang didapat di
lapangan, yaitu terbatasnya alat permainan edukatif yang digunakan untuk
mengoptimalkan seluruh perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di
halaman luar kelas TK, sementara belum terdapatmedia pembelajaran yang dapat
dimainkan di dalam maupun diluar kelas. Maka diperlukan pengembangan media
pembelajaran dalam bentuk alat permainan edukatif (APE) yang bisa
mempermudah pendidik dalam menyampaikan materi dan sesuai kondisi.
Produksi pengembangan alat permainan edukatif (APE) ular tangga ini

5
Basori, Penggunaan APE Sebagai Media Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini, Volume 4, No 1, Juni
2021
tidak dapat dilakukan oleh peneliti sendiri karena keterbatasan dalam keahlian
dan alat produksi sehingga peneliti meminta bantuan kepada orang yang ahli
pada bidangnya.
Pengembangan produk ini disesuaikan dengan standar tingkat
pencapaian perkembangan anak (STPPA) bidang motorik kasar anak usia 4-5
tahun yang tercantum pada Peraturan Menteri Nomor 137 tahun 2014. Dengan
begitu produk ini diharapkan dapat membantu aktivitias pembelajaran anak
menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi anak. Belajar dengan bermain
memberikan kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mempraktekkan,
dan mendapatkan bermacam-macam konsep serta pengertian yang tak
terhitung banyaknya.
Salah satu penunjang untuk bermain yaitu alat permainan edukatif.
Pada alat permainan edukatif terdapat unsur perencanaan pembuatan secara
mendalam dengan mempertimbangkan karakterisitik anak dan mengaitkannya
pada pengembangan berbagai aspek perkembangan anak, tak terkecuali aspek
perkembangan fisik motorik.
Karakteristik permainan ular tangga termasuk alat permainan edukatif.
Hal tersebut sesuai pendapat dari. Permainan (games) adalah setiap kontes
para pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan
tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Berkaitan dengan pendapat tersebut,
setiap permainan harus mempunyai komponen utama, yaitu: (a) adanya
pemain-pemain, (b) adanya lingkungan untuk pemain berinteraksi, (c) adanya
aturan-aturan main, (d) adanya tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai. Ular
tangga termasuk alat permainan yang tidak lepas dari adanya gambar atau foto
yang ada di papan permainan ular tangga, seperti gambar ular dan tangga,
maupun gambar lain sesuai tema ular tangga. Gambar atau foto berfungsi
untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera
penglihatan sehingga dapat menarik perhatian, mengilustrasikan fakta atau
informasi.6

6
Fitri Rismadani,Dkk, Pengembangan Alat Permainan Edukatif (APE) Ular Tangga Untuk
Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun, Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini,
Volume 5, No 1, Februari 2022
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemanfaatan APE mampu menstimulus perkembangan anak dalam
proses perkembangannya dengan sangat baik. Sehingga media sangat
mempengaruhi perkembangan anak dalam hal ini adalah perkembangan
motorik halus anak. Dalam pemanfaatan APE perlu diperhatikan beberapa
hal seperti perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pemanfaatan APE di
TK sangat baik dalam menstimulus perkembangan anak. Sehingga Apabila
APE dimanfaatkan dengan baik maka perkembangan motorik anak dapat
berkembang dengan baik.
B. Saran
Dinas pendidikan dapat melaksanakan suatu pelatihan-pelatihan atau work
shop mengenai Alat permainan Edukatif. Kreativitas pendidik dalam
pemanfaatan APE dapat diperoleh oleh pendidik melalui pendidikan dan
pelatihan secara intensif melalui Kelompok Kerja Guru, atau organisasi
lain. Konsekwensi dari hal ini tentunya merujuk pada biaya
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Namun, hal ini dapat diatasi
dengan berbagai macam cara positif misalnyadengan dana swadaya
pendidik dan stakeholders atau melalui dana dari instansi terkait.
DAFTAR PUSTAKA

A Wathon, Pengembangan Alat Permainan Edukatif Melalui Klasifikasi Media Pembelajaran,


STAI Miftahul Ula Nganjuk.
Basori, Penggunaan APE Sebagai Media Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini, Volume 4, No
1, Juni 2021
Fitri Rismadani,Dkk, Pengembangan Alat Permainan Edukatif (APE) Ular Tangga Untuk
Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun, Jurnal Pendidikan
Islam Anak Usia Dini, Volume 5, No 1, Februari 2022
Friska Nur Fatimah,dkk, Alat Permainan Edukatif sebagai sumber dan media Pembelajaran
Anak Usia Dini, Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, volume 7, No 1, Tahun
2023.
Hijriati, Peranan dan Manfaat APE Untuk Mendukung Kreativitas Anak Usia Dini, Volume
3, No 2. Juli-Desember 2017
Mohamad Hatta,Pengembangan Alat Permainan Edukatif Berbasis Model, Jurnal Pendidikan
AURA, Volume. 13, No. 1, Januari-Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai