Pervious Concrete
Pervious Concrete
Pervious Concrete
Advantages &
Introduction Application Properties Mix Design
Disadvantages
INTRODUCTION
Pervious concrete merupakan jenis beton
yang memiliki struktur yang terbuka
sehingga memungkinkan air untuk
melewatinya.
Pervious concrete dikenal juga dengan
sebutan porous concrete, permeable
concrete, gap-graded concrete, dsb.
Penggunaan pervious concrete akan
membuat air tidak tergenang dan air tanah
tetap pada batas normal.
INTRODUCTION
Dengan menggunakan pervious
concrete :
1. ini memungkinkan air hujan
ditangkap dan meresap ke
tanah.
2. Menjaga jumlah air tanah.
3. Mendukung pembangunan
berkelanjutan.
APPLICATION
Low-volume pavements
Residential roads, alleys, and driveways
Sidewalks and pathways
Parking areas
Low water crossings
Tennis courts
Subbase for conventional concrete pavements
Patios
Artificial reefs
Slope stabilization
Well linings
Tree grates in sidewalks
Foundations / floors for greenhouses, fish hatcheries,
aquatic amusement centers, and zoos
Hydraulic structures
Swimming pool decks
Pavement edge drains
Groins and seawalls
Noise barriers
Walls (including load-bearing)
APPLICATION
Parking area
Sidewalks
Residential roads
IMPERVIOUS VS PERVIOUS
CONCRETE
IMPERVIOUS VS PERVIOUS
CONCRETE
PROPERTIES
Densitas
Tergantung pada sifat dan proporsi bahan yang digunakan. Pada prosedur
kompaksi diletakkan pada suatu tempat. Biasanya memilki densitas 1600
kg/m2 hingga 2000 kg/m2, yang mana lebih tinggi dari beton ringan.
Permeabilitas
Tergantung pada bahan dan tempat beroperasi. Ciri laju alir untuk air yang melaui
pervious concrete adalah 120L/m2/minute, atau 0.2 cm/s hinggga 320L/m2/minute
atau 0.54 cm/s.
PROPERTIES
Compressive Strength
Campuran pervious concrete dapat membangun compressive strength pada
kisaran nilai 3.5 MPa hingga 28 MPa. Cocok digunakan untuk aplikasi dengan
ukuran yang luas. Nilai tipikal nya sekitar 17 MPa.
Flexural Strength
Secara umum nilainya sekitar 1 3.8 MPa.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi nilai flexural strength, yaitu:
Derajat kompaksi
Porosity
Aggregate : cement ratio (A/C ratio)
PROPERTIES
Shrinkage
Drying shrinkage terbentuk lebih cepat, namun jauh lebih kecil dibandingkan dengan
conventional concrete (0.002, kira-kira setengah dari campuran conventional concrete).
50% - 80% shrinkage terbentuk pada 10 hari pertama, dibandingkan dengan 20%-30%
pada conventional concrete dalam periode yang sama.
Abrasive Resistance
Karena tekstur permukaan yang lebih kasar dan struktur beton yang terbuka,
abrasi dan kerusakan partikel agregat bisa menjadi masalah. Oleh karena itu
tidak cocok untuk aplikasi jalan raya.
PROPORSI BAHAN
MIX DESIGN
Perlu adanya void agar mapu mengalirkan air. Untuk menciptakan void,
sebagian besar pasir harus dikurangi.
Apabila menghilangkan semua pasir, maka dibutuhkan coarse aggregate
sebagai penggantinya.
Ukuran aggregate yang digunakan:
#67 (3/4 in. to no. 4)
#89 (3/8 in to no. 5)
>coase aggregate = tekstur terlalu terbuka
<coarse aggregate = void tidak cukup
MIX DESIGN