Workability
Workability
Workability
SIFAT - SIFAT
UNSUR - UNSUR
CIRI - CIRI
FAKTOR - FAKTOR
DEFINISI
Workability adalah tingkat kemudahan
pengerjaan beton dalam mencampur, mengaduk,
menuang dalam cetakan dan pemadatan tanpa
homogenitas beton berkurang dan beton tidak
mengalami bleeding ( pemisahan ) yang
berlebihan untuk mencapai kekuatan beton yang
diinginkan.
BACK
BACK
SIFAT - SIFAT
• Mobility adalah kemudahan adukan beton untuk
mengalir dalam cetakan.
• Stability adalah kemampuan adukan beton untuk
selalu tetap homogen,
selalu mengikat ( koheren ), dan tidak mengalami
pemisahan butiran
( segregasi dan bleeding ).
• Compactibility adalah kemudahan adukan beton
untuk dipadatkan
sehingga rongga-rongga udara dapat berkurang.
• Finishibility adalah kemudahan adukan beton
untuk mencapai tahap akhir
yaitu mengeras dengan kondisi yang baik.
BACK
UNSUR - UNSUR
• Jumlah air yang digunakan dalam campuran adukan beton. Semakin
banyak air yang digunakan, maka beton segar semakin mudah dikerjakan.
• Penambahan semen ke dalam campuran juga akan memudahkan cara
pengerjaan adukan betonnya, karena pasti diikuti dengan bertambahnya air
campuran untuk memperoleh nilai fas tetap.
• Gradasi campuran pasir dan kerikil. Bila campuran pasir dan kerikil
mengikuti gradasi yang telah disarankan oleh peraturan, maka adukan
beton akan mudah dikerjakan.
• Pemakaian butir-butir batuan yang bulat mempermudah cara pengerjaan
beton.
• Pemakaian butir maksimum kerikil yang dipakai juga berpengaruh
terhadap tingkat kemudahan dikerjakan.
• Cara pemadatan adukan beton menentukan sifat pengerjaan yang berbeda.
Bila cara pemadatan dilakukan dengan alat getar maka diperlukan tingkat
kelecakan yang berbeda, sehingga diperlukan jumlah air yang lebih sedikit
daripada jika dipadatkan dengan tangan
BACK
CIRI - CIRI
1. Beton segar dapat ditempatkan ( dituangkan ) tanpa kehilangan
homogenitasnya, sebagai contoh : beton segar tidak pernah
terpisah ( antara agregat dan pasta semen ) beton segar harus
terdistribusikan secara merata di seluruh penampang bekesting
atau cetakan.
2. Beton segar selalu dalam keadaan menyatu ( tidak boleh
terpisahkan antar agregat dan pasta semen ), sebagai contoh beton
segar tidak pernah terpisah selama pengangkutan atau penempatan
atau penuangan.
3. Beton segar dapat dipadatkan dengan upaya atau pengerjaan yang
ditentukan, yaitu dengan vibrator normal atau bahkan dengan cara
merojok ( menusuk – nusuk ) dengan bambu atau batang besi.
4. Beton segar bisa diselesaikan ( finishing ) dengan mudah.
BACK
FAKTOR - FAKTOR
• Kadar Air pada Campuran Beton
• Ukuran Agregat
• Bentuk Agregat
• Tekstur Permukaan Agregat
• Porositas Agregat
• Grading Agregat
• Penggunaan Admixture Beton
• Suhu Sekitar
PENGUJIAN
BETON
PENGUJIAN BETON
DEFINISI
SIFAT - SIFAT
TEKNIK PENGUJIAN
DEFINISI
Beton adalah salah satu material bangunan yang banyak
digunakan dalam pembuatan beton, gedung bertingkat,
pembangunan jembatan, dan masih banyak lagi. Beton
digunakan pada hampir setiap bagian bangunan mulai
dari pondasi hingga atap pada sebuah bangunan. Material
penyusun beton umumnya terdiri dari pasir, kerikil, semen,
kapur yang kemudian akan dicampur menggunakan air.
Perbandingan campuran tersebut akan menentukan
kualitas atau material beton, hal ini harus diperhatikan
karena bila mutunya tidak sesuai maka beton harus
dibongkar dan dibuat ulang.
BACK
BACK
SIFAT - SIFAT
Sifat beton pada umumnya lebih baik jika kuat tekannya lebih
tinggi., dengan demikian untuk meninjau mutu beton biasanya
secara umum hanya ditinjau kuat tekannya saja. Secara umum
tidak dtentukan batasan nilai kuat tekan untuk membedakan
beton mutu tinggi dengan mutu normal. Berdasarkan ACI
Committe 363R-93, beton mutu normal adalah beton yang nilai
kuat tekannya kurang dari 42 Mpa pada umur 28 hari.
TEKNIK PENGUJIAN BETON BACK