OHMIC

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

OHMIC HEATING

1. RATNA PALUPI
2. EMMY NOVIA
Ohmic heating
Pemanasan ohmik (Ohmic heating)
merupakan proses pengolahan bahan pangan
secara modern menggunakan suhu dimana
bahan pangan berfungsi sebagai resistor
listrik, dipanaskan dengan dikenai aliran listrik.

Energi listrik diubah menjadi panas, yang


mengakibatkan pemanasan pada bahan
pangan menjadi cepat dan seragam
Prinsip Pemanasan Ohmic
Pemanasan ohmik mengambil nama dari hukum Ohm, yang
dikenal sebagai hubungan antara arus, tegangan, dan
perlawanan

Prinsip pemanasan ohmik secara sederhana sebagaimana


yang diilustrasikan dalam gambar di bawah ini :
Pemanasan ohmik didasarkan pada aliran listrik
bolak balik (AC) melalui makanan seperti
makanan yang mempunyai kandungan air yang
tahan terhadap listrik saat pemanasan.

Voltase bolak balik (AC) digunakan pada bagian


kedua ujung tempat bahan pangan yang diproses.

Tingkatan pemanasan secara langsung


proporsional dengan kekuatan medan elektrik
dan konduktivitas listrik.
Kekuatan alat medan elektrik dapat divariasikan dengan
penyesuaian gap elektroda atau penggunaan voltase.

Faktor terpenting adalah konduktivitas listrik dari produk dan


temperatur yang digunakan

Konduktivitas listrik tersebut meningkat seiring kenaikan


temperatur.

Konduktivitas listrik adalah ukuran dari seberapa baik suatu zat


mentransmisikan muatan listrik, dinyatakan dalam Siemens per
meter (S/m).

Konduktivitas listrik adalah rasio densitas substansi pada kekuatan


medan listrik dan dipengaruhi oleh komposisi kimia dari suatu zat.
Arus listrik yang diterapkan dalam pemanasan
ohmik adalah arus bolak-balik, untuk
menghindari elektrolisis (frekuensi komersial
umum 50-60 Hz).

Tegangan diatur sehingga mencapai suhu akhir


yang dikehendaki, sekalipun terdapat fluktuasi
dalam komposisi pasokan dan laju aliran
(Berk, 2009).
Pemanfaatan Pemanasan Ohmic pada
Pengolahan Pangan
Teknologi pemanasan ohmik dapat
diterapkan, tidak hanya untuk cairan, tetapi
juga untuk multi-fase campuran cair-padat,
khususnya di media ini akan sulit untuk proses
menggunakan penukar panas konvensional
(Sastry dan Qiong, 1993)
Pemanas ohmik dapat digunakan untuk
memanaskan makanan cair yang mengandung
partikulat besar, seperti sup dan makanan rebus
dan irisan buah-buahan pada sirup, saus, dan
cairan sensitif panas.

Teknologi ini berguna untuk perlakuan makanan


protein, yang cenderung untuk mengubah sifat
sesuatu benda dan mengentalkan ketika diproses
secara termal.

Aplikasi lain potensi ohmik pemanasan termasuk


blanching, pencairan, gelatinisasi, fermentasi,
pengeringan dan ekstraksi (Ramaswamy, 2003).
Dalam pemanasan ohmik, partikel dapat mempercepat
pindah panas dengan melakukan formulasi pada
kandungan senyawa ionic yang tepat di dalam fase
fluida dan fase partikulat untuk menentukan level
konduktivitas listrik yang tepat (Muhtadi dan
Ayustaningwarno, 2010).

Konduktivitas merupakan ukuran dari isi mineral atau


ion.

Untuk bahan makanan, bahan ion yang paling umum


garam (NaCl). Semakin tinggi jumlah garam terlarut
dalam zat, semakin tinggi konduktivitas (Anderson,
2008).
Keunggulan dari pemanasan ohmik adalah
cepat dan sistem pemanasannya yang relatif
seragam dan merata, termasuk untuk produk
yang mengandung partikulat.

Hal tersebut mengurangi jumlah total panas


yang kontak dengan produk dibandingkan
dengan pemanasan konvensional yang
memerlukan waktu untuk terjadinya penetrasi
panas ke bagian pusat bahan dan pemanasan
partikulat lebih lambat dari fluida.

Anda mungkin juga menyukai