Anatomi Panggul & Kepala Janin

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 110

HERLYSSA SST S KEP MKM

FAKTOR 3 P
PASSAGE (JALAN LAHIR)
POWER (TENAGA)
PASSANGER (JANIN)

FAKTOR 5P
- Psikis ibu
- Penolong
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu,
yakni bagian tulang yang padat ,
dasar panggul, vagina dan
introitus.
Janin harus berhasil menyesuaikan
dirinya terhdap jalan lahir yang
relative kaku, oleh karena itu
ukuran dan bentuk panggul harus
ditentukan sebelum persalinan
dimulai.
Terdiridari bagian keras dan bagian lunak
Bagian keras dibentuk oleh tulang
Bagian lunak dibentuk oleh otot dan
ligamentum
Terbagi menjadi pelvis mayor dan pelvis
minor
Pelvis minor berperan dalam menentukan
bentuk jalan lahir
Panggul wanita berbentuk ginekoid
Terdiri dari :
2 tulang pangkal paha (os coxae)
1 tulang kelangkang (os sacrum)
1 tulang tungging ( os coccygis)
Terletak di sebelah lateral dan anterior
Dibentuk oleh tiga buah tulang, yaitu :

Tulang usus (os ilium)


Tulang duduk (os ischium)
Tulang kemaluan (os pubis)
Merupakan tulang terbesar dari panggul dan
membentuk bagian atas & belakang panggul
Bagian atasnya merupakan pingggir tulang
yang tebal , disebut crista iliaca
Terbagi menjadi :
o Spina iliaca anterior superior
o Spina iliaca posterior superior
o Spina iliaca anterior inferior
o Spina iliaca posterior inferior
o Incisura ischiadica mayor
o linea innominata
Terdapat spina ischiadica
Di bawah spina ischiadica terdapat incisura
ischiadica minor
Pinggir bawah os pubis, sangat tebal , disebut
tuber ischiadicum (mendukung BB )
Terdiri dari :
Foramen obturatorium
Ramus superior ossis pubis
Ramus inferior ossis pubis
Arcus pubis
Pubis kanan dan kiri bersatu di bagian depan
dan disatukan oleh tulang rawan , disebut
symphysis pubis

Berbentuk segitiga, melebar di atas dan


meruncing ke bawah
Terdiri dari 5 ruas tulang yang senyawa
Permukaan depannya cekung dari atas ke
bawah maupun dari samping ke samping
permukaan belakangnya cembung
Terdapat lima buah lubang disebut foramina
sacralia anteriora yang dilalui oleh saraf dan
membentuk plexus sacralis dan pblh darah
kecil
Bila plexus tertekan saat kepala masuk
rongga panggul, timbul nyeri dan kejang di
kaki
Ke atas os sacrum berhubungan dengan
tulang pinggang ke lima
Bagian atas dari bagian yang berhubungan
disebut promontorium
Os sacrum berhubungan dengan os coxae
dengan perantaraan articulatio sacro iliaca
dan ke bawah dengan tulang tungging
Berbentuk segi tiga , terdiri dari 3 -5 ruas
yang bersatu
Pada persalinan, ujung os coccygis dapat
ditolak ke belakang, hingga ukuran pintu
bawah panggul bertambah besar
terdiri dari 4 bidang :
Pintu atas panggul
Bidang luas panggul
Bidang sempit panggul
Pintu bawah panggul
Pintu Panggul
1. Pintu Atas Panggul Inlet dibatasi
oleh linea terminalis ( linea
innominate)
2. Ruang Tengah Panggul Pada
spina ischiadika, disebut midlet
3. Pintu Bawah Panggul Dibatasi
simfisis dan arkus pubis disebut
outlet
4. Ruang Panggul yang sebenarnya
Berada antara inlet dan outlet
Batas atas dari panggul kecil, berbentuk oval
bulat
Batas-batasnya : promontorium, sayap
sacrum, linea innominata, ramus superior
ossis pubis dan pinggir atas symphysis
3 ukuran yang ditentukan dari PAP adalah :
o Diameter anteroposterior, conyugata vera
o Diameter transversa
o Diameter obliqua
Daripromontorium ke pinggir atas symphysis
= 11 cm
Merupakan ukuran terpenting dari panggul
Ukuran sebenarnya adalah conyugata
obsterica, namun tidak dapat diukur
Conyugata vera juga tidak dapat diukur
langsung, tetapi dengan menggunakan
conyugata diagonalis ( dari promontorium ke
pinggir bawah symphysis
CV = CD 1 .5 cm
Cara mengukur konjugata diagonalis:
Dengan 2 jari telunjuk dan jari tengah , melalui
konkavitas dari sacrum, jari tengah digerakkan ke
atas sampai dapat meraba promontorium.
Sisi radial jari telunjuk ditempelkan pada pinggir
bawah simfisis dan tempat ini ditandai dengan
kuku jari telunjuk ditempelkan pada pinggir bawah
simfisis dan tempat ini di tandai dengan kuku jari
telunjuk kanan/ kiri
Promontorium hanya bias tercapai oleh jari kita
dengan pemeriksaan dalam pada panggul yang
sempit, pada panggul dengan ukuran normal,
promontorium tidak dapat dicapai, hal ini
menandakan CV cukup besar.
Kalau CV lebih besar dari 10 cm, PAP di anggap
cukup luas (CV = 11cm).
Ukuran terbesar antara linea innominata
diambil tegak lurus pada conyugata vera ( Ind
= 12,5 cm )
Dari articulatio sacro iliaca ke tuberculum
pubicum dari belahan panggul yang
bertentangan (=13 cm )
Bidang dengan ukuran terbesar
Terbentang dari pertengahan symphysis,
pertengahan acetabulum dan pertemuan
antara ruas sacral 2 dan 3.
Ukuran muka belakang 12, 75 cm dan
melintang 12,5 cm
Disebut juga bidang tengah panggul
Bidang dengan ukuran-ukuran terkecil
Setinggi pinggir bawah symphysis, kedua
spina ishiadica dan memotong sacrum 1- 2
cm di atas ujung sacrum
Ukuran muka belakang 11,5 cm, ukuran
melintang 10 cm dan diameter sagitalis
posterior ialah dari sacrum ke pertengahan
antara spina ischiadica 5 cm
Paling sulit penilaiannya
Kesempitan pada pintu bawah panggul,
biasanya disertai kesempitan bidang sempit
panggul
Terdiri dari 2 segitiga, yang menghubungkan
kedua tuber ischiadicum kiri dan kanan
Puncak dari segitiga yang belakang adalah
ujung os sacrum, segitiga belakang dibatasi
oleh arcus pubis.
Ditentukan 3 ukuran yaitu :
Ukuran muka belakang (dari pinggir
bawah symphysis ke ujung sacrum (= 11,5
cm )
Ukuran melintang (antara tuber
ischiadicum kiri dan kanan sebelah dalam
(10,5 cm)
Diameter sagitalis posterior (dari ujung
sacrum ke pertengahan ukuran melintang
(7,5 cm)
Bidang Tengah Panggul
Ukuran-ukuran bidang tengah
panggul tidak dapat diukur secara
klinis dan memerlukan
pemeriksaan rontgen.
Pintu Bawah Panggul
Perhatikan, bentuk arkus pubis
hendaknya merupakan sudut yang
tumpul.
Sebuah garis lurus sebelah atas sampai pada
suatu titik di atas spina ischiadica dan
kemudian melengkung ke depan di daerah
pintu bawah panggul
Sumbu jalan lahir berbeda dengan sumbu
antomis
Bagian atasnya silinder yang lurus, tetapi
ujung bawahnya melengkung ke depan
Kemiringan panggul yaitu sudut antara pintu
atas panggul dengan bidang sejajar tanah
Pada wanita yang berdiri, 55
Merupakan bidang khayal, untuk menentukan
berapa jauh bagian depan anak itu turun ke
dalam rongga panggul
Terdiri dari :
H I : sama dengan pintu atas panggul
H II :sejajar dengan H I melalui pinggir bawah
simhysis
H III : sejajar dengan H I melalui spina
ischiadica
H IV : sejajar H I melalui ujung os coccygis
Bidang Hodge terbagi empat antara lain
sebagai berikut.
Bidang Hodge I : bidang setinggi pintu atas panggul
(PAP) yang dibentuk oleh promontorium, artikulasio
sakro-illiaka, sayap sacrum, linea inominata, ramus
superior os. Pubis, tepi atas simfisis pubis
Bidang Hodge II : bidang setinggi pinggir bawah
simfisis pubis, berhimpit dengan PAP (Hodge I)
Bidang Hodge IV : bidang setinggi spina ischiadika
berhimpit dengan PAP ( Hodge I)
Bidang Hodge IV : bidang setinggi ujung koksigis
berhimpit dengan PAP (Hodge I)
Stasion
Stasion adalah hubungan antara bagian
presentasi janin dengan garis imajiner
(bayangan) yang ditarik dari spina ischiadica
ibu, stasiun dinyatakan dalam sentimeter,
yakni diatas atau dibawah spina.
Bagian terendah dari janin yang setinggi
spina ischiadika disebut station 0. Station
diukur -2,-3,-4,-5, dan bagian bawah adalah
+1,+2,+3,+4,+5. Station -5 berarti kepala
belum masuk PAP dan +5 berarti kepala
tampak dipintu vagina .
Jenis Panggul
Ginekoid, merupakan bentuk paling ideal.
Berbentuk bulat terdapat pada sekitar 45 %
wanita (tipe wanita klasik).
Android, merupakan jenis panggul pria,
berbentuk segitiga, terdapat pada sekitar 15%
wanita.
Antropoid, berbentuk agak lonjong seperti
telur, terdapat pada sekitar 35 % wanita
(mirip panggul kera).
Platipeloid, picak, menyempit pada arah
muka belakang (panggul pipih).
Panggul ginekoid adalah bentuk yang paling
sering ditemui,bentuk panggul ginekoid
dimiliki oleh sekitar 50 % wanita.
khas pada wanita
Diameter sagitalis posterior hanya sedikit lebih
pendek dari diameter sagitalis anterior
Batas samping segmen posterior membulat dan
segmen anterior juga membulat dan luas
Diameter transversa kira-kira sama panjangnya
dengan diameter anteroposterior hingga bentuk
pap mendekati bentuk lingkaran ( bulat)
Dinding samping lurus, spina ischiadica tidak
menonjol, diameter insterspinalis 10 cm atau lebih
Incisura ischiadica major bulat
Sacrum sejajar dengan symphysis dengan
konkavitas yang normal
Arcus pubis luas
Jalan Lahir pada Proses
Persalinan
Pintu atas panggul dengan distansia transversalis
kanan - kiri lebih panjang daripada muka belakang.
Mempunyai bidang tersempit pada spina ischiadica.
Pintu bawah panggul terdiri atas dua segitiga dengan
dasar yang sama pada tuber ischii, kedepan dengan
ujung simfisis pubis, kebelakang ujung sakrum.
Jalan lahir depan panjangnya 4,5 cm sedangkan jalan
lahir ke belakang panjangnya 12,5 cm.
Secara keseluruhan, jalan lahir merupakan corong
yang melengkung ke depan, mempunyai bidang
sempit pada spina ischiadika, terjadi perubahan pintu
atas panggul, lebar kanan kiri menjadi pintu bawah
panggul dengan lebar ke depan dan kebelakang yang
terdiri atas dua segitiga.
Dengan demikian tulang jalan lahir sangat
menentukan proses persalinan apakah dapat
melalui jalan biasa atas melalui tindakan
operasi dengan kekuatan dari luar. Hal yang
perlu mendapatkan perhatian bidan di daerah
pedesaan adalah kemungkinan
ketidakseimbangan antara bentuk kepala dan
jalan lahir dalam bentuk diproporsi sefalo
pelvis.
Sebagai kriteria, kemungkinan tersebut (
terutama pada primigravida ) dapat diduga
bila menjumpai hal hal berikut :
Kepala janin belum turun pada minggu ke
36, disebabkan karena janin terlalu besar,
panggul sempit, terdapat lilitan tali pusat dan
terdapat hidrosefalus pada janin.
Kelainan letak, seperti letak melintang atau
letak sungsang.
Pada multipara, kemungkinan kesempitan
panggul dapat diduga dengan riwayat
persalinan yang buruk dan persalinan dengan
tindakan operasi.
Apakah promontoriumnya teraba atau tidak ?, bila
teraba berapa CD nya?
Apakah tidak ada tumor pada permukaan belakang
symphysis ?
Apakah linea innominata teraba seluruhnya atau
sebagian ?
Apakah dinding samping lurus, convergent atau
divergent ?
Apakah kedua spina ischiadica menonjol atau tidak?
Berapa diameter interspinarum ?
Apakah os sacrum mempunyai inklinasi ke belakang?
Apakah sudut arcus pubis cukup luas atau tidak (
>90)
Caldwell Moloy membagi menjadi :
Panggul gynecoid
Panggul android
Panggul anthropoid
Panggul platypelloid
Diafragma pelvis, terdiri atas;
M. levator ani
M. pubococcygeus
M. iliococcygeus
M. ischiococcygeus
Diafragma urogenitale
Terdiri dari 2 bagian :
Regio analis di sebelah belakang, terdapat m.
sphincter ani externus yang mengelilingi anus
Regio urogenitalis
M. bulbo cavernosus, yang mengeliligi vulva
M. ischio cavernosus
M. transversus perinei superficialis
Jalan Lahir Lunak
Jalan lahir lunak pada panggul
terdiri atas uterus, otot dasar
panggul, dan perineum.
Uterus
Saat kehamilan, uterus dapat dibagi menjadi
beberapa bagian sebagai berikut:
1. Segmen atas uterus.
Terdiri atas fundus dan bagian uterus yang
terletak diatas refleksi lipatan vesika uterina
peritoneum. Selama persalinan, segmen ini
memberikan kontraksi yang kuat untuk
mendorong janin keluar.
2. Segmen bawah uterus.
Terletak antara lipatan vesika uterina
peritoneum sebelah atas dan serviks di
bawah. Ketika kontraksi, otot segmen
atas meningkatkan frekuensi dan
kekuatannya; pada kehamilan lanjut ,
segmen bawah uterus berkembang lebih
cepat lagi dan teregang secara radikal
untuk untuk memungkinkan turunnya
bagian segmen bawah uterus yang
teregang .
3. Serviks uteri.
Pada kehamilan lanjut, serviks uteri menjadi
lebih lunak dan menjadi lebih pendek karena
tergabung dalam segmen bawah uterus. Pada
saat persalinan karena adanya kontraksi
uterus, maka serviks mengalami penipisan
dan pembukaan.
Otot dasar panggul
Dasar panggul terdiri atas kelompok otot levator
ani yang melandai kea rah bawah dan kedepan,
serta saling berjalin dengan sisi yang berlawanan
sehingga membentuk diafragma otot tempat
lewatnya uretra, vagina, dan rectum. Otot-otot
ditutupi fasia dan membentuk diafragma pelvis.
Perineum
Perineum adalah jaringan yang terletak di
sebelah distal diafragma pelvis. Perineum
mengandung sejumlah otot superfisial, sangat
faskular, dan berisi jaringan lemak. Saat
persalinan, otot ini sering mengalami kerusakan
ketika janin dilahirkan.
Kelainan-kelainan yang mengganggu dalam
persalinan
1. Serviks
Serviks yang kaku
Terdapat pada primi tua primer atau sekunder.
Serviks yang mengalami banyak cacat perlukaan atas
(sikatrik).
Serviks gantung
Ostium uteri eksternum terbuka lebar, namun ostium uteri
internum tidak terbuka.
Ostium uteri internum terbuka, namun ostium uteri
eksternum tidak terbuka.
Edema serviks
Terutama karena sempitnya panggul, serviks terjepit antara
kepala dan jalan lahir sehingga terjadi gangguan sirkulasi
darah dan cairan yang menimbulkan edema serviks.
Serviks dupleks karena kelaninan konginetal.
2. Vagina
Kelainan vagina yang dapat mengganggu
perjalanan persalinan.
Vagina septum : transvaginal septum vagina,
longitudinal septum vagina.
Tumor pada vagina
3. Himen dan Perineum
Kelainan pada himen imperforata atau himen elastic
pada perineum, terjadi kekakuan sehingga
memerlukan episiotomi yang luas.
Passager (Janin dan Plasenta)
Cara penumpang (passager) atau janin
bergerak di sepanjang jalan melahirkan
akibat interaksi beberapa factor, yaitu ukuran
kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan
posisi janin.
Plasenta juga harus melalui jalan lahir
sehingga dapat juga di anggap sebagai
penumpang yang menyertai janin. Namun,
plasenta jarang menghambat proses
persalinan pada kelahiran normal.
Kepala janin merupakan bagian yang besar,
keras
Terdiri dari tulang tengkorak ( kranium),
tulang dasar tengkorak ( basis kranii) serta
muka.
Kranium terdiri dari 2 os parietalis, 2 os
temporale dan 2 os frontal
Sela-sela diantara tulang, ditutupi oleh
membran, disebut sutura
Janin
Ukuran kepala janin
Tulang tengkorak ( kranium)
1. Bagian muka dan tulang- tulang dasar
tengkorak (basis cranii).
Os.nasalis (tulang hidung )
Os.maksilaris ( tulang rahang atas)
Os.mandibularis ( tulang rahang bawah )
Os.zygomatik (tulang pipi)
2. Bagian tengkorak
Os.frontalis (tulang dahi)
Os.parietalis (tulang ubun-ubun)
Os.temporalis (tulang pelipis )
Os.oksipital (tulang belakang kepala)
3. Sutura
Sutura sagitalis( sela panah )
Sutura koronaria ( sela mahkota)
Sutura lamdoidalis (sela lamda)
Sutura fontalis (sela dahi)
4. Ubun-ubun (fontanel)
Ubun-ubun besar (fontanel mayor )
Ubun ubun kecil ( fontanel minor)
5. Daerah-daerah
Sinsiput (depan kepala)
Verteks (puncak kepala)
Oksiput ( belakang kepala
6. Ukuran diameter
Diameter oksipitooksipitalis:12cm (letak kepala)
Diameter mentooksipitalis: 13,5cm (letak dahi)
Diameter suboksipitobregmatika: 9,5 cm (LBK)
Diameter biparietalis :9,25cm
Diameter bibitemporalis:9,25cm
7. Ukuran sirkumferensia (keliling)
C.frontooksipitalis:34cm
C.mentookspitalis:35cm
C.subogsipitobregmatika:32cm
8. Planum(bidang)
Plan.frontooksipitalis:34cm
Plan.maksiloparietalis:35cm
Plan.trakeoparietalis:34cm(letak muka)
Sutura sagitalis, menghubungkan os parietale
kiri dan kanan
Sutura lamdoidea, diantara kedua os
partietalis dan os oksipitalis
Sutura coronaria, diantara os parietalis dan os
frontalis
Sutura frontalis, diantara kedua os frontalis
dan merupakan lanjutan ke depan sutura
sagitalis, berjalan dari glabela ke bregma
Fontanella mayor, berbentuk segi empat,
merupakan pertemuan antara sutura sagitalis,
frontalis dan corronaria
Fontanella minor, berbentuk segi tiga,
merupakan persilangan antara sutura
sagitalis dengan sutura lamdoidea
Occiput ( di bawah fontanel minor dan sutura
lambdoidea)
Fontanel posterior
Vertex (puncak kepala)
Bregma
Sinsiput (dibatasi oleh bregma dan sutura
corronaria dan sebelah bawah oleh glabela
dan margo orbita)
Glabela (daerah yang meninggi diantara
margo orbita kanan dan kiri)
Nasion ( akar tulang hidung)
Tuber parietale (dua buah penonjolan os
parietal)
Diameter biparietale (tuber parietal kanan dan
kiri) = 9,5 cm
Diameter bitemporalis ( diantara os
temporalis) = 8 cm
Diameter suboccipitobregmatica ( dari
permukaan antara permukaan bawah os
oksipitale dengan leher ke pusat bregma)
=9,5cm----- saat kepala fleksi maksimal
Diameter occipitofrontalis (glabela ke
prutuberanda oksipitalis eksterna) = 11cm
Diameter verticomentalis (dagu ke vertex) =
13,5cm--------- pada presentasi dahi
Diameter submentobregmatica (dari
permukaan leher rahang bawah ke pusat
bregma) = 9,5 cm,------ pada presentasi
muka
Sirkurumferensia sub occipito bregmatica =
32 cm
Sirkurumferensia fronto occipitalis = 34 cm
Sirkurumferensia mento occipitalis = 35 cm
Selama janin dan plasenta berada di dalam
rahim, belum tentu pertumbuhannya normal.
Adanya kelainan genetik dan kebiasaan ibu
yang buruk dapat menjadikan
pertumbuhannya tidak normal seperti
berikut.
Kelainan bentuk dan besar janin: anensefalus,
hidrosefalus, atau janin makrosomia
Kelainan pada letak kepala: presentasi puncak,
presentasi muka, presentasi dahi, dan kelainan
oksiput
Kelainan letak janin: letak sungsang, letak lintang ,
letak mengolak (oblique), presentasi rangkap
(kepala tangan, kepala kaki, atau kepalas tali pusat)
Kepala janin (bayi) merupakan bagian penting
daam proses persalinan dan memiliki ciri
sebagai berikut.
Bentuk kepala oval, sehingga setelah bagian
besarnya lahir, maka bagian lainnya akan lebih
mudah lahir.
Persendian kepala terbentuk kogel, seingga dapat
digerakkan ke segala arah dan memberikan
kemungkinan untuk melakukan putaran paksi
dalam.
Letak persendian kepala sedikit ke belakang,
sehingga kepala melakukan fleksi untuk putaran
paksi dalam.
Kemampuan kepala janin untuk merubah
bentuknya sehingga dapat menyesuaikan
dengan panggul ibu, ketika ada tekanan dari
kepala janin oleh panggul
disebabkan oleh adanya membran antara
tulang sehingga menimbulkan ruang yang
dapat bergeser, saling mendekat atau saling
menjauhi.
Hal ini terjadi karena masih lunaknya tulang-
tulang kepala
Pembengkakan kulit kepala bayi setempat
akibat efusi serum
Tekanan pada lingkaran serviks menyebabkan
obstruksi vena sehingga kulit kepala menjadi
edema
Caput menunjukkan besar kecilnya tekanan
pada kepala
hati-hati dalam membedakan turunnya
kepala dengan caput
Letak ( situs) : hubungan antara sumbu
panjang janin dengan sumbu panjang ibu
Presentasi : bagian janin yang ada di atas
PAP(belakang kepala, bokong atau bahu )
Bagian terendah janin : bagian janin yang
terdekat dengan serviks
Letak ( lie=situs )
Letak janin adalah bagaimana sumbu janin
berada pada sumbu ibu. Letak adalah hubungan
antara sumbu panjang (punggung) janin terhadap
sumbu panjang (punggung) ibu . ada dua macam
letak, yaitu (1) memanjang atau vertical ,dimana
sumbu panjang janin paralel dengan sumbu
panjang sumbu panjang ibu ; (2) melintang atau
horizontal, dimana sumbu panjang janin
membentuk sudut terhadap sumbu panjang ibu
Letak memanjang dapat berupa presentasi kepala
presentasi sakrum.
Letak Janin dalam Rahim
Letak adalah hubungan antara sumbu panjang
(punggung) janin terhadap sumbu panjang
(punggung) ibu. Terdapat dua macam letak janin
dalam rahim, yaitu (1) memanjang atau vertikal,
dimana sumbu panjang janin paralel dengan
sumbu panjang ibu, (2) melintang atau
horisontal, dimana sumbu panjang janin
membentuk sudut terhadap sumbu panjang ibu.
Letak memanjang dapat berupa presentasi kepala
atau presentasi sakrum.
Letak membujur (longitudinal)
Letak kepala
Letak sungsang
Letak lintang (transverse lie)
Letang miring (oblique lie)
Sikap (habitus) : hubungan antara bagian
janin yang satu dengan lainnya ( fleksi dan
ekstensi)
Penunjuk (denominator) : titik yang telah
ditentukan pada bagian terendah janin ( uuk,
uub , sacrum )
Posisi ( kedudukan ): kedudukan salah satu
bagian anak terhadap didnding perut atau
jalan lahir ( puka, puki, uuk kadep dll )
Postur janin dan Rahim
Istilah istilah yang dipakai untuk kedudukan
janin dalam Rahim adalah sebagai berikut.
Sikap (attitude= habitus)
Sikap adalah hubungan bagian tubuh janin
yang satu dengan bagian yang lain. Janin
mempunyai postur yang khas (sikap)taat
berada didalam Rahim.
Diameter biparietal ialah diameter lintang
terbesar kepala janin. Kepala dalam sikap
fleksi sempurna memungkinkan diameter
sukoksipitobregmatika (diameter terkecil)
memasuki panggul sejati dengan mudah.
Memanjang (sumbu panjang janin sejajar
dengan sumbu panjang ibu)
Melintang atau oblique (sumbu panjang janin
melintang atau miring terhadap sumbu
panjang ibu)
Presentasi ( presentation).
Presentasi digunakan untuk menentukan
bagian janin yang ada dibagian bawah Rahim
yang dijumpai pada palpasi atau pada
pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi
kepala ,bokong,bahu dan lain-lain
Bagian terbawah (presenting part)
Sama dengan presentasi, hanya diperjelas
istilahnya. Presentasi adalah bagian janin
yang pertama kali memasuki pintu atas
panggul dan terus melalui jalan lahir saat
persalinan mencapai aterm. Tiga presentasi
janin yang utama ialah kepala (96%);sungsang
(3%) dan bahu (1%).
Bagian presentasi ialah bagian tubuh janin
yang pertama kali teraba oleh jari pemeriksa
saat melakukan pemeriksaan dalam. faktor-
faktor yang mempengaruhi bagian presentasi
ialah letak janin ,sikap janin ,dan ekstensi
fleksi kepala janin.
Posisi (position)
Posisis merupakan indicator untuk menetapkan
arah bagian terbawah janin apakah sebelah
kanan ,kiri, depan, atau belakang
kepala(LBK),ubun ubun kecil kiri depan
(UUK),atau kanan belakang.
Posisi ialah hubungan antara bagian presentasi
(oksiput ,sakrum,mentum)[dagu] sinsiput ,
puncak kepala yang defleksi atau menengadah
)terhadap 4 kuadaran panggul ibu. Posisi
dinyatakan dengan singkatan yang terdiri atas
huruf pertama masing- masing kata kunci;
OaKa=posisi Oksipito Anterior Kanan.
Posisi dan Variasi
Letak belakang kepala
Presentasi dahi
Presentasi muka
Presentasi bokong
Letak lintang
Belakang kepala (kepala dalam keadaan
fleksi, dagu menempel pada dada, bagian
terrendah janin posterior vertex dan
penunjuknya adalah UUK)
Puncak kepala (janin tidak ekstensi maupun
fleksi, disebut sikap militer, vertex
merupakan bagian terendah janin dan
penunjuknya adalah UUB)
Dahi (kepala ekstensi setengah jalan, dahi
merupakan bagian terndah janin juga
penunjuk)
Muka (kepala ekstensi maksimal, bagian
terendah janin adalah muka dan penunjuknya
mentum/dagu)
Bokong sempurna ( pinggul dan lutut dalam
keadaan fleksi, bagian terendah janin bokong)
Bokong murni (pinggul fleksi tetapi lutut
ekstensi, bagian terndah bokong)
Kaki (pinggul dan lutut keduanya ekstensi,
tunggal jika satu kaki, ganda jika dua kaki
sebagai bagian terendah janin)
Lutut (pinggul ekstensi tetapi lutut fleksi,
bagian terndah janin lutut)
Bagian terndahnya dapat bahu, lengan atau
sebagian dari punggung, perut atau sisi
Petunjuknya adalah skapula
Plasenta
Oleh karena plasenta juga harus melalui jalan
lahir, ia juga dianggap sebagai penumpang
yang menyertai janin. Namun plasenta jarang
menghambat proses persalinan pada
peralinan normal.
Air Ketuban
Waktu persalinan, air ketuban membuka
serviks dengan mendorong selaput janin ke
dalam ostium uteri, bagian selaput janin
diatas ostium uteri yang menonjl waktu
terjadi his disebut ketuban. Ketuban inilah
yang membuka serviks.
Psikis (Psikologis)
Banyak wanita normal bisa merasakan
kegairahan dan kegembiraan saat merasa
kesakitan di awal menjelang kelahiran
bayinya.
Faktor psikologis meliputi hal hal sebagai
berikut.
Melibatkan psikologis ibu , emosi, dan persiapan
intelektual.
Pengalaman melahirkan bayi sebelumnya.
Kebiasaan adat.
Dukungan dari orang tersekat pada kehidupan ibu
Penolong
Peran dari penolong persalinan adalah
mengantisipasi dan menangani komplikasi
yang mungkin terjadi pada ibu dan janin,
dalam hal ini tergantung dari kemampuan
dan kesiapan penolong dalam menghadapi
proses persalinan.

Anda mungkin juga menyukai