Kimia Analisis

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

Preparasi dan Tahapan Analisis

Kuanatitatif Obat Monokomponen dan


Multikomponen dalam Sediaan Obat
Padat dan Semi Padat Secara
Spektrofluorometri

Oleh Kelompok 1:
1. Andi Asma Atmadi (38201771814)
2. Salma Auliya Fatimah (3820177181430)
3. Zakki Humairo’waffi (38201771814)
4. Zakiyah Muthmainnah (38201771814)
Istilah- istilah
1. Analisis Kuantitatif : analisis penentuan kadar suatu senyawa
didalam suatu sampel.
1
2. Sediaan Obat:
- Padat (tablet, kapsul)
- Semipadat (salep)
-2Cair (sirup, emulsi, suspensi)
- Steril (injeksi)
3. Monokomponen : sediaan obat yang terdiri dari 1 senyawa aktif
obat
4. Multikomponen: sediaan obat yang terdiri dari beberapa
senyawa aktif obat (kombinasi GG dan
Difenhidramin dalam sirup obat batuk)
5. Spektrofluorometri : metode analisis dengan menggunakan
instrumen spektrofluorometer
Preparasi Sediaan Obat Multikomponen untuk Analisis
Kuantitatif dengan Spektrofluorometri

o Sampel tablet yang akan dianalisis harus representatif untuk menghi


ndari resiko adanya hasil analisis yang keluar dari spesifikasi yang dit
entukan.
o Contoh : Menurut Farmakope, untuk analisis tablet parasetamol dibu
tuhkan sampel sebanyak 20 tablet parasetamol 500 mg
o Sediaan semi padat
Isolasi obat dalam salep harus ditunjukkan pada dasar salepnya
 Salep lemak bulu domba alkohol, biasanya dilarutkan dalam
kloroform atau eter
 Salep hidrofil, dilarutkan dalam kloroform atau eter
 Salep lanolin, dilarutkan dalam kloroform atau eter
 Salep Polietilen glikol, dilarutkan dalam etanol atau air
o Pada prinsipnya, semua pengukuran dengan menggunakan instru
men spektroskopi, maka syarat pertama adalah harus larut dalam
larutan pembawa yang digunakan
SPEKTROFLUOROMETER

Spektrofotometri fluoresensi merupakan suatu prosedur yang menggunakan


pengukuran intensitas cahaya fluoresensi yang dipancarkan oleh zat uji
dibandingkan dengan yang dipancarkan oleh suatu baku tertentu.
Bagan Spektrofluorometer
Our Team Layout
Insert the title of your subtitle Here

Name Here Name Here Name Here Name Here


Programmer Programmer Programmer Programmer
You can simply You can simply You can simply You can simply
impress your impress your impress your impress your
audience and add audience and add audience and add audience and add
a unique zing. a unique zing. a unique zing. a unique zing.
Fluorosensi dan Bentuk Molekul

o Supaya terjadi fluoresensi, harus terjadi peresapan cahaya yang kuat oleh suatu
molekul. Hal ini dapat terjadi pada senyawa aromatic, senyawa heterosiklik dan
molekul dengan system konjugasi.
o Senyawa dengan transisi elektronik π -- π *, mempunyai kemungkinan yang lebih
besar untuk berfluoresensi daripada transisi n -- π *. Misalnya, benzen dapat berfl
uoresensi sedangkan piridina tidak.
o Dengan suatu pereaksi tertentu, senyawa yang tidak berfluoresensi dapat diuba
h menjadi senyawa yang berfluoresensi. Metode ini penting baik untuk senyawa
organic maupun anorganik, dan banyak senyawa anorganik membentuk komple
ks yang mudah berfluoresensi dengan pereaksi organic.
o Misalnya :
Vitamin B1 dalam sediaan Farmasi atau makanan dapat ditetapkan secar
a spektrofluorimetri setelah dioksidasi menjadi tiokrom yang mudah berfluoresensi.
Kelompok Analisis Obat secara Fluorosensi

1. Obat yang mempunyai sifat fluoresensi alamiah dalam hal ini tidak diperluka
n tambahan pereaksi

Contoh : Quinine
Larutan obat ini mengabsorbsi sinar UV dan mengemisi sinar Vis
2. Turunan obat yang dibentuk dengan pengikatan dengan senyawa
berfluoresensi

Contoh : Asam amino diikat oleh syclorida [ 5 –(dimethylamino) naphtalene-1-sul


fonyl-chloride]  dansyl asam amino yang intensitas fluoresensinya tinggi

SO23CL SO3-NH-CHR-COOH

O
R=CH-C +
- HCL
NH2 OH

N(CH3)2
N(CH3)2
3. Membentuk molekul berfluoresensi (a. fluorophore)

+NH S -
H3C N 3 CH2-CH2OH.2CL
Fe(CN)- 6
OH
N CH2 N CH3
+
Vitamin B1

H3C N N S Thiochrome
CH2-CH2OH
Berfluorensi

N CH3  eks = 365 nm


N  em eks = 440 nm
o Dengan suatu pereaksi tertentu, senyawa yang tidak berfluoresensi dapat diuba
h menjadi senyawa yang berfluoresensi. Metode ini penting baik untuk senyawa
organic maupun anorganik, dan banyak senyawa anorganik membentuk komple
ks yang mudah berfluoresensi dengan pereaksi organic.
o Misalnya :
Vitamin B1 dalam sediaan Farmasi atau makanan dapat ditetapkan secar
a spektrofluorimetri setelah dioksidasi menjadi tiokrom yang mudah berfluoresensi.
Beberapa Obat yang Bersifat Fosforesensi

EW : Ethanol – water = 1 : 1
EPA : campuran Diethyleter-isopentane-ethanol (5:5:2)
Analisa Kuantitatif

Pada larutan dengan konsentrasi tinggi, sebagian besar cahaya disera


p lapisan larutan yang paling dulu kontak dengan radiasi eksitasi, sehi
ngga fluoresensi hanya terjadi pada bagian yang menyerap cahaya ter
sebut. Dengan demikian, pada analisis kuantitatif harus digunakan lar
utan yang encer (serapan tidak lebih dari 0,02) supaya dapat memenu
hi persamaan fluoresensi
Rumus Penentuan Konsentrasi Zat

F = 2,3 Io Q abc atau F = kc

Keterangan:
F = fluoresensi
k = konstan = 2,3IoQab
Io = intensitas sumber cahaya
Q = efisiensi fluoresensi
a = daya serap
b = tebal larutan
c = konsentrasi
Keuntungan dari Analisis Fluorosensi

Kepekaan yang baik karena :


1. Intensitas dapat diperbesar dengan menggunakan sumber eksitasi yang te
pat
2. Detektor yang digunakan seperti tabung pergandaan foto sangat peka
3. Pengukuran energi emisi lebih tepat daripada energi terabsorbsi
4. Dapat mengukur sampai kadar 10-4 – 10-9 M
Thank you

Anda mungkin juga menyukai