Indikator Mutu

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM

PENANGGULANGAN TUBERCULOSIS
DI PUSKESMAS

dr. Nazia Helni


UPT PUSKESMA TG. BUNTUNG
PENEMUAN PASIEN TB

Strategi di lapangan :

 Penemuan pasien TB dilakukan secara


pasif dengan promosi aktif ( Pasive
Promotif Case Finding )

 Pemeriksaan terhadap kontak pasien TB


terutama yang BTA positif
GEJALA KLINIS PASIEN TB PARU

Gejala Utama pasien TB Paru adalah batuk berdahak


selama 2-3 minggu atau lebih
dapat diikuti dg :
 Dahak bercampur darah
 Sesak nafas
 Badan lemas
 BB menurun
 Malaise
 Berkeringat malam hari tanpa aktivitas fisik
 Demam meriang lebih dari 1 bulan
PENEGAKAN DIAGNOSA TB

1.Gejala Klinis
2.PEMERIKSAAN PENUNJANG :
a. Mikroskopis ( dahak SPS )
c. Foto Thorak (rontgen)
d. lain2 sesuai indikasi
KLASIFIKASI PENYAKIT TB

1.Lokasi atau organ tubuh yang kena


a. Paru
b. Extra Paru
2.Bakteriologis
a. BTA Positif
b. BTA Negatif
3. Tingkat keparahan penyakit
a. Ringan
b. Berat
PENGOBATAN TB
TUJUAN : menyembuhkan pasien, memutuskan rantai
penularan dan mencegah resistensi kuman

PRINSIP PENGOBATAN :
1. OAT diberikan dalam bentuk kombinasi bbrp
obat,dlm jumlah cukup dan dosis yang tepat
sesuai kategori pengobatan.
2. Untuk menjamin kepatuhan pasien minum obat
dilakukan pengawasan langsung (DOT=Directly
Observed Treatment) oleh seorang PMO
3. Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap :
a. Tahap Intensif
b. Tahap Lanjutan
4. Panduan OAT yang digunakan di Indonesia
a. Kategori 1 ( 2HRZE / 4H3R3 )
b. Kategori 2 ( 2HRZES / HRZE / 5H3R3E3 )
c. OAT Sisipan ( HRZE )
d. Kategori Anak 2HRZ / 4HR
OBAT ANTI TUBERCULOSIS
1. Isoniazid ( H )
2. Rifampicin ( R ) Bakteriosid
3. Pyrazinamide ( P )
4. Streptomycin ( S )
5. Ethambutol ( E )→Bakteriostatik

OAT disediakan dalam bentuk paket :


a. OAT-KDT ( Kombinasi Dosis Tetap )
b. OAT-Kombipak
KDT mempunyai beberapa keuntungan :

a. Dosis obat dpt disesuaikan dg BB→


menjamin efektivitas dan mengurangi ES
b. Mencegah penggunaan obat tunggal →
menurunkan resiko resistensi obat.
c. Jumlah obat yg ditelan jauh lbh sedikit →
pasien lbh patuh
PENGAWASAN MENELAN OBAT
A. Persyaratan PMO
1.Dikenal,dipercaya dan disetujui oleh pasien dan petugas
kesehatan , dan disegani serta dihormati pasien
2.Tinggal dekat dengan pasien
3.Bersedia membantu pasien dengan sukarela
4.Bersedia dilatih dan mendapat penyuluhan bersama
pasien

B. Tugas Seorang PMO


1.Mengawasi pasien TB agar menelan obat sec. teratur sp
selesai pengobatan
2.Mengingatkan pasien utk periksa dahak pd saat yg
ditentukan
3.Tugas PMO bukanlah untuk mengganti kewajiban pasien
mengambil obat di unit pelayanan kesehatan
TATALAKSANA PASIEN YG BEROBAT
TDK TERATUR

1. Putus obat < 1 bln


lacak → diskusikan → lanjutkan Tx
2. Putus obat 1-2 bln
lacak → diskusikan → Periksa dahak SPS, bila
- neg → lanjutkan Tx
- pos → pengobatan <5bln → lanjutkan Tx
→ pengobatan >5bln
a. Kat. 1 mjd Kat 2
b. Kat. 2 dirujuk ke Spesialis Paru
3. Putus Obat > 2 bln (DEFAULT)
-Periksa dahak SPS, bila :
a. neg atau TB extra paru→ Tx dihentikan
→observasi→ parah →periksa ulang SPS/Biakan
b. positif salah satu maka :
- Kat. 1 mjd Kat 2
- Kat. 2 dirujuk ke Spesialis Paru
APAKAH TUJUAN PENGOBATAN TBC
?
 Menyembuhkan penderita
 Mencegah kematian
 Mencegah kekambuhan
 Menurunkan resiko penularan
DIMANA HARUS BEROBAT ?
 PUSKESMAS
 RUMAH SAKIT
 BP4 / RUMAH SAKIT PARU
 DOKTER UMUM ATAU DOKTER
SPESIALIS.
PERAN DESA
SIAGA/MASY/TOMA/KADER...??

 Surveilan
 Penyuluhan Masyarakat
 Rujukan
JADWAL PASIEN MENGAMBIL
OAT KE PUSKESMAS
KUNJUNGAN RUMAH PENDERITA
TB PARU
KUNJUNGAN RUMAH PENDERITA
TB PARU
KUNJUNGAN RUMAH PENDERITA
TB PARU

Anda mungkin juga menyukai