Aplikasi Imunokimia Pada Penyakit Infeksi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

Aplikasi Imunokimia pada Penyakit Infeksi

• Nunik Utami
• 2017
Pendahuluan
• Immunokimia merupakan metode sederhana, cepat,
sensitif, dan mudah untuk analisis rutin di laboratorium
klinik
• Imunokimia dilakukan untuk mendeteksi antibodi atau
antigen spesifik pada penyakit bakteri, virus, dan parasit
serta untuk diagnosis penyakit autoimun
• Metode imunokimia menggunakan antigen dan antibodi
untuk mendeteksi mikroorganisme
• Antigen dapat menjadi bagian dari struktur fisik
patogen, seperti dinding sel bakteri, dan bisa diproduksi
dan dilepaskan oleh patogen, seperti enzim atau toksin
• Pada antigen terdapat suatu daerah yang dikenali oleh
sistem kekebalan tubuh yang disebut sebagai
determinan atau epitop
Klasifikasi Teknik Imunokimia
• Metode Kualitatif
▫ Gel difusi pasif
▫ Imunoelektroforesis (IEP)
▫ Western Blot
• Metode Kuantitatif
▫ Difusi radial dan elektroimunoassay
▫ Turbidimetrik
▫ Imunoassay berlabel, seperti
 Radioimunossay
 Enzim Imunoassay (EIA), termasuk ELISA
 Imunofluoresen (Fluoroimunoassay)
 Electrochemiluminescence lmmunoassay
Uji Imunokimia dan contoh aplikasinya
A. Gel Difusi Pasif
• Teknik ini menstabilkan proses difusi dengan
pencampuran yang disebabkan oleh getaran dan
memungkinkan visualisasi pita presipitat untuk evaluasi
kualitatif dan kuantitatif

• Pada difusi sederhana, gradien konsentrasi dilakukan


dengan reaktan tunggal (imunodifusi tunggal)

• Pada difusi ganda, di mana gradien konsentrasi


dilakukan pada kedua antigen dan antibodi
Gel Difusi Pasif...

Imunodifusi ganda dengan Teknik Ouchterlony A. Reaksi identitas, B. Reaksi


non-identitas. C. Reaksi identitas parsial. D. Skema untuk memacu
pembentukan antigen dan antibodi
B. Imunoelektroforesis (IEP)

• Dalam imunoelektroforesis, campuran antigen pertama


dielektroforesis untuk memisahkan komponen-
komponennya
• kemudian dipisahkan pada gel agar ke arah medan
listrik, dan antiserum ditambahkan ke dalam
well/sumur.
• Antibodi dan antigen kemudian saling berdifusi dan
menghasilkan garis presipitasi di mana Ag Ab bertemu
dalam proporsi yang tepat
B. Imunoelektroforesis (IEP)...

• Immunoelectroforesis digunakan di laboratorium klinis


untuk mendeteksi ada tidaknya protein dalam serum
• Untuk menentukan apakah seorang pasien memiliki
jumlah abnormal dari satu atau lebih jenis
imunoglobulin
• Aplikasinnya digunakan untuk deteksi Klebsiella
pneumoniae serotipe K1 dan K2 dengan menggunakan
Strip immunochromatographic (ICS) yang mengandung
antibodi poliklonal anti-Klebsiella pneumoniae
C. Western Blot
• Menggunakan
imunopresipitasi dari protein
pada gel namun konsentrasi
antigen tidak selalu cukup
untuk menghasilkan
immunoprespitat yang
dipertahankan pada gel
sehingga, teknik Western blot
digunakan
• Sebuah contoh dari analisis
Western blotting pada
antibodi human
immunodeficiency virus 1
(HIV-1) ditunjukkan pada Analisis Western Blot. Sampel serum
gambar yang positif kuat dan positif lemah
antibodi HIV-1
II. Metode Kuantitatif

A. Imunodifusi radial dan elektroimunoassay


1. Imunodifusi radial (RID)
 RID adalah metode difusi pasif di mana
konsentrasi gradien dilakukan pada reaktan
tunggal, biasanya antigen
 Antibodi tersebar merata pada matriks gel, dan
dibiarkan berdifusi dari well ke dalam gel
sampai terbentuk antibodi dan dan terjadi
presipitat imun
Imunodifusi radial dan elektroimunoassay...
2. Elektroimunoassay kuantitatif
 Elektroimunoassay dikenal sebagai teknik "roket"
adalah jenis immunoassay dimana gradien konsentrasi
tunggal dibentuk pada antigen, dan diberi tegangan
listrik untuk mendorong antigen dari well menuju
suspensi antibodi yang homogen dalam gel
 Ketinggian dari hasil berbentuk roket dan garis
presipitat menunjukkan konsentrasi antigen
II. Metode Kuantitatif...
B. Turbidimetric and Nephelometric assays
 merupakan teknik yang cukup mudah yang digunakan
untuk mengukur terbentuknya kompleks imun secara
invitro
 turbidimetri dan nephelometric menggunakan angka/rate
dan pseudoequilibrium untuk protein, antigen, dan
hapten
 Metode Nephelometric pada umumnya lebih sensitif
dibandingkan tes turbidimetri dan memiliki batas bawah
deteksi sekitar 1-10 mg/L untuk protein serum
II. Metode Kuantitatif...
C. Imunoassay Berlebel
1. Radioimmunoassay (RIA)
 Salah satu teknik yang paling sensitif untuk mendeteksi
antigen atau antibodi
 Prinsip uji RIA yaitu pengikatan kompetitif antigen
radiolabel dan antigen yang tidak dilabel untuk antibodi
afinitas tinggi.
 RIA menggunakan isotop radioaktif bukan sistem deteksi
enzim-substrat
 RIA seringkali lebih berguna daripada EIA untuk
mendeteksi level protein tertentu dan metabolit obat
dalam serum karena komponen serum menghambat
beberapa enzim-substrat EIA atau interaksi antigen-
antibodi
Imunoassay Berlebel...

2. Imunoassay
a. Enzim Immunoassay (EIA)
 Immunoassay adalah uji biokimia yang mengukur
konsentrasi zat (analyte) dalam cairan biologis,
biasanya serum atau urin, menggunakan reaksi
antibodi atau antibodi terhadap antigen tersebut
 Antibodi monoklonal sering digunakan karena
hanya bisa mengikat satu sisi dari molekul tertentu,
oleh karena itu, memberikan uji yang lebih spesifik
dan akurat, bila terdapat molekul lain
 Antibodi yang dipilih harus memiliki afinitas tinggi
terhadap antigen
Imunoassay...
• Immunoassay dibagi menjadi 2 yaitu kompetitif dan
non kompetitif
• Dalam immunoassay kompetitif, antigen dalam sampel
yang tidak diketahui berkompetisi dengan antigen
berlabel untuk mengikat antibodi.
• Salah satu contoh aplikasi uji imunoasay yaitu antibodi
spesifik monoklonal yang menargetkan protein Mers-
CoV untuk menunjukkan bukti Mers-CoV di jaringan
yang terinfeksi.
• Juga untuk deteksi yersinia dengan antibodi monoklonal
terhadap Y. enterocolitica bioserotypes 2 / O: 9 dan 4 /
O: 3
Imunoassay...
b. Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
• Uji ELISA pada prinsipnya serupa dengan RIA
(radioimunoasay) tetapi, bukan menggunakan
antibodi atau antigen terkonjugasi pada radioisotop,
namun menggunakan antibodi atau antigen kovalen
yang terikat enzim
1. ELISA Indirek
ELISA...
2. ELISA Direk
 ELISA direk dilakukan untuk mendeteksi jumlah antigen pada
plate menggunakan enzim ditambah dengan antibodi, (jarang
digunakan).
 ELISA ini merupakan metode pilihan untuk mendeteksi
adanya antibodi serum pada HIV

3. ELISA Sandwich
ELISA...
4. ELISA Kompetitif
 ELISA kompetitif merupakan uji variasi yang sangat sensitif
untuk mengukur jumlah antigen
Aplikasi ELISA
• Pengukuran level IgG spesifik A. fumigatus dapat
dievaluasi dengan kit ELISA IgG Aspergillus fumigatus
• digunakan untuk mengetahui respon antibodi normal
selama demam enterik terhadap LPS, flagella, Vi
kapsuler polisakarida, atau antigen protein membran
luar
• ELISA sandwich merupakan deteksi yang cepat untuk
patogen pada infeksi yang ditularkan melaui makanan
(food borne diseases)
Immunoassay...

5. Imunopresipitasi
 Merupakan salah satu dari uji serologis yang
paling sederhana dimana antigen dan antibodi
dicampur dalam proporsi yang tepat, lalu
terbentuk gumpalan, tidak larut yang disebut
endapan (presipitat)
 Teknik imunopresipitasi memiliki keuntungan
yang memungkinkan isolasi antigen untuk analisa
lebih lanjut
 Teknik ini juga menyediakan alat uji yang sensitif
untuk mendeteksi adanya antigen tertentu dalam
sel atau jaringan tertentu
5. Imunopresipitasi...
5. Imunopresipitasi...
• Aplikasi
▫ Immunoprecipitation Sistem Luciferase (LIPS),
immunoassay fase cairan, digunakan untuk menguji respon
antibodi terhadap panel dari 24 protein yang berbeda pada
M. Tuberculosis.
Immunoassay...
6. Imunofluoresen
 Pewarna fluorescent (misalnya, fluorescein,
rhodamine) dapat melekat pada molekul antibodi
dan terlihat oleh sinar ultraviolet dalam mikroskop
fluoresensi
 Jika diketahui antibodi serum mengikat antigen,
presipitat tetap tertinggal pada slide dan dapat
dideteksi dengan menambahkan fluoresen, sebuah
anti-imunoglobulin berlabel atau antibodi spesifik
lainnya
6. Imunofluoresen...
6. Imunofluoresen...
• Aplikasi
▫ Immunoassay fluoresen Sofia® menunjukkan sensitivitas
dan spesifisitas yang sangat baik dibandingkan dengan
metode immunoassay fluoresen konvensional untuk
Influenza A
▫ antibodi monoklonal berlabel fluoresen terhadap antigen
permukaan CD4 dan CD8 limfosit T secara rutin digunakan
untuk mengidentifikasi dan menghitung jumlah CD4 sel T
dan rasio CD4 / CD8 selama perkembangan AIDS
▫ Teknik ini juga berguna untuk memantau efektivitas terapi
obat
Immunoassay...
7. Imunohistokimia
 Imunohistokimia atau IHK mengacu pada proses lokalisasi
protein dalam sel dari bagian jaringan dengan prinsip
antibodi yang mengikat secara khusus terhadap antigen
dalam jaringan biologis
 Antibodi yang digunakan untuk deteksi dapat berupa
poliklonal atau monoklonal
 Antibodi monoklonal umumnya dianggap memiliki
spesifisitas yang lebih besar
7. Imunohistokimia...

Metode pewarnaan IHK menggunakan


antibodi yang dilebel yang berikatan secara
langsung dengan antigen yang diberi
warna

Metode pewarnaan indirek IHK


menggunakan antibodi terhadap antigen
yang diberi probe dan antibodi kedua
dilebel terhadap antibodi pertama
7. Imunohistokimia...
• Aplikasi
▫ Beberapa studi telah menunjukkan bahwa pewarnaan
imunohistokimia dengan antibodi spesifik H. pylori
menunjukkan sensitivitas tinggi dan spesifisitas dalam
mendeteksi H. pylori
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai