Kasus Ilmuresep
Kasus Ilmuresep
Kasus Ilmuresep
PAPARAN KASUS
Kasus Hipertensi
Wanita ini berusia 60 tahun dan mengalami kelebihan berat badan
(BMI 26), saat ini dia mengalami tekanan darah yang meningkat
meskipun sudah melakukan terapi pengobatan hipertensi. Selama
hipertensi dalam keadaan yang urgensi, dia mengalami sakit kepala
ringan dan merasa tegang. Selain itu dia mengalami keluhan lain
seperti vertigo. Dalam beberapa bulan sebelumnya hidupnya
mengalami beberapa tekanan karena masalah keluarga. Selain itu
pasien ini kadang-kadang mengonsumsi alhohol. Pasien ini sudah
menjalani terapi hipertensi dan memiliki resep obat baru yang
dikonsumsi jika tekanan darah mencapai 170 mmHg
Pengertian hipertensi
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu
peningkatan tekanan darah di dalam arteri.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik dan diastolik dengan konsisten diatas
140/90 mmHg.
Hipertensi dapat dikelompokan menjadi dua jenis,
yaitu: Hipertensi primer atau essensial dan
hipertensi sekunder.
PATOFISIOLOGI PENYAKIT
MANIFESTASI KLINIK
Gambaran klinis pasien hipertensi meliputi nyeri kepala saat terjaga, kadang-
kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah
intrakranial.
Subjektif : gejala yang dirasakan oleh pasien yaitu sakit kepala ringan,
merasakan tegang, mengalami stress ringan dan sering mengalami vertigo
Objektif : mengalami obesitas
MANAGEMENT TERAPI
A. Terapi Non Farmakologi
Pasien dengan hipertensi melakukan terapi non
farmakologi berupa modifikasi gaya hidup, menjaga pola
makan, diet rendah garam, aktivitas fisik, dan menghindari
konsumsi alkohol (Chobanian et al., 2003).
B. Terapi farmakologi
Pemberian golongan diuretic
obat ini bekerja untuk meningkatkan pengeluaran garam
dalam ginjal sehingga volume darah dan tekanan darah
menurun.
Penghambat adrenoreseptor atau antagonis
adrenergik
Obat ini digunakan untuk terapi hipertensi
ketika penyakit penyerta timbul misal gagal jantung. Agonis
adrenergik meningkatkan tekanan darah dengan
merangsang jantung (reseptor β1) dan/ atau kontriksi
pembuluh darah perifer (reseptor α1).
Penghambat ACE
obat golongan ini bekerja dengan cara
menghambat enzim dalam tubuh untuk memproduksi
hormone angiotensin II sehingga pembulu darah akan
melebar dan tekanan pada pembuluh darah akan berkurang
dimana kondisi ini akan membantu meringankan kerja
jantung.
Contoh : kaptopril, lisinopril, enalapril, lamipril
Vasodilasator
Bekerja dengan cara menghasilkan relaksasi otot polos
vaskuler yang akan menurunkan resistensi dan tekanan
darah. Obat contohnya: hydralazine dan minoxidil
Antagonis kalsium
Mekanisme kerja : Obat ini melebarkan pembuluh darah
sehingga tekanan kapiler menurun. Obat ini mencegah
masuknya 'Calsium' ke jaringan melalui 'Calcium Channel'
sehingga akan me'relaksasi' (mengendurkan) dinding
pembuluh darah arteri dan menurunkan kontraksi jantung.
Contoh : nifedipin, nikardipin, verapamil, dl
Antagonis kalsium
Obat ini melebarkan pembuluh darah
sehingga tekanan kapiler menurun. Obat ini
mencegah masuknya 'Calsium' ke jaringan melalui
'Calcium Channel' sehingga akan me'relaksasi'
(mengendurkan) dinding pembuluh darah arteri
dan menurunkan kontraksi jantung.Contoh :
nifedipin, nikardipin, verapamil, dl
TABEL DRP
NO DRP KET. SOLUSI