Pengupahan - 6

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

Pengupahan 6

Silabus
Pembahasan pengetahuan peraturan dan perundangan ketenagakerjaan,
kajian pokok-pokok bahasan meliputi: masalah ketenagakerjaan, peraturan
dan perundang-undangan yang mengatur hubungan kerja dan perjanjian
kerja, rekrutmen, serikat pekerja, promosi/pelatihan, penyelesaian
perselisihan, pemutusan hubungan kerja, jaminan sosial tenaga kerja,
pengertian , macam serta bentuk upah ketenagakerjaan.

Kompetensi
Mahasiswa memiliki pengetahuan dan kemampuan dengan penuh tanggung
jawab dalam melaksanaakan dan menerapkan peraturan dan perundang-
undangan ketenagakerjaan dalam organisasi industri sehingga mampu
memecahkan masalah yang dihadapi.
Yang penting untuk TK & dilindungi negara :
 Kontrak kerja
 Upah untuk kelayakan hidup
 Waktu kerja
 Istirahat termasuk cuti
 Keselamatan kerja  Jaminan hari tua
 Kesehatan untuk bekerja  Promosi
 Keadilan  Keamanan
 Peningkatan pengetahuan  Berserikat
 Jaminan sosial  Mogok
 Jaminan kecelakaan kerja
Apa sih… yang
disebut upah ?

Gaji atau upah adalah hak


karyawan yang diterima dalam
bentuk uang sebagai imbalan dari
pemberi kerja atau pengusaha,
yang dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja atau perundang-
undangan.
sri [email protected] Upah
Setiap karyawan berhak atas
upah pokok beserta tunjangan
lainnya sesuai dengan jenis
pekerjaan dan tanggung jawab
yang dibebankan kepada
karyawan tsb.

Apa yang disebut


UMK ?

sri [email protected] Upah


UMK adalah Upah Minimal Kabupaten/Kota.
UMK ditentukan oleh dewan pengupahan yang
terdiri dari :
a. Pihak pengusaha yang diwakili oleh APINDO,
b. Pemerintahan diwakili oleh Disnaker dan
c. Serikat pekerja yang diwakili oleh ketua
serikat masing-masing perusahaan.
Untuk tahun 2008 Upah minimal kabupaten
Sumedang adalah : Rp 886,000.-

sri [email protected] Upah


Bagian Kedua
Pengupahan.
Pasal 88

(1) Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan


yang memenuhi penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
(2) Untuk mewujudkan penghasilan yang memenuhi
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pemerintah
menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi
pekerja/buruh.
Pasal 88
(3) Kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) meliputi :
a. upah minimum;
b. upah kerja lembur;
c. upah tidak masuk kerja karena berhalangan;
d. upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di
luar pekerjaannya;
e. upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya;
f. bentuk dan cara pembayaran upah;
g. denda dan potongan upah;
h. hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;
i. struktur dan skala pengupahan yang proporsional;
j. upah untuk pembayaran pesangon; dan
k. upah untuk perhitungan pajak penghasilan.
Pasal 93
Pasal 93
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) Upah tidak
(1) tidak berlaku, dan pengusaha wajib
dibayar
membayar upah apabila :
apabila
a. pekerja/buruh sakit sehingga tidak dapat
pekerja/buruh
melakukan pekerjaan;
tidak
b. pekerja/buruh perempuan yang sakit pada hari
melakukan
pertama dan kedua masa haidnya sehingga
pekerjaan.
tidak dapat melakukan pekerjaan;
c. pekerja/buruh tidak masuk bekerja karena
pekerja/buruh menikah, menikahkan,
mengkhitankan, membaptiskan anaknya, isteri
melahirkan atau keguguran kandungan, suami
atau isteri atau anak atau menantu atau orang
tua atau mertua atau anggota keluarga dalam
satu rumah meninggal dunia;
Pasal 93
d. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena
sedang menjalankan kewajiban terhadap negara;
e. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena
menjalan-kan ibadah yang diperintahkan agamanya;
f. pekerja/buruh bersedia melakukan pekerjaan yang telah
dijanjikan tetapi pengusaha tidak mempekerjakannya, baik
karena kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya
dapat dihindari pengusaha;
g. pekerja/buruh melaksanakan hak istirahat;
h. pekerja/buruh melaksanakan tugas serikat pekerja/serikat
buruh atas persetujuan pengusaha; dan
i. pekerja/buruh melaksanakan tugas pendidikan dari
perusahaan.
1. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 78 TAHUN 2015
TENTANG PENGUPAHAN

2. PERATURAN MENAKER NO 20 TAHUN 2016


TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SANKSI
ADMINISTRATIF PP NO 78 TAHUN 2015
TENTANG PENGUPAHAN
3. KEPUTUSAN MENAKERTRANS
KEP/231/MEN/2003 5. Keputusan Presiden
TENTANG TATA CARA 107 Tahun 2004
PENANGGUHAN UPAH MINIMUM Dewan Pengupahan
4. Peraturan Menakertrans
PER.01/MEN/I/2006 6. Peraturan Menakertrans
Pelaksanaan Pasal 3 PER.03/MEN/I/2005
Kepmenakertrans Tata Cara Pengusulan
No. Kep-231/men/2003 Tentang Tata Keanggotaan Dewan
Cara Penangguhan Pelaksanaan Pengupahan Nasional
Upah Minimum

7. Peraturan Menakertrans No 7 Tahun 2013


Upah Minimum
8. Peraturan Pemerintah No 5 Tahun 2003 :
Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Yang Diterima Oleh
Pekerja Sampai Dengan Sebesar Upah Minimum
Propinsi Atau Upah Minimum Kabupaten/kota

9. Instruksi Presiden 10. Peraturan 11. KEPUTUSAN


No. 9 Tahun 2013 Menaker No MENTERI TENAGA
Kebijakan Penetapan 6 Tahun 2016 KERJA DAN
Upah Minimum Tunjangan Hari TRANSMIGRASI
Dalam Rangka Raya REPUBLIK INDONESIA
Keberlangsungan Keagamaan NOMOR KEP.102
Usaha Dan Bagi /MEN/VI/2004
Peningkatan Pekerja/buruh TENTANG WAKTU
Kesejahteraan Di Perusahaan KERJA LEMBUR DAN
Pekerja UPAH KERJA LEMBUR
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KEP.102 /MEN/VI/2004
TENTANG
WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA LEMBUR

Pasal 1

Dalam Keputusan Menteri ini yang dimaksud dengan :


1. Waktu kerja lembur adalah waktu kerja yang melebihi 7 (tujuh) jam
sehari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam)
hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 8 (delapan) jam sehari, dan
40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja
dalam 1 (satu) minggu atau waktu kerja pada hari istirahat
mingguan dan atau pada hari libur resmi yang ditetapkan
Pemerintah.
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KEP.102 /MEN/VI/2004
TENTANG
WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA LEMBUR

Pasal 8 :
(1) Perhitungan upah lembur didasarkan pada
upah bulanan.
(2) Cara menghitung upah sejam adalah 1/173 kali
upah sebulan.

Perhitungan : Total kerja lembur x gaji sebulan x 1


173
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KEP.102 /MEN/VI/2004
TENTANG
WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA
1. Kerja lembur pada hari kerja
LEMBUR biasa, yaitu :
a. 1 jam pertama : x 1.5
Pasal 11
b. Jam kedua : x2

3. Kerja lembur pada hari libur,


(untuk 6 hari kerja) yaitu:
2. Kerja lembur pada hari libur a. 7 jam pertama : x 2
(untuk 5 hari kerja) , yaitu: b. Jam ke 8 : x3
a. 8 jam pertama : x 2 c. Jam ke 9 & 10 : x 4
b. Jam ke 9 : x3 4. Kerja lembur pada hari libur,
c. Jam ke 10 & 11 : x 4 (untuk 6 hari kerja) yaitu:
a. 5 jam pertama : x 2
b. Jam ke 6 : x3
c. Jam ke 7 & 8 : x 4
Tugas :
Coba rumuskan masing-masing peraturan
pemerintah/peraturan presiden/keputusan
mentri tentang pengupahan

Tugas :
Kelas dibagi grup untuk menyelesaikan
tugas ini. Satu grup satu aturan.
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KEP.102 /MEN/VI/2004
TENTANG
WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA
LEMBUR

Pasal 11

1. Kerja lembur pada hari kerja


biasa, yaitu :
a. 1 jam pertama : x 1.5
b. Jam kedua : x2

Anda mungkin juga menyukai