Praktik Berbasis Fakta Dan Riset

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

PRAKTIK BERBASIS

FAKTA DAN RISET

Ns. lusia henny mariati, m.kep


A. What is evidence based practice?
(apa itu praktik berbasis fakta?)

 Menurut David Sacket (dikutip dalam Sheehy


2018) dari universitas Oxford Inggris
menjelaskan tentang EBP sebagai “penggunaan
secara nyata hasil penelitian terkini dalam
membuat keputusan yg terkait dengan
Asuhan Keperawatan kepada pasien”
Lanjutan EBP…..

 Fakta yang dimaksud terdiri dari pengetahuan


baik yang diperoleh dari pengalaman klinis dan
pengetahuan yang diperoleh dari studi ilmiah
 Perpaduan dari pengalaman klinis dan ilmiah
memberikan fondasi yang kuat yang berasal dari
keputusan asuhan yg dibuat.
Lanjutan EBP..

 Banyak yang percaya bahwa fakta harus didapat hanya dari


percobaan besar, kontrol secara acak /randomized control trials
(RCTs) yg menggunakan pengalaman teknik meneliti utk
melakukan perubahan praktik.
 Namun, kadang hasil rekomendasi tersebut tdk dapat digunakan
pada pasien tertentu. Oleh karena itu EBP berarti bukan hanya
mengkaji atau mengkritik penelitian dan menerjemahkan hasil
dari penemuan ini ke dalam praktik, akan tetapi integrasi dari
semua penget, pengalaman klinis, hasil penelitia untuk
membantu perawat2 dalam membuat keputusan klinis pada
pasien mereka.
 Ada beberpa model yg dipakai sbg pedoman tenaga
profesional kesehatan utk menggunakan EBP scr
rutin, yg akan menjamin tercapainya best practice
dan outcome pasien yg optimal.
 Walaupun ada banyak model utk melaksanakan EBP,
4 model akan dijelaskan pada bahasan ini, yakni:
1. Model EBP oleh Sacket menggunakan 5 langkah
pendekatan
2. Model EBP Iowa
3. Model EBP Rosswurn dan Larrabe
4. Model ACE star of knowledge Transformation
1. Model EBP oleh Sacket
 Pendekatan Lima langkah yang dilakkan Sacket untuk praktik
berbasis fakta:
1. Mengenali masalah spesifik di dlm praktik berkaitan diagnosa,
, prognosis, terapi dan isu pelayanan perawatan dan kesehatan
dengan mengajukan pertanyaan yg bisa diteliti.
2. Menelusuri/mencari literatur yang berkaitan dg hasil penelitian
atau publikasi yg berfokus pada pertanyaan yg dibuat
3. Secara kritis menilai fakta tersebut untuk validasi dan
penerapan klinis
4. Menginteraksikan penilaian tersebut dengan para ahli klinis,
dan mengaplikasikannya pada praktik
5. Mengevaluasi hasil
2. Model IOWA
 Rumah Sakit Iowa dan Klinik telah
mengembangkan model EBP yg serupa; model
Iowa menekankan pendekatan team EBP.
 Model ini menekankan bahwa pertanyaan
penelitian harus dibuat berdasarkan masalah
pemicu atau “triggers”. Pemicu ini bisa muncul
dari mslh aktual yg telah teridentifikasi dari
praktik atau atau dari pengetahuan spt penemuan
penelitian terbaru atau filosofi terbaru pada bid
kesh
3. Model Roswurn & Larabee

 Roswurn dan Larabee mengembangkan model


untuk perawat menggunakan pendekatan
berdasarkan teori EBP, pemanfaatan penelitian,
bahasa keperawatan terstandar dan teori berubah.
4. Model ACE Star of Knowledge
Transformation
 ACE Star of Knowledge Transformation merupakan
model yg sederhana dlm membantu mentransformasi
fakta ke dalam praktik.
 Kelebihan model ini adalah sangat mudah untuk diingat
dan memberikan pendekatan praktis untuk praktik
klinis.
 Model ACE menggunakan 5 poin bintang yg
mempresentasikan 5 tahap transformasi pengetahuan.
 Bintang yg paling puncak adalah menggmbrkn
penemuan pengetahuan, diikuti oleh sintesis dari bukti,
mentranslasikan ke dalam rekomendasi utk praktik,
mengimplementasikan ke dlm praktik dan evaluasi
B. MEMBAWA PENELITIAN
DALAM PRAKTIK KLINIS
 Menjembatani kesenjangan antara teori, penelitian
dan praktik mrpkn hal yg sangat penting untuk
membawa inovasi dan kemajuan dari penelitian
keperawatan utk aplikasi praktis scr langsung
 Kesenjangan teori –praktik terjadi ketika hasil
penelitian gagal untuk diintegrasikan ke dlm praktik.
Hal ini terjadi dari kurangnya penget yg berkaitan dg
hasil penelitian atau dr persepsi bahwa hasil
penelitian tdk sesuai dg praktik klinis
 Kesenjangan diantara temuan penelitian dan
aplikasinya dari area klinis dapat dijembatani
oleh perawat yang mengetahui dan memahami
proses penelitian
Penggunaan Penelitan pada Praktik Klinis:
Perbandingan penggunaan penelitian, Praktik
Berbasis Fakta dan Kualitas Perbaikan

 Penggunaan hasil penelitian pd praktik klinis tdk


hanya merujuk pada penggunaan hasil penelitian,
tidak juga berarti sama dengan praktik berbasis fakta.
 Sejauhmana tingkat pemanfaatan hasil penelitian
diintegrasikan pada praktik dapat bervariasi sepanjang
rentang “continum”
 Pada satu sisi, dari rentang continum adl
konseptualisasi awal dari literatur (pemanfaatan
konseptual)
 Langkah selanjutnya dari pemanfaatan hasil
penelitian adl memikirkan ttg ide-ide penelitian dan
hasil penemuan dari topik yg diberikan
 Tingkatan selanjutnya dari pemanfaatan
penelitian adl mengambil tindakan utk selanjutnya
pengambilan keputusan terkait utk implikasi dari
sintesis hasil penelitian
 Tingkatan terakhir , disisi lain dari continum
pemanfaatan hasil penelitian adl implementasi
hasil penelitian ke dlm praktik klinis
Lanjutan…

 Terlepas dari sumber data utk membangun praktik


berbasis fakta, sangatla penting utk mempertimbangkan
level fakta atau kekuatan fakta ilmiah.
 Agency for healthcare research and Quality (AHRQ)
merangkum laporan yg dipublikasikan, ttg bagaimana
menentukan atau memberikan peringkat utk
menentukan level dari kekuatan fakta tersebut.
kesimpulannya yakni semua sistem tingkatan atau level,
kekuatan fakta meliputi 3 unsur; kualitas, kuantitas &
konsistensi
 Kualitas; mengacu sejauhmana suatu penelitian
meminimalisir bias pada studinya
 Kuantitas adl jumlah dari penelitian dan total
jmlh atau sample dari penelitian
 Konsistensi mengacu pada sejauh manahasil
penelitian memiliki persamaan, diantara beberapa
studi yg berbeda, pada topik yang sama
 Inisiatif untuk quality improvement (kualitas
perbaikan) merupakan sumber terkaya dari fakta
yg mencerminkan keahlian klinis, keinginan
pasien dan lokal konteks
 Inisiatif kualitas perbaikan biasanya muncul dari
dari wawasan dan pengalaman tenaga profesional
dan kesehatan. Menganalisis keseluruhan data
populasi pasien diperlukan utk menentukan
kemungkinan adanya perubahan yg potensial dlm
proses dan intervensi yg dibutuhkan utk
perbaikan Asuhan keperawatan pasien
Faktor-faktor dalam mempromosikan Hasil
Penelitian ke dalam Setting Klinis

 Berbagai faktor telah diidentifikasikan sgt


penting dlm mengintegrasikan penelitian dan
praktik berbasis fakta pada setiap setting klinis.
 Pada tingkatan individual perawat, sebagai
kunci penentu adalah sikap perawat terhadap
penelitian atau pemanfaatan penelitian
 Sikap dan persepsi terhadap pemanfaatan
penelitian bisa ditingkatkan melalui faktor
karakteristik organisasi dan faktor
lingkungan organisasi, dukungan pemerintah
dan oemagku kepentingan
 Selain itu faktor pendidikan staff dan
kemampuan pengembangan keterampilan, serta
upaya aktual yg dilakukan dlm
mengimplementasikan hasil penelitian
 Selain komponen pendidikan utk mempromosikan
pemanfaatan riset, strategi tambahan termasuk
menggunakan tim kolaboratif yg menggunakan
pendekatan pembelajaran kooperatif, memberikan
kesempatan utk kolaborasi perawat ke perawat dan
memiliki model peran dan mentor utk mendukung
upaya pemanfaatan penelitian oleh staf perawat.
 Pendekatan dapat mencakup ronde pasien utk
mendiskusikan hasil penelitian yg mendukung dan
bukti2 utk intervensi pengobatan dan pengambil
keputusan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai