Askep Anak Hirschprung
Askep Anak Hirschprung
Askep Anak Hirschprung
Penyakit hisprung adalah penyebab obstruksi usus bagian bawah yang dapat muncul pada semua
usia akan tetapi yang paling sering pada neonatus.
Menurut WHO (World Health Organization) memperkirakan bahwa sekitar 7% dari seluruh
kematian bayi di dunia disebabkan oleh kelainan kongenital.
Pasien dengan penyakit hisprung pertama kali dilaporkan oleh Frederick Ruysch pada tahun 1691,
tetapi yang baru mempublikasikan adalah Harald Hirschsprung yang mendeskripsikan megakolon
kongenital pada tahun 1863. Namun patofisiologi terjadinya penyakit ini tidak diketahui secara
jelas. Hingga tahun 1938, dimana Robertson dan Kernohan menyatakan bahwa megakolon yang
dijumpai pada kelainan ini disebabkan oleh gangguan peristaltik dibagian distal usus defisiensi
ganglion.
Rumusan Masalah
A. Tujuan Umum
Diharapkan setelah membaca dan mempelajari makalah ini mahasiswa dapat mengerti tentang
sistem pencernaan dan konsep asuhan keperawatan yang tepat bagi anak dengan gangguan
sistem pencernaan berhubungan dengan Hirschsprung.
B. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang definisi penyakit Hirschsprung
Mahasiswa mampu mengidentifikasi epidemiologi penyakit Hirschsprung
Mahasiswa mampu mengidentifikasi etiologi penyakit Hirschsprung
Mahasiswa mampu mengidentifikasi klasifikasi penyakit Hirschsprung
Mahasiswa mampu menyebutkan faktor resiko penyakit Hirschsprung
Mahasiswa mampu menerangkan patofisiologi penyakit Hirschsprung
Mahasiswa mampu menjelaskan pathyway penyakit Hirschsprung
Mahasiswa mampu menyebutkan manifestasi klinis penyakit Hirschsprung
Mahasiswa mampu menyebutkan komplikasi penyakit Hirschsprung
Mahasiswa mampu menentukan pemeriksaan diagnostik penyakit Hirschsprung
Mahasiswa mampu memilih penatalaksanaan medis penyakit Hirschsprung
Definisi Hirschprung
Secara Global :
Di Indonesia:
Hirschprung disease
Aganglionik Saluran Cerna
Pathway Hirschprung
Paristaltik menurun
Inflamasi Diare
Imunitas menurun
Menurut Ngatsiyah, 1997 : 139, pemeriksaan diagnostik pada penyakit hisprung diantaranya :
1. Biopsi isap, yakni mengambil mukosa dan submukosa dengan alat penghisap dan mencari sel
ganglion pada daerah submukosa.
2. Biopsy otot rectum, yakni pengambilan lapisan otot rectum, dilakukan dibawah narkos.
Pemeriksaan ini bersifat traumatic.
3. Pemeriksaan aktivitas enzim asetilkolin dari hasil biopsy asap. Pada penyakit ini khas terdapat
peningkatan aktivitas enzim asetikolin enterase.
4. Pemeriksaan aktivitas norepinefrin dari jaringan biopsy usus.
2. Intervensi Bedah
Pengobatan bedah melibatkan menarik segmen ganglionik yang normal melalui anus.
Namun, operasi korektif biasanya ditunda sampai bayi berusia setidaknya 10 bulan dan lebih
mampu bertahan.
Teknik bedah yang digunakan didasarkan pada tiga prosedur korektif utama : Duhamel, tarik
Soave, atau Swenson melalui operasi.
3. Rujukan
Merujuk pasien ke dokter bedah untuk perawatan
5. Penatalaksanaan Konsertif
Tindakan konservatif adalah tindakan darurat untuk menghilangkan tanda-tanda obstruksi rendah
dengan jalan memasanganal tubedengan atau tanpadisertai pembilasan air garam hangat secara
teratur.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Biodata
Informasi identitas/ data dasar meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama,
alamat, tanggal pengkajian, pemberi informasi
2. Riwayat keperawatan:
- Keluhan utama :
Masalah yang dirasakan pasien yang sangat mengganggu pada saat dilakukan
pengkajian. Obstipasi merupakan tanda utama pada bayi baru lahir. Pada klien
hisprung misalya, sulit BAB, distensi abdomen, kembung, muntah berwarna hijau
atau bahkan diare
- Riwayat psikologis :
Bagaimana perasaan pasien terhadap kelainan yang diderita apakah ada perasaan
rendah diri atau bagaimana cara pasien mengekspresikannya
* Sistem pernafasan
Biasanya ada sesak nafas, distres pernafasan
* Sistem pencernaan
Umumnya obstipasi. Perut kembung atau perut tegang, muntah berwarna hijau.
Pada anak yang lebih besar terdapat diare kronik. Pada colok anus jari akan
merasakan jepitan dan pada waktu ditarik akan diikuti dengan keluarnya udara
dan mekonium atau tinja yang menyebrot.
* Sistem integumen
Akral hangat
Validasi menentukan apakah rencana masih relevan, masalah mendesak, berdasar pada
rasional yang baik dan diindividualisasikan. Perawat memastikan bahwa tindakan yang
sedang diimplementasikan, baik oleh pasien, perawat atau yang lain, berorientasi pada
tujuan dan hasil.
EVALUASI Tahap evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai
tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan
kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan.
Penyakit hisprung merupakan penyakit yang sering menimbulkan masalah. Baik masalah fisik,
psikologis maupun psikososial. Masalah pertumbuhan dan perkembangan anak dengan penyakit
hisprung yaitu terletak pada kebiasaan buang air besar. Orang tua yang mengusahakan agar
anaknya bisa buang air besar dengan cara yang awam akan menimbulkan masalah baru bagi
bayi/anak.
Penatalaksanaan yang benar mengenai penyakit hisprung harus difahami dengan benar oleh
seluruh pihak. Baik tenaga medis maupun keluarga. Untuk tecapainya tujuan yang diharapkan
perlu terjalin hubungan kerja sama yang baik antara pasien, keluarga, dokter, perawat maupun
tenaga medis lainnya dalam mengantisipasi kemungkinan yang terjadi
DAFTAR PUSTAKA