Obat Dan Saluran Pencernaan

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

Obat dan Saluran Pencernaan

dr. Annta Kern N,MSi


Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kerja Obat dalam Tubuh
Berat Badan : Anak-anak dosisnya berdasar BB, obese
waspada obat yang berikatan dg lemak

Umur :Usia anak-anak dosis lebih kecil dibanding


dewasa, Lansia dosis juga lebih rendah dibanding
dewasa

Jenis Kelamin : ada bbrp obat yg dipengaruhi oleh


hormon

Kondisi Patologik: jenis penyakit dan tingkat keparahan


penyakit mempengaruhi kerja obat
Penggolongan obat
• Berdasarkan tujuan terapinya :
• Obat Diagnostik
• Obat Farmakodinamis
• Obat Kemoterapeutika
• Obat Substitusi
• Berdasarkan ketentuan pembatasan pemakaian di pasaran
• Obat Bebas
• Obat Bebas Terbatas ( Daftar W )
• Obat Keras ( Daftar G )
• Obat Psikotropika
• Obat Narkotika ( Daftar O )
• Berdasarkan vital tidaknya bagi penyediaan disarana pelayanan
kesehatan seperti rumah sakit
• Vital
• Esensial
• Non Esensial
• Berdasarkan ketentuan nama dalam perdagangan
• Obat paten
• Obat Generik
Obat Esensial & Obat Generik
• Obat Esensial ( Drug Of Choice )
• DOEN untuk sarana pelayanan kesehatan dasar
• Formularium Rumah Sakit untuk rumah sakit
• Obat Generik
• obat yang dipasarkan dengan nama bahan aktifnya
(nama kimia) yang tujuannya adalah untuk
mengendalikan harga obat yang terjangkau bagi
masyarakat namun dari segi kualitas dan keamanannya
sama dengan obat paten
Pengaruh Obat
 Sistemik (keseluruh tubuh yang melewati peredaran darah), a.l :
- oral
- oromukosal (sublingual, bucal)
 Injeksi (subcutan, intra muskular, intra vena, intra arteri,
intra cutan, intra lumbal / intra tekal, intra peritonial, intra
cardial, intra pleura, intra articuler)
 Implantasi
 Rektal
 Transdermal
• Lokal (efek setempat)
- percutan / kulit
- inhalasi
- mukosa mata / telinga
- intra vaginal
- intra nasal
Dosis ( Takaran Obat )

Ilmu tentang pemberian obat disebut Posologi


Dosis obat dibedakan atas :
Dosis Minimalis
Dosis Therapi
Dosis Maksimalis
Dosis Toksikalis
Dosis Letalis
Dosis Minimalis: jumlah obat paling rendah yang dapat
memberikan efek samping terapi
Dosis Therapi : jumlah obat yang paling tepat untuk
memberikan efek samping terapi paling baik
Dosis Maksimalis : jumlah obat yang paling tinggi yang dapat
memberikan efek samping namun tidak
membahayakan
Dosis Toksikalis: jumlah obat yang dapat menyebabkan
keracunan
Dosis Letalis : jumlah obat yang dapat mematikan
6 Hal yang harus diperhatikan dalam
Pemberian Obat
A. Tepat pasien
B. Tepat obat
C. Tepat waktu
D. Tepat dosis
E. Tepat rute (cara pemberian)
F. Tepat dokumentasi
Obat dan System Pencernaan
• Fungsi Saluran Cerna
• Mencerna makanan
• Menyerap sari makanan
• Mengekskresikan sisa makanan yang tidak terserap
• Sistem pencernaan terentang dari mulut hingga ke anus (9m)
• Gangguan terhadap sistem pencernaan muncul dengan
berbagai gejala seperti mual, muntah, nyeri lambung,
hiperacidity, rasa melilit, kembung, diare, konstipasi dls
Anatomi Saluran Cerna

Anatomi Saluran Cerna terdiri dari :


Rongga mulut ( oral Cavity ) yang dibatasi oleh
maxilary bone dan mandibular bone )
Oesophagus ( Isofagus atau Usofagus )
Lambung
Usus halus
Usus besar
Dubur ( anus )
4 lapisan saluran cerna : mukosa, submukosa, otot
polos dan serosa
Kelenjar-Kelenjar Pencernaan

• Kelenjar ludah menghasilkan ludah yang berasal dari:


• Kelenjar parotis terletak dibawah tulang pipi depan
telinga
• Kelenjar submandibularis terletak didasar mulut dekat
tulang rahang bawah
• Kelenjar sublingualis terletak didasar lidah
• Kelenjar hati mengeluarkan empedu yang kemudian disimpan
dalam kandung empedu yang berfungsi mencerna lemak
• Kelenjar pancreas
Fisiologis Rongga mulut
• Dalam rongga mulut terdapat kelenjar ludah dan kelenjar bukal
yang terletak pada lapisan mukosa

• Kelenjar ludah terdiri dari 3 jenis kelenjar yaitu kelenjar parotis, sub
mandibularis dan sublingual bersama dengan kelenjar bukal
menghasilkan air ludah yang 95 % terdiri dari air dan sisanya
mengandung lendir dan garam kalium dan natrium serta albumin,
globulin, serum, ptyalin, amilase dan lisozym
Anatomi & Fisiologis Lambung

• Secara anatomi lambung terdiri dari cardia, fundus, corpus dan


pilori
• Cairan lambung diproduksi pada dinding saluran cerna yang bersifat
isotonis
• Asam lambung ( HCl) dihasilkan oleh lapisan mukosa dengan PH 2-5
• Mukosa sendiri banyak mengandung Histamin yang tersimpan
dalam mast cell
Fisiologi Hati dan Pankreas
• Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh
dengan berat lebih kurang 1,4 kg
• Hati tempat metabolisme secara kimiawi dimana
semua zat yang dihasilkannya dieksekresikan
kedalam darah kecuali cairan empedu yang dialirkan
kekantong empedu
• Cairan empedu berfungsi mengemulsi lemak agar
mudah terserap dalam usus
• Pankreas adalah kelenjar yang terhubung dengan
duodenum yang didalamnya terdapat sel-sel pulau
Langerhans yang menghasilkan insulin dan glukagon
Patofisologis Saluran Cerna
1. Radang Kerongkongan (reflux oesophagitis)
2. Radang Lambung (gastritis)
3. Tukak Lambung (ulcus pepticum)
4. Tukak Usus
5. Kanker Lambung
Obat Gangguan Saluran Cerna

• Dilihat dari tempat kerjanya obat saluran cerna


dibedakan atas 4 golongan :
– Obat yang bekerja di rongga mulut
– Obat yang bekerja di lambung
– Obat yang bekerja di usus
– Obat yang bekerja di usus besar dan anus
Obat Yang
Bekerja pada Lambung
• Antasida
• Proton Pump Inhibitor
• Digestan
• Emetik
• Anti Emetik
Antasida
• Fungsi Antasida
• Mengurangi dan menetralkan asam lambung
• Mengurangi nyeri lambung
• Jenis Antasida
• Antasida Sistemik
» Cara kerjanya cepat namun cenderung menimbulkan
alkalosis dan konstipasi
» Mampu mengurangi nyeri lambung karena dapat
menetralisir asam lambung
» Contoh : Natrium Bicarbonat dan Calcium Carbonat
• Antasida Non Sistemik
» Cara kerja melapisi mukosa lambung dan menetralisi
asam lambung ( Covering Agent )
» Contoh : Aluminium Hidroksida,Aluminium Phosphat,
Magnesium Trisilikat
Proton Pump Inhibitor
• Obat yang menghambat produksi HCl (asam
lambung)
• Waktu kerja pendek (1 jam)
• Metabolisme obat ada di hati
• Jenis obat : omeprazole,
lansoprazole,tenatoprazole,esomeprazole
Penghambat Reseptor Histamin 2
• Menghambat reseptor H2 sehingga sekresi
asam lambung berkurang
• Kerja obat diperlambat dengan adanya
makanan
• Waktu paruh obat 2 jam, diabsorbsi cepat
dalam tubuh (45-90 menit),diekskresikan
melalui urin
• Contoh obat : ranitidin, cimetidin
Obat Ulkus Peptikum

• Ulkus peptikum menimbulkan nyeri pada lambung dan usus


sehingga pemberian obatnya selain dengan antasida, juga
diberikan obat sedatifa dan obat parasimpatolitik atau obat
anti kolinergik atau obat antispasmodik
• Golongan obat ulkus peptikum
– Bismuth-Subsitrat
– Sukralfat
– Pirenzepin
– Omeperazol
– Antispasmodik -Analgetik
Obat Digestan
• Digestan adalah obat yang membantu memperlancar proses
pencernaan
• Obat digestan pada umumnya adalah obat enzym
antara lain :
• Enzyplex
• Vitazym
• Pankreoflat, dll
Obat Emetik
• Obat emetik adalah obat pemuntah yang umumnya diperlukan
untuk menolong orang yang keracunan
• Beberapa obat yang merangsang orang yang keracunan untuk
memmuntahkan racun adalah :
– Larutan garam dapur pekat
– Larutan CuSO4 1 % 50 ml untuk penderita yang keracunan fosfat
– Apomorfin inj. s.k.yang merangsang pusat muntah
– Syrup Ipecacuanhae
Obat Anti Emetik
• Gejala muntah disebabkan oleh berbagai hal misalnya karena
mabuk perjalanan, makan obat tertentu seperti obat anti
kanker, kehamilan, penyakit gastritis, dls.
• Cairan dalam bentuk minuman yang dapat mengurangi
muntah antara lain air teh panas, air soda, coca cola dan
minyak atsiri sepert minyak kayu putih.
• Obat antiemetik yang dijual bebas adalah difenhidramin dari
golongan antihistamin
• Obat antiemetik dengan resep dokter adalah fenotiazin dan
largactil yang juga digunakan untuk obat antipsikotik
Obat yang bekerja di usus

• Adsorben dan Demulsen


Adsorben adalah obat yang secara fisik mampu
menyerap racun dan zat lain yang non spesifik yang
melekat pada permukaannya seperti Norit
• Demulsen adalah obat adsorben yang sekaligus
berfungsi mengatasi iritasi lambung dan antidiare seperti
Kaopectat yang merupakan campuran kaolin dan pectin
Katartik dan Laksatif
• Katartik dan Laksatif adalah obat untuk mengatasi konstipasi
Istilah katartik adalah obat pencahar kuat sedangkan laksatif
adalah obat pencahar lunak yang fungsinya melunakkan tinja
• Obat-obat katartik a.l.: Dulcolax, Garam Inggeris ( MgSO4),
metilseluluse dan agar-agar
• Obat laksatif a.l. Laxadin, Parafin Liquid
Obat Antidiare
• Diare disebabkan oleh bakteri seprti kolera ,alergi,racun dan
dispepsia
• Obat antidiare umumnya diberikan untuk mengurangi
peristaltik usus, menahan iritasi, menyerap racun, mengatasi
dehidrasi seperti oralit
• Obat-obat antidiare a.l. Enterostop, Kaopectat Atropin
sulfat dls
Thank You

Anda mungkin juga menyukai