Obat Gastro Intestinal

Unduh sebagai ppsx, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppsx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 73

Obat Untuk Gangguan gastro

intestinal
Oleh:
DIAH PERMATA
Pengertian
• Obat yang bekerja pada sistim pencernaan
Meliputi
1. Anti Emetik
2. Emetik
3. Anti Diare
4. Laksatif
5. Tukak Peptik
Jenis jenis obat
• Antacida & Anti Ulcerants
• GIT Regulators, Anti Flatulent & anti Inflamatories
• Anti Spasmodics
• Anti Diarhea
• Laxative , Purgative
• Digestives
• Cholagogues, choletiolitics dan hepatik protektor
• Another preparat
Muntah ( Emesis)
• Muntahan isi lambung mempunyai berbagai sebab
diantaranya
– Mabok kendaraan
– Infeksi virus,bakteri
– Intoleransi makanan
– Nyeri
– Pembedahan
– Efek samping obat obat tertentu seperti ( anti neoplastik )
– Gangguan telinga tengah yang menyerang ekuilibrium
– dll
• Mual suatu sensasi mau muntah, bisa
mendahului proses muntah
• Anti emetik bisa menutupi penyebab muntah
dan seharusnya tidak boleh diberikan sampai
penyebab muntah diketahui,
• Kecuali bila klien menderita muntah berat
sehingga dapat menyebabkan dehidrasi dan
kekurangan elektrolit
Tindakan non farmakologik
• Metoda non farmakologik untuk mengurangi
mual / muntah
– Pemberian minuman teh encer
– Minuman berkarbon ( fanta, sprite dll)
– Gelatin, Gatorade
– Pedialyte ( untuk anak anak)
– Biskuit crakers dan roti panggang
ANTI EMETIK (ANTI MUNTAH )
1. Yang boleh dijual bebas ( dibeli tanpa resep)
diantaranya
– Dimenhidrinat ( Antimo, Dramamin)
– Siklizin HCl ( Marezin)
– Difenhidramin H Cl ( Benadril )
• Untuk mencegah mabuk kendaraan anti metik harus
diminum 30 menit sebelum berangkat
• Obat ini tidak efektif menghilangkan mabuk kendaraan
jika sudah timbul muntah
• Anti Emetik tidak direkomendasikan pada mual
muntah kehamilan trisemester pertama karena
memberikan efek buruk pada janin terutama anti
emetik yang dijual bebas
• Terapi non farmakologis dianjurkan untuk mengatasi
mual muntah pada proses kehamilan
Dimenhidrinat (Antimo, Dramamin)
• Indikasi: Mual, muntah, vertigo, mabuk perjalanan
• Kontraindikasi: Porfiria akut, serangan asma akut, bayi
prematur, dan gagal jantung berat
• Efek samping: Penglihatan kabur, mengantuk, gangguan
psikomotor, retensi urine, mulut kering, reaksi
hypersensitifitas, bronkospasme.
• Dosis: 50-100 mg 2-3 kali sehari. Anak: 1-6 tahun 12,5-25 mg,
7-12 tahun 25-50 mg, untuk anti mabuk perjalanan, dosis
pertama diminum 30 menit sebelum berangkat.
2. Anti Emetik dengan resep
Terdapat 5 golongan anti emetik dengan resesp
1. Antihistamin
2. Anti Kolinergik
3. Fenotiazin
4. Kanabinoid
5. Lain lain
Anti histamin dan Anti Kolinergik

1. Hidroksizin
Untuk mual muntah pasca operasi, vertigo ( pusing)
2. Prometazin
Untuk mual muntah pasca operasi, vertigo ( pusing),
mabok perjalanan
3. Anti Kolinergik
– Untuk mabuk perjalanan
Anti histamin dan Anti Kolinergik

1. Hidroksizin
Untuk mual muntah pasca operasi, vertigo ( pusing)
2. Prometazin
Untuk mual muntah pasca operasi, vertigo ( pusing),
mabok perjalanan
3. Anti Kolinergik
– Untuk mabuk perjalanan
Efek Samping dan Reaksi merugikan

• Mengantuk
• Mulut kering
• Penglihatan kabur akibat dilatasi pupil
• Takikardi ( pada anti kolinergik )
• Konstipasi
Efek Samping dan Reaksi merugikan

• Mengantuk
• Mulut kering
• Penglihatan kabur akibat dilatasi pupil
• Takikardi ( pada anti kolinergik )
• Konstipasi
Antiemetik Fenotiazin
Terdiri dari
• Chlor Proma Zin ( CPZ)
• Perfenazin
• Flupenazin
• Tietilperazin
Efek samping
• Sedasi sedang
• Hipotensi
• Gejala Ekstra piramidal , parkinsonisme
• Kegelisahan , kelemahan
• Mulut kering
• Retensi air kemih
Kannabinoid
• Kannabinoid merupakan kandungan aktif
marijuana
• Disetujui hanya untuk pengobatan mual
muntah pasien karena pengobatan kanker
Anti Emetik lain lain
SINARIZIN (Cinnipirine, Stugeron)
• Indikasi: Kelanan vestibular seperti
vertigo,tinnitus, mual, muntah, penyakit
menierre, dan penyakit vaskular
• KI: Porfiria dan serangan asma akut
• Efek samping: gejala ekstrapiramidal, alergi,
lesu
• Dosis: 25 mg 3 kali sehari, anak-anak setengah
dosis dewasa
Domperidon (Vometa, vosedon)
• Indikasi: mual muntah akut, akibat sitotoksik,
dispepsia.
• Kontraindikasi:Gangguan ginjal, hamil
• Efek samping: Ginekomastia, galaktore,
penurunan libido, ruam, rekai alergi.
• Dosis: 10-20 mg tiap 8 jam 15-30 menit
sebelum makan.
Metoklopramid(Primperan)
• Indikasi: Mual, muntah, terutama pada gangguan saluran cerna, bantuan
intubasi saluran cerna, premedikasi.
• Kontraindikasi: hamil trimester pertama, obstruksi usus, freokromositoma,
epilepsi.
• Efek samping: Gejala ekstrapiramidal, kadang tardive diskinesia,
mengantuk, gelisah, disre dan konstipasi.
• Dosis : oral, injeksi im, ivI1-2 menit): 10 mg, 5 mg untuk berat badan
dibawah 60 Kg
Ondansetron
• Sediaan berbentuk tablet dan injeksi 4 mg dan
8 mg
• Indikasi untuk pengobatan mual dan muntah
yang diakibatkan oleh kemoterapi, radioterapi
dan pasca operasi
• Efek samping gangguan fungsi hati
• Kontra indikasi Hypersensitivitas
• Dosis 4 mg sekali pakai maksimal 8 mg
Proses keperawatan
• Pengkajian n dan penyebanya
– Dapatkan riwayat muntah klie
• Perencanaan
– Renvcanakan untuk melakukan metoda non farmakologi
• Intervensi
– Pantau tanda tanda vital klien
• Penyuluhan
– Nasihatkan klien untuk tidak bawa kendaraan karena Efek
samping obat mengantuk
– Anjurkan klien untuk menggunakan metoda non farmakologi
Emetik ( Muntah)
• Emetik diperlukan bila seseorang telah menelan
bahan toksik tertentu
• Induksi dapat dilakukan sebelum terjadi penyerapan
oleh tubuh
Cara menginduksi muntah tanpa obat
Colokkan 2 jari ke dinding belakang tenggorokkan
Pemberian sirup ipekak dan susu
Pemberian arang aktif
Bilas lambung
Induksi muntah tidak boleh dilakukan apabila
• Menelan bahan bahan kausatik seperti
– Amoniak
– Obat pemutih pakaian
– Larutan alkali
– Pembersih tolilet
– Minyak tanah, Tiner, bensin, baygon dll
Perangsangan muntah akan memperparah luka pada
esophagus
Proses keperawatan
• Pastikan jenis bahan toksik yang ditelan,
jangan menginduksi muntah bila yang ditelan
adalah bahan kaustik atau petroleum
• Periksa tanda tanda vital klien
• Bahan toksik harus dikeluarkan sebelum
diserap
• Terus memantau tanda tanda vital
ANTI DIARE

DIARE
Tinja cair yang berulang ulang
Penyebab diare
• makanan ( pedas , busuk )
• Toksis bakteri / virus
• Reaksi obat
• Pemakaian laksatif
• Sindrom malabsorbsi
• Stress dan kecemasan
• Tumor usus, penyakit radang usus, kolitis ulceratif dsb
Obat obat anti diare
• Golongan Opium
• Obat yang berkaitan dengan opium
• Adsorben
• Anti diare kombinasi
• Lacto Bacillus
Tinctur opii dan kodein
• Obat Tinctur Opii ini sudah jarang digunakan
• Kodein sering digunakan untuk mengobati
batuk dan anti inflamasi
• Kerja : menurunkan motilitas usus sehingga
mengurangi peristaltik usus
• Efek samping Konstipasi
• Interaksi bersama alkohol menyebabkan
depresi SSP
Agonis Opioid
• Loperamide ( Immodium, Lodia)
• Obat ini tidak memberikan efek analgetik dan tidak melintasi
sawar darah otak sehingga tidak menimbulkan kecanduan
• Indikasi untuk diare non spesifik akut dan diare kronik
• Dosis sekali makan 2 mg dapat digunakan sampai 4 tablet
sehari
• Kontra indikasi dengan anak dibawah umut 12 tahun
Senyawa Bismuth Koloidal
• Kaolin dan Pektin ( Kaopectat )
• Obat ini tidak boleh digunakan bersamaan dengan
obat lain karena dapat mengikat obat lain tersebut
• Penggunaan dengan obat lain harus dijarakkan 2
jam
• Efek samping konstipasi
• Dosis 1,2 – 1,5 g sehari
• Maksimum pemakaian 9 hari
Attapulgit
( Biodiar, Akita, Attagit dll)
• Indikasi pengobatan simptomatik pada diare
yang tidak diketahui penyebabnya
• Efek samping konstipasi
• Dosis dewasa 2 tablet maksimum 12 tablet
sehari
• Anak anak 6 -12 tahun ½ dosis dewasa
Proses keperawatan
• Pengkajian
– Dapatkan riwayat penyebab diare
• Perencanaan
– Buang air besar akan normal dan diare pulih
– Cairan tubuh klien akan pulih kembali
• Intervensi
– Pantau tanda tanda vital, laporkan reaksi efek samping obat
• Evaluasi
– Evaluasi efektifitas obat anti diare
konstipasi
• Konstipasi adalah penimbunan tinja yang keras didlam usus
besar
• Keluhan sering terjadi pada lansia
• Penyebab
– Kurangnya masukan cairan dan kebiasaan makan yang buruk
– Pengerasan tinja
– Obstruksi usus
– Pemakaian laksatif kronik
– Gangguan neurologik ( paraplegia)
– Menunda keinginan buang air besar
– Kurang olah raga
Penatalaksanaan Non Farmakologik
• Pemberian makanan yang kaya serat dan air
• Olah Raga
• Buang air Besar secara teratur
• Buang air besar normal 1 -3 kali sehari
sampai minimal 3 x dalam seminggu
Laksatif dan katartik
• Laksatif dan katartik dipakai untuk mengeluarkan tinja
• Laksatif  Melinakkan tinja
• Katartik melunakkan tinja sampai tinja berair dengan
sedikit kram ( rasa nyeri)
• Laksatif ada 4 tipe
1. Laksatif osmotik
2. Laksatif kontak
3. Laksatif bulk
4. Emolien
Laksatif Osmotik
• Mencakup garam natrium / salin Garam
• Magnesium (magnesium Sulfat)
– kontra indikasi dengan klien Payah jantung Kongestif
– Diperlukan fungsi ginjal yang baik untuk
mengeluarkan kelebihan garam
• Laktulose berguna pada klien yang
mengalami gangguan hepar
• gliserin
Laksatif Kontak ( Stimulan atau iritan)
• Bekerja meningkatkan peristaltik usus dengan
• Mengiritasi ujung ujung saraf sensoris pada mukosa
usus
• Preparat
– Bisakodil ( Dulcolax)
– Minyak Kastrol ( pencahar )
– Barium Enema
Bisakodil dan barium enema digunakan untuk
mengosongkan lambung dan pemeriksaan diagnostik
( barium enema) dan padapasca pembedahan
Laksatif Pembentukan ( Bulk)
• Jenis ini merupakan bahan berserat yang
meningkatkan ukuran tinja dengan menyerap
air ke dalam usus.
• Laksatif ini dijual bebas dengan berbagai rasa
tidak mengandung gula.
• Kurangnya pasokan cairan akan menyebabkan
obat ini mengeras di saluran gastro intestinal
dan menyebabkan obstruksi uu
Emolien
• adalah pelunak tinja dan peluamas yang
dipakai untuk mencegah konstipasi
• Obat ini mengurangi tegangan sewaktu buang
air besar
• Obat ini sering diberikan pada klien yang baru
mendapat serangan Infark Myocardiac atau
operasi
Efek samping
• Laksatif kontak
– Mual, muntah,
– Diare dan nyeri perut
– Air kemih berwarna merak kecoklatan karena
eksresi phenol phetalein, senna dan kaskara
• Emolien
– Mual, muntah
– Diare
– Nyeri perut
Kontra indikasi
• Penyakit inflamsi saluran Gastro Intestinal
• Appendisitis, kolitis ulceratif
• Kehamilan
• Spastic colon
• Obstruksi usus
Prosses keperawatan
• Pengkajian
– Dapatkan riwayat konstipasi pasien
– Dapatkan tanda tanda vital tertentu
– Nilai keadaan fungsi ginjal

Perencanaan
Klien akan berolahraga
Makan makana n tinggin serat
Menambah masukkan cairan
Tukak Peptik
• Merupakan tukak yang timbul di esofagus,
lambung atau duodenum
• Diberi nama sesuai lokasinya
– Tukak esofagus
– Tukak Lambung
– Tukak Duodenum
Obat Anti Tukak
1. Transkuiliser ( Penenag )
2. Obat Antikolinergik ( mengurangi aasetil kolin)
3. Antasida ( Mnetralkan asam lambung)
4. Penghambat Histamin H2 ( Membllok reseptor
H2 sehingga asam lambung tidak keluar)
5. Menghambat sekresi asam lambung ( PPI )
6. Inhibitor enzim sukralfat
Transkuilizer
• Transkuilizer memiliki efek efek yang minimal
dalam mencegah dan mengobati tukak
lambung
• Obat ini mengurangi perangsangan vagal dan
menurunkan kecemasan
• Obat obatan
– (Librax ) kombinasi Klordizepoksid (Transkuilizer)
dan Clidinium ( Antikolinergik)
Antikolinergik
• Lebih sering digunakan mengobati tukak Duodenum
dibandingkan Tukak Lambung
• Antikolinergik yang sering digunakan
– Clodinium Br
– Piranzepin

Anti kolinergik harus diminum sebelum makan untuk


mengurangi sekresi asam lambung yang timbul saat makan
Antikolinergik hanya dapat dipakai untuk terapi tambahan
dan bukan sebagai obat tunggal / utama
APA ITU ANTASIDA ?
• Antasida adalah obat yang digunakan untuk
menetralkan asam lambung.
• Dipakai untuk mengobati penyakit atau gejala
penyakit yang diakibatkan oleh produksi asam
lambung yang melebihi normal seperti pada
tukak oesofagus, lambung atau usus, dengan
gejala mual, muntah, nyeri dan rasa terbakar.
• Ada beberapa jenis antasida yaitu
 
• Senyawa aluminium dan Senyawa magnesium: merupakan antasida
yang paling sering dipakai pada saat ini, karena masa kerjanya lama.
• Natrium Bikarbonat
Adalah jenis antasida yang kerjanya cepat, tapi efeknya juga cepat
hilang. Obat ini dapat menyebabkan timbulnya gas di dalam lambung.
Antasida jenis ini tidak dianjurkan untuk penderita hipertensi, gagal
jantung dan gangguan ginjal.
• Obat Kombinasi :
Adalah kombinasi antasida dengan obat
penghilang kembung seperti simetikon.
BAGAIMANA KEMANJURANNYA?
 
Jika antasida diminum sesuai anjuran, obat
ini akan efektif menyembuhkan rasa tidak
enak di perut yang diakibatkan oleh asam.
 
Efeknya dapat terasa dengan cepat yaitu
dalam 15-30 menit setelah minum obat, dan
bekerja selama 2-4 jam.
BAGAIMANA BENTUK OBAT ANTASIDA?

• Antasida yang beredar  


dipasaran dapat
ditemukan dalam dua bentuk yaitu
·       tablet dan serbuk (puyer)
·       suspensi (sirup).
 
BAGAIMANA CARA MENDAPATKANNYA?
• Antasida dapat dibeli dengan:
·   Resep dokter atau
·   Dibeli bebas di Apotik .
·   Penggunaan dalam jangka lama harus
dibawah pengawasan dokter.
BAGAIMANA CARA MINUM ANTASIDA?
- Antasida dapat diminum 3 sampai 6 kali
sehari.
·- Diminum satu jam sebelum makan atau satu
jam setelah makan. Dan sebelum tidur.
·- Antasida dalam bentuk tablet harus dikunyah
dulu sebelum diminum dan antasida dalam
bentuk suspensi harus dikocok dulu.
 
BAGAIMANA CARA MENYIMPAN ANTASIDA?

 
• ·       Antasida harus disimpan dalam wadah
• yang tertutup rapat, hindarkan cahaya
• matahari langsung.

• ·      Jauhkan dari jangkauan anak-anak.


APA YANG DILAKUKAN BILA LUPA MINUM OBAT?

• Jangan di minum obat antasida yang terlewat, minumlah


obat anda pada waktu yang berikutnya seperti biasa.

• Jangan menggandakan dosis.


 
KAPAN PENGOBATAN BISA DIHENTIKAN?
 

• Bila pengobatan ditujukan untuk gangguan


ringan saja, obat bisa dihentikan segera
setelah gejala telah menghilang.

• Bila pengobatan diperlukan untuk penyakit


lebih berat , seperti tukak peptik, ikutilah
anjuran dokter anda.
APA EFEK SAMPING ANTASIDA?
·       Umumnya antasida tidak menimbulkan efek samping bila
diminum sesuai anjuran
.      Antasida dengan kandungan aluminium dapat menyebabkan
susah buang air besar tapi efek samping ini akan menghilang
bila dikombinasi dengan mgnesium
·   Aluminium juga dapat menyebabkan hipofosfatemia
kekurangan posfat) bila digunakan dalam jangka lama. Untuk
itu bagi anda yang menggunakan antasida dalam jangka lama
disarankan agar mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung fosfat seperti hati, telur, keju, susu
• ·   Antasida dengan kandungan magnesium dapat menyebabkan
• diare. Pada penderita penyakit ginjal dapat terjadi
peningkatan
• kadar magnesium darah dengan gejala rasa lemah badan
BAGAIMANA CARA MINUM ANTASIDA BERSAMA OBAT JENIS LAIN?

•  
·       Antasida dapat mempengaruhi penyerapan obat
lain di dalam saluran cerna.
·   Akibatnya efek terapi dari obat yang dipengaruhinya
tersebut dapat bertambah atau berkurang.
·       Anda harus bertanya kepada dokter atau apoteker
bagaimana cara meminum obat yang anda
dapatkan bersama dengan antasida. Berikut
beberapa contoh interaksi obat lain dengan
antasida:
•  
Antasida-antihipertensi Kaptopril

 
·       Antasida dapat mengikat kaptopril
sehingga penyerapannya berkurang
sampai dengan 45%, yang
mengakibatkan berkurangnya efek
penurunan tekanan darah dari kaptopril.
·    
Minumlah kaptopril 1 jam sebelum makan
dan antasida 1 jam setelah makan
Antasida-antihipertensi Nifedipin
•  
• ·       Antasida dapat mempermudah
penyerapan nifedipin, akibatnya efek nya akan
bertambah dan timbul efek sampingnya.
• ·       Minumlah antasida 1 jam sebelum
makan dan nifedipin 1 jam setelah makan.
•  
Antasida- Antibiotika
• ·       Antasida dapat mengurangi penyerapan
• antibiotika seperti ampisilin, amoksisilin,
• siprofloksasin, isoniazid, rifampisin
• nitrofurantoin, ofloksasin, dan tetrasiklin.
• ·   Minumlah antibiotika 1 jam sebelum
• makan dan antasida 1 jam setelah
makan.
6. Inhibitor pepsin SUKRALFAT
(INPEPSA, ULSAFATE, ULSIDEX)

• Indikasi: Untuk pengobatan tukak lambung dan tukak


duodenum
• Kontraindikasi: Gangguan ginjal, hindarkan jika berat,
kehamilan dan menyusui
• Efek samping: konstipasi, diare, gangguan lambung, mulut
kering, ruam, gatal-gatal, nyeri punggung, pusing, sakit kepala,
vertigo)
• Dosis 2 kali sehari 2 gram (pagi dan malam) atau 2 kali 4 kali
sehari 1 gram 1 jam sebelum makan dan sebelum tidur
malam, diberikan selama 4-6 minggu.
Misoprostol (Cytotec)
• Indikasi: Tukak lambung, dan tukak duodeni,
tukak karena AINS
• Kontraindikasi: kehamilan atau merencanakan
hamil
• Efek samping: Diare, nyeri abdomen,
kembung, mual, muntah, perdarahan antar
menstrual
• Dosis : 2X400 mg atau 4X200 mg pengobatan
dilajutkan selama4-8 minggu
Penghambat Pompa Proton

• Menghambat sekresi asam lambung dengan


menghambat pompa proton tempat keluarnya
sekresi asam lambung
Omeprazol: (Lambuzol, OMZ, Protop, Socid)

• Indikasi: tukak lambung, tukak duodenum,


pengurangan asam lambung selama anestesi
umum, refluks oesofagus, dispepsia
• Efek samping: sakit kepala, diare, gatal-gatal
dan pusing
• Kontra indikasi: anak-anak
• Dosis: 20 mg sehari selama 4 minggu, bila
kasus berat 40 mg sehari.
Lansoprazol( Betalanz, Laz, Prosogan)

• Indikasi: Tukak lambung atau tukaka


duodenum atau gastritis karena HP
• Efek asamping: sama dengan omeprazol, juga
memar dan purpurea.
• Dosis: 30 mg sehari pada pagi hari selama 4
minggu diikuti 4 minggu berikutnya bila tidak
sepenuhnya sembuh.
Penghambat Histamin H2
Ranitidin ( ) Rantin, Zantac dsb
• Indikasi: Tukak lambung atau tukak
duodenum, reflux oesophagus,
• Efek asamping:nyeri otot, pusing,, ruam kulit,
malaise , Gynekomastia dsb
• Dosis:150 mg 2 x sehari pada pagi dan sore
hari.
Cimetidine
(Ulsikur, Sanmetidin,
• Indikasi: Tukak lambung atau tukak
duodenum, reflux oesophagus,, sindrom
zollinger
• Efek asamping:nyeri otot, pusing,, ruam kulit,
malaise , ginekomastia dsb
• Dosis:200 – 400 mg 2 -3 kali sehari diberikan
saat makan tergantung tingkat kekambuhan
penyaki
Famotidin
• Indikasi: Tukak lambung atau tukak
duodenum, reflux oesophagus,
• Efek asamping:nyeri otot, pusing,, ruam kulit,
malaise ginekomastia dsb
• Dosis:20 mg 2 x sehari pada pagi dan sore
hari.
Proses Keperawatan Obat Anti Tukak

• Pengkajian
– Kaji nyeri yang dialami , termasuk tipe lama, berat
dan frekwensinya. Nyeri tukak hanya timbul
sesudah makan dan malam hari ( nyeri nokturnal )
– Kaji fungsi ginjal klien, laporkan jumlah urin bila
kurang dari 600 mL /hri atau 25 ml / jam
Intervensi keperawatan
• Hindari pemakaian antasid bersama obat oral
lain karena antasid dapat memperlambat
absorbsi obat lain
• Berikan dosis antihistamin H2 lebih sedikit pada
lansia untuk mencegah alkalosis metabolis
• Berikan antasid yang mengandung Mg atau
Magnesium dengan hati hati kepada lansia dan
yang mengalami insufisiensi ginjal untuk
mencegah terjadinya Hipermagnesimia
Pengajaran kepada Klien
• Beritahu klien untuk melaporkan rasa sakit,
batuk, atau muntah darah ( Hematemesis)
• Nasehatkan klien untuk tidak makan atau
minum makanan yang mengiritasi lambung
• Ajari klien untuk melakukan teknik relaksasi

Anda mungkin juga menyukai